Rabu, 05 April 2023

PILATUS TIDAK PUNYA KUASA ATAS YESUS

 

PILATUS TIDAK PUNYA KUASA ATAS YESUS


Yohanes 19:1-16a

Tema ini diangkat berdasarkan ucapan Yesus Sendiri..di ayat 11 (baca).”Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku”,kalua tidak berikan dari atas. Sebab itu : dia yang menyerahkan Aku kepadamu,lebih besar dosanya.” Sdr-sdr…Pertanyaannya siapakah dia yang dimaksudkan Yesus telah menyerahkan Yesus kepada Pilatus.? Yang Kedua,dari ucapan Yesus ini,maka Dosa Pilatus itu kecil,sedangkan yang besar dosanya adalah dia yang menyerahkan Yesus kepada Pilatus,yaitu Tua-tua agama Yahudi.

                Kalau kita baca dari Pasal 18 maka Yesus di adili sebanyak 6 kali:

PENGADILAN YAHUDI : Tercatat ada 3 kali Yesus diadili berdasarkan hukum Yahudi, yaitu di hadapan para pemimpin Yahudi:

1.       Di hadapan Hanas, mertua Imam Besar Kayafas

·         KETIKA Yesus di Tangkap.. mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar, dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa."(Yohanes 18:12–13)

·         Peristiwa peting yang kita ingat selalu bahwa pada kesempatan ini. Petrus menyangkal Yesus tiga kali. (Matius 26:58Markus 14:54Lukas 22:55Yohanes 18:15–18)

2.       Di hadapan Imam Besar Kayafas

1.       Di rumah Kayafas, Imam-imam kepala, dan seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. Walaupun tampil banyak saksi dusta.

2.       Peristiwa penting yang kita disini adalah ketika Imam Besar Kayafas bertanya kepada-Nya: "Apakah Engkau Mesias, Anak Allah?" Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah.

  1. Di hadapan Mahkamah Agama (Sanhedrin)

·         Dihadapan Mahkama Agama Merekan bertanya: "Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami." Jawab Yesus: "Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya; dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun kamu tidak akan menjawab. Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa." Kata mereka semua: "Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?" Jawab Yesus: "Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah."

Dengan demikian maka Mahkama Agama menyerahkan Yesus ke dalam Pengadilan Romawi dan Yesus mengalami 3 proses pengadilan menurut hukum Romawi :

1.       Dilakukan di hadapan Gubernur Roma, Pontius Pilatus, di mana Yesus dituduh melakukan pelanggaran politik. Pilatus tidak menemukan kesalahan.

2.        Setelah mendapati bahwa Yesus berasal dari Galilea, Pilatus mengirimkan Yesus kepada Raja Herodes yang memerintah daerah Galilea. Herodes tidak mendapati kesalahan pada Yesus, lalu mengirimkan-Nya kembali kepada Pilatus lagi.

3.       Terakhir kali Pilatus mengadili Yesus di atas kursi pengadilan resmi (bahasa YunaniLitostrotosbahasa IbraniGabata) dan menjatuhkan hukuman mati dengan disalibkan. 19:1 Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia  .

Inilah bagian yang telah kita baca dan akan merenungkannya…Sdr-sdr…..yang dikasihi Kristus Yasus.. Rasanya sangat Sedih melihat seluruh Proses Pengadilan yang kalua kita lihat dari pandangan Manusia,maka ini sebuah Proses yang penuh dengan Rekayasa,intimidasi,untuk suatu Tujuan bahwa Yesus Harus Dihukum Mati. Tetapi dari Sudut Pandang Rencana Keselamatan Allah…Inilah Bukti Cinta Kasih Allah Yang Besar bagi manusia.

Sdt-sdr…….!!!

Injil Yohanes menceritakan tentang pelayanan Yesus Kristus di daerah Yudea dan Yerusalem ditulis pada tahun 80- 95 M oleh Yohanes anak Zebedeus. Injil Yohanes dapat dilihat sebagai ringkasan sejarah menggambarkan Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan Mesias.

Tujuan penulisan kitab Injil ini sangat jelas supaya manusia percaya bahwa Yesus-lah Raja-Yang menerima Kuasa dari TUHAN ALLAH;Bapa di Surga. Dalam Pembacaan kita tadi.. Ada dua kebenaran yang diucapkan oleh Pilatus, yakni bahwa Yesus Kristus tidak bersalah (18:38b..”Pilatus berkata :Aku tidak mendapati kesalahan apapu padaNya”). Kedua tentang Kebenaran,ayat 38.. bagian ini lebih mendalam daripada pemahaman Pilatus.

Selanjutnya Yohanes memperlihatkan sebuah fakta perdebatan dari pilihan antara membebaskan Yesus Kristus atau disalibkan. Dan keputusan ada di tangan Pontius Pilatus. Ayat 38: Pilatus mulai dengan pertanyaan tentang “kebenaran” itu, karena Pilatus tidak menemui kesalahan dalam diri Yesus. Melalui pernyataan ini tampak jelas bahwa meskipun Ia diperlakukan seperti pelaku kejahatan, Ia sama sekali tidak pantas diperlakukan seperti itu. Karena itu Jawaban Yesus tentang kebenaran adalah bukan diukur secara hukum agama (Taurat dan adat istiadat Yahudi). Tetapi kebenaran berbicara tentang kerajaan Allah, yaitu kuasa Allah. Kebenaran (Yun. “aletheia”) tidak tersembunyi “tidak terbatas” dia bersifat kekal. (Ibr “Emeth” keteguhan yang memiliki substansi “kekal” atau abadi).

Sdr-sdr..Sebagai Gubernur, Pilatus diberi kekuasaan untuk mengadili Yesus Kristus. Teriakan salibkan Dia, bahkan meminta membebaskan Barabas seorang penjahat, sepertinya jauh lebih berharga daripada tuntutan orang-orang Yahudi pada Yesus Kristus yang tidak terbukti melanggar hukum. Berulang kali Pilatus dalam pemeriksaan tidak menemukan kesalahan hukum pada diri Yesus Kristus (ayat 38b; 19:4).

Dan karena itu…Sesuai tradisi pada tanggal 14 Nisan (menurut Tahun Gregorian antara Maret-April) yaitu hari Raya Roti tidak beragi dalam Paskah Yahudi ketika peristiwa pengadilan Yesus Kristus terjadi, maka kebiasaan pemerintahan Romawi melalui Gubernur Yudea selalu membebaskan orang tahanan. Dan Barabas yang diminta orang banyak untuk dibebaskan. Ketika Pilatus keluar, dia menegaskan bahwa Yesus Kristus tidak bersalah.  Di saat Pilatus melihat begitu murkanya orang-orang itu maka Pilatus memerintahkan untuk mengambil Yesus Kristus, menyesah Dia layaknya seorang penjahat.

Dan..Yesus Kristus dimahkotai duri (bukan mahkota duri) yang dibuat dari ranting tanaman berduri yang tumbuh di Palestina, dengan jubah ungu. Dia diolokolok seolah-olah menggambarkan aib dan cela sebagai Raja orang Yahudi dengan kepala dan muka-Nya yang berlumuran darah (ayat 2-5). Imam-imam kepala, yang mendalangi kerumunan orang itu, berteriak “Salibkan Dia, salibkan Dia!” (ayat 6-9). Mereka ingin menimbulkan kesan bahwa semua orang sedang menentang-Yesus,padahal tidak.

Ketika..Pilatus merasa semakin didesak maka ia bertanya tentang asal usul Yesus Kristus. Sebab Pilatus tidak sanggup memahami apa maksud dari jawaban Yesus. Yesus diam saja. Dalam ayat 10-12 ada kebenaran mendasar tentang Pilatus. Pilatus menganggap dirinya adalah orang berkuasa. Tetapi Yesus Kristus melihat bahwa Dia hanya menerima kuasa “dari atas”.  Pilatus ingin menunjukan kewibawaan di hadapan Yesus Kristus dengan istilah “kuasa” atau jabatan, kedudukan yang menurut Pilatus dapat menyelesaikan persoalan. Tetapi Yesus Kristus ingin menunjukkan bahwa kuasa Pilatus tidak diperhitungkan dalam penggenapan Mesias, Bahwa Kerajaan Allah akan dimulai dengan penolakan oleh bangsa Yahudi itu sendiri.

Yesus Kristus diadili dan dijatuhi hukuman mati di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata, waktunya kira-kira jam 12 di hari persiapan Paskah (ayat 13-14). Pilatus keluar yang terakhir kali, mengatakan “inilah Rajamu! “yang menunjukan kepada mereka bahwa Yesus adalah raja, tetapi para imam dan orang banyak berseru “enyahkan Dia! Salibkan Dia! Setelah Pilatus berjuang sekeraskerasnya, dia harus menyerah. Bukan karena dia lemah dalam karakternya, tetapi karena konsepnya tentang kebenaran itulah yang salah. Sdr-sdr….

Disini Yohanes ingin memperlihatkan kematian Yesus Kristus memiliki hubungan penting dengan perayaan Paskah Yahudi. Artinya Yesus Kristus dihukum berdasarkan hukum Taurat, dengan demikian Hukum Taurat digenapi melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Maka di atas kursi “Gabata” (Litostrotos, atau kursi batu) Yesus Kristus diserahkan kepada orang untuk disalibkan (16). Sdr-sdr..

Makna Firman ini bagi kita:….

  1. Bahwa Suatu kebenaran diri dan kebenaran iman adalah dua aspek yang sangat berbeda dalam diri seseorang. Apalagi bila hal itu diperhadapkan pada suatu pilihan, di mana kebenaran diri lebih pada sikap ego manusia yang ingin menonjolkan kekuatan bahkan kekuasaan. Sementara kebenaran iman menunjukkan sikap seseorang yang lebih memprioritaskan keyakinannya kepada Tuhan Allah yang mengatur segala sesuatu agar menjadi baik. Disini kita belajar untuk meletakan kebenaran karena Iman dan Kuasa Manusia.
  2. Sikap membenarkan diri cenderung dalam sebuah pilihan selalu memaksakan kehendaknya dari pada kebenaran Tuhan Allah. Yesus Kristus memberi perbedaan kuasa Pilatus dan kuasa dari Tuhan Allah. Itu sebabnya Gereja memiliki kuasa Yesus Kristus yang dapat berpartisipasi dalam pilihan tetapi juga menentukan arah tatanan hidup Persekutuan kita melalui Pelayanan,tetapi juga dalam kehidupan dari aspek social,ekonomi bahkan politik.
  3. Gagalnya Indonesia jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20—juga karena Kesalahan dalam Penenpatan Kebenaran dan Kuasa. Situasi Politik,dan Suara Mayoritas mengalahkan suara Panglima Tertinggi yaitu Presiden… Disini kita sebagai orang Kristen Belajar dan mengambil hikmah-nya..Bahwa Ego,mementingankan diri sendiri, keangkuhan, dapat menyebabkan perpecahan dan kebencian. Karena itu
  4. Orang yang berpegang pada kebenaran sejati akan diberi kuasa oleh Tuhan Allah untuk berani menegakkan kebenaran apa pun konsekuensinya. Kekuasaan dan jabatan adalah anugerah Tuhan Allah. Oleh karena itu ketika dipercayakan dalam suatu jabatan, hendaknya kita mampu melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab agar dapat menghadirkan kebenaran dan keadilan. Hal ini memang mengandung risiko, tetapi serahkanlah segala sesuatu kepada-Nya. Karena Tuhan Allah sendirilah yang akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita.
  5. Hari ini 118 Calon Sidi Baru,akan mengaku Iman mereka-supaya mereka dapat belajar dan memehami Kebenaran Allah dan mempu untuk menjadi pembela kebenaran Injil Kristus dimana mereka aka berada. Karena Yesus rela berkorban menebus hidup setiap manusia dengan sengsara dan darah-Nya. Dari kerelaan berkorban Yesus Kristus mengalir keajaiban sikap Kristen yang juga harus bersedia berkorban untuk kepentingan dan kebaikan orang lain. Amin

0 comments:

Posting Komentar