“HIDUP INI TIDAK BOLEH SEDERHANA. HIDUP INI HARUS HEBAT, KUAT, LUAS, BESAR DAN BERMANFAAT. YANG SEDERHANA ADALAH SIKAPNYA”
Marilah Kita Telaah PERNYATAAN diatas.
Pernyataan 1 : HIDUP INI TIDAK BOLEH SEDERHANA.
Pertanyaannya Mengapa ?
Pernyataan 2 : HIDUP INI HARUS HEBAT, KUAT,LUAS,BESAR DAN BERMANFAAT . Pertanyaannya Untuk Apa ? Memiliki pertanyaan dalam hidup ini adalah sesuatu yang wajar, karena dunia ini menyimpan banyak pertanyaan besar. Namun menanyakan hal-hal sederhana yang bermakna pada diri sendiri itu masih jarang dilakukan orang.
Pada prinsipnya sebuah Pernyataan tidak membutuhkan Jawaban,karena memang bukan Pertanyaan,tetapi dalam kalimat “YANG SEDERHANA ADALAH SIKAP” sebenarnya merupakan Jawaban dari yang telah memberikan Pernyataan. Karena itu setiap orang yang membuat Pernyataan,dia juga memiliki Jawabannya.
“HIDUP INI TIDAK BOLEH SEDERHANA. HIDUP INI HARUS HEBAT, KUAT, LUAS, BESAR DAN BERMANFAAT. YANG SEDERHANA ADALAH SIKAPNYA” adalah pernyataan retorik dan ini biasanya mengarah pada bentuk pernyataan pemberi semangat, kritik ataupun gagasan yang banyak dipakai ketika orang berpidato dan juga orasi. Maka dengan Pertanyaan MENGAPA dan UNTUK APA adalah Pertanyaan bermakna yang membuat kita harus berpikir dan merasakan secara mendalam, pertanyaan yang menuntun kita pada kebenaran, kesaksian, dan perubahan atas sebuah PERNYATAAN. Walaupun Kalimat pernyataan atau kalimat Deklaratif merupakan kalimat yang berisi pernyataan suatu hal yang bersifat informatif tanpa mengharap respon dari orang yang mendapat kalimat ini. Sementara itu, kalimat pertanyaan atau kalimat Interogatif adalah kalimat yang ditujukan untuk menanyakan sebuah informasi kepada orang lain dan orang lain tersebut harus menjawabnya. Maka PERNYATAAN diatas berubah menjadi sebuah PERTANYAAN,menjadi sebuah KALIMAT TANYA TAK BERTANYA….karena memang isinya adalah sebuah PERNYATAAN.
Supaya kita dapat menemukan Makna Pernyataan diatas maka kata yang perlu kita meminta penjelasan pada KBBI adalah kata : HIDUP,SEDERHANA dan SIKAP. Berikut penjelasan KBBI :
1. Hidup : masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tentang manusia, binatang, tumbuhan, dan sebagainya)
2. sederhana/se·der·ha·na/ a 1 bersahaja; tidak berlebih-lebihan: hidupnya selalu --; 2 sedang (dalam arti pertengahan, tidak tinggi, tidak rendah, dan sebagainya): harga --; 3 tidak banyak seluk-beluknya (kesulitan dan sebagainya); tidak banyak pernik; lugas: ia menerangkan dengan kalimat-kalimat yang --;
3. sikap /si·kap/ n 1 tokoh atau bentuk tubuh: -- nya tegap; 2 cara berdiri (tegak, teratur, atau dipersiapkan untuk bertindak); 3 perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian, keyakinan: rakyat akan selalu mengutuk -- pemimpin-pemimpinnya yang kurang adil itu; 4 perilaku; gerak-gerik ,bertingkah laku dengan gaya yang dibuat-buat (supaya tampak gagah dan sebagainya);
Karena saya tidak mau menyimpulkannya sendiri,maka kita minta bantuan para pemikir yang telah menyatakan pendapat mereka tentang tiga hal seperti berikut ini:
HIDUP :
1. Albert Einstein (Ahli fisika dari Jerman dan Amerika Serikat 1879-1955) “Hidup itu seperti bersepeda. Kalau kamu ingin menjaga keseimbanganmu, kamu harus terus bergerak maju.”
2. Plato (Filsuf dari Yunani 427 SM - 347 SM)Musik adalah hukum moral. Ini memberi jiwa ke alam semesta, sayap untuk pikiran, terbang ke imajinasi, dan pesona dan keceriaan untuk hidup dan untuk semuanya
SEDERHANA :
1 Karl Barth “Sukacita adalah bentuk sederhana dari rasa syukur.
Asli: Freude ist die einfachste Form der Dankbarkeit.
2 Cak Lontong:Miskin itu kondisi hidup, sederhana itu gaya hidup
SIKAP :- Mahatma Ghandi:Kasih sayang merupakan bentuk tertinggi dari sikap tanpa kekerasan
- William Jems (Filsuf dari Amerika Serikat 1842-1910 ) ”Revolusi terbesar pada generasi kita adalah penemuan bahwa manusia, dengan mengubah sikap batin akalnya, dapat mengubah aspek- aspek lahiriah dalam hidupnya.”
Kembali pada persoalan yang hendak saya munculkan dari Pernyataan diatas adalah : MENGAPA DAN UNTUK APA?. Secara Theologis dari ketiga kata diatas, Rasul Paulus di dalam Roma 12:16:mengatakan ...”Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!” Sederhana dalam ayat ini menggunakan kata yunani tapeinov /tapeinos (baca:tapinos) artinya : rendah, sederhana; miskin, dari rakyat jelata; murung, putus asa (2Kor 7.6); kurang percaya diri, lunak, lembut (2Kor 10.1)(sumber:Alkitab Sabda). Kalau begitu makna apa yang bisa kita imajinasikan adalah :
1. Pemilik Pernyataan di atas adalah Wakil Gubernur Papua (sekarang). Jika pernyataan ini ditujukan bagi mereka yang memiliki “kekayaan/materi” tentu bukan menjadi Masalah. Tetapi jika Pernyataan ini berlaku umum bagi semua Masyarakat di atas Tanah Papua (Provinsi Papua),maka ini merupakan Pekerjaan Rumah bagi Pemerintah saat ini. Karena apa yang dikatakan oleh Karl Barth atau Cak Lontong adalah sebuah fakta bahwa Miskin adalah Kondisi real masyarakat Pinggiran,Pegunungan,Penghuni Muara kali dan hutan bakau,yang akan memilih hidup sederhana dan berkecukupan untuk dapat bersyukur kepada TUHAN atas Hidupnya.
2. Oleh karena HIDUP itu harus terus bergerak seperti arti dalam KBBIjuga Albert Einstein dan Plato, maka yang HEBAT, KUAT, LUAS, BESAR DAN BERMANFAAT,harus membuat seorang atau orang-orang merasakan KEADILAN dalam Hidupnya. Karena itu KEADILAN akan menghembuskan NAFAS KESEIMBANGAN dalam kehidupan yang terus bergerak mencapai Pernyataan itu.
3. Jika Mahatma Ghandi benar dalam pemikirannya bahwa “Kasih sayang merupakan bentuk tertinggi dari sikap tanpa kekerasan”. Maka yang HEBAT, yang KUAT, yang LUAS, yang BESAR DAN yang BERMANFAAT; HARUSLAH Terbagun dalam SIKAP CINTA KASIH tanpa Paksaan,intimidasi,Kekerasan,
Korupsi,
Kolusi,Nopotisme dan hal-hal Negatif lainnya yang sebenarnya bertentangan dengan SIKAP dan NURANI Manusia.
Kesimpulannya: Maka untuk mencapai semua yang HEBAT, yang KUAT, yang LUAS, yang BESAR,maka perhatian pada GENERASI MILENIAL ke depan adalah dengan GIZI YANG BAIK,KESEHATAN YANG BAIK,EKONOMI YANG BAIK,PERTAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG BAIK,BAYI-BAYI YANG LAHIR JUGA HARUS SEHAT,ALAM DAN LINGKUNGAN TERPELIHARA,dll. Maka dengan demikian PERNYATAAN RETORIS INI MENJADI PERTANYAAN YANG HARUS DIJAWAB dalam Konteks lokal masing-masing pribumi yang mendiami Pulau Papua ini….!!! Semoga Bapak Wagub Provinsi Papua akan terinspirasi atas apa yang telah saya Telaah dari Peryataan Bapak. Tks.dea.