Kamis, 27 September 2018

IBRANI 11:1-31


BACAAN : IBRANI 11:1-31
MINGGU,30 SEPTEMBER 2018
TEMA :”IMAN ADALAH DASAR PENGHARAPAN”.

ALASAN PILIHAN TEMA :
1.   Alasan pilihan teman ini berdasarkan ayat 1 :”Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” . Kalimat “yang kita harapkan” dan kalimat..”sesuatu yang tidak kita lihat”. Memiliki makna yang sama. Oleh sebab itu Iman itu hendak menjelaskan sesuatu yang “dipercaya”. Dengan kata lain,dengan dasar IMAN kita memiliki Pengharapan-yang sebenarnya dalam Pengharapan itu, adalah sesuatu yang tidak tampak – tetapi kita beroleh pengertian dari yang tidak ada menjadi ada(ayat3). Sehingga dengan IMAN hendak menggerakan dan menuntun manusia untuk melakukan sesuatu sesuai dengan IMANnya- itulah sebabnya Iman selalu memberikan kesaksian akan apa yang diharapkan (ayat2).
2.   Alasan yang kedua:  kalimat pada ayat 6:”Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah”. Menegaskan suatu tindakan atau perbuatan dengan kalimat “SUNGGUH-SUNGGUH MENCARI DIA”. Dan tentunya kata Mencari itu juga berkaitan dengan sesuatu yang hendak diharapkan. Dan Jika pengharapan itu tidak disarkan pada Iman,maka segala usaha mencari TUHAN pun akan sia-sia jika tidak dilakukan dengan IMAN. Oleh sebab itu Penulis Surat Ibrani dengan Bangga Memperkenalkan tokoh-tokok Iman dalam Perjanjian Lama dari ayat 4 s.d ayat 31. Bahwa dengan Iman mereka membuktikan bahwa dari sesuatu yang tidak kelihatan itu,telah mendekatkan mereka untuk berkenan kepada TUHAN Allah.

ANALISA TEKS :
Bagi Penulis Surat Ibrani sedang melihat bahwa IMAN adalah ciri khas kehidupan dari Umat Allah. Oleh sebab itu Penulis Surat Ibrani ini sangat tertarik dengan tokoh penting dalam Perjanjian Lama dengan Maksud hendak mempertentangkan antara IMAN DAN PENGLIHATAN (ayat1). Dengan begitu maka kita dapat memastikan bahwa sebenarnya Penulis hendak menyampaikan Surat ini kepada :
1.   Orang-orang Yahudi yang baru bertobat menjadi Kristen dengan maksud supaya jangan mereka kembali lagi kepada Kepercayaan lama mereka atau Yudaisme;yaitu agama yahudi yang muncul ketika pembuangan di Babel.Perhatikan Pasal 13:9 “ Jangan kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia…..” Karena itu pada Pasal 1:1-4:3 Penulis berbicara tentang Keunggulan dan Keutamaan Kristus dari Nabi-nabi dan Pekerjaan Kristus Pasal 4 s.d Pasal 10.
2.   Pasal 11:1-40 tentang saksi-Saksi Iman,dimaksudkan oleh penulis kepada penerima Surat ini adalah supaya mereka mulai Bertindak atau Melakukan sesuatu berdasarkan IMAN,dan bukan lagi pada mimpi atau penglihatan. Oleh sebab itu memang ada anggapan para ahli tentang Paulus atau Yohanes yang menulis surat ini,tetapi dari cara berpikir tentang IMAN maka bukan keduanya. Oleh sebab itu Konsep Teologi penulis surat Ibrani tentang Iman dalam Pembacaan ini dengan Konsep Iman menurut Rasul Paulus sangat berbeda,bahkan Paulus dengan Yakobus juga tidak sama. Ayat 6 hendak menjelaskan bahwa :… tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah”,karena Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan (ay.1). Bagi Paulus;Orang dibenarkan oleh Imannya dan bukan perbuatannya,Bagi Yakobus dikatakan dalam pasal 2:24”Jadi kamu lihat,bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman”,tetapi jenis Iman di dipertentangkan oleh Yakobus adalah bukan tentang perbuatan dan kepercayaan pribadi tetapi yang mengarah kepada Juru Selamat. Karena bagi Paulus Perbuatan dalam hubungan dengan Hukum Taurat,tetapi bagi Yakobus dalam hubungan dengan Hukum yang memerdekakan manusia. (Yak 2:12). Dan yang disebut perbuatan adalah buah-buah Roh.Perbuatan-purbuatan Kasih itu timbul sebagai dampak dari Sikap yang benar/Iman yang benar kepada Allah.
3.   Dalam Perjanjian Lama : Iman atau ‘emun dlm bahasa Ibrani dapat berarti “Kesetiaan” (Ul.32:20). Iman juga dapat berarti “Ketulusan” Mzm.26:1 “..sebab aku ini telah hidup dalam ketulusan;.”dan ketulusan hati adalah bukti Kepercayaan kepada Allah. Dalam Perjanjian Baru kata “pistis” dengan kata kerja “pisteuo”. Maka Iman harus dilihat dalam Karya Penyelamatan Allah di dalam Kristus”. Jadi IMAN adalah sikap dari seseorang untuk melepaskan segala usaha dan kemampuannya untuk mendapatkan keselamatan itu.Karena itu IMAN adalah jalan satu-satunya dimana manusia beroleh keselamatan.Jadi Iman bukan saja menerima segala sesuatu sebagai kebenaran,tetapi Iman adalah Penyerahan diri.
4.   Dengan demikian maka Iman adalah :
a.   Melepaskan atau membuang kepercayaan kepada sumber-sumber kekuatan sendiri dan berserah diri kepada TUHAN. Pasrah, penyerahan diri sepenuhnya tanpa syarat kepada Rahmat Allah.
b. Iman berarti memegang tengguh janji ALLAH di dalam Kristus Yesus dengan meletakan segala kepercayaan kepada karya keselamatanNya yang utuh.
c. Iman adalah kepercayaan yang utuh dan ketaatan kepada Allah.Itulah yang dinampakkan oleh saksi-saksi Iman,Tokoh-tokoh Iman dalam Sejarah Perjanjian Lama (ayat 4 – 31).

PESAN FIRMAN TUHAN:
Apa yang menjadi pesan bagi kita yang disebutkan sebagai orang ber-Iman atau orang percaya dalam kaitan dengan Tema kita: ”IMAN ADALAH DASAR PENGHARAPAN”.
1.   Manusia terkadang lebih percaya jika telah melihat sesuatu.”Kepada Tomas,Yesus berkata berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”(Yoh.20:29).IMAN bukanlah Penglihatan. IMAN tidak seperti Mimpi. Orang yang mendapat Mimpi bisa ditafsirkan sebagai penglihatan dan atas penglihatan itulah ia mengatur kehidupan dan perbuatannya atas penglihatan itu. Hal ini berbeda dengan IMAN. Karena kita beroleh Pengertian karena Iman yang mengarahkan kehidupan dan perbuatan kita kepada Karya Keselamatan Kristus. Penglihtan bisa berhenti dan hilang,tetapi Iman tidak akan hilang kecuali sesorang menjadi Murtad dan berpindak kepercayaan. IMAN dan PERBUATAN adalah ibarat dua sisi mata Uang, Tanpa Iman kita tidak mungkin ada dihadapan ALLAH dan sebaliknya tanpa perbuatan tidak mungkin kita memperoleh keselamatan itu. Karena itu Iman menjadi dasar atas Perbuatan kita yang memberi harapan akan keselamatan yang bersumber dari Karya Keselamatan Allah didalam Kristus. Karena Iman mendatangkan perbuatan-pebuatan yang baik,maka sebagai orang Kristen,orang Ber-Iman menjadi kewajibannya untuk berbuah didalam Roh dan Kebenaran.
2.   Dengan Iman,orang Kristen dihindarkan dari segala bentuk praktek okultisme. Kepercayaan kepada roh-roh jahat,setan-setan dan jin-jin,yang akan menyesatkan dan menjadi gangguan dalam kehidupan orang Percaya. Karena Iman adalah bentuk Kesetiaan kepada Allah,Iman adalah bentuk Penyerahan diri kepada Allah,dan dengan Iman orang Kristen harus menanggalkan sumber2 kekuatan dirinya agar ia memperoleh keselamatan yan utuh. Karena itu IMAN menjadi sumber Pengharapan akan hal2 yang belum kelihatan,maka PENGHARAPAN orang Percaya akan menjadi HIDUP dan DINAMIS karena memiliki JANJI-JANJI ALLAH akan Keselamatan yang dianugerahkan kepada orang Percaya.Iman atau ‘emun dlm bahasa Ibrani (PL) atau Pistis dlm bahasa Yunani (PB) yang artinya Kesetiaan dan Percaya;seperti kata-kata dalam lagu  HATIKU PERCAYA karya : Edward Chen :Saat ku tak melihat jalanMu;Saat ku tak mengerti rencanaMu;Namun tetap ku pegang janjiMu; Pengharapanku hanya padaMu;Hatiku percaya…dst…. Karena itu Di dalam Kesetiaan dan Ketaatan,Didalam Iman dan Kepercayaan kepada ALLAH di dalam Kristus Yesus,lakukanlah kebaikan-kebaikan dalam kehidupanmu dan pekerjaanmu,sebab karena dengan begitulah kamu dapat berada dihadapan TUHAN ALLAH. AMIN.



0 comments:

Posting Komentar