Jumat, 10 Mei 2019
Selasa, 07 Mei 2019
Berbahagialah orang yang berdukacita
MATIUS 5 : 4
“Berbahagialah
orang yang berdukacita,
karena mereka
akan di hibur”
BERBAHAGIA : makareeos = berbahagialah / artinya bahwa memang Allah yang
membahagiakan orang berduka. (1 Timotius 1:11:”yang
berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku).
Jadi kata makeree’os atau
berbahagialah adalah ditujukan kepada TUHAN ALLAH sendirilah yang akan
menghibur orang yang berdukacita.
2 BERDUKACITA/Mengeluh = Pentheh’o – atau Meratapi,termasuk meratapi orang-orang kekasih yang pergi dari
sisi kita. Mengapa kita harus meratapi,hal itu disebabkan karena kita sebagai
manusia memiliki keterbatasan,dan untuk mengembalikan keadaan yang membuat kita
meratap atau berduka.
PARAKALEO digunakan untuk kata dihibur >> artinya adalah memohon,menasihati.
Jadi dihibur dalam kaitan dengan Menasehati adalah Tuhan ALLAH sendirilah yang
menasehati kita. Cara Tuhan menasehati kita saat ini tentunya adalah dengan :
DOA,PUJI-PUJIAN,NYANYIAN>> yang menyatakan dengan Jelas IMAN orang
Percaya yang sungguh-sungguh kepada Allah,bahwa Tuhan lah yang akan menghibur
kita.
Jadi
dalam khotbah di bukit Yesus hendak menegaskan kepada kita “Berbahagialah
orang yang berdukacita,karena mereka akan di hibur”,bahwa Parakaleo atau
diHibur/dinasehati,…adalah dengan tujuan untuk memperoleh Kebahagiaan Allah.
Maka ada dua hal yang penting ini untuk memdapatkan kekuatan
yang sungguh dari Tuhan.
1. Mengapa orang berduka/meratap
diajak untuk berbahagia ? Hal ini dimaksudkan karena dalam Hal Kematian,bahwa
Kristus pertama-tama telah mengalahkan Maut. Atas kebangkitan Kristus itulah maka manusia
memperoleh Makare’os atau kebahagian,dan kebahagian manusia adalah Kebahaian
dalam Kerajaan Allah.
2. Parakaleo atau Di hibur atau
Dinasihati; adalah bahwa dalam keadaan Maratapi orang yang kita kasihi Allah
telah menasehati kita/menghibur kita maka ada dua kekuatan yang kita peroleh:
a. Kekuatan Penghiburan dan
Nasehat dari Allah sendiri,melalui Injil yang adalah Firman-Nya.
b. Kekuatan Penghiburan itu
datang dari orang-orang milikNya,yaitu Jemaat-Nya yang telah bersama-sama
dengan mereka yang berduka berada didalam satu persekutuan dengan Allah,dan
Kristus adalah Kepala dari semuaNya.
Kiranya
Ucapan BAHAGIA YESUS di bukit ini,akan memberikan kekuatan dan Iman kepada kepda setiap orang yang mengasihi YESUS. AMIN.
Sabtu, 04 Mei 2019
Dibaharui untuk Misi Kristus
DIBAHARUI UNTUK MISI KRISTUS
Yohane 21:1-14
Teks Yohanes 21:1-14 ada kesamaan atau kesejajaran dengan berita dalam Lukas 5:1-11. Kesejajaran yang terjadi ketika Yesus memanggil Para Murid dan Ia bertemu mereka kembali sesudah Bangkit.
Injil Lukas 5:1-11
Diceritakan ada orang banyak dan para nelayan, Yakobus dan Yohanes. Yesus mengajar dari perahu Simon (Luk 5: 3). Ciri lain adalah kenyataan bahwa jala itu sobek (ay. 6) dengan banyaknya ikan karena Yesus menyuruh mereka menebarkan jala.Selain itu, Petrus menyadari keberdosaannya (ayat 8) tetapi Yesus memberi tahu Petrus dan teman-temannya bahwa mereka akan menangkap manusia (ayat 10) dan segera mereka meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus (ayat 11)
Injil Yohanes 21:1-14
Di dalam Injil Yohanes beberapa hal yang terjadi adalah : Yesus menjumpai mereka waktu Pada waktu fajar (ayat 4). Hal yang penting adalah ketika Yesus menyebut mereka anak-anak (ayat 5). Yesus menyuruh mereka menebarkan Jala ke sebelah Kanan dan menangkap banyak Ikan,tetapi Jala itu tidak robek. Murid yang dikasihi mengenali Yesus dan Petrus melompat ke laut (ayat 7). Mereka semua makan bersama-bersama dan Yesus sendiri yang membagikan ikan dan roti. (ayat 12-13)
Teologi Lukas dan Yohanes
A. Teologi Lukas (5:1-14)
Beberapa penggambaran dalam Teologi Lukas adalah :
1. Kristologi :Suatu perubahan Gelar Yesus ketika Petrus menyapa Yesus sebagai Tuan (ay. 5) Perubahan sapaan gelar itu setelah terjadi mukjizat dan Petrus memanggil-Nya Tuhan (ayat 8) gelar kristologis yang mengidentifikasi Yesus sebagai yang diurapi, Mesias.
2. Misi: Panggilan Yesus dari Nelayan diubah menjadi sesuatu yang baru (ayat 10b) bukan menangkap ikan lagi tetapi untuk menangkap manusia demi kerajaan Allah.
3.Keselamatan :Ada tahapan atau proses Keselamatan itu. Pertama Yesus menyampaikan firman Allah (ayat 1) dan berkhotbah kepada orang banyak dari Perahu milik Petrus (ay. 3), lalu ia melanjutkan dan memerintahkan Petrus menurunkan jaringnya dan hasil tangkapan ikan yang ajaib dan mengoyakan Jala menyebabkan Petrus dan rekannya meninggalkan semua yang mereka miliki dan mengikuti Yesus (ayat 11).
4. Ecclesiologi :
Perintah Yesus untuk menebarkan jala hasilnya banyak ikan menyebabkan jaring yang merobek (ay. 6). Jaring melambangkan gereja yang mengumpulkan semua orang. Jaringnya robek karena terlalu banyak ikan sehingga kebutuhan untuk meminta bantuan (ayat 7) ini menyiratkan bahwa misi penyelamatan Gereja memerlukan lebih banyak Penjala Manusia.
5. Pemuridan:
Setelah semua itu terjadi maka mereka mengambil Keputusan; para nelayan di akhir bagian ini (ayat 11)menginggalkan semua yang mereka miliki untuk mengikuti Dia dalam Misi Kerajaan Allah.
B. Teologis Yohanes
1. Yesus yang hidup: Yesus yang bangkit adalah nyata, Ia terus melakukan mukjizat yang sama dengan yang Ia lakukan sebelum penyaliban dan kematiannya (ayat 6). Dia sangat nyata sampai-sampai Dia makan bersama mereka dan berbagi roti dan ikan yang baru mereka tangkap.
2. Reaksi Petrus terhadapa Yesus telah mengingatkan dia waktu Yesus berada di halaman Imam besar Kayafas waktu itu. Jadi setelah mendengar dari murid yang dikasihi itu adalah Yesus,Petrus harus menutupi dirinya sendiri karena ia tidak berpakaian (ayat 7)-Petrus pernah penutup muka ketika orang2 mengenal sebelum ia menyangkal Yesus. Maka ada rasa malu dan hormat karena Yesus yang berdiri dipantai itu adalah Yesus yang telah bangkit-maka ia harus berpakaian. Fakta berikut adalah bahwa ada api arang adalah mengingatkan pengingkaran/penyangkalan Petrus di luar pengadilan Hanas (Yoh 18:18). Ini menunjukkan kesadaran akan keberdosaan dan pengkhianatannya sendiri sehingga perlu pertobatan. Selain itu, Petrus melompat ke laut (ayat 7), air menjadi lambang pembersihan dirinya dari dosa penyangkalan itu.
3. Karakter dalam ayat 2, dari mereka memiliki pengalaman khusus dengan Yesus. Thomas telah menyelesaikan masalah keraguannya dalam (Pasal 20) juga Nathanael yang ragu apakah sesuatu yang baik dapat muncul dari Nazareth dalam (Pasal 1). Bahkan Petrus harus menyelesaikan Penolakan/Penyangkalannya terhadapa Yesus dengan melompat ke dalam air (ayat 7).
Kesimpulan
1. Lukas bermaksud menunjukkan keindahan menjadi murid Yesus dan mengikuti Yesus adalah proses bertahap yang membutuhkan penyucian dan janji. Dalam perikop Lukas yang sama, Yesus mengajarkan bahwa keberdosaan seseorang seharusnya tidak menciptakan celah/pemisahan antara Tuhan dan orang berdosa (ayat 8)” Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
2. Dalam perikop Yohanes kita melihat pentingnya mengakui keberdosaan seseorang di hadapan Allah yang ditunjukkan di sini oleh reaksi Petrus maka perlunya kerendahan hati dan rekonsiliasi dengan Allah dan orang lain.
3. Injil Yohanes mengajarkan satu hal penting yaitu kecenderungan manusia untuk lebih sering menyerah dan cenderung kembali ke cara lama dalam melakukan sesuatu ketika menghadapi kesulitan (ayat 3) seperti Petrus yang kembali menangkap ikan.
Makna Firman ini bagi kita :
1. Dasar Kebenaran: Bahwa Injil Yohanes adalah INJIL tentang PENYATAAN ALLAH. (1:1) Maka tujuan Yohanes adalah Mengungkapkan Kemuliaan Yesus sebagai Anak Allah,yang berisikan Kebenaran,Mujisat dan Saksi-Saksi,Dia adalah Mesias-Anak Allah. Dan melalui Gereja-Nya Umat Tuhan diberikan Pengetahuan Akan Mesias-Tuhan,supaya setiap orang percaya masuk ke dalam Proses Pembaharuan. Dalam Proses inilah maka….
2. Gambaran seorang Petrus memberikan pesan kepada kita bahwa :
a. Dosa penyangkalan terhadap Yesus,harus disucikan dalam proses Pertobatan.”menceburkan diri ke dalam Air”,membersihkan diri,dan tidak lagi berpakaian yang lama-Baju Penyangkalan harus ditanggalkan dan mengenakan “Baju Iman” yang dibaharui.
b. Setiap orang yang telah melakukan ini-menjalani proses penyadaran diri akan dosa,maka ia akan diberikan makan oleh Yesus. “Ikan dan Roti” adalah bentuk penggambaran dari Firman Allah. Dan setiap orang yang telah menerima Ikan dan Roti = menerima KRISTUS DAN FIRMAN-NYA diberikan tugas untuk menjadi saksi akan kebangkitan-Nya.
3. Ayat 12 “Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Panggilan dan ajakan untuk bertekun dalam Doa dan Firman tentu seperti “tarikan nafas” seperti kebutuhan Makan dan minum setiap saat—itulah Ajakan Yesus bagi kita—Jika Kita “mengasihi-Nya”-maka misi penggembalaan menjadi kewajiban setiap orang Percaya di Zaman ini. (ayat 15)
Tuhan memberkati saudara-saudara.Amin.
Rabu, 01 Mei 2019
Walking with Jesus
Keluaran 33:16
"Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"
Yesus berkata :
(Mat 11:29) "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan"
"Hindup ini " bukan saja kesempatan tetapi "Hidup ini adalah Anugerah". Suatu Pemberian Allah kepada anak-anak manusia. Tidak ada hidup tanpa beban. Kesempatan ataukah Anugerah dalam hidup memiliki Beban yang di pikul sampai mati. Setiap orang memiliki kesempatan untuk memikul beban kehidupan. "Potongan-potongan kayu yang di pikul" adalah beban yang dapat menjawab kebutuhan di "dapur nenek ini". Kayu kering itu akan menjadi arang dan debu,asapnya menghilang..dan takkan kembali...dan terus dari hari ke hari. Kesempatan dalam hidup adalah pencarian "beban" yang harus "dipikul" selama hidup. Dan Anugerah adalah Jawaban bagi "beban". Jalanilah hidup ini dan belajarlah pada Yesus. Karena didalam Anugerah-Nya ada Ketenangan dan kedamaian,maka berjalanlah bersama TUHAN sambil memikul beban hidupmu.
Di Ujung Senja
Foto:Dea262. Supiori-Menjelang Senja
INSPIRASI SENJA
Membias pada kaki langit,mewarnai laut dengan keindahan cahaya di ujung senja. Langit menjadi lukisan yang bergerak dalam derap waktu...sebentar lagi malam pun datang.
Manusia selalu bergerak sehari-harian seiring perjalanan waktu,menggapai cita dan asa. Malam menjadi renungan dalam cerita pendeka.Mungkinkah ada yang salah,ajarlah aku ya Tuhan,agar aku terus memuliakan-Mu.
Mazmur 16:7-8
"Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN ; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah".
DOA-ku :
Ya Tuhan,Terima kasih untuk hari ini. Jagalah aku dalam malamku bersama semua orang yang aku kasihi. Cinta-Kasih-MU mengajari aku. Karena itu aku mau bersyukur dan memuji-MU. Terima kasih. Amin
Selasa, 30 April 2019
Mentari Pagi
Foto Dea262: Diatas Langit Raja Ampat Waktu Pagi
- Inspirasi Pagi :
- Ia akan selalu ada,tanpa mengharapkannya kembali,ia akan selalu hadir setiap pagi.
- Itulah Fajar mentari pagi. Sekalipun kabut dan awan hitam menutupinya,ia tidak akan pernah berhenti bergerak dari Timur ke Barat.
- Sekalipun Badai menggocangkan dasar-dasar bumi ,tidak akan pernah menahannya.
- Sekalipun manusia tidak mengharapkannya kembali,ia tetap kembali seperti kemarin.
- Bumi tidak dapat menjauh darinya-karena semua mahluk hidup membutuhkannya.
- Bacaan : Mzm 139:7-10
- "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu,
- kemana aku dapat lari dari hadapan Mu?
- Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
- jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
- Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
- juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
- DOA :
- Aku bersyukur kepada-Mu ya TUHAN !!!
- Karena Kasih dan Kesetiaan-Mu. Roh-MU selalu hadir dalam Hidupku.
- Kemana dan dimana aku berada Engkau selalu hadir dan menolongku.
- Tidak ada tempat untukku bersembunyi dari-Mu.
- Tuntunlah aku dan Pegang tanganku,selamanya.
- Amin
Senin, 29 April 2019
Engkaukah yang akan datang itu ? (habis)
Bagian tiga (Habis)
Jadi Finalitas Yesus adalah mengongcangkan dasar Iman;diceritakan dalam Kitab2 Injil bahwa Yesus membangkitkan orang,ada banyak orang mati tetapi hanya Lazarus yang bangit dan Yesus tidak katakana hai semua orang mati keluarlah bersama Lazarus. Di Kolam Bethesda ada banyak orang sakit,tetapi hanya satu yang disembuhkan. Jadi sekalipun tidak menyeluruh tetapi Yesus melakukannya secara mendasar. Ini lah bentuk konkrit yang dibuat oleh Yesus agar Gereja dan Orang Percaya melakukannya secara menyeluruh.
Sebab Filanitas Yesus adalah Finalitas yang diejek dan diludahi,yang tersalib. Pilatus juga menanyakan Finalitas Yesus,tetapi Yesus tidak menjawabnya.(Mrk 15:3-5). Inilah pemberitaan Gereja tentang :"Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?". Karena itu perbuatan-perbuatan Pembebasan dari Gereja tentang Yesus adalah yang harus ditinggikan. “Dan bukan kepala ular kobra” yang ditinggikan melebihi Kristus. Maka teologi Penerapan yang diwariskan dari Barat sudah waktunya dikaji kembali,karena itu semua persoalan konkrit jemaat tidak akan pernah terselesaikan?
Mengapa ? Kita perhatikan Kalimat terakhir dalam ayat 6 Yesus katakan: “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Di dalam Jemaat GKI Pniel ini semua orang tidak akan Menolak Kristus-Anggota Jemaat Pniel adalah pengikut-pengikut Kristus yang setia,tetapi di Pniel tidak semua orang merasa bersukacita-karena harus Kecewa. Kekecewaan adalah warisan Theologi Penerapan dan bukan karena melihat dan mendengar. Kesalahan anggota jemaat diukur dengan Penerapan Theologi dan Dogma dan Aturan dan tidak ada jalan keluar,karena Theologi Penerapan di bungkus dalam kolonialisme,sebagai Kepala Ular Kobra yang diangkat lebih Tinggi dari Kristus Yesus. Masih ada walaupun tidak banyak anggota jemaat tidak bisa menikah,banyak anak-anak tidak bisa di bawa kepada Yesus untuk di Baptis,banyak orang tidak lagi hadiri Perjamuan Kudus,kebanyakan memilih berada di rumah-padalah mereka tidak pernah menolak Yesus. Kalau memang tidak ada jalan? Maka mereka bisa menjadi orang2 yang tidak menolak Yesus tetapi harus kecewa? Tata gereja,dogma,liturgi bisa berubah Hanya Yesus yang tidak bisa berubah. Inilah tantangan GKI Pniel memasuki Yubelium pertama sesudah Perayaan 49 tahun ini. Sebab tidak mungkin Yesus membiarkan se-ekor domba yang tersesat mati dalam kecewanya.
Sdr-sdr..!!! Karena kamu sudah mendengar dan melihat ? Jadi "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" untuk menyelesaiakan semua persoalan dalam kehidupan ini. Jawabnya : GKI Pniel tidak menantikan orang lain? Karena GKI Pniel sudah melihat dan mendenga?
Amin.