YOHANES 19:1-16a
Kejadian yang disampaikan oleh Yohanes ini, Lukas melaporkan dalam Pasal 3:1 demikian: “Dalam tahun ke 15.Tiberius menjadi Kaisar dan Ia berkedudukan di Roma,Kaisar Tiberius lah yang mengangkat Pilatus menjadi Epitropos,atau wali negeri Yudea,sedangkan Herodes adalah Raja wilayah Galilea. Jadi Tiberius dan Pilatus adalah orang Roma sedangkan Herodes adalah orang Yahudi. Oleh sebab itu apa yang dikatakan oleh Pilatus pada ayat 10 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?". Karena memang Kuasa seorang Epotropos/Wali Negeri adalah dari Kuasa Kaisar Tiberius,sehingga sekalipun keputusan Sanhendrin atau kematian seseorang Pilatus dapat membatalkannya,dan sekalipun mereka menginginkan Yesus untuk Di Salibkan. Karena Semua Prajurit tunduk kepada Pilatus,Ia jugalah yang mengangkat Imam-Imam yang bertugas di Bait Allah,sehingga Pilatus-lah yang dapat menentukan hidup atau mati seseorang ketika.
Tetapi ternyata dengan Kuasa sebesar itu,Pilatus tidak mampu untuk mengendalikan “Suara Imam-Imam dan Rakyatnya yang menghendaki pembebasan bagi barabas dan Kematian terhadap Yesus. Jadi sekalipun mereka berteriak-teriak Salibkan Dia 3X!!! sampai mereka kehilangan suarapun,jika Pilatus bilang tidak,tentu tidak. Tetapi kenapa Pilatus akhirnya menyerah !!! yang di ayat 6b “Kata Pilatus kepada mereka: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."
Jadi Tokoh yang paling bertangung Jawab atas Keputusan Pembebasan Barabas (seorang Perampok dan Pembunuh) dan Keputusan Penyalibkan Yesus adalah Pontius Pilatus(Perhatikan Lukas 23 :24-25 “ Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya”). Jadi Pada ayat 7 Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah=merekan melancarkan pernytaan berdasarkan Hukum Taurat." Disini Yohanes tidak mau menyebutkan Barabas.Tetapi Lukas Melaporkan Nama Barabas. Karena Pontius Pilatus-lah yang mengambil kaputusan atas Penyaliban Yesus maka di dalam Rumusan Pengakuan Iman Rasuli di sebutkan bahwa “Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,disalibkan, mati dan dikuburkan,”. Padahal Yesus juga dibawah menghadap Herodes,tetapi Herodes Mengembalikan Yesus kepada Pilatus(Lukas 23:8-12),dan Herodes dan Pilatus yang tadinya permusuhan kembali menjadi sahabat. Inilah letak persoalannya. Karena Yesus orang Galilea maka Pilatus menyuruh membawanya kepada Herodes,tetapi Herodes kembalilkan Yesus kepada Pilatus. Karena Pontius Pilatus seorang Roma maka ia juga belum tahu tentang Tradisi Yahudi kecuali Herodes. Karena itu ketika Imam-Imam itu menyampaikan kepada Pilatus seperti pada ayat 7,tentang tradisi Yahudi untuk membebaskan seseorang menjelang paskah,maka Pilatus menjadi tambah takut (ay.8). Pilatus terjebak didalam Tradisi Hukum Taurat dan melupakan Kuasa seorang Epitropos.
Sdr-sdr !!! Bukan Cuma jebakan Tradisi Yahudi itu saja tetapi tetapi ketika mereka mengetahui bahwa Pilatus hendak berusaha membebaskan Yesus,Imam-Imam itu pun “menjebak Pilatus dalam Perangkap” dengan kata-kata : "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."(ay.12). Disinilah letak kebingungan Pilatus. Ketika Herodes kembalikan Yesus kepada Pilatus,maka Pilatus dan Herodes bersahabat kembali. Itulah sebabnya ketika Pilatus mengatakan “Inilah Rajamu” (ay.14) mereka mengatakan bahwa kami tidak mempunyai Raja. Tetapi juga bahwa sebenarnya yang paling Pilatus takutkan dari kata-kata jebakan para Imam itu adalah “Setiap orang yang menganggap dirinya raja,ia melawan Kaisar”(Pilatus pernah melakukan hal yang keji yang dilaporkan dalam Lukas 13:1” Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan”.) Inilah yang paling ditakuti oleh Pilatus, Karena jika Kaisar Tiberius di Roma mendengar bahwa ada kegaduhan dan ketidak tentraman di Yudea maka Kaisar akan marah besar dan Pilatus akan di copot dari jabatangnya dan dikembalikan ke Roma. Itulah sebabnya Tulisan INRI pada Salib Yesus adalah bukti kemarahan Pilatus. Jadi walaupun orang Yahudi bilang mereka tidak punya Raja (ay.15 Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!" ),Karena itu Pilatus tetap pada keputusannya untuk memasang tulisan itu. Karena toh !! Yesus juga akan dibawah untuk disalibkan dan situasi Yudea menjadi kondusif kembali. Jadi ketakutan Pilatus sebenarnya ada pada Kaisar Tiberius di Roma. Ketika Kaisar Agustus mati tahun 14 M,dan mengalihkan kekuasaan kekaisaran kepada anak tirinya Tiberius,yang naik tahkta pada usia 56 tahun;maka dihubungkan dengan kata2 para Imam ayat 15 tadi “Kami tidak mempunyai Raja selain pada Kaisar”. Itulah situasi politik dan keagamaan di Yudea,jadi walaupun Pilatus cuci tangan,ia tetap bertangung jawab atas keputusan dalam pemerintahannya. Maka bukan saja “PENAKLUKAN KUASA PILATUS WALI NEGERI YUDEA DENGAN KEKUATAN SUARA (People Power) Para Imam YAHUDI dan RAKYATnya DENGAN DALIL KEBIASAAN HUKUM TAURAT dan Raja bukan sahabat Kaisar,membawa kita untuk belajar dari keputusan Pilatus,seorang yang akan disebutkan namanya sepanjang sejarah Gereja sampai saat ini dan sepanjang abad dan zaman.
Saudara-saudara !!!
Apa pesan Firman Tuhan ini bagi kita dalam menyikapi situasi Nasional menjelang Pilpres/Pesta Demokrasi dan kepada 67 anak-anak kita yang akan mengaku Iman mereka sebagai Sidi-Sidi Gereja yang Baru dalam GKI Di TP dan dalam Jemaat Pniel Kotaraja.
1. Berkuduk pada diri Pilatus seorang Roma yang TUNDUK atas tradisi Yahudi/Hukum Taurat,dan hanya menjalankan perintah Kaisar,maka ia telah melakukan kesalahan atas Kuasa dan wewenang seorang Epitropos/Wali Negeri yang berkuasa di Yudea. Secara Nasional dalam Negara ini. Situasi ini dapat membawa kita untuk menghubungkannya dengan seorang yang bernama Ahok untuk merekontruksi kembali peristiwa tuduhan penistaan agama. Yang berikut belajar dari Pilatus dalam kebingungannya,apa pandangan kita yang dapat direfleksikan atas Dasar Iman Kristen dengan kedua calon Presiden RI Jokowi dan Prabowo;dimana kegaduhan di dunia maya kedua kubu semakin menjadi-jadi; bahkan Pacasila,PKI,Asing,Aseng,dll,bahkan mungkin sampai selesai Pilpres bangsa ini belum akan diam dan belum aman dan damai...? Disinilah Peran Iman Kristen dalam menyikapi semua keadaan untuk mengambil keputusan.
2. Bagi anak-anak kita;calon-calon Sidi Gereja yang baru. Karena Pilatus telah dilemahkan dengan Tradisi Yahudi;membebasakan seorang Penjahat dan diganti dengan Yesus-“Orang Benar itu”,bahkan takut kehilangan jabatan jika sampai Kaisar tahu,maka Pilatus kehilanan wibawahnya. Karena itu Pelajaran Katekisasi selama kurang lebih 8 bulan,hari ini akan dipenuhkan/disempurnakan di dalam Pengakuan Iman oleh ke-67 calon sidi gereja ini. Pelajaran Katekisasi itu mempersiapkan jalan bagi Iman saudara-saudara,agar FIRMAN ALLAH tetap Berwibawah dalam segala tingkah-laku dan kehidupan Iman dalam Jemaat ini. Janganlah Bimbang dan Ragu-ragu,akan Iman sdr-sdr. Pikullah Salib dan belajarlah kepada Yesus. Dihadapan situasi apapun,jangan pernah meninggalkan Iman kepada Kristus. Ayat 10-11. Ketika Pilatus mengatakan bahwa ia punya kuasa untuk bebaskan Yesus,Yesus berkata bahwa ia tidak punya kuasa terhadap-Nya. Karena itu Imam Besar Kayafas yang telah menyerahkan Dia kepada Pilatus lebih besar dosa-nya. Karena itu :” Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”Roma 12:2”
Tuhan memberkati !!! Amin.