Hari itu Minggu,17 Februari 2019. Dalam Ibadah Pagi Jam 06.00 . Alm.Mengisi Pujian/Solo. Ketika saya sudah ada di Mimbar,hening menanti bunyi lonceng ke-3,maka yang terlintas dalam pikiran saya adalah :"Saya berikan Pa Herman Menyanyi sesudah Tahbisan dan Salam supaya jika nyanyiannya panjang (bhs.Indonesia dan Waropen),dan jika ada anggota Jemaat yang tidak suka pada banyaknya bait lagu,dan kalau itu membuahkan dosa,maka diakhir nyanyiannya(alm) Jemaat langsung merendahkan diri Mengaku Dosa dan mendapatkan Pengampunan dan Anugerah TUHAN. Seingat saya...."diujung waktunya" dua kali saya persilahkan Alm.Pa Hendrik menyanyi sesudah Votum dan Salam. TUHAN ITU BAIK.
Bapak Herman Ruatakurey adalah sosok yang di kenal baik dalam Lingkungan Jemaat GKI Pniel dengan sapaan akrab"Pa Herman" . Beliau adalah sosok yang bagi saya dalam menyanyi dengan memengang "lipatan kertas lagu" ia tidak percaya pada bantuan alat musik pengiring. Karena memang setiap menyanyi Memuji Tuhan dalam Ibadah Minggu selalu menyanyi solo tanpa bantuan alat musik pengiring. Itulah kepercayaan diri yang kuat dalam menyanyikan sebuah lagu tentu seperti kata-kata Pemazmur :"Kakiku berdiri di tanah yang rata;aku mau memuji TUHAN dalam Jemaah" (Mazmur 26:12). Yah!! ini luar biasa.
Akhirnya juga duka dan air mata Jemaat Pniel atas kematian Bapak Herman ;adalah merasa kehilangan sosok yang memiliki kepercayaan diri yang kuat dalam menyanyi solo. Mungkin TUHAN tidak berikan sesuatu yang yang cukup secara Materi bagi Bapak Herman,tetapi Tuhan telah mengaruniakan kepadanya "KEKUATAN JIWA" dan bahwa MENYANYI telah menjadi TALENTA dalam Persekutuan,Kesaksian dan Pelayanan. Maka apa yang dikatakan dalam Mazmur 115:17-18 : "Bukan orang-orang mati akan memuji-muji TUHAN,dan bukan semua orang yang turun ke tempat sunyi , tetapi kita,kita akan memuji TUHAN, sekarang ini dan sampai selama-lamanya. Haleluyah !!" Dan itu telah dibuktikannya semasa Hidup di tengah-tengah persekutuan Jemaat ketika Ibadah Minggu I,Minggu II dan Malam
Sejak malam tanggal 12 Maret 2019,semua kenangan,syukur,penyesalan, doa-doa,hikmat,dan ungkapan penguatan dan penghibur..."seperti sungai" yang terus mengalir mewarnai "Grup Wa MJ Pniel". Dan inilah bukti dari orang yang mendapatkan Kasih dari "semua Hamba Tuhan (pnt/syms). Walaupun hanya sebagai Anggota Jemaat Biasa,Anggota PKB,ungkapan Doa dan Syukur dari Para Majelis Jemaat yang terus mengalir,adalah bukti bahwa TUHAN AKAN MEMULIAKAN Bapak Herman Ruatakurey. Selamat Jalan. Sampai Jumpa di Rumah BAPA di Sorga.
0 comments:
Posting Komentar