Senin, 08 Oktober 2018

Karunia adalah Pemberian


Bacaan :I KORINTUS 12:12-31
Minggu,07 Oktober 2018
GKI Pniel Kotaraja
Tema : Jemaat yang Sedang Naik Bus.

Sdr-sdr !!!!
Dalam Perikop pembacaan kita saat ini,Rasul Pulus hendak berbicara tentang Karuia-Karunia Rohani,yang juga didalam Pasal 14:1-40,Rasul Paulus kembali menegaskannya. Karunia adalah Pemberian. Dalam Perjanjian Lama Karunia di mengerti sebagai suatu Pemberian dari Manusia kepada Allah seperti:
1.   Korban persembahan yang diberikan sebagai persembahan kepada Allah.(kel 28:38),bahkan
2.   Orang Lewi sendiri merupakan suatu pemberian kepada TUHAN (Bil.18:6),dan juga
3.   Pemberian dapat diberikan dengan suatu alasan tertentu,dan ini banyak di dalam Perjanjian Lama.
Di dalam Perjanjian Baru terjadi perubahan tekanan pengertian dalam hal Karunia atau Pemberian itu,dan lebih banyak penekanannya pada Pemberian Allah kepada manusia. Kata Yunani ‘Dorea’ artinya “Cuma-Cuma”-suatu hadian”. Yakobus mengingatkan kita bahwa “setiap pemberian yang baik (dosis=yunani) dan setiap anugerah yang sempurna (dorema=yunani) datangnya dari atas (Yak.1:17). Maka setiap orang yang diberkati dengan karunia-karunia adalah juga pemberian-pemberian yang berasal dari Kristus.(Ef.4:7) Karunia-karunia rohani dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Kharismata/kharisma/kharis atau (Kasih Karunia).

Sdr-sdr..!!!! Tujuan Karunia itu pertama-tama adalah untuk membangun Gereja atau tubuh Kristus (1 Kor.12:4-7)..perhatikan ayat 7 : Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama”kata bersama menunjukan pada suatu Persekutuan atau Koinonia. Karunia juga diberikan untuk menyatakan bahwa Rasul-Rasul adalah utusan Allah,karena Karunia adalah salah satu tanda bagi seorang Rasul. Jadi tidak ada Rasul tanpa Karunia.
Didalam Perikop Pembacaan kia tadi…Rasul Paulus menyampaikan beberapa Karunia yaitu : ayat 28 karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Dan …. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi. Ini adalah Karunia perorangan dimana RASUL/Apostolos adalah “seorang yang diutus,dalam hal pemberitaan Injil-maka dia memiliki karunia itu. Dan nabi berhubungan dengan karunia bernubuat atau Profetia,dan tugas seorang Nabi dalam PB adalah untuk mengemban Penyataan Allah,untuk disampaikan kepada Gereja apa yang patut dilakukan oleh Gereja.,Kemudian Karunia Mengajar dan berkata-kata dalam Bahasa Roh.

Sdr-sdr!!! Itulah sebabnya pada ayat 12 dan 13 Rasul Paulus menegaskan tentang Kesatuan Tubuh dan Kesatuan Roh. Maka untuk menjelaskan maksud Paulus tersebut,Rasul Paulus memakai contoh dari anggota-anggota tubuh manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan saling mebutuhkan; ayat 12-27. Maka Paulus menegaskan itu pada ayat 26  “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.”  Karena Karunia2 itu adalah untuk kepentingan pembangunan Tubuh Kristus,maka Rasul Paulus menjelaskannya pada ayat 28-30,untuk pengunaan Karunia-Karunia tersebut. Tetapi apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus sebenarnya belum tuntas,karena di ayat 31,Paulus Katakan :” Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi”.

Sdr-sdr..!!! Bagaimana cara manusia memperoleh Karunia-karunia itu. Setiap orang yang diberkati disertai dengan karnuia-karunia itu,dalam 1 Petrus 4:10;”Layanilah seorang akan yang lai,sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah:. Jadi karunia2 itu diberikan kepada setiap orang untuk melayani. Pertama;Kita semua telah mengaku untuk memikul tanggung jawab pelayanan ketika kita mengaku Iman kita sebagai sidi-sidi Gereja. Kedua;secara khusus dalam tugas jabatan terutama Penatua dan Syamas,ketika kita diteguhkan dalam jabatan itu,maka Allah telah memberikan Karunia itu kepada kita,masing-masing. Untuk, Melayani, mengajar,menasihati,memimpin mupun berkata-kata dalam bahasa Roh. Jadi,Jika Allah telah memberikan karunia-karunia itu kepada kita,kapan dan dimana kita bisa menggunakannya;yaitu ketika kita dipakai oleh Tuhan untuk membangun,memelihra,dan merawat Tubuh Kristus,yaitu kehidupan Persekutuan Jemaat kearah ketaatan untuk berbuah,dan buah itu memjadi berkat bagi dunia. Maka tidak saja Pendeta yang harus memberikan pengajaran Firman Tuhan lewat khotbah Mimbar ini,tetapi juga Para Penatua dapat melakukannya,dan tentu masing-masing Penatua pun diberikan karunia-karunia tersendiri,untuk bernubuat, mengajar, menasihati, berkhotbah,melangsukan pelayanan  kasih,dst..

Sdr-sdr !!!
Dari Pengertian ini… Saya ibaratkan Jemaat GKI Pniel ini,seperti Jemaat yang sedang Naik Bis.Bis yang kita tumpangi ini berjalan dengan satu tujuan ke “terminal Bus” pemberhentian terakhir dimana semua penumpang harus turun. Jeka Jemaat ini sedang naik Bis…Apa yang terjadi didalam Bus itu:
1.   Walaupun banyak penumpang yang ada didalam Bus,tetapi hanya satu Sopir,dan dibantu dengan para kondektur dalam perjalanan ke Pemberhentian terakhir. Begitulah perjalanan Gereja pada satu tujuan,dimana perarakan orang Percaya sedang menuju kepada “Kematian” sebagai jalan menerima Kehidupan yang Kekal itu. Disinilah Peran Para Kondektur dan tanggung jawab Pelayan Firman,Penatua dan Syamas dalam mengambil peran untuk melayani semua penumpang agar sampai di tujuan dengan Selamat.
2.   Sebagai Penumpang,maka ketika kita naik dan duduk didalam Bis yang memiliki 16 deret tempat duduk karena kita semua adalah pendatang dalam Bus itu,maka kita tidak akan saling mengenal siapa yang ada di samping kiri-kanan-,atau dibelakang dan dimuka. Ada 16 Wyk Wilayah Pelayanan Jemaat GKI Pniel bukan saja karena luasnya,tetapi banyaknya anggota jemaat dalam satu Wyk;sehingga jika ada anggota Jemaat yang meninggal di Wyk 4 misalnya,sehari kemudian baru kabar itu diketahui oleh semua anggota Jemaat dlm Wyk. Hal ini membuat kita seperti “Sendiri dalam kebersamaan” pada hal dalam ayat 26 Paulus katakan: “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita” maka tidak Seperti penumpang Bis yang tidak mengenal satu dengan yang lain.Walaupun kita memiliki satu tujuan tadi dan ada dalam satu Bis.
3.   Dalam perjalanan menuju pemberhentian terakhir,setiap penumpang dapat saja menghentikan Bis tersebut dan akan turun,kapan saja dan dimana saja jika dia ingin turun dan tidak menjadi penumpang lagi,atau akan turun dan berganti Bis yang lain,syukurlah kalau tetap satu tujuan kalau arahnya berlawanan,kapan bisa sampai tujuan. Disinilah hendak menunjukan karakter Kekristenan kita. Walaupun kita merasa memiliki Bis tersebut,tetapi status kita tetap adalah penumpang. Syukurlah kalau cuma penumpang Bis yang akan turun kapan saja menurut keinginannya,asalkan jangan Kondekturnya,..karena perjalanan belum sempai tujuan dan penumpang ini harus dilayani. Begitu juga dengan kehidupan kita sebagai Anggota Jemaat,tetapi juga Pelayan Firman,Penatua dan Syamas.”Tahanlah dan berjuang Truss”sampai akhir.
4.   Bahwa setiap orang yang duduk didalam Bis harus mengikuti aturan dan saran,seperti jangan mengeluarkan anggota tubuh,hormatilah sesama penumpang,boleh bercerita asal jangan ribut,karena dari semua penumpang dalam Bis,ada yang tertidur,ada yang sakit,dll.Artinya bahwa Menghormati dan Menghargai orang lain menjadikan suasana Persekutuan dan Kebersamaan itu menjadi lebih Indah,ada Damai dan sukacita.
5.   Ayat 23-25 ;Paulus menegaskan anggota tubuh yg kurang terhormat,dan kurang elok harus diperhatikan supaya jangan terjadi PERPECAHAN. Karena kita semua adalah Tubuh Kristus dan juga adalah Anggotanya. Maka seperti Jemaat yang sedang naik Bis semuanya harus memiliki tujuan perjalanan yang sama. Saling Menolong dan Menopang,menghargai dan menghormati,saling membatu dalam segala hal,jagalah kehidupan kita,menertibkan diri selama perjalanan kita agar tidak membahayakan perjalanan bersama dalam bis itu. Sadar atau tidak sejak Agustus-September bahkan awal Oktober pun,Kematian dalam Jemaat berturut-turut...apa yang terjadi dengan kita. Marilah kita menenangkan diri dan memohon pertolongan Tuhan supaya Kehidupan kita terpelihara,  Sdr-sdr..!!!!
Demikian kata Paulus : “Kita semua adalah tubuh Kristus dan masing-masing kita adalah anggotanya. Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi”,
Sdr-sdr…!!!
Marilah kita semua berusaha untuk memperoleh Pemberian-Pemberiaan dari Allah,karena Pemberian-Pemberian atau Karunia-karunia ini telah Diberikan kepada kita masing-masing untuk melayani. Demikian Injil Matius 7:7. “Mintalah,maka akan diberikan kepadamu;carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” . Amin.

0 comments:

Posting Komentar