Sabtu, 09 Maret 2019

BUKAN DI BAIT ALLAH TETAPI DI GETSEMANI (INVOCAVIT)


MENGAPA YESUS TIDAK  DI TANGKAP DI BAIT ALLAH
TETAPI DI TAMAN GETSEMANI ?
LUKAS 22 :47-53

Kalau kita meneliti secara saksama,berita atau kisah Penangkapan Yesus ini,sebenarnya ada hal yang Menarik dan tidak Biasa. Yang saya maksudkan tidak biasa itu akan kita lihat pada Ayat 47-51 dan kedua Ayat 52-53. Maka untuk mendalami hal yang “tidak biasa tadi” maka kita akan menggunakan pertanyaan agar kita menemukan jawabannya.
PERTANYAAN PERTAMA :”Mengapa Petrus dan murid yang lain tidak menyerang Yudas,tetapi “orang-orang/rombongan yang menyertai Yudas? Hal ini patut kita pertanyakan karena Ketika Yesus berkata : "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?"  Ketika itu Yudaslah yang seharusnya diserang oleh Petrus,karena mereka tahu bahwa Yudas lah yang telah berkhianat terhadap Sang Guru;Yesus. Hal ini terasa aneh,sebab jika kita bayangkan keadaan terjadi pada sekelompok anak-anak muda saat ini,dimana pemimpin kelompok mereka dikhianati oleh seorang sahabat,tentu sahabat-penghianat itu akan dipukuli,bahkan bisa mendapat ancaman. Tetapi dalam Teks ini Yudas tak disentuh bahkan mendapat kata-kata ancaman dari Petrus dan murid lainnya,justru salah satu Imam Besar dari rombongan itu. Inilah hal yang menarik dimana kita akan menemukan jawabnya pada ayat 53.
PERTANYAAN KEDUA :” Dari jawaban Yesus ayat 52-53 kita memperoleh pertanyaan? Mengapa Mereka tidak menangkap Yesus di Bait Allah padahal IA selalu ada bersama-sama mereka di Bait Allah tiap2 hari? “Mereka” yang disebutkan dalam ayat 52 dalam rombongan itu memang tidak berani menangkap Yesus di Bait Allah karena hal ini :
1.   Jika mereka menangkap Yesus di bait Allah;mereka akan disalahkan dan tidak dipercaya oleh orang banyak,karena mereka tidak menemukan dan memiliki dasar dan alasan kuat bahwa Yesus telah melakukan kesalahan dan harus ditangkap.
2.   Bahwa Yesus bersama murid-muridNya,memiliki pengikut yang banyak dan mereka  terus mengikuti DIA kemana saja Dia pergi dan melakukan Mujizat-Mujizat diantara orang-orang Miskin dari Masyarakat Yahudi dan mereka yang terpinggirkan.
3.   Untuk bisa menangkap Yesus,maka mereka membutuhkan ”Penghianat”;dan Penghianat itu adalah Yudas. Yudas adalah seorang “yang dipanggil oleh Yesus menjadi Murid-Nya” dan bukan seorang yang membawa diri masuk kedalam kelompok para murid”. Dengan Pilihan dan Panggilan sejak Awal-maka Yudas memiliki semacan “keberanian dalam dirinya” untuk menyerahkan Gurunya. Tetapi rupaya Strategi dan apa yang dipikirkan oleh Imam -imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta tua-tua (ayat 52),mendapatkan sebuah Jawaban dan Pernyataan Yesus,yang tidak ditujukan kepada Yudas melainkan kepada mereka dengan mengatakan :” Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."
Oleh sebab itu menjadi bagian perenungan kita  saat ini adalah memahami kata-kata Yesus : “Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."(ay.53b) Dua hal terpenting dalam kata-kata Yesus ini adalah: INILAH SAAT KAMU DAN INILAH KUASA KEGELAPAN.
Pertama; INILAH SAAT KAMU; Kata Yunani humon (baca:hoo-mone') digunkan untuk kata “kamu” yang dapat berarti (ay.53b) adalah :hatimu ,imanmu,jiwamu. Artinya bahwa dengan kata “humon” yang ditujukan kepada “imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta tua-tua”  . Yesus hendak menunjukan kepada Keinginan mereka yang sebenarnya;Yesus membuka isi hati mereka yang jahat untuk menangkapNya dan bukan karena Yudas. Itulah keinginan mereka dan bukan Yudas,karena walaupun Yudas berkhianat,tetapi ia berkhianat atas keinginan hati mereka;jiwa mereka yang sudah bersepakat dengan Yudas untuk mereka menangkap Yesus.
Kedua; INILAH KUASA KEGELAPAN. Kata Yunani “exosia” (baca:ex-oo-see'-ah)Digunakan untuk Kata Kuasa; yang dapat berarti adalah hak; kuasa; pemerintah; wilayah yang diperintah orang (Lukas 23:7 wilayahnya Herodes). Maka dengan demikian Yesus membuktikan bahwa mereka bukan saja mewakili kalangan “orang-orang dan penguasa bait Allah”,tetapi mereka juga datang mewakili Pemerintahan yang berkuasa pada saat itu adalah Herodes untuk menangkap-Nya.Sedangkan kata Kegelapan digunakan kata Yunani  skotos yang berati Dosa atau Kejahatan.

Jadi kita memahami bahwa imam-imam kepala , kepala-kepala pengawal Bait Allah dan tua-tua(Penguasa Bait Allah);JIKATIDAK mempunyai Niat untuk menangkap Yesus dan Hati mereka tidak ada Kebencian,maka Yudas tidak akan Menghianati Yesus. Tetapi Karena apa yang dilakukan oleh mereka juga mewakili Pemerintahan yang berkuasa (exosia);maka di mata Yesus itulah Skotos;Kegelapan yakni Dosa dan Kejahatan yang direncanakan oleh “penguasa Bait Allah” dengan melibatkan Pemerintahan Herodes. Kata Yunani Lestes digunakan untuk Penyamun;Pemberontak;adalah Jawaban Yesus atas mereka yang datang dengan Prajurit lengkap dengan Pedang dan Pentungan. Maka Para Imam dan Tua2 mewakili “Penguasa Bait Allah” dan Pengawal bait Allah” adalah orang dalam dalam Pemerintahan Herodes.
Maka dalam kaitan dengan Minggu Invocavit:”Bila Ia berseru kepadaku, aku akan menjawab-Nya” (Mzm 91:15a). Bagaiman kita akan menjalani Minggu Sengsara II ini dengan pernyataan Yesus: “Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu." Dengan kata lain bahwa :
Walaupun dengan Exosia yaitu Kuasa Pemerintahan yang digunakan untuk merencakanan kejahatan dan dosa oleh “penguasa bait Allah” dengan jalan menangkap Yesus lewat penghianatan yang dilakukan oleh Yudas,Yesus tidak melawan bahkan menunjukan KASIH-NYA dengan menyembuhkan kembali “telinga Imam Besar” yang di potong oleh Petrus(ay.50-51). Jadi bukan saja tentang Mujizat,tetapi tentang Kepribadian Sang Guru-Yesus yang penuh Kasih ditunjukan di hadapan Petrus dan murid-murid lainya juga kepada Yudas dan rombongan yang hendak menangkap Dia. Maka benarlah apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Ayat 53a  “Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku”. Maka Kejahatan apapun yang direncakan terhadap  Yesus, IA membalasnya dengan tindakan Belas-Kasihan.
Dalam memaknai Minggu Invocavit:dengan Tema:”Bila Ia berseru kepadaku, aku akan menjawab-Nya” (Mzm 91:15a). Maka pergumulan Yesus di Taman Getsemani atas Cawan yang yang merupakan Kehendak Allah,maka Penggiringan Yesus ke rumah Iman besar untuk meneriman Tuduhan dan Hinaan juga merupakan Jawaban Yesus atas atas Kehendak Allah untuk menjalani Cawan;Penderitaan itu. / dea

Kamis, 07 Maret 2019

Apakah Gaya hidup yang Ramah Lingkungan ?

            
"One heart builds a city for the glory of God"
(Hen Tecahi Yo onomi T'mar Ni Hanased)
HAPPY 109TH YEAR DAYS
JAYAPURA CITY AND MISSION DAY IN TANAH TABI
Tanggal 7 dan  10 Maret 2019

Antara Moto dan Tema :"LIFE FEAR OF GOD AND CARE FOR THE ENVIRONMENT";
"Hidup Takut akan Tuhan dan Peduli Lingkungan" adalah Tema sentral yang diangkat dalam Perayaan 109 Tahun Kota Jayapura pada tanggal 7 Maret 2019 dan Hari Pekabaran Injil di Tanah Tabi (Metudebi) tanggal 10 Maret 2019. Di atas dasar Moto kota Jayapura :"One heart builds a city for the glory of God" atau Hen Tecahi Yo onomi T'mar Ni Hanased (Tobati Language) sebagai Implementasi dari Doa Tuhan Yesus :"Datanglah Kerajaan-Mu".

Walikota Jayapura,Penatua Dr.Drs.Benhur Tomi Mano,MM dan Wakilnya telah mencangankan Tema diatas sebagai "roh" diatas negeri Matahari Terbit (Tabi) agar seluruh penduduk kota dan kampung-kampung sekitarnya dapat memaknai dalam kehidupan dan aktifitas sehari-hari.
Mengapa begitu penting Tema ini untuk menjadi "roh" kehidupan bermasyarakata di kota Jayapura? Untuk itu maka Refleksi ini kiranya memotivasi kita sebagai warga Gereja dan juga Warga Masyarakat di Kota Jayapura. Maka pilihan kata pada Tema ini yang penting adalah "Hidup",Takut akan Tuhan dan Peduli Lingkungan.

Dasar Alkitab :
  1. Kejadian 2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden  untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.Kitab Suci menegaskan fakta bahwa Allah telah memberikan bumi ini kepada umat manusia (Kejadian 1 : 28-30). Maka Bumi ini harus kita kelola dengan penuh kasih sayang sebagai sikap PEDULI terhadap bumi.
  2. Mazmur 115:14-18;  "Kiranya TUHAN memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu.Diberkatilah kamu oleh TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia. Bukan orang-orang mati akan memuji-muji TUHAN, dan bukan semua orang yang turun ke tempat sunyi,tetapi kita, kita akan memuji TUHAN, sekarang ini dan sampai selama-lamanya. Haleluya!

Refleksi :
  • Pertama;Dalam Iman Kristen dan tentunya semua agama yang "mengesampingkan" teori evolusi,yang didalam setiap "Kitab Kudus" bahwa Bumi dengan segala isinya,termasuk manusia adalah Ciptaan Allah. Allah sebagai Sang Pencipta,telah menciptakan "dari yang tidak ada menjadi ada". Maka dari ciptaan itu yang termulia adalah MANUSIA.  Manusia adalah Citra Allah (humans are the image of God). Maka manusia sebagai Citra Allah,diberikan tanggung jawab untuk "menguasai" ,"mengelolah" dan bertanggung Jawab kepada semua ciptaan Allah di "Taman Eden itu kepada manusia (adam dan hawa).
  • Kedua;Bukti bahwa segala Ciptaan Allah ini diberikannya kepada manusia untuk mengusahakannya,juga di dalam Mazmur 115:16 diakatakan "Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia". Dengan demikian maka Bumi yang telah diberikan kepada manusia sebagai tempat dimana segala yang bernafas,semua yang HIDUP mendiami bumi,maka yang dimengerti dari kata HIDUP dalam tema ini adalah;semua yang bernafas dan bergerak ke masa depan.
  • Ketiga;Manusia sebagai Citra Allah diberikan "akal budi" untuk Menguasai,Mengelolah dan Mengusahakan bumi (baca;lingkungannya) dengan TAKUT TUHAN. Karena Hidup dan Takut Tuhan membuktikan bahwa Manusia adalah mahluk termulia yang menghargai dan mau memelihara bumi karena manusia memiliki "otak". Maka hanya orang-orang yang tidak takut Tuhan sajalah yang akan merusak bumi;lingkungan hidupnya. Karena itu dibutuhkan SIKAP PEDULI.
  • Keempat; dari Catatan  Hari Lingkungan Hidup sedunia adalah bahwa "Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni adalah demi meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet Bumi. Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan instrumen penting yang digunakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meningkatkan kesadaran tentang lingkungan serta mendorong perhatian dan tindakan politik di tingkat dunia. Hari peringatan ini dipandang sebagai kesempatan bagi semua orang untuk menjadi bagian aksi global dalam menyuarakan proteksi terhadap planet bumi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan gaya hidup yang ramah lingkunga.(wikipedia.org).
Apakah Gaya hidup yang Ramah Lingkungan ? Dalan 109 Tahun HUT Kota Jayapura dan HUT PI di Tanah Tabi ?


  1. KENDALIKAN SAMPAH PLASTIK;agar tidak mencemari Air dan Tanah untuk masa depan Anak-Cucu Kita.
  2. Mengkampanyekan kesadaran akan Bayaha Sampah Plastik dimulai dari dalam kehidupan keluarga dan Lingkungan Hidup masing-masing kelompok masyarakat kota.
  3. Mendukung Upaya Pemerintah Kota Jayapura dengan Kesadaran akan bahaya Sampah Plastik dalam berbagai aktifitas Perekonomian;di pasar,mall dan pusat-pusat perbelanjaan di Kota Jayapura.
  4. Maka Tugas bersama melalui Gereja,Mesjid,Pura,dan paguyuban-paguyuban..adalah meningkatkan Kesadaran untuk mengendalikan sampah Plastik melalui berbagai aktifitas berbagai kelompok,sosial,keagamaan,kesukuan/kedaerahan,dll.
Dengan demikian maka dengan Moto "Hen Tecahi Yo onomi T'mar Ni Hanase" melahirkan Konsep Theologinya "LIFE FEAR OF GOD AND CARE FOR THE ENVIRONMENT" sebagai AKSI PEDULI LINGKUNGAN DI KOTA JAYAPURA dalam 109 Tahun Suka cita dari Negeri Matahari Terbit (Tabi) adalah Wujud dari Tindakan Misi Pekabaran Injil.
Salam/dea

Selasa, 05 Maret 2019

MEMAKNAI SUB TEMA PASKAH 2019;force of encouragement


SUB TEMA PASKAH 2019 

“MELALUI KUASA KEBANGKITAN YESUS KRISTUS,JEMAAT GKI PNIEL KOTARAJA DIMENANGKAN DAN DISELAMATKAN SERTA DIMAMPUKAN UNTUK TERUS BERKARYA DALAM BERSEKUTU,BERSAKSI DAN MELAYANI DI TENGAH GEREJA”

Melalui Pemahaman dalam Refleksi Tema Paskah 2019,maka saya coba menyederhanakan Sub Tema Paskah  seperti berikut : “Melalui Kemenangan Kristus Jemaat GKI Pniel Kotaraja dimampukan untuk Bersaksi,Bersekutu dan Melayani”.(di tengah Gereja/Dunia).

1.   Di dalam Refleksi Tema Paskah kita memperoleh Pengertian bahwa Kemenangan diperoleh dari Peristiwa Kebangkitan Kristus (Paskah),yang secara Theologis kita memahami bahwa PASKAH adalah KEMENANGAN.
2.   Dengan kalimat pada ayat 57 :” yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus”… Maka Kemenangan berarti juga Keselamatan. Karena Keselamatan itu juga TELAH diberikan melalui dan didalam Kebangkitan Kristus.
3.   Kalau Keadaan orang-orang Korintus yang “mudah goyah” – maka mereka dianjurkan atau didorong melalui Kemenangan yang Telah diberikan untuk “tepap/jadilah Teguh”. Kata Yunani “hedraios” (baca:hedrayoh) untuk kata Teguh atau : tetap teguh,tidak goncang,yakin,tabah. Maka keadaan di Jemaat GKI Pniel melalui Sub Tema dikenakan kata “Kemampuan” sebagai lawan kata “tidak mampu” dalam penggambaran situasi konkrit. Dalam PB kata Kemampuan hanya terdapat dalam 2 Korintus 8 :3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan  mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka”. Kata Yunani “dunamis” diterjemahkan sebagai “Kemampuan” yang berarti :  kuasa;  kekuatan;  mujizat; tenaga;  kesanggupan.
4.   Dalam pengertian pada point 3 ini,maka yang dibutuhkan oleh Anggota Jemaat Pniel;semua orang beriman di dalam Jemaat Pniel adalah “dunamis”. Maka KEMAMPUAN yang dibutuhkanuntuk melawan “KELEMAHAN”  dalam tugas Kesaksian,Persekutuan dan Melayani adalah :
a.   Memohon KUASA-NYA. Memohon Kuasa Allah yang Telah membangkitkan Kristus dan Menang atas maut,untuk terjadi dalam kehidupan Jemaat untuk Bersaksi.
b.   Memohon KEKUATAN-NYA. Orang beriman dalam Jemaat harus berdoa untuk memohon Kekuatan Allah,ketika orang beriman berada dalam kelemahan supaya Persekutuan semakin kokoh dan tidak goyah.
c.    Momohon MUJIZAT-NYA. Orang Beriman dalam Jemaat;Anggota-anggota Jemaat juga baik Pelayanan Firman,  Penatua,  Syamas,  Pengajar;    guru     sekolah  Minggu yang TELAH di berikan “KEMENANGAN” supaya dapat MELAYANI Umat Tuhan dengan Kuasa dan Mujizat Allah. Maka Mujizat ini merupakan KESANGGUPAN orang Beriman yang selalu ada didalam Persekutuan dengan Tuhan dan memohon kepada - Nya. Karena diluar Persekutuan dengan Tuhan, Mujizat tidak akan terjadi.
5.   “…Terus berkarya”  adalah suatu “ajakan” kepada semua orang beriman dalam Jemaat,karena ajakan itu melekat pada Panggilan Tuhan kepada semua orang percaya ;karena karya kita;jerih lelah kita;jerih payahmu; tidak sia-sia. Mengapa tidak sia-sia,karena “ ALLAH TELAH MEMBERIKAN KITA KEMENANGAN /PASKAH,DENGAN KEBANGKITAN KRISTUS. Inilah kekuatan dorongan (force of encouragement) TUHAN ALLAH,bagi orang-orang Percaya dan secara khusus bagi kita di Pniel. Selamat Merayakan Paskah.  /dea

MEMAKNAI TEMA PASKAH 2019


TEMA PASKAH TAHUN 2019
Teks :
1 Korintus 15: 57-58
57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. 58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”

Pertama; Dalam membangun Jemaat di Korintus,rupanya orang-orang Korintus “tidak teguh” sehingga mereka membutuhkan nasihat yang sifatnya “dorongan” atau “anjuran”. Supaya “jerih payah” mereka di dalam Persekutuan dengan Tuhan tidak sia-sia. Maka haruslah dilakukan di dalam Kuasa dan Hikmat Tuhan.

Kedua; Mengapa Rasul Paulus begitu yakin bahwa semua pekerjaan “orang Korintus tidak sia-sia”. Hal itu di dasarkan pada kalimat “yang TELAHmemberika kepada kita kemenangan”. Sekarang kita mengerti bahwa Kemenangan itu bukan sesuatu yang “akan” atau “nanti” diberikan ketika Yesus datang kembali. Tetapi “kemenangan itu sudah ada dan telah diberikan. Kapan dan dimana Kemenangan itu diberikan ? Jawabnya adalah pada “Paskah” atau Kebangkitan Yesus dengan Bukti Kubur milik Yusuf dari Arimatea yang Kosong”.

Ketiga; Maka dalam memahami Tema Paskah atau Kebangkitan Kristus adalah KEMENANGAN. Dan kemenangan yang dimaksudkan disini adalah Kemangan atas Maut. Maka sebagai orang-orang yang sudah dimenangkan DIANJURKAN untuk Berdiri Teguh dan jangan goyah.

Keempat; Bagi orang beriman,bahwa untuk mendapatkan kemangan adalah “sesuatu yang Pasti”. Maka orang Beriman harus memasuki “hidup yang baru” setelah mendapatkan “pengampunan dosa”. Dalan Hidup yang baru itulah yang disebutkan “…bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.

Bagaimana Jemaat GKI Pniel memaknai Tema Paskah ini dalam kehidupan dan pekerjaannya dalam Jemaat ? Kita akan coba memahaminya melalui Sub Tema pada entri berikut. Tks. /Dea.

Sabtu, 02 Maret 2019

Christian Prince ( Teks Indonesia ) Hoax ? apa ini berita benar dari Ara...

Jadilah Pelindung-ku Sepanjang Masa


Gunung Cartenz
"Engkaulah Gunung Cartenz-ku,jadilah Pelindung-ku"

Mazmur 31:3b “Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!”

Ketika aku menyukai matahari, tetapi aku harus mencari perlindungan ketika matahari bersinar dan mulai menyengatku.
Ketika aku menyukai hujan,aku harus berlari mencari  tempat berteduh ketika derasnya air hujan membanjiri alamku.
Pikirku di dunia ini masih banyak tempat berlindung yang aman,… Tapi..dunia telah membuat aku menjadi lesu,…akhirnya aku harus berlari mencari tempat perlindungan abadi. Ketika aku tak berdaya,aku hanya berlindung dari pikiranku yang lemah.
Keangkuhan telah membuat aku berpikir,bahwa aku memiliki kekuatan dan kemampuan…dan itulah kesalahanku.
Ternyata aku menyadari bahwa yang paling berat itu adalah ini: merendahkan diri untuk membunuh keangkuhan dan rasa percaya diriku,…… maka aku harus menemukan tempat perlindungan yang kokoh. Yah ! tempat perteduhan yang aman.
Ya,TUHAN-ku,Terima kasih karena Engkau akan menerima aku dalam perlindungan-Mu. Engkau menjadikan Kuasa dan Kehendak-Mu menjadi tempat perteduhanku dan pertahananku.
Seperti kokoh dan kuatnya puncak Cartenz,…Engkau ada di sana,… Engkau kuat bagaikan Gunung Batu. Walaupun salju akan lenyap,engkau tetap disana.
Engkaulah Gunung Cartenz-ku,jadilah Pelindung-ku sepanjang masa,GUNUNG BATU-ku.
Ketika aku mengalami kesukaran hebat aku hanya dapat bersembunyi "dalam naungan wajah-Mu. 
Terima kasih,TUHAN penyelamat-ku,bilakah aku boleh datang kepada-Mu ?.
Jawab-MU : Datanglah dalam Doa Pergumulanmu /dea.

Jumat, 01 Maret 2019

“CAWAN MINUMAN SYUKUR”


“CAWAN MINUMAN SYUKUR”

Dalam Rumusan Liturgi Perjamuan Kudus GKI-TP tertulis : “Cawan minuman syukur diatasnya kita mengucap syukur,itulah persekutuan dengan darah Kristus”.

Dalam Ensiklopedia Alkitab Masa kini halaman 212,menjelaskan Kata Cawan bahwa Cawan zaman purba adalah mangkuk, lebih lebar tapi lebih dangkal dari mangkuk teh biasa. Umumnya dibuat dari tembikar, tapi ada juga dari logam (Yer 51:7).
1.      Ibrani kos, bejana, umum digunakan sebagai piala untuk minum, seperti yg digunakan oleh Firaun (Kej 40:11) ataupun oleh orang miskin (2 Sam 12:3b). Ukurannya bisa sebatas genggaman tangan atau lebih besar (Yeh 23:32), dan berbibir (1 Raj 7:26). Piala di istana Salomo dibuat dad emas.
2.      Ibrani gavia. Nama dari piala perak milik Yusuf (Kej 44:2 dab), dan nama dari mangkuk kandil emas di Kemah Suci, yg dibentuk seperti rangkaian buah badam (Kel 25:31 dab). Sebutan gavia dalam Yer 35:5 adalah nama untuk kendi. Mungkin juga kata itu nama bunga -- atau gelas minuman berbentuk piala.
3.      Ibrani saf. Nama tempat darah korban Paskah; Indonesia, 'pasu' (Kel 12:20). Juga nama dari beberapa perabot rumah tangga, muncul di antara peralatan yg diberikan kepada Daud (mungkin logam, berbeda dari tembikar, 2 Sam 17:28) dan pasu besar (Za 12:2).
4.      Ibrani qubba'at (Yes 51:17, 22) terang adalah bejana raksasa tempat anggur, dijelaskan sebagai kos.
5.      Ibrani 'aggan. Nama umum dari cawan besar pada zaman Semit purba, digunakan pada upacara-upacara keagamaan (Kel 24:6), atau tempat anggur pada pesta kebesaran (Kid 7:2). Sebagai penyimpanan anggur, mungkin bejana ini digantungkan pada pasak (Yes 22:24).
Dalam PB kata Yunani poterion mengacu kepada cangkir minuman dari berbagai jenis. Perabot tembikar terus digunakan (Mrk 7:4), tapi keluarga kaya mulai menggunakan gelas dan cawan tembaga, yg umumnya berbentuk piala, bnd piala misa suci yg tertera pada mata uang (lih IBA, hlm 89). Cawan yg digunakan pada Perjamuan Akhir mungkin adalah jenis mangkuk tembikar, daya isinya cukup memenuhi kebutuhan mereka (Mat 26:27).
Dalam Alkitab cawan mengandung arti kiasan, yakni terhisab beroleh berkat atau malapetaka yg diganjarkan kepada seseorang atau bangsa, atau pemilihan dan penentuan ilahi akan nasibnya (Mzm 16:5; 116:13Yes 51:17Mat 26:39 dab; Yoh 18:11) ARM/HAO.
Kadang-kadang 'cawan' digunakan sebagai metafora (kiasan), seperti dalam Mat. 26:39. Ketika Yesus bertanya kepada Yakobus dan Yohanes apakah mereka dapat ambil bagian dalam cawanNya (Mat. 20:22), yang Dia maksudkan adalah ikut mengalami penderitaan-Nya. Dalam berita Perjamuan Akhir dari Paulus, yang dimaksud ikut serta minum cawan Perjamuan Tuhan (1Kor. 11:26) adalah ikut memberitakan kematian Tuhan. Dan inilah yang menjadi Tugas dan Tanggung jawab IMAN setiap orang percaya yang telah datang ke “meja Tuhan” dan menerima“CAWAN MINUMAN SYUKUR”. Maka dengan demikian cawan hendak mengajarkan kita untuk terhisab,bertanggung jawab atas Iman kepada Kristus dan memperoleh Berkat dan anugerah keselamatan-Nya. /dea