Rabu, 05 April 2023

PILATUS TIDAK PUNYA KUASA ATAS YESUS

 

PILATUS TIDAK PUNYA KUASA ATAS YESUS


Yohanes 19:1-16a

Tema ini diangkat berdasarkan ucapan Yesus Sendiri..di ayat 11 (baca).”Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku”,kalua tidak berikan dari atas. Sebab itu : dia yang menyerahkan Aku kepadamu,lebih besar dosanya.” Sdr-sdr…Pertanyaannya siapakah dia yang dimaksudkan Yesus telah menyerahkan Yesus kepada Pilatus.? Yang Kedua,dari ucapan Yesus ini,maka Dosa Pilatus itu kecil,sedangkan yang besar dosanya adalah dia yang menyerahkan Yesus kepada Pilatus,yaitu Tua-tua agama Yahudi.

                Kalau kita baca dari Pasal 18 maka Yesus di adili sebanyak 6 kali:

PENGADILAN YAHUDI : Tercatat ada 3 kali Yesus diadili berdasarkan hukum Yahudi, yaitu di hadapan para pemimpin Yahudi:

1.       Di hadapan Hanas, mertua Imam Besar Kayafas

·         KETIKA Yesus di Tangkap.. mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar, dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa."(Yohanes 18:12–13)

·         Peristiwa peting yang kita ingat selalu bahwa pada kesempatan ini. Petrus menyangkal Yesus tiga kali. (Matius 26:58Markus 14:54Lukas 22:55Yohanes 18:15–18)

2.       Di hadapan Imam Besar Kayafas

1.       Di rumah Kayafas, Imam-imam kepala, dan seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. Walaupun tampil banyak saksi dusta.

2.       Peristiwa penting yang kita disini adalah ketika Imam Besar Kayafas bertanya kepada-Nya: "Apakah Engkau Mesias, Anak Allah?" Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah.

  1. Di hadapan Mahkamah Agama (Sanhedrin)

·         Dihadapan Mahkama Agama Merekan bertanya: "Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami." Jawab Yesus: "Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya; dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun kamu tidak akan menjawab. Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa." Kata mereka semua: "Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?" Jawab Yesus: "Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah."

Dengan demikian maka Mahkama Agama menyerahkan Yesus ke dalam Pengadilan Romawi dan Yesus mengalami 3 proses pengadilan menurut hukum Romawi :

1.       Dilakukan di hadapan Gubernur Roma, Pontius Pilatus, di mana Yesus dituduh melakukan pelanggaran politik. Pilatus tidak menemukan kesalahan.

2.        Setelah mendapati bahwa Yesus berasal dari Galilea, Pilatus mengirimkan Yesus kepada Raja Herodes yang memerintah daerah Galilea. Herodes tidak mendapati kesalahan pada Yesus, lalu mengirimkan-Nya kembali kepada Pilatus lagi.

3.       Terakhir kali Pilatus mengadili Yesus di atas kursi pengadilan resmi (bahasa YunaniLitostrotosbahasa IbraniGabata) dan menjatuhkan hukuman mati dengan disalibkan. 19:1 Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia  .

Inilah bagian yang telah kita baca dan akan merenungkannya…Sdr-sdr…..yang dikasihi Kristus Yasus.. Rasanya sangat Sedih melihat seluruh Proses Pengadilan yang kalua kita lihat dari pandangan Manusia,maka ini sebuah Proses yang penuh dengan Rekayasa,intimidasi,untuk suatu Tujuan bahwa Yesus Harus Dihukum Mati. Tetapi dari Sudut Pandang Rencana Keselamatan Allah…Inilah Bukti Cinta Kasih Allah Yang Besar bagi manusia.

Sdt-sdr…….!!!

Injil Yohanes menceritakan tentang pelayanan Yesus Kristus di daerah Yudea dan Yerusalem ditulis pada tahun 80- 95 M oleh Yohanes anak Zebedeus. Injil Yohanes dapat dilihat sebagai ringkasan sejarah menggambarkan Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan Mesias.

Tujuan penulisan kitab Injil ini sangat jelas supaya manusia percaya bahwa Yesus-lah Raja-Yang menerima Kuasa dari TUHAN ALLAH;Bapa di Surga. Dalam Pembacaan kita tadi.. Ada dua kebenaran yang diucapkan oleh Pilatus, yakni bahwa Yesus Kristus tidak bersalah (18:38b..”Pilatus berkata :Aku tidak mendapati kesalahan apapu padaNya”). Kedua tentang Kebenaran,ayat 38.. bagian ini lebih mendalam daripada pemahaman Pilatus.

Selanjutnya Yohanes memperlihatkan sebuah fakta perdebatan dari pilihan antara membebaskan Yesus Kristus atau disalibkan. Dan keputusan ada di tangan Pontius Pilatus. Ayat 38: Pilatus mulai dengan pertanyaan tentang “kebenaran” itu, karena Pilatus tidak menemui kesalahan dalam diri Yesus. Melalui pernyataan ini tampak jelas bahwa meskipun Ia diperlakukan seperti pelaku kejahatan, Ia sama sekali tidak pantas diperlakukan seperti itu. Karena itu Jawaban Yesus tentang kebenaran adalah bukan diukur secara hukum agama (Taurat dan adat istiadat Yahudi). Tetapi kebenaran berbicara tentang kerajaan Allah, yaitu kuasa Allah. Kebenaran (Yun. “aletheia”) tidak tersembunyi “tidak terbatas” dia bersifat kekal. (Ibr “Emeth” keteguhan yang memiliki substansi “kekal” atau abadi).

Sdr-sdr..Sebagai Gubernur, Pilatus diberi kekuasaan untuk mengadili Yesus Kristus. Teriakan salibkan Dia, bahkan meminta membebaskan Barabas seorang penjahat, sepertinya jauh lebih berharga daripada tuntutan orang-orang Yahudi pada Yesus Kristus yang tidak terbukti melanggar hukum. Berulang kali Pilatus dalam pemeriksaan tidak menemukan kesalahan hukum pada diri Yesus Kristus (ayat 38b; 19:4).

Dan karena itu…Sesuai tradisi pada tanggal 14 Nisan (menurut Tahun Gregorian antara Maret-April) yaitu hari Raya Roti tidak beragi dalam Paskah Yahudi ketika peristiwa pengadilan Yesus Kristus terjadi, maka kebiasaan pemerintahan Romawi melalui Gubernur Yudea selalu membebaskan orang tahanan. Dan Barabas yang diminta orang banyak untuk dibebaskan. Ketika Pilatus keluar, dia menegaskan bahwa Yesus Kristus tidak bersalah.  Di saat Pilatus melihat begitu murkanya orang-orang itu maka Pilatus memerintahkan untuk mengambil Yesus Kristus, menyesah Dia layaknya seorang penjahat.

Dan..Yesus Kristus dimahkotai duri (bukan mahkota duri) yang dibuat dari ranting tanaman berduri yang tumbuh di Palestina, dengan jubah ungu. Dia diolokolok seolah-olah menggambarkan aib dan cela sebagai Raja orang Yahudi dengan kepala dan muka-Nya yang berlumuran darah (ayat 2-5). Imam-imam kepala, yang mendalangi kerumunan orang itu, berteriak “Salibkan Dia, salibkan Dia!” (ayat 6-9). Mereka ingin menimbulkan kesan bahwa semua orang sedang menentang-Yesus,padahal tidak.

Ketika..Pilatus merasa semakin didesak maka ia bertanya tentang asal usul Yesus Kristus. Sebab Pilatus tidak sanggup memahami apa maksud dari jawaban Yesus. Yesus diam saja. Dalam ayat 10-12 ada kebenaran mendasar tentang Pilatus. Pilatus menganggap dirinya adalah orang berkuasa. Tetapi Yesus Kristus melihat bahwa Dia hanya menerima kuasa “dari atas”.  Pilatus ingin menunjukan kewibawaan di hadapan Yesus Kristus dengan istilah “kuasa” atau jabatan, kedudukan yang menurut Pilatus dapat menyelesaikan persoalan. Tetapi Yesus Kristus ingin menunjukkan bahwa kuasa Pilatus tidak diperhitungkan dalam penggenapan Mesias, Bahwa Kerajaan Allah akan dimulai dengan penolakan oleh bangsa Yahudi itu sendiri.

Yesus Kristus diadili dan dijatuhi hukuman mati di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata, waktunya kira-kira jam 12 di hari persiapan Paskah (ayat 13-14). Pilatus keluar yang terakhir kali, mengatakan “inilah Rajamu! “yang menunjukan kepada mereka bahwa Yesus adalah raja, tetapi para imam dan orang banyak berseru “enyahkan Dia! Salibkan Dia! Setelah Pilatus berjuang sekeraskerasnya, dia harus menyerah. Bukan karena dia lemah dalam karakternya, tetapi karena konsepnya tentang kebenaran itulah yang salah. Sdr-sdr….

Disini Yohanes ingin memperlihatkan kematian Yesus Kristus memiliki hubungan penting dengan perayaan Paskah Yahudi. Artinya Yesus Kristus dihukum berdasarkan hukum Taurat, dengan demikian Hukum Taurat digenapi melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Maka di atas kursi “Gabata” (Litostrotos, atau kursi batu) Yesus Kristus diserahkan kepada orang untuk disalibkan (16). Sdr-sdr..

Makna Firman ini bagi kita:….

  1. Bahwa Suatu kebenaran diri dan kebenaran iman adalah dua aspek yang sangat berbeda dalam diri seseorang. Apalagi bila hal itu diperhadapkan pada suatu pilihan, di mana kebenaran diri lebih pada sikap ego manusia yang ingin menonjolkan kekuatan bahkan kekuasaan. Sementara kebenaran iman menunjukkan sikap seseorang yang lebih memprioritaskan keyakinannya kepada Tuhan Allah yang mengatur segala sesuatu agar menjadi baik. Disini kita belajar untuk meletakan kebenaran karena Iman dan Kuasa Manusia.
  2. Sikap membenarkan diri cenderung dalam sebuah pilihan selalu memaksakan kehendaknya dari pada kebenaran Tuhan Allah. Yesus Kristus memberi perbedaan kuasa Pilatus dan kuasa dari Tuhan Allah. Itu sebabnya Gereja memiliki kuasa Yesus Kristus yang dapat berpartisipasi dalam pilihan tetapi juga menentukan arah tatanan hidup Persekutuan kita melalui Pelayanan,tetapi juga dalam kehidupan dari aspek social,ekonomi bahkan politik.
  3. Gagalnya Indonesia jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20—juga karena Kesalahan dalam Penenpatan Kebenaran dan Kuasa. Situasi Politik,dan Suara Mayoritas mengalahkan suara Panglima Tertinggi yaitu Presiden… Disini kita sebagai orang Kristen Belajar dan mengambil hikmah-nya..Bahwa Ego,mementingankan diri sendiri, keangkuhan, dapat menyebabkan perpecahan dan kebencian. Karena itu
  4. Orang yang berpegang pada kebenaran sejati akan diberi kuasa oleh Tuhan Allah untuk berani menegakkan kebenaran apa pun konsekuensinya. Kekuasaan dan jabatan adalah anugerah Tuhan Allah. Oleh karena itu ketika dipercayakan dalam suatu jabatan, hendaknya kita mampu melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab agar dapat menghadirkan kebenaran dan keadilan. Hal ini memang mengandung risiko, tetapi serahkanlah segala sesuatu kepada-Nya. Karena Tuhan Allah sendirilah yang akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita.
  5. Hari ini 118 Calon Sidi Baru,akan mengaku Iman mereka-supaya mereka dapat belajar dan memehami Kebenaran Allah dan mempu untuk menjadi pembela kebenaran Injil Kristus dimana mereka aka berada. Karena Yesus rela berkorban menebus hidup setiap manusia dengan sengsara dan darah-Nya. Dari kerelaan berkorban Yesus Kristus mengalir keajaiban sikap Kristen yang juga harus bersedia berkorban untuk kepentingan dan kebaikan orang lain. Amin

Sabtu, 18 Maret 2023

RESTORASI DAN REKONSIALI DALAM PERISTIWA KENOSIS

 

BACAAN : FILIPI 2:1-11

BERSATU DAN MERENDAHKAN DIRI SEPERTI KRISTUS


Waktu terus berjalan dan menghantarkan kehidupan kita dalam dunia, melewati Pandemi Global,dan kita telah masuk pada peradaban baru, sosial, ekononi dan teknologi tentu terus berkembang dan semakin canggih. Peradaban baru seperti apa yang kita bayangkan : Di Indonesia dan Papua.

1.    Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesiasentris. Melalui pembangunan IKN, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa.

2.    Keberadaan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) akan menjadi peradaban baru bagi anak muda Papua. Peradaban yang menjadikan Tanah Papua lebih maju dan sejahtera. "Gedung ini akan mewadahi semua anak-anak Papua, untuk mereka mampu mengekspresikan mereka punya kreasi dan bakat.

3.    Peradaban baru itu dikaitkan dengan Transformasi digital,yang menandai kemajuan Teknologi Dunia. Pernyataan kecil kita tidak pernah bayangkan bahwa suatu saat kita akan menyetuh dengan Cris/Barcode dalam urusan persembahan di dalam Gereja. Tapi kita sudah memulainya. Dan kata orang…Zaman perubahan ini telah menandai kita dalam Dua Generasi yaitu Generasi Kolonial dan Generasi Milenial.

4.    Zaman ini akan menyajikan banyak Perbedaan pendapat yang sering terjadi entah dalam lingkup keluarga, pergaulan, pekerjaan, organisasi, bahkan dalam hidup bergereja,dengan perubahan-perubahan yang ada. Sehingga pada saat yang bersamaan… Sebagai umat percaya yang hidup dalam dunia ini dituntut untuk tetap bertahan dalam iman kepada Kristus serta mampu menyesuaikan dan menghadapi arus perkembangan juga permasalahan yang sering menimbulkan gesekan, perselisihan yang bisa berakhir pada perpecahan.

Catatan pendahuluan ini mau mengarahkan kita untuk memaknai Tema : BERSATU DAN MERENDAHKAN DIRI SEPERTI KRISTUS, Bahwa Perubahan Peradaban Dunia tidak boleh memecah bela orang Percaya-supaya tetap Bersatu—dan Kesatuan itu hanya dapat terjadi Ketika Ada Kerendahan Hati-seperti Kristus.  Nah..sdr-sdr..Ibu/Bapa Kekasih Kristus….

Satu jemaat Kristen di Eropa, tepatnya di Yunani, yang terdiri dari orang Kristen non Yahudi, dan sebagian kecil Kristen Yahudi, jemaat yang murah hati dalam pemberian dana menopang kerja pelayanan Paulus. Paulus menulis suratnya kepada mereka,yaitu jemaat di Filipi ,yang ditulis Rasul Paulus dari dalam Penjara, dan Timotius membantu mengantar surat ini, yang ditujukan kepada seluruh orang percaya, penilik jemaat dan diaken.

Surat ini..Memuat segala ucapan syukur, doa, nasihat, teguran dan penguatan iman bagi jemaat yang terus bertahan dalam iman kepada Kristus, walaupun jemaat yang adalah hasil pelayanan Paulus ini terancam berbagai problematika, yaitu ancaman perpecahan dalam lingkup jemaat, ancaman perpecahan yang terjadi lingkup jemaat, dalam hal ini para pelayan jemaat yaitu Eoudia dan Sintikhe yang adalah diaken (pelayan meja), dan masuknya Guru-guru palsu, Paulus menyebut mereka anjing-anjing (Fil 3:2) yang hendak mengeruhkan dan memecah belah jemaat dengan ajaran” palsu.


Jemaat Tuhan yang terkasih…. Surat Filipi 2:1-11 secara khusus adalah nasihat  yang menekankan sikap kerendahan Kristus dalam membangun kesatuan jemaat sebagai umat Allah, dikarenakan perbedaan pendapat, perselisihan, egois, merasa diri lebih benar dan hebat mengakibatkan ancaman perpecahan dalam tubuh jemaat, berita ini diketahui Paulus atas informasi dari rekan-rekan pelayanannya yang mengunjungi Paulus ketika ia ada dalam penjara.

Theologi Naskah:

      a)    Pada ayat 1-4 adalah nasihat bagi jemaat untuk terfokus pada kasih Kristus yang mempersatukan, agar jemaat FIlipi tetap memandang Kristus dalam membangun hidup berjemaat. Paulus tentu bersukacita melihat jemaat yang terus teguh bertahan dalam berbagai penderitaan, ajakan untuk tetap sehati sepikir dalam kawih jiwa dan tujuan, kerendahan hati, serta memperdulikan orang lain sebagai sesama manusia dan jemaat Tuhan.

b)    Ayat 6-11, Paulus semakin menekankan jemaat untuk melihat Kristus sebagai Tuhan yang merendahkan diri menjadi manusia, dalam ketaatan hingga Allah meninggikanNya, sebagai contoh dan teladan hidup yang benar dalam kebersamaan hidup jemaat.

c)    Pada bagian ini secara khusus di Ayat 7 Rasul Paulus berbicara tentang “pengosongan diri” atau Kenosisi. Artinya bahwa Rasul Paulus menginginkan Jemaat di Filipi Memiliki Kerendahan Hati (ayat 7) ARTINYA: Memiliki Sifat tidak sombong atau tidak angkuh.;

·         Kata Pengosangan diri adalah menanggalkan diri dan turun sampai ke tingkat di mana Ia dianggap tidak memiliki apa-apa.

·         Mungkin ketika mengosongkan diri, hampir tidak ada orang yang mengerti siapakah Dia yang sebenarnya. Secara lahiriah Dia adalah seorang pemuda biasa; berasal dari keluarga sederhana; ayahNya hanya seorang tukang kayu. Tetapi sebenarnya, Kolose 1:19 mengatakan, seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dlm Dia.” Seluruh kepenuhan Allah bukan sebagian (semua setara, sama dengan Allah: Mahakuasa; Mahamulia; Mahakasih; seluruh atribut Allah yang lainnya).

·         Kristus memiliki segala-galanya, namun dengan kerendahan hati Ia mengosongkn semua itu, bertindak seolah-olah Ia tidak mempunyai apa-apa.,dan Paulus mau menyampaikan bahwa, kerendahan hati Kristus ini harus dimiliki oleh jemaat di Filipi dalam kehidupan bersama.

d)    Ketika Kristus menjadi manusia, di saat yang sama Dia juga adalah Allah. Dengan demikian, kenosis atau tindakan mengosongkan diri yang dimaksud di dalam Filipi 2:7, merupakan sebuah bentuk keteladanan tentang kerendahan hati yang Kristus berikan. Keteladanan tentang kerendahan hati yang ditunjukkan oleh Kristus adalah bahwa Dia tidak menganggap kesetaraan dengan Bapa sebagai sesuatu yang perlu untuk dipertahankan, melainkan Dia mengosongkan diri-Nya. Kristus mengosongkan diri-Nya dengan mengambil rupa hamba dan menjadi manusia sehingga dengan jalan tersebut Dia dapat menggantikan kita untuk menjalani penghukuman yang seharusnya kita terima akibat dosa. Kristus melakukan ini semua dengan sebuah tujuan yaitu agar kita dapat diselamatkan. 

e)    Jadi…Tujuan Kristus mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba adalah untuk merestorasi;memulihkan, mengembalikan suatu keadaan menjadi seperti semula--yaitu hubungan manusia dengan Allah yang terputus akibat DOASA. Inilah Pekerjaan rekonsiliasi/pemulihan yang dilakukan oleh Allah melalui anak-Nya yang datang sebagai seorang hamba -- yang oleh-Nya kita yang adalah hamba dosa agar dibebaskan dan menjadi anak-anak Allah.

Jemaat Tuhan yang terkasih……. Hari ini dan hari-hari selanjutnya… Kehidupan di era yang terus berkembang secara dinamis membuat manusia kini menggantungkan diri pada perkembangan itu sendiri. Dalam perkembangan itu kadang manusia melupakan Tuhan sebagai sumber Ilmu Pengetahuan. Manusia sering menganggap dirinya paling hebat, dan mulai bertindak angkuh, ambisius, mementingkan diri sendiri, menganggap orang lain lebih rendah, dan cenderung berbenturan dengan sesama.

Padahal sesungguhnya manusia itu rapuh. Manusia bukan apa-apa tanpa Yesus Kristus, yang rela untuk turun ke dunia, mengosongkan diriNya, menjadi rupa sebagai seorang hamba, mengerjakan karya selamat di atas kayu salib dan bangkit mengalahkan dosa.

Semuanya Ia lakukan karena keberdosaan dan kerapuhan kita sebagai manusia. Ia merendahkan diri-Nya agar manusia yang berdosa diberikan ruang kasih dan mempersatukan kita dalam KerajaanNya, menjadi berharga di hadapan Allah.

Panggilah hidup orang percaya di masa kini semakin diuji, perjalanan kehidupan Gereja kedepan tentu kelak mau tidak mau harus diserahkan kepada generasi kedepan-generasi Milenial ini. Tidak ada yang benar-benar sama, semua diciptakan Allah dengan talenta dan karunia yang berbeda-beda, dan perbedaan ini bukan untuk merasa diri hebat dan memecah belahkan, akan tetapi untuk semakin merendahkan hati dan  saling memperlengkapi satu dengan yang lain. Tidak perlu saling menyalahkan keadaan, tetapi marilah saling mengajak dan menyemangati supaya Firman Allah terus diberitakan, dalam kesatuan serta kerendahan hati jemaat dan para pelayan Tuhan untuk tetap mencerminkan teladan Kristus.

Kiranya wajah Kristus terus nyata dalam hidup kita dan semua orang percaya dan menjadi satu dalam Kristus, Tuhan menolong dan memberkati kita semua. Amin.

 

Sabtu, 04 Maret 2023

MAKNA ANAK MANUSIA YANG MENDERITA

MINGGU SENGSARA III - UNGU

PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 18:31-34 


LATAR BELAKANG ALASAN PILIHAN TEMA; MAKNA ANAK MANUSIA YANG MENDERITA

Untuk memahami Tema ini maka kita perhatikan ayat 31 dan 34.

1.     Sdr-sdr……. Sekarang kita lihat bahwa ayat 31;hendak menjelaskan bahwa Yesus hendak memberiatuhkan tentang penderitaannya kepada Para Murid-dan tidak kepada orang banyak,tetapi kepada Kelompok Para Murid.

2.    Dan Pada ayat 34 :dijelaskan bahwa Mereka;Para Murid tidak mengerti apa yang sedang dikatakan oleh Yesus bahkan tidak tahu maksudNya.

Maka hal yang penting bagi kita agar kita pun mengerti yaitu dengan memahami apa KONSEP ANAK MANUSIA menurut Injil Lukas ini. Teks Ayat 31 – 33 :Kata Yesus:” Sekarang kita pergi ke Yerusalem  dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi  mengenai Anak Manusia  akan digenapi. 18:32 Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa  yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, 18:33 dan mereka menyesah  dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.  " Inilah bagian Pemberitahuan Yesus Yang tidak dipahami oleh Para Murid…. Karena itu kita akan belajar bagaiman Lukas berbicara tentang Anak Manusia.

Anak Manusia: (yunani - ho huios tou anthrôpou; Ibrani - BEN HA'ADAM..konsep ini sebenarnya juga bersumber pada ungkapan Nabi Daniel tentang, Penglihatan Nabi Daniel : Daniel 7:13-14 katanya : “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit  seorang seperti anak manusia ;  datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.  Lalu diberikan kepadanya kekuasaan  dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan  yang tidak akan musnah”.

Jadi sdr-sdr… Istilah mengenai Anak Manusia terdapat dalam berbagai kitab di Perjanjian Baru. Anak Manusia dalam Perjanjian Baru mengacu pada bahasa Ibrani, benê adam dan bahasa Aram benê enos . Jika kita melihat dalam Perjanjian Lama, anak manusia adalah sebutan yang merujuk kepada keturunan Adam (manusia pertama). Sedangkan dalam Perjanjian Baru menyebutkan bahwa Anak Manusia menggambarkan sosok Yesus yang memiliki Sifat manusia dan Sifat Ilahi dalam diri-Nya.

2.    Karena Istilah "Anak Manusia" kurang lebih 86 kali muncul dalam tulisan-tulisan di Perjanjian Baru. Istilah ini muncul lebih dari 30 kali dalam Injil Matius, 15 kali dalam Injil Markus, 27 kali dalam Injil Lukas, dan 13 kali dalam Injil Yohanes. Di luar Injil, kata ini muncul dalam Kisah Para Rasul 7:56 dan dua kali dalam kitab Wahyu, sehingga konsep mengenai Anak Manusia menjadi begitu penting untuk dibahas. Karena itu….apa buktinya:

a.    Bukti bahwa Yesus adalah Manusia Seutuhnya : dalam Lukas 7:24, pada bagian itu menunjukkan bahwa Yesus sebagai Anak Manusia juga makan dan minum bersama dengan orang-orang berdosa lainnya. Namun Dia tidak terpengaruh oleh dosa mereka, justru Ia datang untuk menyelamatkan mereka dari dosa tersebut.

b.    Begitu juga dengan yang terdapat dalam Lukas 9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Hal ini mengisyaratkan bahwa Yesus juga memahami apa yang dirasakan oleh manusia. Dia mengerti setiap kesulitan hidup yang dialami oleh manusia.

c.      Selain itu, Gelar Anak Manusia hendak :  menunjukkan kerendahan hati-Nya pada saat Ia turun ke dunia, dan juga menunjukkan bahwa Anak Manusia seringkali kurang begitu dianggap oleh orang lain yang hidup di sekitar-Nya, hal ini terbukti melalui peristiwa penyaliban-Nya, dimana banyak orang yang menolak Yesus, mereka menganggap bahwa Mesias yang datang adalah sosok yang gagah perkasa dan berkuasa untuk membebaskan mereka dari kekuasaan Kekaisaran bangsa Romawi.

3.    Sebagai Anak Manusia…Dapat kita bayangkan bagaimana menderita-Nya Yesus selama hidup di dunia ini, Dia adalah sosok yang kudus dan tidak berdosa, namun harus tinggal dan hidup berdampingan dengan manusia yang telah jatuh di dalam dosa. Disini kita dapat melihat bahwa Yesus juga mengalami penderitaan yang sama, seperti yang manusia lainnya alami.

4.    Sehingga…Dengan Tegas dan Pasti…Bahwa Karya Penyelamatan umat manusia dari perbudakan dosa hanya dapat dilakukan oleh Seorang Pribadi yang merupakan manusia seutuhnya dan tidak berdosa. Semua manusia telah jatuh ke dalam dosa, sehingga tidak ada yang dapat menyelamatkan umat manusia. Kecuali Yesus yang adalah Pribadi kedua dari Allah Tritunggal turun ke dunia menjadi manusia, dan harus mati di kayu salib untuk menebus umat-Nya. Sangat jelas, bahwa kedatangan Yesus sebagai Anak Manusia merupakan tindakan Allah untuk menyelamatkan manusia. INi juga hendak dikatakan kepada Para Murid-Nya. Karena itu…KONSEP…

5.    Anak Manusia menggambarkan bahwa Yesus memiliki SIFAT/TABIAT manusia sekaligus SIFAT Ilahi di dalam diri-Nya. Maka Konsep Mengenai Anak Manusia di dalam Injil Lukas membuktikan bahwa Yesus adalah manusia seutuhnya, yang akan melukiskan mengenai penderitaan, wewenang, dan kuasa-Nya, serta merupakan wujud nyata dari tindakan Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Yesus telah rela datang ke dunia, merendahkan diri-Nya dan bahkan menjadi sama dengan manusia. Dia yang begitu mulia, mau untuk menjadi sama dengan manusia dan merasakan setiap penderitaan yang dialami oleh manusia. Ini yang penting…bagi kita orang percaya..

Karena itu didalam PL bahwa Konsep Mesias sangatlah berkaitan erat dengan istilah Anak manusia dan Hamba yang menderita. Konsep tersebut telah dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama sebagai janji penebusan oleh Tuhan bagi umat-Nya. Di dalam penggenapan janji tersebut Tuhan mengutus Anak-Nya sebagai Mesias yang diurapi. Pemahaman terhadap Mesias diperoleh dalam tulisan-tulisan kitab Perjanjian Lama yang dimulai dari kitab Kejadian sampai kitab Maleakhi. Pemahaman terhadap Mesias digenapi pada Perjanjian Baru mengenai kedatangan-Nya sebagai yang diurapi menjadi penebus umat kepunyaan-Nya. Penggenapan ini digenapi oleh Yesus Kristus yang adalah Mesias yang diurapi oleh Tuhan, yang datang sebagai Anak Manusia yang mengalami penderitaan sebagai Hamba yang menderita.

Jadi Konsep Anak Manusia merupakan sebuah reinterpretasi Mesias di dalam Injil yang memberi penekanan kepada peran Sang Mesias untuk melayani, bahkan sampai memberikan nyawa-Nya bagi banyak orang (Mrk. 10:45). Maka…Hubungan yang erat terlihat dalam pemahaman Mesias dan Hamba Yang Menderita sebagai sebuah penggenapan atas tugas yang dibebankan kepada Mesias. Dan itu dibicarakan didalam Kitab Daniel. 7:13-14., Perjanjian Baru, mengatakan bahwa Sang Anak manusia akan menderita dan mati untuk menjadi tebusan bagi banyak orang. Hal ini hanya dapat dipahami jika konsep Anak Manusia tersebut disandingkan dengan konsep Sang Hamba Yang Menderita di dalam Perjanjian Lama, dan kedua Pemahaman itu telah digenapi sekaligus di dalam salib Kristus.

Karena itu Pemahaman ini melawan pandangan Yahudi yang hanya menitikberatkan Mesias sebagai pemimpin dalam kekuasaan politis. Sedangkan Penggunaan istilah Anak Manusia dan Hamba yang menderita merupakan ciri khas keunikan Mesias dalam pemahaman Alkitab-yang disampaikan oleh Injil Lukas kepada kita. 


Apa..Makna Anak Manusia sebagai Pesan Firman Tuhan bagi kita dalam Minggu Senggsara ke Tiga ini :

1.     YESUS Sebagai seorang Anak Manusia, Dia telah menjadi teladan yang sempurna lewat segala sesuatu yang telah Ia kerjakan. Yesus telah Bersikap untuk menjadi rendah hati , rela merendahkan diri-Nya menjadi Anak Manusia, Agar dapat Melayani orang lain selama IA hidup di dunia ini. Dari sini Seharusnya kita belajar untuk menjadi seperti Yesus yang rela melayani dan mengasihi orang lain bahkan hidup dalam penderitaan dan mati di kayu salib untuk umat pilihan-Nya. Hal tersebut, Ia lakukan karena Ia begitu mengasihi umat-Nya dengan kasih yang sempurna yaitu kasih Agape, suatu kasih yang tanpa pamrih dan tidak menuntut balasan apapun.  Karena itu jika Yesus dapat mengambil Rupa Anak Manusia agar dapat merasakan Penderitaan Manusia,..Mengapa kit akita dapat menjadi SESAMA MANUSIA…yang didalam Kasih Karunia Allah ikut merasakan Penderitaan orang lain..dengan Melayani Sesamamu ?

2.   Dengan cara Yesus Mengambil rupa sebagai Anak Manusia,Inilah yang disebut KENOSIS;pengosongan diri. Filipi 2:7 “MELAINKAN TELAH MENGOSONGKAN DIRI-NYA SENDIRI DAN MENGAMBIL RUPA SEORANG HAMBA,DAN MENJADI SAMA DENGAN MANUSIA”..; Supaya IA dapat mengampuni orang yang bersalah kepada-Nya. Karen itu Kita sebagai pengikutNya kita juga harus dapat mengampuni setiap orang yang telah membuat kita marah, kecewa, dan sakit hati tanpa syarat,artinya kita mau memafkan si A kecuali ini dan itu…. Memang semua hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan, dan itu membutuhkan suatu proses untuk bisa mencapai titik tersebut. Namun, jika Yesus telah menjadi Anak Manusia dan rela mati di kayu salib bagi kita semua, maka seharusnya kita juga dapat belajar untuk merendahkan hati seperti Dia, agar kita bisa mengasihi Allah dan sesama kita dengan kesungguhan hati.  Amin.


Selasa, 14 Februari 2023

Zakharia 7:1-14 :Ibadah puasa yang baik

 TEMA KHOTBAH

 MENDENGARLAH WAKTU DIPANGGIL AGAR DIDENGAR WAKTU MEMANGGIL (13) 

Ayat Tema 13 : "Seperti mereka tidak mendengarkan  pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan   pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.”

Bagian Ayat 13 ini adalah Inti Persoalan didalam Perikop ini yang berkaitan dengan Puasa yang baik menurut Zakharia”.

Jemaat Tuhan yang terkasih,..ada beberapa tokoh yang disebutkan disini tetapi saya lebih focus pada Nabi Zakaria; Siapa Zakarian sebenarnya.

1.      Alkitab mencatat ada 28 orang yang memakai nama Zakahria dan kebanyak mereka hanya disebutkan satu atau dua kali saja,termasuk Raja Zakaria dari keturunan Yehu (2 Raja.14:29) sedangkan yangpaling dikenal adalah Nabi Zakharia yang disebut  Bersama Nabi Hagai didalam Kitab Ezra 5:1,karena kedua Nabi ini genjar bernubuat untuk membangun Kembali Bait Suci dalam Tahun 520 Sebelum Masehi.

2.      Lukas 1:5,juga menyebutkan Zakaria,tetapi Ia adalah orang tua dari Yohenas Pembaptis,sedangkan didalam Mat 23:35;disebutkan Zakarian anak Berekhya (Zak1:1) dibunuh ditempat Kudus dan mezbah. Jadi Nabi Zakaria ini adalah anak dari Berekhya.

3.      Tentang Bait suci di Yerusalem itu,Zakharia memiliki delapan Visi,tidak termasuk Pasal 7 yang kita dengar tadi. Karena PASAL 7 ini adalah  tentang : Suatu pernyataan mengenai Puasa yang dilembagakan untuk MEMPERINGATI Jatuhnya Yerusalem Tahun 587 s.M. Sehingga PUASA itu menjadi sebuah Pesta,dan bangsa-bangsa akan beroleh bagian dalam berkat Tuhan (psl.71-8:23). Karena itu Lembaga Alkitab memberi Judul Perikop ini PUASA YANG BAIK. DAN PUASA YANG BAIK ITU SEPERTI APA?

Jemaat Tuhan…. Firman Tuhan hari ini menyoroti beberapa aspek social dan Pelayanan Kasih!! YANG MERUPAKAN INTI SARI MENGAPA MEREKA BERPUASA UNTUK MEMPERINGATI JETUHNYA YERUSALEM ITU. KITA PERHATIKAN BACAAN KITA TADI:

1.      Pada Ayat 2-3 diakatakan :” Adapun penduduk Betel telah mengutus Sarezer dan Regem-Melekh serta orang-orangnya untuk melunakkan   hati TUHAN,  untuk menanyakan kepada para imam dari rumah TUHAN semesta alam dan kepada nabi, demikian: "Haruskah kami sekalian menangis dan berpantang dalam bulan yang kelima   seperti yang telah kami lakukan bertahun-tahun lamanya?" Jadi utusan itu hendak bertanya apakah mereka masih melakukan Puasa lagi,padahal Bait Suci sudah selesai dibangun Kembali…Tetapi apa Jawaban Tuhan melalui Nabi Zakaria ?

2.      Perhatikan Ayat :7:5-6 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa   dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh  selama tujuh puluh tahun  ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku? 6 Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri?  

3.      Alasannya sangat penting didalam Ayat :” : 9-11b "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum   yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing! Janganlah menindas janda   dan anak yatim, orang asing   dan orang miskin,  dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing. "  Tetapi mereka tidak mau menghiraukan”…. Karena itu Tuhan akan meniupkan mereka ke bangsa-bangsa yang tidak mereka kenal…. Alasannya sederhana  yang menjadi Tema Khotbah ini : : MENDENGARLAH WAKTU DIPANGGIL AGAR DIDENGAR WAKTU MEMANGGIL. Ayat 13.”: "Seperti mereka tidak mendengarkan  pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan   pada waktu mereka memanggil”.

4.      Karena itu PUASA yang benar menurut Nubuat Zakharia adalah :

a.      Puasa menjadi sebuah Pesta bagi orang Israel,Ketika mereka berdoa dan menangis kepada Tuhan,untuk mengingat Peristiwa runtuhnya Bait Suci selama 70 Tahun,ternyata ada satu hal yang mereka lupa dan Tuhan menenatang dan tidak mendengarkan mereka?Yaitu Ketika mereka makan dan minum dalam Pesata itu mereka melupakan orang lain,menyebabkan Puasa mereka itu Tidak sungguh-sungguh ?

b.      Ayat 5-6 mengatakan,mereka tidak bersungguh-sungguh dalam Puasa karena …ayat 6 mengatakan: Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri? Karena itu Puasa itu akan menjadi benar ketika kita sedang Makan dan minuma apakah mereka juga dibagikan dan ada yang diperuntukan bagi orang lain dengan menjunkkan Kasih Kesetiaan dan Kasih Sayang. perintahnya adalah :

                                                                          i.      Mengasihi satu dengan yang lain-yaitu sesamamu.

                                                                         ii.      Jangan Menindas Para Janda,Anak Yatim,orang asing dan orang miskin.

                                                                       iii.      Jangan merancang kejahatan dalam hatimu bagi sesamamu-atau saudaramu (Bahasa PB-Injil).

Jadi inilah yang harus dilakukan oleh Orang Israel dalam Puasa supaya Puasa mereka DIDENGAR OLEH TUHAN KETIKA MEREKA MEMANGGIL-NYA.

Nah ! Bapa/Ibu,sdr-sdr…. Apa pesan Firman Tuhan yang dapat kita pelajari untuk memaknai hidup kita masing-masing sebagai suatu persekutuan jemaat-tentang Puasa Yang Benar.

1.      Bahwa kita hendak berpuasa karena suatu “kejadian” yang menimpa kita dan harus berdoa sungguh-sungguh kepada Tuhan. Dan sampai dengan saat ini ada dua Hal yang menjadi Penting ketika kita masing-masing Berpuasa dan Berdoa dengan sungguh-sungguh. Dua hal yang saya maksudkan adalah : Gempa bumi di Pusat kota Jayapura yang kita semua merasakannya dan beberapa anggota jemaat mengalami dampaknya,dan yang Kedua,akibat Gempa itu,kita telah bergumul selama 6 Tahun untuk membangun sebuah Rumah Tuhan yang baik-kerana hari ini konsidi bangunan itu mengalami Keretakan di semua sisi bangunan sampai pada lantai…. Untuk itu apa yang harus kita lakukan untuk dua kejadian itu ?

2.      Pertama,tentang Dampak Gempa Bumi;Belajar dari Nubuat Nabi Zakaria—maka kita akan terus Berdoa untuk meminta Tuhan Menahan atau Memindahkan Pusat Gempa yang didarat ini ke Lautan Pasifik yang paling dalam…Apakah Tuhan akan mendengar Doa kita? Kalau kita percaya bahwa Tuhan akan mendengarkan Doa Puasa dan Permohonan kita..,Apakah Ketika kita sedang duduk makan,minum sambil ikuti berita gempa melalui HP kita juga sedang berpikir akan membagikan “makan dan minuman” kita kepada orang lain yang berdampak? Dan Bagimana Janda,orang sebatang kara dan anak yatim juga akan dapat menikmati hidangan yang sama? Ataukah Ketika orang yang kita musuhi mengalami dampak atas Gampa dan rumahnya hancur dan kita tambah mengutukinya..atau kita akan memilin untukberdoa dan berbagi Kasih ? Mengapa kita masih merancang kejahatan bagi saudara kita ? Baik kita sebagai Gereja/Jemaat Tuhan,Majelis Jemaat,Para Pendeta,Penatua dan Syamas di 9 Rayon kita ditantang dengan Nubuat Nabi Zakaria ini..untuk bertindak atas doa-doa kita dengan Prinsip Dasar :TUNJUKKAN KESETIAAN KEPADA TUHAN DAN KASIH SAYANG KEPADA SESAMAMU (AY.9-10). Jika Tangan kita tidak cukup Panjang untuk menjangkau saudara kta yang di Rayon lain,bagikanlah kelebihanmu melalui Tim Diakonia Jemaat atau melalui Persembahan Diakonis.


Yang Kedua,tentang Rumah Tuhan yang tua kokoh dan retak
: Hari ini saya Percaya genaplah Firman Tuhan ini. Ketika kita bergumul untuk Pekerjaan Pembangunan Gereja dan semua fasilitasnya,Tuhan menetapkan tanggal 5 Februari batu diletakan. Israel 40 Tahun mengembara menuju Tanah Perjanjian. Tetap Tuhan menyiapkan Waktu Cuma 4 Hari,saya bisa ada di Lingkungan Istana Presiden Bersama utusan untuk meyerahkan semua kerinduan dan doa Jemaat,dan semua Proses itu telah sampai ke Bapak Presiden. Mengapa hal itu bisa terjadi. Roh menggerakkan hati hati saya untuk mengembalikan 10 %Hak Tuhan dari Biaya Perjalan berupa Persembahan Persepuluhan dari 48.700.000,- Hal itu juga diserta dengan Doa didepan Altar Tuhan ini. Maka satu hal yang yang penting adalah : Jika Tuhan akan Bekerja bagi kita,maka tugas kita adalah memberi Perhatian untuk Pelayanan kasih dan Kesaksian. Dari 6400 anggota dari 1400 KK-lebih harus MENUNJUKAN KESETIAN KEPADA TUHAN DAN KASIH SAYANG KEPADA SESAMA-MU. Jangan merancang Kejahatan bagi saudaramu,jangan menggap dirimu lebih dari saudaramu,kurangi saling menunding satu dengan yang lain..Berusalah hidup damai dengan orang lain. Maka Tuhan akan mendengarkan Doamu.

Jumat, 03 Februari 2023

KHOTBAH 168 TAHUN INJIL DI TANAH PAPUA,5 Februari 2023

 


Bacaan Alkitab hari ini : Roma 9:1-29

TEMA :”PILIHAN ALLAH,SEPERTI HAK TUKANG PERIUK ATAS TANAHNYA”.


SDR-SDR… Apa yang telah kita baca tadi sesungguhnya merupakan bagian yang sangat sulit untuk dimengerti Theologi Rasul Paulus dalam menjawab Persoalan di Jemaat Roma-di tengah-tengah Orang Yahudi atas Klem Keselamatan atas Dasar Pilihan Allah Bagi Bangsa Israel.

Oleh karena itu, ke mana pun Rasul Paulus  pergi memberitakan Injil, ia selalu mencari tempat ibadah orang Yahudi agar dapat melayani di sana. Ia sadar bahwa bangsa Yahudi telah ditetapkan Allah untuk menjadi bangsa pilihan yang mewarisi perjanjian Allah. Mereka diberi hak istimewa untuk menjadi saksi Allah agar bangsa-bangsa lain memperoleh berkat dan percaya kepada Allah. Tetapi ada satu kegagalan Israel, meskipun mendapat banyak keistimewaan dari Tuhan Allah, mereka tidak menghargai anugerah Allah yang terbesar: Mereka menolak, bahkan menyalibkan Tuhan Yesus.

Karena itu Bacaan Alkitab hari ini memperlihatkan kesedihan hati Rasul Paulus atas kedegilan hati bangsa Yahudi. Sehingga,Dia memiliki kerinduan yang amat mendalam untuk memenangkan sebanyak mungkin orang Yahudi, bahkan ia rela terkutuk dan terpisah dari Kristus untuk keselamatan mereka (9:1-3). Ia rela berkorban apa saja bila hal itu dapat menyelamatkan mereka.

Dalam Perjanjian Lama, kerinduan seperti ini mirip dengan kerinduan Musa yang rela binasa demi keselamatan bangsa Israel (Keluaran 32:31-32). Mengapa Rasul Paulus rela berkorban sedemikian rupa bagi keselamatan mereka? Ia rela berkorban karena ia menyayangi bangsa Israel yang telah mendapat banyak hak istimewa dari Allah.

Melalui merekalah, Sang Mesias dilahirkan (9:4-5). Sangat disayangkan bahwa mereka justru malah menolak Sang Mesias itu. Mereka mengganggap diri lebih atas Hak Istimewa Yang Tuhan Allah berikan dan malah menyalibkan Yesus Kristus. Maka kita akan bertanya..Apakah penolakan Israel terhadap Yesus Kristus menunjukkan bahwa Allah telah SALAH menetapkan mereka sebagai bangsa pilihan? Tentu saja tidak! Sekalipun mereka gagal memenuhi kerinduan hati Allah, Allah tetap mengasihi mereka. Allah memilih bukan berdasarkan pertimbangan baik atau jahatnya mereka, melainkan berdasarkan belas kasihan-Nya.

Jadi saudara-SDR.., INILAH doktrin kedaulatan Allah menyatakan karakter-Nya, kehendak yang berkaitan dengan sikap Allah, kehendak-Nya yang menyatakan apa yang diperkenankan-Nya. Dan doktrin kedaulatan Allah.