Sabtu, 27 April 2019

DI UTUS KARENA KUASA KEBANGKITAN KRISTUS.



BACAAN : YOHANES 20:19-23

Berita Yesus menampakan diri kepada murid-murid yang diceritakan di dalam Injil Yohanes ini. Pertama-tama karena rasa Takut yang menyelimuti mereka maka Yesus menjumpai mereka. Perjumpaan itu bukan saja untuk menghilangkan rasa takut mereka tetapi suatu Perjumpaan-yang penuh dengan Makna Perutusan.
Oleh karena itu maka beberapa kata kunci dalam berita ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Kaitan yang dimaksudkan adalah :
1.    Damai Sejahtera – berkaitan dengan Pengutusan, dan
2.    Terimalah Roh Kudus – berkaitan dengan Mengampuni dosa orang.
Dalam hubungan inilah maka Peristiwa Penampakan dan Perjumpaan Yesus  lebih kepada Pengutusan. Maka Tema khotbah ini adalah : DI UTUS KARENA KUASA KEBANGKITAN KRISTUS.
 Sdr-sdr…Marilah kita mendalami Pengaitan yang terjadi dalam Penampakan dan Perjumpaan Yesus dengan Murid2-Nya.

Pertama : Damai sejahtera dan Pengutusan.(ay.19-21)
Kata yunani “Eireni adalah “Damai sejahtera bagi kamu”.Di dalam Yoh.14:27 Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu,  dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah  dan gentar hatimu.” Sapaan Damai sejahtera disertai dengan menunjukan bekas luka pada tangan dan lambung-Nya membuktikan Kemahakuasaan Allah-yang membuat mereka tidak takut lagi. Damai sejahtera dalam ucapan Yesus itu menghadirkan suasana baru dalam diri murid-murid. Dalam keadaan itulah maka Yesus menyatakan perintah sebagai Perutusan/Pengutusan sebagai Rasul dan Nabi untuk menggantikan-Nya.


Ayat 21:”Seperti Bapa telah mengutus Aku, Aku juga mengutus kamu. Allah mengutus Yesus untuk mengucapkan perkataan dan pengajaran Allah (3:34; 7:16; 8:26; 12:49; 14:24), untuk melakukan kehendak dan pekerjaan Allah (4:34; 5:30, 36; 6: 38- 39; 9: 4), dan untuk menyelamatkan dunia (3:17). Oleh diri-Nya. Jadi karena Bapa telah mengutus Yesus, dan sekarang Yesus juga mengutus murid-muridNya. Para murid harus berfungsi sebagai nabi atas nama Yesus yang bangkit, sama seperti Yesus berfungsi sebagai nabi dari Bapa-Nya. Sebagaimana Yesus telah melihat Bapa, maka mereka telah melihat Yesus; dan mereka pada dasarnya, telah melihat Bapa (14: 7-9). Karena Yesus telah memberitahukan kepada mereka semua yang dia dengar dari Bapa-Nya (15:15), apa yang telah mereka dengar dariNya sebenarnya milik Bapa-Nya. Jadi murid-muridnya harus bersaksi tentang dia (15:27). Seperti ranting yang tidak dapat menghasilkan buahnya sendiri ,tetapi hanya dengan tetap berada di pokok anggur, sehingga mereka tetap berada di dalam Yesus, karena tanpa Aku kamu tidak dapat melakukan apapun (15: 4-5).
Sdr-sdr !!!!
Kedua : Pemberian Roh Kudus dan Kuasa Mengampuni dosa.
Ayat 22: "Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata, 'Terimalah Roh Kudus.'"
Pemberian Roh Kudus oleh Yesus kepada murid-murid-Nya pada hari kebangkitan ini bukanlah baptisan dalam Roh sebagaimana dialami pada hari Pentakosta (Kis 1:5; 2:4).  Sebelum pengadilan dan penyaliban, Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya bahwa mereka akan menerima Roh Kudus selaku Oknum yang akan membaharui mereka, "Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu". Dengan Perjumpaan itu Yesus kini menggenapi janji tersebut.
Yohanes kemudian menceritakan bagaimana Yesus menghembuskan nafas kepada (murid-murid), Menghembuskan,seperti angin ditupkan dengan kata-kata TERIMALAH ROH KUDUS. Sekarang kita memahami bahwa nafasNya sendiri sebagai Roh Kudus yang ditiupkan kepada murid-murid-Nya. Sama seperti turunnya Roh menandai awal dari pelayanan Yesus (1: 32-33), maka sekarang karunia Roh juga mengatur misi pengutusan para murid. Yesus berbicara sebelumnya tentang Roh kebenaran, yang tetap (névei) dengan para murid (14:17) seperti yang tetap pada Yesus (1:32). Ini adalah Roh nubuat, yang dengan sendirinya digambarkan dalam istilah kenabian. Mereka menerima Roh sebagai bagian dari tugas mereka sebagai nabi bagi dunia.
Sdr-sdr..!!!
Sama seperti di dalam Kej 2:7 di mana "Allah ... mengembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya (Adam); demikian manusia itu menjadi makhluk yang hidup." Kata kerja yang sama ditemukan dalam Yeh 37:9, !!"... berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini supaya mereka hidup kembali." Pemakaian kata kerja ini oleh Yohanes menunjukkan bahwa Yesus sedang memberikan Roh Kudus supaya mendatangkan hidup dan ciptaan yang baru. Yaitu, sama seperti Allah dahulu mengembuskan nafas kehidupan ke dalam manusia jasmaniah dan jadilah manusia ciptaan yang baru (Kej 2:7), demikian pula sekarang Yesus mengembuskan nafas kehidupan rohani ke dalam hidup murid-murid-Nya sehingga mereka kini menjadi ciptaan yang baru-untuk melakukan Pengutusan. Jadi Melalui kebangkitan-Nya, Yesus menjadi "roh yang menghidupkan" (1Kor 15:45kata Rasul Paulus:”Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup," tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.”).
Jadi Ungkapan "terimalah Roh Kudus" (Yunani:lambano) menetapkan bahwa Roh Kudus pada saat itu masuk dan mulai hidup dan di dalam kehidupan para murid. Roh Kudus diberikan untuk memperbaharui mereka, menjadikan mereka ciptaan baru di dalam Kristus (bd. 2Kor 5:17). Menerima hidup dari Roh Kudus ini mendahului penerimaan kekuasaan dari Yesus (Yoh 20:23) dan baptisan dalam Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:4).
Maka Sebenarnya juga baru pada saat itulah gereja lahir dan bukan saja pada hari Pentakosta. Sebab Kelahiran rohani para murid itu dan kelahiran gereja terjadi bersamaan ketika Kristus menghembuskan Roh Kudus ke dalam hidup mereka.
Didalam Yoh 3:3"Yesus menjawab, kata-Nya, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.'" Dalam Yoh 3:1-8 Yesus membahas salah satu ajaran dasar dari iman Kristen: Bahwa Tanpa kelahiran baru seseorang tidak mungkin dapat melihat Kerajaan Allah, yaitu menerima hidup kekal dan keselamatan melalui Yesus Kristus.  Pembaharuan ini diperlukan karena terlepas dari Kristus, semua orang dengan sifat bawaannya adalah orang berdosa dan tidak mungkin taat dan berkenan kepada Allah (Mazm 51:7Yer 17:9Rom 8:7-81Kor 2:14Ef 2:3).
Pembaharuan dialami oleh mereka yang bertobat dari dosa dan berbalik kepada Allah (Mat 3:2) lalu beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Pembaharuan meliputi peralihan dari hidup lama yang berdosa ke hidup baru dalam ketaatan kepada Kristus (2Kor 5:17Gal 6:15Ef 4:23-24Kol 3:10). Dan Mereka yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali telah dibebaskan dari ikatan dosa (Rom 6:14-23;
Dalam keadaan Hidup baru itulah maka Para Murid dan juga orang Percaya didibaharui diperkenankan oleh Roh Kudus seperti dikatakan didalam Ayat 23: “Jika kamu mengampuni dosa orang,dosanya diampuni”. Itulah bagian integral dari Pengutusan itu yang karena Peristiwa Salib dan kebangkitan Kristus adalah untuk Mengampuni dosa-dosa manusia”.
Sdr-sdr…!!! Apa pesan Firman Tuhan ini bagi kita ?
1.    Shalom atau Eireni “ Damai sejahtera” adalah suatu ungkapan Iman yang dikatakan Yesus kepada semua orang percaya untuk juga menyatakannya kepada sesamanya. Damai sejahtera juga tidak saja sekedar kata-kata kosong,tetapi juga dengan tindakan-tindakan konkrit bagi sesama. Ketika kita mengkatakan Damai sejahtera bagi saudara kita yang sakit,maka kita akan konkritkan dengan tindakan pelayanan Kesehatan,Pengobatan,di sertai Doa-sebagai bentuk dari Pengutusan dalam Misi yang diperintahkan Yesus kepada Kita dan Gereja-Nya.
2.    Roh kudus yang tinggal dan diam bersama orang percaya,adalah Roh Penolong yang terus menerangi hati orang ber-Iman,untuk saling mengampuni. Sebab jika orang lain bersalah kepada kita,atau pun sebaliknya. Maka Roh Kudus adalah Kuasa yang selalu menggerakan Hati kita untuk menyatakan Pengampunan dan mengampuni. Sebab hanya dengan Pengampunan Dosa yang telah dikerjakan oleh Yesus melalui Penyaliban dan kebangkitan-Nya,telah menganugerahkan suatu Kehidupan baru yang oleh Roh Kudus Menghidupkan kita,untuk hidup didalam Pembaharuan. Maka setiap orang Percaya,haruslah hidup didalam Pembaharuan. Dan Pertobatan adalah proses yang selalu dijalani dari hari ke hari sehingga kita semua benar-benar menjadi baru di dalam Kristus.
Amin.



Jumat, 26 April 2019

Keadilan Allah


Foto: Dea262,Rumah di Kampung Yembekiri-2017

Lukas 24:13-35
Khotbah Pertukaran Mimbar GKI-TP dan GPI (Elim-Abe)

Melalui Perikop pembacaan Lukas 24:13-35 kita akan melihat letak Keadilan Allah yang merupakan Tema dalam Khotbah ini. Oleh sebab itu melalui bacaan tadi kita mendapati 3 pokok pikiran yaitu :
Pertama;Ayat 13-16,dijelaskan bahwa ada dua murid Yesus yang sedang dalam perjalan ke Emaus sambil mempercakapkan segala sesuatu termasuk “mayat Yesus yang hilang”. Saat itulah Yesus datang mendekati mereka berdua. “Satu hal yang disebutkan disini adalah “Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.”(ay.16). Jadi intinya bahwa mereka belum mengenal Dia yang mendekati mereka berdua-berjalan bersama mereka ketika itu”.
Kedua;Ayat 17-24 , Yesus bertanya tentang hal apa yang sedang mereka percakapkan. Lalu seorang bernama Kleopas menjelaskan tentang Yesus orang Nazaret,seorang Nabi yang dapat memnuhi keinginan orang Israel,tetapi akhirnya Mati di Bunuh. Tetapi kemudian Mayat-Nya tidak ditemukan,atas kesaksian beberapa perempuan dan beberapa teman mereka yang menysul ke Kubur itu. Kondisi psikologis yang Nampak dari Kleopas dan temannya adalah “muka muram”;suram,buram, kelihatan tidak gembira,atau Sedih.
Ketiga;Ayat 25-35,mendengar keluh kesah mereka,maka Yesus berkata “Hai kamu orang bodoh”. Kebodohan mereka berdua adalah melupkan semua “Janji” yang telah dinubuatkan di dalam Kitab Musa dan Nabi,bahwa Mesias harus menderita”. Mendengar penjelasana itu,kedua menawarkan tumpangan bagi Yesus,”sosok yang belum mereka mengenal. Ketika mereka sedang makan roti,mengucap berkat dan memecahkan roti,itu saatnya mata kedua orang itu terbuka,tetapi Yesus lenyap dr antara mereka. (ay.32)"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?".
Sdr-sdr….!!! Dari tiga pokok pikiran yang muncul dari bacaan ini,maka ada DUA HAL penting yang manjadi perenungan kita saat ini.
1.   Berjalan Bersama-sama dengan Mereka.
Jadi Perjalanan ke Emaus adalah perjalanan kekalahan bagi kedua murid tersebut, perjalanan yang berat dalam nuansa kesedihan dan traumatis. Pahlawan mereka; Yesus Kristus telah mati disalib, mereka mendengar cerita mengenai kubur kosong, tetapi mereka tidak percaya. Mereka telah kehilangan Iman kepada Yesus sebab Yesus tidak berhasil memenuhi apa yang mereka inginkan yaitu  menjadi Mesias yang melakukan keajaiaban besar dan membawa kemenangan perang pada Israel.
Dalam kondisi itu Yesus sendiri yang mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka(ay 15). IA bertanya apa yang terjadi ? Apa yang kamu rasakan ?, Ia mencoba masuk ke dalam perasaan mereka yang hancur dan sedih, Yesus hadir dalam trauma mereka. Memang di Dalam hidup pasti ada trauma pasti ada luka. Dan luka terbesar dan terberat biasanya hadir dari hal yang kita cintai atau kasihi.  Itulah mengapa luka/konflik dari dinamika pelayanan gereja di seluruh dunia  biasanya yang terberat dan sulit disembuhkan karena di dalamnya ada cinta kita, cinta yang terluka (Kita bisa bayangkan Luka yang terjadi ketika Paskah di Srilanka). Tapi sebagai orang Percaya bukankah cinta selalu berjalan bersama luka, orang yang siap mencintai pasti siap terluka karena. Itulah harga sebuah cinta-kasihdan pelayanan Gerejaharus dibayar dengan luka dan pengorbanan. Selayaknya Kristus yang atas nama cinta-Kasih dan Anugerah Allahmengrobankan nyawanya. Pengorbanan yang penuh luka, tapi kita dingatkan perjuangan kita tidak sendiri Kristus berjalan bersama-sama dengan kita. Sering kita mengutip ayat Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Mat 18:20) makna nya tentu bukan sekedar kumpul-kumpul, kalau ada dua tiga orang berkumpul mereka saling berbela rasa , kalau ada dua-tiga orang berkumpul mereka saling menguatkaninilah yang terjadi bagi Yesus dan kedua murid itu. Hilangnya/lenyapnya Yesus di bagian akhir perjumpaan itu mungkin mau menjelaskan kemana Ia pergi, Ia pergi ketika kita sudah mengenalNya,Ia pergi ke dalam hati tiap orang yang percaya. Karena itu Bila ingin merasakan-Nya lihatlah dirimu dan sesamu.
2.   Menunggu Kita Melihat-Nya.
Sebuah pertanyaan muncul pada kita semua, mengapa kedua murid tidak melihat Yesus. Banyak teolog menghabiskan waktuyang begitu banyak untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi kalau boleh saya balik bertanya mengapa Yesus tidak memperkenalkan diri, mengapa ia tidak langsung menunjukan akulah Yesus Kristus, Anak Allah yang bangkit dari Kematian dan membawa Keselamatan. Mengapa Yesus membuat kedua orang itu harus menceritakan trauma mereka, terlihat dari wajah mereka yang muram (ay17)yang pastinya membuka lagi akar kepahitan. Mengapa ia tidak menyelesaikan saat itu sehingga tidak perlu ada perjalanan panjang ke kampung Emaus itu.
 Hal menarik dari kisah ini Yesus tidak mengambil jalan praktis dan mengungkapnya pada mereka tetapi menunggu mereka untuk melihat dan mengunkapkan itu sendiri, Yesus menghadirkan sebuah proses. Ia membuat mereka bercerita mengungkapkan pengalaman mereka, Pandangan mereka, harapan mereka pada Yesus, dan duka mereka karena Yesus. Mereka menceritakan kisah mereka dan pandanganmereka yang pudar.

Kemudian Yesus mulai mengajar dan mengarahkan mereka, membuka Kitab para Nabi dan Kitab Musa untuk menguatkan mereka, memampukkan mereka dan membentuk pengharapan serta visi yang baru pada hidup mereka. Akhirnya mereka mengundang Yesus untuk untuk perjamuan makan dan saat Yesus memecahkan roti barulah Kleopas dan rekannya tersadar bahwa mereka sedang disapa oleh Yesus dan Yesus telah bangkit. Mereka  mengatakan “Bukankah hati kita berkobar kobar” (ay 32). Itulah semangat baru, Pandangan/Visi Baru, harapan baru yang dirasakan oleh kleopas dan temannya atas sapaan Yesus kepada mereka, hati mereka berkobar kobar.

Yesus membuat kita berproses dari hidup yang lama kemudian memandu kita dengan Firman dan akhirnya melihat dan merasakan sebuah hidup yang baru,Hidup di dalam Iman.  Ini adalah sebuah proses pembentukan, Pelayanan Gereja adalah proses pembentukan kita menjadi pribadi yang baru. Dan walaupun proses tidak pernah enak dan nyaman selayaknya cinta-kasihselalu hadir bersama luka.  Menumbuhkan semangat pelayan di era milenial dimulai dengan kita menyadari proses ini penuh perjuangan, bahwa pelayanan adalah sarana pembentukan kita bersama Tuhan untuk mengenal Tuhan. Dinamika yang ada adalah cara Tuhan membentuk tubuh Kristus. Walaupun terkadang dinamika itu membuat kita berjalan memutar, berjalan lebih jauh, seperti mereka yang berjalan dari Yerusalem ke Emaus dan kembali lagi ke Yerusalem. Sebuah perjalanan memutar yang memantapkan Iman mereka, sebuah perjalanan memutar dimana mereka menemukan sesuatu yang melebihi  keinginan mereka, sesuatu yang mereka benar-benar butuhkan.
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (Luk 24:32)
Keadilan Allah dalam Perikop ini adalah “Ketika Kristus berjalan Bersama dan Masuk ke dalam Trauma dan Kesedihan” setiap Orang Orang Percaya. Ia membiarkan manusia untuk berproses dan menemukan diri-Nya. Ia masuk dalam luka hati setiap orang percaya dan memberikan penyegaran dengan Firman dan Kebenaran, maka Keadilan Allah adalah KASIH yang TAK TERHINGGA. Kasih adalah Keadilan Allah yang selalu terwujud dalam “suatu proses” pencarian akan kebenaran dan keluar dari Trauma-untuk menemukan Shalom Allah. Dan itu hanya bisa terjadi ketika manusia telah “menemukan-Nya’ melalui perkejaan Roh Kudus. Amin.

Senin, 22 April 2019

PASKAH MENJAMIN SUKACITA ORANG PERCAYA.


Bacaan: Mazmur 16:1-11
TEMA : PASKAH MENJAMIN SUKACITA ORANG PERCAYA. 

Alasan Pilihan Tema : PASKAH MENJAMIN SUKACITA ORANG PERCAYA. Alasan sederhananya adalah bahwa sesuangguhnya setiap orang dapat bersukacita,apapun alasannya. Sukacita itu timbul karena ada sebabnya yang dirasakan. Tetapi Sukacita orang Kristen dalam hubungan dengan Paskah,selalu bersumber dari Kesaksian Alkitab. Itulah sebabnya saya memilih Mazmur 16:1-11 untuk kita masing-masing menemukan unsur sukacita yang kita rasakan dari Peristiwa kebangkitan Kristus itu.
Sdr-sdr…!!!!
Pokok Pikiran :
Mazmur 16:1-11 ini dibagi menjadi 3 pokok pikiran :
1.    Ayat 1 - 4 ; Ciri-ciri orang percaya: Miktam adalah Nyanyian Ratapan karena itu lebih dekat pada Pengertian “Penebusan”. Beberapa hal yang disampaikan disini adalah bahwa Allah adalah pokok kepercayaan dimana Allah adalah tempat perlindungan,DIA-lah Tuhan yang berdaulat dan dapat memenuhi segala kebtuhan Pemazmur. Oleh karena itu Pemazmur merasa bahagia berkat persekutuan orang-orang kudus,yaitu umat yang dikhususkan untuk menjadi milik Allah,yang didalamnya Sifat/Keadaan Allah yang Kudus itu tercermin.

2.    Ayat 5 – 8; Berkat bagi orang percaya: Pada bagian ini kita dapati beberapa hal yaitu : Hati yang merasa puas (ay.5,6) ada Nasihat dan ajaran (ay.7),ada keamanan (ay.8). Jadi Allah sebagai Warisan yang dapat mengenyangkan dari yang lapar dan memuaskan yang dahaga. Sehingga Allah menjadi satu-satunya yang diperlukan/menjadi kebutuhan utama Pemazmur.
3.   Ayat 9 – 11; Menjelaskan tentang Pengharapan Orang Percaya: Pemazmur mempercayai Allah yang memeliharanya dan menyelamatkan dari Kematian (ay.9,10) dan memberitahukan jalan kehidupan,kesuka citaan dihadapan Allah. Karena Dau berpikir tentang harapan-harapan masa depan di dunia. “Bahwa Tuhan tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati”(ay.10) Ini member kesanketakutan pada kematian yang dipertentangkan dengan Jalan Kehidupan yang diberitahukan oleh TUHAN Allah. Maka Pemazmur pun bersukacita dengan berlimpah-limpah. Maka keadaan ini bukan saja berlaku bagi Daud,tetapi juga bagi Kristus. Perhatikan Kisah.2:25-28 :” Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.”

Pendalaman.
Bahwa Peristiwa Paskah adalah Peristiwa kebangkitan Yesus dari Antara orang mati. Yesus Kristus menang atas maut,agar supaya kita yang percaya kepadaNya,kita juga akan bangkit pada hari kedatangan-Nya,karena maut tidak dapat menahan kita dalam Kematian.

Jadi sekarang Dapat kita melihat melalui Mazmur 16 ini, bagaimana kita diajari untuk mengaplikasikan iman kita di dalam kehidupan yang nyata. Pemazmur meyakinkan kita bahwa Hanya ada satu sumber kebahagiaan, perlindungan, pengajaran, keselamatan dan kehidupan yaitu pada Tuhan Allah. Tidak ada sumber yang kekal di luar dari Tuhan Allah.
Inilah yang ingin disampaikan oleh pemazmur kepada kita. Di luar Tuhan bisa saja kita mendapati kebahagiaan, kehidupan, keselamatan namun yang kekal hanya ada pada Tuhan Allah, karena mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di luar Tuhan justru sebaliknya akan memperbesar kesedihan kita (ay.4” Bertambah besar kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan korban curahan mereka yang dari darah, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka di bibirku).

Jadi Harta dan kepemilikan kita yang paling besar adalah memiliki IMAN DI DALAM KRISTUS YANG BANGIT oleh Tindakan ALLAH yang Mahakuas, sebab bagaimana tidak, bahwa hanya karena Allah sajalah yang dapat membuat:HATI setiap orang Pecaya bersukacita, menjadikan..JIWA orang ber-Iman bersorak-sorak dan TUBUH orang Percaya diam dengan tentram (Ay. 9” Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram)”. Karena itu Tidak ada sesuatu apapun yang boleh membuat hidup kita seperti itu selain karena Tuhan. Inilah harta yang paling berharga yang akan dirasakan oleh setiap orang yang berlindung kepada Tuhan. 

Hal terbesar berikut yang boleh menguatkan kita bahwa keselamatan itu adalah untuk selama-lamanya, bahwa orang yang beriman dan berpengharapan kepada Tuhan akan diselamatkan dari dunia orang mati dan dari kebinasaan,karena Kristun Telah Bangkit. Maka kehidupan kekal adalah bahagiaan dari orang-orang yang setia beriman kepada-Nya. Sebab sengat maut telah dipatahkan oleh Tuhan Yesus melalui kebangkitanNya dari kematian, sebab: “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Yoh. 3:36).

Apapun di dunia ini boleh kita miliki ;baik itu harta kekayaan emas dan perak,tetapi jika kita tidak memiliki harta yang sesungguhya tentu tidak akan menjamin sukacita kita. Ada banyak orang  hanya bisa makan nasi dan sayur secukupnya tetapi karena mereka bersama Tuhan,maka keadaan itu pun tidak akan menghilangkan sukacitanya. Dalam kehidupan kita sehari-hari dapat kita melihat bahwa kemampuan materi tidak menjamin seseorang boleh hidup dengan tenang, nyaman dan senang justru ada sebaliknya membuat dia tidak dapat lagi menikmati apa yang dimilikinya. Hal ini Seperti yang difirmankan oleh Tuhan Yesus bahwa jika kita menuruti perintahNya dan tinggal di dalam kasihNya maka: “Sukacita-Ku ada di dalam kamu, dan sukacitamu menjadi penuh” (Yoh. 15: 11).

Sdr-sdr…!!! Semuanya dapat nyata terjadi dalam hidup kita jika kita dapat melakukan apa yang telah dilekukan oleh pemazmur dalam kehidupannya. Bahwa yang diperbuatnya  yaitu penyerahan diri secara total kepada Tuhan, bahwa ia menyerahkan hidupnya dikuasai oleh Tuhan. Hal ini Dapat kita perhatikan dalam hidup Pemazmur yang dikuasai oleh Allah: Ia berdiri disebelah kananku: Maka Aku tidak goyah (ay.8) Ia depan: Ada sukacita berlimpah-limpah (ay.11) Di tangan kananNya: Ada nikmat senantiasa (Ay.11)
Maka dalam suasana seperti itu juga,didalam Iman dan Pengharapan bahwa Tuhan Allah yang telah membangkitkan Kristus dari anatara orang mati,akan selalu ada disekeling kita dan anak-anak kita,bahwa  Tidak ada apapun yang boleh membatasi sukacita kita sebagai anak-anak Allah yang menerima Janji Kasih Karunia-Nya, Bahwa Suka cita dari Orang-Orang Percaya-adalah karena Kristus menang atas maut. Karena itu Apapun yang boleh terjadi dalam hidup kita tidak akan menggoyahkan Iman kita sebab Allah bersama kita. Atau seperti lagu “AKU Papua;”biar langit nanti terbelah…Yesus Kristus Tuhan kita telah berjanji dan memberikan jaminan kepada kita yang percaya kepada-Nya “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat.28:20).

Sabtu, 20 April 2019

Sebab, jika Kamu Hidup menurut Daging, Kamu akan Mati


KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS KRISTUS
MEMATIKAN KEINGINAN DAGING UNTUK HIDUP DI DALAM ROH
PESAN PASKAH TAHUN 2019-WALIKOTA JAYAPURA

Dalam memaknai Perayaan Paskah tahun 2019 bagi Umat Kristen dari berbagai denominasi Gereja yang ada di Tanah Papua dan secara khusus di Kota Jayapura-Port Numbay,demikian Pesan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano.

Bahwa selama 7 minggu semua umat Kristen di Kota Jayapura telah Merenungkan dan Memaknai masa-masa kesengsaraan Yesus Kristus dan Kematian-Nya. Peristiwa Bukit Golgota yang menyimpan Peristiwa Kematian Yesus Kristus,hendaknya dimaknai sebagai matinya sifat-sifat kemanusiaan. Begitulah Rasul Paulus mengatakan di dalam Suratnya kepada Jemaat di Roma (Roma 8:13) "Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati;  tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu  ,  kamu akan hidup". Hidup menurut daging itulah yang disampaikan oleh Walikota sebagai matinya Sifat-Sifat kemanusiaan kita,matinya rasa kesombongan dan keangkuhan,Iri hati,bencin,dendam dan mementingkan diri sendiri (egoisme). 

Manusia harus dibebaskan dan dimerdekakan dari keinginan daging;yaitu sifat-sifat manusia yang bertentengan dengan Roh. Maka PASKAH adalah Perayaan Kebangkitan Kristus yang telah mengalahkan kematian dan semua bentuk kesia-siaan yang sering dan terus-menerus membelengggu kehidupan manusia. Inilah dasar Iman Kristisani yang memberi Pengharapan bahwa Kebangkitan Yesus Kristus adalah bukti bahwa Ia adalah TUHAN yang telah mengalahkan "tanda-tanda"kematian yang dapat menghacurkan kehidupan.

Kebangkitan Yesus Kristus (PASKAH) dapat memampukan kita berdiri teguh dan terus melayani semua. SELAMAT PASKAH SAUDARAKU....
Semoga dengan Memperingati Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus akan menjadi semangat PERDAMAIAN dan semakin meningkatkan semangat saling melayani,mengasihi sesama umat di Kota Jayapura yang kita cintai bersama. 'SATU HATI MEMBAGUN KOTA UNTUK KEMULIAAN TUHAN".








Senin, 15 April 2019

UEM Prayer Alert: Elections in Indonesia


UEM Prayer Alert: Elections in Indonesia

Währisch-Oblau, Claudia <Waehrisch-Oblau-C@vemission.org>15 April 2019 08.19
Kepada: "deawatopa26@gmail.com" <deawatopa26@gmail.com>

Dear Sisters and Brothers in the UEM community,

Today we are writing to you to ask you to pray for the country of Indonesia. On April 17, the country will elect a new president, vice president, and House of Representatives.

Our sisters and brothers from the Indonesian member churches have asked us to pray for a peaceful election process, and for a result that will keep the unity and plurality of the country and that will ensure continuing religious freedom.

Please pray that nobody will use religious issues to create conflicts and tension. And please pray for all those who are working to keep good relations between believers of different faiths!

Shalom,
Claudia Währisch-Oblau

Rev. Dr Claudia Währisch-Oblau Leiterin der Abteilung / Executive Secretary for Evangelism


Vereinte Evangelische Mission
United Evangelical Mission 
Abteilung Evangelisation /
Department Evangelism
Rudolfstrasse 137 
42285 Wuppertal  
www.vemission.org

Minggu, 14 April 2019

Akhirnya Pilatus Terjebak dengan Dalil Tradisi Yahudi.


YOHANES 19:1-16a
Kejadian yang disampaikan oleh Yohanes ini, Lukas melaporkan dalam Pasal 3:1 demikian: “Dalam tahun ke 15.Tiberius menjadi Kaisar dan Ia berkedudukan di Roma,Kaisar Tiberius lah yang mengangkat Pilatus menjadi Epitropos,atau wali negeri Yudea,sedangkan Herodes adalah Raja wilayah Galilea. Jadi Tiberius dan Pilatus adalah orang Roma sedangkan Herodes adalah orang Yahudi. Oleh sebab itu apa yang dikatakan oleh Pilatus pada ayat 10  Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?". Karena memang Kuasa seorang Epotropos/Wali Negeri adalah dari Kuasa Kaisar Tiberius,sehingga sekalipun keputusan Sanhendrin atau kematian seseorang Pilatus dapat membatalkannya,dan sekalipun mereka menginginkan Yesus untuk Di Salibkan. Karena Semua Prajurit tunduk kepada Pilatus,Ia jugalah yang mengangkat Imam-Imam yang bertugas di Bait Allah,sehingga Pilatus-lah yang dapat menentukan hidup atau mati seseorang ketika.
Tetapi ternyata dengan Kuasa sebesar itu,Pilatus tidak mampu untuk mengendalikan “Suara Imam-Imam dan Rakyatnya yang menghendaki pembebasan bagi barabas dan Kematian terhadap Yesus. Jadi sekalipun mereka berteriak-teriak Salibkan Dia 3X!!! sampai mereka kehilangan suarapun,jika Pilatus bilang tidak,tentu tidak. Tetapi kenapa Pilatus akhirnya menyerah !!! yang di ayat 6b “Kata Pilatus kepada mereka: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."


Jadi Tokoh yang paling bertangung Jawab atas Keputusan Pembebasan Barabas (seorang Perampok dan Pembunuh) dan Keputusan Penyalibkan Yesus adalah Pontius Pilatus(Perhatikan Lukas 23 :24-25 Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya). Jadi Pada ayat 7  Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah=merekan melancarkan pernytaan berdasarkan Hukum Taurat." Disini Yohanes tidak mau menyebutkan Barabas.Tetapi Lukas Melaporkan Nama Barabas. Karena Pontius Pilatus-lah yang mengambil kaputusan atas Penyaliban Yesus maka di dalam Rumusan Pengakuan Iman Rasuli di sebutkan bahwa “Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,disalibkan, mati dan dikuburkan,”. Padahal Yesus juga dibawah menghadap Herodes,tetapi Herodes Mengembalikan Yesus kepada Pilatus(Lukas 23:8-12),dan Herodes dan Pilatus yang tadinya permusuhan kembali menjadi sahabat. Inilah letak persoalannya. Karena Yesus orang Galilea maka Pilatus menyuruh membawanya kepada Herodes,tetapi Herodes kembalilkan Yesus kepada Pilatus. Karena Pontius Pilatus seorang Roma maka ia juga belum tahu tentang Tradisi Yahudi kecuali Herodes. Karena itu ketika Imam-Imam itu menyampaikan kepada Pilatus seperti pada ayat 7,tentang tradisi Yahudi untuk membebaskan seseorang menjelang paskah,maka Pilatus menjadi tambah takut (ay.8). Pilatus terjebak didalam Tradisi Hukum Taurat dan melupakan Kuasa seorang Epitropos.

Sdr-sdr !!! Bukan Cuma jebakan Tradisi Yahudi itu saja tetapi tetapi ketika mereka mengetahui bahwa Pilatus hendak berusaha membebaskan Yesus,Imam-Imam itu pun “menjebak Pilatus dalam Perangkap” dengan kata-kata : "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."(ay.12). Disinilah letak kebingungan Pilatus. Ketika Herodes kembalikan Yesus kepada Pilatus,maka Pilatus dan Herodes bersahabat kembali. Itulah sebabnya ketika Pilatus mengatakan “Inilah Rajamu” (ay.14) mereka mengatakan bahwa kami tidak mempunyai Raja. Tetapi juga bahwa sebenarnya yang paling Pilatus takutkan dari kata-kata jebakan para Imam itu adalah “Setiap orang yang menganggap dirinya raja,ia melawan Kaisar”(Pilatus pernah melakukan hal yang keji yang dilaporkan dalam Lukas 13:1” Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan”.) Inilah yang paling ditakuti oleh Pilatus, Karena jika Kaisar Tiberius di Roma mendengar bahwa ada kegaduhan dan ketidak tentraman di Yudea maka Kaisar akan marah besar dan Pilatus akan di copot dari jabatangnya dan dikembalikan ke Roma. Itulah sebabnya Tulisan INRI pada Salib Yesus adalah bukti kemarahan Pilatus. Jadi walaupun orang Yahudi bilang mereka tidak punya Raja (ay.15 Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!" ),Karena itu Pilatus tetap pada keputusannya untuk memasang tulisan itu. Karena toh !! Yesus juga akan dibawah untuk disalibkan dan situasi Yudea menjadi kondusif kembali. Jadi ketakutan Pilatus sebenarnya ada pada Kaisar Tiberius di Roma. Ketika Kaisar Agustus mati tahun 14 M,dan mengalihkan kekuasaan kekaisaran kepada anak tirinya Tiberius,yang naik tahkta pada usia 56 tahun;maka dihubungkan dengan kata2 para Imam ayat 15 tadi “Kami tidak mempunyai Raja selain pada Kaisar”. Itulah situasi politik dan keagamaan di Yudea,jadi walaupun Pilatus cuci tangan,ia tetap bertangung jawab atas keputusan dalam pemerintahannya. Maka bukan saja  “PENAKLUKAN KUASA PILATUS WALI NEGERI YUDEA DENGAN KEKUATAN SUARA (People Power) Para Imam YAHUDI dan RAKYATnya DENGAN DALIL KEBIASAAN HUKUM TAURAT dan Raja bukan sahabat Kaisar,membawa kita untuk belajar dari keputusan Pilatus,seorang yang akan disebutkan namanya sepanjang sejarah Gereja sampai saat ini dan sepanjang abad dan zaman.
Saudara-saudara !!!
Apa pesan Firman Tuhan ini bagi kita dalam menyikapi situasi Nasional menjelang Pilpres/Pesta Demokrasi dan kepada 67 anak-anak kita yang akan mengaku Iman mereka sebagai Sidi-Sidi Gereja yang Baru dalam GKI Di TP dan dalam Jemaat Pniel Kotaraja.
1.   Berkuduk pada diri Pilatus seorang Roma yang TUNDUK atas tradisi Yahudi/Hukum Taurat,dan hanya menjalankan perintah Kaisar,maka ia telah melakukan kesalahan atas Kuasa dan wewenang seorang Epitropos/Wali Negeri yang berkuasa di Yudea. Secara Nasional dalam Negara ini. Situasi ini dapat membawa kita untuk menghubungkannya dengan seorang yang bernama Ahok untuk merekontruksi kembali peristiwa tuduhan penistaan agama. Yang berikut belajar dari Pilatus dalam kebingungannya,apa pandangan kita yang dapat direfleksikan atas Dasar Iman Kristen dengan kedua calon Presiden RI Jokowi dan Prabowo;dimana kegaduhan di dunia maya kedua kubu semakin menjadi-jadi; bahkan Pacasila,PKI,Asing,Aseng,dll,bahkan mungkin sampai selesai Pilpres bangsa ini belum akan diam dan belum aman dan damai...? Disinilah Peran Iman Kristen dalam menyikapi semua keadaan untuk mengambil keputusan.
2.   Bagi anak-anak kita;calon-calon Sidi Gereja yang baru. Karena Pilatus telah dilemahkan dengan Tradisi Yahudi;membebasakan seorang Penjahat dan diganti dengan Yesus-“Orang Benar itu”,bahkan takut kehilangan jabatan jika sampai Kaisar tahu,maka Pilatus kehilanan wibawahnya. Karena itu Pelajaran Katekisasi selama kurang lebih 8 bulan,hari ini akan dipenuhkan/disempurnakan di dalam Pengakuan Iman oleh ke-67 calon sidi gereja ini. Pelajaran Katekisasi itu mempersiapkan jalan bagi Iman saudara-saudara,agar FIRMAN ALLAH tetap Berwibawah dalam segala tingkah-laku dan kehidupan Iman dalam Jemaat ini. Janganlah Bimbang dan Ragu-ragu,akan Iman sdr-sdr. Pikullah Salib dan belajarlah kepada Yesus. Dihadapan situasi apapun,jangan pernah meninggalkan Iman kepada Kristus. Ayat 10-11. Ketika Pilatus mengatakan bahwa ia punya kuasa untuk bebaskan Yesus,Yesus berkata bahwa ia tidak punya kuasa terhadap-Nya. Karena itu Imam Besar Kayafas yang telah menyerahkan Dia kepada Pilatus lebih besar dosa-nya. Karena itu  :” Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”Roma 12:2”
Tuhan memberkati !!! Amin.

Sabtu, 06 April 2019

SUNAT ABRAHAM DAN SUNAT KRISTUS



KEMERDEKAAN KRISTEN
GALATIA 5 :1-11
Memahami Kemerdekaan Kristen Menurut Paulus dalam Konteks Perjanjian Allah dengan Abraham sebagai suatu "meterai" dan Kemerdekaan Kristen dalam "Sunat Kristus" sebagai Penggenapan Perjanjian Kasih Karunia Allah yang Membebaskan/Memerdekan Orang Kristen dari Kuk Perhambaan. 

Satu hal yang perlu diterangkan untuk memahami maksud Surat Paulus tentang Kemerdekaan Kristen adalah Sunat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
SUNAT DALAM PL (Abraham)
1.   Kejadian Pasal 17 merupakan dasar asal usulnya Sunat bagi Israel,karena itu berhubungan dengan Abraham. Maka Kejadian 17 menyajikan dua penjelasan bahwa SUNAT yang merupakan Tanda Rohani di satu pihak dan Status kebangsaan seorang Israel pada pihak lain;atau Sunat merupakan ciri dari keanggotaan Israel.
2.   Sunat menandakan Perjanjian Allah dengan Abraham. Band.Kis.7:8” Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita
3.   Maka Sunat menandakan sebuah gerakan penuh kasih karunia kepada manusia. Kebenaran ini juga yang mendasari Yosua  yang dalam Yosua 5:2 dikatakan: “Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Buatlah pisau dari batu dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya." Karena itu Sunat menjadi Tanda dari Kasih Karunia Allah. Maka Sunat merupakan suatu Tanda Lahiriah sebagai Perjanjian Allah dengan Abraham. Dalam Kej.17:7 dikatakan: “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu”
4. Dalam Perjanjian Baru Sunat merupakan ciri mendasar dari Yudaisme dan inilah yang menimbulkan pertentangan rasul-rasul. Pertentangan itu karena masyarakat Yahudi di zaman Perjanjian Baru menghubungkan Sunat dengan Musa terkait dengan PASKAH yang disebutkan di dalam  Keluaran 12 :43-44.


SUNAT DALAM PB (Kristus)
1.   Bagi Rasul Paulus bahwa tanpa KETAATAN maka Sunat adalah sesuatu yang Kosong-perhatikan Roma 2 :24-29; ayat 25 :” Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya”.

2.   Orang Kristen harus menghindari Sunat walaupun secara rohani itu diperlukan. Itulah sebabnya Rasul Paulus berbicara tentang “Sunat Kristus”yang disebutkan dalam Kolose 2 :11-13 “Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,”.

3.  Dengan Kematian dan Kebangkitan Kristus kita telah menerima perjanjian kasih Karunia Allah,maka kita  telah menjadi orang-orang yang ber-Sunat di dalam Kristus,sepeti yang Rasul Paulus Katakan dalam Filipi 3 :3-7 >>disebutkan dalam ayat 3 “karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah”. (Ayat 4-7 “Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.”) Karena itu “Sunat Kristus” tidak dilakukan oleh Tangan manusia,tetapi dilakukan oleh TUHAN Allah.
Apa Artinya Kemerdekaan Kristen ?
1.   Sunat dalam PL adalah menjadi Tanda lahiriah. Sunat menjadi tanda Pilihan Allah terhadap suatu bangsa yaitu Israel. Sunat menandai status kebangsaan seorang Israel/Ibrani dalam hubungan dengan janji Kasih karunia Allah dengan Abraham.
2.   Hukum Taurat ;termasuk Sunat adalah KUK yang Memperhambakan Orang. Tetapi IMAN didalam Kristus itu MEMERDEKAKAN. Karena itu amat bodoh jika orang Galatia harus meninggalkan Iman mereka dan perhambakan diri pada Hukum Taurat termasuk Sunat itu.
3.   Kesimpulannya : Kemerdekaan Kristen adalah suatu Pembebasan dari Perhambaan Praktek Hukum Taurat,juga Sunat. Setiap orang yang ber-IMAN kepada Kristus dalam KETAATAN ia menjadi orang-orang Merdeka. Kemerdekaan untuk memproklamirkan KASIH KARUNIA ALLAH dalam KEMATIAN DAN KEBANGKITAN KRISTUS.