Jumat, 20 Agustus 2021

KAMIKAH YANG ENGKAU MAKSUDKAN ? (Bagian dua-habis)

INDENTIFIKASI HAMBA MENURUT AYAT 42 DALAM “PERATURAN TENTANG      STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS JABATAN TATA GKI DI TANAH PAPUA”.

Untuk mengidentifikasi Pertanyaan Petrus pada Ayat 41 apakah Perumpamaan Yesus“Ditujukan kepada KAMI atau kepada MEREKA. Siapakah Kami dan Siapakah Mereka,tetapi Yesus telah menjawab adalah“Siapakah Pengurus Rumah”...? GKI Di Tanah Papua yang menganut Sistem Presbiterial Sinodal,maka Sentralisasi Pelaksanaan Kepemimpinan Gereja “tertinggi” ada pada Badan Pekerja Am Sinode. Maka mengacu kepada Jawaban Yesus kepada Petrus pada ayat 42 dimana ungkapan yang sangat penting adalah "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Kesimpulannya adalah sispa yang SETIA dan BIJAKSANA dialah yang diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya. Sekarang kita perhatikan Tata Gereja GKI Di Tanah Papua Tahun 2000 dan Amandemen Tata GKI Tahun 2022. 

a. PERTAMA : Dalam Peraturan tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Jabatan (TT GKI 2000) Pasal 17,tentang Pelaksana Harian BPAS,secara Khusus Tugas KETUA BPAS,Butir l disebutkan bahwa :”(Ketua Sinode) Menjadi Pastor/Gembala bagi semua Pelayan dalam Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua. Tanggungjawab ini ada didalam Tata Gereja Tahun 2000. Tetapi didalam Amandemen Tata Gereja 2022 Tanggung jawab pada “butir l “ ini dihilangkan (dibuang) dan digantikan dengan dengan kalimat “Mengawasi Pemanfaatan harta milik GKI Di Tanah Papua”. Alasan Team Amandemen membuang dan menggantikan kalimat pada butir l TT GKI 2000 tidak ada penjelasannya. Jadi menegaskan kembali Jawaban Yesus kepada Petrus menurut Uraian Tugas Jabatan diatas,maka Ketua Sinode adalah “Kepala bagi seluruh hamba”. Ketua Sinode adalah Pastor/Gembala bagi semua Gembala/Hamba dalam GKI Di Tanah Papua,baik Pendeta,Guru Jemaat,Penginjil serta Penatua dan Syamas.

b. KEDUA : Jika Team Amandemen tidak memiliki Alasan karena telah menghilangkan/membuang kalimat pada butir l (TT GKI 2000),maka Team Amandeman telah mengabaiakan Jawaban Yesus yang mendasar tentang tugas seorang “kepala” dari hambanya adalah SETIA DAN BIJAKSANA. MakaTeam Amandemen Tata Gereja harus mengembalikan Kalimat pada butir l (TT GKI 2000) itu pada tempatnya,jika tidak memiliki alasan yang Injili.

c. KETIGA : Bahwa tugas Ketua Sinode  Menjadi Gembala bagi seluruh Pelayan dalam GKI,itu tidak disebutkan dalam Uraian Tugas Jabatan KETUA KLASIS dan KETUA MAJELIS JEMAAT di dalam TT GKI Tahun 2000 maupun pada Amandemen Tata Gereja 2022. Maka kembali kepada Pertanyaan Petrus kepada Yesus,maka dapatlah kita melihat “turunannya” yang tidak tertulis dalam Uraian Tugas Ketua Klasis dan Ketua Majelis Jemaat adalah untuk menegaskan unsur “KESETIAAN DAN KEBIJAKSANAAN sebagai Pemimpin pada masing-masing  Aras dengan Tanggung jawabnya adalah :

i. KETUA SINODE adalah Gembala bagi seluruh Pelayan dalam GKI Di Tanah Papua.

ii. KETUA KLASIS adalah Gembala bagi seluruh Pelayan di Aras Klasis,dan

iii. KETUA MAJELIS JEMAAT adalah Gembala bagi seluruh Penatua dan Syamas didalam Jemaat;.

"Hendaklah pinggangmu tetap berikat   
dan pelitamu tetap menyala
(rEFLEKSI)

 Menjadi pesan kuat bagi kita selaku hamba dan pengurus rumah adalah :

a) Seperti jawaban Yesus pada ayat 42,maka seseorang yang diangkat menjadi “kepala”dari hambanya adalah mereka yang Setia dan Bijaksana. Maka ketika seorang hamba dikatakan siap untuk melayani dia harus “menggulung lengan jubah”  dan mengikatkannya di pinggang,yang membuktikan bahwa ia selalu siap untuk melayani sebagai seorang hamba,baik atau tidak baik waktu,siang hari ataupun tengah malam.

b)  Yang diharapkan oleh sang tuan ketika ia tiba di rumah dan mengetuk pintu rumahnya adalah Ia mendapati hamba-hambanya segera membukakan pintu. Dan yang terpenting adalah “Para hamba itu Segera atau tidak”,Jadi sikap “cepat tanggap dan sigap” itu yang diharapkan. 

c) Seorang pengurus yang setia dan bijaksana akan melakukan tugas kepercayaan tersebut dengan baik dan ketika tuannya pulang dan mendapati pengurus tersebut melakukan hal demikian maka ia akan mendapatkan “kebahagiaan”. 

Dalam Kesetiaan dan Kebijaksanaan maka sebagai “Kepala” Hamba dan para Hamba,baik di tingkat Sinode,Klasis dan Jemaat, maka sama seperti Rasul Paulus menasihati Timotius yang dapat kita baca  didalam 2 Timotius 4:2Beritakanlah   firman,   siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah   dan nasihatilah  dengan segala kesabaran dan pengajaran. Sama seperti Jawaban Yesus kepada Petrus untuk “siap sedia” (ayat 40). Amin.

0 comments:

Posting Komentar