Sabtu, 27 Oktober 2018

II TAWARIKH 34:1-7


BACAAN :II TAWARIKH 34:1-7
1  Yosia berumur 8 tahun ketika diangkat menjadi Raja. Ia menjadi raja selama 31 tahun di Yerusalem.
2  Ia melakukan yang benar di mata TUHAN, dan mengikuti apa yang dilakukan Daud, nenek moyangnya, tanpa menyimpang dari hukum Allah.
3  Pada tahun kedelapan masa pemerintahan Yosia sebagai raja, ia mulai mengikuti Allah, yang disembah Daud, nenek moyangnya. Pada tahun kedua belas masa pemerintahannya, ia mulai memusnahkan bukit-bukit pengurbanan, patung-patung Asyera, dan berhala yang dipahat dan patung yang dicetak dalam tuangan dari Yehuda dan Yerusalem.
4  Mereka menghancurkan mezbah-mezbah dan tempat-tempat pembakaran dupa bagi dewa-dewa Baal di hadapan Yosia. Ia memecahkan dan meremukkan patung-patung berhala, patung-patung ukiran, dan patung-patung tuangan lalu menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang telah mempersembahkan kurban kepada berhala-berhala itu.
5  Yosia juga membakar tulang imam-imam yang melayani allah-allah Baal di atas mezbah-mezbah. Begitulah caranya menyucikan Yehuda dan Yerusalem.
6  Yosia juga melakukan hal yang sama di Kota Manasye, Efraim, Simeon, dan sepanjang jalan ke Kota Naftali, yang di mana-mana telah menjadi reruntuhan.
7 Yosia merobohkan semua mezbah dan patung-patung Asyera. Ia menghancurkan berhala-berhala, pedupaan yang dipakai untuk menyembah Baal di seluruh negeri Israel. Kemudian dia kembali ke Yerusalem.

Sdr-sdr !!!
Untuk mengatahui siapa Raja Yosia dan Tindakan Pembaharuan yang dilakukannya,maka kita harus melihat kebelakang pada saman Raja Hizkia,Manasye,Amon dan Yosia.
1.   Hizkia artinya “Yahwe adalah kekuatanku”.Hizkia adalah salah satu Raja di Kerajaan Yehuda yang terkenal.Ia terkenal karena kesalehannya yang luar biasa dan terkenal dengan Reformasi keagamaan yang dilakukannya. Ia berusaha memberantas kesalah-kesalahan yang terjadi,Bait suci di Yerusalem dibuka dan dibersihkan dari segala kecemaran,kebaktian yang benar ditetapkannya.Perayaan Paskah yang tidak pernah dilakukan dirayakan kembali.Hizkian melewati tembok-tembok Yerusalem dan menghancurkan tempat-tempat pembakaran korban bagi dewa-dewa di seluruh Yehuda,Benyamin,Efraim dan Manasye. Ia dengan berani membuang Ular Tembaga Saman Musa yang menjadi ilah sembahan.
2.   Pembersihan yang telah dilakukan oleh Hizkia ayahnya dikotori lagi oleh anaknya Manasye (2 Raj.21:3). Ia mendirikan kembali bukitbukit pengorbanan,membangun patung Asyera,seperti yang dialkukan Ahab Raja di Kerajaan Israel. Maka TUHAN menghukum dia. Sesudah itu anaknya Amon mengantikannya menjadi Raja,dan memerintah hanya 2 Tahun. Amon di bunuh karena banyak bukti bahwa ia sendiri menerima sepenuhnya Penyembahan Berhala secara besar-besaran. Dan rupanya Amon dibunuh karena ada revolusi kecil di dalam Kerajaan Yehuda.
3.   Setelah Amon dibunuh,maka anaknya Yosia mengantikannya menjadi Raja. Yosia artinya “Allah menopang”. Jadi Yosia adalah anak Amon,cucu dari Manasye,yang pada saat berumur 8 Tahun dia naik tahkta menjadi Raja di Yehuda. Maka apa yang dilakukan oleh Ayah dan tetenya di hancurkan,dan melakukan Pembaharuan keagamaan yang lebih besar dari pada masa Hizkia. Itulah sebabnya dalam perikop pembacaan kita tadi bagaiman Yosia menghancurkan semua kuil-kuil berhala,mezbah2 pembakaran,patung Asyera dihancurkan dan dimusnakan termasuk tulang-tulang imam yang malayani Baal.
Sdr-sdr…!!! Inilah situasi yang terjadi sejak Raja Hizkia melakukan Pembahruan,mengembalikan peribadatan di bait Suci Yerusalem dengan benar,namum Manasye dan Amon mengotorinya,menajiskan dengan berhala2 dan bukit2 pengorbanan bagi Baal,dan kemudian dihancurkan kembali oleh Yosia,sampai ditemukannya kembali KITAB TAURAT di Bait Suci Yerusalem pada saat Reformasi di tahun ke 18 Pemerintahan Raja Yosia. 2 Raj.22:8.”Berkatalah imam besar Hilkia,kepada Safan,panitera itu:Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN”.
Sdr-sdr !!! Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Yosia,tentu sebagai seorang anak dari Amon,ia sendiri mngalami apa yang dialakukan oleh ayahnya bahkan dibunuh oleh rakyatnya Yosia pasti tahu. Maka oleh karena Tuhan menyertainya maka Yosia memiliki strategi yang yang membuat ia berhasil dalam Pembaharuan itu. Maka ada tiga tahap dalam rencana pembaharuan itu:
1.   Komitmen pada diri sendiri : Yosia secara pribadi meninggalkan kehidupan keagamaan yang menyimpang yang telah dilakukan oleh Ayahnya Amon dan Tetenya Manasye. Jadi Yosia memulai dari dalam dirinya dan berdampak pada kalangan istana saja.
2.   Mempengaruhi Lingkungan: Setelah melemahnya Kekuasaan Kerajaan Asyur  dengan matinya Raja Asyurbanipal,maka Yosia melancarkan Reformasi keluar Istana kerajaan dengan  sebuah keputusan untuk tidak lagi mengikuti Ilah-ilah dan dewa2 sembahan Asyur oleh segenap pendudk kerjaan Yehuda. Dan hal ini berakibat bahwa semua seisi istani kerjaannya mendukung untuk segera meninggalkan dewa-dewa dan baal.
3.   Pembaharuan yang diperluas :Setelah Yosia memastikan bahwa Keputusannya itu telah mendapat dukungan dari Istana dan semua penduduknya,maka ia melancarkan pembaharuan itu keluar ke kota Mansaye,Efraim,Simeon dan sepanjang jalan menuju Naftali (ayat 6). Yosia menjelajahi semua daerah-daerah dan menghancurkan semua kuil2 dan patung dan tempat-tempat ibadah kepada baal,dan patung Asyera-sembahan raja Asyur (ayat 3 -7). Dan memberlakukan kembali Ibadah Perayaan Paskah melebihi Perayaan paskah yang pernah dilakukan oleh Hizkia.(2 Raj.35:18). Bahkan Nabi Yeremia sendiri memuji Keadilan Pemerintahan Yosia. Yer.22:15.
Nah,sdr-sdr…!!! Seperti itulah gambaran tentang berita Perikop Pembacaan kita hari ini. Dan dengan begitu maka apa yang patut kita dapati dari berita Firman Tuhan ini:
1.   Nasional : Mencermati situasi Nasional,dan satu hal yang sangat mengganggu kehidupan Kekristenan dalam hal peribadahan,adalah Intervensi Anggota DPRRI melalui RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan,dengan pasal 69 yang mau mengatur Sekolah Minggu dan Katekisasi. Tentu kita tahu bahkan dari kita sendiri telah menandatangi sebuah Petisi untuk menolak dan mari kita lakukan itu. Dan bagi saya RUU yang mengatur sekolah minggu dan katekisasi identik dengan berhala modern yang harus kita tolak dan runtuhkan melalui seruan Jemaat-Jemaat kepada Sinode GKI,untuk melayangkan surat protes kepada DPR-RI selain petisi yang sedang beredar di dunia maya.
2.   Regional :Memahami situasi umum di tanah papua,maka satu hal yang sangat memprihatinkan adalah masalah kesehatan dan pendidikan. Maka seperti Raja Yosia,para pemimpin Daerah,Gubernur,DPRP dan MRP harus mempu melakukan reformasi dengan takut pada Tuhan,supaya Keadilan dan Kebenaran Allah benar-benar menjadi nyata,seperti Yeremia yang memuji pembaharuan yang dilakukan oleh Yosia. Maka satu hal yang tentu menjadi pergumulan anak-anak kita saat ini adalah Formasi CPNS 2018 yang oleh Pemerintah Prov.Papua didaftar secara off line. Bagaimana suara pimpinan Gereja menyikapi  hal ini agar tidak terjadi keresahan,sebab jika terjadi penganguran pun,maka semua situasi yang diakibatkan oleh keadaan itu akan menjadi kewajiban Gereja dalam tugas pastoral jika ada anak2 kita yang stress,kecewa termasuk kita orang tua. Maka suara Reformasi gereja untuk keadilan itu sangat penting dan gereja jangan diam.
3.   Lokus kita :Bagaimana dengan situasi kita di dalam Jemaat ini. Tentu harus dimulai dari dalam kehidupan kami Majelis Jemaat. Dan pembahauan itu masih dalam kaitannya dengan Sub Tema Perayaan 62 Tahun GKI Di TP. Satu hal yang mendapat dukungan majelis Jemaat adalah Laporan Keuangan Jemaat secara on line,dan diharapkan dapat dibacakan oleh semua anggota jemaat dan secara rutin. Selain dari Reformasi dibidang pelaporan keuangan,juga dalam hal peribadahan,dan pelayanan2 khusus dalam jemaat. Pemanfaatan Multimedia merupakan hal yang penting dalam Ibadah Jemaat dan akan ditingkatkan dari hari ke hari. Tetapi juga tradisi-trasisi gereja yang rasuli dalam Iman dan peribahan perlu mendapat perhatian sehingga tidak terjadi pergeseran-pergesera dari bentuk2 Ibadah yang calvinis seperti yang di anut oleh GKI dan gereja2 lain.
4.   Diri Sendiri : “Kebahagiaan dan Keselamatan” ditentukan Iman pada diri tiap-tiap orang”..kata-kata ini membawa kita kita pada pembaharuan pada diri sendiri. Ini juga yang dialkukan oleh Yosia,ketika ia memutuskan untuk menolak semua bentuk peribadatan kepada ball yang diwariskan ayahnya Amon. Maka setiap orang harus mampu untuk melihat jauh ke dalam dirinya,apa yang baik dan apa yang tidak baik,apa yang merugikan dan apa yang menguntungkan,tetapi juga apa yang menyelamatakan dan apa yang tidak. Membaharui diri sendiri dengan pengalaman rohani,dalam Iman dan Doa. Maka akan membuat kita mampu untuk merombak semua hal yang lama dan menata kehidupan ini dengan hal-hal yang baru yang mendekatkan kita kepada Tuhan,barulah kita mampu untuk mempengaruhi kehidupan orang lain,dimana saja kita berada,di rumah,ditempat kerja,paun dalam kehidupan berjemaat;menggantikan semua hal yang menghambat kita datang kepada Tuhan;menjadikan kita semakin Rajin dan bertanggung jawab dalam semua bentuk pelayanan gereja,berikan waktu kita sedikit saja untuk Tuhan dalam Persekutuan,Kesaksian dan pelayanan kasih.
Kiranya berita Firman Tuhan saat ini, mendapat tempat dihati kita masing-masing,karena di hati kitalah terletak segala kemauan dan kesungguhan untuk melakukan pembaharuan dan dibaharui oleh Allah melalui Roh Kudus. Amin.


0 comments:

Posting Komentar