Sabtu, 06 April 2019

SUNAT ABRAHAM DAN SUNAT KRISTUS



KEMERDEKAAN KRISTEN
GALATIA 5 :1-11
Memahami Kemerdekaan Kristen Menurut Paulus dalam Konteks Perjanjian Allah dengan Abraham sebagai suatu "meterai" dan Kemerdekaan Kristen dalam "Sunat Kristus" sebagai Penggenapan Perjanjian Kasih Karunia Allah yang Membebaskan/Memerdekan Orang Kristen dari Kuk Perhambaan. 

Satu hal yang perlu diterangkan untuk memahami maksud Surat Paulus tentang Kemerdekaan Kristen adalah Sunat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
SUNAT DALAM PL (Abraham)
1.   Kejadian Pasal 17 merupakan dasar asal usulnya Sunat bagi Israel,karena itu berhubungan dengan Abraham. Maka Kejadian 17 menyajikan dua penjelasan bahwa SUNAT yang merupakan Tanda Rohani di satu pihak dan Status kebangsaan seorang Israel pada pihak lain;atau Sunat merupakan ciri dari keanggotaan Israel.
2.   Sunat menandakan Perjanjian Allah dengan Abraham. Band.Kis.7:8” Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita
3.   Maka Sunat menandakan sebuah gerakan penuh kasih karunia kepada manusia. Kebenaran ini juga yang mendasari Yosua  yang dalam Yosua 5:2 dikatakan: “Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Buatlah pisau dari batu dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya." Karena itu Sunat menjadi Tanda dari Kasih Karunia Allah. Maka Sunat merupakan suatu Tanda Lahiriah sebagai Perjanjian Allah dengan Abraham. Dalam Kej.17:7 dikatakan: “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu”
4. Dalam Perjanjian Baru Sunat merupakan ciri mendasar dari Yudaisme dan inilah yang menimbulkan pertentangan rasul-rasul. Pertentangan itu karena masyarakat Yahudi di zaman Perjanjian Baru menghubungkan Sunat dengan Musa terkait dengan PASKAH yang disebutkan di dalam  Keluaran 12 :43-44.


SUNAT DALAM PB (Kristus)
1.   Bagi Rasul Paulus bahwa tanpa KETAATAN maka Sunat adalah sesuatu yang Kosong-perhatikan Roma 2 :24-29; ayat 25 :” Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya”.

2.   Orang Kristen harus menghindari Sunat walaupun secara rohani itu diperlukan. Itulah sebabnya Rasul Paulus berbicara tentang “Sunat Kristus”yang disebutkan dalam Kolose 2 :11-13 “Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,”.

3.  Dengan Kematian dan Kebangkitan Kristus kita telah menerima perjanjian kasih Karunia Allah,maka kita  telah menjadi orang-orang yang ber-Sunat di dalam Kristus,sepeti yang Rasul Paulus Katakan dalam Filipi 3 :3-7 >>disebutkan dalam ayat 3 “karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah”. (Ayat 4-7 “Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.”) Karena itu “Sunat Kristus” tidak dilakukan oleh Tangan manusia,tetapi dilakukan oleh TUHAN Allah.
Apa Artinya Kemerdekaan Kristen ?
1.   Sunat dalam PL adalah menjadi Tanda lahiriah. Sunat menjadi tanda Pilihan Allah terhadap suatu bangsa yaitu Israel. Sunat menandai status kebangsaan seorang Israel/Ibrani dalam hubungan dengan janji Kasih karunia Allah dengan Abraham.
2.   Hukum Taurat ;termasuk Sunat adalah KUK yang Memperhambakan Orang. Tetapi IMAN didalam Kristus itu MEMERDEKAKAN. Karena itu amat bodoh jika orang Galatia harus meninggalkan Iman mereka dan perhambakan diri pada Hukum Taurat termasuk Sunat itu.
3.   Kesimpulannya : Kemerdekaan Kristen adalah suatu Pembebasan dari Perhambaan Praktek Hukum Taurat,juga Sunat. Setiap orang yang ber-IMAN kepada Kristus dalam KETAATAN ia menjadi orang-orang Merdeka. Kemerdekaan untuk memproklamirkan KASIH KARUNIA ALLAH dalam KEMATIAN DAN KEBANGKITAN KRISTUS.  

Jumat, 29 Maret 2019

Manusia Hidup dalam Anugerah Allah karena Kristus




HASIL PEMBENARAN
ROMA 5 :1-11

Bagi Paulus,Pembenaran dan Penyucian adalah dua hal yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Karena yang satu merupakan Pintu yang sempit dan yang satu adalah Jalan panjang menuju Yerusalem Baru/Surga. Maka diatas dasar yang kokoh,Rasul Paulus berbicara bahwa orang  Percaya telah diterima oleh Allah,maka buah-buah pembenaran yang penuh kebahagiaan itu diuraikan dalam ayat 1 – 5. Kemudian dalam gaya syair Paulus mengatakan tentang Jaminan akan kebahagiaan itu pada ayat 6 – 11. Inilah dua pokok yang akan kita renungkan dari ayat 1 – 11.

Bagian Pertama :Ayat 1 -5;Kebaikan-kebaikan dari Pembenaran.
1.   Ayat 1 : “kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus” (ay.1). Jadi orang yang dibenarkan Allah akan hidup dengan Damai dan Sejahtera…> karena itu menjadi sebuah ajakan bahwa “orang sebaiknya hidup atau kita seharusnya hidup sebagai orang-orang yang percaya yang benar-benar menikmati Damai sejahtera Allah.
2.   Ayat 2: ” Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman”… Artinya orang percaya masuk ke dalam Anugerah Allah bukan berdasarnya Jasa/perbuatan manusia. Karen Jalan masuk itu menuju ke sebuah Ruang dimana Raja itu berthakta. Dan orang hanya bisa masuk dan dekat dengan Raja itu hanya melalui orang dekat dalam Jabatannya,dan Yesus lah yang akan membawa kita masuk ke dalam Ruang Raja yang bertahka itu. Disini Paulus memakai kata Kharis yang mengatakan,bahwa Allah berkenan akan orang percaya. Artinya bahwa orang yang telah dibenarkan dimasukan kedalam keadaan “kharis” (diperkenankan) yang  membawa keamanan dan ketenangan.

3.   Ayat 2,3: Ketiga dari Hail yang pernuh berkat itu,adalah dengan kata “Bermegah” adalah Sukacita,bersukaria dalam pengharapan akan menerima Kemuliaan Allah. Jadi Kegembiraan dalam kemuliaan Allah,oleh karena suatu hari merupakan penggenapan dari segala sesuatu bagi oarng yang dibenarkan. Berbangga di dalam Pencobaan,karena kesukaran melahirkan banyak sifat yang baik pada orang percaya. “bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan;ini mata rantai yang tak terputuskan”.  Karena itu orang percaya dipenuhi dengan kasih Allah;yang juga menandakan kehadiran Penghibur. Jadi Roh Kudus ada dalam diri orang percaya karena Pembenaran itu. Ini bukan sebuah khayalan dari pengharapan yang Tinggi,sebab jiwa orang percaya akan dipenuhi dengan Roh Kudus.2 Kor 7:14 “Aku memegahkan kamu kepadanya, dan kamu tidak mengecewakan aku. Kami senantiasa mengatakan apa yang benar kepada kamu, demikian juga kemegahan kami di hadapan Titus sudah ternyata benar.”. Jadi kepenuhan Kasih adalah menandai Kehadiran Roh Kudus dalam Jiwa orang Percaya yang telah (bukan yang belum) DIBENARKAN.

Bagian kedua Ayat 6-11;Kepastian Orang Percaya
Orang percaya yang telah diterima oleh Allah menikmati hubungan mereka yang baru dengan Allah dan berada didalam Anugerah-Nya dengan kepastian yang sempurna. Dan hal ini dijamin di dalam Kematian Kristus dan Kebangkitan-Nya.
Jadi Kematian di kayu salib bagi kita pada waktu kita masih lemah,waktu kita tidak mampu menyelamatkan diri melalui jalan Hukum Taurat. Jadi pada waktu itu kita benar-benar Durhaka,artinya tidak menyembah Allah. Karena itu Kematian Kristus pada waktu tertentu yang ditentukan Allah adalah Kairos;Saat yang tepat. Karena itu Kristus Mati pada kegenapan Zaman bagi orang percaya,walaupun pada manusia sendiri tidak ada sesuatu yang dibanggakan karena Dosa yang mendatangkan kutuk Allah.
Ayat 7 “Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar  —  tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati.” Disini Rasul Paulus membedakan orang benar dan orang baik. Tetapi kasih Allah kepada kita yang dibuktikan dengan kayu Salib,karena manusia tidak dapat dikatakan baik,juga tidak dapat dikatakan benar karena Dosa. Karena itu Kematian Kristus di Kayu Salib telah menempatkan kita dalam hubungan yang benar-benar BARU dengan Allah. Karena itu KASIH Allah mengherankan kita kita Allah mau menerima kita,adalah kejadian terbesar dalam Penyelamatan itu.
Jadi Pekerjaan Allah di Kayu Salib melalui Kristus,menjadikan orang percaya dapat diterima oleh Allah dan tetap dalam keadaan DAPAT diterima karena Yesus Hidup,maka pekerjaan Allah di Kayu Salib adalah sumber kebahagiaan yang besar. Karena itu Pekerjaan Allah di dalam Kristus pada Kayu Salin itulah yang disebut JALAN PENDAMAIAN. Kata Yunani “katallage” adalah perubahan atau pertukaran;artinya ketika manusia menjadi musuh Allah karena Dosa dirubah/ditukar menjadi Persahabatan atau Pendamaian. Dan Perubahan itu bukan dari manusia tetapi dari dan atas kehendak Allah;karena memang Manusia harus di Rubah. Karena itu Kasih Allah Tetap,Allah tidak dapat dirubah kecuali Manusia. Maka di dalam Yesus Kristus Hubungan manusia dengan Allah diubah melalui Jalan Penyaliban-Nya itulah Jalan Pembenaran.

Kamis, 28 Maret 2019

Raker I FGM GKI Port Numbay,29 Maret 2019


FORUM GENERASI MUDA GKI PORT NUMBAY
KOTA JAYAPURA
Pembukaan oleh Walikota Jayapura
 
“MENJADI GENERASI MUDA YANG BERINTEGRITAS,
PEDULI SESAMA DAN CINTA LINGKUNGAN”
Bacaan : Roma 12 :1-8

Renungan ini mungkin sedikit Ilmiah karena  pendengarnya adalah FGM,dan diakhir Renungan ini saya tidak memberikan jawaban atau pesan Firman Tuhan,karena Solusi atau jawaban-jawaban Theologis itu akan lahir dari Raker I ini.
Jadi…….Ketika Tuhan Yesus mengutus murid-murid-Nya, Dia mengatakan bahwa mereka diutus seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Ini adalah suatu kalimat yang sangat mengagetkan dan gambaran bagi murid2 Tuhan bahwa pengutusan itu memiliki ancaman. Dan bagi saya ini Pengutusan revolusioner yang membutuhkan strategi untuk mempertahankan diri,sebab Domba tidak usah diutus pun, serigala pasti akan mencarinya karena domba memang makanan serigala.


Sambutan oleh Ketua KNPI
Domba juga adalah salah satu hewan paling lemah, tidak punya kekuatan apalagi untuk melawan serigala. Hampir semua binatang/hewan juga Tumbuhan punya senjata mempertahankan diri, misalnya gurita dengan semburan tinta hitam,atau rotan dengan durinya atau mawar yang berduri. Tapi domba tidak punya senjata apa-apa, dia hanya bisa lari- kalau dikejar, dan jika dikejar serigala, pasti domba mati. Inilah gambaran Tuhan bagi panggilan kita di dalam Lukas 10: 3  “Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala”. Maka tugasnya adalah dapat mengalahkan dan melemahkan serigala dengan strategi yang handal,karena mereka Tuhan pasti akan menolong. Maka untuk mempengaruhi  serigala nasihat untuk menjadi  Pola Hidup kita Seperti Rasul Paulus katakana di dalam Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” FGM telah memilih Peduli Sesama dan Cinta Lingkungan sebagai Kehendak Allah.  Amin sdr2 ?
Jadi…dalam Roma 12:2, dijelaskan bahwa meskipun Tuhan mengutus kita ke tengah-tengah dunia ini, tapi kita tidak boleh menjadi serupa dengan dunia. Kita tidak ditarik dari dunia ini untuk hidup bagi diri sendiri. Kita tetap disuruh pergi bersaksi ke tengah dunia tapi jangan sampai menjadi serupa dengan dunia. Ini menjadi penjelasan lanjut dari Roma 12:1, tentang penyerahan diri menjadi korban hidup itu. Jadi mempersembahkan diri sebagai korban hidup memiliki aspek menjaga diri agar tidak menjadi serupa dengan dunia tetapi berubah oleh pembaharuan akal budi kita.  Ada banyak aspek dari pengertian “jangan menjadi serupa dengan dunia ini.” Hal inilah yang juga dapat gumuli bersama-sama dalam Raker I ini.  Jangan menjadi serupa dengan dunia ini” bukan cuma berarti  jangan mabuk, jangan berjudi,Narkoba, jangan merusak lingkungan,dan Hal-hal lain yang termasuk tantangan bagi FGM. Di Bumi ini yang mempunyai dunia hanya 3 kelompok : Dunia Manusia,Dunia Flora dan Dunia Fauna. Dan Manusialah yang diberikan Hak istimerwa dari TUHAN bagi dunianya dengan “Akal Budi” yang mengarahkan manusia pada “Integritas”. Maka yang dimaksud dengan integritas? Secara umum, adalah kualitas kejujuran dan prinsip moral di dalam diri seseorang yang dilakukan secara konsisten dalam kehidupannya secara menyeluruh. Seseorang dianggap berintegritas ketika ia memiliki kepribadian dan karakter ; Jujur ,Dapat dipercaya,Memiliki komitmen,Bertanggung jawab,Setia  dan Memiliki prinsip dan nilai-nilai hidup,dan seterusnya.
Keteguhan sikap dalam mempertahankan IMAN dan Panggilan FGM menjadi landasan hidup yang melekat pada diri tiap-tiap orang sebagai nilai-nilai moral dan Etis-Theologis. Dengan begitu maka kita juga tidak dapat menutup mata dari masalah politik,karena politik itu terbangun di dalam Dunia Manusia,dan bukan pada dunia Flora dan Fauna>karena apa yang terbangun dalam dunia manusia secara kelompok dan pribadi telah menjadi ancama bagi dunia Flora dan fauna itu sendiri. Karena itu Politik juga menjadi senjata dalam dunia manusia untuk merusak dan menghacurkan Dunia Binatang dan Dunia Tumbuh-tumbuhan dan isinya untuk memuaskan hawa nafsunya. Maka untuk “MENJADI GENERASI MUDA YANG BERINTEGRITAS,PEDULI SESAMA DAN CINTA LINGKUNGAN”,tidak menjauhkan FGM dari persoalan politik di Negara ini. Karena jika orang berkata Gereja;(para hamba Tuhan) tidak boleh berpolitik-bagi saya itu relatife>>sebab misalnya dalam menghadapi Pilpres April 2019;seorang Hamba Tuhan tidak bisa menyuruh Tuhan dalam doanya untuk ikut menentukan pemimpin yang berintegritas dengan kata-kata;”Tuhanlah yang menentukan yang terbaik bagi kami”. Padahal Tuhan hanya akan memberkati apa yang telah menusia pilih dan tentukan untuk kebaikan bersama dalam Negara,maka FGM-lah yang akan menjadi Corong Suara Kenabian Gereja itu,dan itu juga bentuk Peran Politik Gereja bagi dunia ini. Maka dalam konteks memahami politik FGM juga dapat merumuskan pikiran-pikiran cemerlang sebagai bentuk Peran Politik Gereja-dan jangan Gereja Diam.,karena apa ?.”KITA;GEREJA;FGM telah diutus sebagai anak domba ke tengah-tengah serigala”,maka dengan pengertian ini membawa kita pada pemahaman dalam Filsafat politik Bapa Gereja Augustinus menyatakan ada dua macam negara yaitu negara Allah dan negara duniawi. Negara yang paling baik dan oleh sebab itu harus diupayakan perwujudannya adalah negara Allah), dan negara duniawi adalah negara yang buruk (buankah GKI Memiliki Visi Teologi Kerajaan Allah?. Kendatipun cara hidup kedua negara itu amat berbeda, bahkan saling bertentangan satu sama lainnya, namun didalam praktek kedua-duanya sangat sulit dipisahkan. Karena Augustinus menyatakan bahwa negara Allah mengembara di dunia ini bercampur dan berbaur dengan negara duniawi dan kedua umat nya sulit dipisahkan”>> inilah gambaran Dunia yang bagi Paulus kita tidak serupa dengan dunia itu>> kedalam realita dunia seperti itulah FGM diutus untuk memaknai maksud didalam Tema Raker supaya Dengan Integritas Kekristenan,kita Peduli Sesama dan mencintai Lingkungan , inilah sebuah tantanga bagi kita semua untuk menggumulinya dalam Raker I ini;merumuskan pikiran2 sebagai regulasi dan menopang Perda kota dan atau rekomendasi2 atas nama Generasi Muda GKI sebagai sikap Peduli terhadap sesama dan lingkungan. Tuhan memberkati saudara-saudara dalam Raker I ini. 

Jumat, 22 Maret 2019

Aku mampu bertahan menghadapi segala Bencana, kecuali satu; Kehilangan Cinta


MINGGU OCULI
Sebuah Refleksi Terhadap Bencana Banjir Bandang
Sentani,16 Maret 2019 yang Kelam.

Ketika malam 16 Maret 2019, tidak semua tahu kalau akan terjadi Banjir Bandang di Doyo dan Sentani dan Longsor di Polimak. Memasuki hari keempat (20/3/2019) pasca bencana, tim gabungan TNI / Polri, Basarnas dan Tim Sosial telah menemukan 100 jenazah. Total korban yang terdampak bencana banjir bandang pada Sabtu malam (16/3/2019) mencapai 11.725 KK. Kerugian material yang bisa didata adalah 211 rumah terendam, 351 rumah rusak berat, 4 jembatan rusak berat, 8 drainase rusak berat, 4 jalan rusak berat, 2 gereja rusak berat, 1 masjid rusak berat, 8 sekolah rusak berat, dan 104 ruko rusak berat. 




Ketika kita hendak membaca data yang ada diatas dan membayangkan keadaan sesungguhnya yang menimpa 11.725 KK,tentu kita akan kekuarangan kata dan bahasa untuk melukiskan pergumulan “malam” melawan badai. Ketika Harta dan nyawa  hilang,dari 11.725 kk ada yang kehilangan anggota keluarga;anak-anak menjadi yatim-piatu karena kehilangan ayah dan ibunya,kehilangan saudara,bahkan masih ada korban yang belum ditemukan. Mereka kehilangan hari-hari bahagia mereka seketika itu. Semua harapan dan cita-cita tinggal kenangan,derai air mata meratapi keadaan itu. Semua orang merasa iba,prihatin dan cinta kasih mengalir terus kepada para korban. Tetapi sesungguhnya luka itu tidak akan sembuh. Semua kenangan pahit telah mematahkan semangat dalam renungan yang kelam. Oscar Wilde, Penulis dari Irlandia yang hidup ditahun 1854-1900 mengatakan :“Aku mampu bertahan menghadapi segala bencana, kecuali satu; kehilangan cinta. Cinta itu hilang,tetapi kita tidak kehilangan Pengharapan. Pengharapan itulah yang membawa kita kepada Oculi Sunday,yang membutuhkan Iman untuk memasukannya dalam hati dan jiwa.

        Apa artinya Oculi ? Oculi artinya “mataku tetap terarah kepada Tuhan” yang dikutip dari Kitab Mazmur 25:15 yang dalam Alkitab BIS(Bahasa Indonesia Sehari-hari) adalah "Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia menyelamatkan aku dari bahaya" . Siapakah yang dimaksud dengan kata “Mataku” yang dalam Ibrani diguakan kata `ayin. Tentu yang dimaksud adalah Daud (Mzm 25.1 ; Dari Daud. KepadaMU ya TUHAN,kuangkat jiwaku;). Jadi Mazmur 25 adalah Mazmur tentang DOA Pribadi,yang diungkapkan karena suatu perenungan pribadi yang sangat erat dalam doanya. Bagi Daud keakraban Tuhan dengan orang berdosa (dirinya) disampaikan dalam doa dan secara berturut-turut disampaikan tentang janji-janji Pengampunan, bimbingan, keamanan, persahabatn dan penebusan,yang lahir dari sikap Pengakuan,rasa hormat dan rasa percaya Daud kepada Tuhan. Oleh sebab itu Daud mengatakan “Mataku tetap terarah kepada TUHAN (Yahwe).          Maka dalam keadaan seperti inilah sebagai orang Percaya kita akan mengatakan :“Mataku tetap terarah kepada TUHAN”. Maka Banjir Bandang tidak akan pernah menyurutkan IMAN Percaya kita,baik kita yang menolong maupun mereka yang selamat dalam bencana itu dan harus di tolong. Sebab  ketika manusia memikirkan Kesejahteraan dan mengejar “dunia”, maka Bencana Menjadi Nasihat bagi kita semua. Begitulah kata Socrates Filsuf Yunani mengatakan :Kesejahteraaan memberikan peringatan, sedangkan bencana memberi nasihat. TUHAN sayang kita semua. Selamat memasuki Minggu Sengsara Yesus IV. Dengan tetap Menatap kepada Tuhan yang telah menolong dan menyelamatkan kita semua. >>Shalom !?Dea



Kamis, 21 Maret 2019

MANUSIA DIBENARKAN KARENA IMAN


MINGGU OCULI : “Mataku tetap terarah kepada Tuhan” (Mzm.25:15)
Minggu,24 Maret 2019
“MANUSIA DIBENARKAN KARENA IMAN”
ROMA 3:21-31

Jemaat Tuhan….
Walaupun bukan Rasul Paulus yang mendirikan Jemat di Roma,tetapi ia merasa berkemptingan untuk menjelaskan ajarannya,karena ia selalu mendapat serangan dari orang-orang Yahudi. Dan ia selalu menjelaskan bahwa ia membangun(ajarannya)diatas dasar yang telah diletakan oleh Kristus dan bukan dasar yang lain. Karena itu Tema umum dalam Surat Roma ini adalah tentang Pembenaran Allah. Intinya dalam hal Pembenaran adalah :
1.      Orang Yahudi dan Non-Yahudi sama-sama”tidak benar dihadapan Allah”.
2.      Karena itu Allah berinisiatif untuk memperbaiki keadaan itu dengan Jalan Pendamain melalui Kristus (Roma 3:21-36)
3.      Maka Kebenaran harus diterapkan dalam Kehidupan melalui persekutuan dengan Kristus,sebab Taurat tidak menolong proses Pengudusan-karena hanya menimbulkan pertentangan dalam batin (Rm 7:7-25).


Sekarang kita lihat Perikop bacaan kita saat ini :
Kalau kita perhatikan yang dikatakan Rasul Paulus dalam Roma 1 :16-17 “Injil itu Kekuatan Allah”,maka sebenarnya Pasal 3:21-31 ini Rasul Paulus hendak menjelaskan kembali secara tegas apa yang di maksudkan pada ayat 17 : “Sebab di dalamnya(Injil) nyata kebenaran Allah,yang bertolak dari Iman dan memimpin kepada iman,seperti ada tertulis”Orang benar akan hidup oleh iman”. Karena itu rasul Paulus hendak menjelaskan maksudnya itu dengan beberapa ciri khas yang tentang “Kebenaran Allah”.

Pertama; pada Ay.21:”Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi.” Bagi orang-orang Yahudi,Taurat ibarat sebuah Jalan menuju Kebenaran Allah dengan melakukan semua isi Hukum Taurat dengan perbuatan-perbuatan dan usaha-usaha yang baik. Tetapi bagi Rasul Paulus,jika demikian maka bagaimana dengan orang non-Yahudi,karena itu harus ada sebuah Jalan lain yang tidak ada di dalam Taurat,seperti yang sudah disaksikan oleh Kitab Taurat dan Kitab Para Nabi. Maka bagi Paulus hanya dengan Dasar Iman sajalah maka maksud yang benar dari Hukum Taurat dapat terlaksanan. Itulah sebabnya pada ayat 31 Rasul Paulus memberi kesimpulan dari maksudnya. Karena itu didalam Ayat 21 diawali dengan kalimat :”Tetapi sekarang”,Kata ini menunjukan waktu atau zaman; jadi tentang jalan kebenaran yang didalam pemikiran para nabi dibagi menjadi;Zaman sebelum hukum Musa diberikan;Zaman hukum Taurat dan Zaman Mesias. Maka bagi Paulus Zaman ini – Tetapi sekarang; Taurat sebagai jalan untuk Anugerah tidak berlaku lagi. Inilah keyakinan Paulus yang membuat orang Yahudi dan saudara-saudaranya menentang dia.

Kedua; Ayat 22-25 :” 22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. 23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, 24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 25  Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Paulus menegaskan bahwa Kebenaran dari Allah diberikan dalam Kristus karena Iman bagi semua orang yang percaya kepada Kristus. Karena itu IMAN adalah unsur penting dalam Pengorbanan. Perhatikan kalimat “iman dalam Yesus Kristus”(ay.22). Artinya bukan iman pada mansuai tetapi Iman Yesus Kristus. Jadi Kebenaran itu dapat tercapai karena Iman Juruselamat yang taat sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Jadi Iman Yesus Kristus adalah Ketaatan-Nya kepada Allah Bapa-untuk dijalani sebagai Pendamaian karena semua manusia telah berbuat dosa (ay.23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah). Kata Yunani “doxa” digunakan untuk kemuliaan,yang berarti “Kecemerlangan” dan keindahan dan yang keluar dari sifat Kesempurnaan Allah.(dalam PL di sebut She-kinah). Jadi kemuliaan seperti ini yang “kehilangan”/hilang dari manusia”. Hilang atau Hysterein;artinya jatuh dibelakang,kurang berharga; dan itu terjadi karena satu hal yaitu Dosa. Makah hal itu membawa kita kepada Kisah Taman Eden,dimana Adam telah kehilangan kehormatannya sebagai citra Allah,karena itu semua keturunan Adam telah kehilangan Kemuliaan Allah,dan gagal mencapai Tujuan Allah sejak awalnya. Tetapi sekalipun semua manusia telah berdosa,ada dalam keadaan dosa,tetapi Pembernaran adalah Anugerah,pemberian Cuma-Cuma oleh Kasih karunia (ay.24). Maka Kristus adalah Pendamaian yang TUHAN berikan kepada manusia dan harus diterima dalam kemurahan hati Allah karena darah Kristus. Itulah sebabnya Rasul paulus mengatakan dengan dua kalimat yang sangat kuat artinya tentang Pembenaran adalah : ay.24: “karena penebusan dalam Kristus Yesus”.dan ay.25 “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman”.

Ketiga; Ayat 26-31; “26  Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. 27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! 28  Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.29  Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! 30 Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. 31 Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.
Bagi Rasul Paulus;bahwa Kebenaran ini adalah Adil atau untuk menunjukkan Keadilan Allah. Mengapa ? Karena orang Yahudi dan Non-Yahudi dan semua orang telah berdosa,maka Kristus menjadi Pemdamaian Allah supaya semua orang percaya kepada-Nya akan dibenarkan oleh Allah. Sebab jika hanya Hukum Taurat sebagai jalan Pembenaran satu-satunya ,maka orang-orang Farisi akan menyombongkan diri,atau ahli2 Taurat. Tetapi jika atas dasar IMAN maka baik yahudia dan non-yahudi adalah sama-Siapa yang percaya kepada Kristus ia Dibenarkan karena Iman.   Di luar Kristus orang tidak akan menerima pembenaran itu . Maka IMAN  menunjukan keadilan Allah bagi semua orang yang percaya kepada Kristus dan taat pada Firman-Nya. Karena itu bagi Paulus,semua orang ditempatkan dalam hubungan yang baik dengan Allah hanyalah karena Iman. Jadi Pembenaran itu diterima dan Allah tidak melihat “sunat” pada orang Yahudi,tetapi IMAN pada semua orang Percaya.


IMAN adalah Ketaatan Kepada Allah,dan karena Keadilan Allah-Allah Adil bagi orang Yahudi dan Noo-Yahudi,teramsuk kita,karena itu Keadilan sebagai jalan Pembenaran. Sama seperti Kristus taat kepada ALLAH untuk menjalani Penderitaan menuju bukit Golgota,karena “cawan penderitaan” diterima dalam kehendak Allah untuk dijalani-Nya ;Maka Iman/Ketaatan Kristus itulah yang harus menjadi bagian Iman/ketaatan kita. Karena tidak semua orang yang ber-Iman adalah Taat. Maka kewajiban semua orang Kristen adalah Percaya kepada-Nya dan Taat pada Firman-Nya. Dan Firman-Nya yang terbesar adalah “KASIH/MENGASIHI KEPADA ALLAH dan SESAMA-MU 

Selasa, 19 Maret 2019

Cycloop Menangis setelah Wondiboi Meratap

PENYEBAB BANJIR BANDANG SENTANI,16 MARET 2019
PAPUA BERDUKA



Senin, 18 Maret 2019

IBADAH PELEPASAN DI RUMAH DUKA WIJK 11 GKI PNIEL