Selasa, 19 Juni 2018

AMOS :5:4-6


MINGGU,24 JUNI 2018
JEMAAT-se Klasis Port Numbay.
Bacaan : AMOS :5:4-6.

Jalan yang menuju hidup
Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup! 5Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap." 6Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel.

Amos 1:1 menjelaskan bahwa Kitab Amos ditulis oleh nabi Amos,seorang peternak domba dari Tekoa , Amos tampil dan bernubuat pada masa pemerintahan Uzia di Yehuda dan Yerobeam bin Yoas di Israel. “Amos” artinya “yang membawa beban”,maka ia harus membawa beban profetis/kenabian yang ditanggungkan kepadanya oleh Tuhan untuk berbicara kepada tetangganya Kerajaan Israel. Walaupun ia bukan nabi dlm pengakuannya pada (Am. 7:14). , “Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan,” Sdr-sdr…!!!
Ayat Kunci yang memberikan gambaran tentang nubuat pada ayat 4-6 ini ada pada: Amos 2:4, "Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Yehuda, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah menolak hukum TUHAN, dan tidak berpegang pada ketetapan-ketetapan-Nya, tetapi disesatkan oleh dewa-dewa kebohongannya, yang diikuti oleh nenek moyangnya". Maka Apa yang disampaikan pada ayat 4,5,6 adalah seruan untuk bertobat dan kembali kepada Allah,karena dibalik seruan itu ada ancaman Pembuangan (5). Pertanyaan kita adalah,apa sebenarnya pergumulan Amos yang Nampak dari ayat 4 dan 5 itu..disini  Ada 3 hal yang muncul di ayat 4 dan 5 sebagai hubungan sebab akibat,atau hubungan kata”jika-maka”.
Carilah Aku,Carilah Tuhan (6).2).Maka kamu akan hidup,dan dilanjutkan dengan Larangan..Janganlah..!!! dalam larangan itu disebutkan 3 tempat yaitu : Betel,Gilgal dan Bersyeba.
1.   BETEL : Betel menjadi pusat penyembahan berhala bagi Kerajaan Israel Utara. RAJA-RAJA 12:32 Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya.
2.   GILGAL : Gilgal adalah tempat dimana Abraham pertama kali mendirikan mezbah. Dalam Kitab Yosua dicatat bahwa bangsa Israel "telah keluar dari sungai Yordan pada tanggal 10 bulan pertama dan mereka berkemah di Gilgal, di batas timur Yerikho" sebagai tempat tinggal pertama saat menginjakkan kaki di tanah Kanaan. YOSUA 4:20-21 Kedua belas batu yang diambil dari sungai Yordan itu ditegakkan oleh Yosua di Gilgal. Dan berkatalah ia kepada orang Israel, demikian: "Apabila di kemudian hari anak-anakmu bertanya kepada ayahnya: Apakah arti batu-batu ini?
3.    BERSYEBA :Bersyeba. (Bhs. Ibrani: Sumber air berkelimpahan). Sebuah kota Kanaan kuno (Kejadian 21:33). Suatu tempat kebaktian di daerah Negeb. Dan ada hubungannya dengan Abraham (Kejadian 21:22-33; 22:19), dengan Ishak (Kejadian 26:23-33) dan Yakub (Kejadian 28:10; 46:1-5). diambil alih bangsa Israel sebagai tempat kebaktian  (1 Samuel 8:2). Dan Amos memandangnya sebagai tempat terkucil (Amos 5:5; 8:14). Tetapi dibalik semua Nubuat Amos ini Janji Tuhan akan Pemulihan bagi Israel berlaku seperti pada Amos 9:14, "Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya."

Jadi Tampilnya seorang Peternak yang bernama Amos,dan bernubuat karena ada situasi yang kurang baik terjadi,baik di Kerjaan Israel maupun Yeduda. Maka tampilnya Amos di atas pentas para Nabi harus dilihat dalam kondisi politik, kondisi sosial, dan kondisi keagamaan di Israel pada sekitar pertengahan abad ke-7 SM. Allah mengutus Amos,yang bukan seorang Nabi..karena para Nabi dan Imam tidak berbuat apa-apa dalam  Amos 3:7,dikatakan: "Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi."
Keadaan Politik : Pada masa pemerintahan Yorebeam tahun 783 Sebelum Masehi, ia mengembalikan daerah Israel dari Hamat sampai Laut Araba. Ia memerintah selama empat puluh satu tahun lamanya. Sementara di Israel bagian selatan yang diperintah Uzia, rakyat mengalami kemakmuran. Ia memerintah selama lima puluh dua tahun lamanya.
Keadaan Sosial :Keadaan sosial yang digambarkan dalam Kitab Amos ini sangat makmur. Rakyat tidak mengalami kelaparan atau kekurangan bahan makanan. Rakyat hidup dengan kemewahan, kesenangan, dan kepuasan jasmani. Namun demikian, banyak ketimpangan seperti ketidakadilan kaum kaya terhadap yang miskin, tanah dikuasai oleh kelompok-kelompok tertentu, hakim-hakim tidak menjalankan fungsinya dengan baik, orang-orang kaya yang memeras orang-orang miskin. Hal ini yang menjadi keluhan dari Amos.
Keadaan Agama :Agama pada masa itu sangat banyak. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kuil-kuil dari para dewa seperti Baal,Gilgal,Bersyeba, dan sebagainya. Hal inilah yang menjadi masalah bagi Amos. Imam-imam pada saat itu tidak melawan kesalahan yang telah terjadi di tengah masyarakat Israel, melainkan membiarkan hal itu terjadi bahkan mendukung kesalahan itu. ketidaksadaran akan kesalahan yang telah diperbuat oleh bangsa Israel merupakan salah satu contoh kebutaan rohani yang terjadi pada masa itu. Amos 3:7, "Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi."

JADI,dari sisi politik Yerobeam mampu memperluas wilayah kekuasaan kerajaan Yehuda,sedang pada kerajaan Israel di selatan mengalami kemakmuran, mengakibatkan keadaan social tidak baik,pemerasan terhadap org miskin,ketidak adilan terjadi,para Nabi dan Iman ikut merasakan suasani ini dan tidak melawan,ketika penyembahan berhala berlangsung Betel,Gilal dan Bersyeba

Sdr-sdr….!!! Belajar Dari Firman Tuhan ini…..Apa maknanya bagi kita?
Pertama-tama saya tidak memberi penenkanan pada kata2 pada ayat 4-6,tetapi dari Tuhan dan Amos sendiri,terutama tentang PREDESTINASI ALLAH. Jadi sdr-sdr  Bagi Tuhan tidak ada hal yang Kebetulan,karena ini berhubungan dengan Predestinasi Allah,bahwa dari Awal Allah telah memilih Amos untuk misi-Nya. Ia bukan nabi, imam, ataupun anak seorang Nabi atau Imam,dia hanyalah seorang peternak,maka Allah memilih dan menetapkannya untuk bernubuat. Sepanjang sejarah Alkitab Allah sering memakai "hanya seorang" seperti penggembala, tukang  kayu, nelayan,pemungut cukai,dll….. Sdr-sdr….

Di era Demokrasi ini banyak sekali orang yang tampil sebagai “amos-amos masa kini”,banyaknya wajah “amos tersebar luas di medsos siapa pun dia tanpa mengenal strata sosialnya dan tingkat pendidikan,dari Tukang ojek sampai Pejabat Negara yang tampil entah karena keinginan sendiri atau disuruh orang,dengan hastag2 atau tagar2,yang mengecam, menuduh, membuli,media social menjadi alat ampuh untuk hal2 yang baik sampai hal2 yang negative.

Mungkin…Situasi dimana Amos di utus  juga “beda2 tipis” dengan di Indonesia dan papua secara khusus. Sisuati yang yang saya maksudkan adalah bahwa ditengah2 pencapaian2 ekonomi  bangsa oleh Kabinet kerja Presiden Jokowi dengan pembangunan infrastruktutnya,situsi politik semakin memanas,perlawanan terhadap korupsi meraja lela walau mendapat tantang dari KPK, entah pejabat Negara sampai wakil2 rakyat,penyebaran isu radikalisme, terorisme,isu koalisi keumatan dari partai2 sumbu pendek,dll.sikap protes dan membela,tuding-menuding silih berganti...berlangsung terus dari hari ke hari,sehingga agama-agama di Indonesia mulai bersatu melawan radikalisme dan terorisme.

Nah ! Bagaimana dengan kita di Papua?, Hari ini 24 Juni 2018…3 hari lagi kita semua akan menuju TPS memberikan Hak suara kita untuk memilih Gubernur dan Wakilmya. Ketika di Papua mulai dari Provinsi sampai di kampong… sedang membangun dengan dana otsus yang banyak,sebanyak itu pula pejabat2 negara di papua banyak masuk penjara,rakyat kemudian merasa otsus tidak berhasil karena rakyat masih miskin dan IPM Papua Rendah pada hal uang banyak.Dengan sisa & tahun Dana Otsus maka  Menjadi terend pertentangan dan beda konsep dalam suasana apologet antara Miskin Absolut dan Miskin Relative dari calon2 pemimpin papua ke depan. Dalam suasana hati rakyat dan protes terhadap kebijaka2 pemerintah terhadapa rakyatnya,Apa pendapat dan perjuanagan Wakil2 rakyat,apa pikiran MRP,tentang kemiskinan,tuntutan pelanggaran HAM,dll ataukah mereka juga ikut menikmatinya,.mungkin ini sebagian kecil situasi,politik dan social yang terjadi di tanah papua,…lalu apa suara kenabian Gereja tentang hal ini dan ini yang penting?,siapakah “amos” yang akan dipakai oleh Tuhan,? Tentunya adalah Gereja dan Gereja itu adalah saudara dan saya. Ketika Tuhan berkehendak memakai kita untuk menyatakan kebenaran,ketidak adilan,korupsi, memerangi kemiskinan,membela hak rakyat,… maka sama seperti Amos,entah peternak, nelayan,pejabat pemerintah,wakil rakyat,pendidik,tni,polri, Tuhan Allah memanggil kita masing-masing untuk “bertindak dan berbicara” atas nama Tuhan karena kita percaya kepadaNya. Lebih2 kepada kami Para Pendeta,Penatua dan Syamas dalam GKI Di Tanah Papua. Mengapa Tuhan tidak memakai Nabi dan Imam di saman Raja Yerobeam,karena Tuhan melihat bahwa mereka juga menikmati kejayaan Raja dan ikut mennyengsarakan rakyat,maka pilihan Tuhan tertuju kepada Amos. Memang Hari ini masih ada Pendeta di DPR dan di MRP,…tetapi suara kenabian itu hilang. Jadi..Siapapun diri  saudara dalam kehidupan ini, Allah sudah dan sedang mempergunakan saudara sebagai “pelayan Allah”. Amos tidak luar biasa. Ia "hanya seorang" peternak. "Hanya seorang" pelayan Allah biasa,tetapi Tuhan memakainya. Percayalah bahwa kehidupan saudara dan saya yang sedang kita jalani bersama keluarga kita masing-masing saat ini,adalah sebuah kehidupan yang dipakai oleh Tuhan untuk membawa kedamaian,memperjuangkan keadilan bagi sesama,di tengah-tengah kehidupan kita sebagai bentuk  Kasih kepada Allah dan mengasihi sesama kita. Amin.

Senin, 11 Juni 2018

1 PETRUS 2 : 1 - 10


MINGGU,17 JUNI 2018
JEMAAT se-KLASIS PORT NUMBAY
Bacaan :1 Petrus 2:1-10
Yesus Kristus batu penjuru
"2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, 2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. 2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. 2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. 2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.” 2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.” 2:8 Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan".
A. Tentang Surat 1 Petrus.
Bahwa penulis surat ini adalah “Petrus, rasul Yesus Kristus” (1 Petrus 1:1). “Petrus semula dikenal sebagai Simeon atau Simon (2 Petrus 1:1), penjala ikan dari Betsaida yang tinggal di Kapernaum, saudaranya bernama  Andreas dan dipanggil untuk menjadi murid Yesus (Matius 4:18–22; Markus 1:16–18; Lukas 5:1–11).Kemungkinan Petrus menuliskan suratnya yang pertama antara tahun 62 dan 64 M. Dia menulis dari “Babilon” (1 Petrus 5:13), mungkin sebagai simbol bagi Roma.Dalam tradisi dengan tegas menyatakan bahwa surat 1 Petrus ini ditulis oleh Silwanus atau Silas (5:12)sebagai jurutulisnya (amanuensis). Tujuan Petrus menulis surat ini untuk : Mendorong orang percaya ditengah penganiayaan dan penderitaan. Petrus mengistilahkan penderitaan mereka sebagai “nyala api siksaan” (4:12). Jadi surat ini adalah nasihat dan dorongan dan dinyatakan di 5:12—orang percaya harus tetap teguh dalam anugrah Allah di tengah penderitaan mereka. Surat ini ditulis untuk memberikan penguatan kepada semua orang Kristen yang tercerai berai di Asia kecil yang sedang mendapat tekanan dan menderita akibat mereka percaya kepada Kristus.
B.Pokok Pikiran Ayat 1 - 10
  1. Ayat 1-3 Mereka harus memperkembangkan keinginan yang besar akan ’susu firman itu’ agar dapat bertumbuh kepada keselamatan. 
  2. Ayat 4-8 Mereka adalah rumah rohani, keimaman kudus, yang dibangun di atas fondasi Kristus; karena itu mereka harus mempersembahkan korban-korban rohani yang diperkenan Allah 
  3. Ayat 9-10  Sebagai umat untuk milik yang istimewa, mereka menyiarkan keluhuran Allah mereka dan bertingkah laku dengan cara yang mendatangkan hormat bagi Dia.  Kata Imamat Rajani pada ayat 9 hendak menegaskan bahwa ketika Kritus telah menebus dosa dosa manusia,manusia tidak lagi menjadi hamba dosa  tetapi sebagai imamat yang rajani atau imam yang berkerajaan. Maka kehidupan orang kristen harus mencerminkan kehidupan seorang imam.
C.Theologi Naskah(analisa teks).
Yang menjadi pokok perhatian  dalam Teks ini adalah pada ayat 2 yang juga merupakan pokok renungan kita,yaitu :"2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan", Dalam ayat 2 ini kita dapat memilah kata-kata,dengan membaca ayat 3 dalam hubungan kata "jika-maka" seperti ini  :...jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan,maka jadilah...tapi di ayat 2 ini menggunakan kata Dan /Και...jadilah.

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir,; 
kata   (artigenhtov)   artigennetos atau "yang baru lahir".Menggambarkan bahwa seorang bayi yang baru lahir,yang diinginkan adalah "minum susu/Asi".Dan tentu adalah susu yang murni/asli.Dikatakan susu yang murni dan yang rohani, dimaksudkan adalah "Susu Firman Allah". kalimat "yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani,:(epipotew) epipotheo :Ingin,merindukan,selalu ingin,sangat rindu. mengambarkan bahwa tekanan dan penderitaan yang alami orang Kristen membuat mereka hampir2 tidak lagi berpaut kepada Kristus. Karena itu pada ayat 4 - 8,Rasul Petrus hendak menegaskan nasihatnya supaya mereka datang kepada Yesus Kristus. Disini Petrus mengunakan istilah Batu yang hidup karena :

  • Simon yang dinamakan sebagai Petrus atau "batu karang",  mengisyaratkan bahwa Yesus meletakkan landasan gereja-Nya di atas Petrus.  'Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya(Matius 16:18). 
  • Oleh sebab itu bagi Petrus mereka/orang Kristen yang sedang menderita merupakan "batu kecil" yang diatasnya Gereja sedang.Ayat 5;"Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani...." 
  • Maka konsep Gereja bagi Petrus dimana setiap orang Kristen adalah "batu-batu kecil" yang disusun diatas sebuah "batu besar" yang terpilih yaitu Kristus sebagai dasar dari Gereja yang hidup atau Rumah Rohani /oikos pneumatikos. Maka Gereja bukanlah tentang sebuah gedung tetapi tentang manusia/orang percaya yang terpanggil dan percaya kepada Kristus,sebagai Juru selamat. Bahwa didalam Kristus orang-orang Kristen dapat mengatasi pergumulan dan bertahan terhadap semua ancaman dan pendetitaan. Pengertian bahwa mereka juga adalah batu2 yang hidup dimaksudkan supaya (kalimat terakhir diayat 2 tadi)..


"...supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan".
Kata (auxanw) auxano merupakan bentuk kata kerja yang adalah bertumbuh,bertambah besar,meningkat. Oleh sebab itu hanya dengan pertumbuhan sajalah mereka/setiap orang Kristen memperoleh Keselamatan/Soteria atau kata lain adalah Pembebasan atau Pemeliharaan. Mereka mampu bertahan dalam situasi yang tertekan.

Maka suarat Rasul Petrus ini hendak memberikan penguatan dan pengharapan kepada orang-orang Kristen yang sedang menderita karena Kepercayaan kepada Kristus adalah supaya :

  • Mereka merasa yakin dan sungguh-sungguh percaya bahwa merekalah orang-orang pilihan Allah,karena percaya kepada Kristus Yesus yang adalah Batu Penjuru. Dan inilah suatu yang sangat "mahal" bagi mereka,tetapi kepada yang tidak percaya dan yang sedang menganiaya mereka akan merupakan "batu sandung",dan setiap orang akan tersandung dan jatuh karena ketidak percayaan mereka.
  • Rasaul Petrus juga menguatkan mereka bahwa mereka adalah batu-batu hidup,yang oleh kepercayaan mereka dibangun diatas dasar Kristus dalam persekutuan mereka yang rohani,sebagai tumbuh Kristus. Karena itu mereka adalah Imamat yang Rajani,sebab mereka bukan lagi hamba dosa tetapi hidup dalam iman sebagai seorang imam yang memiliki kesempatan untuk memberitakan perbuatan2 Allah yang besar. Hal ini merupakan kewajiban setiap orang percaya,karena kita semua telah mendapat Belas kasihan Allah dan diangkat menjadi Umat Kepunyaan-Nya.
D. Untuk Implementasi/Pengenaan Pada Situasi.
Pertanyaannya adalah apa yang merupakan situasi umum secara Nasional dan Regional yang sedang kita hadapi saat ini? Berikut beberapa pertanyaan untuk pengembangan dan implemtasi atau pengenaan pada situasi terkini:

  1. Terorisme dan Radikalisme merupakan masalah dalam NKRI dewasa ini. Kelompok mayoritas yang radikal sering "meniupkan" kata2 kafir kepada golongan agama yang lain terutama Kristen. Dalam situasi seperti ini apa yang seharusnya dilakukan oleh Gereja/Jemaat dan pelayanannya agar anggota2 jemaat akan terus merasa seperti "bayi yang merindukan susu yang murni dan yang rohani itu ?
  2. Gereja bukan tentang bangunan,walaupun bangunan/gedung itu penting,tetapi Gereja yang hidup adalah anggota-angota jemaat yang adalah "batu2 kecil yang hidup",maka kewajiban apakah yang gereja harus lakukan supaya gereja/jemaat dapat pertumbuhan sehingga anggota-anggota gereja/jemaat selalu merasakan suatu Pembebasan atau Pemeliharaan Allah.

Terima kasih.

Sabtu, 02 Juni 2018

EFESUS 1 : 3-14



Minggu,10 Juni 2018
Jemaat Se-Klasis Port Numbay
EFESUS 1 :3-14
Tema : “DIPILIH DAN DITENTUKAN”
Surat Efesus ditulis oleh Paulus pada sekitar tahun 60–62 Masehi ketika dia sedang berada dalam penjara di Roma. Maksud Rasul Paulus menulis surat ini adalah untuk menguatkan iman Jemaat agar tidak terpengaruh dengan berbagai praktik penyembahan kepada Dewa Yunani, yaitu dewi Artemis, sebab bagi orang-orang Efesus dewi Artemis dipahami sebagai Dewa kesuburan. Dan praktik penyembahannya adalah kepada Kaisar.  Surat ini menjadi penting karena melaluinya kita bisa melihat bagaimana kesungguhan hati Paulus dan perhatiannya kepada Jemaat yang ada di Efesus.  Ia ingin mereka hidup dengan iman yang kokoh dalam pemahaman yang kuat tentang Allah yang ia dipercaya.

Pokok-Pokok pikiran:
1. Ayat 3-4 : Menegaskan bahwa Didalam Kristus,sebelum dunia dijadikan Allah telah memilih bagiNya suatu umat. Dan hendak menjadikan umat itu kudus tak bercacat agar dapat menerima berkat rohani yang dikaruniakan kepada umat itu didalam sorga.

3.    Ayat 11-14 : Rasul Paulus menegaskan kembali bahwa hanya di dalam “Kristus” berkat Rohani yang ada di sorga dapat dikaruniakan kepada umatNya. Maka Roh Kudus-lah menjadi jaminan kepada umatNya sampai berkat itu diperoleh. Roh kuduslah yang akan membimbing Umatnya untuk tetap kudus tak bercacat untuk memperoleh apa yang dijanjikan oleh Allah sebelum dunia dijadikan.
Saudara-Saudara yang terkasih..!!
Analisa Teks :
Dari Teks/Perikop pembacaan ini ada kata keterangan yang penting kita perhatikan yaitu kata : kaywv kathos ( kata keterangan): sebab,seperti; sesuai dengan, karena; bahwa, Kata kathos atau Sebab terdapat 3 kali  pada ayat 4,7 dan 9 …yang ditegaskan dengan kalimat “sebab di dalam Dia… artinya hendak menegaskan penjelasan kalimat sebelum  maupun menegaskan dan memperjelas kalimat berikutnya. Dengan demikian maka yang juga menjadi penting dalam naskah ini adalah pada ayat 4)"Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 5)Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak- Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya." Pada kedua ayat ini (4,5) kita menemukan eklegomai eklegomai : memilih , telah memilih (ayat4) dan proorizw proorizo : ditentukan-Nya dari semula (ayat 5).

Pertama,bahwa kata Memilih atau Pilihan Allah atas mereka yang percaya kepada Kristus merupakan doktrin yang penting bagi rasul Paulus.  Pemilihan (Yun. _eklego_) menunjuk kepada terpilihnya suatu umat di dalam Kristus oleh Allah supaya mereka itu kudus dan tidak bercacat di hadapan-Nya(2Tes2:13). Paulus juga memandang pemilihan ini sebagai ungkapan kasih Allah ketika Allah menerima semua orang yang menerima Yesus Kristus ( Yoh 1:12: Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah  ,   yaitu mereka yang percaya  dalam nama-Nya), sebagai umat-Nya.

Jadi doktrin tentang PEMILIHAN ALLAH terjadi karena :
     1. Pemilihan Allah hanya terjadi dan terpusat kepada Yesus Kristus."Di dalam Dia                   Allah telah memilih kita" (Ef 1:4).
  1. Pemilihan Allah itu terjadi oleh karena Pengorbanan Yesus di Kayu Salib.Artinya bahwa Pemilihan itu terjadi atas Pengorbanan/Kematian Kristus yang telah membebaskan umatNya dari hukuman Dosa dan Maut.
  2. Pemilihan ini hanya ditujukan kepada suatu kelompok,suatu umat yang disebut sebagai “Tubuh Kristus” yaitu Gereja-Nya.Umat terpilih disebut "tubuh Kristus" (Ef 4:12).
  3. Pemilihan Allah terhadap tubuh Kristus yaitu UmatNya  adalah berdasarakan Iman dan Kepercayaan tiap-tiap Anggota Tubuh Kristus itu.
Kedua,kata menentukan,”Ia telah menentukan dari awal adalah Kemahakuasaan Predestinasi Allah.Predestinasi (Yun. _proorizo_) berarti "menentukan sebelumnya" dan berlaku untuk maksud-maksud Allah yang meliputi pemilihan. Pemilihan adalah pilihan Allah terhadap suatu umat "di dalam Kristus" yang ditentukan.
Sdr-sdr….!!!
Theologi Naskah
Melalui tema di atas yaitu pemilihan dan predestinasi,dapatlah kita mengerti bahwa Rasul Paulus hendak menegaskan beberapa hal sebagai berikut:
1.    Sebelum dunia dijadikan Allah telah menentukan/Predestinasi untuk Memilih suatu Umat yang Kudus dan tak bercacat untuk menerima dan berhak atas harta rohani yang telah Allah sediakan.
2.    Bahwa Allah juga telah Menentukan di dalam Kristus Yesus yang sudah ada sejak mulanya (Yoh.1:1) yang didalam ketaatanNya menyelesaikan misi Penyelamatan Allah bagi dunia melalui PengorbananNya di Golgota.
3.    Dan melalui Pengorbanannya itu Allah memilih Gereja sebagai Tubuh Kristus dan Kristus sendiri adalah kepala, dimana semua anggota-anggota tubuh Kristus bersatu dan bersekutu dalam “perjalanan”/perarakkan untuk mendapatkan “Harta Rohani” yang dikaruniakan kepada suatu Umat Yang Kudus dan Tak Bercacat.
4.    Maka untuk memperoleh harta tersebut,maka Iman dari setiap Anggota Tubuh kristus itulah yang dapat membahwa setiap anggota tubuh Kristus mendapatkan harta Allah yang dijanjikan itu,maka Roh Kudus menjadi Penjamin dalam mernyetai umatNya.
Jadi Pemilihan selalu terjadi dalam hubungan dengan Kristus selaku Kepala dari Tubuh itu. Predestinasi  Allah pun memberitahukan kepada kita arah dan tujuan perjalanan Umat Allah hanya melalui Iman kepada Yesus Kristus .  
Sdr-sdr yang Kristus kasihi,
Untuk Implementasi:
(Dikembangkan sesuai kebutuhan,tantangan dan persoalan Jemaat/Gereja).
Roh Kudus telah ditentukan untuk menjadi “jaminan” bagi Gereja sampai umatNya memperoleh penebusan dan janji kasih karunia yang ada di sorga (ayat 14).
1.    Bagaimana sesungguhnya tugas Gereja dalam rangka manjaga dan memelihara Iman Jemaat,selaku Umat yang dipilih dan ditentukan untuk memperoleh harta surgawi yang dijanjikan Allah itu?
2.    Jika Allah memilih Gereja-Nya dimana Kristus sendiri adalah Kepala-NYa,bagaimana tanggung jawab Iman dari semua Anggota Tubuh Kristus/Gereja dalam kehidupan Persekutuan,Kesaksian dan Pelayanan kasih?
Amin./terima kasih




Kamis, 31 Mei 2018

KISAH RASUL 3 : 1 - 10

MINGGU,03 JUNI 2018
Jemaat Se-Klasis Port Numbay /Jayapura.
BACAAN ALKITAB : KISAH RASUL 3 : 1-10
Petrus Menyembuhkan Orang Lumpuh.

Beberapa catatan penting dalam peristiwa mujizat yang dilakukan Rasul Petrus dapat kita lihat sebagai berikut :
1. Dalam berita ini disebutkan bahwa Peristiwa ini terjadi  di Petang/Sore hari pada pukul/jam 3 sore karena menjelang Sembayang di Bait Allah sehingga Petrus dan Yohanes ke Bait Allah (ayat 1).
2. "...tiap-tiap hari orang itu diletakan disana....(ayat2)" Artinya bahwa sebenarnya ada orang yang menggotong orang lumput itu ke depan pintu Bait Allah. Tidak disebutkan siapa yang meletakannya disana? Apakah lebih dari satu orang atau dua orang,atau apakah mungkin keluarganya yang hendak memanfaatkan kelumpuhan orang tersebut untuk mencari nafkah/sedekat berupa (uang)koin emas/koin perak.
3. Layaknya orang lumpuh..dalam gerak tubuhnya,maka hanya tangannya saja yang dinaikan untuk meminta sedekah kepada pengungjung Bait Allah. Jadi rupanya ketika orang lumpuh itu telah melihat Petrus dan Yohanes ia menunduk lagi dan hanya tangannya saja yang diangkat untuk meminta sedekah. Hal ini kita dapat memahami dari kata2 Rasul Petrus.."LIHATLAH KEPADA KAMI" (Ayat 4).
4. Pada Ayat 5 - 8 menegaskan bahwa ketika orang lumpuh itu menatap dengan penuh harapan untuk mendapatkan sedekah.  Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret  itu, berjalanlah"(ayat 6). Maka orang lumpuh itupun dapat berjalan.

Saudara-saudara yang dikasihi Kristus !! 
Penyembuhan seorang Pengemis yang lumpuh di sore hari pada jam 3 menjelang sembahyang di Bait Allah oleh Rasul Petrus memberikan banyak pesan kepada Gereja Dewasa ini. Maka Ayat 6 ini merupakan pokok yang penting untuk kita renungkan. Didalam Ayat 6 dikatakan :"Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret  itu, berjalanlah". 

Sdr-sdr...!!! bahwa pekerjaan orang lumpuh ini adalah mengemis/mengharapkan sedekah dari orang lain,maka apa yang mereka harapkan adalah  mendapatkan "uang"/koin perak atau emas (crusion chrusion :emas/mata uang emas - argurion argurion :uang perak/mata uang perak) sehingga Rasul Petrus dengat tegas mengatakan bahwa Emas dan Perak tidak ada pada kami,..tetapi apa yang kupunyai akan kuberikan kepadamu..yaitu Mujizat. Kata yang penting lainnya dalam perkataan Rasul Petrus adalah "...yang KUPUNYAI". Artinya bahwa Rasul Petrus sangat Yakin dan tidak ragu memberikan apa yang ia punya,atau dalam pengertian mempunyai, memperoleh, memegang,yaitu sesuatu yang sungguh dapat dilakukan dan akan terjadi... maka dengan mengatakan :Demi nama Yesus Kristus orang Nazaret itu". Yaitu KUASA PENYEMBUHAN inilah yang dipunyai Rasul Petrus,Ia merasa yakin bahwa ia sedang memegang Kuasa Penyembuhan,ia yakin orang lumpuh ini bisa berjalan oleh kuasa Yesus Kristus. Maka berkatalah Petrus "berjalanlah". Berjalanlah atau dalam kata yunani disebut peripatew /peripateo : berjalan/berjalanlah; hiduplah, atau berperilaku seperti orang yang normal. Maka Orang lumpuh itu dapat bangun dan melompat-lompat memuji Allah.

Sdr-sdr.....!!!
Bahwa Penyembuhan yang terjadi kepada seorang pengemis yang cacat/lumpuh itu hanya terjadi oleh KUASA KRISTUS.(Markus 16:17 Tanda-tanda   ini akan menyertai   orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan   demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru  bagi mereka, 18) mereka akan memegang ular  ,   dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya   atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.") Itulah sebabnya Petrus menyatakan bahwa dia tidak mempunyai emas atau perak, namun dapat memberikan sesuatu yang lebih berharga dan mengatakan "Dalam nama Yesus Kristus dari Nazaret, berjalanlah."

Apa makna Firman ini bagi kita ? (Untuk pemaknaan dan Implementasi)
1. Gereja dalam pemberitaan Injil dan Pelayanan Penyembuhan (Diakonia),akan meneruskan karya Penyembuhan dengan melakukan mujizat-mujizat kepada "dunia". Hal itu terus dilakukan sejak Hari Pencurahan Roh Kudus,dimana para Rasul menerima Kuasa untuk melakukan tanda-tanda mujizat. Maka untuk menghadirkan tanda-tanda Mujizat, apa yang harus dilakukan oleh Gereja masa kini?
2. Gambaran dari sosok pengemis yang lumpuh,merupakan potret reel kehidupan saat ini,yang dapat kita temui di depan emperan toko,mall dan tempat2 umum lainnya. 

  • Maka Peran Gereja adalah untuk memerangi kemiskinan dalam bentuk yang Injili. 
  • Apakah Gereja dapat mengatakan bahwa "Emas dan Perak tidak ada pada kami" seperti Rasul Petrus ?
  • Gereja dewasa ini tidak akan berani mengatakan hal itu..karena Umatnya selalu bersyukur kepada Tuhan dan membawa persembahan sebagai tanda ungkapan syukur atas Keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus.
3. Pelayanan Penyembuhan dari Gereja dapat dilakukan melalui berbagai Program Pelayanan,kesaksian dan Pemberitaan Injil dengan tindakan-tindakan konkrit,sebagai bentuk lain dari Mujizat. Sehingga baik orang lumpuh,pengemis akan bangkit dan memasuki suatu dunia kehidupan yang diperjuangkan. Orang lemah dan orang berkekurangan harus merasakan kehadiran damai sejahtera,kebahagiaan,suka cita,keadilan sebagai wujud sendi-sendi kerajaan Allah di dunia ini.
4. GKI Di Tanah Papua akan terus membutuhkan "Emas dan Perak" dalam menjalankan Pelayanan Penyembuhan dan Kesaksian. Gereja yang tidak membuthkan "Emas dan Perak" tentu akan mengalami kesulitan dalam Pelayanannya.  Rasul Petrus dapat melakukan Mujizat tanpa "Emas dan Perak",karena ia sendiri mempunyai dan mengalami Kuasa dan memiliki Karunia Penyembuhan. Tidak semua orang dapat melakukan Mujizat baik Pelayan Firman atau Penatua dan Syamas,tetapi setiap karunia yang diberikan kepada tiap-tiap orang itu "sesuai dengan ukuran pemberian Kristus". Inilah yang harus di kelolah oleh Gereja dalam Pelayanan Diakonia dan Marturia dalam GKI Di Tanah Papua.
 Amin.








Rabu, 30 Mei 2018

KISAH RASUL 2 : 41-47


GKI BETANI DOK IX KALI
MINGGU,27 MEI 2018

Bacaan : KISAH RASUL 2 : 41-47
Jemaat Tuhan yang terkasih…..
Dari Perikop pembacaan tentang “Cara hidup jemaat yang pertama” saya hendak mengajak kita untuk memperhatikan ayat :42 “ Mereka bertekun dalam pengajaran   rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti  dan berdoa  .  Karena pada ayat ini kita akan mendapat penjelasan tentang Arti Koinonia yang sejati setelah Pencurahan Roh Kudus itu.
 Jemaat yang dikasihi Kristus !!!
Koinonia/Persekutuan merupakan salah satu istilah yang sangat umum dalam kekristenan. Istilah ini sering dimaknai secara dangkal. Bagi kebanyakan orang, kata Koinonia berarti sama dengan pertemuan ibadah2 di dalam jemaat..
Kata persekutuan dalam kehidupan jemaat mula-mula diterjemahkan dari kata Yunani koinonia (ayat 42), yang secara harfiah berarti “memiliki atau berbagi suatu hal bersama”. Perhatikan bacaan Alkitab kita, dan kita dapat menemukan banyak hal yang dimiliki dan dibagikan secara bersama di antara jemaat mula-mula, baik dalam kehidupan rohani maupun keperluan jasmani. Itulah yang terjadi ketika koinonia berfungsi sepenuhnya. Pertemuan raya di Bait Allah dan perkumpulan di rumah-rumah menjadi penting karena melaluinya jemaat mengalami koinonia (ayat 46:
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.  Mereka memecahkan roti   di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati). Persekutuan yang berfungsi sepenuhnya memikat hati banyak orang untuk datang dan beroleh selamat (ayat 47: sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah  mereka dengan orang yang diselamatkan.). 
1.   proskarterew proskartereo :
Bertekun/Bertahan di dalam, menyibukkan diri dengan; berhubungan karib (Kis 8.13); melayani secara pribadi (Kis 10.7); menghabiskan banyak waktu (Kis 2.46); siap pakai (perahu) (Mrk 3.9)
2.   didach didache : Ajaran; pengajaran
3.   koinwnia koinonia : persekutuan; sumbangan / bersatu , membagikan , mengambil bagian , memberi bantuan.
4.   klasiv klasis : memecah-mecahkan , memecahkan 
Dengan demikian kita mendapati 3 hal penting dalam ayat ini dengan kata : Koinonia,Proskatereo,Didache  : maka dengan sederhana kita dapat katakan bahwa “Didalam persekutuan dibutuhkan ketekunan dan pengajaran dan bertekun dalam memecahkan/klasis  roti dan berdoa / pros-yoo-khay'(prosyokai).
Sdr-Sdr,,,,!!!! Bahwa : Anggota jemaat adalah orang yang setia, tekun, dan berkomitmen aktif dalam pengajaran rasul-rasul, dalam persekutuan ibadah, Perjamuan Kudus, dan berdoa bersama .Kisah Para Rasul 2 : 42
KUASA DALAM PERSEKUTUAN/KOINONIA UMAT
Apa yang menjadi kunci pertumbuhan gereja yang sehat dan benar? Sebenarnya Bukan pada Kepintaran para pemimpin gereja mengelola dan mengembangkan gereja. Bukan pula pada kemampuan mengolah program-program gereja yang menarik peminat dan simpatisan sehingga akhirnya mau menjadi anggota gereja.
Kunci sukses gereja Pertama sehingga setiap hari jumlah jemaat bertambah ada pada Tuhan sendiri. Tuhan menambahkan jumlah orang yang diselamatkan (ayat 47). Bagaimana caranya? Lewat kehidupan jemaat yang mau dipimpin oleh Tuhan. Jemaat yang mau bertekun dalam firman, yaitu pengajaran rasul-rasul yang bersumberkan pada pengajaran Yesus (ayat 42a). Ini hal yang paling utama. Firman Tuhan yang direnungkan setiap hari membawa perubahan hidup yang signifikan. Roh Kudus mengubah hidup anak-anak Tuhan dari hidup yang bersifat egois menjadi hidup yang berorientasi pada Tuhan dan orang lain. Itu terlihat dari persekutuan yang terwujud di gereja mula-mula. Mereka bertekun dalam persekutuan dengan Tuhan, yaitu dengan memecahkan roti dan berdoa di rumah-rumah mereka secara bergiliran (ayat 42b, 46) sesuai dengan perintah Tuhan (Luk. 22:19). Juga dalam bait Allah sebagai wujud ibadah mereka. Persekutuan dengan saudara-saudara seiman juga terwujud dengan sangat indah. Setiap orang memandang saudaranya dengan kasih dan perhatian yang tulus. Setiap orang saling mendahului untuk memperhatikan kebutuhan orang lain (ayat 44-45).
Sdr-sdr…. : Roh Kudus yang hadir di gereja mula-mula juga mau hadir dan berkarya di dalam gereja Tuhan masa kini. Pertanyaannya apakah bisa cirri gereja mula2 ini bisa diwujudkan dimas kini? Sdr-sdr--- dikatakan bahwa :
·        1.  Mereka tekun dan setia mengikuti pemberitaan firman. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, dan tidak pernah mengingkari atau meninggalkannya. Atau, seperti yang bisa dibaca, mereka bertekun dalam ajaran atau perintah rasul-rasul. Dengan baptisan mereka dimuridkan untuk diajar, dan mereka bersedia diajar. Perhatikanlah, orang-orang yang sudah menyerahkan nama mereka kepada Kristus harus dengan kesadaran hati nurani mendengarkan firman-Nya. Sebab dengan berbuat demikian kita memberikan kehormatan kepada Tuhan, dan membangun diri kita di atas dasar iman kita yang paling suci.
·        2. Mereka menjaga persekutuan orang-orang kudus. Mereka bertekun dalam persekutuan (ay. Kis 2:42), dan dengan sehati berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah (ay. Kis 2:46). Mereka tidak saja mengasihi satu sama lain, tetapi juga banyak bergaul satu sama lain. Di mana kita melihat satu murid, kita akan melihat lebih banyak murid lain, seperti sekawanan burung. Lihatlah bagaimana orang-orang Kristen ini saling mengasihi. Mereka saling peduli, saling berbela rasa, dan dengan sepenuh hati mendukung kepentingan satu sama lain. Mereka bersekutu dalam ibadah. Mereka bertemu dalam Bait Allah: di sanalah tempat mereka bertemu. Sebab persekutuan bersama Allah adalah persekutuan terbaik yang dapat kita miliki satu sama lain (1Yoh. 1:3). Amatilah,
·        3. Mereka sering kali berkumpul untuk melaksanakan ketetapan perjamuan Tuhan. Mereka terus memecahkan roti, untuk merayakan kenangan akan kematian Guru mereka itu, seperti orang-orang yang tidak malu mengakui hubungan mereka dengan, dan kebergantungan mereka kepada, Kristus dan Dia yang disalibkan. Mereka tidak bisa melupakan kematian Kristus, tetapi sebaliknya, mereka tetap menjaga kenangan akan kematian-Nya itu, dan menjadikannya sebagai kegiatan mereka yang tetap, karena hal itu sudah ditetapkan Kristus, untuk diteruskan kepada angkatan-angkatan jemaat yang berikutnya. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing, kat’ oikon – dari rumah ke rumah. Mereka memandangnya tidak pantas merayakan perjamuan Tuhan di Bait Allah, sebab ini adalah ketetapan khas Kristen, dan oleh sebab itu mereka menjalankan ketetapan itu di rumah-rumah pribadi, memilih rumah-rumah milik orang yang sudah menjadi Kristen, yang dianggap nyaman, dan yang menjadi pangkalan utama di lingkungan setempat. Dan mereka pergi dari tempat-tempat ibadah kecil atau kapel-kapel keluarga ini, yakni rumah-rumah yang berfungsi sebagai tempat ibadah, dan di sana mereka merayakan perjamuan Tuhan dengan orang-orang yang biasa bertemu untuk menyembah Allah.
·        4. Mereka terus berdoa. Setelah Roh dicurahkan, seperti juga sebelumnya, sewaktu mereka menantikan Dia, mereka tak putus-putus berdoa. Sebab doa tidak akan pernah tergantikan sampai nanti tertelan dalam puji-pujian yang kekal. Memecahkan roti dilakukan di antara bekerja dan berdoa, sebab memecahkan roti ini merujuk pada keduanya, dan membantu kedua-duanya. Perjamuan Tuhan adalah khotbah bagi mata, dan peneguhan firman Allah bagi kita. Dan perjamuan Tuhan adalah dorongan bagi doa-doa kita, serta ungkapan yang khidmat akan mengangkat jiwa kita ke hadirat Allah.
·        5. Mereka berlimpah dalam mengucap syukur, terus memuji Allah (ay. Kis 2:47). Memuji Allah harus mendapat bagian dalam setiap doa, dan tidak boleh dikesampingkan. Orang-orang yang sudah menerima karunia Roh Kudus akan banyak memuji-muji Allah.
·        Bersekutu,Mengajar,Memecahkan roti/Perjamuan Kudus >> dilakukan dalam Ketekunan.
Nah…Jemaat Tuhan yang terkasih,Belajar dari Firman Tuhan ini,apa maknanya bagi kita dalam kehidupan berjemaat saat ini. Ternyata bahwa kehidupan sebuah persekutuan tidak sama dengan hidup dalam koinonia yang dimaksud dalam bacaan kita ini. Persekutuan atau Koinoni yang sejati perlu memiliki  visi, komitmen, dan praktik hidup sehari-hari. Karena Koinonia bukan saja berarti Persekutuan,tetapi juga membagikan , mengambil bagian , memberi bantuan.
Hal ini disebabkan karea istilah proskartereo:  bukan saja berarti Bertekun/ tetapi juga memiliki arti Bertahan di dalam, menyibukkan diri dengan; berhubungan karib. Menjadikan  arti Persekutuan Koinonia dapat berlangsung karena  Proskatereo/Ketekunan dari pada Anggota Jemaat. Sdr-sdr…!!!!
1.   Dewasa ini Kita sedang hidup dalam zaman di mana ketidakpedulian pada orang lain dan keberpusatan pada diri sendiri mejadi nilai-nilai umum. Karena itu dimanakah “dunia” akan menemukan sumber air yang memenuhi  dahaga umat akan koinonia yang sesungguhnya di tengah persekutuan orang percaya?
2.   Dalam Perjanjian Baru kita tahu bahwa hari Pentakosta /hari yang kelima puluh setelah kebang-kitan Yesus Kristus adalah Pencurahan Roh Kudus. Secara historis, hari raya pentakosta ini telah dikenal oleh orang Yahudi yang memaknainya dengan perayaan pesta panen dimana roti-roti yang pertama dibuat dari hasil utama gandum yang baru dipanen dan dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban. Dan ketika mempersembahkan korban tersebut, maka semua orang harus berkumpul untuk menikmati berkat-Nya dan tidak diperkenankan untuk melakukan pekerjaan atau aktifitas apapun . Sebab itu mereka menyebutnya  hari raya Pertemuan Kudus. Tradisi ini juga yang sebenarnya sejak 30 Tahun lalu di Patai Base G,dimana mama2/PW Jemaat Sibuk Bikin Ketupat,ada ikan goreng yang di saus,es buah,PKB siapkan pondok2 dan para2,dll dimana setelah Ibadah Pentakosta II,maka ada Bazaar,tetapi juga kelebihan ikan dan ketupat dibagikan kepada sesama anggota jemaat untuk makan bersama-sama..dalam suasana Suka cita. Kiranya suasana seperti ini di kampung2 masih berlangsung…maksud saya bahwa bagaimana “suasana Koinonia setelah pencurahan Roh Kudus” itu di nampakkan dalam kebersamaan.
3.   Selain Koinonia dan Didache / Persekutuan dan Pengajaran..maka yang terpenting juga adalah KETEKUNAN/ proskatereo. Ayat 46  hendak menegaskan bahwa dalam hal Melayani setiap orang harus bersedia menghabiskan banyak waktu untuk Tuhan baik melayani ataupun melayani. 46”Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.   Mereka memecahkan roti  di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,” Inilah sebuah Koinonia yang Bertekun dalam Doa,Pengajaran dan Perjamuan.
Jemaat Tuhan yeng terkasih !!! Kiranya Roh Kudus akan memampukan bapak Ibu sekalian dalam memahami Koinonia yang sejati dalam Ketekunan untuk Malayani. Agar Jemaat ini terus bertumbuh dan jumlahnya akan ditambahkan oleh Tuhan yang adalah Kepala Gereja , Amin.