Kamis, 31 Mei 2018

KISAH RASUL 3 : 1 - 10

MINGGU,03 JUNI 2018
Jemaat Se-Klasis Port Numbay /Jayapura.
BACAAN ALKITAB : KISAH RASUL 3 : 1-10
Petrus Menyembuhkan Orang Lumpuh.

Beberapa catatan penting dalam peristiwa mujizat yang dilakukan Rasul Petrus dapat kita lihat sebagai berikut :
1. Dalam berita ini disebutkan bahwa Peristiwa ini terjadi  di Petang/Sore hari pada pukul/jam 3 sore karena menjelang Sembayang di Bait Allah sehingga Petrus dan Yohanes ke Bait Allah (ayat 1).
2. "...tiap-tiap hari orang itu diletakan disana....(ayat2)" Artinya bahwa sebenarnya ada orang yang menggotong orang lumput itu ke depan pintu Bait Allah. Tidak disebutkan siapa yang meletakannya disana? Apakah lebih dari satu orang atau dua orang,atau apakah mungkin keluarganya yang hendak memanfaatkan kelumpuhan orang tersebut untuk mencari nafkah/sedekat berupa (uang)koin emas/koin perak.
3. Layaknya orang lumpuh..dalam gerak tubuhnya,maka hanya tangannya saja yang dinaikan untuk meminta sedekah kepada pengungjung Bait Allah. Jadi rupanya ketika orang lumpuh itu telah melihat Petrus dan Yohanes ia menunduk lagi dan hanya tangannya saja yang diangkat untuk meminta sedekah. Hal ini kita dapat memahami dari kata2 Rasul Petrus.."LIHATLAH KEPADA KAMI" (Ayat 4).
4. Pada Ayat 5 - 8 menegaskan bahwa ketika orang lumpuh itu menatap dengan penuh harapan untuk mendapatkan sedekah.  Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret  itu, berjalanlah"(ayat 6). Maka orang lumpuh itupun dapat berjalan.

Saudara-saudara yang dikasihi Kristus !! 
Penyembuhan seorang Pengemis yang lumpuh di sore hari pada jam 3 menjelang sembahyang di Bait Allah oleh Rasul Petrus memberikan banyak pesan kepada Gereja Dewasa ini. Maka Ayat 6 ini merupakan pokok yang penting untuk kita renungkan. Didalam Ayat 6 dikatakan :"Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret  itu, berjalanlah". 

Sdr-sdr...!!! bahwa pekerjaan orang lumpuh ini adalah mengemis/mengharapkan sedekah dari orang lain,maka apa yang mereka harapkan adalah  mendapatkan "uang"/koin perak atau emas (crusion chrusion :emas/mata uang emas - argurion argurion :uang perak/mata uang perak) sehingga Rasul Petrus dengat tegas mengatakan bahwa Emas dan Perak tidak ada pada kami,..tetapi apa yang kupunyai akan kuberikan kepadamu..yaitu Mujizat. Kata yang penting lainnya dalam perkataan Rasul Petrus adalah "...yang KUPUNYAI". Artinya bahwa Rasul Petrus sangat Yakin dan tidak ragu memberikan apa yang ia punya,atau dalam pengertian mempunyai, memperoleh, memegang,yaitu sesuatu yang sungguh dapat dilakukan dan akan terjadi... maka dengan mengatakan :Demi nama Yesus Kristus orang Nazaret itu". Yaitu KUASA PENYEMBUHAN inilah yang dipunyai Rasul Petrus,Ia merasa yakin bahwa ia sedang memegang Kuasa Penyembuhan,ia yakin orang lumpuh ini bisa berjalan oleh kuasa Yesus Kristus. Maka berkatalah Petrus "berjalanlah". Berjalanlah atau dalam kata yunani disebut peripatew /peripateo : berjalan/berjalanlah; hiduplah, atau berperilaku seperti orang yang normal. Maka Orang lumpuh itu dapat bangun dan melompat-lompat memuji Allah.

Sdr-sdr.....!!!
Bahwa Penyembuhan yang terjadi kepada seorang pengemis yang cacat/lumpuh itu hanya terjadi oleh KUASA KRISTUS.(Markus 16:17 Tanda-tanda   ini akan menyertai   orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan   demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru  bagi mereka, 18) mereka akan memegang ular  ,   dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya   atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.") Itulah sebabnya Petrus menyatakan bahwa dia tidak mempunyai emas atau perak, namun dapat memberikan sesuatu yang lebih berharga dan mengatakan "Dalam nama Yesus Kristus dari Nazaret, berjalanlah."

Apa makna Firman ini bagi kita ? (Untuk pemaknaan dan Implementasi)
1. Gereja dalam pemberitaan Injil dan Pelayanan Penyembuhan (Diakonia),akan meneruskan karya Penyembuhan dengan melakukan mujizat-mujizat kepada "dunia". Hal itu terus dilakukan sejak Hari Pencurahan Roh Kudus,dimana para Rasul menerima Kuasa untuk melakukan tanda-tanda mujizat. Maka untuk menghadirkan tanda-tanda Mujizat, apa yang harus dilakukan oleh Gereja masa kini?
2. Gambaran dari sosok pengemis yang lumpuh,merupakan potret reel kehidupan saat ini,yang dapat kita temui di depan emperan toko,mall dan tempat2 umum lainnya. 

  • Maka Peran Gereja adalah untuk memerangi kemiskinan dalam bentuk yang Injili. 
  • Apakah Gereja dapat mengatakan bahwa "Emas dan Perak tidak ada pada kami" seperti Rasul Petrus ?
  • Gereja dewasa ini tidak akan berani mengatakan hal itu..karena Umatnya selalu bersyukur kepada Tuhan dan membawa persembahan sebagai tanda ungkapan syukur atas Keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus.
3. Pelayanan Penyembuhan dari Gereja dapat dilakukan melalui berbagai Program Pelayanan,kesaksian dan Pemberitaan Injil dengan tindakan-tindakan konkrit,sebagai bentuk lain dari Mujizat. Sehingga baik orang lumpuh,pengemis akan bangkit dan memasuki suatu dunia kehidupan yang diperjuangkan. Orang lemah dan orang berkekurangan harus merasakan kehadiran damai sejahtera,kebahagiaan,suka cita,keadilan sebagai wujud sendi-sendi kerajaan Allah di dunia ini.
4. GKI Di Tanah Papua akan terus membutuhkan "Emas dan Perak" dalam menjalankan Pelayanan Penyembuhan dan Kesaksian. Gereja yang tidak membuthkan "Emas dan Perak" tentu akan mengalami kesulitan dalam Pelayanannya.  Rasul Petrus dapat melakukan Mujizat tanpa "Emas dan Perak",karena ia sendiri mempunyai dan mengalami Kuasa dan memiliki Karunia Penyembuhan. Tidak semua orang dapat melakukan Mujizat baik Pelayan Firman atau Penatua dan Syamas,tetapi setiap karunia yang diberikan kepada tiap-tiap orang itu "sesuai dengan ukuran pemberian Kristus". Inilah yang harus di kelolah oleh Gereja dalam Pelayanan Diakonia dan Marturia dalam GKI Di Tanah Papua.
 Amin.








Rabu, 30 Mei 2018

KISAH RASUL 2 : 41-47


GKI BETANI DOK IX KALI
MINGGU,27 MEI 2018

Bacaan : KISAH RASUL 2 : 41-47
Jemaat Tuhan yang terkasih…..
Dari Perikop pembacaan tentang “Cara hidup jemaat yang pertama” saya hendak mengajak kita untuk memperhatikan ayat :42 “ Mereka bertekun dalam pengajaran   rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti  dan berdoa  .  Karena pada ayat ini kita akan mendapat penjelasan tentang Arti Koinonia yang sejati setelah Pencurahan Roh Kudus itu.
 Jemaat yang dikasihi Kristus !!!
Koinonia/Persekutuan merupakan salah satu istilah yang sangat umum dalam kekristenan. Istilah ini sering dimaknai secara dangkal. Bagi kebanyakan orang, kata Koinonia berarti sama dengan pertemuan ibadah2 di dalam jemaat..
Kata persekutuan dalam kehidupan jemaat mula-mula diterjemahkan dari kata Yunani koinonia (ayat 42), yang secara harfiah berarti “memiliki atau berbagi suatu hal bersama”. Perhatikan bacaan Alkitab kita, dan kita dapat menemukan banyak hal yang dimiliki dan dibagikan secara bersama di antara jemaat mula-mula, baik dalam kehidupan rohani maupun keperluan jasmani. Itulah yang terjadi ketika koinonia berfungsi sepenuhnya. Pertemuan raya di Bait Allah dan perkumpulan di rumah-rumah menjadi penting karena melaluinya jemaat mengalami koinonia (ayat 46:
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.  Mereka memecahkan roti   di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati). Persekutuan yang berfungsi sepenuhnya memikat hati banyak orang untuk datang dan beroleh selamat (ayat 47: sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah  mereka dengan orang yang diselamatkan.). 
1.   proskarterew proskartereo :
Bertekun/Bertahan di dalam, menyibukkan diri dengan; berhubungan karib (Kis 8.13); melayani secara pribadi (Kis 10.7); menghabiskan banyak waktu (Kis 2.46); siap pakai (perahu) (Mrk 3.9)
2.   didach didache : Ajaran; pengajaran
3.   koinwnia koinonia : persekutuan; sumbangan / bersatu , membagikan , mengambil bagian , memberi bantuan.
4.   klasiv klasis : memecah-mecahkan , memecahkan 
Dengan demikian kita mendapati 3 hal penting dalam ayat ini dengan kata : Koinonia,Proskatereo,Didache  : maka dengan sederhana kita dapat katakan bahwa “Didalam persekutuan dibutuhkan ketekunan dan pengajaran dan bertekun dalam memecahkan/klasis  roti dan berdoa / pros-yoo-khay'(prosyokai).
Sdr-Sdr,,,,!!!! Bahwa : Anggota jemaat adalah orang yang setia, tekun, dan berkomitmen aktif dalam pengajaran rasul-rasul, dalam persekutuan ibadah, Perjamuan Kudus, dan berdoa bersama .Kisah Para Rasul 2 : 42
KUASA DALAM PERSEKUTUAN/KOINONIA UMAT
Apa yang menjadi kunci pertumbuhan gereja yang sehat dan benar? Sebenarnya Bukan pada Kepintaran para pemimpin gereja mengelola dan mengembangkan gereja. Bukan pula pada kemampuan mengolah program-program gereja yang menarik peminat dan simpatisan sehingga akhirnya mau menjadi anggota gereja.
Kunci sukses gereja Pertama sehingga setiap hari jumlah jemaat bertambah ada pada Tuhan sendiri. Tuhan menambahkan jumlah orang yang diselamatkan (ayat 47). Bagaimana caranya? Lewat kehidupan jemaat yang mau dipimpin oleh Tuhan. Jemaat yang mau bertekun dalam firman, yaitu pengajaran rasul-rasul yang bersumberkan pada pengajaran Yesus (ayat 42a). Ini hal yang paling utama. Firman Tuhan yang direnungkan setiap hari membawa perubahan hidup yang signifikan. Roh Kudus mengubah hidup anak-anak Tuhan dari hidup yang bersifat egois menjadi hidup yang berorientasi pada Tuhan dan orang lain. Itu terlihat dari persekutuan yang terwujud di gereja mula-mula. Mereka bertekun dalam persekutuan dengan Tuhan, yaitu dengan memecahkan roti dan berdoa di rumah-rumah mereka secara bergiliran (ayat 42b, 46) sesuai dengan perintah Tuhan (Luk. 22:19). Juga dalam bait Allah sebagai wujud ibadah mereka. Persekutuan dengan saudara-saudara seiman juga terwujud dengan sangat indah. Setiap orang memandang saudaranya dengan kasih dan perhatian yang tulus. Setiap orang saling mendahului untuk memperhatikan kebutuhan orang lain (ayat 44-45).
Sdr-sdr…. : Roh Kudus yang hadir di gereja mula-mula juga mau hadir dan berkarya di dalam gereja Tuhan masa kini. Pertanyaannya apakah bisa cirri gereja mula2 ini bisa diwujudkan dimas kini? Sdr-sdr--- dikatakan bahwa :
·        1.  Mereka tekun dan setia mengikuti pemberitaan firman. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, dan tidak pernah mengingkari atau meninggalkannya. Atau, seperti yang bisa dibaca, mereka bertekun dalam ajaran atau perintah rasul-rasul. Dengan baptisan mereka dimuridkan untuk diajar, dan mereka bersedia diajar. Perhatikanlah, orang-orang yang sudah menyerahkan nama mereka kepada Kristus harus dengan kesadaran hati nurani mendengarkan firman-Nya. Sebab dengan berbuat demikian kita memberikan kehormatan kepada Tuhan, dan membangun diri kita di atas dasar iman kita yang paling suci.
·        2. Mereka menjaga persekutuan orang-orang kudus. Mereka bertekun dalam persekutuan (ay. Kis 2:42), dan dengan sehati berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah (ay. Kis 2:46). Mereka tidak saja mengasihi satu sama lain, tetapi juga banyak bergaul satu sama lain. Di mana kita melihat satu murid, kita akan melihat lebih banyak murid lain, seperti sekawanan burung. Lihatlah bagaimana orang-orang Kristen ini saling mengasihi. Mereka saling peduli, saling berbela rasa, dan dengan sepenuh hati mendukung kepentingan satu sama lain. Mereka bersekutu dalam ibadah. Mereka bertemu dalam Bait Allah: di sanalah tempat mereka bertemu. Sebab persekutuan bersama Allah adalah persekutuan terbaik yang dapat kita miliki satu sama lain (1Yoh. 1:3). Amatilah,
·        3. Mereka sering kali berkumpul untuk melaksanakan ketetapan perjamuan Tuhan. Mereka terus memecahkan roti, untuk merayakan kenangan akan kematian Guru mereka itu, seperti orang-orang yang tidak malu mengakui hubungan mereka dengan, dan kebergantungan mereka kepada, Kristus dan Dia yang disalibkan. Mereka tidak bisa melupakan kematian Kristus, tetapi sebaliknya, mereka tetap menjaga kenangan akan kematian-Nya itu, dan menjadikannya sebagai kegiatan mereka yang tetap, karena hal itu sudah ditetapkan Kristus, untuk diteruskan kepada angkatan-angkatan jemaat yang berikutnya. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing, kat’ oikon – dari rumah ke rumah. Mereka memandangnya tidak pantas merayakan perjamuan Tuhan di Bait Allah, sebab ini adalah ketetapan khas Kristen, dan oleh sebab itu mereka menjalankan ketetapan itu di rumah-rumah pribadi, memilih rumah-rumah milik orang yang sudah menjadi Kristen, yang dianggap nyaman, dan yang menjadi pangkalan utama di lingkungan setempat. Dan mereka pergi dari tempat-tempat ibadah kecil atau kapel-kapel keluarga ini, yakni rumah-rumah yang berfungsi sebagai tempat ibadah, dan di sana mereka merayakan perjamuan Tuhan dengan orang-orang yang biasa bertemu untuk menyembah Allah.
·        4. Mereka terus berdoa. Setelah Roh dicurahkan, seperti juga sebelumnya, sewaktu mereka menantikan Dia, mereka tak putus-putus berdoa. Sebab doa tidak akan pernah tergantikan sampai nanti tertelan dalam puji-pujian yang kekal. Memecahkan roti dilakukan di antara bekerja dan berdoa, sebab memecahkan roti ini merujuk pada keduanya, dan membantu kedua-duanya. Perjamuan Tuhan adalah khotbah bagi mata, dan peneguhan firman Allah bagi kita. Dan perjamuan Tuhan adalah dorongan bagi doa-doa kita, serta ungkapan yang khidmat akan mengangkat jiwa kita ke hadirat Allah.
·        5. Mereka berlimpah dalam mengucap syukur, terus memuji Allah (ay. Kis 2:47). Memuji Allah harus mendapat bagian dalam setiap doa, dan tidak boleh dikesampingkan. Orang-orang yang sudah menerima karunia Roh Kudus akan banyak memuji-muji Allah.
·        Bersekutu,Mengajar,Memecahkan roti/Perjamuan Kudus >> dilakukan dalam Ketekunan.
Nah…Jemaat Tuhan yang terkasih,Belajar dari Firman Tuhan ini,apa maknanya bagi kita dalam kehidupan berjemaat saat ini. Ternyata bahwa kehidupan sebuah persekutuan tidak sama dengan hidup dalam koinonia yang dimaksud dalam bacaan kita ini. Persekutuan atau Koinoni yang sejati perlu memiliki  visi, komitmen, dan praktik hidup sehari-hari. Karena Koinonia bukan saja berarti Persekutuan,tetapi juga membagikan , mengambil bagian , memberi bantuan.
Hal ini disebabkan karea istilah proskartereo:  bukan saja berarti Bertekun/ tetapi juga memiliki arti Bertahan di dalam, menyibukkan diri dengan; berhubungan karib. Menjadikan  arti Persekutuan Koinonia dapat berlangsung karena  Proskatereo/Ketekunan dari pada Anggota Jemaat. Sdr-sdr…!!!!
1.   Dewasa ini Kita sedang hidup dalam zaman di mana ketidakpedulian pada orang lain dan keberpusatan pada diri sendiri mejadi nilai-nilai umum. Karena itu dimanakah “dunia” akan menemukan sumber air yang memenuhi  dahaga umat akan koinonia yang sesungguhnya di tengah persekutuan orang percaya?
2.   Dalam Perjanjian Baru kita tahu bahwa hari Pentakosta /hari yang kelima puluh setelah kebang-kitan Yesus Kristus adalah Pencurahan Roh Kudus. Secara historis, hari raya pentakosta ini telah dikenal oleh orang Yahudi yang memaknainya dengan perayaan pesta panen dimana roti-roti yang pertama dibuat dari hasil utama gandum yang baru dipanen dan dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban. Dan ketika mempersembahkan korban tersebut, maka semua orang harus berkumpul untuk menikmati berkat-Nya dan tidak diperkenankan untuk melakukan pekerjaan atau aktifitas apapun . Sebab itu mereka menyebutnya  hari raya Pertemuan Kudus. Tradisi ini juga yang sebenarnya sejak 30 Tahun lalu di Patai Base G,dimana mama2/PW Jemaat Sibuk Bikin Ketupat,ada ikan goreng yang di saus,es buah,PKB siapkan pondok2 dan para2,dll dimana setelah Ibadah Pentakosta II,maka ada Bazaar,tetapi juga kelebihan ikan dan ketupat dibagikan kepada sesama anggota jemaat untuk makan bersama-sama..dalam suasana Suka cita. Kiranya suasana seperti ini di kampung2 masih berlangsung…maksud saya bahwa bagaimana “suasana Koinonia setelah pencurahan Roh Kudus” itu di nampakkan dalam kebersamaan.
3.   Selain Koinonia dan Didache / Persekutuan dan Pengajaran..maka yang terpenting juga adalah KETEKUNAN/ proskatereo. Ayat 46  hendak menegaskan bahwa dalam hal Melayani setiap orang harus bersedia menghabiskan banyak waktu untuk Tuhan baik melayani ataupun melayani. 46”Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.   Mereka memecahkan roti  di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,” Inilah sebuah Koinonia yang Bertekun dalam Doa,Pengajaran dan Perjamuan.
Jemaat Tuhan yeng terkasih !!! Kiranya Roh Kudus akan memampukan bapak Ibu sekalian dalam memahami Koinonia yang sejati dalam Ketekunan untuk Malayani. Agar Jemaat ini terus bertumbuh dan jumlahnya akan ditambahkan oleh Tuhan yang adalah Kepala Gereja , Amin.

Kisah Para Rasul 1:12-14


Minggu 13 Mei 2018
GKI ALFA OMEGA FURIA KOTARAJA

Kisah Para Rasul 1:12-14
Rasul-rasul menanti-nanti
1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem   dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,   yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas,   tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.  1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa   bersama-sama , dengan beberapa perempuan   serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara   Yesus.

BERTEKUN DENGAN SEHATI DALAM DOA BERSAMA-SAMA.
Nas : Kis 1:14
Sdr-sdr…..
Sesuai dengan perintah pada Kisah.Rsl 1 :8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa , kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,  dan kamu akan menjadi saksi-Ku  di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria   dan sampai ke ujung bumi.   
Pada waktu itu Yesus tidak berjanji kalau berapa hari lagi Roh Kudus akan di curahkan,..jadi disini mereka harus menunggu. Ini sesuatu yang sangat meragukan sekali dan kalau lama tentu sangat membosankan mereka. Kita dapat membayangkan bagaimana kalau sebulan lamanya pasti mereka bersungut-sungat…tetapi ternyata di hari ke 10,ketika secara kontinyu dan tanpa terputus  mereka bertekun untuk Berdoa bersama-sama menantikan “saat yang dijanjikan Tuhan itu”..Roh Kudus dicurahkan. Jadi, saudara-saudara…… Bahwa Pengalaman Pentakosta senantiasa melibatkan tanggung jawab manusia. Mereka yang membutuhkan pencurahan Roh agar berkuasa untuk melakukan pekerjaan Allah harus menyerahkan dirinya kepada Roh Kudus lewat suatu komitmen kepada kehendak Allah dan melalui doa.

Perhatikan kesamaan-kesamaan di antara turunnya Roh Kudus atas Yesus dan turun-Nya atas murid Yesus.
  1. Roh Kudus turun ke atas mereka setelah mereka berdoa
    1. (Luk 3:21-22; 3:21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa,  terbukalah langit 3:22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya .  Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku  yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan. "
    2. Kis 1:14; Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa   bersama-sama  , dengan beberapa perempuan   serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara   Yesus.
  2. Ada kenyataan-kenyataan/fakta2 yang dapat dilihat dari Roh
    1. Seperti pada Luk 3:22 tadi atau; 
    2. Kis 2:2-4: 2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;   2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus ,  lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain  ,   seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
  3. Pelayanan Yesus dan para rasul baru dimulai setelah Roh Kudus turun ke atas mereka. Kita perhatikan :
    1.  Mat 3:16 : Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka   dan Ia melihat Roh Allah   seperti burung merpati turun ke atas-Nya dengan 
    2. Mat 4:17Sejak waktu itulah Yesus memberitakan:  "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga   sudah dekat!"
Jadi ini semacan sebuah syarat mutlak. Jika Roh Kudus akan dicurahkan,atau ketika kita dipenuhi oleh Roh Kudus,maka yang dibutuhkan adalah KETEKUNAN DALAM DOA. Disini kita dapat memastikan bahwa Roh Kudus tidak akan dicurahkan jika tidak didahului dengan BERDOA BERSAMA-SAMA DALAM KETEKUNAN, atau BERTEKUN BERSAMA-SAMA DALAM DOA” untuk beberapa waktu lamanya.
Sdr-sdr…mari kita perhatikan teks pada ayat 14 tadi :” Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama , dengan beberapa perempuan   serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara  Yesus.”
Ada Tiga kata yang sangat penting di ayat 14 ini yaitu : Bertekun,Sehati,Dalam Doa.
1.    Kata : Proskartereo: pros-kar-ter-eh'-o>> yang artinya : “bertekun/bertahan di dalam, menyibukkan diri dengan; berhubungan karib (Kis 8.13); melayani secara pribadi (Kis 10.7); menghabiskan banyak waktu (Kis 2.46); siap pakai (perahu) (Mrk 3.9) >> Kontinyu dan tanpa terputus.
2.    Kata : Homothumadon/ hom-oth-oo-mad-on'>> dengan sehati, bersama-sama, serentak, atau memiliki arti : bersama-sama , dengan bulat hati , Atas persetujuan bersama , persekutuan yang erat , satu hati. 
3.    Kata : pros-yoo-khay' proseuche >> yang artinya : doa, sembahyang; atau yang berarti juga tempat sembahyang (Kis 16.13,16)
Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa sebenarnya :”ketika mereka naik ke ruang atas,itulah tempat dimana mereka akan bersembahyang/berdoa. Di ruang atas ini ada keharusan tanpa terkecuali semua harus bersehati dan bersama-sama berdoa,secara serentak,tanpa terputus mereka bertekun dalam doa. Maka kata proskartereho :mau menjelaskan bahwa mereka semua itu telah siap dipakai,mereka juga harus bertahan dalam doa dan banyak waktu harus mereka sediakan untuk berdoa. Mengapa demikian saudara-saudara,karena satu hal. Bahwa orang yang mereka kagumi dan menjadi pemimpin mereka,yang memiliki Kuasa sudah naik ke Sorga,dan seketika mereka kehilangan Kuasa itu,sehingga mereka belum berani melakukan apa setelah kembali,.karena itu mereka harus menunggu “waktu-Nya” ketika Roh Kudus akan dicurahkan.

Sdr-sdr….!!! Belajar dari semua peristiwa yang diceritakan dalam pembacaan Alkitab hari ini…Pertanyaannya adalah Apa Arti Firman ini bagi kita..!
1.   Dalam hal berdoa/sembahyang kata proskartereho menjelaskan kepada kita bahwa dalam rumah kita masing-masing harus ada suatu tempat dimana kita selalu akan berdoa,entah di Meja Makan,Ruang Tamu,di Kamar Tidur atau pada suatu ruangan khusus untuk keluarga. Sama seperti pada setiap Gedung Gereja ada Konsistori,tetapi juga ada Ruang Doa bagi Pendeta dan Majelis Jemaat biasanya terletak di lantai atas/atau ruang tersendiri dlm gedung gereja.
2.   Jika kita telah memiliki dan memilih ruang itu,maka hal terpenting yang dijelaskan dari kata hom-oth-oo-mad-on' adalah : apakah kita akan melakukan sembahyang dengan senang hati,kita melakukannya bersama-sama karena ada persetujuan bersama,atau sendiri-sendiri.
3.   Jika kita hendak melakukan sembahyang dengan senang hati secara bersama-sama,maka kata pros-kar-ter-eh'-o menegaskan bahwa kegiatan sembahyang itu harus terus menerus kita lakukan,baik secara pribadi maupun dalam persekutuan keluarga.
Sdr-sdr…Untuk apa kita lakukan semua itu? Karena selalu Ada Berkat yang Tuhan janjikan untuk memberikannya kepada kita tiap-tiap hari? Karena ketika di Betania: Ia mangangkat TanganNya dan memberkati mereka.? Sdr-sdr…. !!! Tuhan sangat setia untuk memberkati kita,jika selalu mau bertekun bersama-sama dalam doa. 

Memang di era 4G dan wifi dengan jaringan optic bawa laut,kita semua sadar…saya dan juga sdr-sdr sekalian bahwa sebenarnya : “memang dekat tetapi terasa jauh”…artinya ketika tiap2 org akan sibuk dengan HP di tangan. Apa yang harus kita lakukan itu terlupakan. Dan itu juga menjadi masalah di Zaman ini. Maka hanya dengan persekutuan keluarga yang kuat,kita mampu melakukan apa yang baik dalam hidup.
Kiranya saat ini,dengan memahami Firman Tuhan ini,membuat kita semakin percaya bahwa Allah yang penuh dengan Kasih adalah setia untuk menjawab semua yang kita butuhkan. Ketika ada anggota Keluarga kita yang sakit,kumpulkanlah semua anggota keluarga dlm rumah bersama sisakit lalu semua ikut berdoa bersama-sama,sebelum kita meminta pendeta atau kita bawa ke rumah sakit. Kebersamaan dalam ketekunan itu jugalah yang akan kita nampakan dalam ibadah jemaat,KSP,Wik dan Unsur2 jemaat.
Kiranya Allah yang penuh Kasih,Bapa di dalam Kristus Yesus yang telah Naik Ke Sorga,Dia akan memberkati kita dengan memberikan Roh Kudus kepada kita untuk memelihara kehidupan dan pekerjaan kita dalam Kasih dan AnugerahNya. Amin.

YUNUS 2 : 1 - 20




21 Januari 2018
GKI PENGHARAPAN JAYAPURA

Bacaan : YUNUS 2 :1-10

Sdr-sdr !!! secara sederhana memahami cerita ini begini:Yunus pernah buat hal besar di Zaman Raja Yerobeam II,sesudah itu dia pulang,berdiam diri,tapi kemudian Tuhan suruh lagi ke Niniwe ke arah Timur,tapi Yunus tdk mau dan ia ke Tarsis naik kapal ke Barat.Ikan besar ditentukan Tuhan untuk mengantarkan Yusus ke Niniwe. Tuhan Tanya lg skarang Ko mau lanjutkan atau lari lagi.Yunus siap lanjut,dengan time limit 40 hari.Karena semua menyesal dosanya maka hukuman atas Penduduk Niniwe di batalkan oleh Tuhan. Yunus marah dan menyesal,lalu Atas Penentuan Tuhan dengan Pohon Jarak,Ulat,dan Angin Timur yang Panas,Yunus marah karena pohon jarak itu tetapi Tuhan lebih sayang 120.000 orang yang ada disana.

Sdr-sdr !!!
Kitab Yunus yang hanya 4 pasal ini hendak mengisahkan panggilan Yunus untuk pergi ke Niniwe.
1.   Pasal 1 (Yun 1:1-17) menceritakan ketidaktaatan Yunus pada mulanya serta hukuman Allah sesudah itu. Yunus tidak pergi ke timur laut ke Niniwe, malah naik kapal yang berlayar ke barat ke Tarsis (di Spanyol), tujuan terjauh yang mungkin ke arah yang berlawanan dengan kehendak Allah. Tidak lama kemudian Yunus menghadapi tindakan balasan Allah dalam bentuk badai besar di Laut Tengah, dipermalukan karena ketahuan para pelaut sehingga dibuang ke laut. Ketika itu juga Tuhan telah sediakan seekor "ikan besar" yang siap menyelamatkan hidupnya.
2.   Pada Pasal 2 (Yun 2:1-10) mengisahkan doa Yunus dari dalam perut ikan ibarat sebuah ruangan/tempat kematian, ketika ia bersyukur kepada Allah karena menyelamatkan hidupnya, Berjanji untuk menaati panggilan Allah, lalu dimuntahkan oleh ikan itu ke darat.
3.   Pasal 3 (Yun 3:1-10) mengisahkan kesempatan kedua bagi Yunus untuk pergi ke Niniwe dan pemberitaan amanat Allah kepada penduduk kota itu. Dalam peristiwa Nubuatannya, satu kota termasuk raja Niniwe menyerukan agar seluruh kota berpuasa dan bertobat, sehingga mereka diselamatkan dari hukuman Allah.
4.   Pasal 4 (Yun 4:1-11) berisi keluhan Yunus kepada Allah karena meluputkan kota yang memusuhi Israel ini. Dengan menggunakan pohon jarak, seekor cacing dan angin timur, Allah mengajarkan nabi-Nya yang marah-marah bahwa Dia senang menyediakan kasih karunia-Nya tersedia bagi setiap orang, bukan hanya Israel dan Yehuda.

Niniwe :bahasa Ibrani:Nīnewē; bahasa  Arab:Naīnuwa), adalah kota kuno yang disebut "kota yang luar biasa agung" dalam Kitab Yunus. Kota ini terletak di tepian timur sungai Tigris dan merupakan ibu kota kerajaan Asiria purba. Situs kota purbakala ini terletak tepat di seberang kota Mosul, di Provinsi NinawaIrakhari ini. Maka menjadi jalur perdangan Timur ke Barat yang ramai.
Sdr-sdr !!! Tentu Kitab Yunus ditulis karena memiliki tujuan  :
  1. Untuk menunjukkan kepada Israel dan bangsa-bangsa bahwa tindakan penyelamatan Allah melalui pemberitaan pertobatan adalah bukti dari Kasih Allah yang besar;
  2. Bahwa melalui pengalaman Yunus betapa jauhnya Israel telah jatuh dari panggilan mereka sebagai Bangsa Pilihan yang harus menjadi terang bagi orang-orang yang tinggal dalam gelap (Yesaya 49:6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi”.
  3. Untuk memperingatkan Israel yang murtad bahwa Allah dalam kasih dan kemurahan-Nya telah mengutus banyak nabi setia yang menyampaikan berita pertobatan-Nya agar menghindarkan hukuman atas dosa yang tak dapat dielakkan.
Maka Kitab nabi Yunus ini adalah :
  1. Salah satu di antara  dua kitab (satunya Hosea) yang ditulis seorang nabi yang lahir dan dibesarkan di kerajaan utara Israel.
  2. Pasal 2 :1-10 merupakan gaya sastra-cerita prosa yang agung dan singkat; hanya doa ucapan syukur Yunus (Yun 2:2-9) ditulis dalam bentuk syair.
Sdr-sdr ….!!! Jadi…Sekitar Tahun + 760 SM Kitab ini ditulis dan kita pastikan Yunuslah yang menulisnya. Yunus, yang berarti "merpati", diperkenalkan sebagai putra Amitai (Yun 1:1) “Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai”, Dalam 2Raj 14:25 dikatakan “Ia mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang telah diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer”. Jadi Yunus bernubuat di kerajaan utara Israel semasa pemerintahan Raja Yerobeam II (793-753 SM) dan ia berasal dari Gat-Hefer, tiga sampai lima kilometer utara Nazaret di Galilea.
Maka Dapatlah kita perkirakan bahwa : Diantara Pemerintahan Raja Yerobeam II Tahun 793 s.d Kitab Yunus di tulis tahun 760 sebelum Kristus Lahir. Ada 33 Tahun dimana Yunus hendak di utus ke Niniwe.Artinya bahwa Yunus telah tampil sebagai Nabi yang dalam nubuatannya yang dilaporkan dalam 2 Raja2 14:25 sebelum cerita Yanus ini. Maka tentu sebagai Nabi selama waktu 33 tahun ia merasa jenuh melihat kelakuan bangsa Israel,sehingga ketika ia hendak diutus ke Niniwe ia harus melarikan diri ke Tarsis.Spanyol. Saudara-saudara !!!

Dari Perikop pembacaan kita hari ini,apa makna firman ini bagi kita: pada ayat 9b menjadi Pengakuan yang tidak bisa ditawar-tawar bahwa:  Keselamatan adalah dari TUHAN!"..dan dalam Perenungan kita saat ini. Kata yang penting dalam Kitab Yunus ini adalah pada Kata Penentuan yang ditemukan ada 4 kali disebutkan yaitu:1) 1:17 Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar; 2). 4:6 Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya. 3). 4:7Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.       4). 4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allahbertiuplah angin timur yang panas terik. Maka dalam memahami Firman Tuhan ini Kata Penentuan Allah menjadi begitu Penting yang mengajarkan kita bahwa,manusia tidak dapat melakukan/menentukan segala sesuatu bagi dirinya sendiri.
Sdr-sdr….
Dalam hal memahami Penentuan Allah,Maka ada dua sisi yang harus kita renungkan yaitu ke luar dan ke dalam:
1.   Keluar artinya: Yunus mewakili setiap kita,yang adalah Pendeta,Guru Jemaat,Penginjil,Penatua,Syamas,Pengasuh Sekolah Minggu dan Pengurus Badan Pelayan Unsur Jemaat sebagai alat2 kelengkapan Majelis Jemaat. Tentu dalam kehidupan berjemaat ada banyak sekali persoalan dan pergumulan yang kita hadapi dan kesanalah kita di utus. Maka kehidupan Keristenan kita selalu di tantang dan Dosa selalu masuk dalam kehidupan kita. Ketika itulah kita yang adalah “hamba”,dipanggil untuk memberitahukan dan menasehati umat untuk kembali kepada Allah. Maka disinilah terkadang karena rasa bosan,kurangtaat,dan berbagai masalah lainnya,membuat kita menghindar dari panggilan Tuhan itu.
2.   Kedalam artinya :Yunus mewakili kita entah itu pejabat pemerintah,kepala keluarga,Ibu Rumah Tangga bahkan pribadi2 kita sendiri. Yang oleh Tuhan memberikan tugas dan kewajiban untuk memelihara Iman dalam Kehidupan dan Kerja untuk menyelamatkan orang lain,entah bawahan kita,Istri,suami dan anak selalu terabaikan.
Dari gambaran singakat dua sisi ini,tentu ada banyak cara yang akan kita gunakan unutk melarikan diri dan bersembunyi dari panggilan dan tangggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita,selain Yunus yang melarikan diri menumpang kapal ke tarsis.  Pada Ayat 5 dikatakan dalam doanya “Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya merangkum aku; lumut lautan membelit kepalaku”.Menggambarkan bahwa sebenarnya tidak ada tempat lagi untuk kita pergi dari Tuhan dan bersembunyi dariNya,baik dalam tanggungjawab dan kewajiban keluar maupun ke dalam.”Perut ikan” mengambarkan tempat,sebuah ruang,terakhir;maka Kesakitan,Putus Asa,Kecewa,Kematian,Tak berdaya,dll ibarat sebuah “Ruang” dimana Tuhan membawa kita berada disana,..sampai kita akan benar2 percaya bahwa Keselamatan adalah dari Tuhan. Sdr-sdr….!!!
“Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN”begitu doa Yunus...adalah saat diamana kita semua tanpa terkecuali pernah memiliki Pengalaman Iman dalam kehidupan kita ketika lalai melakukan panggilan Iman kita.,Sakit,duka cita,kecewa,banyak masalah,semua jalan seperti tertutup dari kehidupan kita,barulah kita ingat Tuhan. Begitulah Yunus berdoa dan mengaku :Keselamatan adalah dari TUHAN!". Menjadi bukti bahwa kita akan menemukan catatan Ucapan Syukur Anggota Jemaat di kosistori;Mohon doakan si A atau Si B dalam keadaan Sakit,juga ada Ucapan Sukur karena Sembuh,tetapi terkadang apa yang kita minta dalam Doa ditentukan lain oleh Allah,yang kita minta kesebuhan tetapi kematianlah yang kita dapati,dll. Ini Menjadi Bukti Iman bahwa Keselamatan hanyalah dari Tuhan. Maka Penentuan itu akan berlaku bagi kita menurut cara dan kehendak Tuhan dan bukan kita yang menentukan kemana diri kita berada. Maka sebagai Pelayan Firman,Pnt,Syms,lakukanlah Panggilan Pelayanan dengan Suka cita,dan sebagai warga gereja/jemaat lakukanlah kewajiban Imanmu dalam kehidupan Kekristetnan yang terus memuliakan Allah,agar kita selalu terhindar dari hukuman Allah atas kehidupan kita. “Pasal 4:11: Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?" Maka Kasih Allah mengajarkan kepada kita mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Sdr-sdr…hal lain yang penting juga adalah bahwa:
Dari dua sisi keterwakilan kita ini,maka kita semua tahu bahwa 2018 adalah Tahun Panas dalam Politik Pilgub Papua. Tadinya hampir Petahana melawan Kotak kosong,ternyata tidak. Tentu dalam situasi seperti ini,Kejujuran,Keadilan dan Kebenaran menjadi taruhan dihadapan cara2 yang membuahkan Dosa. Dalam konsisi seperti inilah,Tuhan mengutus kita semua untuk menyampaikan dan Menegakkan Keadilan dan Kebenaran agar Tanah Papua tetap menjadi Tanah Damai,jauh dari Konflik2 Politik,Masalah Ham,dll. Kesinilah dan di Tahun 2018 kita dipanggil oleh Tuhan untuk menyampaikan Kebenaran Allah dalam Hak dan Kewajiban Iman sebagai warga Gereja. Karena sejauh kita melarikan diri dan menutup mata dari hal-hal baik,Tuhan akan Menentukan KebaikanNya dan membuat kita Kecewa agar Tuhan diimani sebagai Penyelamat yang Penuh Kasih. Sdr-sdr !!!
Percayalah bahwa : “KESELAMATAN ADALAH DARI TUHAN”selalu tersedia dalam PENENTUAN ALLAH DAN BUKAN DALAM KEINGINAN DAN PENENTUAN MANUSIA. Keselamatan Adalah dari Tuhan menjadi Jembatan yang menghubungkan Tanggung Jawab Iman dan kewajiban kehidupan Kekristenan kita untuk selalu melakukan hal-hal yang baik dan benar dalam menjawab setiap panggilan dan pengutusan kita ke dalam dunia yang penuh dengan dosa ini.Percayalah bahwa kita semua ada didalam Penentuan Allah SELAMA KITA HIDUP untuk menyatakan Kasih dan Keselamatan bagi Dunia.
Amin.