Jumat, 21 September 2018

KOLOSE 1:15-23



MINGGU,22 JULI 2018
GKI IMANUEL HAMADI
BACAAN : KOLOSE 1 :15-23 

Jemaat Tuhan yang terkasih !!!
Kolose adalah salah satu daerah yang termasuk dalam wilayah Frigia, provinsi Romawi di Asia Kecil, sekarang masuk ke daerah Turki. Sebelum zaman rasul Paulus, Kolose adalah sebuah kota utama di Asia Kecil yang terletak di sungai Lycus dan berada dalam rute perdagangan besar timur-barat dari efesus di laut Aegean dan sungai Efrat. Pada abad pertama, Kolose mengalami penurunan menjadi kota pemasaran tingkat dua, yang jauh melebihi kota-kota tetangganya yaitu Laokidia dan Hierapolis (Kolose 4:3).
Paulus sebenarnya tidak menginjili atau mengajar secara langsung jemaat di Kolose karena dalam surat ini rasul Paulus mengatakan bahwa jemaat Kolose tidak mengenal dia secara pribadi (Kolose 2:1), jemaat Kolose diinjili dan diajar oleh Epafras (Kolose 1:7), yang kemungkinan besar adalah hasil didikan Paulus selama pelayanannya di Efesus (Kisah Para Rasul 19:10), kemungkinan juga sebagian jemaat di Kolose adalah jemaat yang bertobat pada hari Pentakosta ketika Petrus berkhotbah karena pada saat itu banyak orang yang datang dari berbagai daerah termasuk Frigia (Kisah Para Rasul 2:10).
Jadi..Epafraslah yang kemudian mengunjungi Paulus di dalam penjara Roma serta menceritakan tentang keadaan jemaat di Kolose, saat menulis surat ini Epafras masih bersama rasul Paulus karena rasul menyampaikan salam dari Epafras kepada jemaat. Surat ini sendiri dibawa oleh Tikhikus seperti beberapa surat Paulus lainnya (Efesus, Titus) serta Onesimus, budak Filemon yang lari namun kemudian bertobat dibawah bimbingan rasul Paulus (Filemon 1:10). Kedua orang inilah yang dikirimkan rasul Paulus untuk mengunjungi jemaat di Kolose sambil membawa surat itu (Kolose  4: 1-9).
Jadi situasinya seperti ini: Jemaat Imanuel Hamadi punya Jemaat Binaan,Jemaat ini dibangun oleh seorang yang mengenal Jemaat Im.H.tetapi Jmt.Im.H belum mengenal Jemaat itu. Lalu Penatuanya datang kunjung Majelis Jemaat dan cerita ttg keadaan di sana,kemudian Majelis Rapat dan mengutus dua penatua untuk Bawa Surat Penggembalaan dari Jemaat untuk dibaca dlm Ibadah Jemaat binaan. Jadi kira2 seperti itu.
Sdr-sdr…!!!Jadi Epafras melaporkan kepada Rasul Paulus tentang kondisi Jemaat Kolose yang sedang menghadapi serangan dari ajaran dan filsafat yang berasal dari Yunani dan Yahudi, salah satunya adalah dari ajaran Gnostik.
Salah satu pokok ajaran ini adalah mereka memandang Tuhan hanya sebagai sebuah dunia ide yang mutlak di mana manusia sebagai materi yang rusak. Dunia ide yang mutlak dan manusia yang rusak ini tidak bisa disatukan satu sama lain. Hubungan antara keduanya terputus. Manusia mampu mencapai Tuhan hanya melalui pengetahuan (gnosis). Jadi, gnostiksisme sangat sulit untuk menerima Tuhan yang mutlak itu ada di dalam dunia materi/manusia yang rusak. Itu sebabnya mereka sangat menentang inkarnasi Kristus, Allah menjadi manusia. Bagi mereka, Yesus hanyalah tokoh terakhir dari pengantara manusia dengan Tuhan di sepanjang sejarah manusia. Selain gnostik, jemaat Kolose juga dihadapkan dengan ajaran-ajaran turun temurun tentang makanan dan minuman, tentang hari raya, yang mana keduanya perlu ditambahkan untuk mencapai keselamatan. Di tengah masalah inilah Paulus perlu menuliskan suratnya kepada jemaat Kolose agar mereka tidak terjerat masuk ke dalam pengaruh ajaran-ajaran menyimpang yang muncul di sana.
Sdr-sdr…!!!
Jadi tujuan rasul Paulus menulis surat ini adalah untuk membuktikan bahwa ajaran Gnostik itu sesat, dan untuk membuktikan bahwa ajaran Gnostik itu sesat :
1.   Ay.15: Paulus mengagungkan Kristus sebagai gambar Allah yang sulung dan paling utama , “Gambar Allah yang tidak kelihatan” artinya tidak seorang pun dapat melihat Allah secara langsung kecuali Tuhan sendiri yang berkenan mengizinkan diri-Nya untuk dilihat. Jika tidak demikian, maka manusia yang melihat Tuhan secara langsung pastilah akan mati.Mengapa? Dalam Keluaran 33:21-23 dikatakan, Berfirmanlah TUHAN kepada Musa>(Baca bersama).: ”Ada suatu tempat dekat-Ku,di mana engkau(Musa) dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajahku tidak akan kelihatan.” Istilah “tidak kelihatan” di sini bukan dipahami hanya berkaitan dengan mata jasmani, tapi juga berkaitan dengan pengertian kita. Itulah sebabnya, Tuhan dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus sebagai “gambar (eikon) Allah” yang artinya Dia adalah manifestasi diri Allah yang benar-benar sempurna. Bila ingin melihat seperti apakah Allah itu, maka kita harus melihatnya pada Yesus. “Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa. Karena itu semua orang yang pernah bermimpi,mati dan jalan2 ke Surga..apakah bertemu Allah? TIDAK. Kecuali bersakti dibawah oleh Malaikat bertemu Yesus,atau Yesus sendiri menampakan diriNya.

2.   Ay.16: Pencipta ; “Di dalam Dia” artinya Yesus adalah pencipta dan seluruh rencana Allah Bapa di dalam kekekalan dikerjakan Yesus di dunia sampai selesai. Juga Yesus adalah batu penjuru di mana seluruh ciptaan dibangun dengan berpedoman pada batu penjuru. “Melalui Dia”artinya ttg kontinuitas dari pemeliharaan Yesus terhadap seluruh ciptaan. Pencipta tidak pernah meninggalkan ciptaan-Nya. “Untuk Dia” artinya seluruh ciptaan semata-mata adalah bagi kemuliaan-Nya saja. Ini seperti seorang pemahat seni yang membuat satu karya seni yang begitu detail dan agung sehingga karya tersebut membuat orang yang melihatnya kagum dan memuji sang pemahat tersebut karena karyanya sedemikian indah dan agung.
3.   Ay.17: Penyokong segala sesuatu sejak permulaan, Artinnya Yesus sudah ada sebelum segala sesuatunya ada dan diciptakan. Dia adalah Pencipta yang terutama dari segala ciptaan. Dia tidak hanya mencipta, tapi juga memelihara seluruh ciptaan-Nya.
4.   Ay.18.Kepala gereja/jemaat (Kolose 1:18), “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat (gereja).” Paulus berkata bahwa Yesus adalah kepala tubuh, yaitu jemaat. Artinya, seluruh anggota tubuh (gereja) bekerja sama bukan hanya karena sekadar organisasi, tapi oleh karena tunduk kepada Kepala yang mengaturnya. “Ia yang Sulung, yang pertama bangkit.” Lazarus pernah mati lalu dibangkitkan, tapi kemudian ia mati kembali. Tidak demikian dengan Yesus. Dia mati lalu bangkit, dan hidup untuk selama-lamanya. Ketika Dia dikatakan yang sulung, yang pertama bangkit, artinya kebangkitan Yesus merupakan jaminan bahwa umat tebusan-Nya akan dibangkitkan juga pada waktu kedatangan-Nya yang kedua.
5.   Ay.19: Kepenuhan Allah, Yesus adalah sang Pencipta, kepala jemaat, lebih utama dari segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah, kuasa dan keilahian-Nya ada di dalam Yesus. Hal ini terlihat dari sikap, perkataan, dan perbuatan-Nya ketika ada di dalam dunia ini. Dia dan Bapa adalah satu adanya (Yoh. 10:30). Dia adalah manifestasi dari Allah yang sempurna. Melihat Dia berarti melihat Allah (Yoh. 14:9). Dia di dalam Bapa dan Bapa di dalam Dia (Yoh. 14:10).

6.   Ay.20-21;dan yang memperdamaikan kita dengan Allah,. Ini adalah pekerjaan Yesus sebagai Pusat keselamatan manusia. Dalam Kejadian 3:17dicatat bagaimana fakta dosa tidak hanya mengakibatkan rusaknya relasi antara manusia dengan Allah, tapi juga antara manusia dengan alam (Kej. 3:17). Yesuslah satu-satunya jalan yang mampu memperdamaikan semua hubungan yang rusak itu, melalui pengorbanan-Nya di kayu salib yang menebus dosa manusia. Kematian-Nya bersifat menggantikan (substitusi) dosa manusia. Rasul Paulus mengakui kondisi jemaat Kolose dahulu sebelum mereka menerima Injil dan percaya kepada Kristus adalah jemaat yang hidup jauh dari Allah dan menjadi musuh Allah. Hal ini terbukti dari perbuatan mereka yang jahat.
7.   Ay.22-23;Sehingga Kristus sendiri sudah cukup karena dalam Dia kita dipenuhkan dari orang berdosa menjadi orang kudus. Jadi Kondisi jemaat yang dahulu jauh dari Allah dan menjadi musuh Allah, sekarang telah diperdamaikan melalui kematian Kristus. Efek dari pendamaian Kristus menjadikan status manusia yang dahulu adalah orang-orang berdosa kini menjadi orang-orang kudus. Artinya, mereka kini telah dipisahkan dari yang tidak kudus dan dikhususkan bagi Allah. Mereka kini menjadi milik Allah. Ayat 23. Ini merupakan peringatan yang diberikan Paulus kepada jemaat untuk tetap teguh pada pemberitaan Injil. Di tengah pergumulan dan tantangan adanya pengajaran tidak sehat yang muncul, Paulus berpesan agar mereka tidak digoncangkan dan digeser dari pengharapan Injil yang sudah mereka dengar. Mereka harus terus bertekun di dalam memperjuangkan Injil,bertekun dalam Doa. Paulus percaya bahwa Tuhan tetap akan memimpin mereka di dalam Pemberitaan Injil dan Persekutuan mereka.
Sdr-sdr… Apa Makna Firman Tuhan ini bagi kita.
1.   Belajar dari cara Epafras mengunjungi Rasul Paulus di Roma telah meninggalkan teladan bagi Gereja terutama kepada kita para Pendeta,Penatua dan Syamas. Artinya apa?,sebagai Pelayan Allah,Majelis Jemaat punya kewajiban untuk melaporkan kondisi jemaat kepada klasis dan Klasis dan kewajiban Klasis menyampaikan pergumulan2 Jemaat2 se Klasis ke Sinode. Dalam Lingkup Jemaat Sendiri Para Penatua dan Syamas berkewajiban untuk menyampaikan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dilingkungannya kepada Pendeta atau ke dalam Rapat Majelis Jemaat dan jangan tunggu waktu siding jemaat. Maka Pendeta melakukan perkunjungan atau mengutus para Penatua yang lain untuk meluruskan segala hal yang menjadi masalah. Dan tetunya itu bersifat penggembalaan untuk membuat orang memiliki Iman yang kokoh. Mengembalikan anggota-anggota jemaat ke Jalan Allah.
2.   Dewasa ini…maraknya Jemaat2 rumah,jemaat hotel,iklan2 ibadah dan perjamuan lewat media elektronik,medsos,persekutuan doa,misi2 tersembunyi menjadi trend untuk menarik anggota2 jemaat kita dengan promosi dan iklan doktrin kekristenan untuk menumbuhkan iman-iman yang isntan,iman cepat saji seperti supermi begitu,atau iman tauge,rendam di air tumbuh sore mati,membuat banyak anggota jemaat kita memilih meninggalkan jemaat asal yang telah membesarkan imannya,dan pindah-pindah gereja,dll. Ayat 16 dan 19,.. segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Di. Dia adalah sang Pencipta,Dia adalah Kepala Jemaat,dan Dia lebih utama dari segala sesuatu.  Inilah yang harus menjadi Alasan Iman dan membuat kehidupan Jemaat untuk tidak diombang-ambingkan dengan rupa pengajaran dan iklan2 gereja yang membuat iman kita tidak kuat karena segla sesuatu itu berpusat pada Kristus. Karena itu bersyukurlah karena kita semua teguh dalam persekutuan Jemaat GKI Imanuel Hamadi ini. Karena alas an orang Pindah Gereja atau Agama itu karena alas an Dogma,kalau alas an sakit hati..Yesus adalah Obatnya.
3.   Nasihat Rasul Paulus dalam ayat 23.Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman,..Bertekun atau Epimeno/juga artinya TINGGAL/TERUS-MENERUS Dalam Iman/Pistis/artinya juga keyakinan atau kesetiaan Iman. Jadi Bertekun atau Epimeno,artinya kita harus terus menerus dalam kesetiaan Iman kepada Kristus. Atau dengan kata lain terus-menerus…mengisyaratkan bahwa jangan pernah meninggalkan Persekutuan Ibadah Jemaat dalam Doa dan Pengajarannya. Setia dan Rajinlah beribadah baik di Gereja juga di KSP,Wik,dll,membuat kita akan bertekun dalam Iman untuk tetap tinggal di dalam Kristus yang adalah Kepenuhan Allah itu.Tuhan memberkati kita semua.
Amin.

0 comments:

Posting Komentar