“Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."
LUKAS 22 :52-53
"Inilah Saat Kamu" ;Kata Yunani "humon" (baca: hoo-mone') digunkan untuk kata “kamu” yang dapat berarti adalah :hatimu ,imanmu,jiwamu. Artinya bahwa dengan kata “humon” ditujukan kepada “imam-imam kepala dan tua-tua”. Mereka ini mewakili "Penguasa bait Allah". Maka kata "inilah saat kamu";membuktikan bagaimana Hati mereka,jiwa mereka dan iman mereka,yang mengandung kejahatan di telanjangi oleh Yesus.
"Inilah kuasa " :Kata Yunani “exosia” (baca:ex-oo-see'-ah)Digunakan untuk Kata Kuasa; yang dapat berarti adalah hak; kuasa; pemerintah; wilayah yang diperintah orang (Lukas 23:7 wilayahnya Herodes). Maka dengan demikian Yesus membuktikan bahwa mereka bukan saja mewakili kalangan “orang-orang dan penguasa bait Allah”,tetapi mereka juga datang mewakili Pemerintahan yang berkuasa pada saat itu adalah Herodes untuk menangkap-Nya dan terbukti dengan kehadiran Pengawal-Pengawal bait Allah.
"Kegelapan" digunakan kata Yunani skotos yang berati Dosa atau Kejahatan. Jadi Yudas telah terlibat dalam rancangan kejahatan dan Dosa yang di rencanakan oleh "Penguasa-Penguasa bait Allah" dengan Kuasa (exsorsia) Pemerintahan Herodes.
Maka kita berkesimpulan bahwa : Rencana penangkapan Yesus ini direncanakan oleh Imam-Imam,Ahli taurat dan tua-tua,dengan sepengetahuan Herodes untuk menangkap Yesus. Tetapi Karena Yesus memiliki Pengikut yang banyak,maka mereka harus mencari seorang Penghianat,bersembunyi di balikperan Yudas yang memiliki keberanian untuk menyerahkan Yesus. Karena itu Yudas dipilih;pilihan pada seorang murid adalah karena Penggilan Yesus dan bukan Yudas membawa diri masuk kelompok para murid. Maka ia memiliki keberanian untuk menyerahkan Yesus-Gurunya sendiri.
Melawan Radikalisme !!!
Bahwa “Kuasa Kegelapan” akan merasuki seseorang adalah ketika ia membawa diri ke dalam satu kelompok "ekstrim" atau bersama-sama dengan orang lain ikut merencanakan suatu tindakan untuk mencelakai orang lain yang adalah semama manusia ,entah kita yang sebagai peranang atau atas nama orang lain dan kelompok "radikal"; adalah Kejahatan dan Dosa. Dan inilah yang sering terjadi dalam kelompok-kelompok radikalisme,seperti yang baru saja terjadi di Koya oleh kelompok JUT sehingga melahirkan “demo damai” dari Kalangan Umat beragama di Kota Jayapura untuk mengusir dan menentang Kejahatan atau Skotos itu. Maka “demo damai” adalah juga wujud dari Tindakan Kasih Allah dari Umat-Nya yang menghendaki “Kedamaian” dan hidup Rukun. Maka Paham Radikalisme,yang merancang "skotos" bagi sesamanya harus ditiadakan dari Tanah Papua. Maka orang-orang yang Merancang Skotos;(Kejahatan dan Dosa) tidak boleh ada Persekokonkolan; kesepakatan-kesepakatan rahasia untuk berbuat kejahatan dengan siapa pun.
Dengan begitu kita dinasehati oleh Firman ini untuk menghindari dan tidak terlibat dalam rancangan2 kejahatan,sebaliknya kita diwajibkan untuk menasehati dan bertindakan dengan Kasih bagi mereka yang hendak melakukan kejahatan dan dosa.
Apa yang dilakukan oleh Yesus dengan “menempelkan” kembali telinga Iman Besar,adalah wujud dan bukti dari Kasih Allah dalam Diri Yesus. Dengan demikian kita belajar bahwa Kejahatan hanya bisa dikalahkan dengan Tindakan Kasih. Karena Kejahatan akan Lenyap tetapi Kasih akan ada untuk selama-lamanya. Maka tugas kita sebagai orang Percaya dalam menjalani Minggu Sengsara Yesus yang ke-2 dan semua orang mencitai KEDAMAIAN ;adalah selalu berpikir dan bertindak dengan mengedepankan Kasih Allah dalam hidup. /dea