Jumat, 15 Maret 2019

MINGGU REMINISCERE


IMAN DAN TANTANGAN HIDUP
Bacaan : LUKAS 22 :54-62
( Penerapannya di tujukan kepada Bakal Jemaat Wijk 13)

Setelah Yesus di Tangkap di Taman Getsemani,Yesus di Giring ke halaman rumah Hanas sebelum dibawa ke Kayafas. Di halaman Rumah Imam Hanas (Yoh 18:13) Yohanes melaporkan bahwa Yesus sempat di Tampar salah seorang Pengawal. Kemudian Yesus dibawa dan ditempatkan dihalam rumah Kayafas dan IA duduk dekat perapian untuk berdiang diri (Yoh.18:18) termauk para pengawal dan orang2 yang ada di situ termasuk Petrus yang secara diam-diam telah masuk dan ada ditengah-tengah mereka.
Dalam Teks Lukas 22:54-62 melaporkan tentang Petrus yang menyangkal Yesus ketika ia ditanya sampai 3 kali oleh mereka yang ada disitu karena mengenal dia sebagai salah satu murid-Nya. Maka dari peristiwa Penyangkalan itu maka ada dua pertanyaan yang sekiranya dapat membawa kita ke dalam Perenungan di Minggu Sengsara III (17 maret 2019) atau yang dikenal dengan “MINGGU REMINISCERE” dengan tema Umum : Ingatlah segala rahmat-Mu (Maz.25:6).Yang melalui Perikop bacaan  ini diberikan tema:”Penyangkalan Iman dalam pergumulan dan tantangan” atau disederhanakan menjadi IMAN DAN TANTANGAN HIDUP. Maka dari tema-tema di minggu ini pertanyaan kita ada dua yaitu :
1.   Mengapa Petrus Menyangkal Yesus ?
2.   Jika saja Petrus Tidak menyangkal Yesus?
Bagi saya pertanyaan ini sangat penting karena kita telah keluarkan dua kata dari rumusan tema Perikop ini adalah : PENYANGKALAN DAN PERGUMULAN. Karena Iman membuktikan orang Percaya sebagai pengikut Kristus  sama seperti Petrus,Penyangkalan itu terjadi karena sebuah pergumulan diri manusia,sama seperti Petrus (situasional) yang menghasilkan suatu bentuk pertahanan diri dengan Penyangkalan. Karena itu mari kita mendalami bagian berikut ini dalam terang Firman Tuhan dengan Penekanan pada Menyangkal atau Penyankalan.
PERTAMA;Mengapa Petrus menyangkal Yesus ? Petrus secara menusia memiliki alasannya sendiri,karena ketika di Taman Getsemani,ia telah memotong telingan salah satu Imam. Maka dengan kejadian itu,Petrus  masuk di dalam halaman Imam besar untuk mendapingi Yesus dengan Perasaan takut dan waspada dan berusaha agar mereka tidak mengenal dia-ternyata ada yang mengenalnya. Karena itu  Petrus harus menyangkal Yesus. Jadi Penyangkalan atau yang dikenal dengan istilah Psikologis DENIAL…adalah suatu Proses dimana seseorang menghindarkan kenyataan yang menimbulkan rasa takut, dengan secara tidak sadar menyangkal kenyataan, dan yang disangkal itu adalah suatu keadaan.
Jadi Petrus Menyangkal realitas yang menimbulkan rasa takut dalam pikirannya bahwa ia akan ditangkap dan dihukum juga. Karena itu di dalam diri Petrus,dengan tidak kehilangan status sebagai murid Yesus perasaannya telah membawanya untuk menyangkali kenyataan yang sesunggunya bahwa dia adalah salah satu dari murid Yesus. Maka Penyangkalan yang dilakukan oleh Petrus adalah cara melakukan pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh sebagian besar individu. Contoh;kalau anak mencuri sesuatu dan dia ditanya dia akan menyangkal dengan berbagai bentuk kalimat sebagai reaksi pertahanan dirinya karena hendak menghidar dari kenyataan dan hukuman. Hal ini sama dengan Petrus,Jadi walaupun Petrus tidak bisa menipu dirinya,tetapi ia telah melakukan sebuah “pertahanan” diri sebagai proses Denial atau Penyangkalan,yang dalam Pandangan IMAN itulah sebuah Kesalahan yang ia telah lakukan.
Maka tingkatan penyangkalan sebagai bentuk Pertahanan diri yang dilakukan Petrus meliputi 3 hal yaitu : (dalam dialek papua hari2);
1     Penyangkalan pertama ayat 56 dan 57.  Seorang Perempuan Pelayan di rumah Imam,katanya : Eh,kam lihat ! de ini juga sama-sama dengan Dia. Jawab Petrus: Ko salah lihat,sa tra kenal Dia mo”. Penyangkalan ini baru dikenal dengan mengamati  wajahnya.Tetapi Penyankalan pertama ini adalah penyangkalan terhadap Yesus.(Person)
2     Penyangkalan kedua ayat 58 :  Tidak lama ,seorang yang lain melihatnya dan berkata: Ko juga biasa gabung dengan dorang toh?!" Jawab Petrus :”Bukan,sa tra gabung dengan dong”. Penyangkalan kedua adalah penyangkalan terhadapa komunitas para murid. Penyangkalan atas panggilan sebagai anggota-anggota Murid Yesus. Karena itu Petrus katakan:… bukan aku tidak...
3     Penyangkalan ketiga Ayat 59 dan 60: Kira-kira satu jam kemudian, seorang yang lain lagi berkata dengan yakin: " Ko orang Galilea toh,pasti ko juga sama-sama deng Dia” Jawab Petrus :Sa tratau yang ko bicara ,sa bukan orang Galilea,ko bicara apa ini”. Inilah penyangkalan terhadap asal-usul, tempat bernama Galilea dimana Petrus Pertama kali di Panggil untuk jadi Penjala Manusia dari Pekerjaan Penjala Ikan di Galilea.
Maka Proses Penyangkalan Petrus atau mekanisme Denial ini telah dilakukan dengan : MENYANGKAL SANG PEMIMPIN-YESUS,MENYANGKAL KELOMPOK PARA MURID DAN MENYANGKAL ASAL-USUL DIAMANA PETRUS PERTAMA KALI DIPANGGIL KEDALAM KELOMPOK PARA MURID.
KEDUA; Jika saja Petrus Tidak menyangkal Yesus? Maka yang jelas tidak ada ayam yang berkokok”;Juga dia akan ditangkap dan didudukan bersama Yesus dekat perapian dan di hukum oleh pengawal-pengawal dan menyiksanya, maka Yesus bisa saja bertindak untuk membebaskannya seperti yang sudah dilakukan di Taman Getsemani terhadap telingan imam besar yang diputuskan oleh Petrus. Tetapi karena semua itu tidak terjadi,maka melalui Proses Denial/Penyangkalan itu PETRUS berlari keluar  Menangis penuh Penyesalan. Dan dengan Penyangkalan itu telah membuat Petrus menjadi kuat untuk menebus kesalahanya dengan menjadi seorang Rasul dan Martir bagi Perkembangan dan Pertumbuhan Jemaat mula-mula sebab ketika Hari Pentakosta itu,Petrus di penuhi Roh Kudus,ia berkhotbah dan melakukan mujizat.
Apa makna Firman Tuhan ini bagi kita dalam memasuki Minggu Sengsara III ?
(Penerapan khusus buat Wijk XIII- Bakal Jemaat)

Memang Dalam hal penyangkalan setiap orang dapat melakukan itu dengan tujuannya masing-masing. Hal itu bisa dilakukan untuk menutupi kekurangannya,dan juga dilakukan karena hendak melindungi dirinya dan orang lain yang dikasihinya. Tetapi peristiwa yang dihadapi oleh Petrus,itu berkaitan erat dengan Pemanggilannya sebagai Murid Yesus dan kerena itu berhubungan erat dengan IMAN.
1.   Sebelumnya Yesus telah menasehati mereka tentang Penyangkalan ini juga sdh dikatakan-Nya pada pasal sebelumnya bahkan pada ketiga Injil Sinoptic itu. Tetapi akhirnya Petrus juga menyangkal-Nya. Kita llihat didalam :
a.   Lukas 9:23 :”Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Bandingkan Matius 16:24.
b.   Markus 14:31 “Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau,   aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lainpun berkata demikian juga”.
c.   Markus 14:30:” Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.
Karena itu Menyangkali Iman bagi orang Percaya adalah suatu bentuk tindakan yang bertentangan dengan panggilan akan Keselamatan yang sudah diterima melalui penderitaan dan Kesengsaraan Kristus. Penyangkalan yang sederhana adalah,ketika ditanya tidak Ibadah kah? Kita akan menjawab apa? Nanti ikut ibadah malam saja,karena ada undangan jam 9-tapi malam akhirnya lupa juga,padahal tidak ada acara jam 9. Itu bentuk pertahanan diri dari sebuah Penyangkalan untuk menghidar dari kenyataan yang sebenarnya.(Malas).
2.   Yesus meminta murid-murid untuk Menyangkal diri bukan menyangkal Diri-Nya. Menyangkal diri dalam peristiwa ini,adalah mempertahankan Iman dan Salib;sebagai lambang Penderitaan. Menyangkal diri dapat berarti Rela berkorban tanpa mengorbankan orang lain. Tetapi ternyata Petrus takut terhadap “salib”/siksaan dan menyangkal Yesus yang telah menerima “Cawan” di dalam kehendak Allah.(Doa-Nya di Taman Getsemani).
3.   Sebagai benih Injil yang sudah tumbuh menjadi sebuah Persekutuan Jemaat yang Kuat dan mandiri; Wijk 13 yang dengan Iman sebesar biji sesawi hendak membangun Persekutuan Jemaat yang kuat;semua waktu,tenaga,uang,pikiran,perasaan,jiwa yang akan dikerahkan untuk Pembangunan Jemaat secara Fisik dan Rohani. Maka  sdr-sdr semua dituntut untuk Menyangkali diri dan pikul salib masing-masing dan Bukan Menyangkal Yesus dan Menangis seperti Petrus-terutama Majelis Jemaat di Bakal Jemaat Wijk 13 ini. Dan walupun suatu saat kita akan seperti Petrus- Maka tindakan kita adalah PERTOBATAN dan siap menjadi Martir(pengorbanan diri);bagi Kehidupan Persekutuan,Kesaksian dan Pelayanan di Wijk 13. Maka kita dapat berdoa dan Memohon kepada Tuhan : “Ingatlah segala rahmat-Mu (Maz.25:6)”. Selamat menjalani Minggu Reminiscere. 
      Amin.

0 comments:

Posting Komentar