Jumat, 26 Oktober 2018

HUT GKI ke 62


BACAAN : MATIUS 6:10
“DATANGLAH KERAJAAN-MU JADILAH KEHENDAK-MU DI BUMI SEPERTI DI SURGA”
TEMA : DATANGLAH KERAJAAN-MU.
SUB-TEMA:”GKI Pniel Kotaraja berkomitmen memperkokoh persatuan, menata kesaksian dan melakukan Pelayanan bagi Pembangunan Tubuh Kristus demi Perannya di dalam dunia”.
Sdr-sdr….!!!
Di dalam Injil Sinoptik; Kerajaan Allah dan Kerajaan Surga adalah Tema sentral Pemberitaan Yesus,dan Matius cenderung mengunakan istilah Kerjaan Surga,sedangkan Markus dan Lukas mengunakan Kerajaan Allah. Matius menggunakan istilah Kerajaan Surga,karena Injilnya di tujukan kepada orang Yahudi dan Matius memahami bahwa orang Yahudi tidak mau menyebut langsung nama Allah,namum demikian tidak ada perbedaan pada dua istilah ini. Sdr-sdr…!!! Datanglah Kerajaan-MU; Yohanes Pembaptis tambil dengan kata-kata :”Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat”(Mat.2:3) dan kemudia diambil alih oleh Yesus dalam Mat.4:17 dikatakan :”Sejak waktu itulah Yesus memberitakan Nertobatlah,sebab Kerajaan Sorga sudah dekat”. Jadi ungkapan Kerajaan Sorga dalam bahasa Ibrani “malekhut syamayim” kata ini menunjuk pada Pengharapan Israel sesuadah Pembuangan. Oleh sebab itu Yohanes Pembaptis lebih menonjolkan Penghakiman Allah sebagai suatu kenyataan yang sudah dekat :”Kapak sudah diletakan pada akar pohon,Allah datang sebagai Raja untuk memurnikan dan menghakimi(Matius 3:10). Dan ketika Yesus mengambil alih Pemberitaan tentang Kerajaan Sorja/Allah maka sifatnya sangat luas/universal dan oleh sebab itu Pemberitaan Yesus tentang Kerajaan Allah berbeda dengan Yohanes Pembaptis. Yang membedakannya adalah bagi Yesus :Kerajaan Allah bukan hanya dekat tetapi sudah ada dalam Pribadi dan Pelayanan Yesus sendiri. Oleh sebab itu di dalam Kristus Yesus “Masa Depan” yang mulia telah menjadi “Masa kini”,yang ditandai dengan Mujizat-mujiat yang dibuat-Nya.
Sdr-sdr….!!!! Konsep mengenai Kerajaan Surga diambil dari berbagai pengharapan dalam Perjanjian Lama dan Yudaisme pada masa itu,tetapi juga bahwa Pengharapan Kerajaan Allah tidak lepas dari pengharapan Mesianis. Jadi Pengharapan akan Kerajaan Allah ini muncul ketika orang Israel berada di Pembuangan sehingga apa yang hendak dikatakan oleh Yesus tentang Kerajaan Surga/Kerajaan Allah sangat dimengerti oleh orang-orang Yahudi,dan mereka tahu apa maksud Yesus dengan Kerajaan Allah”.
Khotbah di bukit adalah bagian yang penting dalam pemberitaan Yesus Kristus mengenai Kerajaan Surga. Pada bagian inilah Yesus sedang mengajarkan bagaimana seharusnya Israel yang sejati itu. Israel yang sejati adalah orang-orang yang kehidupannya sejalan dengan apa yang dijabarkan dalam Khotbah di bukit, doa yang Yesus ajarkan ini memang berkaitan erat dengan komunitas Kerajaan Allah yang sedang dibangun oleh Yesus Kristus.Doa Bapa Kami ini sangat bernuansa Yahudi.
Sdr-sdr…!!!!
Memang Kerajaan Allah itu sudah mulai bekerja di dalam Yesus, namun ada kesadaran bahwa Kerajaan itu juga belum sempurna penyataannya. Doa ini hendak mendorong para murid untuk berdoa dan berpartisipasi dalam apa yang sudah dimulai oleh Yesus. Tujuan akhirnya adalah agar apa yang Yesus proklamasikan bisa segera terjadi, yakni ketika kehendak Allah terjadi di bumi seperti di surga. Bisa dilihat bahwa surga merupakan tempat di mana pemerintahan Allah yang terbaik, yang paling maksimal, sedang dijalankan dengan sempurna. Karena itulah pernyataan ini menyerukan agar pemerintahan Allah yang sempurna di surga tersebut bisa segera terjadi di bumi ini; sebuah penyatuan yang sempurna. Apa yang menjadi tujuan awal dari penciptaan langit dan bumi ini akhirnya akan menerima ketika kehendak Allah di surga terjadi di bumi secara maksimal, yakni langit dan bumi yang baru. Wahyu 21 menggambarkan peristiwa ini sebagai turunnya Yerusalem yang baru ke bumi yang baru. Inilah yang menjadi pengharapan orang-orang yang mendoakan doa ini; inilah tujuan akhir dari pemberitaan Kerajaan Surga Yesus Kristus—agar kehendak Allah terjadi di bumi seperti di surga secara maksimal.
Sdr-sdr…!!!
Di tengah suasana banyaknya gereja yang cenderung individualistis, mementingkan keselamatan pribadi, dan tidak awas akan wawasan Kerajaan Allah yang universal, maka pesan dari berita Kerajaan Surga yang dipadatkan, didoakan dan diharapkan dalam Doa Kerajaan ini menjadi sangat relevan. Gereja Tuhan—sebagai sebuah komunitas,sebuah persekutuan yang ditebus oleh Allah—yang selalu berdoa “Datanglah Kerajaan-MU” harus siap untuk berbuah dan menjadi berkat bagi sesama manusia, bahkan bagi ciptaan yang lainnya. Hal ini dicapai melalui pemberitaan firman, doa,  persekutuan, karunia rohani, dan semua hal yang Tuhan berikan bagi tubuh-Nya untuk bekerja di dunia ini sampai kehendak Allah terjadi di bumi seperti di surga. Itu juga yang membuat mengapa dalam Perayaan ke 62 Tahun HUT GKI Bersinode,kita memilih Sub Tema :”GKI Pniel Kotaraja berkomitmen memperkokoh persatuan, menata kesaksian dan melakukan Pelayanan bagi Pembangunan Tubuh Kristus demi Perannya di dalam dunia”. Maka tiga hal yang menjadi penting dalam membangun Tubuh Kristus yaitu Jemaat GKI Pniel ini adalah :
1.   Memperkokoh Persatuan demi Persekutuan,yaitu suatu kesaksian Gereja tentang KOINONIA.
2.   Menata,Mengatur Kesaksian Gereja sebagai kewajiban Gereja/Tubuh Kristus dalam Marturia,melalui urusan-urusan didalam Jemaat, dan
3.   Melaukan sebuah tindakan Pelayanan Kasih – sebagai tanggung jawab Gereja dalam Pelayanan DIAKONI.
Dengan harapan bahwa komitmen dari ketiga hal yang penting tersebut bagi GKI Pniel dalam perayaan HUT GKI ke-62 adalah untuk membangun TUBUH KRISTUS. Dan itu adalah alasan Peran dan Panggilan Gereja di Dunia ini.  Sdr-sdr…dalam memahami Peran Gereja/Peran Jemaat Pniel tersebut maka kita harus memahami hubungan Gereja/Tubuh Kristus dengan Kerajaan Allah itu?
Sdr-sdr !!! Kerajaan Allah selalu berhubungan dengan Sejarah Gereja/Jemaat maupun sejarah dunia ini,walaupun Kerajaan Allah tidak sama dengan Gereja/Jemaat. Kerajaan Allah mencakup seluruh perkerjaan Allah memalui Kristus yang menebus dunia ini,dan Jemaat/Gereja adalah suatu komunitas orang-orang milik Kristus Yesus. Oleh karena itu Hubungan Jemaat dan Kerajaan Allah dapat dibandingkan dengan DUA LINGKARANYANG PUSATNYA SATU.Jemaat/Gereja adalah Lingkaran Kecil dan Kerajaan Allah adalah Lingkaran Besar yang keduaNya terpusat pada Kristus. Oleh sebab itu dapatlah kita mengerti sekarang akan Pilihan Tema dan Sub-Tema Perayaan HUT GKI ke-62 ini adalah bahwa :
“Jemaat Pniel terdiri dari orang-orang yang menerima Injil Kerajaan Allah melalui IMAN,yang mengambil bagian dalam keselamatan Kerajaan dan Menerima berkat pengampunan dosa,pengangkatan sebagai anak-anak Allah,sebagai tempat Kediaman Roh Kudus,dan hidup yang kekal. Dalam Hidupnya Jemaat Pniel harus menjadi Garam dan Terang dunia untuk terwujudnya Kerajaan Allah di Dunia. Anggota-anggota Jemaat Pniel harus memikul Kuk Kerajaan,hidup taat kepada Pemerintahan Raja-nya dan belajar pada Dia (Mat.11:28-30). Maka melalui Sub Tema ini menjadi tugas kita sebagai Perannya di dunia adalah :
1.   Jemaat GKI Pniel harus menjadi agen Kerajaan Allah yang dipanggil untuk mengakui Yesus sebagai Kristus; sebagai TUHAN>ditengah-tengah keragaman dan agama yang menolok Yesus sebagai Tuhan dan bersedia mengabarkan Injil “sampai ke Ujung dunia”.
2.   Jemaat GKI Pniel,bukanlah “persekutuan tuan” tetapi Jemaat GKI Pniel adalah Persekutuan hamba yang menerima talenta dari tuannya dan menantikan kedatangan Kerajaan dalam Kemuliaan,pada saat sang Raja itu datang kembali.Maka KASIH adalah dasar dari segala sesuatu yang memperkuat/memperkokoh pesatuan sebagai komunitas orang-orang percaya dan menjadi Anak-anak Allah dalam Persekutan atau Koinonia.
3.   Jemaat GKI Pniel telah mendapatkan bentuknya dari Kerajaan>walaupun belum identik,tetapi Jemaat ini dikelilingi dan diarahkan oleh PENYATAAN ALLAH dan Mengalami Perkembangannya karena Pekerjaan Roh Kudus untuk menantikan Kedatangan Kerajaan Allah Kelak.
Sdr-sdr…!!! Maka untuk memaknai “Datanglah Kerajaan-Mu”,maka tugas kita selaku anggota-anggota Tubuh Kristus,sebagai warga Jemaat GKI Pniel yang bekomitmen maka ada dua hal terakhir sebagai pesan dihari ini adalah :
1.   Setiap orang harus membawa pengaruh Kerajaan itu keluar seperti “biji sesawi”>yang berdampak bahwa semua orang akan berlindung ketika biji itu bertumbuh menjadi pohon yang besar.
2.   Setiap orang percaya juga harus member pengaruh ke dalam kehidupan keluarga,kehidupan persekutuan jemaat,seperti “Ragi” yang mempengaruhi seluruh adonan.
Maka perkembangan dan Pengaruh Kerajaan Allah : JADILAH KEHENDAK-MU DI BUMI SEPERTI DI SURGA”. Benar-benar akan terjadi didalam kehidupan kita,dan diberkati oleh Kristu Yesus,Tuhan dan Kepala Gereja. Amin.



Kamis, 18 Oktober 2018

PENUHILAH PANGGILAN PELAYANANMU


PENUHILAH PANGGILAN PELAYANANMU
II TIMOTIUS 4:1-8

1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
2  Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
3  Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4  Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
5  Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
6  Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
7  Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
8  Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
TEMA : “GEREJA DAN PENGEMBALAAN”.
ALASAN PILIHAN TEMA
1.   Kedua Surat kepada Timotius dan satu surat kepada Titus,adalah Surat-Surat Penggembalaan. Dimana sepanjang sejarah Gereja,Surat-surat Penggembalaan ini menjadi hidup dan terus digunakan sebagai nasihat dan pengajaran bagi hamba-hamba Kristus,termasuk Para Pendeta,Gr.Jemaat,Gr.Injil bahkan Penatua dan Syamas,sampai hari ini,dan tentunya termasuk Perikop Pembacaan kita saat ini. Terkadang ayat 2,5,7 dan 8 menjadi ayat-ayat “Emas” dalam Penggembalaan bagi mereka yang akan menunaikan tugas maupun yang akan mengakhiri tugas jabatan,sebagai penatua dan Syamas dalam Gereja dewasa ini.
2.   Gereja menjadi hidup,karena Doa dan Pemberitaan Firman Tuhan,tetapi Gereja juga tidak boleh  mengabaikan “tugas-tugas gembala”;yaitu Penggembalaan atau Pastoral. Maka Rasul Paulus bukan berlaku sebagai seorang Rasul/Pemberita,tetapi juga sebagai seorang Gembala dalam memberikan Nasihat kepada Timotius. Itulah sebabnya dalam ayat 1 s.d ayat 8 ada dua pokok utama yang dibicarakan oleh Paulus-dalam kata-kata perpisahannya. Pertama,ayat 1 – 5 : merupakan kata-kata terakhir Rasul Paulus kepada Timotius berupa Nasihat. Kedua;Ayat 6 – 8 : Ini merupakan Pengakuan Iman Rasul Paulus,bahwa dengan sangat yakin oleh percayanya,ia dapat menyelesaiakan kewajibannya sebagai seorang Rasul tetapi juga sebagai Gembala.
3.   Dalam Ayat 2 Rasul Paulus  menegaskan bahwa tugas Pemberitaan Timotius adalah FIRMAN TUHAN. Gereja dewasa ini melakukan tugas pemberitaan Firman itu,melalui Khotbah pada mimbar2 Gereja tetapi juga melalui Tugas Penggembalaan;berupa nasihat, pengajaran, kunjungan orang sakit,tetapi juga pengaruh2 dari aliran-aliran sesat yang terus berkembang di zaman ini>>dan tugas penggembalaan itu lebih mengarah kepada orang per orang. Dan itu juga yang dilakukan oleh Rasul Paulus kepada Timotius. Dengan demikian maka Gereja tidak boleh mengabaikan tugas Penggembalaan itu maka pada 26 Oktober 2018 nanti,GKI akan mencapai Usianya yang ke 62 tahun Bersinode. Apa kewajiban PENGGEMBALAAN gereja bagi seluruh UmatNya,ini yang menjadi sorotan dalam Khotbah pagi ini.
ANALISA TEKS
1.   Siapakah Timotius ? Ia lahir dari perkawinan campur yang didalam Kisah 16:1 memberi keterangan : “Paulus datang juga ke Derbe dank e Listra.Disitu ada seorang muris bernama Timotius;ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya,sedangkan ayahnya seorang Yunani”.
Rasul Paulus sangat senang melihat Timotius,sehingga Paulus memasukan Timotius dalam rombongan perjalanan mereka. Timotius ternyata adalah seorang Pemalu. Dan dalam Kisah 20:4-5 Timotius menyertai Paulus untuk membawa persembahan yang terkumpul ke Yerusalem.
2.   Dalam 1 Timotius 1:3 “Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain”. Jadi rupanya Rasul Paulus meninggalkan Timotius di Efesus. Ketika di Efesus itulah Rasul Paulus menulis suratnya ini untuk menguatkan Timotius dalam tugasnya : Menghadapai guru-guru bidat,juga kelangsungan ibadah di jemaat Efesus,perkembangan aliran Gnostik yang berkembang,disinilah Rasul Paulus mengharapakan Timotius untuk selalu siapa baik atau tidak baik waktunya. Menguasai diri,penuh kesabaran,dalam menghadapai situasi di Efesus ayat 5. Mengapa Rasul Paulus merasa penting untuk menasihatkan atau Menggembalakan Timotius siap menghadapi ajaran-ajaran sesat itu. Karena kita dapati dari suratnya kepada Timotius bahwa Timotius adalah
a.   Penuh kasih sayang 2Tim 1:4
b.   Dia sangat Penakut 2Tim 1:7
c.   Ia sangat butuh nasihat dari Rasul Paulus sebagai Bapak Imannya 2Tim 2:22.
d.   Jangan merasa malu menyaksikan Injil 2Tim.1:8
Jadi dengan kepribadian Timotius seperti itulah..Rasul Paulus menasehatinya untuk Tabah dan Sabar menghadapi segala persoalan di Efesus. Karena 1 Tim.4:14 “Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua”. Artinya  bahwa Timotius diberikan karunia untuk tugasnya ini dengan penumpangan tangan Sidang Penatua,sehingga Timotius dinasehati agar jangan lalai mengunakan karunianya itu.
3.   Ayat 1 – 5 adalah Kata-kata Rasul Paulus berupa Nasihat terakhir kepada Timotius ; Bagi Timotius,Nasihat Paulus ini sangat penting bukan saja saat itu tetapi juga bagi masa depan Gereja/Jemaat dalam KetatanNya kepada Injil Kristus. Kalimat “SABARLAH MENDERITA”pada ayat 5 membuktikan bahwa dalam Tugas Pemberitaan Injil adalah Penderitaan.(Mission ist Passion) dan Rasul Paulus telah melewati segala Penderitaan itu,sehingga pada ayat 6-8 ;Rasul Paulus membuat suatu Pengakuan Iman,bahwa Ia telah memelihra Iman dan mengakhiri pertandingan itu,dan Mahkota kebenaran itu telah tersedia baginya,tetapi juga bagi mereka yang merindukan kedatangan Kristus.
PESAN FIRMAN TUHAN BAGI KITA:
1.   Sayur tanpa garam akan terasa Hambar,begitu juga Pemberitaan Injil tanpa Penggembalaan dalam Gereja;seperti, jadi “Penuhilah panggilan pelayananmu”;..bukan Cuma sayur tanpa garam dan bukan Cuma Doa dan Pemberitaan pada mimbar-mimbar Gereja,Tetapi lebih dari itu adalah TUGAS PASTORAL GEREJA,dan dalam tugas Pengembalaan itulah banyak pilihan untuk memenuhi panggilan pelayanan kita. Bahwa menjadi kewajiban kita semua bukan Cuma tugas Pendeta,penatua dan syamas,guru sekolah minggu,tetapi juga tugas dan kewajiban orang tua. Mengapa menjadi tugas kita selaku orang tua,karena kita semua adalah Anggota-anggota Tubuh Kristus yang berkewajiban memelihara pertumbuhan Iman dalam perkembangan Gereja itu sendiri. GKI Di Tanah Papua menjelang Usianya yang ke 62 Tahun,masih mengabaikan tugas-tugas Pastoral/Penggembalaan bagi umatNya. Baik Penggembalaan secara Sidonal,Klasis dan Jemaat. Jika Doa dan Pemberitaan Injil terus digiatkan di Jemaat-Jemaat oleh Hamba2 Tuhan baik atau tidak baik waktunya, di Gereja dan di rumah-rumah anggota jemaat,termasuk bentuk2 penggembalaan,maka di Aras Klasis dan Sinode harus mengiatkan Fungsi Gembala,dalam menggembalakan semua jemaat-jemaat di Tanah Papua. Dan hal ini harus dilakukan oleh semua alat-alat kelengkapan Badan,baik Klasis maupun Sinode. Bagaimana Penggembalaan GKI melalui pimpinan Gereja yang sudah saatnya menyampaikan Suara Gembala,untuk menghadirkan Kedamaian di Tanah Papua ini. Isu SARA, Hoax, Penghinaan,menjadi hal biasa, Kelompok2 Radikal,Terorisme,Rasisme ,kafir-mengkafirkan,menjadi  pemandangan sehari-hari di Dunia Maya,dll…dimana GKI dalam usia ke 62 tahun harus berani dalam Kebenaran yang Injili untuk menyampaikan suara Gembala,suara kenabian dan ini menjadi tugas para Pimpinan Gereja.
2.   Ajaran-ajaran yang menyesatkan,juga datang dari situasi social-ekonomi karena ada kesempatan  untuk;Pencurian, Kemabukan, Pembunuhan, Penganiayaan,Narkoba,Peredaran Ganja di Kota Jayapura yang marak,di tengah-tengah isu pelanggaran HAM,Papua Merdeka,OTK,Perampasan hak-hak ulayat,pencemaran air sungai karena penambangan liar dan semua stigma-stigma negative yang oleh para Pimpinan Gereja menyampaikan Suara Gembala dan Suara Kenabian Gereja.…Keadaan dan kondisi ini juga dihadapi oleh Jemaat-Jemaat di Klasis Port Numbay. Bagi semua orang yang terbuang,tertekan,sakit jiwa,stress tdk berpengharapan mewajibkan Gereja untuk menggembalakan mereka agar memiliki kerinduan akan Kedatangan Kristus dan memperoleh mahkota kemuliaan..yaitu keselamatan yang sesuangguhnya. Ditengah2 situasi itulah GKI harus menjadi Garam dan Terang. Sebab untuk menghadapi semua ini, Rasul Paulus menasehati Timotius,tetapi juga kita untuk Menguasai diri dan sabar untuk menderita,oleh karena Injil Kristus. Maka Timotius adalah gambaran lain dari GEREJA dengan Tugas Pemberitaan Injil dan Penggembalaan yang dilakukan oleh Hamba2 Tuhan,tetapi Doa dan nasehat2 dan Pengajaran juga dilakukan oleh kita selaku orang tua,kepada anak-anak kita,oleh kakak kepada adik2nya,dst. Setiap orang harus melakukan itu,untuk memenuhi panggilan pelayanannya sebagai anak-anak Allah,baik di rumah,di tempat kerja atau dimana saja. Itulah yang harus kita kerjakan ,,,Maka kita telah berlaku sebagai Gereja yang hidup dalam Penggembalaan yang membawa semua orang kepada Kristus Yesus dalam Kesabaran dan Penderitaan untuk Hormat dan Kemuliaan Kristus. Amin.

Senin, 08 Oktober 2018

Karunia adalah Pemberian


Bacaan :I KORINTUS 12:12-31
Minggu,07 Oktober 2018
GKI Pniel Kotaraja
Tema : Jemaat yang Sedang Naik Bus.

Sdr-sdr !!!!
Dalam Perikop pembacaan kita saat ini,Rasul Pulus hendak berbicara tentang Karuia-Karunia Rohani,yang juga didalam Pasal 14:1-40,Rasul Paulus kembali menegaskannya. Karunia adalah Pemberian. Dalam Perjanjian Lama Karunia di mengerti sebagai suatu Pemberian dari Manusia kepada Allah seperti:
1.   Korban persembahan yang diberikan sebagai persembahan kepada Allah.(kel 28:38),bahkan
2.   Orang Lewi sendiri merupakan suatu pemberian kepada TUHAN (Bil.18:6),dan juga
3.   Pemberian dapat diberikan dengan suatu alasan tertentu,dan ini banyak di dalam Perjanjian Lama.
Di dalam Perjanjian Baru terjadi perubahan tekanan pengertian dalam hal Karunia atau Pemberian itu,dan lebih banyak penekanannya pada Pemberian Allah kepada manusia. Kata Yunani ‘Dorea’ artinya “Cuma-Cuma”-suatu hadian”. Yakobus mengingatkan kita bahwa “setiap pemberian yang baik (dosis=yunani) dan setiap anugerah yang sempurna (dorema=yunani) datangnya dari atas (Yak.1:17). Maka setiap orang yang diberkati dengan karunia-karunia adalah juga pemberian-pemberian yang berasal dari Kristus.(Ef.4:7) Karunia-karunia rohani dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Kharismata/kharisma/kharis atau (Kasih Karunia).

Sdr-sdr..!!!! Tujuan Karunia itu pertama-tama adalah untuk membangun Gereja atau tubuh Kristus (1 Kor.12:4-7)..perhatikan ayat 7 : Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama”kata bersama menunjukan pada suatu Persekutuan atau Koinonia. Karunia juga diberikan untuk menyatakan bahwa Rasul-Rasul adalah utusan Allah,karena Karunia adalah salah satu tanda bagi seorang Rasul. Jadi tidak ada Rasul tanpa Karunia.
Didalam Perikop Pembacaan kia tadi…Rasul Paulus menyampaikan beberapa Karunia yaitu : ayat 28 karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Dan …. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi. Ini adalah Karunia perorangan dimana RASUL/Apostolos adalah “seorang yang diutus,dalam hal pemberitaan Injil-maka dia memiliki karunia itu. Dan nabi berhubungan dengan karunia bernubuat atau Profetia,dan tugas seorang Nabi dalam PB adalah untuk mengemban Penyataan Allah,untuk disampaikan kepada Gereja apa yang patut dilakukan oleh Gereja.,Kemudian Karunia Mengajar dan berkata-kata dalam Bahasa Roh.

Sdr-sdr!!! Itulah sebabnya pada ayat 12 dan 13 Rasul Paulus menegaskan tentang Kesatuan Tubuh dan Kesatuan Roh. Maka untuk menjelaskan maksud Paulus tersebut,Rasul Paulus memakai contoh dari anggota-anggota tubuh manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan saling mebutuhkan; ayat 12-27. Maka Paulus menegaskan itu pada ayat 26  “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.”  Karena Karunia2 itu adalah untuk kepentingan pembangunan Tubuh Kristus,maka Rasul Paulus menjelaskannya pada ayat 28-30,untuk pengunaan Karunia-Karunia tersebut. Tetapi apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus sebenarnya belum tuntas,karena di ayat 31,Paulus Katakan :” Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi”.

Sdr-sdr..!!! Bagaimana cara manusia memperoleh Karunia-karunia itu. Setiap orang yang diberkati disertai dengan karnuia-karunia itu,dalam 1 Petrus 4:10;”Layanilah seorang akan yang lai,sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah:. Jadi karunia2 itu diberikan kepada setiap orang untuk melayani. Pertama;Kita semua telah mengaku untuk memikul tanggung jawab pelayanan ketika kita mengaku Iman kita sebagai sidi-sidi Gereja. Kedua;secara khusus dalam tugas jabatan terutama Penatua dan Syamas,ketika kita diteguhkan dalam jabatan itu,maka Allah telah memberikan Karunia itu kepada kita,masing-masing. Untuk, Melayani, mengajar,menasihati,memimpin mupun berkata-kata dalam bahasa Roh. Jadi,Jika Allah telah memberikan karunia-karunia itu kepada kita,kapan dan dimana kita bisa menggunakannya;yaitu ketika kita dipakai oleh Tuhan untuk membangun,memelihra,dan merawat Tubuh Kristus,yaitu kehidupan Persekutuan Jemaat kearah ketaatan untuk berbuah,dan buah itu memjadi berkat bagi dunia. Maka tidak saja Pendeta yang harus memberikan pengajaran Firman Tuhan lewat khotbah Mimbar ini,tetapi juga Para Penatua dapat melakukannya,dan tentu masing-masing Penatua pun diberikan karunia-karunia tersendiri,untuk bernubuat, mengajar, menasihati, berkhotbah,melangsukan pelayanan  kasih,dst..

Sdr-sdr !!!
Dari Pengertian ini… Saya ibaratkan Jemaat GKI Pniel ini,seperti Jemaat yang sedang Naik Bis.Bis yang kita tumpangi ini berjalan dengan satu tujuan ke “terminal Bus” pemberhentian terakhir dimana semua penumpang harus turun. Jeka Jemaat ini sedang naik Bis…Apa yang terjadi didalam Bus itu:
1.   Walaupun banyak penumpang yang ada didalam Bus,tetapi hanya satu Sopir,dan dibantu dengan para kondektur dalam perjalanan ke Pemberhentian terakhir. Begitulah perjalanan Gereja pada satu tujuan,dimana perarakan orang Percaya sedang menuju kepada “Kematian” sebagai jalan menerima Kehidupan yang Kekal itu. Disinilah Peran Para Kondektur dan tanggung jawab Pelayan Firman,Penatua dan Syamas dalam mengambil peran untuk melayani semua penumpang agar sampai di tujuan dengan Selamat.
2.   Sebagai Penumpang,maka ketika kita naik dan duduk didalam Bis yang memiliki 16 deret tempat duduk karena kita semua adalah pendatang dalam Bus itu,maka kita tidak akan saling mengenal siapa yang ada di samping kiri-kanan-,atau dibelakang dan dimuka. Ada 16 Wyk Wilayah Pelayanan Jemaat GKI Pniel bukan saja karena luasnya,tetapi banyaknya anggota jemaat dalam satu Wyk;sehingga jika ada anggota Jemaat yang meninggal di Wyk 4 misalnya,sehari kemudian baru kabar itu diketahui oleh semua anggota Jemaat dlm Wyk. Hal ini membuat kita seperti “Sendiri dalam kebersamaan” pada hal dalam ayat 26 Paulus katakan: “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita” maka tidak Seperti penumpang Bis yang tidak mengenal satu dengan yang lain.Walaupun kita memiliki satu tujuan tadi dan ada dalam satu Bis.
3.   Dalam perjalanan menuju pemberhentian terakhir,setiap penumpang dapat saja menghentikan Bis tersebut dan akan turun,kapan saja dan dimana saja jika dia ingin turun dan tidak menjadi penumpang lagi,atau akan turun dan berganti Bis yang lain,syukurlah kalau tetap satu tujuan kalau arahnya berlawanan,kapan bisa sampai tujuan. Disinilah hendak menunjukan karakter Kekristenan kita. Walaupun kita merasa memiliki Bis tersebut,tetapi status kita tetap adalah penumpang. Syukurlah kalau cuma penumpang Bis yang akan turun kapan saja menurut keinginannya,asalkan jangan Kondekturnya,..karena perjalanan belum sempai tujuan dan penumpang ini harus dilayani. Begitu juga dengan kehidupan kita sebagai Anggota Jemaat,tetapi juga Pelayan Firman,Penatua dan Syamas.”Tahanlah dan berjuang Truss”sampai akhir.
4.   Bahwa setiap orang yang duduk didalam Bis harus mengikuti aturan dan saran,seperti jangan mengeluarkan anggota tubuh,hormatilah sesama penumpang,boleh bercerita asal jangan ribut,karena dari semua penumpang dalam Bis,ada yang tertidur,ada yang sakit,dll.Artinya bahwa Menghormati dan Menghargai orang lain menjadikan suasana Persekutuan dan Kebersamaan itu menjadi lebih Indah,ada Damai dan sukacita.
5.   Ayat 23-25 ;Paulus menegaskan anggota tubuh yg kurang terhormat,dan kurang elok harus diperhatikan supaya jangan terjadi PERPECAHAN. Karena kita semua adalah Tubuh Kristus dan juga adalah Anggotanya. Maka seperti Jemaat yang sedang naik Bis semuanya harus memiliki tujuan perjalanan yang sama. Saling Menolong dan Menopang,menghargai dan menghormati,saling membatu dalam segala hal,jagalah kehidupan kita,menertibkan diri selama perjalanan kita agar tidak membahayakan perjalanan bersama dalam bis itu. Sadar atau tidak sejak Agustus-September bahkan awal Oktober pun,Kematian dalam Jemaat berturut-turut...apa yang terjadi dengan kita. Marilah kita menenangkan diri dan memohon pertolongan Tuhan supaya Kehidupan kita terpelihara,  Sdr-sdr..!!!!
Demikian kata Paulus : “Kita semua adalah tubuh Kristus dan masing-masing kita adalah anggotanya. Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi”,
Sdr-sdr…!!!
Marilah kita semua berusaha untuk memperoleh Pemberian-Pemberiaan dari Allah,karena Pemberian-Pemberian atau Karunia-karunia ini telah Diberikan kepada kita masing-masing untuk melayani. Demikian Injil Matius 7:7. “Mintalah,maka akan diberikan kepadamu;carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” . Amin.

Kamis, 27 September 2018

IBRANI 11:1-31


BACAAN : IBRANI 11:1-31
MINGGU,30 SEPTEMBER 2018
TEMA :”IMAN ADALAH DASAR PENGHARAPAN”.

ALASAN PILIHAN TEMA :
1.   Alasan pilihan teman ini berdasarkan ayat 1 :”Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” . Kalimat “yang kita harapkan” dan kalimat..”sesuatu yang tidak kita lihat”. Memiliki makna yang sama. Oleh sebab itu Iman itu hendak menjelaskan sesuatu yang “dipercaya”. Dengan kata lain,dengan dasar IMAN kita memiliki Pengharapan-yang sebenarnya dalam Pengharapan itu, adalah sesuatu yang tidak tampak – tetapi kita beroleh pengertian dari yang tidak ada menjadi ada(ayat3). Sehingga dengan IMAN hendak menggerakan dan menuntun manusia untuk melakukan sesuatu sesuai dengan IMANnya- itulah sebabnya Iman selalu memberikan kesaksian akan apa yang diharapkan (ayat2).
2.   Alasan yang kedua:  kalimat pada ayat 6:”Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah”. Menegaskan suatu tindakan atau perbuatan dengan kalimat “SUNGGUH-SUNGGUH MENCARI DIA”. Dan tentunya kata Mencari itu juga berkaitan dengan sesuatu yang hendak diharapkan. Dan Jika pengharapan itu tidak disarkan pada Iman,maka segala usaha mencari TUHAN pun akan sia-sia jika tidak dilakukan dengan IMAN. Oleh sebab itu Penulis Surat Ibrani dengan Bangga Memperkenalkan tokoh-tokok Iman dalam Perjanjian Lama dari ayat 4 s.d ayat 31. Bahwa dengan Iman mereka membuktikan bahwa dari sesuatu yang tidak kelihatan itu,telah mendekatkan mereka untuk berkenan kepada TUHAN Allah.

ANALISA TEKS :
Bagi Penulis Surat Ibrani sedang melihat bahwa IMAN adalah ciri khas kehidupan dari Umat Allah. Oleh sebab itu Penulis Surat Ibrani ini sangat tertarik dengan tokoh penting dalam Perjanjian Lama dengan Maksud hendak mempertentangkan antara IMAN DAN PENGLIHATAN (ayat1). Dengan begitu maka kita dapat memastikan bahwa sebenarnya Penulis hendak menyampaikan Surat ini kepada :
1.   Orang-orang Yahudi yang baru bertobat menjadi Kristen dengan maksud supaya jangan mereka kembali lagi kepada Kepercayaan lama mereka atau Yudaisme;yaitu agama yahudi yang muncul ketika pembuangan di Babel.Perhatikan Pasal 13:9 “ Jangan kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia…..” Karena itu pada Pasal 1:1-4:3 Penulis berbicara tentang Keunggulan dan Keutamaan Kristus dari Nabi-nabi dan Pekerjaan Kristus Pasal 4 s.d Pasal 10.
2.   Pasal 11:1-40 tentang saksi-Saksi Iman,dimaksudkan oleh penulis kepada penerima Surat ini adalah supaya mereka mulai Bertindak atau Melakukan sesuatu berdasarkan IMAN,dan bukan lagi pada mimpi atau penglihatan. Oleh sebab itu memang ada anggapan para ahli tentang Paulus atau Yohanes yang menulis surat ini,tetapi dari cara berpikir tentang IMAN maka bukan keduanya. Oleh sebab itu Konsep Teologi penulis surat Ibrani tentang Iman dalam Pembacaan ini dengan Konsep Iman menurut Rasul Paulus sangat berbeda,bahkan Paulus dengan Yakobus juga tidak sama. Ayat 6 hendak menjelaskan bahwa :… tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah”,karena Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan (ay.1). Bagi Paulus;Orang dibenarkan oleh Imannya dan bukan perbuatannya,Bagi Yakobus dikatakan dalam pasal 2:24”Jadi kamu lihat,bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman”,tetapi jenis Iman di dipertentangkan oleh Yakobus adalah bukan tentang perbuatan dan kepercayaan pribadi tetapi yang mengarah kepada Juru Selamat. Karena bagi Paulus Perbuatan dalam hubungan dengan Hukum Taurat,tetapi bagi Yakobus dalam hubungan dengan Hukum yang memerdekakan manusia. (Yak 2:12). Dan yang disebut perbuatan adalah buah-buah Roh.Perbuatan-purbuatan Kasih itu timbul sebagai dampak dari Sikap yang benar/Iman yang benar kepada Allah.
3.   Dalam Perjanjian Lama : Iman atau ‘emun dlm bahasa Ibrani dapat berarti “Kesetiaan” (Ul.32:20). Iman juga dapat berarti “Ketulusan” Mzm.26:1 “..sebab aku ini telah hidup dalam ketulusan;.”dan ketulusan hati adalah bukti Kepercayaan kepada Allah. Dalam Perjanjian Baru kata “pistis” dengan kata kerja “pisteuo”. Maka Iman harus dilihat dalam Karya Penyelamatan Allah di dalam Kristus”. Jadi IMAN adalah sikap dari seseorang untuk melepaskan segala usaha dan kemampuannya untuk mendapatkan keselamatan itu.Karena itu IMAN adalah jalan satu-satunya dimana manusia beroleh keselamatan.Jadi Iman bukan saja menerima segala sesuatu sebagai kebenaran,tetapi Iman adalah Penyerahan diri.
4.   Dengan demikian maka Iman adalah :
a.   Melepaskan atau membuang kepercayaan kepada sumber-sumber kekuatan sendiri dan berserah diri kepada TUHAN. Pasrah, penyerahan diri sepenuhnya tanpa syarat kepada Rahmat Allah.
b. Iman berarti memegang tengguh janji ALLAH di dalam Kristus Yesus dengan meletakan segala kepercayaan kepada karya keselamatanNya yang utuh.
c. Iman adalah kepercayaan yang utuh dan ketaatan kepada Allah.Itulah yang dinampakkan oleh saksi-saksi Iman,Tokoh-tokoh Iman dalam Sejarah Perjanjian Lama (ayat 4 – 31).

PESAN FIRMAN TUHAN:
Apa yang menjadi pesan bagi kita yang disebutkan sebagai orang ber-Iman atau orang percaya dalam kaitan dengan Tema kita: ”IMAN ADALAH DASAR PENGHARAPAN”.
1.   Manusia terkadang lebih percaya jika telah melihat sesuatu.”Kepada Tomas,Yesus berkata berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”(Yoh.20:29).IMAN bukanlah Penglihatan. IMAN tidak seperti Mimpi. Orang yang mendapat Mimpi bisa ditafsirkan sebagai penglihatan dan atas penglihatan itulah ia mengatur kehidupan dan perbuatannya atas penglihatan itu. Hal ini berbeda dengan IMAN. Karena kita beroleh Pengertian karena Iman yang mengarahkan kehidupan dan perbuatan kita kepada Karya Keselamatan Kristus. Penglihtan bisa berhenti dan hilang,tetapi Iman tidak akan hilang kecuali sesorang menjadi Murtad dan berpindak kepercayaan. IMAN dan PERBUATAN adalah ibarat dua sisi mata Uang, Tanpa Iman kita tidak mungkin ada dihadapan ALLAH dan sebaliknya tanpa perbuatan tidak mungkin kita memperoleh keselamatan itu. Karena itu Iman menjadi dasar atas Perbuatan kita yang memberi harapan akan keselamatan yang bersumber dari Karya Keselamatan Allah didalam Kristus. Karena Iman mendatangkan perbuatan-pebuatan yang baik,maka sebagai orang Kristen,orang Ber-Iman menjadi kewajibannya untuk berbuah didalam Roh dan Kebenaran.
2.   Dengan Iman,orang Kristen dihindarkan dari segala bentuk praktek okultisme. Kepercayaan kepada roh-roh jahat,setan-setan dan jin-jin,yang akan menyesatkan dan menjadi gangguan dalam kehidupan orang Percaya. Karena Iman adalah bentuk Kesetiaan kepada Allah,Iman adalah bentuk Penyerahan diri kepada Allah,dan dengan Iman orang Kristen harus menanggalkan sumber2 kekuatan dirinya agar ia memperoleh keselamatan yan utuh. Karena itu IMAN menjadi sumber Pengharapan akan hal2 yang belum kelihatan,maka PENGHARAPAN orang Percaya akan menjadi HIDUP dan DINAMIS karena memiliki JANJI-JANJI ALLAH akan Keselamatan yang dianugerahkan kepada orang Percaya.Iman atau ‘emun dlm bahasa Ibrani (PL) atau Pistis dlm bahasa Yunani (PB) yang artinya Kesetiaan dan Percaya;seperti kata-kata dalam lagu  HATIKU PERCAYA karya : Edward Chen :Saat ku tak melihat jalanMu;Saat ku tak mengerti rencanaMu;Namun tetap ku pegang janjiMu; Pengharapanku hanya padaMu;Hatiku percaya…dst…. Karena itu Di dalam Kesetiaan dan Ketaatan,Didalam Iman dan Kepercayaan kepada ALLAH di dalam Kristus Yesus,lakukanlah kebaikan-kebaikan dalam kehidupanmu dan pekerjaanmu,sebab karena dengan begitulah kamu dapat berada dihadapan TUHAN ALLAH. AMIN.



Jumat, 21 September 2018

I SAMUEL 3 :1-10


MINGGU,23 SEPTEMBER 2018
GKI PAULUS DOK V
BACAAN : I SAMUEL 3 :1-10
TEMA : “KEPEKAAN MENDENGAR PANGGILAN TUHAN”.

ALASAN PILIHAN TEMA :
Semua orang pernah bermimpi disaat sedang tidur. Entah baik atau buruk mimpinya. Orang yang bermimpi jarang bangun dalam keadaan tertidur dan berjalan mengikuti alur mimpinnya,kecuali itu di Sinetron TV karena pasti berjumpa pocong.  Bagi orang yang sedang Mimpi, ketika bangun dari tidurnya sebagian mimpinya tidak diingat lagi. Atau kita mendadak bangun karena awal mimpi itu sebenarnya Indah,tiba2 muncul dalam mimpi itu sosok mengerikan yang membuat kita bangun,Pkh.5:2 “Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan,…”dst. Dalam PL dikalangan orang Ibrani,bahwa Mimpi sering berhubungan dengan panggilan akan Nubuat seorang Nabi sehingga Mimpi atau Penglihatan itu akan Utuh dan tidak ada bagian yang terlpakan saat bangun. Berbeda dengan Panggilan langsung seperti Samuel Pada Ayat 15 dikatakan “Samuel tidur sampai pagi”… itu artinya bahwa tidak dengan mata terbuka Samuel berbicara dan mendengarkan TUHAN,tetapi dalam tidur,Samuel menjawab Panggilan TUHAN dan mendengar semua yang Tuhan sampaikan tentang Eli dan anak-anaknya,kecuali seorang tokoh dan Nabi terbesar yang bisa berbicara langsung muka dengan muka  adalah MUSA (Ul 34:10)

Sdr-sdr..!!! Dalam Perikop ini tidak ada kata MIMPI-walaupun Samuel sedang tidur. Karena itu KEPEKAAN MENDENGAR PANGGILAN TUHAN yang menjadi Tema Khotbah ini memiliki dua Alasan :
1.   Ayat 3,menjelaskan bahwa “Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN,tempat tabut Allah”. Mengapa Samuel sedang tidur di bait Suci karena di ayat 1 Di katakan “Samuel yang muda menjadi Pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Kita dapat membayangkan bagaimana Samuel yang tidur dekat dengan tempat tabut Allah,maka tentu Samuel tidak akan Tidur TERLELAP. Dalam keadaan seperti itu tentunya Samuel memiliki “Kepekaan” untuk mendengarkan sesuatu. Dan itu telihat pada ayat 5,6 dan 8. Dimana Ketika TUHAN memanggil Samuel,ia bangun dan mendapatkan Eli,dan berkata Ya,bapa bukankah bapa memanggil aku?. Disini telihat suatu respons atas panggilan TUHAN dengan cepat karena kepekaan Samuel mendengar suara panggilan itu,walaupun Samuel belum dapat membedakan mana suara TUHAN dan mana suara Eli.
2.   Dari Ayat 4 dst,… Dikatakan :”Lalu TUHAN memanggil”; Maka yang dapat ditangkap oleh telinga Samuel adalah “Suara-TUHAN” yang memanggil namanya. Mengapa hanya suara ? Karen di ayat 1 dijelaskan bahwa Pada masa Eli :”Firman Tuhan Jarang dan penglihatan-penglihatan pun tidak sering”, dan di tegaskan dalam ayat 7 bahwa :Samuel belum mengenal TUHAN;Firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya,maka dengan Suara,suatu Panggilan langsung dari TUHAN,adalah cara TUHAN memperkenalkan diriNya kepada Samuel.

ANALISA TEKS
Sdr-sdr !!!. Walaupun kita disuguhi batasan Perikop ini dari ayat 1-10 dari pokok bacaan yang dikeluarkan oleh Sinode,tetapi sekiranya kita akan membaca nantinya sampai ayat 21. Karena tentu maksud batasan ini tentang Panggilan Samuel. Jadi sdr-sdr….!!!!
Samuel atau Semuel dalam bahasa Ibrani artinya “nama Allah”;atau lebih tepatnya adalah “Aku memohon baginya suatu nama ilahi”-dan ini mungkin terjadi saat Samuel dilahirkan Hana memanggilnya Semuel. Elkana dan Hana adalah orang tua Samuel dari Suku Efraim. Elkana adalah keturunan Lewi,tetapi bukan dari garis keturunan Harun (I Taw 6:33). Mengapa Samuel bisa tinggal bersama Eli? Hal itu disebabkan karena ketika ibunya Hana sudah lama sekali Mandul,maka ia bersumpah:”Jika Allah memberikan dia seorang Putra,maka ia akan mempersembahkannya menjadi Pelayanan di Kemah suci”. Keinginan Hana ini benar karena Elkana suaminya,ayah Samuel adalah Keturunan Lewi dimana orang-orang Lewi-lah yang menerima hak untuk melayani di Kemah Suci.
Sdr-sdr…!!! Jadi ketika Samuel berusia 2-3 tahun setelah berhenti menyusui maka Hana membawa Samuel ke Silo dan secara resmi menyerahkannya kepada ELI.(Perhatikan Pujian Hana dalam pasal 2:1-10). Jadi ketika Samuel masih kanak-kanak,ia sudah mendapat panggilan dan penglihatan tentang Kejatuhan ELI. Karena Samuel muda yang mulai beranjak dewasa tampil ditengah-tengah bangsa itu dengan sangat hebat maka pada ayat 20 dijelaskan bahwa semua orang di Israel dari Dan sampai Bersyeba; percaya bahwa Tuhan telah mempercayakan jabatan nabi kepadanya.

PENJELASAN AYAT-AYAT:
Sdr-sdr…!!! TIGA oknum yang disebutkan dalam bacaan ini adalah:TUHAN,ELI DAN SAMUEL. Samuel tinggal bersama ELI karena Sumpah dan Janji HANA ibunya kepada TUHAN. Disini kita perhatikan bahwa ayat :
1)   Dikatakan Semuel Muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli.
2)   Samuel yang dalam Pengawasan Eli,secara fisik matanya mulai kabur/rabun dan tidak dapat melihat,sedang tidur ditempat tidurnya.
3)   Sedangkan Samuel tidur di dalam Bait Suci,…..
4)   S.d 8) adalah proses pemanggilan Samuel,sampai TIGA kali TUHAN memanggil Samuel dan terus bertanya kepada ELI,apakah dia yang memanggil Samuel.Maka Eli mengetahui bahwa TUHAN-lah yang memanggil dia,karena sudah 3 Kali Samuel bertanya kepada ELI,apakah bapa yang panggil saya?.
9) – 10) : Adalah Respon Samuel atas Petunjuk ELI untuk menjawab Panggilan itu katanya : “Berbicaralah TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar”.
Jadi Tuhan memanggil Samuel untuk mengantikan ELI bukan karena ELI sudah rabun dan tua,tetapi karena anak-anaknya menghujat Allah,tetapi Eli sendiri tidak memarahi mereka (ayat 13). Maka Tuhan tetap akan melaksanakan supahNya untuk menghukum mereka-sekalipun mereka mempersembahkan Korban Penghapusan Dosa/Salah kepada Tuhan (ay,14).

PESAN FIRMAN TUHAN.
Sdr-sdr…!!! Dalam Perikop Samuel Terpanggil dengan Tema Kepekaan Mendengar Panggilan Tuhan? Maka apa Pesan Firman Tuhan ini bagi kita sebagai Gereja dan sebagai Anggota Jemaat/Warga Gereja.
1.   Gereja dipanggil dari Dunia untuk memenuhi panggilannya dalam menyelamatkan dunia dari dosa. Mimpi atau Penglihatan Samuel,mengisyatkan bahwa GKI memiliki Mimpi atau Visi itu yaitu KERAJAAN ALLAH yang dinampakkan dalam KOINONI,MARTURIA DAN DIAKONIA. Maka Terpanggilnya Gereja untuk melaksanakan misi ALLAH yang telah dikerjakan oleh Kristus Yesus agar Semua orang Percaya dan Dunia ini diselamatkan,maka apa tugas Gereja saat ini. Tugas Gereja dalam menghadirkan tanda2 Kerjaan Allah;sukacita,damai sejahtera, keadilan dan kebenaran menjadi tantangan bagi Gereja dewasa ini. Karena itu Gereja harus memiliki Kepekaan untuk Mendengar Panggilan Tuhan. Kepekaan ini tentunya ada pada Pimpinan organisasi Gereja mulai dari Sinode,Klasis dan Majelis Jemaat,tetapi juga kepada Pendeta,Penatua dan Syamas..semua yang TERPANGGIL menjadi Pelayan TUHAN (ayat 1). Gereja yang merasa TIDAK Terpanggil,maka Kepekaan untuk mendengar Suara Tuhan itu sama seperti ELI yang secara FISIK sudah Buta;buta bukan Cuma mata tetapi juga Pendengaran dan hati. Jika demikian? Bagaimana supaya Gereja Tidak Buta dan hilang Kepekaan untuk mendengar Suara Tuhan. Apa kata ayat 3; Lampu Rumah Allah belum padam.Samuel telah tidur didalam bait suci,tempat tabut Allah”. Artinya TUHAN tidak pernah Tidur,maka setiap Pelayan Tuhan selalu mendekatkan diri dengan Tuhan agar memiliki Kepekaan akan panggilan TUHAN. Dikatakan Samuel tidur di bait suci,artinya walaupun Gereja ada di dunia,tetapi Gereja harus berurusan dengan Tuhan dalam Penggilan Misinya untuk menghadirkan Kerajaan Allah.
2.   Elkana dan Hana diberkati oleh TUHAN dengan kelahiran Samuel. Ia adalah satu2nya anak milik mereka dan dipersembahkan bagi TUHAN untuk menjadi Pelayan TUHAN. Hari ini kita semua selaku anggota Jemaat,yang telah terpanggil untuk menyelesaikan seluruh Pekerjaan Pembangunan Gedung Gereja Paulus,melalui Kepanitiaan,Majelis Jemaat dan peran serta semua anggota Jemaat. Maka apa yang menajdi milik kita Uang dan tenaga,hikmat dan pengetahuan,waktu dan kesepatan, sama seperti Hana akan kita bawa ke rumah Tuhan untuk KemuliaanNya. Maka Sangatlah dibutuhkan Kepekaan untuk mendengar Panggilan Tuhan dalam mewujudkan  Mimpi kita akan sebuah Gedung Gereja baru yang akan di Tahbiskan. Sama seperti Samuel mendengar Panggilan Tuhan di bait suci-dekat tempat tabut Allah,maka Panggilan Tuhan itu datang dan berwujud pada Ibadah-ibadah Jemaat dengan segala ungkapan syukur kepada Allah. Dan tentunya dalam Ibadah2 itulah segala hal tentang tugas dan tanggung jawab Pelayanan Gereja,informasi Panitia2,Unsur Jemaat Jemaat disampaikan. Biasanya mereka yang jarang hadirlah banyak bertanya dan bersungut-sungut karena tidak mendengar.  Oleh sebab itu tanpa Kepekaan untuk mendengar Panggilan Tuhan kita tidak akan menjadi berkat bagi orang lain. Karena Kepekaan orang Kristen selalu bersumber dari IMAN,PENGHARAPAN DAN KASIH. Kepekaan yang bersumber dari Rasa HORMAT akan ALLAH yang Kudus membuat kita senantiasa hidup dalam Kasih yang memiliki pengharapan akan keselamatan. Demikian Markus 4:23 berkata :“Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar”. AMIN.

FILIPI 2 :12-30


Minggu,16 September 2018
GKI HARAPAN ABE
BACAAN : FILIPI 2 :12-30
TEMA         : “SUKACITA MENYATUKAN PERBEDAAN”

ALASAN PILIHAN TEMA :
1.   Suka cita adalah kata sifat,yang bagi Rasul Paulus hendak menjelaskan keadaannya di penjara. Dalam hal bersukacita setiap orang memiliki alasannya masing-masing mengapa dia harus bersukacita. Bentuk atau wujud sukacita pun dapat di dinampakan dari suatu keadaan yang didapati dari luar dirinya atau dari dalam dirinya. Nah !!! sdr2… Sukacita bagi rasul Paulus adalah lawan dari Penderitaannya karena apapun yang dialaminya adalah karena Kasih karunia Allah. Oleh sebab itu kurang lebih ada 16 kali dalam surat Filipi ini Rasul Paulus menyatakan seruannya yang tak putus-putus untuk bersukacita. Ayat 17 dan 18 kita dapati kata-kata Paulus:”aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian,…..dan kamu juga harus bercukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku”. Karena Paulus memiliki rahasia itu dalam dirinya yang telah dikatakan oleh Paulus dalam Pasl.1:20-21.”Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu,melainkan seperti sediakala,demikian pun sekarang,Kristus dengan nyata dimuliakan didalam tubuhku,baik oleh hidupku,maupun matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Ini adalah alasan dan rahasia bagaimana Rasul Paulus harus bersukacita.
2.   Alasan kedua,jika ada dua orang atau lebih sedang bertengkar maka tentu ada perbedaan pendapat  dan perbedaan itu memunculkan perbantahan dan sungut-sungut. Mengapa perbedaan karena dari ayat 14 Paulus katakan:”Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan”. Siapakah yang dimaksudnya oleh Paulus?? Di dalam pasal 4:2 Paulus dengan tidak menyembunyikan identitas orang tersebut dengan mantakan: “Eudonia kunasihati dan Sintikhe kunasihati,supaya sehati sepikir dalam Tuhan”. Yah!!! Saya pikir dua nama ini laki2,ternyata wanita.? Jadi apakah hanya mereka berdua saja kah,atau masih ada orang lain dan Paulus Hanya menyebut mereka berdua. Biasanya kalau wanita sedang beda pendapat berhadapan muka-dengan muka dan kalau ada orang lain mendamaikan mereka dengan cepat diterima,kalau laki2 banyak,tetapi dalam Gereja kadang berikan pendapat dan kalau pendapatnya tidak diterima ia akan diam. Diam artinya “Undur sementara” dari segala aktifitas dan semangat dalam bergereja.Biasanya begitu,tetapi kadang2 juga tidak begitu.

ANALISA TEKS :
Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi adalah suatu Surat yang utuh yang disampaikan kepada semua anggota jemaat,penilik dan diaken (1:1). Dalam Kisah PR 16:12-40 mencatat bahwa dalam Perjalanan Rasul Paulus yang kedua,maka lahirnya Jemaat Kristen di Filipi ini. Maka hubungan Jemaat ini dengan Rasul Paulus sangatlah pribadi,dan itu dilihat dari kata-kata yang lemah lembut. DaLam Filipi 2 :18-30 ada dua perikop yang berisikan tentang :
1.   Ayat 12 – 18 adalah tentang Nasihat-nasihat Rasul Paulus akan keadaan yang terjadi di Filipi. Jadi rupanya ada perpecahan yang terjadi di Filipi sementara Rasul Paulus sendiri berada di dalam Penjara,apakah Paulus sedang di Penjara di Roma atau di Efesus karena Efesus lebih dekat dengan Filipi,tetapi para ahli belum sependapat,tetapi dengan hati2 mereka menunjukan di Roma Paulus di penjara.Karena ayat 17 hendak menjelaskan bahwa sebenarnya Hukuman bagi Paulus sudah sangat berat…”sekalipun darahku disurahkan pada korban dan ibadah imanmu,aku bersuka cita”… mungkin saja Paulus sudah mengajukan Banding atas perkaranya,tetapi di tolak dan harus dihukum mati. Psal 1:21 “Bagiku Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
2.   Ayat 19-30;Jadi ketika berada di Roma Paulus mempunyai keinginan untuk mengirim kedua rekan sekerjanya Timotius dan Epafroditus ke Filipi. Karena itu Rasul Paulus berkeiningan dalam suratnya ini bahwa Jemaat di Filipi harus membuka diri untuk menerima keduanya,walaupun ada sedikit kecaman kepada Epafroditus. Rasul Paulus juga bersyukur karena karena sudah menerima pemberiaan jemaat bahwa Paulus sendiri sudah melihat Epafroditus(ayat 25). Tetapi juga Epafroditus telah menyampaikan persoalan yang terjadi di Filipi,tentang Perpecahan yang juga menyebut Eudonis dan Sintikhe. Sebab Sumber Kekacauan di Filipi terkesan ada sekelompok orang yang “ sok saleh”/berlagak Saleh/Suci” yang mempengaruhi kehidupan Gereja di Filipi. Karena di Pasal 3,Paulus rupanya sedang menghadapi persoalan yang sedang di perdebatkan dalam Jemaat Filipi. Karena dalam psl 1:8,jelas tersirat dalam kata2 Paulus “dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu….” Karena itu orang-orang Filipi/ Jemaat Kristen ini terpanggil untuk harus memberi kesaksian tentang Kristus (ayat 15>dibaca).

SITUASI DI FILIPI:
Jadi walaupun tidak secara jelas kita ketahui persoalan di Filipi,tetapi gangguang dari “orang2 yang sok saleh/suci>Perfeksionis ini”telah menyebabkan perpecahan dalam Jemaat. Karena itu mereka mengutus Epafroditus dengan beberapa pemberian dan menjelaskan apa yang terjadi. Sehingga Rasul Paulus berkeinginan untuk mengirim Timotius dan Epafroditus kepada mereka membawa surat ini,maka Jemaat di Filipi harus menerima mereka berdua,terutama Epafroditus itu. Jadi diantara Hukuman Rasul Paulus yang sangat berat dan mendengar Perpecahan yang terjadi di Filipi…tanpa terputus-putus…Rasul Paulus menyerukan untuk BERSUKACITA…TETAPLAH MEREKA BERSUKA CITA karena Kristus adalah Pusat dari Kehidupan mereka dan Gereja di Filipi,sehingga jangan mendengar “orang-orang”yang sedang memberikan pengaruh di dalam Jemaat tetapi percayalah dan bersaksi tentang Kristus Yesus.

PESAN FIRMAN TUHAN:
Berkaitan dengan Tema khotbah ”Sukacita menyatukan Perbedaan” apa sesungguhnya pesan Firman Tuhan ini kepada kita,sesuai dengan alamat surat ini(1:1),dan kita tidak dapat memahami maksud perikop pembacaan kalau kita abaikan Pasal 2 :1-11 karena itulah maksud Agung Rasul Paulus UNTUK MERENDAHKAN DIRI SEPERTI KRISTUS,karena Perbedaan2 itu muncul juga karena tidak ada kerendahan hati dari Pengikut dan Pemikul Salib Krisrtus. maka:
1.   Pesan pertama kedapa kita selaku anggota jemaat,adalah supaya dalam hidup yang kita jalani sebagai satu persekutuan,harus memiliki pikiran dan perasaan yang sama,yang satu,seperti yang terdapat di dalam Kristus (2:5). Apa pergumulan terberat dalam Jemaat GKI Harapan hari ini.? Pertanyaan ini membawa kita kepada Ketekunan Jemaat untuk mengerjakan berbagai hal dalam Pelayanan dan pembangunan apa pun bentuknya. Tentu dalam perjalanan waktu..> diantara Anggota Jemaat,Panitia2,Majelis Jemaat…ada saat-saat dimana ada Perbantahan, suka-tidak suka, tetapi semua bisa dijalani dengan baik. Itulah sebabnya Rasul Paulus terus menyuarakan Bersukacitalah. Eudonia dan Sintikhe sosok yang mewakili kita yang suka berbanatahan dan bersungut2, karena itu dorongan Paulus dalam Penderitaannya menasihati kita untuk tetap Sehati dan Sepikir di dalam Tuhan. Itulah maksudnya>cara bagaimana kita sedang mengerjakan Keselamatan di dalam Kristus sebagai Pusat kehidupan Gereja. Karena Kristus adalah satu,maka semua orang yang berpikir dan berperasaan seperti Kristus juga adalah satu adanya.
2.   Pesan dan makna firman ini bagi kita selaku penilik dan Diaken atau katakanlah Pelayan Firman, Penatua,Syamas dan Pengajar dalam Jemaat;…kata Paulus..”Aku bersuka cita dengan kamu,…dan kamu juga harus bersukacita dengan aku” (ayat 17,18). Jika ada 10 orang yang sedang bersukacita didalam Kristus,maka sukacita mereka itu memberi gambaran akan KESATUAN PIKIRAN DAN PERASAAN dan ini juga harapan Paulus kepada Eudonia dan Sinthike. Dalam dunia yang serba canggih,apa2 bisa kita dapati dengan mudah,termasuk menelusuri dunia maya lewat internet. Berbagai informasi dari berbagai sumber bisa kita dapati disana. Kita akan bertemu dengan “orang-orang sok saleh” dengan pikiran2 mereka ttg gereja. Terkadang pikiran2 mereka kita bawa masuk kedalam kehidupan persekutuan dan pelayanan,terkadang juga manjadi sumber Perbedaan dan Perbantahan. Sama seperti Timotius dan Epafroditus,kita semua adalah rekan sepelayanan dalam Kristus yang oleh Jemaat, memilih dan menerima kita dalam panggilan sebagai Penatua dan Syamas maka kesatuan pikiran dan perasaan adalah penting dalam Sukacita kita bersama Kristus. Mengapa sukacita?? Karena Rasul Pulus yang menghadapi masalah yang berat entah hidup atau mati,ia tetap bersukacita- karena rahasia sukacitanya adalah PERSEKUTUAN DENGAN KRISTUS. Maka dalam pengertian inilah kita semua ada dalam panggilan pelayanan dalam Jemaat ini.  Karena dengan demikian SEMUA SUKACITA KITA DIDALAM KRISTUS,BAIK SEBAGAI ANGGOTA JEMAAT DAN MEJELIS JEMAAT,AKAN MENCIPTAKAN KESATUAN DALAM KEPELBAGAIAN > Karena Rahasianya adalah Berpikir dan Berperasaan seperti didalam Kristus,baik dalam kehidupan berjemaat,tetapi juga didalam kehidupan keluarga kita masing-masing. Amin.

YOHANES 15:1-8


BACAAN : YOHANES 15:1-8 
TEMA : MENJADI MURID TUHAN.
MINGGU,9 SEPTEMBER 2018
GKI GETSEMANI KOTARAJA (PUKUL 18.00/Malam) 

ALASAN PILIHAN TEMA.
1.   Alasan pertama pilihan teman ini didasarkan pada pertanyaan sederhana yaitu :Bagaimanakah kita dapat menjadi Murid Tuhan? Pertanyaan ini bersumber dari ayat 8,dimana setiap orang harus mampu berbuah banyak maka dengan demikian dia akan menjadi Murid Tuhan. Karena Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, maka Caranya adalah harus menyatu dengan Pokok/Pohon Anggur itu (ayat 4).
2.   Alasan kedua didasarkan pada Pernyataan dan bukan pertanyaan. Pernyataannya adalah MENJADI ORANG KRISTEN TIDAK SUSAH,CUKUP IKUT KATEKISASI 12 BULAN SUDAH JD ORG KRISTEN---TETAPI MENJADI PENGIKUT KRISTUS SANGAT BERAT KARENA SALIB YG DIPIKUL UNTUK SEUMUR HIDUP”.  Alasan Pernyataan ini adalah karena pada Pokok Anggur itu banyak ranting,walaupun setiap ranting itu “sudah bersih” (ayat 3) karena menyatu pada pokoknya,tetapi tidak semua ranting yang bersih itu bisa berbuah walaupun ranting itu menyatu pada pokoknya. Karena itu setiap ranting yang tinggal pada pokoknya harus berbuah. (ayat 5b ).
3.   Alasan ke tiga untuk bisa menjadi Murid Tuhan,adalah apakah setiap ranting pohon anggur itu Peka terhadap setiap Zat makanan yang disuplay dari akar pohon melalui batang pohon/pokok ke ranting-rantingnya. Apakah Ranting itu akan menolak atau menerima dan menyimpan hanya untuk menunjukan tampilan luar,berupa daun yang kelihatan hijau dan segar,tetapi tidak dapat mengeluarkan buah pada waktunya? Ayat 7.

ANALISA TEKS
Jadi sdr-sdr !!!!
Dengan alasan-alasan pilihan Tema untuk menjadi Murid Tuhan kita telah dan sudah pasti memahami perumpamaan ini karena :
1.   Pemilik kebun Anggur adalah TUHAN Allah yang adalah BAPA.
2.   Pokok/Batang pohon Anggur itu adalah Tuhan Yesus.
3.   Ranting2 pohon Anggur adalah Manusia.
4.   Dan Buah Anggur itu sendiri adalah Perbuatan-Perbuatan Baik Manusia.
Tuntutan dalam Perumpamaan ini adalah BERBUAH-Menghasilkan Buah Anggur yang Manis/yang Baik. Dalam Hal berbuah tentu tidak semua BUAH anggur yang dihasilkan itu buah anggur yang Manis,karena ada yang asam. Perhatikan Yesaya 5 “Nyanyian ttg Kebun Anggur”. Ayat 4b.”Aku menanti buah anggur yang baik,mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?. Buah sebagai suatu Perbuatan,ternyata Israel tidak mewujudkan keadilan dan kebenaran tetapi hanyalah Kelaliman dan keonaran (Yes 5:7).

Sdr-sdr…!!!! Perumpamaan pada Yohanes 15 : 1-8 adalah dalam hal KERAJAAN ALLAH.  Allah sebagai pengusaha kebun anggur,maka TUHAN-lah Penguasa dan Pemilik atas Kerajaan Allah itu. Maka supaya setiap orang dapat Masuk dan diterima dalam Kerajaan Allah,maka TUHAN Allah harus dimuliakan (ayat 8). Supaya Allah dapat dimuliakan maka KASIH menjadi gambaran akan Buah Anggur yang baik. Karena Kasih adalah Hukum yang Utama dan terutama.(perhatikan lanjutan ayat 9-17,khusuanya ayat 17 “Kasihilah seorang akan yang lain”).

PENUTUP/APLIKASI.
Sdr-sdr…!!!! Dengan menunjukan  Surat Baptisan dan Surat Sidi saja !!! Orang lain akan mengakui bahwa kita adalah orang Kristen atau beragama Kristen. Tetapi menjadi Murid Tuhan,Menjadi anak-anak Allah apakah yang bisa kita tunjukan sebagai bukti. Maka BUAH ANGGUR yang Baik adalah BUKTI-nya. Perbuatan-perbuatan yang baik itulah BUKTI yang menyakinkan orang lain bahwa bahwa kita adalah Orang Kristen yang adalah Murid2 TUHAN/Anak-anak Allah. Maka kesimpulan kita adalah bahwa : MENJADI ORANG KRISTEN BELUM TENTU MENJADI MURID TUHAN.-Ayat 7 dan 8 .._dibaca. Maka kalimat “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan Firmanku tinggal di dalam kamu,:…. Ini artinya bahwa Semua orang Kristen mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat-menbuktikan Iman orang Kristen,tetapi bagaimana Firman itu tinggal didalam diri orang2 percaya/orang Kristen,itulah tantangan yang menyebabkan bahwa tidak semua orang Kristen dapat menghasilkan buah yang baik. Seperti kata Yesaya dalam pasal 5 tadi. Kita semua dapat menghasilkan buah,tetapi apakah Buah anggur itu baik atau asam??? Dan inilah Tantangan sebagai orang Percaya,karena Persoalan Berbuah inilah..tidak semua orang Kristen dapat Menjadi Murid-Murid Tuhan.

Sdr-sdr !!! APA PESAN FIRMAN TUHAN INI BAGI KITA SUPAYA MENJADI MURID TUHAN..?
1.   Pesan pertama: sama seperti rangting pohon anggur yang berbuah lebat,maka setiap orang haruslah menghasilkan buah-buah Kasih dengan perbuatan-perbuatan baik bagi dirinya dan sesamanya,syaratnya adalah TINGGALlah DIDAKAM AKU dan AKU DIDALAM KAMUitulah inti pesan TUHAN.
2.   Sama seperti pada Nas Pembinbing kita Yes.5:7 “Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel,dan orang Yehuda ialah tanaman-tanaman kegemaran-Nya;dinantiNya keadilan,tetapi hanya ada kelaliman,dinanti-Nya kebenara tetapi hanya ada keonaran”. Mengapa TUHAN begitu menghrapkan buah Anggur yang Manis? Karena  kebun Anggur itu dicangkulnya,batu2nya dibuang,dibuat menara jaga di kebun itu,jadi kebun itu dirawat dengan baik. Maka kalau kita sebagai orang Kristen,yang setiap saat melalui pelayanan dalam jemaat,Ibadah2 Wyk,KSP, Unsur2, Pengucapan Syukur,HUT,mengunjungi orang sakit, pelayanan sakramen,nasihat2 dari tua-tua jemaat,dll..juga adalah bentuk dari bagaimana Kebun Agur Tuhan dengan tanaman “kegemaranNya” di rawat di jaga,..Supaya menghasilkan Buah yang Lebat dan mansi. Kalau yang lain buahnya lebat,dan terdapat ada yang buah Cuma satu,atau dua,kalau Cuma satu atau dua buah maka pasti akan lebih besar bentuknya dari yang lain,..kelihatan seperti subur tetapi ternyata rasanya asam. Atau dari tahun ke tahun hanya itu-itu saja buah yang dihasilkan,ada dua rasa..kadang asam kadang manis..ini namanya buah anggur kadang-kadang. Artinya bahwa dengan segala bentuk pelayanan dalam jemaat ini maka kita semua akan menghasilkan BUAH Anggur yang Manis,supaya Allah dipermuliakan.Jika masih ada yang belum berbuah..kembali pada Pesan Intinya :Tinggallah didalam Aku dan Aku didalam kamu”.
3.   Memiliki kepekaan KASIH dalam ROH,membuat kita semakin sadar bahwa sebenarnya banyak hal TUHAN sudah dan sedang berbicara kepada kita untuk menghasilkan buah anggur yang baik. Kepekaan itu tidak membuat kita Cinta diri dan mengabaikan orang lain dalam perbuatan KASIH. Kalau hanya Ranting yang digemukkan,dan daun yang disuburkan dan kelihatan hijau sepanjang waktu,maka tentu ranting dan daun itu tidak mengolah “zat” makanan dari batang pohon/pokok untuk menghasilkan buat yang baik dan lebat. Karena penampilan luar orang Kristen,belum tentu menjadi gambaran akan perbuatan-perbuatannya. Maka perlu ada keseimbangan dalam hidup ini untuk terus menghasilkan buah-buah kebenaran dan kasih,supaya Allah dipermuliakan maka kita akan Menjadi MURID-MURID dan ANAK-ANAK ALLAH.

Oleh sebab itu..JADILAH TANAMAN-TANAMAN KEGEMARAN DIKEBUN ANGGUR TUHAN,kita adalah tanaman-tanaman yang dipilih Allah,lakukanlah yang baik dalam Hal KASIH,kalahkan kejahatan dengan yang baik,karena Kasih menutupi banyak sekali dosa-dosa kita-..karena dengan saling mengasihi kita akan melihat Allah (1 Yoh 4:12) Amin.