Refleksi terhadap Proses dan Mekanisme Denial-Penyangkalan
Teks : LUKAS 22 :54-62
Dalam Teks Lukas 22:54-62 sebagai Pokok renungan Jemaat di Minggu Sengsara III kita memiliki dua Tema :
1. Minggu Sengsara III atau yang dikenal dengan “MINGGU REMINISCERE” dengan tema Umum : Ingatlah segala rahmat-Mu (Maz.25:6).
2. Tema Rancangan Khotbah :”Penyangkalan Iman dalam pergumulan dan tantangan”.
3. Usul Tema khotbah saya :”IMAN DAN TANTANGAN HIDUP.
Penjelasan : Bagi dua kata dari rumusan tema yang di keluarkan adalah : PENYANGKALAN DAN PERGUMULAN.Karena Iman membuktikan orang Percaya sebagai pengikut Kristus sama seperti Petrus,Penyangkalan itu terjadi karena sebuah pergumulan diri manusia,sama seperti Petrus yang membuat Penyangkalan sebagai suatu bentuk pertahanan pilihannya adalah ;jujur atau berbohong.
Karena itu mari kita mendalami bagian berikut ini dalam terang Firman Tuhan dimana tema ini menghasilkan dua pertanyaan yaitu :
1. Mengapa Petrus Menyangkal Yesus ?
PERTAMA;Mengapa Petrus menyangkal Yesus ?
1. Menyangkal atau Penyangkalan dikenal dengan istilah Psikologis Denial. Denial adalah Proses atau mekanisme dimana seseorang menghindarkan kenyataan yang menimbulkan rasa takut dan rasa cemas, dengan secara tidak sadar untuk menyangkal kenyataan yang sebenarnya.
2. Petrus Menyangkail realitas yang menimbulkan rasa takut dalam pikirannya bahwa ia akan ditangkap dan dihukum. Karena itu walaupun di dalam diri Petrus,ia memiliki prinsip sebagai murid Yesus dan tidak kehilangan status itu,tetapi perasaannya telah membawanya untuk menyangkali kenyataan yang sesunggunya bahwa dia memang salah satu dari murid Yesus.
3. Maka Penyangkalan yang dilakukan oleh Petrus adalah cara melakukan pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh sebagian besar individu. Contoh;kalau anak mencuri sesuatu dan dia ditanya dia akan menyangkal dengan berbagai bentuk kalimat sebagai reaksi pertahanan dirinya karena hendak menghidar dari kenyataan dan hukuman.
4. Maka tingkatan penyangkalan atau pertahanan diri yang dilakukan Petrus dari tingkat Person ke tingkat komunitas seperti yang terjadi (dalam dialek papua) :
a) Penyangkalan pertama dalam dialek papua hari2;ayat 56 dan 57. Seorang Perempuan Pelayan di rumah Iman berkata kepadanya : Eh,kam lihat ! de ini juga sama-sama dengan Dia. Jawab Petrus: Ko salah lihat,sa tra kenal Dia mo”. Penyangkalan ini menunjuk pada person-Yesus, karena jati diri Petrus baru dikenali dengan pengamatan pada wajahnya.
b) Penyangkalan kedua ayat 58 : Tidak lama ,seorang yang lain melihatnya dan berkata: Ko juga biasa gabung dengan dorang toh?!" Jawab Petrus :”Bukan,sa tra gabung dengan dong”. Penyangkalan kedua adalah penyangkalan terhadap komunitas para murid. Penyangkalan atas panggilan sebagai anggota-anggota Murid Yesus. Karena itu Petrus katakan:…aku bukan salah satu dari mereka.
c) Penyangkalan ketiga (masih dalam dialek hari2 papua) Ayat 59 dan 60: Kira-kira satu jam kemudian, seorang yang lain lagi berkata dengan yakin: " Ko orang Galilea toh,pasti juga sama-sama deng Dia” Jawab Petrus :Sa tratau yang ko bicara ;sa bukan orang Galilea,ko bicara apa ini”. Inilah penyangkalan terhadap asal-usul/locus,suatu tempat bernama Galilea dimana Petrus Pertama kali di Panggil jadi Penjala Manusia dari Pekerjaan Penjala Ikan.
Maka Proses Penyangkalan Petrus atau mekanisme Denial ini telah dilakukan dengan : MENYANGKAL SANG PEMIMPIN,MENYANGKAL KELOMPOK PARA MURID DAN MENYANGKAL ASAL-USUL DIAMANA PETRUS PERTAMA KALI DIPANGGIL KEDALAM KELOMPOK PARA MURID.
KEDUA; Jika saja Petrus Tidak menyangkal Yesus? Maka yang jelas bahwa tidak ada ayam berkokok”;Juga dia akan ditangkap dan didudukan bersama Yesus dekat perapian dan di hukum oleh pengawal-pengawal dan menyiksanya, maka Yesus bisa saja bertindak untuk membebaskannya seperti yang sudah dilakukan di Taman Getsemani terhadap telingan imam besar yang diputuskan oleh Petrus. Tetapi karena semua itu tidak terjadi,maka melalui Proses Denial/Penyangkalan itu PETRUS berlari keluar dan Menangis penuh Penyesalan. Dan MENANGIS sebagai Tanda Penyesalan juga bentuk Pertobatan(meukuli dirinya); Dengan Penyangkalan itu Petrus pun menjadi kuat untuk menebus kesalahanya dengan menjadi seorang Rasul dan Martir bagi berkembangan dan Pertumbuhan Jemaat mula-mula;ketika Hari Pentakosta itu,ia berkhotbah dan melakukan mujizat.
Pertanyaan untuk Refleksi diri ?
1. Apakah yang harus dilakukan oleh orang Percaya setelah bertobat karena terpaksa harus menyangkal Iman Percaya dihadapan orang lain untuk mempertahankan dirinya(dalam berbagai situasi kritis sekalipun)?
2. Dalam Menghadapi Pergumulan Hidup,maka tantangan Iman melahirkan pilihan bagi manusia Apakah mau Menyangkal Diri atau Menyangkal Yesus. Apa pilihan terbaik sebagai Pengikut Kristus?
Selamat berefleksi dan Menjadi berkat dan Martir Kristus !!!
0 comments:
Posting Komentar