Selasa, 12 November 2019

CINTA KASIH TUHAN


LUKAS 15:1-7 : DOMBA YANG HILANG
1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. 2Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."         3Lalu Ia mengatakan perumpamaan  ini kepada mereka:  4"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? 5Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, 6dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. 7Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Sdr-sdr….!!! Pertanyaan kita sekarang adalah mengapa Yesus menyampaikan Perumpamaan tentang Domba yang hilang ini ?
1.     Ayat 1 dan 2 menjelaskan bahwa  ada 4 kelompok orang;yaitu Pemungut cukai/Pajak,Orang-0rang berdosa – Orang-orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat.
2.     Kempat kelompok orang ini sedang bersama-sama Yesus. Atau Yesus sedang berada diantara 4 Kelompok orang ini.
3.     Dari Penjelasan Ayat 1 dan 2 – terkesan bahwa Orang-Orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat tidak Senang Ketika Pemungut Cukai dan Oran Berdosa datang kepada Yesus-karena alasannya Jelas bahwa rupanya orang-orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat tidak suka dengan Pemungut cukai dan orang-orang Berdosa. Jadi bagi mereka maka Yesus tidak Pantas ada bersama-sama Pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi bagi Yesus Pandangan orang-orang Farisi dan Ahli Taurat itu salah. Di dalam Markus 2 :17 “….Yesus pernah  berkata kepada Orang farisi dan Ahli Taurat ini bahwa :  "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
4.     Jadi ketika Yesus tahu bahwa mereka sedang bersungut-sungut,maka Yesus menyampaikan Perumpaam tentang DOMBA yang Hilang ini. Dari Ayat 4 s.d 7.
Sdr-sdr…. Pertanyaan berikutnya adalah : Apa dengan Domba yang hilang ? Sebab kalau bicara Domba maka harus berbicara Gembala. Karena tidak ada Domba tanpa Gembala,dan orang tidak bisa disebut Gembala kalau tidak ada Gembala. Atau Orang akan disebut Gembala karena ada Domba-Dombanya.
Sdr-sdr…
     Jadi orang-orang Farisi,juga Saduki serta ahli-ahli Taurat sangat 'alergi' terhadap orang-orang yang dianggapnya berdosa, dan Tuhan Yesus justru menjangkau dan melayani orang-orang berdosa, Yesus tidak menghakimi, Ia tidak mencela dan menjauhi mereka seperti yang dilakukan orang-orang Farisi dan Saduki, juga ahli-ahli Taurat. 
Setiap kali Tuhan Yesus dekat dengan para pendosa, mereka langsung mengkritik Yesus habis-habisan, contoh dalam Pembacaan ini :  ketika para pemungut cukai dan orang-orang berdosa datang kepada Yesus,  "Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: 'Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.'"  (Lukas 15:2).  Oleh karena itu Tuhan Yesus memberikan perumpamaan supaya mereka mengerti benar akan maksud dan tujuan-Nya datang ke dunia.  Ada tiga perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus yaitu tentang domba yang hilangdirham yang hilang dan juga anak yang hilang.  Meski mempunyai seratus ekor domba, jika ada seekor dombanya yang hilang si gembala pasti akan pergi mencari dombanya yang sesat itu,  "Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,"  (Lukas 15:5).  Begitu juga seorang wanita yang kehilangan satu dari sepuluh dirhamnya, pasti akan berupaya dengan sekuat tenaga untuk mencarinya, dan ketika dirhamnya ditemukan kembali bersukacitalah wanita itu.  Seorang ayah meluapkan kegembiraannya yang tiada tara ketika melihat anaknya yang hilang telah kembali ke rumah, bahkan ia memberi perintah kepada hamba-hambanya untuk memakaian kepadanya jubah yang terbaik, cincin dan juga sepatu.  Tidak hanya itu,  "...ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita."  (Lukas 15:23).

     Inilah yang dirasakan Tuhan Yesus ketika ada seorang berdosa bertobat dan berbalik kepada Tuhan.  Saat itu pula sorga dipenuhi dengan sorak-sorai dan sukacita.  Jadi sekarang kita lihat bahwa Tangan Tuhan selalu terbuka menyambut anak-anakNya yang terhilang, yang mau kembali kepadaNya.  Sungguh,  "Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya."  (Mazmur 145:8). Bahkan didalam Surat           2 Petrus 3:9 "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Oleh karena itu sdr-sdr … selagi masih ada waktu dan kesempatan jangan pernah sia-siakan anugerah keselamatan yang Dia berikan,disediakan bagi kita.  Jangan menunda-nunda waktu untuk bertobat. Bertobat artinya berbalik dan datang kepada Yesus,karena kita tidak tahu berapa lama lagi kita hidup di dunia ini, sebab jika sudah terlambat, kita tidak punya waktu lagi untuk memperbaikinya, yang ada hanyalah penyesalan tiada arti. Mengapa ini harus dikatakan kepada kita,karena melalui Perumpamaan ini,kita diberitahukan tentang bagaimana KASIH DAN CINTA TUHAN yang tak terhingga,Itulah sebuah Anugerah Keselamatan – Karena Kasih-Nya.
Karena itu,dalam Perempamaan ini penekanannya ada pada GEMBALA itu;sikap dan tanggung jawab dari gembala terhadap domba itu,karena  Sebagai penjaga domba yang bertanggung jawab, si Gembala tentu mengenal dan memperhatikan domba dengan baik;Pendeta dalam Jemaat akan mengenal dengan baik domba-domba itu karena Domba adalah bagaian dari dirinya sendiri dan ia hidup dengan mereka. Gembala mengenal domba-dombanya demikian pun domba-domba mengenal siapa gembalanya. Antara Gembala dan domba dapat dipastikan memiliki relasi/hubungan yang begitu akrab dan mendalam.
Maka dapat dibayangkan betapa cemasnya sang Gembala ketika mengetahui bahwa ada domba yang hilang dan meninggalkan kawanannya. Untuk itu tidak ada alasan lain, selain pergi mencari dan berusaha menemukan yang hilang. Ia rela meninggalkan yang Sembilan puluh Sembilan di padang rumput dan  pergi mencari satu yang hilang. Hal ini menunjukkan betapa sang Gembala mencintai dan mengasihi domba-dombanya tanpa perhitungan untung- rugi, Kasihnya terhadap yang 99 ekor, sama ukurannya dengan kasih terhadap seekor yang hilang.
Domba yang hilang adalah gambaran kita manusia,Sering kali kita mengingkari Tuhan yang amat mencintai kita. Kita meninggalkan Kasih-Nya, jatuh dalam dosa dan mau memisahkan diri dari kasih Tuhan. Namun, seperti gembala, Tuhan tidak ingin membiarkan kita hilang dan tersesat. Sekalipun kita menghilang. Ia tetap setia mencari dan menemukan kita. Sebab kasih-Nya pada orang benar dan pendosa tetaplah sama, tanpa pandang bulu;seperti kepada pemungut cukai dan orang berdoa dalam perupamaanNya itu.
Inilah cinta Tuhan yang tidak dapat diukur oleh manusia dengan cara apapun. Sebuah cinta tanpa melihat untung dan rugi. Tuhan begitu mengasihi manusia, karena kita berharga di mata-Nya. Betapa Allah benar-benar menghargai setiap manusia,pribadi-pribadi, tanpa membeda-bedakan yang benar dan yang salah., Yesus menempatkan kita menusia sebagai (subjek) yang patut dikasihi dan dihargai dalam sukacita surgawi.
Sdr-sdr…Semoga kita pun demikian bagi orang-orang yang terdekat dengan kita, orang-orang yang dipercayakan kepada kita, agar kita baik Pendeta,Penatua dan Syamas menjadi gembala yang baik bagi sesama kita. Tetapi jika kita bertanya mengapa domba itu tersesat ? Itulah sebuah tantangan di Zaman ini,dunia merubah cara hidup kita sebagai domba-domba,ada yang tersesat tetapi juga ada yang menyesatkan dirinya sendiri;seperti apa nanti bapa dan ibu pikir sendiri. Sebab bukan Cuma Domba jantan yang tersesat,sebab ada juga domba-domba betina. Tetapi sebagai Penjaga dan Gembala yang setia Gembala mencari dan mendapatkan domba itu,maka domba-domba itu harus berkata  :” Ya Tuhan, aku begitu berharga di mata-Mu sehingga sekalipun aku tersesat dan jatuh dalam dosa, Engkau tetap mencari dan menyelamatkan aku”.   Sdr-sdrku…dosa dan kegelapan akan terus menguasai hidup manusia,selagi ada waktu berbaliklah dan datang kepada TUHAN,Allah dan Bapa kita yang Maha Kasih. Amin

0 comments:

Posting Komentar