MINGGU,23 SEPTEMBER 2018
GKI PAULUS DOK V
BACAAN : I SAMUEL 3 :1-10
TEMA : “KEPEKAAN MENDENGAR PANGGILAN TUHAN”.
ALASAN PILIHAN TEMA :
Semua orang pernah bermimpi disaat sedang tidur. Entah baik atau buruk mimpinya. Orang yang bermimpi jarang bangun dalam keadaan tertidur dan berjalan mengikuti alur mimpinnya,kecuali itu di Sinetron TV karena pasti berjumpa pocong. Bagi orang yang sedang Mimpi, ketika bangun dari tidurnya sebagian mimpinya tidak diingat lagi. Atau kita mendadak bangun karena awal mimpi itu sebenarnya Indah,tiba2 muncul dalam mimpi itu sosok mengerikan yang membuat kita bangun,Pkh.5:2 “Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan,…”dst. Dalam PL dikalangan orang Ibrani,bahwa Mimpi sering berhubungan dengan panggilan akan Nubuat seorang Nabi sehingga Mimpi atau Penglihatan itu akan Utuh dan tidak ada bagian yang terlpakan saat bangun. Berbeda dengan Panggilan langsung seperti Samuel Pada Ayat 15 dikatakan “Samuel tidur sampai pagi”… itu artinya bahwa tidak dengan mata terbuka Samuel berbicara dan mendengarkan TUHAN,tetapi dalam tidur,Samuel menjawab Panggilan TUHAN dan mendengar semua yang Tuhan sampaikan tentang Eli dan anak-anaknya,kecuali seorang tokoh dan Nabi terbesar yang bisa berbicara langsung muka dengan muka adalah MUSA (Ul 34:10)
Sdr-sdr..!!! Dalam Perikop ini tidak ada kata MIMPI-walaupun Samuel sedang tidur. Karena itu KEPEKAAN MENDENGAR PANGGILAN TUHAN yang menjadi Tema Khotbah ini memiliki dua Alasan :
1. Ayat 3,menjelaskan bahwa “Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN,tempat tabut Allah”. Mengapa Samuel sedang tidur di bait Suci karena di ayat 1 Di katakan “Samuel yang muda menjadi Pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Kita dapat membayangkan bagaimana Samuel yang tidur dekat dengan tempat tabut Allah,maka tentu Samuel tidak akan Tidur TERLELAP. Dalam keadaan seperti itu tentunya Samuel memiliki “Kepekaan” untuk mendengarkan sesuatu. Dan itu telihat pada ayat 5,6 dan 8. Dimana Ketika TUHAN memanggil Samuel,ia bangun dan mendapatkan Eli,dan berkata Ya,bapa bukankah bapa memanggil aku?. Disini telihat suatu respons atas panggilan TUHAN dengan cepat karena kepekaan Samuel mendengar suara panggilan itu,walaupun Samuel belum dapat membedakan mana suara TUHAN dan mana suara Eli.
2. Dari Ayat 4 dst,… Dikatakan :”Lalu TUHAN memanggil”; Maka yang dapat ditangkap oleh telinga Samuel adalah “Suara-TUHAN” yang memanggil namanya. Mengapa hanya suara ? Karen di ayat 1 dijelaskan bahwa Pada masa Eli :”Firman Tuhan Jarang dan penglihatan-penglihatan pun tidak sering”, dan di tegaskan dalam ayat 7 bahwa :Samuel belum mengenal TUHAN;Firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya,maka dengan Suara,suatu Panggilan langsung dari TUHAN,adalah cara TUHAN memperkenalkan diriNya kepada Samuel.
ANALISA TEKS
Sdr-sdr !!!. Walaupun kita disuguhi batasan Perikop ini dari ayat 1-10 dari pokok bacaan yang dikeluarkan oleh Sinode,tetapi sekiranya kita akan membaca nantinya sampai ayat 21. Karena tentu maksud batasan ini tentang Panggilan Samuel. Jadi sdr-sdr….!!!!
Samuel atau Semuel dalam bahasa Ibrani artinya “nama Allah”;atau lebih tepatnya adalah “Aku memohon baginya suatu nama ilahi”-dan ini mungkin terjadi saat Samuel dilahirkan Hana memanggilnya Semuel. Elkana dan Hana adalah orang tua Samuel dari Suku Efraim. Elkana adalah keturunan Lewi,tetapi bukan dari garis keturunan Harun (I Taw 6:33). Mengapa Samuel bisa tinggal bersama Eli? Hal itu disebabkan karena ketika ibunya Hana sudah lama sekali Mandul,maka ia bersumpah:”Jika Allah memberikan dia seorang Putra,maka ia akan mempersembahkannya menjadi Pelayanan di Kemah suci”. Keinginan Hana ini benar karena Elkana suaminya,ayah Samuel adalah Keturunan Lewi dimana orang-orang Lewi-lah yang menerima hak untuk melayani di Kemah Suci.
Sdr-sdr…!!! Jadi ketika Samuel berusia 2-3 tahun setelah berhenti menyusui maka Hana membawa Samuel ke Silo dan secara resmi menyerahkannya kepada ELI.(Perhatikan Pujian Hana dalam pasal 2:1-10). Jadi ketika Samuel masih kanak-kanak,ia sudah mendapat panggilan dan penglihatan tentang Kejatuhan ELI. Karena Samuel muda yang mulai beranjak dewasa tampil ditengah-tengah bangsa itu dengan sangat hebat maka pada ayat 20 dijelaskan bahwa semua orang di Israel dari Dan sampai Bersyeba; percaya bahwa Tuhan telah mempercayakan jabatan nabi kepadanya.
PENJELASAN AYAT-AYAT:
Sdr-sdr…!!! TIGA oknum yang disebutkan dalam bacaan ini adalah:TUHAN,ELI DAN SAMUEL. Samuel tinggal bersama ELI karena Sumpah dan Janji HANA ibunya kepada TUHAN. Disini kita perhatikan bahwa ayat :
1) Dikatakan Semuel Muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli.
2) Samuel yang dalam Pengawasan Eli,secara fisik matanya mulai kabur/rabun dan tidak dapat melihat,sedang tidur ditempat tidurnya.
3) Sedangkan Samuel tidur di dalam Bait Suci,…..
4) S.d 8) adalah proses pemanggilan Samuel,sampai TIGA kali TUHAN memanggil Samuel dan terus bertanya kepada ELI,apakah dia yang memanggil Samuel.Maka Eli mengetahui bahwa TUHAN-lah yang memanggil dia,karena sudah 3 Kali Samuel bertanya kepada ELI,apakah bapa yang panggil saya?.
9) – 10) : Adalah Respon Samuel atas Petunjuk ELI untuk menjawab Panggilan itu katanya : “Berbicaralah TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar”.
Jadi Tuhan memanggil Samuel untuk mengantikan ELI bukan karena ELI sudah rabun dan tua,tetapi karena anak-anaknya menghujat Allah,tetapi Eli sendiri tidak memarahi mereka (ayat 13). Maka Tuhan tetap akan melaksanakan supahNya untuk menghukum mereka-sekalipun mereka mempersembahkan Korban Penghapusan Dosa/Salah kepada Tuhan (ay,14).
PESAN FIRMAN TUHAN.
Sdr-sdr…!!! Dalam Perikop Samuel Terpanggil dengan Tema Kepekaan Mendengar Panggilan Tuhan? Maka apa Pesan Firman Tuhan ini bagi kita sebagai Gereja dan sebagai Anggota Jemaat/Warga Gereja.
1. Gereja dipanggil dari Dunia untuk memenuhi panggilannya dalam menyelamatkan dunia dari dosa. Mimpi atau Penglihatan Samuel,mengisyatkan bahwa GKI memiliki Mimpi atau Visi itu yaitu KERAJAAN ALLAH yang dinampakkan dalam KOINONI,MARTURIA DAN DIAKONIA. Maka Terpanggilnya Gereja untuk melaksanakan misi ALLAH yang telah dikerjakan oleh Kristus Yesus agar Semua orang Percaya dan Dunia ini diselamatkan,maka apa tugas Gereja saat ini. Tugas Gereja dalam menghadirkan tanda2 Kerjaan Allah;sukacita,damai sejahtera, keadilan dan kebenaran menjadi tantangan bagi Gereja dewasa ini. Karena itu Gereja harus memiliki Kepekaan untuk Mendengar Panggilan Tuhan. Kepekaan ini tentunya ada pada Pimpinan organisasi Gereja mulai dari Sinode,Klasis dan Majelis Jemaat,tetapi juga kepada Pendeta,Penatua dan Syamas..semua yang TERPANGGIL menjadi Pelayan TUHAN (ayat 1). Gereja yang merasa TIDAK Terpanggil,maka Kepekaan untuk mendengar Suara Tuhan itu sama seperti ELI yang secara FISIK sudah Buta;buta bukan Cuma mata tetapi juga Pendengaran dan hati. Jika demikian? Bagaimana supaya Gereja Tidak Buta dan hilang Kepekaan untuk mendengar Suara Tuhan. Apa kata ayat 3; Lampu Rumah Allah belum padam.Samuel telah tidur didalam bait suci,tempat tabut Allah”. Artinya TUHAN tidak pernah Tidur,maka setiap Pelayan Tuhan selalu mendekatkan diri dengan Tuhan agar memiliki Kepekaan akan panggilan TUHAN. Dikatakan Samuel tidur di bait suci,artinya walaupun Gereja ada di dunia,tetapi Gereja harus berurusan dengan Tuhan dalam Penggilan Misinya untuk menghadirkan Kerajaan Allah.
2. Elkana dan Hana diberkati oleh TUHAN dengan kelahiran Samuel. Ia adalah satu2nya anak milik mereka dan dipersembahkan bagi TUHAN untuk menjadi Pelayan TUHAN. Hari ini kita semua selaku anggota Jemaat,yang telah terpanggil untuk menyelesaikan seluruh Pekerjaan Pembangunan Gedung Gereja Paulus,melalui Kepanitiaan,Majelis Jemaat dan peran serta semua anggota Jemaat. Maka apa yang menajdi milik kita Uang dan tenaga,hikmat dan pengetahuan,waktu dan kesepatan, sama seperti Hana akan kita bawa ke rumah Tuhan untuk KemuliaanNya. Maka Sangatlah dibutuhkan Kepekaan untuk mendengar Panggilan Tuhan dalam mewujudkan Mimpi kita akan sebuah Gedung Gereja baru yang akan di Tahbiskan. Sama seperti Samuel mendengar Panggilan Tuhan di bait suci-dekat tempat tabut Allah,maka Panggilan Tuhan itu datang dan berwujud pada Ibadah-ibadah Jemaat dengan segala ungkapan syukur kepada Allah. Dan tentunya dalam Ibadah2 itulah segala hal tentang tugas dan tanggung jawab Pelayanan Gereja,informasi Panitia2,Unsur Jemaat Jemaat disampaikan. Biasanya mereka yang jarang hadirlah banyak bertanya dan bersungut-sungut karena tidak mendengar. Oleh sebab itu tanpa Kepekaan untuk mendengar Panggilan Tuhan kita tidak akan menjadi berkat bagi orang lain. Karena Kepekaan orang Kristen selalu bersumber dari IMAN,PENGHARAPAN DAN KASIH. Kepekaan yang bersumber dari Rasa HORMAT akan ALLAH yang Kudus membuat kita senantiasa hidup dalam Kasih yang memiliki pengharapan akan keselamatan. Demikian Markus 4:23 berkata :“Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar”. AMIN.
0 comments:
Posting Komentar