Sabtu, 04 Mei 2019

Dibaharui untuk Misi Kristus



DIBAHARUI UNTUK MISI KRISTUS
Yohane 21:1-14

Teks Yohanes 21:1-14 ada kesamaan atau kesejajaran dengan berita dalam Lukas 5:1-11. Kesejajaran yang terjadi ketika Yesus memanggil Para Murid dan Ia bertemu mereka kembali sesudah Bangkit.
Injil Lukas 5:1-11
Diceritakan ada orang banyak dan para nelayan, Yakobus dan Yohanes. Yesus mengajar dari perahu Simon (Luk 5: 3). Ciri lain adalah kenyataan bahwa jala itu sobek (ay. 6) dengan banyaknya ikan karena Yesus menyuruh mereka menebarkan jala.Selain itu, Petrus menyadari keberdosaannya (ayat 8) tetapi Yesus memberi tahu Petrus dan teman-temannya bahwa mereka akan menangkap manusia (ayat 10) dan segera mereka meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus (ayat 11)
Injil Yohanes 21:1-14
Di dalam Injil Yohanes beberapa hal yang terjadi adalah : Yesus menjumpai mereka waktu Pada waktu fajar (ayat 4). Hal yang penting adalah ketika Yesus menyebut mereka anak-anak (ayat 5). Yesus menyuruh mereka menebarkan Jala ke sebelah Kanan dan menangkap banyak Ikan,tetapi Jala itu tidak robek. Murid yang dikasihi mengenali Yesus dan Petrus melompat ke laut (ayat 7). Mereka semua makan bersama-bersama dan Yesus sendiri yang membagikan ikan dan roti. (ayat 12-13)
Teologi Lukas dan Yohanes
A.   Teologi Lukas (5:1-14)
Beberapa penggambaran dalam Teologi Lukas adalah :
1. Kristologi :Suatu perubahan Gelar Yesus ketika Petrus menyapa Yesus sebagai Tuan (ay. 5) Perubahan sapaan gelar itu  setelah terjadi mukjizat dan Petrus memanggil-Nya Tuhan (ayat 8) gelar kristologis yang mengidentifikasi Yesus sebagai yang diurapi, Mesias.
2. Misi: Panggilan Yesus dari Nelayan diubah menjadi sesuatu yang baru (ayat 10b) bukan menangkap ikan lagi tetapi untuk menangkap manusia demi kerajaan Allah.
3.Keselamatan :Ada tahapan atau proses Keselamatan itu. Pertama Yesus menyampaikan firman Allah (ayat 1) dan berkhotbah kepada orang banyak dari Perahu milik Petrus (ay. 3), lalu ia melanjutkan dan memerintahkan Petrus menurunkan jaringnya dan hasil tangkapan ikan yang ajaib dan mengoyakan Jala  menyebabkan Petrus dan rekannya meninggalkan semua yang mereka miliki dan mengikuti Yesus (ayat 11).
4. Ecclesiologi :
Perintah Yesus untuk menebarkan jala hasilnya banyak ikan menyebabkan jaring yang merobek (ay. 6). Jaring melambangkan gereja yang mengumpulkan semua orang. Jaringnya robek karena terlalu banyak ikan sehingga kebutuhan untuk meminta bantuan (ayat 7) ini menyiratkan bahwa misi penyelamatan Gereja memerlukan lebih banyak Penjala Manusia.
5. Pemuridan:
Setelah semua itu terjadi maka mereka mengambil Keputusan; para nelayan di akhir bagian ini (ayat 11)menginggalkan semua yang mereka miliki untuk mengikuti Dia dalam Misi Kerajaan Allah.

B.   Teologis Yohanes
1.   Yesus yang hidup: Yesus yang bangkit adalah nyata, Ia terus melakukan mukjizat yang sama dengan yang Ia lakukan sebelum penyaliban dan kematiannya (ayat 6). Dia sangat nyata sampai-sampai Dia makan bersama mereka dan berbagi roti dan ikan yang baru mereka tangkap.
2.    Reaksi Petrus terhadapa Yesus telah mengingatkan dia waktu Yesus berada di halaman Imam besar Kayafas waktu itu. Jadi setelah mendengar dari murid yang dikasihi itu adalah Yesus,Petrus harus menutupi dirinya sendiri karena ia tidak berpakaian (ayat 7)-Petrus pernah penutup muka ketika orang2 mengenal sebelum ia menyangkal Yesus. Maka ada rasa malu dan hormat karena Yesus yang berdiri dipantai itu adalah Yesus yang telah bangkit-maka ia harus berpakaian. Fakta berikut adalah bahwa ada api arang adalah mengingatkan pengingkaran/penyangkalan Petrus di luar pengadilan Hanas (Yoh 18:18). Ini menunjukkan kesadaran akan keberdosaan dan pengkhianatannya sendiri sehingga perlu pertobatan. Selain itu, Petrus melompat ke laut (ayat 7), air menjadi lambang pembersihan dirinya dari dosa penyangkalan itu.
3.    Karakter dalam ayat 2, dari mereka memiliki pengalaman khusus dengan Yesus. Thomas telah menyelesaikan masalah keraguannya dalam (Pasal 20) juga Nathanael yang ragu apakah sesuatu yang baik dapat muncul dari Nazareth dalam (Pasal 1). Bahkan Petrus harus menyelesaikan Penolakan/Penyangkalannya terhadapa Yesus dengan melompat ke dalam air (ayat 7).
Kesimpulan
1.    Lukas bermaksud menunjukkan keindahan menjadi murid Yesus dan mengikuti Yesus adalah proses bertahap yang membutuhkan penyucian dan janji. Dalam perikop Lukas yang sama, Yesus mengajarkan bahwa keberdosaan seseorang seharusnya tidak menciptakan celah/pemisahan antara Tuhan dan orang berdosa (ayat 8)” Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
2.    Dalam perikop Yohanes kita melihat pentingnya mengakui keberdosaan seseorang di hadapan Allah yang ditunjukkan di sini oleh reaksi Petrus maka perlunya kerendahan hati dan rekonsiliasi dengan Allah dan orang lain.
3.    Injil Yohanes mengajarkan satu hal penting yaitu kecenderungan manusia untuk lebih sering menyerah dan cenderung kembali ke cara lama dalam melakukan sesuatu ketika menghadapi kesulitan (ayat 3) seperti Petrus yang kembali menangkap ikan.
Makna Firman ini bagi kita :
1.    Dasar Kebenaran: Bahwa Injil Yohanes adalah INJIL tentang PENYATAAN ALLAH. (1:1) Maka tujuan Yohanes adalah Mengungkapkan Kemuliaan Yesus sebagai Anak Allah,yang berisikan Kebenaran,Mujisat dan Saksi-Saksi,Dia adalah Mesias-Anak Allah. Dan melalui Gereja-Nya Umat Tuhan diberikan Pengetahuan Akan Mesias-Tuhan,supaya setiap orang percaya masuk ke dalam Proses Pembaharuan. Dalam Proses inilah maka….
2.    Gambaran seorang Petrus memberikan pesan kepada kita bahwa :
a.   Dosa penyangkalan terhadap Yesus,harus disucikan dalam proses Pertobatan.”menceburkan diri ke dalam Air”,membersihkan diri,dan tidak lagi berpakaian yang lama-Baju Penyangkalan harus ditanggalkan dan mengenakan “Baju Iman” yang dibaharui.
b.   Setiap orang yang telah melakukan ini-menjalani proses penyadaran diri akan dosa,maka ia akan diberikan makan oleh Yesus. “Ikan dan Roti” adalah bentuk penggambaran dari Firman Allah. Dan setiap orang yang telah menerima Ikan dan Roti = menerima KRISTUS DAN FIRMAN-NYA diberikan tugas untuk menjadi saksi akan kebangkitan-Nya.
3.    Ayat 12 “Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Panggilan dan ajakan untuk bertekun dalam Doa dan Firman tentu seperti “tarikan nafas” seperti kebutuhan Makan dan minum setiap saat—itulah Ajakan Yesus bagi kita—Jika Kita “mengasihi-Nya”-maka misi penggembalaan menjadi kewajiban setiap orang Percaya di Zaman ini. (ayat 15)
Tuhan memberkati saudara-saudara.Amin.

Rabu, 01 Mei 2019

Walking with Jesus


Keluaran 33:16
"Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"

Yesus berkata :
(Mat 11:29) "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan"

"Hindup ini " bukan saja kesempatan tetapi "Hidup ini adalah Anugerah". Suatu Pemberian Allah kepada anak-anak manusia. Tidak ada hidup tanpa beban. Kesempatan ataukah Anugerah dalam hidup memiliki Beban yang di pikul sampai mati. Setiap orang memiliki kesempatan untuk memikul beban kehidupan. "Potongan-potongan kayu yang di pikul" adalah beban yang dapat menjawab kebutuhan di "dapur nenek ini". Kayu kering itu akan menjadi arang dan debu,asapnya menghilang..dan takkan kembali...dan terus dari hari ke hari. Kesempatan dalam hidup adalah pencarian "beban" yang harus "dipikul" selama hidup. Dan Anugerah adalah Jawaban bagi "beban". Jalanilah hidup ini dan belajarlah pada Yesus. Karena didalam Anugerah-Nya ada Ketenangan dan kedamaian,maka berjalanlah bersama TUHAN sambil memikul beban hidupmu.

Di Ujung Senja


Foto:Dea262. Supiori-Menjelang Senja

INSPIRASI SENJA
Membias pada kaki langit,mewarnai laut dengan keindahan cahaya di ujung senja. Langit menjadi lukisan yang bergerak dalam derap waktu...sebentar lagi malam pun datang.
Manusia selalu bergerak sehari-harian seiring perjalanan waktu,menggapai cita dan asa. Malam menjadi renungan dalam cerita pendeka.Mungkinkah ada yang salah,ajarlah aku ya Tuhan,agar aku terus memuliakan-Mu.

Mazmur 16:7-8
 "Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku,  ya, pada waktu malam  hati nuraniku mengajari aku.  Aku senantiasa memandang kepada TUHAN  ; karena Ia berdiri di sebelah kananku,   aku tidak goyah".

DOA-ku :
Ya Tuhan,Terima kasih untuk hari ini. Jagalah aku dalam malamku bersama semua orang yang aku kasihi. Cinta-Kasih-MU mengajari aku. Karena itu aku mau bersyukur dan memuji-MU. Terima kasih. Amin












Selasa, 30 April 2019

Mentari Pagi

Foto Dea262: Diatas Langit Raja Ampat Waktu Pagi

  1. Inspirasi Pagi :
  2. Ia akan selalu ada,tanpa mengharapkannya kembali,ia akan selalu hadir setiap pagi.
  3. Itulah Fajar mentari pagi. Sekalipun kabut dan awan hitam menutupinya,ia tidak akan pernah berhenti bergerak dari Timur ke Barat.
  4. Sekalipun Badai menggocangkan dasar-dasar bumi ,tidak akan pernah menahannya.
  5. Sekalipun manusia tidak mengharapkannya kembali,ia tetap kembali seperti kemarin.
  6. Bumi tidak dapat menjauh darinya-karena semua mahluk hidup membutuhkannya. 

  7. Bacaan : Mzm 139:7-10 
  8. "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu,
  9. kemana aku dapat lari dari hadapan Mu?
  10. Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
  11. jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. 
  12. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
  13. juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.

  14. DOA :
  15. Aku bersyukur kepada-Mu ya TUHAN !!!
  16. Karena Kasih dan Kesetiaan-Mu. Roh-MU selalu hadir dalam Hidupku.
  17. Kemana dan dimana aku berada Engkau selalu hadir dan menolongku.
  18. Tidak ada tempat untukku bersembunyi dari-Mu.
  19. Tuntunlah aku dan Pegang tanganku,selamanya.
  20. Amin 


Senin, 29 April 2019

Engkaukah yang akan datang itu ? (habis)


Bagian tiga (Habis)


Jadi Finalitas Yesus adalah mengongcangkan dasar Iman;diceritakan dalam Kitab2 Injil bahwa Yesus membangkitkan orang,ada banyak orang mati tetapi hanya Lazarus yang bangit dan Yesus tidak katakana hai semua orang mati keluarlah bersama Lazarus. Di Kolam Bethesda ada banyak orang sakit,tetapi hanya satu yang disembuhkan. Jadi sekalipun tidak menyeluruh tetapi Yesus melakukannya secara mendasar. Ini lah bentuk konkrit yang dibuat oleh Yesus agar Gereja dan Orang Percaya melakukannya secara menyeluruh.
Sebab Filanitas Yesus adalah Finalitas yang diejek dan diludahi,yang tersalib. Pilatus juga menanyakan Finalitas Yesus,tetapi Yesus tidak menjawabnya.(Mrk 15:3-5). Inilah pemberitaan Gereja tentang :"Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?". Karena itu perbuatan-perbuatan Pembebasan dari Gereja tentang Yesus adalah yang harus ditinggikan. “Dan bukan kepala ular kobra” yang ditinggikan melebihi Kristus. Maka teologi Penerapan yang diwariskan dari Barat sudah waktunya dikaji kembali,karena itu semua persoalan konkrit jemaat tidak akan pernah terselesaikan?

Mengapa ? Kita perhatikan Kalimat terakhir dalam ayat 6 Yesus katakan: “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Di dalam Jemaat GKI Pniel ini semua orang tidak akan Menolak Kristus-Anggota Jemaat Pniel adalah pengikut-pengikut Kristus yang setia,tetapi di Pniel tidak semua orang merasa bersukacita-karena harus Kecewa. Kekecewaan adalah warisan Theologi Penerapan dan bukan karena melihat dan mendengar. Kesalahan anggota jemaat diukur dengan Penerapan Theologi dan Dogma dan Aturan dan tidak ada jalan keluar,karena Theologi Penerapan di bungkus dalam kolonialisme,sebagai Kepala Ular Kobra yang diangkat lebih Tinggi dari Kristus Yesus. Masih ada walaupun tidak banyak anggota jemaat tidak bisa menikah,banyak anak-anak tidak bisa di bawa kepada Yesus untuk di Baptis,banyak orang tidak lagi hadiri Perjamuan Kudus,kebanyakan memilih berada di rumah-padalah mereka tidak pernah menolak Yesus. Kalau memang tidak ada jalan? Maka mereka bisa menjadi orang2 yang tidak menolak Yesus tetapi harus kecewa? Tata gereja,dogma,liturgi bisa berubah Hanya Yesus yang tidak bisa berubah. Inilah tantangan GKI Pniel memasuki Yubelium pertama sesudah Perayaan 49 tahun ini. Sebab tidak mungkin Yesus membiarkan se-ekor domba yang tersesat mati dalam kecewanya.  
Sdr-sdr..!!! Karena kamu sudah mendengar dan melihat ? Jadi "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" untuk menyelesaiakan semua persoalan dalam kehidupan ini. Jawabnya : GKI Pniel tidak menantikan orang lain? Karena GKI Pniel sudah melihat dan mendenga?
Amin.

Engkaukah yang akan datang itu ? ( dua)


Bagian 2

Maka kita memiliki dua Pertanyaan : 30 April 1970,adalah HUT Gedung Gereja Pniel atau HUT Jemaat Pniel. ?
Menurut Alkitab gereja bukanlah lembaga buatan manusia,Gereja bukanlah Gedung. Nama yang dipakai Alkitab untuk gereja,adalah ecclesia. Ecclesia artinya dipanggil keluar, dihimpun-disatukan dari dunia. Kata ini muncul 114 kali dalam Perjanjian Baru, tepatnya di 17 kitab PB. Nama ecclesia memang belum menunjukkan secara eksplisit siapa yang memanggil. Nama kedua dalam Alkitab untuk gereja, kuriake justru menegaskan siapa si pemanggil itu. Kuriake berasal dari kata kurios, Tuhan. Kuriake adalah bentuk genetive dari kata benda kurios. Jadi kuriake berarti milik kurios.Alkitab mengkhususkan pengunaan kata kuriosuntuk Yesus Kristus. Dengan menggunakan kata kuriake untuk gereja, Alkitab mau menegaskan hubungan erat antara Gereja dan Yesus Kristus. Ini sama sekali tidak berarti gereja adalah milik eksklusif Yesus Kristus, pribadi kedua dalam keallahan. Gereja toh juga adalah milik Allah, Sang Bapa pribadi pertama dalam keallahan. Itu nampak dalam kesejajaran antara kata ecclesia dalam PB dan kahal dalam PL.

Pengkaitan gereja dengan Kristus (kuriake dan kurios) hendak menandaskan bahwa Kristus adalah Kepala gereja. Yang terpenting dalam gereja adalah Kristus. Kristus adalah yang terutama dan pertama. Semua bentuk Ibadah bahkan Tata gereja bisa berubah hanya Yesus Kristus saja yang tidak berubah (Ibr. 13:8).
Matius 11 :2-6 Meningalkan Pertanyaan bagi bagi : : "Engkaukah yang akan datang itu (yang final itu/Finalitas Yesus) atau haruskah kami menantikan orang lain?" Gereja tidak bisa menemukan Jawaban yang tepat dan benar melalui diskusi dan debat filsafat Tgeologi dan Dogmatika,tetapi Gereja hanya bisa “Dengar dan Lihat”. Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik".
Hal Inilah yang seharusnya mendapat perhatian dari Gereja dalam Kekristenan untuk menjawab semua persoalan dalam Iman orang-orang percaya,dan hal ini bukan persoalan Pniel,tetapi persoalan Umat Kristen di tanah Papua dan secara khusus di Kota Jayapura. Oleh sebab itu Finalitas Yesus ;”Engkaukah yang datang itu? Membawa kita kepada dua hal :
1.   Markus 5:8 …"Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" dan
2.   Markus 4:4 “…Manusia hidup bukan dari roti saja,….”
Pertama;Krisis Iman bagi orang-orang Kristen tetapi juga agama-agama lain di kota ini menyebabkan penderitaan dan Kematian,…Penderitaan dan kematian ini disebabkan oleh Roh Jahat yang namanya,Hiv/Aids,Narkoba,Ganja,Kemabukan, Korupsi,Radikalisme,Terorisme,exploitasi sumber daya alam tanpa batas, Kekerasan, kerakusan,pengrusakan hutan,…maka semua orang akan berterian “Hai engkau Roh Jahat keluarlah dari orang ini”,maka gereja dan semua agama akan berteriak,walaupun mereka tidak menyebut Yesus,tetapi dari teriakan itu Kuasa Yesus ada didalam teriakan itu. Itulah perjuangan Gereja masa kini,itulah suara Kita menapaki 50 tahun Emas sesudah perayaan ini.
Kedua;”Manusia hidup bukan dari roti saja”;maka kekristenan di kota ini diperhadapkan pada dua hal Roti atau batu. Modernisasi telah memberikan kepada kita kemudahan;transportasi,teknologi,mesin-mesin2,jaringan Internet,dalam dunia modern ini sebagai “roti”. Tetapi roti juga tidak cukup karena juga berbahaya bagi Kehidupan Iman Kristen,dank arena itu roti modernisasi itu bisa berubah menjadi batu bagi kehidupan orang Percaya,maka supaya tidak berubah menjadi batu maka harus diterangi dari “setiap Firman yang dari Mulut Allah”.
--------------------------->>bersambung.

Engkaukah yang akan datang itu ? Satu

Bagian 1
REFLEKSI
HUT GKI PNIEL KE 49 TAHUN
Selasa,30 April 2019

TEKS. MATIUS 11: 2- 6  “Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka. Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Narasi 1 :
Sejak 1 abad lebih..tepat 109 Tahun yang lalu,Metudebi adalah “bunda” yang dari rahimnya lahir “anak-cucunya” di Tanah Tabi yang terus bertumbuh dan berkembang sampai pada usia yang ke 56 (tepatnya tahun 1966) ketiga anak (dari sekian anaknya) dari bunda itu berkeinginan meninggalkan tempat kelahirannya Metudebi ingin menetap di Entrop dengan Nama Panggilannya Silo,ke Hamadi dengan nama Panggilan Imanuel dan ke Wahno dengan nama panggilannya Pniel.  Pengembaraan keluar Kampung Kelahiran mendorong mereka untuk membanguni sebuah “Rumah” yang membuatnya harus menetap jauh dari tempat kelahirannya,dan Pniel memilih untuk jauh dari Tobati. Maka pada 30 April 1970 diletakanlah “Fondasi” dari Rumah Pniel itu.

Narasi 2 :
Perkembangan dan pertumbuhan di Wahno begitu pesat,dan terus berproses sesuai perkembangan dari waktu ke waktu. Dan ternyata perkembangan itu lambat laun merubah Penampilannya,kebiasaannya,tradisinya yang dulu di ajarkannya mulai berubah berkambangan sesuai dengan tuntutan waktunya. Hari ini usianya  menuju perkembangan setengah abad,dan tahun depan akan memasuki Yubelium-tahun Emas pertama. Ibarat seorang yang merantau jauh dan ingin kembali menjumpai bunda/Rahim yang telah melahirkannya di Tobati,ia harus mencari jalan untuk kembali. Jalan kembali kepada Rahim Bundanya adalah jalan yang sulit-dan bukan jalan yang mudah. Perjalanan kembali dari Wahno ke Tobati bukanlah jalan yang mudah. Mengapa menjadi “jalan yang sulit” ?? Memang sulit ? Karena inilah perjalanan kembali dengan Muatan Perkembangan Teologi,Muatan Perkembangan Liturgis dan tata cara yang terus bertumbuh,Dan Praktek Peribatan yang agak maju,yang ketika “sang anak” ini kembali ke Rahimnya maka akan ada banyak perbedaan dari tingkat pertumbuhan yang dialaminya. Namum dari Rahim Bunda yang melahirkannya,hanya bisa tersenyum,dan bersyukur kepada Tuhan.

Nah !!! Setelah 49 Tahun “Pniel” tampil dan mau kembali ke Bundanya di Tobati,lalu semua orang di Kampung Tobati bertanya : "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
Sdr-sdr..dari Narasi cerita ini ada pesan yang ingin disampaikan kepada kita dalam usia 49 tahun sejak Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Pniel. Tapi Kehadiran persekutuan mungkin jauh sebelum 30 April 1970.

-------------------------------->>Bersambung