Rabu, 05 April 2023

KAHOTBAH JUMAT AGUNG, 7 APRIL 2023

 

KAHOTBAH JUMAT AGUNG

7 APRIL 2023

Sdr-sdr..Jemaat yang Tuhan Yesus Kasihi… Dalam Terang Berita Injil Yohanes 19:16b – 42 yang akan saudara-saudara membacanya sendiri sampai ayat 42..Saat ini, Saya memilih Ayat 28-30 dan Matius 27:32-37. Inialah Dua Bagian Pembacaan berkenaan dengan Tema Khotbah yaitu : Kematian yang Menyelamatkan. Demikianlah Firman Tuhan :………………


Yesus mati Yohanes 19:28-30

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,  berkatalah Ia--supaya genaplah  yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!" 19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam  .  Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. 19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai  .  " Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Yesus disalibkan Matius 27:32-37

27:32 Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene   yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib  Yesus27:33 Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak.   27:34 Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya27:35 Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.  27:36 Lalu mereka duduk di situ menjaga   Dia. 27:37 Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."

KEMATIAN YANG MENYELAMATKAN

TIDAK ada yang tahu dengan cara apa kita akan mati. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang akan tahu bagaimana caranya mereka mati. Kematian adalah suatu hal yang pasti, karena setiap yang hidup pastiakan mati. Namun tentu kematian yang bagaimana yang kita inginkan?

Lihatlah cara kita orang Kristen sekarang memperlakukan kematian. Jenazah dipakaikan pakaian yang terbaik, peti matinya pun demikian. Rumah duka di dekorasi dengan indah bahkan kuburanya. Tentu Semua ini dilakukan sebagai bentuk perhatian terakhir dan Rasa Sayang bagi orang terkasih yang meninggal.

Tentu berbeda dengan kematian Yesus,jadi apapun cara ataupun jalan untuk menuju kematian setiap manusia di bumi ini, yang berbeda-beda itu-pada akhirnya akan menunggu diselamatkan oleh Dia Yang tersalib. Sdr-sdr……..

                Apa yang Yesus lakukan ini menunjukkan kepada kita bahwa sebenarnya posisi yang Dia tempati itu sebenarnya posisi kita. Rasul Petrus misalnya..Menurut tradisi (yang dicatat oleh Hieronimus), Petrus dihukum mati dengan cara disalibkan terbalik (kepala di bawah, kaki di atas) di Roma saat pemerintahan Nero, Petrus menolak disalibkan dengan kepala di atas karena ia merasa tidak layak untuk mati dalam posisi yang sama seperti Yesus.  

Di salib di Golgota,Yesus meggantikan Posisi kita. Dia telah mengambil tempat yang sehartusnya menjadi hak kita. Itu adalah  tempat yang hina, memalukan, yang hanya diperuntukkan bagi para penjahat yang dihukum mati. Dengan demikian maka Kematian Yesus untuk Menyelamatkan Manusia yang mati karena dosa,karenanya kematian manusia hanyalah menunggu keselamatan itu-dari Dia yang Bangkit dari KematianNya.

Sdr-sdr….Kita Kembali melihat Fokus Pembacaan kita tadi…Sdr-sdr..setelah saya membaca seluruh bagian Pembacaan tadi tentang Peristiwa penyaliban Yesus,Ada beberapa hal yang tidak diberitahukan persisi sama,Matius memang menjelaskan secara rinci tetapi Yohanes tidak,karena tujuan Yohanes menulis Injilnya-tentang Yesus Kristus sebagai Allah . Perbedaan yang saya maksudkan adalah :

1.       Injil Yohanes tidak menyebutkan Simon dari Kirene yang dipaksa Pikul Salib Yesus,tetapi di Matius disebutkan. Disini kita dapati bahwa Tindakan Simon dari Kirene ini bukan Tindakan secara spontan dengan RELA-atau karena saya Cintanya dan Percaya kepada Yesus,tetapi ia Dipaksa. Tentu berdeda dengan Drama-drama Penyaliban yang bahi anak-anak muda ingin berebut posisi untuk memikul salib dalam sebuah Drama.

2.       Kalau Perhatikan Yohanes 19:30 “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai”. Yohanes Menyebutkan Yesus Meminumnya,tetapi Matius tidak Perhatikan Matius 27:34 Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya. Artinya apa ?? Bahwa Anggur bercampur Empedu/Pahit atau Anggur Asam,bukan minuman UNTUK MENGHILANGKAN RASA DAHAGA Yesus;Memang Yohanes menyebutkan bahwa Yesus mengatakan AKU HAUS. Tetapi Bagi Matius bukan tentang Yesus Haus..Sebab Anggur itu seperti sebuah OBAT BIUS yang Ketika diminum akan menghilangkan Rasa Sakit,dan itu biasanya disediakan bagi mereka yang terhukum disalibkan. Itu Artinya bahwa Yesus ingin merasakan Sakit yang sesungguhnya- Tanpa Minuman Penenang atau Penghilang Rasa Sakit. Matius mengatakan : IA tidak mau meminumnya”. Hal itu  karena kasih-Nya kepada manusia, Yesus tidak meminumnya-sehingga dapat merasakan sakit yang sesungguhnya.  Karena itu Yesus mengalami kematian yang menyakitkan dan terkutuk agar manusia bisa selamat. Maka Yesus Kristus telah menunjukkan; tidak hanya hidup yang harus berarti, namun kematian juga harus berarti.

Nah..sdr-sdr..yang dikasihi Tuhan…Selanjutkan…

3.       Di atas kepala-Nya dipasang tulisan I.N.R.I: “Iesus Nazarenus Rex Iudaeorum” artinya “Inilah Yesus Raja Orang Yahudi”. Sebutan itu merupakan ejekan. Kemudian juga Yohanes mengunakan bahasa yang halus dengan menyebutkan dua orang yang disalibkan Bersama Yesus-tanpa menyebutkan status kedua orang itu sebagai PENYAMUN,tetapi Matius sangat tegas menyebutkan. Bahwa Yesus Kristus di salib di antara kedua penyamun, yang satu di sebelah kiri dan yang seorang lagi di sebelah kanan. Sdr-sdr..Tradisi penyaliban bagi orang Roma di waktu itu ialah bahwa yang disalibkan di tengah-tengah berarti dialah yang paling jahat di antara yang lainnya. Matius Melaporkan dengan tegas :

a.       Yesus Kristus disejajarkan dengan penyamun, disamakan dengan penjahat yang paling keji sebagaimana nubuatan nabi Yesaya bahwa “Ia terhitung di antara para pemberontak pemberontak” (Yesaya 53:12b).

b.       Olok-olokkan dan celaan dilakukan juga oleh orang-orang yang lewat di lokasi penyaliban termasuk para Imam, ahli-ahli Taurat dan para penyamun yang disalibkan bersama dengan Dia.

c.       Orang-orang berkata “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jika Engkau Anak Allah” (ayat 40).

4.       Yohanes melaporkan bahwa setelah Yesus mengatakan Aku Haus dan menundukan kepalaNya,Para Prajurit kemudian mematahkan kaki mereka yang sdh mati,tetapi ternyata Yesus belum Mati—maka ditikamlah lambung Yesus dan keluarlah Air dan Darah. Supaya genaplah Firman Tuhan yang mengatakan :  "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam”. Maka Jazad Yesus dan Dibawa oleh Yusuf Arimatea untuk dikuburkan pada kuburan yang baru didekat Bukit Tengkorak itu.

Makna dan Implikasi Firman.

  1. Bahwa Dosa manusia hanya dapat ditebus dengan kematian Yesus Kristus. Pengorbanan-Nya yang menyelamatkan didasari karena kasih-Nya yang besar kepada kita yang hendaknya direspons dengan sikap hidup yang berbuah bagi Allah. Hidup yang menghasilkan buah-buah roh, di antaranya saling mengasihi dan saling mengampuni satu terhadap yang lain. Karena itu Jika saat ini saudara-saudara telah mengampuni orang yang bersalah kepadamu,jika saat ini saudara mau bertobat…berjanjilah dan memohon pertolongan Tuhan..agar sdr-sdr..layak untuk memenuhi Undangan Tuhan Yesus untuk dating ke dalam Perayaan Perjamuan Kudus sebentar.
  2. Pada masa kini, Gereja bahkan Bangsa ini terus bergumul tentang kebenaran dan keadilan yang belum sepenuhnya diberlakukan. Karena itu Suatu panggilan hidup bagi kita adalah untuk menjadi pelaku kebenaran dan keadilan, dalam setiap sisi kehidupan kita, dalam kehidupan pribadi serta keluarga. Gereja tentu  terus menerus menyuarakan Suara Kenabian tentang Kebenaran dan Keadilan---tetapi juga menjadi tantangan bahwa Orang Percaya didalam GerejaNya dituntut pembuktian dengan tindakan-tindakan yang konkrit..

Sebagai orang Kristen di Indonesia dan didunia memang tak lepas dari penghinaan dan penderitaan. Namun kita yang di dalam Jemaat Pengharapan teruslah belajar dari Yesus Kristus yang menyikapi semuanya dengan sabar, maka kesabaran, tahan uji dalam menghadapi pergumulan menjadi kesaksian iman Kristen tiap-tiap orang.

3.       Bahwa..Kematian Yesus Kristus-adalah Kematian yang menyelamatkan Dunia dari Dosa. Tugas orang Percaya adalah bagaimana kita menjadi Garam dan Terang—untuk mengabarkan kepada dunia tentang Yesus yang Mati dan Menyelamatkan itu. Tentu caranya adalah dengan Melakukan FirmanNya. Berita Injil kita dengar,Hukum Tuhan kita dengar..tetapi tidak sebatas Pendengaran…tetapi lakukanlah dalam perbuatan-perbuatan kasih…sebab orang yang tidak percaya kepada Yesus juga melakukan hal yang sama.

Kita sebagai orang Kristen Kita Percaya bahwa kita telah diselamatkan oleh Peristiwa Penyaliban Kristus-dalam Kematian-Nya,maka kita juga harus memjadi pemberita untuk meneruskan kabar Keselamatan itu kepada orang lain. Maka sekalipun kita masing-masing tidak pernah tahu cara kematian kita dan kemudian dihormati dan dihargai oleh manusia…Bagaimana mungkin kita tidak dapat memberikan Tempat yang Layak dalam Iman kepada Yesus Yang Menyelamatkan kita melalui KematianNYa.

Demikian Firman Tuhan : Dia yang tidak mengenal dosa   telah dibuat-Nya menjadi dosa  karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah, 2 Korintus 5 :21.  AMIN.


0 comments:

Posting Komentar