LUKAS 15:1-7 : DOMBA YANG
HILANG
1 Para pemungut cukai dan
orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. 2Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama
dengan mereka." 3Lalu Ia
mengatakan perumpamaan ini kepada
mereka: 4"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan
jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan
puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia
menemukannya? 5Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas
bahunya dengan gembira, 6dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat
dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah
bersama-sama dengan aku, sebab dombaku
yang hilang itu telah kutemukan. 7Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang
berdosa yang bertobat, lebih dari pada
sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan
pertobatan."
Sdr-sdr….!!! Pertanyaan kita
sekarang adalah mengapa Yesus menyampaikan Perumpamaan tentang Domba yang
hilang ini ?
1. Ayat
1 dan 2 menjelaskan bahwa ada 4 kelompok
orang;yaitu Pemungut cukai/Pajak,Orang-0rang berdosa – Orang-orang Farisi dan
Ahli-ahli Taurat.
2. Kempat
kelompok orang ini sedang bersama-sama Yesus. Atau Yesus sedang berada diantara
4 Kelompok orang ini.
3. Dari
Penjelasan Ayat 1 dan 2 – terkesan bahwa Orang-Orang Farisi dan Ahli-ahli
Taurat tidak Senang Ketika Pemungut Cukai dan Oran Berdosa datang kepada
Yesus-karena alasannya Jelas bahwa rupanya orang-orang Farisi dan Ahli-ahli
Taurat tidak suka dengan Pemungut cukai dan orang-orang Berdosa. Jadi bagi
mereka maka Yesus tidak Pantas ada bersama-sama Pemungut cukai dan orang
berdosa. Tetapi bagi Yesus Pandangan orang-orang Farisi dan Ahli Taurat itu
salah. Di dalam Markus 2 :17 “….Yesus pernah berkata kepada Orang farisi dan Ahli Taurat
ini bahwa : "Bukan orang sehat yang
memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang
benar, melainkan orang berdosa."
4. Jadi
ketika Yesus tahu bahwa mereka sedang bersungut-sungut,maka Yesus menyampaikan
Perumpaam tentang DOMBA yang Hilang ini. Dari Ayat 4 s.d 7.
Sdr-sdr…. Pertanyaan
berikutnya adalah : Apa dengan Domba yang hilang ? Sebab kalau bicara Domba
maka harus berbicara Gembala. Karena tidak ada Domba tanpa Gembala,dan orang
tidak bisa disebut Gembala kalau tidak ada Gembala. Atau Orang akan disebut
Gembala karena ada Domba-Dombanya.
Sdr-sdr…
Jadi orang-orang Farisi,juga Saduki serta ahli-ahli Taurat sangat 'alergi' terhadap orang-orang yang dianggapnya berdosa, dan Tuhan Yesus justru menjangkau dan melayani orang-orang berdosa, Yesus tidak menghakimi, Ia tidak mencela dan menjauhi mereka seperti yang dilakukan orang-orang Farisi dan Saduki, juga ahli-ahli Taurat.
Jadi orang-orang Farisi,juga Saduki serta ahli-ahli Taurat sangat 'alergi' terhadap orang-orang yang dianggapnya berdosa, dan Tuhan Yesus justru menjangkau dan melayani orang-orang berdosa, Yesus tidak menghakimi, Ia tidak mencela dan menjauhi mereka seperti yang dilakukan orang-orang Farisi dan Saduki, juga ahli-ahli Taurat.
Setiap kali Tuhan Yesus dekat dengan para
pendosa, mereka langsung mengkritik Yesus habis-habisan, contoh dalam Pembacaan
ini : ketika para pemungut cukai dan orang-orang berdosa datang kepada
Yesus, "Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat, katanya: 'Ia menerima orang-orang berdosa dan makan
bersama-sama dengan mereka.'" (Lukas 15:2). Oleh karena
itu Tuhan Yesus memberikan perumpamaan supaya mereka mengerti benar akan maksud
dan tujuan-Nya datang ke dunia. Ada tiga perumpamaan yang disampaikan
Tuhan Yesus yaitu tentang domba yang hilang, dirham yang
hilang dan juga anak yang hilang. Meski mempunyai
seratus ekor domba, jika ada seekor dombanya yang hilang si gembala pasti akan
pergi mencari dombanya yang sesat itu, "Dan kalau ia telah
menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,"
(Lukas 15:5). Begitu juga seorang wanita yang kehilangan satu dari
sepuluh dirhamnya, pasti akan berupaya dengan sekuat tenaga untuk mencarinya,
dan ketika dirhamnya ditemukan kembali bersukacitalah wanita itu. Seorang
ayah meluapkan kegembiraannya yang tiada tara ketika melihat anaknya yang
hilang telah kembali ke rumah, bahkan ia memberi perintah kepada hamba-hambanya
untuk memakaian kepadanya jubah yang terbaik, cincin dan juga sepatu.
Tidak hanya itu, "...ambillah anak lembu tambun itu,
sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita." (Lukas
15:23).
Inilah yang dirasakan Tuhan Yesus ketika ada seorang berdosa bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Saat itu pula sorga dipenuhi dengan sorak-sorai dan sukacita. Jadi sekarang kita lihat bahwa Tangan Tuhan selalu terbuka menyambut anak-anakNya yang terhilang, yang mau kembali kepadaNya. Sungguh, "Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya." (Mazmur 145:8). Bahkan didalam Surat 2 Petrus 3:9 "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Oleh karena itu
sdr-sdr … selagi masih ada waktu dan kesempatan jangan pernah sia-siakan
anugerah keselamatan yang Dia berikan,disediakan bagi kita. Jangan
menunda-nunda waktu untuk bertobat. Bertobat artinya berbalik dan datang kepada
Yesus,karena kita tidak tahu berapa lama lagi kita hidup di dunia ini, sebab
jika sudah terlambat, kita tidak punya waktu lagi untuk memperbaikinya, yang
ada hanyalah penyesalan tiada arti. Mengapa ini harus dikatakan kepada
kita,karena melalui Perumpamaan ini,kita diberitahukan tentang bagaimana KASIH
DAN CINTA TUHAN yang tak terhingga,Itulah sebuah Anugerah Keselamatan – Karena
Kasih-Nya.
Karena
itu,dalam Perempamaan ini penekanannya ada pada GEMBALA itu;sikap dan tanggung
jawab dari gembala terhadap domba itu,karena Sebagai penjaga domba yang bertanggung jawab,
si Gembala tentu mengenal dan memperhatikan domba dengan baik;Pendeta dalam
Jemaat akan mengenal dengan baik domba-domba itu karena Domba adalah bagaian
dari dirinya sendiri dan ia hidup dengan mereka. Gembala mengenal
domba-dombanya demikian pun domba-domba mengenal siapa gembalanya. Antara
Gembala dan domba dapat dipastikan memiliki relasi/hubungan yang begitu akrab
dan mendalam.
Maka
dapat dibayangkan betapa cemasnya sang Gembala ketika mengetahui bahwa ada
domba yang hilang dan meninggalkan kawanannya. Untuk itu tidak ada alasan lain,
selain pergi mencari dan berusaha menemukan yang hilang. Ia rela meninggalkan
yang Sembilan puluh Sembilan di padang rumput dan pergi mencari satu yang
hilang. Hal ini menunjukkan betapa sang Gembala mencintai dan mengasihi
domba-dombanya tanpa perhitungan untung- rugi, Kasihnya terhadap yang 99 ekor,
sama ukurannya dengan kasih terhadap seekor yang hilang.
Domba
yang hilang adalah gambaran kita manusia,Sering kali kita mengingkari Tuhan
yang amat mencintai kita. Kita meninggalkan Kasih-Nya, jatuh dalam dosa dan mau
memisahkan diri dari kasih Tuhan. Namun, seperti gembala, Tuhan tidak ingin
membiarkan kita hilang dan tersesat. Sekalipun kita menghilang. Ia tetap setia
mencari dan menemukan kita. Sebab kasih-Nya pada orang benar dan pendosa
tetaplah sama, tanpa pandang bulu;seperti kepada pemungut cukai dan orang
berdoa dalam perupamaanNya itu.
Inilah
cinta Tuhan yang tidak dapat diukur oleh manusia dengan cara apapun. Sebuah
cinta tanpa melihat untung dan rugi. Tuhan begitu mengasihi manusia, karena
kita berharga di mata-Nya. Betapa Allah benar-benar menghargai setiap
manusia,pribadi-pribadi, tanpa membeda-bedakan yang benar dan yang salah., Yesus
menempatkan kita menusia sebagai (subjek) yang patut dikasihi dan dihargai
dalam sukacita surgawi.
Sdr-sdr…Semoga
kita pun demikian bagi orang-orang yang terdekat dengan kita, orang-orang yang
dipercayakan kepada kita, agar kita baik Pendeta,Penatua dan Syamas menjadi
gembala yang baik bagi sesama kita. Tetapi jika kita bertanya mengapa domba itu
tersesat ? Itulah sebuah tantangan di Zaman ini,dunia merubah cara hidup kita
sebagai domba-domba,ada yang tersesat tetapi juga ada yang menyesatkan dirinya
sendiri;seperti apa nanti bapa dan ibu pikir sendiri. Sebab bukan Cuma Domba
jantan yang tersesat,sebab ada juga domba-domba betina. Tetapi sebagai Penjaga
dan Gembala yang setia Gembala mencari dan mendapatkan domba itu,maka
domba-domba itu harus berkata :” Ya
Tuhan, aku begitu berharga di mata-Mu sehingga sekalipun aku tersesat dan jatuh
dalam dosa, Engkau tetap mencari dan menyelamatkan aku”. Sdr-sdrku…dosa
dan kegelapan akan terus menguasai hidup manusia,selagi ada waktu berbaliklah
dan datang kepada TUHAN,Allah dan Bapa kita yang Maha Kasih. Amin
0 comments:
Posting Komentar