PILATUS TIDAK PUNYA KUASA ATAS YESUS
Yohanes 19:1-16a
Tema ini
diangkat berdasarkan ucapan Yesus Sendiri..di ayat 11 (baca).”Engkau tidak
mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku”,kalua tidak berikan dari atas. Sebab itu
: dia yang menyerahkan Aku kepadamu,lebih besar dosanya.” Sdr-sdr…Pertanyaannya
siapakah dia yang dimaksudkan Yesus telah menyerahkan Yesus kepada Pilatus.?
Yang Kedua,dari ucapan Yesus ini,maka Dosa Pilatus itu kecil,sedangkan yang
besar dosanya adalah dia yang menyerahkan Yesus kepada Pilatus,yaitu Tua-tua
agama Yahudi.
Kalau
kita baca dari Pasal 18 maka Yesus di adili sebanyak 6 kali:
PENGADILAN YAHUDI : Tercatat
ada 3 kali Yesus diadili berdasarkan hukum Yahudi, yaitu di hadapan para pemimpin Yahudi:
1.
Di hadapan Hanas,
mertua Imam Besar Kayafas
·
KETIKA Yesus di Tangkap.. mereka membawa-Nya
mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu
menjadi Imam Besar, dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah
lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa."(Yohanes 18:12–13)
·
Peristiwa peting yang kita ingat selalu bahwa pada
kesempatan ini. Petrus
menyangkal Yesus tiga kali. (Matius 26:58; Markus 14:54; Lukas 22:55; Yohanes 18:15–18)
2.
Di hadapan Imam Besar Kayafas
1. Di rumah
Kayafas, Imam-imam kepala, dan seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian
terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya.
Walaupun tampil banyak saksi dusta.
2. Peristiwa
penting yang kita disini adalah ketika Imam Besar Kayafas bertanya kepada-Nya: "Apakah
Engkau Mesias, Anak Allah?" Jawab Yesus: "Engkau telah
mengatakannya. Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata:
"Ia menghujat Allah.
- Di hadapan Mahkamah Agama (Sanhedrin)
·
Dihadapan Mahkama Agama Merekan bertanya: "Jikalau
Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami." Jawab Yesus:
"Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya;
dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun kamu tidak akan menjawab.
Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang
Mahakuasa." Kata mereka semua: "Kalau begitu, Engkau ini Anak
Allah?" Jawab Yesus: "Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah."
Dengan
demikian maka Mahkama Agama menyerahkan Yesus ke dalam Pengadilan Romawi dan
Yesus mengalami 3 proses pengadilan menurut hukum Romawi :
1.
Dilakukan di hadapan Gubernur Roma, Pontius
Pilatus, di mana Yesus dituduh melakukan pelanggaran
politik. Pilatus tidak menemukan kesalahan.
2.
Setelah
mendapati bahwa Yesus berasal dari Galilea, Pilatus mengirimkan Yesus kepada
Raja Herodes yang memerintah daerah Galilea. Herodes tidak
mendapati kesalahan pada Yesus, lalu mengirimkan-Nya kembali kepada Pilatus
lagi.
3.
Terakhir kali Pilatus mengadili Yesus di atas kursi
pengadilan resmi (bahasa Yunani: Litostrotos; bahasa Ibrani: Gabata) dan
menjatuhkan hukuman mati dengan disalibkan. 19:1
Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia .
Inilah
bagian yang telah kita baca dan akan merenungkannya…Sdr-sdr…..yang dikasihi
Kristus Yasus.. Rasanya sangat Sedih melihat
seluruh Proses Pengadilan yang kalua kita lihat dari pandangan Manusia,maka ini
sebuah Proses yang penuh dengan Rekayasa,intimidasi,untuk suatu Tujuan bahwa
Yesus Harus Dihukum Mati. Tetapi dari Sudut Pandang Rencana Keselamatan
Allah…Inilah Bukti Cinta Kasih Allah Yang Besar bagi manusia.
Sdt-sdr…….!!!
Injil
Yohanes menceritakan tentang pelayanan Yesus Kristus di daerah Yudea dan
Yerusalem ditulis pada tahun 80- 95 M oleh Yohanes anak Zebedeus. Injil Yohanes
dapat dilihat sebagai ringkasan sejarah menggambarkan Yesus Kristus sebagai
Anak Allah dan Mesias.
Tujuan
penulisan kitab Injil ini sangat jelas supaya manusia percaya bahwa
Yesus-lah Raja-Yang menerima Kuasa dari TUHAN ALLAH;Bapa di Surga. Dalam
Pembacaan kita tadi.. Ada dua kebenaran yang diucapkan oleh Pilatus,
yakni bahwa Yesus Kristus tidak bersalah (18:38b..”Pilatus berkata :Aku
tidak mendapati kesalahan apapu padaNya”). Kedua tentang Kebenaran,ayat
38.. bagian ini lebih mendalam daripada pemahaman Pilatus.
Selanjutnya Yohanes
memperlihatkan sebuah fakta perdebatan dari pilihan antara membebaskan Yesus
Kristus atau disalibkan. Dan keputusan ada di tangan Pontius Pilatus. Ayat
38: Pilatus mulai dengan pertanyaan tentang “kebenaran” itu, karena
Pilatus tidak menemui kesalahan dalam diri Yesus. Melalui pernyataan ini tampak
jelas bahwa meskipun Ia diperlakukan seperti pelaku kejahatan, Ia sama sekali
tidak pantas diperlakukan seperti itu. Karena itu Jawaban Yesus tentang
kebenaran adalah bukan diukur secara hukum agama (Taurat dan adat istiadat Yahudi).
Tetapi kebenaran berbicara tentang kerajaan Allah, yaitu kuasa Allah. Kebenaran
(Yun. “aletheia”) tidak tersembunyi “tidak terbatas” dia bersifat kekal. (Ibr
“Emeth” keteguhan yang memiliki substansi “kekal” atau abadi).
Sdr-sdr..Sebagai
Gubernur, Pilatus diberi kekuasaan untuk mengadili Yesus Kristus. Teriakan
salibkan Dia, bahkan meminta membebaskan Barabas seorang penjahat, sepertinya
jauh lebih berharga daripada tuntutan orang-orang Yahudi pada Yesus Kristus
yang tidak terbukti melanggar hukum. Berulang kali Pilatus dalam pemeriksaan
tidak menemukan kesalahan hukum pada diri Yesus Kristus (ayat 38b; 19:4).
Dan
karena itu…Sesuai tradisi pada tanggal 14 Nisan (menurut Tahun
Gregorian antara Maret-April) yaitu hari Raya Roti tidak beragi dalam Paskah Yahudi
ketika peristiwa pengadilan Yesus Kristus terjadi, maka kebiasaan pemerintahan
Romawi melalui Gubernur Yudea selalu membebaskan orang tahanan. Dan Barabas
yang diminta orang banyak untuk dibebaskan. Ketika Pilatus keluar, dia
menegaskan bahwa Yesus Kristus tidak bersalah. Di saat Pilatus melihat begitu murkanya
orang-orang itu maka Pilatus memerintahkan untuk mengambil Yesus Kristus,
menyesah Dia layaknya seorang penjahat.
Dan..Yesus
Kristus dimahkotai duri (bukan mahkota duri) yang dibuat dari ranting tanaman
berduri yang tumbuh di Palestina, dengan jubah ungu. Dia diolokolok seolah-olah
menggambarkan aib dan cela sebagai Raja orang Yahudi dengan kepala dan muka-Nya
yang berlumuran darah (ayat 2-5). Imam-imam kepala, yang mendalangi
kerumunan orang itu, berteriak “Salibkan Dia, salibkan Dia!” (ayat 6-9). Mereka
ingin menimbulkan kesan bahwa semua orang sedang menentang-Yesus,padahal tidak.
Ketika..Pilatus
merasa semakin didesak maka ia bertanya tentang asal usul Yesus Kristus. Sebab
Pilatus tidak sanggup memahami apa maksud dari jawaban Yesus. Yesus diam saja. Dalam
ayat 10-12 ada kebenaran mendasar tentang Pilatus. Pilatus menganggap
dirinya adalah orang berkuasa. Tetapi Yesus Kristus melihat bahwa Dia hanya
menerima kuasa “dari atas”. Pilatus
ingin menunjukan kewibawaan di hadapan Yesus Kristus dengan istilah “kuasa”
atau jabatan, kedudukan yang menurut Pilatus dapat menyelesaikan persoalan.
Tetapi Yesus Kristus ingin menunjukkan bahwa kuasa Pilatus tidak
diperhitungkan dalam penggenapan Mesias, Bahwa Kerajaan Allah akan
dimulai dengan penolakan oleh bangsa Yahudi itu sendiri.
Yesus
Kristus diadili dan dijatuhi hukuman mati di tempat yang bernama Litostrotos,
dalam bahasa Ibrani Gabata, waktunya kira-kira jam 12 di hari persiapan Paskah
(ayat 13-14). Pilatus keluar yang terakhir kali, mengatakan “inilah Rajamu!
“yang menunjukan kepada mereka bahwa Yesus adalah raja, tetapi para imam dan
orang banyak berseru “enyahkan Dia! Salibkan Dia! Setelah Pilatus berjuang
sekeraskerasnya, dia harus menyerah. Bukan karena dia lemah dalam karakternya,
tetapi karena konsepnya tentang kebenaran itulah yang salah. Sdr-sdr….
Disini Yohanes
ingin memperlihatkan kematian Yesus Kristus memiliki hubungan penting dengan
perayaan Paskah Yahudi. Artinya Yesus Kristus dihukum berdasarkan hukum Taurat,
dengan demikian Hukum Taurat digenapi melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
Maka di atas kursi “Gabata” (Litostrotos, atau kursi batu) Yesus Kristus
diserahkan kepada orang untuk disalibkan (16). Sdr-sdr..
Makna Firman ini bagi kita:….
- Bahwa Suatu kebenaran diri dan kebenaran iman
adalah dua aspek yang sangat berbeda dalam diri seseorang. Apalagi
bila hal itu diperhadapkan pada suatu pilihan, di mana kebenaran diri
lebih pada sikap ego manusia yang ingin menonjolkan kekuatan bahkan
kekuasaan. Sementara kebenaran iman menunjukkan sikap seseorang yang lebih
memprioritaskan keyakinannya kepada Tuhan Allah yang mengatur segala
sesuatu agar menjadi baik. Disini kita belajar untuk meletakan kebenaran
karena Iman dan Kuasa Manusia.
- Sikap membenarkan diri cenderung dalam sebuah
pilihan selalu memaksakan kehendaknya dari pada kebenaran Tuhan Allah.
Yesus Kristus memberi perbedaan kuasa Pilatus dan kuasa dari Tuhan Allah.
Itu sebabnya Gereja memiliki kuasa Yesus Kristus yang dapat berpartisipasi
dalam pilihan tetapi juga menentukan arah tatanan hidup Persekutuan kita
melalui Pelayanan,tetapi juga dalam kehidupan dari aspek social,ekonomi
bahkan politik.
- Gagalnya Indonesia jadi Tuan Rumah Piala Dunia
U20—juga karena Kesalahan dalam Penenpatan Kebenaran dan Kuasa. Situasi
Politik,dan Suara Mayoritas mengalahkan suara Panglima Tertinggi yaitu
Presiden… Disini kita sebagai orang Kristen Belajar dan mengambil
hikmah-nya..Bahwa Ego,mementingankan diri sendiri, keangkuhan, dapat
menyebabkan perpecahan dan kebencian. Karena itu
- Orang yang berpegang pada kebenaran sejati akan
diberi kuasa oleh Tuhan Allah untuk berani menegakkan kebenaran apa pun
konsekuensinya. Kekuasaan dan jabatan adalah anugerah Tuhan Allah. Oleh
karena itu ketika dipercayakan dalam suatu jabatan, hendaknya kita mampu
melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab agar dapat menghadirkan
kebenaran dan keadilan. Hal ini memang mengandung risiko, tetapi
serahkanlah segala sesuatu kepada-Nya. Karena Tuhan Allah sendirilah yang
akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita.
- Hari ini 118 Calon Sidi Baru,akan mengaku Iman
mereka-supaya mereka dapat belajar dan memehami Kebenaran Allah dan mempu
untuk menjadi pembela kebenaran Injil Kristus dimana mereka aka berada.
Karena Yesus rela berkorban menebus hidup setiap manusia dengan sengsara
dan darah-Nya. Dari kerelaan berkorban Yesus Kristus mengalir keajaiban
sikap Kristen yang juga harus bersedia berkorban untuk kepentingan dan
kebaikan orang lain. Amin
0 comments:
Posting Komentar