Senin, 29 April 2019

Engkaukah yang akan datang itu ? ( dua)


Bagian 2

Maka kita memiliki dua Pertanyaan : 30 April 1970,adalah HUT Gedung Gereja Pniel atau HUT Jemaat Pniel. ?
Menurut Alkitab gereja bukanlah lembaga buatan manusia,Gereja bukanlah Gedung. Nama yang dipakai Alkitab untuk gereja,adalah ecclesia. Ecclesia artinya dipanggil keluar, dihimpun-disatukan dari dunia. Kata ini muncul 114 kali dalam Perjanjian Baru, tepatnya di 17 kitab PB. Nama ecclesia memang belum menunjukkan secara eksplisit siapa yang memanggil. Nama kedua dalam Alkitab untuk gereja, kuriake justru menegaskan siapa si pemanggil itu. Kuriake berasal dari kata kurios, Tuhan. Kuriake adalah bentuk genetive dari kata benda kurios. Jadi kuriake berarti milik kurios.Alkitab mengkhususkan pengunaan kata kuriosuntuk Yesus Kristus. Dengan menggunakan kata kuriake untuk gereja, Alkitab mau menegaskan hubungan erat antara Gereja dan Yesus Kristus. Ini sama sekali tidak berarti gereja adalah milik eksklusif Yesus Kristus, pribadi kedua dalam keallahan. Gereja toh juga adalah milik Allah, Sang Bapa pribadi pertama dalam keallahan. Itu nampak dalam kesejajaran antara kata ecclesia dalam PB dan kahal dalam PL.

Pengkaitan gereja dengan Kristus (kuriake dan kurios) hendak menandaskan bahwa Kristus adalah Kepala gereja. Yang terpenting dalam gereja adalah Kristus. Kristus adalah yang terutama dan pertama. Semua bentuk Ibadah bahkan Tata gereja bisa berubah hanya Yesus Kristus saja yang tidak berubah (Ibr. 13:8).
Matius 11 :2-6 Meningalkan Pertanyaan bagi bagi : : "Engkaukah yang akan datang itu (yang final itu/Finalitas Yesus) atau haruskah kami menantikan orang lain?" Gereja tidak bisa menemukan Jawaban yang tepat dan benar melalui diskusi dan debat filsafat Tgeologi dan Dogmatika,tetapi Gereja hanya bisa “Dengar dan Lihat”. Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik".
Hal Inilah yang seharusnya mendapat perhatian dari Gereja dalam Kekristenan untuk menjawab semua persoalan dalam Iman orang-orang percaya,dan hal ini bukan persoalan Pniel,tetapi persoalan Umat Kristen di tanah Papua dan secara khusus di Kota Jayapura. Oleh sebab itu Finalitas Yesus ;”Engkaukah yang datang itu? Membawa kita kepada dua hal :
1.   Markus 5:8 …"Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" dan
2.   Markus 4:4 “…Manusia hidup bukan dari roti saja,….”
Pertama;Krisis Iman bagi orang-orang Kristen tetapi juga agama-agama lain di kota ini menyebabkan penderitaan dan Kematian,…Penderitaan dan kematian ini disebabkan oleh Roh Jahat yang namanya,Hiv/Aids,Narkoba,Ganja,Kemabukan, Korupsi,Radikalisme,Terorisme,exploitasi sumber daya alam tanpa batas, Kekerasan, kerakusan,pengrusakan hutan,…maka semua orang akan berterian “Hai engkau Roh Jahat keluarlah dari orang ini”,maka gereja dan semua agama akan berteriak,walaupun mereka tidak menyebut Yesus,tetapi dari teriakan itu Kuasa Yesus ada didalam teriakan itu. Itulah perjuangan Gereja masa kini,itulah suara Kita menapaki 50 tahun Emas sesudah perayaan ini.
Kedua;”Manusia hidup bukan dari roti saja”;maka kekristenan di kota ini diperhadapkan pada dua hal Roti atau batu. Modernisasi telah memberikan kepada kita kemudahan;transportasi,teknologi,mesin-mesin2,jaringan Internet,dalam dunia modern ini sebagai “roti”. Tetapi roti juga tidak cukup karena juga berbahaya bagi Kehidupan Iman Kristen,dank arena itu roti modernisasi itu bisa berubah menjadi batu bagi kehidupan orang Percaya,maka supaya tidak berubah menjadi batu maka harus diterangi dari “setiap Firman yang dari Mulut Allah”.
--------------------------->>bersambung.

Engkaukah yang akan datang itu ? Satu

Bagian 1
REFLEKSI
HUT GKI PNIEL KE 49 TAHUN
Selasa,30 April 2019

TEKS. MATIUS 11: 2- 6  “Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka. Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Narasi 1 :
Sejak 1 abad lebih..tepat 109 Tahun yang lalu,Metudebi adalah “bunda” yang dari rahimnya lahir “anak-cucunya” di Tanah Tabi yang terus bertumbuh dan berkembang sampai pada usia yang ke 56 (tepatnya tahun 1966) ketiga anak (dari sekian anaknya) dari bunda itu berkeinginan meninggalkan tempat kelahirannya Metudebi ingin menetap di Entrop dengan Nama Panggilannya Silo,ke Hamadi dengan nama Panggilan Imanuel dan ke Wahno dengan nama panggilannya Pniel.  Pengembaraan keluar Kampung Kelahiran mendorong mereka untuk membanguni sebuah “Rumah” yang membuatnya harus menetap jauh dari tempat kelahirannya,dan Pniel memilih untuk jauh dari Tobati. Maka pada 30 April 1970 diletakanlah “Fondasi” dari Rumah Pniel itu.

Narasi 2 :
Perkembangan dan pertumbuhan di Wahno begitu pesat,dan terus berproses sesuai perkembangan dari waktu ke waktu. Dan ternyata perkembangan itu lambat laun merubah Penampilannya,kebiasaannya,tradisinya yang dulu di ajarkannya mulai berubah berkambangan sesuai dengan tuntutan waktunya. Hari ini usianya  menuju perkembangan setengah abad,dan tahun depan akan memasuki Yubelium-tahun Emas pertama. Ibarat seorang yang merantau jauh dan ingin kembali menjumpai bunda/Rahim yang telah melahirkannya di Tobati,ia harus mencari jalan untuk kembali. Jalan kembali kepada Rahim Bundanya adalah jalan yang sulit-dan bukan jalan yang mudah. Perjalanan kembali dari Wahno ke Tobati bukanlah jalan yang mudah. Mengapa menjadi “jalan yang sulit” ?? Memang sulit ? Karena inilah perjalanan kembali dengan Muatan Perkembangan Teologi,Muatan Perkembangan Liturgis dan tata cara yang terus bertumbuh,Dan Praktek Peribatan yang agak maju,yang ketika “sang anak” ini kembali ke Rahimnya maka akan ada banyak perbedaan dari tingkat pertumbuhan yang dialaminya. Namum dari Rahim Bunda yang melahirkannya,hanya bisa tersenyum,dan bersyukur kepada Tuhan.

Nah !!! Setelah 49 Tahun “Pniel” tampil dan mau kembali ke Bundanya di Tobati,lalu semua orang di Kampung Tobati bertanya : "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
Sdr-sdr..dari Narasi cerita ini ada pesan yang ingin disampaikan kepada kita dalam usia 49 tahun sejak Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Pniel. Tapi Kehadiran persekutuan mungkin jauh sebelum 30 April 1970.

-------------------------------->>Bersambung

Sabtu, 27 April 2019

DI UTUS KARENA KUASA KEBANGKITAN KRISTUS.



BACAAN : YOHANES 20:19-23

Berita Yesus menampakan diri kepada murid-murid yang diceritakan di dalam Injil Yohanes ini. Pertama-tama karena rasa Takut yang menyelimuti mereka maka Yesus menjumpai mereka. Perjumpaan itu bukan saja untuk menghilangkan rasa takut mereka tetapi suatu Perjumpaan-yang penuh dengan Makna Perutusan.
Oleh karena itu maka beberapa kata kunci dalam berita ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Kaitan yang dimaksudkan adalah :
1.    Damai Sejahtera – berkaitan dengan Pengutusan, dan
2.    Terimalah Roh Kudus – berkaitan dengan Mengampuni dosa orang.
Dalam hubungan inilah maka Peristiwa Penampakan dan Perjumpaan Yesus  lebih kepada Pengutusan. Maka Tema khotbah ini adalah : DI UTUS KARENA KUASA KEBANGKITAN KRISTUS.
 Sdr-sdr…Marilah kita mendalami Pengaitan yang terjadi dalam Penampakan dan Perjumpaan Yesus dengan Murid2-Nya.

Pertama : Damai sejahtera dan Pengutusan.(ay.19-21)
Kata yunani “Eireni adalah “Damai sejahtera bagi kamu”.Di dalam Yoh.14:27 Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu,  dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah  dan gentar hatimu.” Sapaan Damai sejahtera disertai dengan menunjukan bekas luka pada tangan dan lambung-Nya membuktikan Kemahakuasaan Allah-yang membuat mereka tidak takut lagi. Damai sejahtera dalam ucapan Yesus itu menghadirkan suasana baru dalam diri murid-murid. Dalam keadaan itulah maka Yesus menyatakan perintah sebagai Perutusan/Pengutusan sebagai Rasul dan Nabi untuk menggantikan-Nya.


Ayat 21:”Seperti Bapa telah mengutus Aku, Aku juga mengutus kamu. Allah mengutus Yesus untuk mengucapkan perkataan dan pengajaran Allah (3:34; 7:16; 8:26; 12:49; 14:24), untuk melakukan kehendak dan pekerjaan Allah (4:34; 5:30, 36; 6: 38- 39; 9: 4), dan untuk menyelamatkan dunia (3:17). Oleh diri-Nya. Jadi karena Bapa telah mengutus Yesus, dan sekarang Yesus juga mengutus murid-muridNya. Para murid harus berfungsi sebagai nabi atas nama Yesus yang bangkit, sama seperti Yesus berfungsi sebagai nabi dari Bapa-Nya. Sebagaimana Yesus telah melihat Bapa, maka mereka telah melihat Yesus; dan mereka pada dasarnya, telah melihat Bapa (14: 7-9). Karena Yesus telah memberitahukan kepada mereka semua yang dia dengar dari Bapa-Nya (15:15), apa yang telah mereka dengar dariNya sebenarnya milik Bapa-Nya. Jadi murid-muridnya harus bersaksi tentang dia (15:27). Seperti ranting yang tidak dapat menghasilkan buahnya sendiri ,tetapi hanya dengan tetap berada di pokok anggur, sehingga mereka tetap berada di dalam Yesus, karena tanpa Aku kamu tidak dapat melakukan apapun (15: 4-5).
Sdr-sdr !!!!
Kedua : Pemberian Roh Kudus dan Kuasa Mengampuni dosa.
Ayat 22: "Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata, 'Terimalah Roh Kudus.'"
Pemberian Roh Kudus oleh Yesus kepada murid-murid-Nya pada hari kebangkitan ini bukanlah baptisan dalam Roh sebagaimana dialami pada hari Pentakosta (Kis 1:5; 2:4).  Sebelum pengadilan dan penyaliban, Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya bahwa mereka akan menerima Roh Kudus selaku Oknum yang akan membaharui mereka, "Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu". Dengan Perjumpaan itu Yesus kini menggenapi janji tersebut.
Yohanes kemudian menceritakan bagaimana Yesus menghembuskan nafas kepada (murid-murid), Menghembuskan,seperti angin ditupkan dengan kata-kata TERIMALAH ROH KUDUS. Sekarang kita memahami bahwa nafasNya sendiri sebagai Roh Kudus yang ditiupkan kepada murid-murid-Nya. Sama seperti turunnya Roh menandai awal dari pelayanan Yesus (1: 32-33), maka sekarang karunia Roh juga mengatur misi pengutusan para murid. Yesus berbicara sebelumnya tentang Roh kebenaran, yang tetap (névei) dengan para murid (14:17) seperti yang tetap pada Yesus (1:32). Ini adalah Roh nubuat, yang dengan sendirinya digambarkan dalam istilah kenabian. Mereka menerima Roh sebagai bagian dari tugas mereka sebagai nabi bagi dunia.
Sdr-sdr..!!!
Sama seperti di dalam Kej 2:7 di mana "Allah ... mengembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya (Adam); demikian manusia itu menjadi makhluk yang hidup." Kata kerja yang sama ditemukan dalam Yeh 37:9, !!"... berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini supaya mereka hidup kembali." Pemakaian kata kerja ini oleh Yohanes menunjukkan bahwa Yesus sedang memberikan Roh Kudus supaya mendatangkan hidup dan ciptaan yang baru. Yaitu, sama seperti Allah dahulu mengembuskan nafas kehidupan ke dalam manusia jasmaniah dan jadilah manusia ciptaan yang baru (Kej 2:7), demikian pula sekarang Yesus mengembuskan nafas kehidupan rohani ke dalam hidup murid-murid-Nya sehingga mereka kini menjadi ciptaan yang baru-untuk melakukan Pengutusan. Jadi Melalui kebangkitan-Nya, Yesus menjadi "roh yang menghidupkan" (1Kor 15:45kata Rasul Paulus:”Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup," tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.”).
Jadi Ungkapan "terimalah Roh Kudus" (Yunani:lambano) menetapkan bahwa Roh Kudus pada saat itu masuk dan mulai hidup dan di dalam kehidupan para murid. Roh Kudus diberikan untuk memperbaharui mereka, menjadikan mereka ciptaan baru di dalam Kristus (bd. 2Kor 5:17). Menerima hidup dari Roh Kudus ini mendahului penerimaan kekuasaan dari Yesus (Yoh 20:23) dan baptisan dalam Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:4).
Maka Sebenarnya juga baru pada saat itulah gereja lahir dan bukan saja pada hari Pentakosta. Sebab Kelahiran rohani para murid itu dan kelahiran gereja terjadi bersamaan ketika Kristus menghembuskan Roh Kudus ke dalam hidup mereka.
Didalam Yoh 3:3"Yesus menjawab, kata-Nya, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.'" Dalam Yoh 3:1-8 Yesus membahas salah satu ajaran dasar dari iman Kristen: Bahwa Tanpa kelahiran baru seseorang tidak mungkin dapat melihat Kerajaan Allah, yaitu menerima hidup kekal dan keselamatan melalui Yesus Kristus.  Pembaharuan ini diperlukan karena terlepas dari Kristus, semua orang dengan sifat bawaannya adalah orang berdosa dan tidak mungkin taat dan berkenan kepada Allah (Mazm 51:7Yer 17:9Rom 8:7-81Kor 2:14Ef 2:3).
Pembaharuan dialami oleh mereka yang bertobat dari dosa dan berbalik kepada Allah (Mat 3:2) lalu beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Pembaharuan meliputi peralihan dari hidup lama yang berdosa ke hidup baru dalam ketaatan kepada Kristus (2Kor 5:17Gal 6:15Ef 4:23-24Kol 3:10). Dan Mereka yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali telah dibebaskan dari ikatan dosa (Rom 6:14-23;
Dalam keadaan Hidup baru itulah maka Para Murid dan juga orang Percaya didibaharui diperkenankan oleh Roh Kudus seperti dikatakan didalam Ayat 23: “Jika kamu mengampuni dosa orang,dosanya diampuni”. Itulah bagian integral dari Pengutusan itu yang karena Peristiwa Salib dan kebangkitan Kristus adalah untuk Mengampuni dosa-dosa manusia”.
Sdr-sdr…!!! Apa pesan Firman Tuhan ini bagi kita ?
1.    Shalom atau Eireni “ Damai sejahtera” adalah suatu ungkapan Iman yang dikatakan Yesus kepada semua orang percaya untuk juga menyatakannya kepada sesamanya. Damai sejahtera juga tidak saja sekedar kata-kata kosong,tetapi juga dengan tindakan-tindakan konkrit bagi sesama. Ketika kita mengkatakan Damai sejahtera bagi saudara kita yang sakit,maka kita akan konkritkan dengan tindakan pelayanan Kesehatan,Pengobatan,di sertai Doa-sebagai bentuk dari Pengutusan dalam Misi yang diperintahkan Yesus kepada Kita dan Gereja-Nya.
2.    Roh kudus yang tinggal dan diam bersama orang percaya,adalah Roh Penolong yang terus menerangi hati orang ber-Iman,untuk saling mengampuni. Sebab jika orang lain bersalah kepada kita,atau pun sebaliknya. Maka Roh Kudus adalah Kuasa yang selalu menggerakan Hati kita untuk menyatakan Pengampunan dan mengampuni. Sebab hanya dengan Pengampunan Dosa yang telah dikerjakan oleh Yesus melalui Penyaliban dan kebangkitan-Nya,telah menganugerahkan suatu Kehidupan baru yang oleh Roh Kudus Menghidupkan kita,untuk hidup didalam Pembaharuan. Maka setiap orang Percaya,haruslah hidup didalam Pembaharuan. Dan Pertobatan adalah proses yang selalu dijalani dari hari ke hari sehingga kita semua benar-benar menjadi baru di dalam Kristus.
Amin.



Jumat, 26 April 2019

Keadilan Allah


Foto: Dea262,Rumah di Kampung Yembekiri-2017

Lukas 24:13-35
Khotbah Pertukaran Mimbar GKI-TP dan GPI (Elim-Abe)

Melalui Perikop pembacaan Lukas 24:13-35 kita akan melihat letak Keadilan Allah yang merupakan Tema dalam Khotbah ini. Oleh sebab itu melalui bacaan tadi kita mendapati 3 pokok pikiran yaitu :
Pertama;Ayat 13-16,dijelaskan bahwa ada dua murid Yesus yang sedang dalam perjalan ke Emaus sambil mempercakapkan segala sesuatu termasuk “mayat Yesus yang hilang”. Saat itulah Yesus datang mendekati mereka berdua. “Satu hal yang disebutkan disini adalah “Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.”(ay.16). Jadi intinya bahwa mereka belum mengenal Dia yang mendekati mereka berdua-berjalan bersama mereka ketika itu”.
Kedua;Ayat 17-24 , Yesus bertanya tentang hal apa yang sedang mereka percakapkan. Lalu seorang bernama Kleopas menjelaskan tentang Yesus orang Nazaret,seorang Nabi yang dapat memnuhi keinginan orang Israel,tetapi akhirnya Mati di Bunuh. Tetapi kemudian Mayat-Nya tidak ditemukan,atas kesaksian beberapa perempuan dan beberapa teman mereka yang menysul ke Kubur itu. Kondisi psikologis yang Nampak dari Kleopas dan temannya adalah “muka muram”;suram,buram, kelihatan tidak gembira,atau Sedih.
Ketiga;Ayat 25-35,mendengar keluh kesah mereka,maka Yesus berkata “Hai kamu orang bodoh”. Kebodohan mereka berdua adalah melupkan semua “Janji” yang telah dinubuatkan di dalam Kitab Musa dan Nabi,bahwa Mesias harus menderita”. Mendengar penjelasana itu,kedua menawarkan tumpangan bagi Yesus,”sosok yang belum mereka mengenal. Ketika mereka sedang makan roti,mengucap berkat dan memecahkan roti,itu saatnya mata kedua orang itu terbuka,tetapi Yesus lenyap dr antara mereka. (ay.32)"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?".
Sdr-sdr….!!! Dari tiga pokok pikiran yang muncul dari bacaan ini,maka ada DUA HAL penting yang manjadi perenungan kita saat ini.
1.   Berjalan Bersama-sama dengan Mereka.
Jadi Perjalanan ke Emaus adalah perjalanan kekalahan bagi kedua murid tersebut, perjalanan yang berat dalam nuansa kesedihan dan traumatis. Pahlawan mereka; Yesus Kristus telah mati disalib, mereka mendengar cerita mengenai kubur kosong, tetapi mereka tidak percaya. Mereka telah kehilangan Iman kepada Yesus sebab Yesus tidak berhasil memenuhi apa yang mereka inginkan yaitu  menjadi Mesias yang melakukan keajaiaban besar dan membawa kemenangan perang pada Israel.
Dalam kondisi itu Yesus sendiri yang mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka(ay 15). IA bertanya apa yang terjadi ? Apa yang kamu rasakan ?, Ia mencoba masuk ke dalam perasaan mereka yang hancur dan sedih, Yesus hadir dalam trauma mereka. Memang di Dalam hidup pasti ada trauma pasti ada luka. Dan luka terbesar dan terberat biasanya hadir dari hal yang kita cintai atau kasihi.  Itulah mengapa luka/konflik dari dinamika pelayanan gereja di seluruh dunia  biasanya yang terberat dan sulit disembuhkan karena di dalamnya ada cinta kita, cinta yang terluka (Kita bisa bayangkan Luka yang terjadi ketika Paskah di Srilanka). Tapi sebagai orang Percaya bukankah cinta selalu berjalan bersama luka, orang yang siap mencintai pasti siap terluka karena. Itulah harga sebuah cinta-kasihdan pelayanan Gerejaharus dibayar dengan luka dan pengorbanan. Selayaknya Kristus yang atas nama cinta-Kasih dan Anugerah Allahmengrobankan nyawanya. Pengorbanan yang penuh luka, tapi kita dingatkan perjuangan kita tidak sendiri Kristus berjalan bersama-sama dengan kita. Sering kita mengutip ayat Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Mat 18:20) makna nya tentu bukan sekedar kumpul-kumpul, kalau ada dua tiga orang berkumpul mereka saling berbela rasa , kalau ada dua-tiga orang berkumpul mereka saling menguatkaninilah yang terjadi bagi Yesus dan kedua murid itu. Hilangnya/lenyapnya Yesus di bagian akhir perjumpaan itu mungkin mau menjelaskan kemana Ia pergi, Ia pergi ketika kita sudah mengenalNya,Ia pergi ke dalam hati tiap orang yang percaya. Karena itu Bila ingin merasakan-Nya lihatlah dirimu dan sesamu.
2.   Menunggu Kita Melihat-Nya.
Sebuah pertanyaan muncul pada kita semua, mengapa kedua murid tidak melihat Yesus. Banyak teolog menghabiskan waktuyang begitu banyak untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi kalau boleh saya balik bertanya mengapa Yesus tidak memperkenalkan diri, mengapa ia tidak langsung menunjukan akulah Yesus Kristus, Anak Allah yang bangkit dari Kematian dan membawa Keselamatan. Mengapa Yesus membuat kedua orang itu harus menceritakan trauma mereka, terlihat dari wajah mereka yang muram (ay17)yang pastinya membuka lagi akar kepahitan. Mengapa ia tidak menyelesaikan saat itu sehingga tidak perlu ada perjalanan panjang ke kampung Emaus itu.
 Hal menarik dari kisah ini Yesus tidak mengambil jalan praktis dan mengungkapnya pada mereka tetapi menunggu mereka untuk melihat dan mengunkapkan itu sendiri, Yesus menghadirkan sebuah proses. Ia membuat mereka bercerita mengungkapkan pengalaman mereka, Pandangan mereka, harapan mereka pada Yesus, dan duka mereka karena Yesus. Mereka menceritakan kisah mereka dan pandanganmereka yang pudar.

Kemudian Yesus mulai mengajar dan mengarahkan mereka, membuka Kitab para Nabi dan Kitab Musa untuk menguatkan mereka, memampukkan mereka dan membentuk pengharapan serta visi yang baru pada hidup mereka. Akhirnya mereka mengundang Yesus untuk untuk perjamuan makan dan saat Yesus memecahkan roti barulah Kleopas dan rekannya tersadar bahwa mereka sedang disapa oleh Yesus dan Yesus telah bangkit. Mereka  mengatakan “Bukankah hati kita berkobar kobar” (ay 32). Itulah semangat baru, Pandangan/Visi Baru, harapan baru yang dirasakan oleh kleopas dan temannya atas sapaan Yesus kepada mereka, hati mereka berkobar kobar.

Yesus membuat kita berproses dari hidup yang lama kemudian memandu kita dengan Firman dan akhirnya melihat dan merasakan sebuah hidup yang baru,Hidup di dalam Iman.  Ini adalah sebuah proses pembentukan, Pelayanan Gereja adalah proses pembentukan kita menjadi pribadi yang baru. Dan walaupun proses tidak pernah enak dan nyaman selayaknya cinta-kasihselalu hadir bersama luka.  Menumbuhkan semangat pelayan di era milenial dimulai dengan kita menyadari proses ini penuh perjuangan, bahwa pelayanan adalah sarana pembentukan kita bersama Tuhan untuk mengenal Tuhan. Dinamika yang ada adalah cara Tuhan membentuk tubuh Kristus. Walaupun terkadang dinamika itu membuat kita berjalan memutar, berjalan lebih jauh, seperti mereka yang berjalan dari Yerusalem ke Emaus dan kembali lagi ke Yerusalem. Sebuah perjalanan memutar yang memantapkan Iman mereka, sebuah perjalanan memutar dimana mereka menemukan sesuatu yang melebihi  keinginan mereka, sesuatu yang mereka benar-benar butuhkan.
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (Luk 24:32)
Keadilan Allah dalam Perikop ini adalah “Ketika Kristus berjalan Bersama dan Masuk ke dalam Trauma dan Kesedihan” setiap Orang Orang Percaya. Ia membiarkan manusia untuk berproses dan menemukan diri-Nya. Ia masuk dalam luka hati setiap orang percaya dan memberikan penyegaran dengan Firman dan Kebenaran, maka Keadilan Allah adalah KASIH yang TAK TERHINGGA. Kasih adalah Keadilan Allah yang selalu terwujud dalam “suatu proses” pencarian akan kebenaran dan keluar dari Trauma-untuk menemukan Shalom Allah. Dan itu hanya bisa terjadi ketika manusia telah “menemukan-Nya’ melalui perkejaan Roh Kudus. Amin.

Senin, 22 April 2019

PASKAH MENJAMIN SUKACITA ORANG PERCAYA.


Bacaan: Mazmur 16:1-11
TEMA : PASKAH MENJAMIN SUKACITA ORANG PERCAYA. 

Alasan Pilihan Tema : PASKAH MENJAMIN SUKACITA ORANG PERCAYA. Alasan sederhananya adalah bahwa sesuangguhnya setiap orang dapat bersukacita,apapun alasannya. Sukacita itu timbul karena ada sebabnya yang dirasakan. Tetapi Sukacita orang Kristen dalam hubungan dengan Paskah,selalu bersumber dari Kesaksian Alkitab. Itulah sebabnya saya memilih Mazmur 16:1-11 untuk kita masing-masing menemukan unsur sukacita yang kita rasakan dari Peristiwa kebangkitan Kristus itu.
Sdr-sdr…!!!!
Pokok Pikiran :
Mazmur 16:1-11 ini dibagi menjadi 3 pokok pikiran :
1.    Ayat 1 - 4 ; Ciri-ciri orang percaya: Miktam adalah Nyanyian Ratapan karena itu lebih dekat pada Pengertian “Penebusan”. Beberapa hal yang disampaikan disini adalah bahwa Allah adalah pokok kepercayaan dimana Allah adalah tempat perlindungan,DIA-lah Tuhan yang berdaulat dan dapat memenuhi segala kebtuhan Pemazmur. Oleh karena itu Pemazmur merasa bahagia berkat persekutuan orang-orang kudus,yaitu umat yang dikhususkan untuk menjadi milik Allah,yang didalamnya Sifat/Keadaan Allah yang Kudus itu tercermin.

2.    Ayat 5 – 8; Berkat bagi orang percaya: Pada bagian ini kita dapati beberapa hal yaitu : Hati yang merasa puas (ay.5,6) ada Nasihat dan ajaran (ay.7),ada keamanan (ay.8). Jadi Allah sebagai Warisan yang dapat mengenyangkan dari yang lapar dan memuaskan yang dahaga. Sehingga Allah menjadi satu-satunya yang diperlukan/menjadi kebutuhan utama Pemazmur.
3.   Ayat 9 – 11; Menjelaskan tentang Pengharapan Orang Percaya: Pemazmur mempercayai Allah yang memeliharanya dan menyelamatkan dari Kematian (ay.9,10) dan memberitahukan jalan kehidupan,kesuka citaan dihadapan Allah. Karena Dau berpikir tentang harapan-harapan masa depan di dunia. “Bahwa Tuhan tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati”(ay.10) Ini member kesanketakutan pada kematian yang dipertentangkan dengan Jalan Kehidupan yang diberitahukan oleh TUHAN Allah. Maka Pemazmur pun bersukacita dengan berlimpah-limpah. Maka keadaan ini bukan saja berlaku bagi Daud,tetapi juga bagi Kristus. Perhatikan Kisah.2:25-28 :” Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.”

Pendalaman.
Bahwa Peristiwa Paskah adalah Peristiwa kebangkitan Yesus dari Antara orang mati. Yesus Kristus menang atas maut,agar supaya kita yang percaya kepadaNya,kita juga akan bangkit pada hari kedatangan-Nya,karena maut tidak dapat menahan kita dalam Kematian.

Jadi sekarang Dapat kita melihat melalui Mazmur 16 ini, bagaimana kita diajari untuk mengaplikasikan iman kita di dalam kehidupan yang nyata. Pemazmur meyakinkan kita bahwa Hanya ada satu sumber kebahagiaan, perlindungan, pengajaran, keselamatan dan kehidupan yaitu pada Tuhan Allah. Tidak ada sumber yang kekal di luar dari Tuhan Allah.
Inilah yang ingin disampaikan oleh pemazmur kepada kita. Di luar Tuhan bisa saja kita mendapati kebahagiaan, kehidupan, keselamatan namun yang kekal hanya ada pada Tuhan Allah, karena mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di luar Tuhan justru sebaliknya akan memperbesar kesedihan kita (ay.4” Bertambah besar kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan korban curahan mereka yang dari darah, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka di bibirku).

Jadi Harta dan kepemilikan kita yang paling besar adalah memiliki IMAN DI DALAM KRISTUS YANG BANGIT oleh Tindakan ALLAH yang Mahakuas, sebab bagaimana tidak, bahwa hanya karena Allah sajalah yang dapat membuat:HATI setiap orang Pecaya bersukacita, menjadikan..JIWA orang ber-Iman bersorak-sorak dan TUBUH orang Percaya diam dengan tentram (Ay. 9” Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram)”. Karena itu Tidak ada sesuatu apapun yang boleh membuat hidup kita seperti itu selain karena Tuhan. Inilah harta yang paling berharga yang akan dirasakan oleh setiap orang yang berlindung kepada Tuhan. 

Hal terbesar berikut yang boleh menguatkan kita bahwa keselamatan itu adalah untuk selama-lamanya, bahwa orang yang beriman dan berpengharapan kepada Tuhan akan diselamatkan dari dunia orang mati dan dari kebinasaan,karena Kristun Telah Bangkit. Maka kehidupan kekal adalah bahagiaan dari orang-orang yang setia beriman kepada-Nya. Sebab sengat maut telah dipatahkan oleh Tuhan Yesus melalui kebangkitanNya dari kematian, sebab: “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Yoh. 3:36).

Apapun di dunia ini boleh kita miliki ;baik itu harta kekayaan emas dan perak,tetapi jika kita tidak memiliki harta yang sesungguhya tentu tidak akan menjamin sukacita kita. Ada banyak orang  hanya bisa makan nasi dan sayur secukupnya tetapi karena mereka bersama Tuhan,maka keadaan itu pun tidak akan menghilangkan sukacitanya. Dalam kehidupan kita sehari-hari dapat kita melihat bahwa kemampuan materi tidak menjamin seseorang boleh hidup dengan tenang, nyaman dan senang justru ada sebaliknya membuat dia tidak dapat lagi menikmati apa yang dimilikinya. Hal ini Seperti yang difirmankan oleh Tuhan Yesus bahwa jika kita menuruti perintahNya dan tinggal di dalam kasihNya maka: “Sukacita-Ku ada di dalam kamu, dan sukacitamu menjadi penuh” (Yoh. 15: 11).

Sdr-sdr…!!! Semuanya dapat nyata terjadi dalam hidup kita jika kita dapat melakukan apa yang telah dilekukan oleh pemazmur dalam kehidupannya. Bahwa yang diperbuatnya  yaitu penyerahan diri secara total kepada Tuhan, bahwa ia menyerahkan hidupnya dikuasai oleh Tuhan. Hal ini Dapat kita perhatikan dalam hidup Pemazmur yang dikuasai oleh Allah: Ia berdiri disebelah kananku: Maka Aku tidak goyah (ay.8) Ia depan: Ada sukacita berlimpah-limpah (ay.11) Di tangan kananNya: Ada nikmat senantiasa (Ay.11)
Maka dalam suasana seperti itu juga,didalam Iman dan Pengharapan bahwa Tuhan Allah yang telah membangkitkan Kristus dari anatara orang mati,akan selalu ada disekeling kita dan anak-anak kita,bahwa  Tidak ada apapun yang boleh membatasi sukacita kita sebagai anak-anak Allah yang menerima Janji Kasih Karunia-Nya, Bahwa Suka cita dari Orang-Orang Percaya-adalah karena Kristus menang atas maut. Karena itu Apapun yang boleh terjadi dalam hidup kita tidak akan menggoyahkan Iman kita sebab Allah bersama kita. Atau seperti lagu “AKU Papua;”biar langit nanti terbelah…Yesus Kristus Tuhan kita telah berjanji dan memberikan jaminan kepada kita yang percaya kepada-Nya “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat.28:20).

Sabtu, 20 April 2019

Sebab, jika Kamu Hidup menurut Daging, Kamu akan Mati


KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS KRISTUS
MEMATIKAN KEINGINAN DAGING UNTUK HIDUP DI DALAM ROH
PESAN PASKAH TAHUN 2019-WALIKOTA JAYAPURA

Dalam memaknai Perayaan Paskah tahun 2019 bagi Umat Kristen dari berbagai denominasi Gereja yang ada di Tanah Papua dan secara khusus di Kota Jayapura-Port Numbay,demikian Pesan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano.

Bahwa selama 7 minggu semua umat Kristen di Kota Jayapura telah Merenungkan dan Memaknai masa-masa kesengsaraan Yesus Kristus dan Kematian-Nya. Peristiwa Bukit Golgota yang menyimpan Peristiwa Kematian Yesus Kristus,hendaknya dimaknai sebagai matinya sifat-sifat kemanusiaan. Begitulah Rasul Paulus mengatakan di dalam Suratnya kepada Jemaat di Roma (Roma 8:13) "Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati;  tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu  ,  kamu akan hidup". Hidup menurut daging itulah yang disampaikan oleh Walikota sebagai matinya Sifat-Sifat kemanusiaan kita,matinya rasa kesombongan dan keangkuhan,Iri hati,bencin,dendam dan mementingkan diri sendiri (egoisme). 

Manusia harus dibebaskan dan dimerdekakan dari keinginan daging;yaitu sifat-sifat manusia yang bertentengan dengan Roh. Maka PASKAH adalah Perayaan Kebangkitan Kristus yang telah mengalahkan kematian dan semua bentuk kesia-siaan yang sering dan terus-menerus membelengggu kehidupan manusia. Inilah dasar Iman Kristisani yang memberi Pengharapan bahwa Kebangkitan Yesus Kristus adalah bukti bahwa Ia adalah TUHAN yang telah mengalahkan "tanda-tanda"kematian yang dapat menghacurkan kehidupan.

Kebangkitan Yesus Kristus (PASKAH) dapat memampukan kita berdiri teguh dan terus melayani semua. SELAMAT PASKAH SAUDARAKU....
Semoga dengan Memperingati Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus akan menjadi semangat PERDAMAIAN dan semakin meningkatkan semangat saling melayani,mengasihi sesama umat di Kota Jayapura yang kita cintai bersama. 'SATU HATI MEMBAGUN KOTA UNTUK KEMULIAAN TUHAN".








Senin, 15 April 2019

UEM Prayer Alert: Elections in Indonesia


UEM Prayer Alert: Elections in Indonesia

Währisch-Oblau, Claudia <Waehrisch-Oblau-C@vemission.org>15 April 2019 08.19
Kepada: "deawatopa26@gmail.com" <deawatopa26@gmail.com>

Dear Sisters and Brothers in the UEM community,

Today we are writing to you to ask you to pray for the country of Indonesia. On April 17, the country will elect a new president, vice president, and House of Representatives.

Our sisters and brothers from the Indonesian member churches have asked us to pray for a peaceful election process, and for a result that will keep the unity and plurality of the country and that will ensure continuing religious freedom.

Please pray that nobody will use religious issues to create conflicts and tension. And please pray for all those who are working to keep good relations between believers of different faiths!

Shalom,
Claudia Währisch-Oblau

Rev. Dr Claudia Währisch-Oblau Leiterin der Abteilung / Executive Secretary for Evangelism


Vereinte Evangelische Mission
United Evangelical Mission 
Abteilung Evangelisation /
Department Evangelism
Rudolfstrasse 137 
42285 Wuppertal  
www.vemission.org