Tampilkan postingan dengan label Inspirasi Hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi Hidup. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Maret 2023

RESTORASI DAN REKONSIALI DALAM PERISTIWA KENOSIS

 

BACAAN : FILIPI 2:1-11

BERSATU DAN MERENDAHKAN DIRI SEPERTI KRISTUS


Waktu terus berjalan dan menghantarkan kehidupan kita dalam dunia, melewati Pandemi Global,dan kita telah masuk pada peradaban baru, sosial, ekononi dan teknologi tentu terus berkembang dan semakin canggih. Peradaban baru seperti apa yang kita bayangkan : Di Indonesia dan Papua.

1.    Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesiasentris. Melalui pembangunan IKN, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa.

2.    Keberadaan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) akan menjadi peradaban baru bagi anak muda Papua. Peradaban yang menjadikan Tanah Papua lebih maju dan sejahtera. "Gedung ini akan mewadahi semua anak-anak Papua, untuk mereka mampu mengekspresikan mereka punya kreasi dan bakat.

3.    Peradaban baru itu dikaitkan dengan Transformasi digital,yang menandai kemajuan Teknologi Dunia. Pernyataan kecil kita tidak pernah bayangkan bahwa suatu saat kita akan menyetuh dengan Cris/Barcode dalam urusan persembahan di dalam Gereja. Tapi kita sudah memulainya. Dan kata orang…Zaman perubahan ini telah menandai kita dalam Dua Generasi yaitu Generasi Kolonial dan Generasi Milenial.

4.    Zaman ini akan menyajikan banyak Perbedaan pendapat yang sering terjadi entah dalam lingkup keluarga, pergaulan, pekerjaan, organisasi, bahkan dalam hidup bergereja,dengan perubahan-perubahan yang ada. Sehingga pada saat yang bersamaan… Sebagai umat percaya yang hidup dalam dunia ini dituntut untuk tetap bertahan dalam iman kepada Kristus serta mampu menyesuaikan dan menghadapi arus perkembangan juga permasalahan yang sering menimbulkan gesekan, perselisihan yang bisa berakhir pada perpecahan.

Catatan pendahuluan ini mau mengarahkan kita untuk memaknai Tema : BERSATU DAN MERENDAHKAN DIRI SEPERTI KRISTUS, Bahwa Perubahan Peradaban Dunia tidak boleh memecah bela orang Percaya-supaya tetap Bersatu—dan Kesatuan itu hanya dapat terjadi Ketika Ada Kerendahan Hati-seperti Kristus.  Nah..sdr-sdr..Ibu/Bapa Kekasih Kristus….

Satu jemaat Kristen di Eropa, tepatnya di Yunani, yang terdiri dari orang Kristen non Yahudi, dan sebagian kecil Kristen Yahudi, jemaat yang murah hati dalam pemberian dana menopang kerja pelayanan Paulus. Paulus menulis suratnya kepada mereka,yaitu jemaat di Filipi ,yang ditulis Rasul Paulus dari dalam Penjara, dan Timotius membantu mengantar surat ini, yang ditujukan kepada seluruh orang percaya, penilik jemaat dan diaken.

Surat ini..Memuat segala ucapan syukur, doa, nasihat, teguran dan penguatan iman bagi jemaat yang terus bertahan dalam iman kepada Kristus, walaupun jemaat yang adalah hasil pelayanan Paulus ini terancam berbagai problematika, yaitu ancaman perpecahan dalam lingkup jemaat, ancaman perpecahan yang terjadi lingkup jemaat, dalam hal ini para pelayan jemaat yaitu Eoudia dan Sintikhe yang adalah diaken (pelayan meja), dan masuknya Guru-guru palsu, Paulus menyebut mereka anjing-anjing (Fil 3:2) yang hendak mengeruhkan dan memecah belah jemaat dengan ajaran” palsu.


Jemaat Tuhan yang terkasih…. Surat Filipi 2:1-11 secara khusus adalah nasihat  yang menekankan sikap kerendahan Kristus dalam membangun kesatuan jemaat sebagai umat Allah, dikarenakan perbedaan pendapat, perselisihan, egois, merasa diri lebih benar dan hebat mengakibatkan ancaman perpecahan dalam tubuh jemaat, berita ini diketahui Paulus atas informasi dari rekan-rekan pelayanannya yang mengunjungi Paulus ketika ia ada dalam penjara.

Theologi Naskah:

      a)    Pada ayat 1-4 adalah nasihat bagi jemaat untuk terfokus pada kasih Kristus yang mempersatukan, agar jemaat FIlipi tetap memandang Kristus dalam membangun hidup berjemaat. Paulus tentu bersukacita melihat jemaat yang terus teguh bertahan dalam berbagai penderitaan, ajakan untuk tetap sehati sepikir dalam kawih jiwa dan tujuan, kerendahan hati, serta memperdulikan orang lain sebagai sesama manusia dan jemaat Tuhan.

b)    Ayat 6-11, Paulus semakin menekankan jemaat untuk melihat Kristus sebagai Tuhan yang merendahkan diri menjadi manusia, dalam ketaatan hingga Allah meninggikanNya, sebagai contoh dan teladan hidup yang benar dalam kebersamaan hidup jemaat.

c)    Pada bagian ini secara khusus di Ayat 7 Rasul Paulus berbicara tentang “pengosongan diri” atau Kenosisi. Artinya bahwa Rasul Paulus menginginkan Jemaat di Filipi Memiliki Kerendahan Hati (ayat 7) ARTINYA: Memiliki Sifat tidak sombong atau tidak angkuh.;

·         Kata Pengosangan diri adalah menanggalkan diri dan turun sampai ke tingkat di mana Ia dianggap tidak memiliki apa-apa.

·         Mungkin ketika mengosongkan diri, hampir tidak ada orang yang mengerti siapakah Dia yang sebenarnya. Secara lahiriah Dia adalah seorang pemuda biasa; berasal dari keluarga sederhana; ayahNya hanya seorang tukang kayu. Tetapi sebenarnya, Kolose 1:19 mengatakan, seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dlm Dia.” Seluruh kepenuhan Allah bukan sebagian (semua setara, sama dengan Allah: Mahakuasa; Mahamulia; Mahakasih; seluruh atribut Allah yang lainnya).

·         Kristus memiliki segala-galanya, namun dengan kerendahan hati Ia mengosongkn semua itu, bertindak seolah-olah Ia tidak mempunyai apa-apa.,dan Paulus mau menyampaikan bahwa, kerendahan hati Kristus ini harus dimiliki oleh jemaat di Filipi dalam kehidupan bersama.

d)    Ketika Kristus menjadi manusia, di saat yang sama Dia juga adalah Allah. Dengan demikian, kenosis atau tindakan mengosongkan diri yang dimaksud di dalam Filipi 2:7, merupakan sebuah bentuk keteladanan tentang kerendahan hati yang Kristus berikan. Keteladanan tentang kerendahan hati yang ditunjukkan oleh Kristus adalah bahwa Dia tidak menganggap kesetaraan dengan Bapa sebagai sesuatu yang perlu untuk dipertahankan, melainkan Dia mengosongkan diri-Nya. Kristus mengosongkan diri-Nya dengan mengambil rupa hamba dan menjadi manusia sehingga dengan jalan tersebut Dia dapat menggantikan kita untuk menjalani penghukuman yang seharusnya kita terima akibat dosa. Kristus melakukan ini semua dengan sebuah tujuan yaitu agar kita dapat diselamatkan. 

e)    Jadi…Tujuan Kristus mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba adalah untuk merestorasi;memulihkan, mengembalikan suatu keadaan menjadi seperti semula--yaitu hubungan manusia dengan Allah yang terputus akibat DOASA. Inilah Pekerjaan rekonsiliasi/pemulihan yang dilakukan oleh Allah melalui anak-Nya yang datang sebagai seorang hamba -- yang oleh-Nya kita yang adalah hamba dosa agar dibebaskan dan menjadi anak-anak Allah.

Jemaat Tuhan yang terkasih……. Hari ini dan hari-hari selanjutnya… Kehidupan di era yang terus berkembang secara dinamis membuat manusia kini menggantungkan diri pada perkembangan itu sendiri. Dalam perkembangan itu kadang manusia melupakan Tuhan sebagai sumber Ilmu Pengetahuan. Manusia sering menganggap dirinya paling hebat, dan mulai bertindak angkuh, ambisius, mementingkan diri sendiri, menganggap orang lain lebih rendah, dan cenderung berbenturan dengan sesama.

Padahal sesungguhnya manusia itu rapuh. Manusia bukan apa-apa tanpa Yesus Kristus, yang rela untuk turun ke dunia, mengosongkan diriNya, menjadi rupa sebagai seorang hamba, mengerjakan karya selamat di atas kayu salib dan bangkit mengalahkan dosa.

Semuanya Ia lakukan karena keberdosaan dan kerapuhan kita sebagai manusia. Ia merendahkan diri-Nya agar manusia yang berdosa diberikan ruang kasih dan mempersatukan kita dalam KerajaanNya, menjadi berharga di hadapan Allah.

Panggilah hidup orang percaya di masa kini semakin diuji, perjalanan kehidupan Gereja kedepan tentu kelak mau tidak mau harus diserahkan kepada generasi kedepan-generasi Milenial ini. Tidak ada yang benar-benar sama, semua diciptakan Allah dengan talenta dan karunia yang berbeda-beda, dan perbedaan ini bukan untuk merasa diri hebat dan memecah belahkan, akan tetapi untuk semakin merendahkan hati dan  saling memperlengkapi satu dengan yang lain. Tidak perlu saling menyalahkan keadaan, tetapi marilah saling mengajak dan menyemangati supaya Firman Allah terus diberitakan, dalam kesatuan serta kerendahan hati jemaat dan para pelayan Tuhan untuk tetap mencerminkan teladan Kristus.

Kiranya wajah Kristus terus nyata dalam hidup kita dan semua orang percaya dan menjadi satu dalam Kristus, Tuhan menolong dan memberkati kita semua. Amin.

 

Selasa, 10 November 2020

Hanya dia yang ada saat itu

 Yang Lain ada di Mana,saat itu ?


Yohanes 19:25-27 ---" 25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. 26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya".

Yesus telah memilih kedua belas Murid-Nya... dan tercatat dalam Mat. 10:2-3; Mrk. 3:16-19; Luk. 6:14-16. Bahkan Petrus, Yakobus, dan Yohanes sering disebut sebagai murid-murid yang paling dekat dengan Yesus.

Diakhir Misi TUHAN ALLAH yang diselesaikanNya di atas Golgota-sejak di Taman Getsemani Para Murid telah melarikan diri (tidak termasuk Yudas). Tetapi ketika Yesus yang tersalib di Golgota,tercatat hanya satu orang saja yang ada di dekatNya. Dialah Yohanes, penulis Injil Yohanes, dan juga adalah salah satu dari 12 murid Yesus (Mat 4:21-22; Mrk 1:19-20; Luk 5:10-11), murid yang dikasihi Yesus.

1. Pertanyaannya...Yang lain ada dimana ?....Kesaksian di dalam Injil Matius 26:56b; Markus 14:50 "Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri". Jadi Mereka melarikan diri karena TAKUT..!!!

2. Yohanes 19:26 :....Yesus sendiri melihat,bahwa yang ada didekat-Nya bersama Ibu-Nya adalah Murid yang dikasihi-Nya...yaitu Yohanes,Saudara kandung Yakobus (Yakobus dan Yohanes disebut   Boanerges, yang berarti “anak-anak guruh” – Mrk. 3:17); anak dari Zebedeus dan Salome; keponakan dari Yusuf dan Maria; saudara sepupu Yesus.
Bandingkan: Mat. 10:2; 20:20; 27:56; Mrk. 3:17; 15:40; 16:1; Luk. 6:14; Yoh. 19:25.

3. Alasan mengapa Yohanes yang ada dekat dengan Ibu-Yesus,karena Yohanes dan Yesus adalah saudara sepupu Yesus.

Inilah sebuah kenyataan yang dapat memberi Hikmat dan Pengetahuan untuk kita meletakan pilihan,dalam kehidupan Iman kita. Memilih dan memiliki banyak sahabat itu suatu kenyataan sosial,tetapi pada saat tertentu semua sahabat akan meninggalkan kita,kecuali orang yang mengasihi kita,yang adalah SAUDARA kandung atau sepupu. Karena itu janganlah membenci atau membuang dan meninggalkan  Saudara se-darah dari satu Ayah dan Ibu karena merekalah "orang-orang yang mengasihi kita",apa pun alasannya.

Pesannya : Jangan pernah membenci saudara-mu,karena orang lain akan ladi dari padamu,atau meninggalkan engkau saat engkau jatuh....Amin.












Senin, 27 Mei 2019

Akhirnya dia pun Menangis !!!

Minggu, 12 Mei 2019

Ada apa dengan Domba yang sesat ?

Perumpamaan tentang domba yang hilang
MATIUS 18 :12-14 
"Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."
Gagasan untuk Instrospeksi diri.
Domba adalah hewan yang suka berkawan,domba juga tidak memiliki senjata yang dapat melindungi dirinya maka domba tidak bisa hidup sendiri. Perumpamaan Yesus  ini disampaikan kepada kita untuk mengoreksi diri kita sendiri dari banyak faktor.
1. Seekor yang tersesat ini,bisa jadi karena ia mendapat perlawanan dari domba-domba kuat dalam kawanan itu. Karena merasa diancam maka ia memilih menyendiri.
2. Kemungkinan berikut adalah bahwa Domba ini  agak nakal sehingga ketika sang Gembala menutup pintu kandang,domba tersebut berada di luar kandang.

Inspirasi : Bukankah di dalam Gereja ada banyak domba yang memilih menyendiri di luar Persekutuan Jemaat karena : Sering mendapat perlawanan dari anggota jemaat yang lain ? Domba seperti ini sering memilih berada di luar kandang. Banyak Anggota Jemaat yang memilih berada di luar Persekutuan walaupun ia sadar bahwa ia adalah anggota dari gereja itu. Yesus berkata :"Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang" ?? Apa yang harus di lakukan oleh Gereja terhadap Domba-domba seperti ini. Penggenaan Siasat Gereja,hukuman dan disiplin gereja tentu bukan "Cara Yesus yang penuh Kasih" untuk menyelesaikan dan membawa kembali Domba yang tersesat itu." 
Setiap Domba yang ditemukan dan kembali ke dalam kawanannya,maka yang harus ada adalah KEGEMBIRAAN. Maka Gereja harus mampu menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi oleh anggota-anggota Jemaat,berapa pun besarnya masalah yang dihadapinya. Karena Yesus sebagai Sang Gembala yang Agung datang untuk orang-orang berdosa. dea/262

Rabu, 01 Mei 2019

Walking with Jesus


Keluaran 33:16
"Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"

Yesus berkata :
(Mat 11:29) "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan"

"Hindup ini " bukan saja kesempatan tetapi "Hidup ini adalah Anugerah". Suatu Pemberian Allah kepada anak-anak manusia. Tidak ada hidup tanpa beban. Kesempatan ataukah Anugerah dalam hidup memiliki Beban yang di pikul sampai mati. Setiap orang memiliki kesempatan untuk memikul beban kehidupan. "Potongan-potongan kayu yang di pikul" adalah beban yang dapat menjawab kebutuhan di "dapur nenek ini". Kayu kering itu akan menjadi arang dan debu,asapnya menghilang..dan takkan kembali...dan terus dari hari ke hari. Kesempatan dalam hidup adalah pencarian "beban" yang harus "dipikul" selama hidup. Dan Anugerah adalah Jawaban bagi "beban". Jalanilah hidup ini dan belajarlah pada Yesus. Karena didalam Anugerah-Nya ada Ketenangan dan kedamaian,maka berjalanlah bersama TUHAN sambil memikul beban hidupmu.