Kamis, 27 September 2018

IBRANI 11:1-31


BACAAN : IBRANI 11:1-31
MINGGU,30 SEPTEMBER 2018
TEMA :”IMAN ADALAH DASAR PENGHARAPAN”.

ALASAN PILIHAN TEMA :
1.   Alasan pilihan teman ini berdasarkan ayat 1 :”Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” . Kalimat “yang kita harapkan” dan kalimat..”sesuatu yang tidak kita lihat”. Memiliki makna yang sama. Oleh sebab itu Iman itu hendak menjelaskan sesuatu yang “dipercaya”. Dengan kata lain,dengan dasar IMAN kita memiliki Pengharapan-yang sebenarnya dalam Pengharapan itu, adalah sesuatu yang tidak tampak – tetapi kita beroleh pengertian dari yang tidak ada menjadi ada(ayat3). Sehingga dengan IMAN hendak menggerakan dan menuntun manusia untuk melakukan sesuatu sesuai dengan IMANnya- itulah sebabnya Iman selalu memberikan kesaksian akan apa yang diharapkan (ayat2).
2.   Alasan yang kedua:  kalimat pada ayat 6:”Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah”. Menegaskan suatu tindakan atau perbuatan dengan kalimat “SUNGGUH-SUNGGUH MENCARI DIA”. Dan tentunya kata Mencari itu juga berkaitan dengan sesuatu yang hendak diharapkan. Dan Jika pengharapan itu tidak disarkan pada Iman,maka segala usaha mencari TUHAN pun akan sia-sia jika tidak dilakukan dengan IMAN. Oleh sebab itu Penulis Surat Ibrani dengan Bangga Memperkenalkan tokoh-tokok Iman dalam Perjanjian Lama dari ayat 4 s.d ayat 31. Bahwa dengan Iman mereka membuktikan bahwa dari sesuatu yang tidak kelihatan itu,telah mendekatkan mereka untuk berkenan kepada TUHAN Allah.

ANALISA TEKS :
Bagi Penulis Surat Ibrani sedang melihat bahwa IMAN adalah ciri khas kehidupan dari Umat Allah. Oleh sebab itu Penulis Surat Ibrani ini sangat tertarik dengan tokoh penting dalam Perjanjian Lama dengan Maksud hendak mempertentangkan antara IMAN DAN PENGLIHATAN (ayat1). Dengan begitu maka kita dapat memastikan bahwa sebenarnya Penulis hendak menyampaikan Surat ini kepada :
1.   Orang-orang Yahudi yang baru bertobat menjadi Kristen dengan maksud supaya jangan mereka kembali lagi kepada Kepercayaan lama mereka atau Yudaisme;yaitu agama yahudi yang muncul ketika pembuangan di Babel.Perhatikan Pasal 13:9 “ Jangan kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia…..” Karena itu pada Pasal 1:1-4:3 Penulis berbicara tentang Keunggulan dan Keutamaan Kristus dari Nabi-nabi dan Pekerjaan Kristus Pasal 4 s.d Pasal 10.
2.   Pasal 11:1-40 tentang saksi-Saksi Iman,dimaksudkan oleh penulis kepada penerima Surat ini adalah supaya mereka mulai Bertindak atau Melakukan sesuatu berdasarkan IMAN,dan bukan lagi pada mimpi atau penglihatan. Oleh sebab itu memang ada anggapan para ahli tentang Paulus atau Yohanes yang menulis surat ini,tetapi dari cara berpikir tentang IMAN maka bukan keduanya. Oleh sebab itu Konsep Teologi penulis surat Ibrani tentang Iman dalam Pembacaan ini dengan Konsep Iman menurut Rasul Paulus sangat berbeda,bahkan Paulus dengan Yakobus juga tidak sama. Ayat 6 hendak menjelaskan bahwa :… tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah”,karena Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan (ay.1). Bagi Paulus;Orang dibenarkan oleh Imannya dan bukan perbuatannya,Bagi Yakobus dikatakan dalam pasal 2:24”Jadi kamu lihat,bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman”,tetapi jenis Iman di dipertentangkan oleh Yakobus adalah bukan tentang perbuatan dan kepercayaan pribadi tetapi yang mengarah kepada Juru Selamat. Karena bagi Paulus Perbuatan dalam hubungan dengan Hukum Taurat,tetapi bagi Yakobus dalam hubungan dengan Hukum yang memerdekakan manusia. (Yak 2:12). Dan yang disebut perbuatan adalah buah-buah Roh.Perbuatan-purbuatan Kasih itu timbul sebagai dampak dari Sikap yang benar/Iman yang benar kepada Allah.
3.   Dalam Perjanjian Lama : Iman atau ‘emun dlm bahasa Ibrani dapat berarti “Kesetiaan” (Ul.32:20). Iman juga dapat berarti “Ketulusan” Mzm.26:1 “..sebab aku ini telah hidup dalam ketulusan;.”dan ketulusan hati adalah bukti Kepercayaan kepada Allah. Dalam Perjanjian Baru kata “pistis” dengan kata kerja “pisteuo”. Maka Iman harus dilihat dalam Karya Penyelamatan Allah di dalam Kristus”. Jadi IMAN adalah sikap dari seseorang untuk melepaskan segala usaha dan kemampuannya untuk mendapatkan keselamatan itu.Karena itu IMAN adalah jalan satu-satunya dimana manusia beroleh keselamatan.Jadi Iman bukan saja menerima segala sesuatu sebagai kebenaran,tetapi Iman adalah Penyerahan diri.
4.   Dengan demikian maka Iman adalah :
a.   Melepaskan atau membuang kepercayaan kepada sumber-sumber kekuatan sendiri dan berserah diri kepada TUHAN. Pasrah, penyerahan diri sepenuhnya tanpa syarat kepada Rahmat Allah.
b. Iman berarti memegang tengguh janji ALLAH di dalam Kristus Yesus dengan meletakan segala kepercayaan kepada karya keselamatanNya yang utuh.
c. Iman adalah kepercayaan yang utuh dan ketaatan kepada Allah.Itulah yang dinampakkan oleh saksi-saksi Iman,Tokoh-tokoh Iman dalam Sejarah Perjanjian Lama (ayat 4 – 31).

PESAN FIRMAN TUHAN:
Apa yang menjadi pesan bagi kita yang disebutkan sebagai orang ber-Iman atau orang percaya dalam kaitan dengan Tema kita: ”IMAN ADALAH DASAR PENGHARAPAN”.
1.   Manusia terkadang lebih percaya jika telah melihat sesuatu.”Kepada Tomas,Yesus berkata berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”(Yoh.20:29).IMAN bukanlah Penglihatan. IMAN tidak seperti Mimpi. Orang yang mendapat Mimpi bisa ditafsirkan sebagai penglihatan dan atas penglihatan itulah ia mengatur kehidupan dan perbuatannya atas penglihatan itu. Hal ini berbeda dengan IMAN. Karena kita beroleh Pengertian karena Iman yang mengarahkan kehidupan dan perbuatan kita kepada Karya Keselamatan Kristus. Penglihtan bisa berhenti dan hilang,tetapi Iman tidak akan hilang kecuali sesorang menjadi Murtad dan berpindak kepercayaan. IMAN dan PERBUATAN adalah ibarat dua sisi mata Uang, Tanpa Iman kita tidak mungkin ada dihadapan ALLAH dan sebaliknya tanpa perbuatan tidak mungkin kita memperoleh keselamatan itu. Karena itu Iman menjadi dasar atas Perbuatan kita yang memberi harapan akan keselamatan yang bersumber dari Karya Keselamatan Allah didalam Kristus. Karena Iman mendatangkan perbuatan-pebuatan yang baik,maka sebagai orang Kristen,orang Ber-Iman menjadi kewajibannya untuk berbuah didalam Roh dan Kebenaran.
2.   Dengan Iman,orang Kristen dihindarkan dari segala bentuk praktek okultisme. Kepercayaan kepada roh-roh jahat,setan-setan dan jin-jin,yang akan menyesatkan dan menjadi gangguan dalam kehidupan orang Percaya. Karena Iman adalah bentuk Kesetiaan kepada Allah,Iman adalah bentuk Penyerahan diri kepada Allah,dan dengan Iman orang Kristen harus menanggalkan sumber2 kekuatan dirinya agar ia memperoleh keselamatan yan utuh. Karena itu IMAN menjadi sumber Pengharapan akan hal2 yang belum kelihatan,maka PENGHARAPAN orang Percaya akan menjadi HIDUP dan DINAMIS karena memiliki JANJI-JANJI ALLAH akan Keselamatan yang dianugerahkan kepada orang Percaya.Iman atau ‘emun dlm bahasa Ibrani (PL) atau Pistis dlm bahasa Yunani (PB) yang artinya Kesetiaan dan Percaya;seperti kata-kata dalam lagu  HATIKU PERCAYA karya : Edward Chen :Saat ku tak melihat jalanMu;Saat ku tak mengerti rencanaMu;Namun tetap ku pegang janjiMu; Pengharapanku hanya padaMu;Hatiku percaya…dst…. Karena itu Di dalam Kesetiaan dan Ketaatan,Didalam Iman dan Kepercayaan kepada ALLAH di dalam Kristus Yesus,lakukanlah kebaikan-kebaikan dalam kehidupanmu dan pekerjaanmu,sebab karena dengan begitulah kamu dapat berada dihadapan TUHAN ALLAH. AMIN.



Jumat, 21 September 2018

I SAMUEL 3 :1-10


MINGGU,23 SEPTEMBER 2018
GKI PAULUS DOK V
BACAAN : I SAMUEL 3 :1-10
TEMA : “KEPEKAAN MENDENGAR PANGGILAN TUHAN”.

ALASAN PILIHAN TEMA :
Semua orang pernah bermimpi disaat sedang tidur. Entah baik atau buruk mimpinya. Orang yang bermimpi jarang bangun dalam keadaan tertidur dan berjalan mengikuti alur mimpinnya,kecuali itu di Sinetron TV karena pasti berjumpa pocong.  Bagi orang yang sedang Mimpi, ketika bangun dari tidurnya sebagian mimpinya tidak diingat lagi. Atau kita mendadak bangun karena awal mimpi itu sebenarnya Indah,tiba2 muncul dalam mimpi itu sosok mengerikan yang membuat kita bangun,Pkh.5:2 “Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan,…”dst. Dalam PL dikalangan orang Ibrani,bahwa Mimpi sering berhubungan dengan panggilan akan Nubuat seorang Nabi sehingga Mimpi atau Penglihatan itu akan Utuh dan tidak ada bagian yang terlpakan saat bangun. Berbeda dengan Panggilan langsung seperti Samuel Pada Ayat 15 dikatakan “Samuel tidur sampai pagi”… itu artinya bahwa tidak dengan mata terbuka Samuel berbicara dan mendengarkan TUHAN,tetapi dalam tidur,Samuel menjawab Panggilan TUHAN dan mendengar semua yang Tuhan sampaikan tentang Eli dan anak-anaknya,kecuali seorang tokoh dan Nabi terbesar yang bisa berbicara langsung muka dengan muka  adalah MUSA (Ul 34:10)

Sdr-sdr..!!! Dalam Perikop ini tidak ada kata MIMPI-walaupun Samuel sedang tidur. Karena itu KEPEKAAN MENDENGAR PANGGILAN TUHAN yang menjadi Tema Khotbah ini memiliki dua Alasan :
1.   Ayat 3,menjelaskan bahwa “Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN,tempat tabut Allah”. Mengapa Samuel sedang tidur di bait Suci karena di ayat 1 Di katakan “Samuel yang muda menjadi Pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Kita dapat membayangkan bagaimana Samuel yang tidur dekat dengan tempat tabut Allah,maka tentu Samuel tidak akan Tidur TERLELAP. Dalam keadaan seperti itu tentunya Samuel memiliki “Kepekaan” untuk mendengarkan sesuatu. Dan itu telihat pada ayat 5,6 dan 8. Dimana Ketika TUHAN memanggil Samuel,ia bangun dan mendapatkan Eli,dan berkata Ya,bapa bukankah bapa memanggil aku?. Disini telihat suatu respons atas panggilan TUHAN dengan cepat karena kepekaan Samuel mendengar suara panggilan itu,walaupun Samuel belum dapat membedakan mana suara TUHAN dan mana suara Eli.
2.   Dari Ayat 4 dst,… Dikatakan :”Lalu TUHAN memanggil”; Maka yang dapat ditangkap oleh telinga Samuel adalah “Suara-TUHAN” yang memanggil namanya. Mengapa hanya suara ? Karen di ayat 1 dijelaskan bahwa Pada masa Eli :”Firman Tuhan Jarang dan penglihatan-penglihatan pun tidak sering”, dan di tegaskan dalam ayat 7 bahwa :Samuel belum mengenal TUHAN;Firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya,maka dengan Suara,suatu Panggilan langsung dari TUHAN,adalah cara TUHAN memperkenalkan diriNya kepada Samuel.

ANALISA TEKS
Sdr-sdr !!!. Walaupun kita disuguhi batasan Perikop ini dari ayat 1-10 dari pokok bacaan yang dikeluarkan oleh Sinode,tetapi sekiranya kita akan membaca nantinya sampai ayat 21. Karena tentu maksud batasan ini tentang Panggilan Samuel. Jadi sdr-sdr….!!!!
Samuel atau Semuel dalam bahasa Ibrani artinya “nama Allah”;atau lebih tepatnya adalah “Aku memohon baginya suatu nama ilahi”-dan ini mungkin terjadi saat Samuel dilahirkan Hana memanggilnya Semuel. Elkana dan Hana adalah orang tua Samuel dari Suku Efraim. Elkana adalah keturunan Lewi,tetapi bukan dari garis keturunan Harun (I Taw 6:33). Mengapa Samuel bisa tinggal bersama Eli? Hal itu disebabkan karena ketika ibunya Hana sudah lama sekali Mandul,maka ia bersumpah:”Jika Allah memberikan dia seorang Putra,maka ia akan mempersembahkannya menjadi Pelayanan di Kemah suci”. Keinginan Hana ini benar karena Elkana suaminya,ayah Samuel adalah Keturunan Lewi dimana orang-orang Lewi-lah yang menerima hak untuk melayani di Kemah Suci.
Sdr-sdr…!!! Jadi ketika Samuel berusia 2-3 tahun setelah berhenti menyusui maka Hana membawa Samuel ke Silo dan secara resmi menyerahkannya kepada ELI.(Perhatikan Pujian Hana dalam pasal 2:1-10). Jadi ketika Samuel masih kanak-kanak,ia sudah mendapat panggilan dan penglihatan tentang Kejatuhan ELI. Karena Samuel muda yang mulai beranjak dewasa tampil ditengah-tengah bangsa itu dengan sangat hebat maka pada ayat 20 dijelaskan bahwa semua orang di Israel dari Dan sampai Bersyeba; percaya bahwa Tuhan telah mempercayakan jabatan nabi kepadanya.

PENJELASAN AYAT-AYAT:
Sdr-sdr…!!! TIGA oknum yang disebutkan dalam bacaan ini adalah:TUHAN,ELI DAN SAMUEL. Samuel tinggal bersama ELI karena Sumpah dan Janji HANA ibunya kepada TUHAN. Disini kita perhatikan bahwa ayat :
1)   Dikatakan Semuel Muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli.
2)   Samuel yang dalam Pengawasan Eli,secara fisik matanya mulai kabur/rabun dan tidak dapat melihat,sedang tidur ditempat tidurnya.
3)   Sedangkan Samuel tidur di dalam Bait Suci,…..
4)   S.d 8) adalah proses pemanggilan Samuel,sampai TIGA kali TUHAN memanggil Samuel dan terus bertanya kepada ELI,apakah dia yang memanggil Samuel.Maka Eli mengetahui bahwa TUHAN-lah yang memanggil dia,karena sudah 3 Kali Samuel bertanya kepada ELI,apakah bapa yang panggil saya?.
9) – 10) : Adalah Respon Samuel atas Petunjuk ELI untuk menjawab Panggilan itu katanya : “Berbicaralah TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar”.
Jadi Tuhan memanggil Samuel untuk mengantikan ELI bukan karena ELI sudah rabun dan tua,tetapi karena anak-anaknya menghujat Allah,tetapi Eli sendiri tidak memarahi mereka (ayat 13). Maka Tuhan tetap akan melaksanakan supahNya untuk menghukum mereka-sekalipun mereka mempersembahkan Korban Penghapusan Dosa/Salah kepada Tuhan (ay,14).

PESAN FIRMAN TUHAN.
Sdr-sdr…!!! Dalam Perikop Samuel Terpanggil dengan Tema Kepekaan Mendengar Panggilan Tuhan? Maka apa Pesan Firman Tuhan ini bagi kita sebagai Gereja dan sebagai Anggota Jemaat/Warga Gereja.
1.   Gereja dipanggil dari Dunia untuk memenuhi panggilannya dalam menyelamatkan dunia dari dosa. Mimpi atau Penglihatan Samuel,mengisyatkan bahwa GKI memiliki Mimpi atau Visi itu yaitu KERAJAAN ALLAH yang dinampakkan dalam KOINONI,MARTURIA DAN DIAKONIA. Maka Terpanggilnya Gereja untuk melaksanakan misi ALLAH yang telah dikerjakan oleh Kristus Yesus agar Semua orang Percaya dan Dunia ini diselamatkan,maka apa tugas Gereja saat ini. Tugas Gereja dalam menghadirkan tanda2 Kerjaan Allah;sukacita,damai sejahtera, keadilan dan kebenaran menjadi tantangan bagi Gereja dewasa ini. Karena itu Gereja harus memiliki Kepekaan untuk Mendengar Panggilan Tuhan. Kepekaan ini tentunya ada pada Pimpinan organisasi Gereja mulai dari Sinode,Klasis dan Majelis Jemaat,tetapi juga kepada Pendeta,Penatua dan Syamas..semua yang TERPANGGIL menjadi Pelayan TUHAN (ayat 1). Gereja yang merasa TIDAK Terpanggil,maka Kepekaan untuk mendengar Suara Tuhan itu sama seperti ELI yang secara FISIK sudah Buta;buta bukan Cuma mata tetapi juga Pendengaran dan hati. Jika demikian? Bagaimana supaya Gereja Tidak Buta dan hilang Kepekaan untuk mendengar Suara Tuhan. Apa kata ayat 3; Lampu Rumah Allah belum padam.Samuel telah tidur didalam bait suci,tempat tabut Allah”. Artinya TUHAN tidak pernah Tidur,maka setiap Pelayan Tuhan selalu mendekatkan diri dengan Tuhan agar memiliki Kepekaan akan panggilan TUHAN. Dikatakan Samuel tidur di bait suci,artinya walaupun Gereja ada di dunia,tetapi Gereja harus berurusan dengan Tuhan dalam Penggilan Misinya untuk menghadirkan Kerajaan Allah.
2.   Elkana dan Hana diberkati oleh TUHAN dengan kelahiran Samuel. Ia adalah satu2nya anak milik mereka dan dipersembahkan bagi TUHAN untuk menjadi Pelayan TUHAN. Hari ini kita semua selaku anggota Jemaat,yang telah terpanggil untuk menyelesaikan seluruh Pekerjaan Pembangunan Gedung Gereja Paulus,melalui Kepanitiaan,Majelis Jemaat dan peran serta semua anggota Jemaat. Maka apa yang menajdi milik kita Uang dan tenaga,hikmat dan pengetahuan,waktu dan kesepatan, sama seperti Hana akan kita bawa ke rumah Tuhan untuk KemuliaanNya. Maka Sangatlah dibutuhkan Kepekaan untuk mendengar Panggilan Tuhan dalam mewujudkan  Mimpi kita akan sebuah Gedung Gereja baru yang akan di Tahbiskan. Sama seperti Samuel mendengar Panggilan Tuhan di bait suci-dekat tempat tabut Allah,maka Panggilan Tuhan itu datang dan berwujud pada Ibadah-ibadah Jemaat dengan segala ungkapan syukur kepada Allah. Dan tentunya dalam Ibadah2 itulah segala hal tentang tugas dan tanggung jawab Pelayanan Gereja,informasi Panitia2,Unsur Jemaat Jemaat disampaikan. Biasanya mereka yang jarang hadirlah banyak bertanya dan bersungut-sungut karena tidak mendengar.  Oleh sebab itu tanpa Kepekaan untuk mendengar Panggilan Tuhan kita tidak akan menjadi berkat bagi orang lain. Karena Kepekaan orang Kristen selalu bersumber dari IMAN,PENGHARAPAN DAN KASIH. Kepekaan yang bersumber dari Rasa HORMAT akan ALLAH yang Kudus membuat kita senantiasa hidup dalam Kasih yang memiliki pengharapan akan keselamatan. Demikian Markus 4:23 berkata :“Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar”. AMIN.

FILIPI 2 :12-30


Minggu,16 September 2018
GKI HARAPAN ABE
BACAAN : FILIPI 2 :12-30
TEMA         : “SUKACITA MENYATUKAN PERBEDAAN”

ALASAN PILIHAN TEMA :
1.   Suka cita adalah kata sifat,yang bagi Rasul Paulus hendak menjelaskan keadaannya di penjara. Dalam hal bersukacita setiap orang memiliki alasannya masing-masing mengapa dia harus bersukacita. Bentuk atau wujud sukacita pun dapat di dinampakan dari suatu keadaan yang didapati dari luar dirinya atau dari dalam dirinya. Nah !!! sdr2… Sukacita bagi rasul Paulus adalah lawan dari Penderitaannya karena apapun yang dialaminya adalah karena Kasih karunia Allah. Oleh sebab itu kurang lebih ada 16 kali dalam surat Filipi ini Rasul Paulus menyatakan seruannya yang tak putus-putus untuk bersukacita. Ayat 17 dan 18 kita dapati kata-kata Paulus:”aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian,…..dan kamu juga harus bercukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku”. Karena Paulus memiliki rahasia itu dalam dirinya yang telah dikatakan oleh Paulus dalam Pasl.1:20-21.”Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu,melainkan seperti sediakala,demikian pun sekarang,Kristus dengan nyata dimuliakan didalam tubuhku,baik oleh hidupku,maupun matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Ini adalah alasan dan rahasia bagaimana Rasul Paulus harus bersukacita.
2.   Alasan kedua,jika ada dua orang atau lebih sedang bertengkar maka tentu ada perbedaan pendapat  dan perbedaan itu memunculkan perbantahan dan sungut-sungut. Mengapa perbedaan karena dari ayat 14 Paulus katakan:”Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan”. Siapakah yang dimaksudnya oleh Paulus?? Di dalam pasal 4:2 Paulus dengan tidak menyembunyikan identitas orang tersebut dengan mantakan: “Eudonia kunasihati dan Sintikhe kunasihati,supaya sehati sepikir dalam Tuhan”. Yah!!! Saya pikir dua nama ini laki2,ternyata wanita.? Jadi apakah hanya mereka berdua saja kah,atau masih ada orang lain dan Paulus Hanya menyebut mereka berdua. Biasanya kalau wanita sedang beda pendapat berhadapan muka-dengan muka dan kalau ada orang lain mendamaikan mereka dengan cepat diterima,kalau laki2 banyak,tetapi dalam Gereja kadang berikan pendapat dan kalau pendapatnya tidak diterima ia akan diam. Diam artinya “Undur sementara” dari segala aktifitas dan semangat dalam bergereja.Biasanya begitu,tetapi kadang2 juga tidak begitu.

ANALISA TEKS :
Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi adalah suatu Surat yang utuh yang disampaikan kepada semua anggota jemaat,penilik dan diaken (1:1). Dalam Kisah PR 16:12-40 mencatat bahwa dalam Perjalanan Rasul Paulus yang kedua,maka lahirnya Jemaat Kristen di Filipi ini. Maka hubungan Jemaat ini dengan Rasul Paulus sangatlah pribadi,dan itu dilihat dari kata-kata yang lemah lembut. DaLam Filipi 2 :18-30 ada dua perikop yang berisikan tentang :
1.   Ayat 12 – 18 adalah tentang Nasihat-nasihat Rasul Paulus akan keadaan yang terjadi di Filipi. Jadi rupanya ada perpecahan yang terjadi di Filipi sementara Rasul Paulus sendiri berada di dalam Penjara,apakah Paulus sedang di Penjara di Roma atau di Efesus karena Efesus lebih dekat dengan Filipi,tetapi para ahli belum sependapat,tetapi dengan hati2 mereka menunjukan di Roma Paulus di penjara.Karena ayat 17 hendak menjelaskan bahwa sebenarnya Hukuman bagi Paulus sudah sangat berat…”sekalipun darahku disurahkan pada korban dan ibadah imanmu,aku bersuka cita”… mungkin saja Paulus sudah mengajukan Banding atas perkaranya,tetapi di tolak dan harus dihukum mati. Psal 1:21 “Bagiku Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
2.   Ayat 19-30;Jadi ketika berada di Roma Paulus mempunyai keinginan untuk mengirim kedua rekan sekerjanya Timotius dan Epafroditus ke Filipi. Karena itu Rasul Paulus berkeiningan dalam suratnya ini bahwa Jemaat di Filipi harus membuka diri untuk menerima keduanya,walaupun ada sedikit kecaman kepada Epafroditus. Rasul Paulus juga bersyukur karena karena sudah menerima pemberiaan jemaat bahwa Paulus sendiri sudah melihat Epafroditus(ayat 25). Tetapi juga Epafroditus telah menyampaikan persoalan yang terjadi di Filipi,tentang Perpecahan yang juga menyebut Eudonis dan Sintikhe. Sebab Sumber Kekacauan di Filipi terkesan ada sekelompok orang yang “ sok saleh”/berlagak Saleh/Suci” yang mempengaruhi kehidupan Gereja di Filipi. Karena di Pasal 3,Paulus rupanya sedang menghadapi persoalan yang sedang di perdebatkan dalam Jemaat Filipi. Karena dalam psl 1:8,jelas tersirat dalam kata2 Paulus “dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu….” Karena itu orang-orang Filipi/ Jemaat Kristen ini terpanggil untuk harus memberi kesaksian tentang Kristus (ayat 15>dibaca).

SITUASI DI FILIPI:
Jadi walaupun tidak secara jelas kita ketahui persoalan di Filipi,tetapi gangguang dari “orang2 yang sok saleh/suci>Perfeksionis ini”telah menyebabkan perpecahan dalam Jemaat. Karena itu mereka mengutus Epafroditus dengan beberapa pemberian dan menjelaskan apa yang terjadi. Sehingga Rasul Paulus berkeinginan untuk mengirim Timotius dan Epafroditus kepada mereka membawa surat ini,maka Jemaat di Filipi harus menerima mereka berdua,terutama Epafroditus itu. Jadi diantara Hukuman Rasul Paulus yang sangat berat dan mendengar Perpecahan yang terjadi di Filipi…tanpa terputus-putus…Rasul Paulus menyerukan untuk BERSUKACITA…TETAPLAH MEREKA BERSUKA CITA karena Kristus adalah Pusat dari Kehidupan mereka dan Gereja di Filipi,sehingga jangan mendengar “orang-orang”yang sedang memberikan pengaruh di dalam Jemaat tetapi percayalah dan bersaksi tentang Kristus Yesus.

PESAN FIRMAN TUHAN:
Berkaitan dengan Tema khotbah ”Sukacita menyatukan Perbedaan” apa sesungguhnya pesan Firman Tuhan ini kepada kita,sesuai dengan alamat surat ini(1:1),dan kita tidak dapat memahami maksud perikop pembacaan kalau kita abaikan Pasal 2 :1-11 karena itulah maksud Agung Rasul Paulus UNTUK MERENDAHKAN DIRI SEPERTI KRISTUS,karena Perbedaan2 itu muncul juga karena tidak ada kerendahan hati dari Pengikut dan Pemikul Salib Krisrtus. maka:
1.   Pesan pertama kedapa kita selaku anggota jemaat,adalah supaya dalam hidup yang kita jalani sebagai satu persekutuan,harus memiliki pikiran dan perasaan yang sama,yang satu,seperti yang terdapat di dalam Kristus (2:5). Apa pergumulan terberat dalam Jemaat GKI Harapan hari ini.? Pertanyaan ini membawa kita kepada Ketekunan Jemaat untuk mengerjakan berbagai hal dalam Pelayanan dan pembangunan apa pun bentuknya. Tentu dalam perjalanan waktu..> diantara Anggota Jemaat,Panitia2,Majelis Jemaat…ada saat-saat dimana ada Perbantahan, suka-tidak suka, tetapi semua bisa dijalani dengan baik. Itulah sebabnya Rasul Paulus terus menyuarakan Bersukacitalah. Eudonia dan Sintikhe sosok yang mewakili kita yang suka berbanatahan dan bersungut2, karena itu dorongan Paulus dalam Penderitaannya menasihati kita untuk tetap Sehati dan Sepikir di dalam Tuhan. Itulah maksudnya>cara bagaimana kita sedang mengerjakan Keselamatan di dalam Kristus sebagai Pusat kehidupan Gereja. Karena Kristus adalah satu,maka semua orang yang berpikir dan berperasaan seperti Kristus juga adalah satu adanya.
2.   Pesan dan makna firman ini bagi kita selaku penilik dan Diaken atau katakanlah Pelayan Firman, Penatua,Syamas dan Pengajar dalam Jemaat;…kata Paulus..”Aku bersuka cita dengan kamu,…dan kamu juga harus bersukacita dengan aku” (ayat 17,18). Jika ada 10 orang yang sedang bersukacita didalam Kristus,maka sukacita mereka itu memberi gambaran akan KESATUAN PIKIRAN DAN PERASAAN dan ini juga harapan Paulus kepada Eudonia dan Sinthike. Dalam dunia yang serba canggih,apa2 bisa kita dapati dengan mudah,termasuk menelusuri dunia maya lewat internet. Berbagai informasi dari berbagai sumber bisa kita dapati disana. Kita akan bertemu dengan “orang-orang sok saleh” dengan pikiran2 mereka ttg gereja. Terkadang pikiran2 mereka kita bawa masuk kedalam kehidupan persekutuan dan pelayanan,terkadang juga manjadi sumber Perbedaan dan Perbantahan. Sama seperti Timotius dan Epafroditus,kita semua adalah rekan sepelayanan dalam Kristus yang oleh Jemaat, memilih dan menerima kita dalam panggilan sebagai Penatua dan Syamas maka kesatuan pikiran dan perasaan adalah penting dalam Sukacita kita bersama Kristus. Mengapa sukacita?? Karena Rasul Pulus yang menghadapi masalah yang berat entah hidup atau mati,ia tetap bersukacita- karena rahasia sukacitanya adalah PERSEKUTUAN DENGAN KRISTUS. Maka dalam pengertian inilah kita semua ada dalam panggilan pelayanan dalam Jemaat ini.  Karena dengan demikian SEMUA SUKACITA KITA DIDALAM KRISTUS,BAIK SEBAGAI ANGGOTA JEMAAT DAN MEJELIS JEMAAT,AKAN MENCIPTAKAN KESATUAN DALAM KEPELBAGAIAN > Karena Rahasianya adalah Berpikir dan Berperasaan seperti didalam Kristus,baik dalam kehidupan berjemaat,tetapi juga didalam kehidupan keluarga kita masing-masing. Amin.

YOHANES 15:1-8


BACAAN : YOHANES 15:1-8 
TEMA : MENJADI MURID TUHAN.
MINGGU,9 SEPTEMBER 2018
GKI GETSEMANI KOTARAJA (PUKUL 18.00/Malam) 

ALASAN PILIHAN TEMA.
1.   Alasan pertama pilihan teman ini didasarkan pada pertanyaan sederhana yaitu :Bagaimanakah kita dapat menjadi Murid Tuhan? Pertanyaan ini bersumber dari ayat 8,dimana setiap orang harus mampu berbuah banyak maka dengan demikian dia akan menjadi Murid Tuhan. Karena Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, maka Caranya adalah harus menyatu dengan Pokok/Pohon Anggur itu (ayat 4).
2.   Alasan kedua didasarkan pada Pernyataan dan bukan pertanyaan. Pernyataannya adalah MENJADI ORANG KRISTEN TIDAK SUSAH,CUKUP IKUT KATEKISASI 12 BULAN SUDAH JD ORG KRISTEN---TETAPI MENJADI PENGIKUT KRISTUS SANGAT BERAT KARENA SALIB YG DIPIKUL UNTUK SEUMUR HIDUP”.  Alasan Pernyataan ini adalah karena pada Pokok Anggur itu banyak ranting,walaupun setiap ranting itu “sudah bersih” (ayat 3) karena menyatu pada pokoknya,tetapi tidak semua ranting yang bersih itu bisa berbuah walaupun ranting itu menyatu pada pokoknya. Karena itu setiap ranting yang tinggal pada pokoknya harus berbuah. (ayat 5b ).
3.   Alasan ke tiga untuk bisa menjadi Murid Tuhan,adalah apakah setiap ranting pohon anggur itu Peka terhadap setiap Zat makanan yang disuplay dari akar pohon melalui batang pohon/pokok ke ranting-rantingnya. Apakah Ranting itu akan menolak atau menerima dan menyimpan hanya untuk menunjukan tampilan luar,berupa daun yang kelihatan hijau dan segar,tetapi tidak dapat mengeluarkan buah pada waktunya? Ayat 7.

ANALISA TEKS
Jadi sdr-sdr !!!!
Dengan alasan-alasan pilihan Tema untuk menjadi Murid Tuhan kita telah dan sudah pasti memahami perumpamaan ini karena :
1.   Pemilik kebun Anggur adalah TUHAN Allah yang adalah BAPA.
2.   Pokok/Batang pohon Anggur itu adalah Tuhan Yesus.
3.   Ranting2 pohon Anggur adalah Manusia.
4.   Dan Buah Anggur itu sendiri adalah Perbuatan-Perbuatan Baik Manusia.
Tuntutan dalam Perumpamaan ini adalah BERBUAH-Menghasilkan Buah Anggur yang Manis/yang Baik. Dalam Hal berbuah tentu tidak semua BUAH anggur yang dihasilkan itu buah anggur yang Manis,karena ada yang asam. Perhatikan Yesaya 5 “Nyanyian ttg Kebun Anggur”. Ayat 4b.”Aku menanti buah anggur yang baik,mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?. Buah sebagai suatu Perbuatan,ternyata Israel tidak mewujudkan keadilan dan kebenaran tetapi hanyalah Kelaliman dan keonaran (Yes 5:7).

Sdr-sdr…!!!! Perumpamaan pada Yohanes 15 : 1-8 adalah dalam hal KERAJAAN ALLAH.  Allah sebagai pengusaha kebun anggur,maka TUHAN-lah Penguasa dan Pemilik atas Kerajaan Allah itu. Maka supaya setiap orang dapat Masuk dan diterima dalam Kerajaan Allah,maka TUHAN Allah harus dimuliakan (ayat 8). Supaya Allah dapat dimuliakan maka KASIH menjadi gambaran akan Buah Anggur yang baik. Karena Kasih adalah Hukum yang Utama dan terutama.(perhatikan lanjutan ayat 9-17,khusuanya ayat 17 “Kasihilah seorang akan yang lain”).

PENUTUP/APLIKASI.
Sdr-sdr…!!!! Dengan menunjukan  Surat Baptisan dan Surat Sidi saja !!! Orang lain akan mengakui bahwa kita adalah orang Kristen atau beragama Kristen. Tetapi menjadi Murid Tuhan,Menjadi anak-anak Allah apakah yang bisa kita tunjukan sebagai bukti. Maka BUAH ANGGUR yang Baik adalah BUKTI-nya. Perbuatan-perbuatan yang baik itulah BUKTI yang menyakinkan orang lain bahwa bahwa kita adalah Orang Kristen yang adalah Murid2 TUHAN/Anak-anak Allah. Maka kesimpulan kita adalah bahwa : MENJADI ORANG KRISTEN BELUM TENTU MENJADI MURID TUHAN.-Ayat 7 dan 8 .._dibaca. Maka kalimat “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan Firmanku tinggal di dalam kamu,:…. Ini artinya bahwa Semua orang Kristen mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat-menbuktikan Iman orang Kristen,tetapi bagaimana Firman itu tinggal didalam diri orang2 percaya/orang Kristen,itulah tantangan yang menyebabkan bahwa tidak semua orang Kristen dapat menghasilkan buah yang baik. Seperti kata Yesaya dalam pasal 5 tadi. Kita semua dapat menghasilkan buah,tetapi apakah Buah anggur itu baik atau asam??? Dan inilah Tantangan sebagai orang Percaya,karena Persoalan Berbuah inilah..tidak semua orang Kristen dapat Menjadi Murid-Murid Tuhan.

Sdr-sdr !!! APA PESAN FIRMAN TUHAN INI BAGI KITA SUPAYA MENJADI MURID TUHAN..?
1.   Pesan pertama: sama seperti rangting pohon anggur yang berbuah lebat,maka setiap orang haruslah menghasilkan buah-buah Kasih dengan perbuatan-perbuatan baik bagi dirinya dan sesamanya,syaratnya adalah TINGGALlah DIDAKAM AKU dan AKU DIDALAM KAMUitulah inti pesan TUHAN.
2.   Sama seperti pada Nas Pembinbing kita Yes.5:7 “Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel,dan orang Yehuda ialah tanaman-tanaman kegemaran-Nya;dinantiNya keadilan,tetapi hanya ada kelaliman,dinanti-Nya kebenara tetapi hanya ada keonaran”. Mengapa TUHAN begitu menghrapkan buah Anggur yang Manis? Karena  kebun Anggur itu dicangkulnya,batu2nya dibuang,dibuat menara jaga di kebun itu,jadi kebun itu dirawat dengan baik. Maka kalau kita sebagai orang Kristen,yang setiap saat melalui pelayanan dalam jemaat,Ibadah2 Wyk,KSP, Unsur2, Pengucapan Syukur,HUT,mengunjungi orang sakit, pelayanan sakramen,nasihat2 dari tua-tua jemaat,dll..juga adalah bentuk dari bagaimana Kebun Agur Tuhan dengan tanaman “kegemaranNya” di rawat di jaga,..Supaya menghasilkan Buah yang Lebat dan mansi. Kalau yang lain buahnya lebat,dan terdapat ada yang buah Cuma satu,atau dua,kalau Cuma satu atau dua buah maka pasti akan lebih besar bentuknya dari yang lain,..kelihatan seperti subur tetapi ternyata rasanya asam. Atau dari tahun ke tahun hanya itu-itu saja buah yang dihasilkan,ada dua rasa..kadang asam kadang manis..ini namanya buah anggur kadang-kadang. Artinya bahwa dengan segala bentuk pelayanan dalam jemaat ini maka kita semua akan menghasilkan BUAH Anggur yang Manis,supaya Allah dipermuliakan.Jika masih ada yang belum berbuah..kembali pada Pesan Intinya :Tinggallah didalam Aku dan Aku didalam kamu”.
3.   Memiliki kepekaan KASIH dalam ROH,membuat kita semakin sadar bahwa sebenarnya banyak hal TUHAN sudah dan sedang berbicara kepada kita untuk menghasilkan buah anggur yang baik. Kepekaan itu tidak membuat kita Cinta diri dan mengabaikan orang lain dalam perbuatan KASIH. Kalau hanya Ranting yang digemukkan,dan daun yang disuburkan dan kelihatan hijau sepanjang waktu,maka tentu ranting dan daun itu tidak mengolah “zat” makanan dari batang pohon/pokok untuk menghasilkan buat yang baik dan lebat. Karena penampilan luar orang Kristen,belum tentu menjadi gambaran akan perbuatan-perbuatannya. Maka perlu ada keseimbangan dalam hidup ini untuk terus menghasilkan buah-buah kebenaran dan kasih,supaya Allah dipermuliakan maka kita akan Menjadi MURID-MURID dan ANAK-ANAK ALLAH.

Oleh sebab itu..JADILAH TANAMAN-TANAMAN KEGEMARAN DIKEBUN ANGGUR TUHAN,kita adalah tanaman-tanaman yang dipilih Allah,lakukanlah yang baik dalam Hal KASIH,kalahkan kejahatan dengan yang baik,karena Kasih menutupi banyak sekali dosa-dosa kita-..karena dengan saling mengasihi kita akan melihat Allah (1 Yoh 4:12) Amin.

II KORINTUS 6 :11-18.


MINGGU,02 SEPTEMBER 2018
GKI PNIEL KOTARAJA
BACAAN :II KORINTUS 6 :11-18.
TEMA: KETERBUKAAN DAN KESEIMBANGAN.

Sdr!!! Inilah Abad dimana manusia memiliki pilihan dalam hal pergaulan,pilihannya hanya DUA. Yaitu memilih Pergaulan di dunia Nyata atau Pergaulan di Dunia Maya.Dan kita berada di keduanya.  Di dunia nyata setiap orang yang kita temui, sehabat, teman, kekasih, keluarga,rekan kerja,dll adalah nyata dan secara fisik dan psikis kita mengenalnya walau tidak 100 %. Di era digital dengan kabel optic bawa laut dengan kecepatan akses internet yang cepat dalam pilihan 3G atau 4G dalam akses Smart Phone..membuat Dunia maya semakin ramai;di dunia maya ini hanya dengan HP kita bisa keliling dunia dan bergaul dan berkenalan dengan siapa saja tampa mengenal, status,jabatan,sahabat atau lawan,musuh atau kekasih,Penipu2 “mama minta pulsa” atau penipu SMS ada menang 100 juta dari undian yang tidak pernah anda ikuti,atau tiba2 muncul SMS kirim saja ke Nomor Rekening BRI An. Nurlaila,dst..atau melalui media social. Di dunia maya banyak orang bisa bersembunyi dibalik keasliannya.contohnya di FB ”ada anak waropen dari tanah pecek,tapi pake foto artis korea,maka harus ganti nama sesuai foto,…maksudnya apa??? Apa lagi hal-hal berkaitan dengan terorisme,radikalisme,ujaran kebencian,dll. Maka Kekafiran antara dunia Nyata dan Dunia Maya,Kekafiran lebih banyak ada di Dunia Maya,tinggal bagaimana kita “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”  untuk membedakan mana yang dari Kristus dan mana yang Belial punya Sdr-sdr….!!!!!

Bagian Perikop yang telah kita dengarkan tadi merupakan bagian dari Pelayanan Paulus. Dan rupanya di Korintus ada masalah yang sangat kritis yang sedang dihadapi oleh Rasul Pualus tentang Pergaulan itu sendiri. Juga dapat kita ketahui bagaimana Paulus hendak mengungkapkan perasaannya,kepercayaannya ketika ada bahaya dan keputusasaan ketika ia sedang melaksanakan tugasnya sebagai Rasul. Pada prinsipnya Surat 2 Korintus ini hampir merupakan pembelaannya menentang rasul-rasul palsu yang sedang menyusup masuk ke dalam Jemaat Korintus. Para penyusup ini juga sedang mencemarkan nama Paulus dan Injil yang diberitakan itu. Pendek kata bahwa rupanya ada gangguang serius yang sedang dihadapi oleh Rasul Paulus di Jemaat Korintus dalam perikop pembacaan kita tadi. Oleh sebab itu Paulus sendiri mengakui bahwa Jemaat di Korintus tidak dapat memisahkan diri dari suatu masyarakat yang luas di Korintus yang didalam kehidupan itu ada berbagai persoalan yang sedang diselesaikan oleh Paulus.Hal ini dapat kita lihat pada:
a)   (ban.1 Kor 5:9 “Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu,supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul”) jadi rupanya pergaulan dengan masyarakat luas di Korintus tidak dapat dielakan,anggota jemaat di Korintus sedang bergaul dengan dunia nyata yang bagi Paulus adalah suatu kehidupan “orang-orang cabul”.Jadi Terkesan bahwa Pergaulan yang yang dimaksudkan Rasul Paulus sudah dan sedang terjadi.
b)   Perkawinan campur yang sudah tidak bisa dipatahkan/dilarang lagi lagi (1 Kor.7:12 “Kepada orang-orang lain aku,bukan Tuhan, katakan:kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia,janganlah saudara itu menceraikan dia”>Jadi kalau ada seorang yang wanita “dari sebelah” yang mengaku Iman utk menerima dan percaya Yesus dan mengikuti calon suaminya..maka menyambutnya dengan suka cita,karena ayat ini sangat mendukung).
c)   Atau pun dalam hal makan (bank.1 Kor 10:27;”Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya,dan undangan itu kamu trima,makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu,tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati”)
Inilah beberapa catatan dari Surat I Korintus,yang memberi gambaran tentang keadaan social masyarakat di Korintus. Walaupun dalam bagian Perikop yang kita dengar tadi, secara samar-samar dan belum jelas persoalan apa yang sedang dihadapi oleh Paulus. Tetapi kita bisa memastikan bahwa sebenarnya Paulus sedang melarang suatu hubungan dengan orang yang tidak percaya,karena hubungan atau pergaulan itu akan mengarah kepada perbuatan-perbuatan tidak senonoh atau jelek.
Sdr-sdr…. Maka dalam Perikop tadi kita dapati ada 3 pokok pikiran yaitu :
1.   Ayat 11-13 ;”Pernakah kita sebagai Bapa/Ibu mengatakan kepada anak-anak kita begini:”Apa yang kamu anak-anak minta bapa dengan mama tidak pernah menolak,tetapi kenapa bapa/mama kalau suruh itu kamu malas”.  Nah!!! Paulus akhirnya  berlaku sebagai seorang Bapak yang sedang berbicara kepada anak-anaknya,sikap ini dimaksudkan supaya diantara Paulus dan Orang2 Percaya di Korintus saling membuka diri/ada keterbukaan dan saling menerima dan member tempat dalam hati yang cukup dan jangan setengah-setengah,jadi ada keseimbangan. Maka harapan Paulus dengan berlaku sebagai seorang bapak maka mereka akan memberikan tempat yang utama didalam hati mereka untuk mendengarkan Nasihat Rasul Paulus. Karena dengan sapaan “Hai orang Korintus ! membuktikan bahwa sebenarnya mereka adalah orang-orang yang Paulus kenal  bahkan mereka adalah sahabat-sahabatnya juga.Ini dibuktikan dengan kalimat “Hati kami terbuka lebar-lebar…
2.   Ayat 14-16a;”Perahu aslinya masyarakat Sentani itu seperi kole2 atau masyarakat Asmat di Merauke,perahu tanpa semang ketika 3 atau 4 otang naik,maka yang dibutuhkan adalah kesimbangan satu dengan yang lain agar tidak terbalik. Di Korintus sendiri ada rentetan perlawanan dimana Rasul Paulus hendak menunjukan asas dimana tidak ada keseimbangan antara Orang percaya yang berpasangan dengan orang yang tidak percaya,yang secara asasi mereka itu tidak sehati. Puncak dari pertentangan itu adalah dengan menyebutkan Kristus dan Belial (Belial adalah Iblis) yang tidak mungkin keduanya harmonis. Bahkan dikatakan  antara Bait Allah dan berhala,dalam hal ini kita tahu bahwa bagi Paulus Manusia adalah bait Allah yang hidup sehingga dipertentangkan dengan berhala yang mati.
3.   Ayat 16b-18;”Jika di rumah kita tiba2 petugas PLN datang dan katakan,mohon maaf!! Jaringan listrik Bapak/Ibu kami putuskan karena menunggak,yang terjadi maka di waktu malam kita ada dalam kegelapan ditemani lilin atau pelita. Bagi Paulus.. Supaya orang-orang Korintus mengerti akan semua yang Paulus katakan,maka ia mengemukakan alasannya yang dikutip dari Imamat 26:12 dan Yeheskiel 37:27. Maka tentu ada konsekwensinya yaitu pemutusan hubungan. Karena larangan tersebut,maka mereka akan kehilangan saudara,sahabat,dll ketika harus melepaskan keterlibatan-keterlibatan yang kelihatannya baik (ayat 17). Maka dari Pemutusan Hubungan itu Allah tang Kudus berjanji untuk hidup di tengah-tengah umat-Nya,maka tidak ada lagi kata kompromi yang bertentangan dengan Kepentingan penyelamatan Allah atas umat-Nya.
Saudara-saudaraku?!!!
Pesan Firman Tuhan ini bagi kita adalah Bahwa didalam perkembangan dan pertumbuhan kehidupan Jemaat;baik secara organisasi tetapi juga sebagai persekutuan dan anggota-anggota jemaat/gereja yang ada di 16 Wijk,tidak pernah lepas dari berbagai persoalan. Apakah persoalan itu datang dari luar atau pun dari dalam sebuah Persekutuan Jemaat/Gereja itu sendiri. Hidup dalam sebuah masyarakat yang modern tidak menutup kemungkinan untuk suatu interaksi social yang luas dengan berbagai macam manusia,entah baik maupun yang jahat,di dunia Nyata atau di Dunia Maya. BERBEDA dengan persoalan yang dihadapi oleh Rasul Paulus di Jemaat Korintus,tetapi dari cara Rasul Paulus menanggapi persoalan itu telah memberikan suatu gambaran akan arti sebuah Tindakan Pelayanan dan Penggembalaan.
1.   Kehidupan bergereja dan kewajiban pelayanan antara Para Pelayanan entah Pendeta,Penatua dan Syamas,Unsur2 Jemaat dengan Anggota Jemaat harus ada saling keterbukaan,mendengar dan menerima dalam mengkritisi hal-hal yang bertentangan dengan etika atau pun Kehendak Allah yang kudus demi kemurnian Pelayanan dalam Gereja Tuhan.
2.   Sudah pasti bahwa segala sesuatu yang kurang baik yang mendatangkan dosa bagi manusia tidak selamanya harmonis dan bersatu dengan kebaikan Allah. Kristus dan Iblis atau Bait Allah dan berhala tidak akan pernah bersatu. Maka segala sesuatu yang datangnya dari Iblis dan berhala yang meresahkan kita dewasa ini juga identik persoalannya walaupun berbeda dengan apa yang dihadapi Paulus.Maka waspadalah dalam pergaulan di Dunia Maya,karena penitu,pembohong banyak menduduki tahta dunia maya ini. Di dunia Nyata Kita menjadi resah karena Kemabukan, Miras/minuman Oplosan yang membunuh anak2 kita, Narkoba,   Pelecehan Seksual,Hiv/Aids, Penjambretan,KDRT,Persoalan antar suku,politik dan ekonomi dan persoalan2 konkrit kemasayarakat yang terkadang meresahkan kehidupan kita,menjadi kewajiban Gereja dan Mitra kerja untuk melakukan tindakan2 penyelamatan atas anak-anak Tuhan dan GerejaNya.
Maka tugas kita selakau Gereja dan Orang tua,adalah bagaimana kita dapat menjauhkan  kita dan generasi kita dari ikatan-ikatan kekafiran yang membelenggu Iman percaya  kepada Allah. Ikatan-ikatan kekafiran yang dimaksudkan di Zaman ini,selain kepercayaan kepada hal2 magis,kemalasan,tetapi juga mengawasi anak-anak kita untuk kalau mau cari pacar/teman hidup janganlah yang beda agama agar ada keseimbangan,agar Allah Bapa di Surga tetap menjadi Gembala dan Bapa bagi kita sebagai anak-anak-Nya;laki-laki dan perempuan. Maka dalam mengatasi berbagai persoalan dalam hidup ini nasihatnya adalah : Diantara Anggota jemaat dan Para Pelayan(Pdt,pnt,sys) ,Antara Bapa dan Mama,Adik dan Kaka,antara Anak dan Menantu,antara Sudara dan Ipar,antara Yang tua dengan yang muda   harus ada KETERBUKAAN DAN KESEIMBANGAN untuk saling menerima,  sehingga tumbuh SIKAP saling mendengar  dan menasihati, sebagai alasan utama dalam hidup kita,supaya seperti Kata TUHAN :…”Aku akan menjadi Bapamu,dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan perempuan demikianlah Firman Tuhan Yang Maha Kuasa (ayat 18). Kiranya Tuhan memberkati kita semua.  Amin.

MAZMUR 95 : 1- 11




MINGGU,26 AGUSTUS 
Bacaan :MAZMUR 95 : 1- 11
TEMA : BERUSAHALAH AGAR MASUK TANAH PERJANJIAN

Alasan Pemilihan Tema:
1.   Alasan pertama pilihan tema dalam teks/perikop Mazmur 95 ini didasarkan pada ayat 10 dan 11. dimana selam 40 Tahun Tuhan,Allah telah jemu,karena Israel dinilai sebagi suatu bangsa yang sesat hati dan tidak mengenal jalan Allah. Maka Tuhan Allah,bersumpah dalam murka-Nya bahwa angkatan dari bangsa itu tidak akan masuk Tanah Perhentian yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang mereka. Hal ini dikarenakan bangsa itu terus-menerus memberontak melawan Allah dan tidak berusaha untuk Setia dan Taat.
2.   Alasan kedua,dengan Kata Berusahalahàmerupakan sebuah tangtangan dalam kehidupan Kekristenan kita dewasa ini. Tantangannya adalah bagaimana orang Kristen dapat Menghormati dan Taat kepada Allah. Dalam hal ketaatan selalu berhubungan dengan Kesetiaan,dan dalam hal Ketaatan dan Kesetiaan kepada Allah,maka Yesus adalah Model Ter-Agung  yang dalam KetaanNya harus disalibkan karena dosa, dan dari sanalah orang Kristen belajar Percaya dan Taat kepada Allah-karena Kasih-Nya yang besar kepada manusia.
3.   Alasan ke-3 adalag Orang2 Kristen harus berusaha untuk mempertahankan Hak memasuki Tempat perhentian Allah yang kekal,jika tidak ingin dikalahkan dengan ilah2 dan dewa2 Zaman modern ini. Sikap manusia melawan Allah akhir2 ini juga dipengaruhi oleh kesibukan dan kebisingan zaman ini,sehingga tidak ada waktu bagi Tuhan.

Nah !! Sdr2 itulah tiga alasan pilihan tema khotbah minggu pagi ini. 

PENDALAMAN TEKS.
Mazmur pasal 95 ini termasuk dalam jilid ke 4 dari 5 jilid Kitab Mazmur, yang secara khusus  berhubungan dengan Penyelamatan Bangsa Israel dari Mesir dan Laut Merah oleh YAHWE,ALLAH Israel. Sehingga Mazmur ini sering disebut Mazmur Liturgis dimana Umat hendak merayakan Pemerintahan Allah sebagai Raja atas bangsa-bangsa. Maka didalam teks ini terdapat 3 pokok pikiran yaitu :
1.   Ayat 1-5 ;Allah sebagai Pencipta dengan Kekuasaan sebagai Raja. Kata MARILA (ayat1)merupakan sebuah ajakan,untuk Memuji  dan bersyukur karena Allah telah menyelamatkan mereka. Sehingga dengan ajakan itulah Allah telah memperlihatkan diri-Nya selaku Allah yang Maha Tinggi dan Penguasa dunia,dan mengatasi segala allah/ilah2,kalimat segala allah dalam ayat 3b yang dimaksudkan adalah Molok,Baal dan Tiamat, dan Allah telah menaklukan alah-alah/dewa2 itu ketika Bangsa itu mulai keluar dari Mesir. Maka sebagai sang Pencipta Allah menunjukkan Kemahakuasaan-Nya  atas ciptaanNya,tetapi juga hendak menyatakan bahwa hanya DIA-lah satu-satunya Allah dan tidak ada allah lain. Dia telah mengatasi segala allah/dewa, Dialah penguasa di bagian dalam bumi,ilah2 penguasa laut Dia yang mengatasinya, Dikuasainya penguasa2 Daratan, Dialah Pencipta dan Penguasanya (ayat4,5). Hal ini diungkapkan Pemazmur karena dalam dunia kekafiran Molokh dikenal sebagai penguasa bagian dalam bumi yang di sembah oleh bangsa Amon dan diyakini sebagai punguasa dan raja , sedangkan Baal adalah bagian atasnya = perhatikan kalimat pada ayat 4b:”puncak-puncak gunung kepunyaanNya,artinya bahwa Baal yang bernama HADAD adalah ilah/dewa Badai yang disembah oleh orang Kanaan..dan Dewa Tiamat adalah penguasa laut...perhatikan ayat 5a:”Kepunyaan-Nya Laut, Dialah yang menjadikannya..tentu hal ini mengingatkan kita bagaimana Musa membelah Laut Teberau dan bangsa itu menyeberanginya.
2.   Ayat 6-7a: Pada ayat 6 ada kata MASUKLAH, ini adalah bagian dari Proses bagaiman bangsa Israel sebagai Umat-Nya,menunjukan sikap beribadah kepada Allah sebagai Tanda Penyerahan diri. Kata sujud dan berlutut,adalah bentuk dan sikap diri,atau dengan kata  lain TIARAP (kita bayangkan seorang prajurit yang tiarap dan berlupur)adalah tanda Penyerahan diri kepada Allah yang terdalam. Tindakan ini dilakukan karena bersumber dari bentuk Perenungan diri tentang bagaimana cara Allah memelihara kehidupan bangsa itu selama 40 tahun. Karena sebagai Pencipta,Allah telah menjadikan mereka Umat-Nya,dan mengawasi mereka seperti seorang Gembala yang menaruh Kasih Setia kepada mereka.
3.   Ayat 7b-11: Kata..Pada hari ini pada ayat 7b,…adalah bentuk penegasan setelah Bangsa itu dipanggil  Marilah dan Masuklah. Dengan panggilan dan ajakan ini Apakah Bangsa itu akan Taat kepada Allah atau tidak. Sebab ketika bangsa itu memberontak melawan Allah,Pengawasan Allah terhadap bangsa itu tidak pernah kendor. Walaupun perlawan terhadap Allah selama 40 tahun. Mereka telah menyangsikan Kekuasaan Allah,meragukan tindakan penyelamatanNya,dan melupakan bukti Pekerjaan-Nya,mereka akhirnya AKAN KEHILANGAN HAK memasuki tanah Perjanjian itu. Perhatikan Bilangan 14:21-23.
“Hanya,demi Aku yang hidup dan kemuliaan TUHAN memenuhi seluruh bumi.Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun,namun  telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mendengarkan suaraKU,pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka!Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya.”

PENUTUP.
Sdr..!!! Maka Mazmur pasal 95 ini menjadi sebuah tantangan bagi orang Percaya dalam kehidupan Kekristenan di masa kini. Mengapa ini menjadi sebuah tangtangan?
1.   Persoalannya adalah APAKAH kita akan memilih untuk terus berjuang dalam Iman dan Pengharapan agar dapat memperoleh HAK memasuki Tanah Perjanjian yang kekal ;“Surga”,ataukah kita akan dikalahkan oleh dunia dan kehilangan Hak itu. Dalam hal memilih untuk memperoleh ata kehilangan Hak atas negeri perhentian itu dibutuhkan sebuah Perubahan. (hari Jumat saya sempat membuka WA Grup Majelis Pniel,dan seorang seorang Anggota Majelis yang memposting Foto Bapak Walikota dengan tulisan seperti ini :PERUBAHAN. Perubahan dalam dirimu,dalam keluargamu,ditempat kerjamu,di lingkungan dan di kota tercita Jayapura. Memang benar karena inilah yang harus terjadi dalam kehidupan kita yaitu Perubahan dan pembaharuan diri dalam Roh dan Kebenaran. Karena dengan Perubahan dan pembaharuan diri dalam Iman yang kokoh,akan memampukan kita untuk tidak kehilangan Hak untuk memasuki negeri perjanjian itu.
2.   Tantangan kedua kepada kita adalah ketika kita mendengar dan mengikuti. Dua kata AJAKAN yang penting bagi kita pada ayat 1 dan 6 yaitu MARILAH dan MASUKLAH. Maka untuk  menjawab panggilan ini tentu kita harus belajar dari Yesus,yang dalam Ketaatan-Nya,Ia telah meyelesaikan Misi Penyelamatan Allah atas seisi dunia ini. Artinya bahwa melalui Iman kita dituntun oleh Roh Kudus untuk bersujud dan bersuka cita kepada Tuhan dalam Ibadah sebagai tanda hormat dan taat kepada Allah. Banyak orang Kristen hari ini mendengar Panggilan ini melalui “lonceng Gereja”,dan melihat Pintu2 Gereja terbuka bagi setiap orang percaya untuk masuk,tetapi kenapa masih banyak orang yang ‘MENGERASKAN HATINYA akan Panggilan dan ajakan Tuhan itu? Itulah tugas dan tanggung jawab Gereja dewasa ini.
3.   Allah sebagai Pencipta,yang menunjukkan Kemahakuasaan-Nya sebagai Seorang Raja,Dialah Allah didalam Kristus Yesus dan Roh Kudus,yang telah Membimbing dan Mengawasi Kehidupan kita sepanjang kehidupan kita dalam Kasih dan Kesetiaan seperti seorang Gembala. Dialah Allah yang menguasai alah-alah lain dan ilah-ilah Zaman ini,dan telah bertindak sebagai seorang Gembala untuk memelihara dan menuntun kehidupan kita masing-masing agar tidak jatuh ke dalam pencobaan,oleh sebab itu jangan sekali-kali kita menista Allah dan meragukan kemahakuasaan-Nya dengan Keangkuhan,dan berprinsip bahwa semua yang ada padaku bukan karena Tuhan. Jika hal itu yang terjadi maka Kita sedang Menolak Hak untuk masuk tanah Perjanjian itu. Maka jangan kita keraskan hati kita dari semua panggilan pelayanan dalam Jemaat. Ingat Ny.Rohani 76 : 5 “Hatiku yang dikeraskan Tuhan kaulembutkanlah”.
4.   Inilah yang penting…bahwa Ketika kita menjadi Percaya,Hak akan Tanah Perjanjian itu sudah menjadi milik kita,maka pesan Firman Tuhan ini bagi kita adalah jangan Pernah kita Menolak utk Kehilangan Hak ini,tetapi berusahalah agar Hak ini tetap menjadi milik kita dan tidak ambil oleh si jahat. Karena itu dengarlah Panggilah Kristus, Marilah dan masuklah. Bersyukurlah dan bersujud kepada Allah dalam Firman dan Roh,dalam Doa dan Ucapan Syukur dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Allah,agar Hak untuk masuk Tanah Perjanjian/Surga yang kekal menjadi milik kita yang kekal. Amin.

KOLOSE 1:15-23



MINGGU,22 JULI 2018
GKI IMANUEL HAMADI
BACAAN : KOLOSE 1 :15-23 

Jemaat Tuhan yang terkasih !!!
Kolose adalah salah satu daerah yang termasuk dalam wilayah Frigia, provinsi Romawi di Asia Kecil, sekarang masuk ke daerah Turki. Sebelum zaman rasul Paulus, Kolose adalah sebuah kota utama di Asia Kecil yang terletak di sungai Lycus dan berada dalam rute perdagangan besar timur-barat dari efesus di laut Aegean dan sungai Efrat. Pada abad pertama, Kolose mengalami penurunan menjadi kota pemasaran tingkat dua, yang jauh melebihi kota-kota tetangganya yaitu Laokidia dan Hierapolis (Kolose 4:3).
Paulus sebenarnya tidak menginjili atau mengajar secara langsung jemaat di Kolose karena dalam surat ini rasul Paulus mengatakan bahwa jemaat Kolose tidak mengenal dia secara pribadi (Kolose 2:1), jemaat Kolose diinjili dan diajar oleh Epafras (Kolose 1:7), yang kemungkinan besar adalah hasil didikan Paulus selama pelayanannya di Efesus (Kisah Para Rasul 19:10), kemungkinan juga sebagian jemaat di Kolose adalah jemaat yang bertobat pada hari Pentakosta ketika Petrus berkhotbah karena pada saat itu banyak orang yang datang dari berbagai daerah termasuk Frigia (Kisah Para Rasul 2:10).
Jadi..Epafraslah yang kemudian mengunjungi Paulus di dalam penjara Roma serta menceritakan tentang keadaan jemaat di Kolose, saat menulis surat ini Epafras masih bersama rasul Paulus karena rasul menyampaikan salam dari Epafras kepada jemaat. Surat ini sendiri dibawa oleh Tikhikus seperti beberapa surat Paulus lainnya (Efesus, Titus) serta Onesimus, budak Filemon yang lari namun kemudian bertobat dibawah bimbingan rasul Paulus (Filemon 1:10). Kedua orang inilah yang dikirimkan rasul Paulus untuk mengunjungi jemaat di Kolose sambil membawa surat itu (Kolose  4: 1-9).
Jadi situasinya seperti ini: Jemaat Imanuel Hamadi punya Jemaat Binaan,Jemaat ini dibangun oleh seorang yang mengenal Jemaat Im.H.tetapi Jmt.Im.H belum mengenal Jemaat itu. Lalu Penatuanya datang kunjung Majelis Jemaat dan cerita ttg keadaan di sana,kemudian Majelis Rapat dan mengutus dua penatua untuk Bawa Surat Penggembalaan dari Jemaat untuk dibaca dlm Ibadah Jemaat binaan. Jadi kira2 seperti itu.
Sdr-sdr…!!!Jadi Epafras melaporkan kepada Rasul Paulus tentang kondisi Jemaat Kolose yang sedang menghadapi serangan dari ajaran dan filsafat yang berasal dari Yunani dan Yahudi, salah satunya adalah dari ajaran Gnostik.
Salah satu pokok ajaran ini adalah mereka memandang Tuhan hanya sebagai sebuah dunia ide yang mutlak di mana manusia sebagai materi yang rusak. Dunia ide yang mutlak dan manusia yang rusak ini tidak bisa disatukan satu sama lain. Hubungan antara keduanya terputus. Manusia mampu mencapai Tuhan hanya melalui pengetahuan (gnosis). Jadi, gnostiksisme sangat sulit untuk menerima Tuhan yang mutlak itu ada di dalam dunia materi/manusia yang rusak. Itu sebabnya mereka sangat menentang inkarnasi Kristus, Allah menjadi manusia. Bagi mereka, Yesus hanyalah tokoh terakhir dari pengantara manusia dengan Tuhan di sepanjang sejarah manusia. Selain gnostik, jemaat Kolose juga dihadapkan dengan ajaran-ajaran turun temurun tentang makanan dan minuman, tentang hari raya, yang mana keduanya perlu ditambahkan untuk mencapai keselamatan. Di tengah masalah inilah Paulus perlu menuliskan suratnya kepada jemaat Kolose agar mereka tidak terjerat masuk ke dalam pengaruh ajaran-ajaran menyimpang yang muncul di sana.
Sdr-sdr…!!!
Jadi tujuan rasul Paulus menulis surat ini adalah untuk membuktikan bahwa ajaran Gnostik itu sesat, dan untuk membuktikan bahwa ajaran Gnostik itu sesat :
1.   Ay.15: Paulus mengagungkan Kristus sebagai gambar Allah yang sulung dan paling utama , “Gambar Allah yang tidak kelihatan” artinya tidak seorang pun dapat melihat Allah secara langsung kecuali Tuhan sendiri yang berkenan mengizinkan diri-Nya untuk dilihat. Jika tidak demikian, maka manusia yang melihat Tuhan secara langsung pastilah akan mati.Mengapa? Dalam Keluaran 33:21-23 dikatakan, Berfirmanlah TUHAN kepada Musa>(Baca bersama).: ”Ada suatu tempat dekat-Ku,di mana engkau(Musa) dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajahku tidak akan kelihatan.” Istilah “tidak kelihatan” di sini bukan dipahami hanya berkaitan dengan mata jasmani, tapi juga berkaitan dengan pengertian kita. Itulah sebabnya, Tuhan dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus sebagai “gambar (eikon) Allah” yang artinya Dia adalah manifestasi diri Allah yang benar-benar sempurna. Bila ingin melihat seperti apakah Allah itu, maka kita harus melihatnya pada Yesus. “Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa. Karena itu semua orang yang pernah bermimpi,mati dan jalan2 ke Surga..apakah bertemu Allah? TIDAK. Kecuali bersakti dibawah oleh Malaikat bertemu Yesus,atau Yesus sendiri menampakan diriNya.

2.   Ay.16: Pencipta ; “Di dalam Dia” artinya Yesus adalah pencipta dan seluruh rencana Allah Bapa di dalam kekekalan dikerjakan Yesus di dunia sampai selesai. Juga Yesus adalah batu penjuru di mana seluruh ciptaan dibangun dengan berpedoman pada batu penjuru. “Melalui Dia”artinya ttg kontinuitas dari pemeliharaan Yesus terhadap seluruh ciptaan. Pencipta tidak pernah meninggalkan ciptaan-Nya. “Untuk Dia” artinya seluruh ciptaan semata-mata adalah bagi kemuliaan-Nya saja. Ini seperti seorang pemahat seni yang membuat satu karya seni yang begitu detail dan agung sehingga karya tersebut membuat orang yang melihatnya kagum dan memuji sang pemahat tersebut karena karyanya sedemikian indah dan agung.
3.   Ay.17: Penyokong segala sesuatu sejak permulaan, Artinnya Yesus sudah ada sebelum segala sesuatunya ada dan diciptakan. Dia adalah Pencipta yang terutama dari segala ciptaan. Dia tidak hanya mencipta, tapi juga memelihara seluruh ciptaan-Nya.
4.   Ay.18.Kepala gereja/jemaat (Kolose 1:18), “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat (gereja).” Paulus berkata bahwa Yesus adalah kepala tubuh, yaitu jemaat. Artinya, seluruh anggota tubuh (gereja) bekerja sama bukan hanya karena sekadar organisasi, tapi oleh karena tunduk kepada Kepala yang mengaturnya. “Ia yang Sulung, yang pertama bangkit.” Lazarus pernah mati lalu dibangkitkan, tapi kemudian ia mati kembali. Tidak demikian dengan Yesus. Dia mati lalu bangkit, dan hidup untuk selama-lamanya. Ketika Dia dikatakan yang sulung, yang pertama bangkit, artinya kebangkitan Yesus merupakan jaminan bahwa umat tebusan-Nya akan dibangkitkan juga pada waktu kedatangan-Nya yang kedua.
5.   Ay.19: Kepenuhan Allah, Yesus adalah sang Pencipta, kepala jemaat, lebih utama dari segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah, kuasa dan keilahian-Nya ada di dalam Yesus. Hal ini terlihat dari sikap, perkataan, dan perbuatan-Nya ketika ada di dalam dunia ini. Dia dan Bapa adalah satu adanya (Yoh. 10:30). Dia adalah manifestasi dari Allah yang sempurna. Melihat Dia berarti melihat Allah (Yoh. 14:9). Dia di dalam Bapa dan Bapa di dalam Dia (Yoh. 14:10).

6.   Ay.20-21;dan yang memperdamaikan kita dengan Allah,. Ini adalah pekerjaan Yesus sebagai Pusat keselamatan manusia. Dalam Kejadian 3:17dicatat bagaimana fakta dosa tidak hanya mengakibatkan rusaknya relasi antara manusia dengan Allah, tapi juga antara manusia dengan alam (Kej. 3:17). Yesuslah satu-satunya jalan yang mampu memperdamaikan semua hubungan yang rusak itu, melalui pengorbanan-Nya di kayu salib yang menebus dosa manusia. Kematian-Nya bersifat menggantikan (substitusi) dosa manusia. Rasul Paulus mengakui kondisi jemaat Kolose dahulu sebelum mereka menerima Injil dan percaya kepada Kristus adalah jemaat yang hidup jauh dari Allah dan menjadi musuh Allah. Hal ini terbukti dari perbuatan mereka yang jahat.
7.   Ay.22-23;Sehingga Kristus sendiri sudah cukup karena dalam Dia kita dipenuhkan dari orang berdosa menjadi orang kudus. Jadi Kondisi jemaat yang dahulu jauh dari Allah dan menjadi musuh Allah, sekarang telah diperdamaikan melalui kematian Kristus. Efek dari pendamaian Kristus menjadikan status manusia yang dahulu adalah orang-orang berdosa kini menjadi orang-orang kudus. Artinya, mereka kini telah dipisahkan dari yang tidak kudus dan dikhususkan bagi Allah. Mereka kini menjadi milik Allah. Ayat 23. Ini merupakan peringatan yang diberikan Paulus kepada jemaat untuk tetap teguh pada pemberitaan Injil. Di tengah pergumulan dan tantangan adanya pengajaran tidak sehat yang muncul, Paulus berpesan agar mereka tidak digoncangkan dan digeser dari pengharapan Injil yang sudah mereka dengar. Mereka harus terus bertekun di dalam memperjuangkan Injil,bertekun dalam Doa. Paulus percaya bahwa Tuhan tetap akan memimpin mereka di dalam Pemberitaan Injil dan Persekutuan mereka.
Sdr-sdr… Apa Makna Firman Tuhan ini bagi kita.
1.   Belajar dari cara Epafras mengunjungi Rasul Paulus di Roma telah meninggalkan teladan bagi Gereja terutama kepada kita para Pendeta,Penatua dan Syamas. Artinya apa?,sebagai Pelayan Allah,Majelis Jemaat punya kewajiban untuk melaporkan kondisi jemaat kepada klasis dan Klasis dan kewajiban Klasis menyampaikan pergumulan2 Jemaat2 se Klasis ke Sinode. Dalam Lingkup Jemaat Sendiri Para Penatua dan Syamas berkewajiban untuk menyampaikan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dilingkungannya kepada Pendeta atau ke dalam Rapat Majelis Jemaat dan jangan tunggu waktu siding jemaat. Maka Pendeta melakukan perkunjungan atau mengutus para Penatua yang lain untuk meluruskan segala hal yang menjadi masalah. Dan tetunya itu bersifat penggembalaan untuk membuat orang memiliki Iman yang kokoh. Mengembalikan anggota-anggota jemaat ke Jalan Allah.
2.   Dewasa ini…maraknya Jemaat2 rumah,jemaat hotel,iklan2 ibadah dan perjamuan lewat media elektronik,medsos,persekutuan doa,misi2 tersembunyi menjadi trend untuk menarik anggota2 jemaat kita dengan promosi dan iklan doktrin kekristenan untuk menumbuhkan iman-iman yang isntan,iman cepat saji seperti supermi begitu,atau iman tauge,rendam di air tumbuh sore mati,membuat banyak anggota jemaat kita memilih meninggalkan jemaat asal yang telah membesarkan imannya,dan pindah-pindah gereja,dll. Ayat 16 dan 19,.. segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Di. Dia adalah sang Pencipta,Dia adalah Kepala Jemaat,dan Dia lebih utama dari segala sesuatu.  Inilah yang harus menjadi Alasan Iman dan membuat kehidupan Jemaat untuk tidak diombang-ambingkan dengan rupa pengajaran dan iklan2 gereja yang membuat iman kita tidak kuat karena segla sesuatu itu berpusat pada Kristus. Karena itu bersyukurlah karena kita semua teguh dalam persekutuan Jemaat GKI Imanuel Hamadi ini. Karena alas an orang Pindah Gereja atau Agama itu karena alas an Dogma,kalau alas an sakit hati..Yesus adalah Obatnya.
3.   Nasihat Rasul Paulus dalam ayat 23.Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman,..Bertekun atau Epimeno/juga artinya TINGGAL/TERUS-MENERUS Dalam Iman/Pistis/artinya juga keyakinan atau kesetiaan Iman. Jadi Bertekun atau Epimeno,artinya kita harus terus menerus dalam kesetiaan Iman kepada Kristus. Atau dengan kata lain terus-menerus…mengisyaratkan bahwa jangan pernah meninggalkan Persekutuan Ibadah Jemaat dalam Doa dan Pengajarannya. Setia dan Rajinlah beribadah baik di Gereja juga di KSP,Wik,dll,membuat kita akan bertekun dalam Iman untuk tetap tinggal di dalam Kristus yang adalah Kepenuhan Allah itu.Tuhan memberkati kita semua.
Amin.