Jumat, 21 September 2018

II KORINTUS 6 :11-18.


MINGGU,02 SEPTEMBER 2018
GKI PNIEL KOTARAJA
BACAAN :II KORINTUS 6 :11-18.
TEMA: KETERBUKAAN DAN KESEIMBANGAN.

Sdr!!! Inilah Abad dimana manusia memiliki pilihan dalam hal pergaulan,pilihannya hanya DUA. Yaitu memilih Pergaulan di dunia Nyata atau Pergaulan di Dunia Maya.Dan kita berada di keduanya.  Di dunia nyata setiap orang yang kita temui, sehabat, teman, kekasih, keluarga,rekan kerja,dll adalah nyata dan secara fisik dan psikis kita mengenalnya walau tidak 100 %. Di era digital dengan kabel optic bawa laut dengan kecepatan akses internet yang cepat dalam pilihan 3G atau 4G dalam akses Smart Phone..membuat Dunia maya semakin ramai;di dunia maya ini hanya dengan HP kita bisa keliling dunia dan bergaul dan berkenalan dengan siapa saja tampa mengenal, status,jabatan,sahabat atau lawan,musuh atau kekasih,Penipu2 “mama minta pulsa” atau penipu SMS ada menang 100 juta dari undian yang tidak pernah anda ikuti,atau tiba2 muncul SMS kirim saja ke Nomor Rekening BRI An. Nurlaila,dst..atau melalui media social. Di dunia maya banyak orang bisa bersembunyi dibalik keasliannya.contohnya di FB ”ada anak waropen dari tanah pecek,tapi pake foto artis korea,maka harus ganti nama sesuai foto,…maksudnya apa??? Apa lagi hal-hal berkaitan dengan terorisme,radikalisme,ujaran kebencian,dll. Maka Kekafiran antara dunia Nyata dan Dunia Maya,Kekafiran lebih banyak ada di Dunia Maya,tinggal bagaimana kita “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”  untuk membedakan mana yang dari Kristus dan mana yang Belial punya Sdr-sdr….!!!!!

Bagian Perikop yang telah kita dengarkan tadi merupakan bagian dari Pelayanan Paulus. Dan rupanya di Korintus ada masalah yang sangat kritis yang sedang dihadapi oleh Rasul Pualus tentang Pergaulan itu sendiri. Juga dapat kita ketahui bagaimana Paulus hendak mengungkapkan perasaannya,kepercayaannya ketika ada bahaya dan keputusasaan ketika ia sedang melaksanakan tugasnya sebagai Rasul. Pada prinsipnya Surat 2 Korintus ini hampir merupakan pembelaannya menentang rasul-rasul palsu yang sedang menyusup masuk ke dalam Jemaat Korintus. Para penyusup ini juga sedang mencemarkan nama Paulus dan Injil yang diberitakan itu. Pendek kata bahwa rupanya ada gangguang serius yang sedang dihadapi oleh Rasul Paulus di Jemaat Korintus dalam perikop pembacaan kita tadi. Oleh sebab itu Paulus sendiri mengakui bahwa Jemaat di Korintus tidak dapat memisahkan diri dari suatu masyarakat yang luas di Korintus yang didalam kehidupan itu ada berbagai persoalan yang sedang diselesaikan oleh Paulus.Hal ini dapat kita lihat pada:
a)   (ban.1 Kor 5:9 “Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu,supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul”) jadi rupanya pergaulan dengan masyarakat luas di Korintus tidak dapat dielakan,anggota jemaat di Korintus sedang bergaul dengan dunia nyata yang bagi Paulus adalah suatu kehidupan “orang-orang cabul”.Jadi Terkesan bahwa Pergaulan yang yang dimaksudkan Rasul Paulus sudah dan sedang terjadi.
b)   Perkawinan campur yang sudah tidak bisa dipatahkan/dilarang lagi lagi (1 Kor.7:12 “Kepada orang-orang lain aku,bukan Tuhan, katakan:kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia,janganlah saudara itu menceraikan dia”>Jadi kalau ada seorang yang wanita “dari sebelah” yang mengaku Iman utk menerima dan percaya Yesus dan mengikuti calon suaminya..maka menyambutnya dengan suka cita,karena ayat ini sangat mendukung).
c)   Atau pun dalam hal makan (bank.1 Kor 10:27;”Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya,dan undangan itu kamu trima,makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu,tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati”)
Inilah beberapa catatan dari Surat I Korintus,yang memberi gambaran tentang keadaan social masyarakat di Korintus. Walaupun dalam bagian Perikop yang kita dengar tadi, secara samar-samar dan belum jelas persoalan apa yang sedang dihadapi oleh Paulus. Tetapi kita bisa memastikan bahwa sebenarnya Paulus sedang melarang suatu hubungan dengan orang yang tidak percaya,karena hubungan atau pergaulan itu akan mengarah kepada perbuatan-perbuatan tidak senonoh atau jelek.
Sdr-sdr…. Maka dalam Perikop tadi kita dapati ada 3 pokok pikiran yaitu :
1.   Ayat 11-13 ;”Pernakah kita sebagai Bapa/Ibu mengatakan kepada anak-anak kita begini:”Apa yang kamu anak-anak minta bapa dengan mama tidak pernah menolak,tetapi kenapa bapa/mama kalau suruh itu kamu malas”.  Nah!!! Paulus akhirnya  berlaku sebagai seorang Bapak yang sedang berbicara kepada anak-anaknya,sikap ini dimaksudkan supaya diantara Paulus dan Orang2 Percaya di Korintus saling membuka diri/ada keterbukaan dan saling menerima dan member tempat dalam hati yang cukup dan jangan setengah-setengah,jadi ada keseimbangan. Maka harapan Paulus dengan berlaku sebagai seorang bapak maka mereka akan memberikan tempat yang utama didalam hati mereka untuk mendengarkan Nasihat Rasul Paulus. Karena dengan sapaan “Hai orang Korintus ! membuktikan bahwa sebenarnya mereka adalah orang-orang yang Paulus kenal  bahkan mereka adalah sahabat-sahabatnya juga.Ini dibuktikan dengan kalimat “Hati kami terbuka lebar-lebar…
2.   Ayat 14-16a;”Perahu aslinya masyarakat Sentani itu seperi kole2 atau masyarakat Asmat di Merauke,perahu tanpa semang ketika 3 atau 4 otang naik,maka yang dibutuhkan adalah kesimbangan satu dengan yang lain agar tidak terbalik. Di Korintus sendiri ada rentetan perlawanan dimana Rasul Paulus hendak menunjukan asas dimana tidak ada keseimbangan antara Orang percaya yang berpasangan dengan orang yang tidak percaya,yang secara asasi mereka itu tidak sehati. Puncak dari pertentangan itu adalah dengan menyebutkan Kristus dan Belial (Belial adalah Iblis) yang tidak mungkin keduanya harmonis. Bahkan dikatakan  antara Bait Allah dan berhala,dalam hal ini kita tahu bahwa bagi Paulus Manusia adalah bait Allah yang hidup sehingga dipertentangkan dengan berhala yang mati.
3.   Ayat 16b-18;”Jika di rumah kita tiba2 petugas PLN datang dan katakan,mohon maaf!! Jaringan listrik Bapak/Ibu kami putuskan karena menunggak,yang terjadi maka di waktu malam kita ada dalam kegelapan ditemani lilin atau pelita. Bagi Paulus.. Supaya orang-orang Korintus mengerti akan semua yang Paulus katakan,maka ia mengemukakan alasannya yang dikutip dari Imamat 26:12 dan Yeheskiel 37:27. Maka tentu ada konsekwensinya yaitu pemutusan hubungan. Karena larangan tersebut,maka mereka akan kehilangan saudara,sahabat,dll ketika harus melepaskan keterlibatan-keterlibatan yang kelihatannya baik (ayat 17). Maka dari Pemutusan Hubungan itu Allah tang Kudus berjanji untuk hidup di tengah-tengah umat-Nya,maka tidak ada lagi kata kompromi yang bertentangan dengan Kepentingan penyelamatan Allah atas umat-Nya.
Saudara-saudaraku?!!!
Pesan Firman Tuhan ini bagi kita adalah Bahwa didalam perkembangan dan pertumbuhan kehidupan Jemaat;baik secara organisasi tetapi juga sebagai persekutuan dan anggota-anggota jemaat/gereja yang ada di 16 Wijk,tidak pernah lepas dari berbagai persoalan. Apakah persoalan itu datang dari luar atau pun dari dalam sebuah Persekutuan Jemaat/Gereja itu sendiri. Hidup dalam sebuah masyarakat yang modern tidak menutup kemungkinan untuk suatu interaksi social yang luas dengan berbagai macam manusia,entah baik maupun yang jahat,di dunia Nyata atau di Dunia Maya. BERBEDA dengan persoalan yang dihadapi oleh Rasul Paulus di Jemaat Korintus,tetapi dari cara Rasul Paulus menanggapi persoalan itu telah memberikan suatu gambaran akan arti sebuah Tindakan Pelayanan dan Penggembalaan.
1.   Kehidupan bergereja dan kewajiban pelayanan antara Para Pelayanan entah Pendeta,Penatua dan Syamas,Unsur2 Jemaat dengan Anggota Jemaat harus ada saling keterbukaan,mendengar dan menerima dalam mengkritisi hal-hal yang bertentangan dengan etika atau pun Kehendak Allah yang kudus demi kemurnian Pelayanan dalam Gereja Tuhan.
2.   Sudah pasti bahwa segala sesuatu yang kurang baik yang mendatangkan dosa bagi manusia tidak selamanya harmonis dan bersatu dengan kebaikan Allah. Kristus dan Iblis atau Bait Allah dan berhala tidak akan pernah bersatu. Maka segala sesuatu yang datangnya dari Iblis dan berhala yang meresahkan kita dewasa ini juga identik persoalannya walaupun berbeda dengan apa yang dihadapi Paulus.Maka waspadalah dalam pergaulan di Dunia Maya,karena penitu,pembohong banyak menduduki tahta dunia maya ini. Di dunia Nyata Kita menjadi resah karena Kemabukan, Miras/minuman Oplosan yang membunuh anak2 kita, Narkoba,   Pelecehan Seksual,Hiv/Aids, Penjambretan,KDRT,Persoalan antar suku,politik dan ekonomi dan persoalan2 konkrit kemasayarakat yang terkadang meresahkan kehidupan kita,menjadi kewajiban Gereja dan Mitra kerja untuk melakukan tindakan2 penyelamatan atas anak-anak Tuhan dan GerejaNya.
Maka tugas kita selakau Gereja dan Orang tua,adalah bagaimana kita dapat menjauhkan  kita dan generasi kita dari ikatan-ikatan kekafiran yang membelenggu Iman percaya  kepada Allah. Ikatan-ikatan kekafiran yang dimaksudkan di Zaman ini,selain kepercayaan kepada hal2 magis,kemalasan,tetapi juga mengawasi anak-anak kita untuk kalau mau cari pacar/teman hidup janganlah yang beda agama agar ada keseimbangan,agar Allah Bapa di Surga tetap menjadi Gembala dan Bapa bagi kita sebagai anak-anak-Nya;laki-laki dan perempuan. Maka dalam mengatasi berbagai persoalan dalam hidup ini nasihatnya adalah : Diantara Anggota jemaat dan Para Pelayan(Pdt,pnt,sys) ,Antara Bapa dan Mama,Adik dan Kaka,antara Anak dan Menantu,antara Sudara dan Ipar,antara Yang tua dengan yang muda   harus ada KETERBUKAAN DAN KESEIMBANGAN untuk saling menerima,  sehingga tumbuh SIKAP saling mendengar  dan menasihati, sebagai alasan utama dalam hidup kita,supaya seperti Kata TUHAN :…”Aku akan menjadi Bapamu,dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan perempuan demikianlah Firman Tuhan Yang Maha Kuasa (ayat 18). Kiranya Tuhan memberkati kita semua.  Amin.

0 comments:

Posting Komentar