BACAAN : YOHANES 20:19-23
Berita Yesus menampakan diri kepada murid-murid yang diceritakan di dalam Injil Yohanes ini. Pertama-tama karena rasa Takut yang menyelimuti mereka maka Yesus menjumpai mereka. Perjumpaan itu bukan saja untuk menghilangkan rasa takut mereka tetapi suatu Perjumpaan-yang penuh dengan Makna Perutusan.
Oleh karena itu maka beberapa kata kunci dalam berita ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Kaitan yang dimaksudkan adalah :
1. Damai Sejahtera – berkaitan dengan Pengutusan, dan
2. Terimalah Roh Kudus – berkaitan dengan Mengampuni dosa orang.
Dalam hubungan inilah maka Peristiwa Penampakan dan Perjumpaan Yesus lebih kepada Pengutusan. Maka Tema khotbah ini adalah : DI UTUS KARENA KUASA KEBANGKITAN KRISTUS.
Sdr-sdr…Marilah kita mendalami Pengaitan yang terjadi dalam Penampakan dan Perjumpaan Yesus dengan Murid2-Nya.
Pertama : Damai sejahtera dan Pengutusan.(ay.19-21)
Kata yunani “Eireni adalah “Damai sejahtera bagi kamu”.Di dalam Yoh.14:27 Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Sapaan Damai sejahtera disertai dengan menunjukan bekas luka pada tangan dan lambung-Nya membuktikan Kemahakuasaan Allah-yang membuat mereka tidak takut lagi. Damai sejahtera dalam ucapan Yesus itu menghadirkan suasana baru dalam diri murid-murid. Dalam keadaan itulah maka Yesus menyatakan perintah sebagai Perutusan/Pengutusan sebagai Rasul dan Nabi untuk menggantikan-Nya.
Ayat 21:”Seperti Bapa telah mengutus Aku, Aku juga mengutus kamu. Allah mengutus Yesus untuk mengucapkan perkataan dan pengajaran Allah (3:34; 7:16; 8:26; 12:49; 14:24), untuk melakukan kehendak dan pekerjaan Allah (4:34; 5:30, 36; 6: 38- 39; 9: 4), dan untuk menyelamatkan dunia (3:17). Oleh diri-Nya. Jadi karena Bapa telah mengutus Yesus, dan sekarang Yesus juga mengutus murid-muridNya. Para murid harus berfungsi sebagai nabi atas nama Yesus yang bangkit, sama seperti Yesus berfungsi sebagai nabi dari Bapa-Nya. Sebagaimana Yesus telah melihat Bapa, maka mereka telah melihat Yesus; dan mereka pada dasarnya, telah melihat Bapa (14: 7-9). Karena Yesus telah memberitahukan kepada mereka semua yang dia dengar dari Bapa-Nya (15:15), apa yang telah mereka dengar dariNya sebenarnya milik Bapa-Nya. Jadi murid-muridnya harus bersaksi tentang dia (15:27). Seperti ranting yang tidak dapat menghasilkan buahnya sendiri ,tetapi hanya dengan tetap berada di pokok anggur, sehingga mereka tetap berada di dalam Yesus, karena tanpa Aku kamu tidak dapat melakukan apapun (15: 4-5).
Sdr-sdr !!!!
Kedua : Pemberian Roh Kudus dan Kuasa Mengampuni dosa.
Ayat 22: "Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata, 'Terimalah Roh Kudus.'"
Pemberian Roh Kudus oleh Yesus kepada murid-murid-Nya pada hari kebangkitan ini bukanlah baptisan dalam Roh sebagaimana dialami pada hari Pentakosta (Kis 1:5; 2:4). Sebelum pengadilan dan penyaliban, Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya bahwa mereka akan menerima Roh Kudus selaku Oknum yang akan membaharui mereka, "Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu". Dengan Perjumpaan itu Yesus kini menggenapi janji tersebut.
Yohanes kemudian menceritakan bagaimana Yesus menghembuskan nafas kepada (murid-murid), Menghembuskan,seperti angin ditupkan dengan kata-kata TERIMALAH ROH KUDUS. Sekarang kita memahami bahwa nafasNya sendiri sebagai Roh Kudus yang ditiupkan kepada murid-murid-Nya. Sama seperti turunnya Roh menandai awal dari pelayanan Yesus (1: 32-33), maka sekarang karunia Roh juga mengatur misi pengutusan para murid. Yesus berbicara sebelumnya tentang Roh kebenaran, yang tetap (névei) dengan para murid (14:17) seperti yang tetap pada Yesus (1:32). Ini adalah Roh nubuat, yang dengan sendirinya digambarkan dalam istilah kenabian. Mereka menerima Roh sebagai bagian dari tugas mereka sebagai nabi bagi dunia.
Sdr-sdr..!!!
Sama seperti di dalam Kej 2:7 di mana "Allah ... mengembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya (Adam); demikian manusia itu menjadi makhluk yang hidup." Kata kerja yang sama ditemukan dalam Yeh 37:9, !!"... berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini supaya mereka hidup kembali." Pemakaian kata kerja ini oleh Yohanes menunjukkan bahwa Yesus sedang memberikan Roh Kudus supaya mendatangkan hidup dan ciptaan yang baru. Yaitu, sama seperti Allah dahulu mengembuskan nafas kehidupan ke dalam manusia jasmaniah dan jadilah manusia ciptaan yang baru (Kej 2:7), demikian pula sekarang Yesus mengembuskan nafas kehidupan rohani ke dalam hidup murid-murid-Nya sehingga mereka kini menjadi ciptaan yang baru-untuk melakukan Pengutusan. Jadi Melalui kebangkitan-Nya, Yesus menjadi "roh yang menghidupkan" (1Kor 15:45”kata Rasul Paulus:”Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup," tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.”).
Jadi Ungkapan "terimalah Roh Kudus" (Yunani:lambano) menetapkan bahwa Roh Kudus pada saat itu masuk dan mulai hidup dan di dalam kehidupan para murid. Roh Kudus diberikan untuk memperbaharui mereka, menjadikan mereka ciptaan baru di dalam Kristus (bd. 2Kor 5:17). Menerima hidup dari Roh Kudus ini mendahului penerimaan kekuasaan dari Yesus (Yoh 20:23) dan baptisan dalam Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:4).
Maka Sebenarnya juga baru pada saat itulah gereja lahir dan bukan saja pada hari Pentakosta. Sebab Kelahiran rohani para murid itu dan kelahiran gereja terjadi bersamaan ketika Kristus menghembuskan Roh Kudus ke dalam hidup mereka.
Didalam Yoh 3:3"Yesus menjawab, kata-Nya, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.'" Dalam Yoh 3:1-8 Yesus membahas salah satu ajaran dasar dari iman Kristen: Bahwa Tanpa kelahiran baru seseorang tidak mungkin dapat melihat Kerajaan Allah, yaitu menerima hidup kekal dan keselamatan melalui Yesus Kristus. Pembaharuan ini diperlukan karena terlepas dari Kristus, semua orang dengan sifat bawaannya adalah orang berdosa dan tidak mungkin taat dan berkenan kepada Allah (Mazm 51:7; Yer 17:9; Rom 8:7-8; 1Kor 2:14; Ef 2:3).
Pembaharuan dialami oleh mereka yang bertobat dari dosa dan berbalik kepada Allah (Mat 3:2) lalu beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Pembaharuan meliputi peralihan dari hidup lama yang berdosa ke hidup baru dalam ketaatan kepada Kristus (2Kor 5:17; Gal 6:15; Ef 4:23-24; Kol 3:10). Dan Mereka yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali telah dibebaskan dari ikatan dosa (Rom 6:14-23;
Dalam keadaan Hidup baru itulah maka Para Murid dan juga orang Percaya didibaharui diperkenankan oleh Roh Kudus seperti dikatakan didalam Ayat 23: “Jika kamu mengampuni dosa orang,dosanya diampuni”. Itulah bagian integral dari Pengutusan itu yang karena Peristiwa Salib dan kebangkitan Kristus adalah untuk Mengampuni dosa-dosa manusia”.
Sdr-sdr…!!! Apa pesan Firman Tuhan ini bagi kita ?
1. Shalom atau Eireni “ Damai sejahtera” adalah suatu ungkapan Iman yang dikatakan Yesus kepada semua orang percaya untuk juga menyatakannya kepada sesamanya. Damai sejahtera juga tidak saja sekedar kata-kata kosong,tetapi juga dengan tindakan-tindakan konkrit bagi sesama. Ketika kita mengkatakan Damai sejahtera bagi saudara kita yang sakit,maka kita akan konkritkan dengan tindakan pelayanan Kesehatan,Pengobatan,di sertai Doa-sebagai bentuk dari Pengutusan dalam Misi yang diperintahkan Yesus kepada Kita dan Gereja-Nya.
2. Roh kudus yang tinggal dan diam bersama orang percaya,adalah Roh Penolong yang terus menerangi hati orang ber-Iman,untuk saling mengampuni. Sebab jika orang lain bersalah kepada kita,atau pun sebaliknya. Maka Roh Kudus adalah Kuasa yang selalu menggerakan Hati kita untuk menyatakan Pengampunan dan mengampuni. Sebab hanya dengan Pengampunan Dosa yang telah dikerjakan oleh Yesus melalui Penyaliban dan kebangkitan-Nya,telah menganugerahkan suatu Kehidupan baru yang oleh Roh Kudus Menghidupkan kita,untuk hidup didalam Pembaharuan. Maka setiap orang Percaya,haruslah hidup didalam Pembaharuan. Dan Pertobatan adalah proses yang selalu dijalani dari hari ke hari sehingga kita semua benar-benar menjadi baru di dalam Kristus.
Amin.
0 comments:
Posting Komentar