Kamis, 09 September 2021

APAKAH TORANG BISA !! 2TIMOTIUS 4:1-8

 

BERITAKANLAH INJIL KRISTUS
2 TIMOTIUS  4 : 1 - 8 
Penuhilah panggilan pelayananmu

Bacaan : 4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,  aku berpesan   dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya   dan demi Kerajaan-Nya 4:2 Beritakanlah  firman,  siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah   dan nasihatilah  dengan segala kesabaran dan pengajaran. 4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat  ,  tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.   4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran  dan membukanya bagi dongeng.  4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita,  lakukanlah pekerjaan pemberita Injil   dan tunaikanlah tugas pelayananmu! 4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan  dan saat kematianku   sudah dekat. 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan  yang baik  , aku telah mencapai garis akhir  dan aku telah memelihara iman. 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran  yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya;  tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. 

Sdr-Sdr Jemaat yang dikasih oleh Tuhan Yesus….!!! dari Judul Perikop Bacaan kita adalah: Penuhilah panggilan pelayananmu’  dan Kita diberikan tema Khotbah adalah “Beritakanlah Injil Kristus”. Tema ini ada sebuah Perintah!! Kalau itu menjadi sebuah Perintah maka Pertanyaan Populer saat ini adalah ? Apakah TORANG BISA !!!. saya pinjam Moto Pon XX  “Torang Bisa”..untuk menjadi sebuah tantangan bagi Kita,Orang Kristen dan Gereja yang ada di Tanah Papua ini.

Catatan ilustrasi : Sdr-sdr,jadi…Seperti seorang atlit Tinju yang sarat dengan Pengalaman dan Juara,ketika ia akan mengakhiri kariernya,maka kepada penerusnya ia akan memberikan nasihat dari pengalamannya,cara bertinju yang baik dan tantangan yang akan dihadapi ketika bertanding. Sehingga mereka harus selalu siap sedia dalam segala hal. Catatan pendahuluan ini juga yang diharapkan bagi semua Atlit Papua pada Pon XX- Inilah “Pon harga diri” orang Papua,bahwa apakah Torang Bisa,bukan dalam Penyelenggaraannya saja tetapi mengukir prestasi yang spektakuler. Tetapi sar-sdr..yang saya maksudkan disini,adalah sebuah gambaran tentang pembacaan kita,dari Ayat 1-8 .  Dimana Ayat 6 - 8; adalah sebuah tantangan bagi Timotius yang menjadi Dasar bagi Rasul Paulus untuk menasehatinya yang disebutkan dalam Ayat 1-5. sdr-sdr..R.Paulus sebagai seorang Rasul dan Teolog PB,cara ia menyampaikan persoalan kepada Timotius menjadi sebuah cara yang berbeda. Kalau Seorang Peneliti Biasanya mengemukakan fakta-fakta dilapangan barulah ia menyampaikan Solusinya. Tetapi bagi Rasul Paulus itu terbaik;Ia menyampaikan Solusi dulu baru mengemukakan masalahnya….begitulah sisi lain dari sebuah Surat Pastoral. Sdr-sdr…

PENDAHULUAN

a) Siapakah Timotius ? Timotius adalah seorang Pemuda Pemalu,yang menjadi Teman Seperjalan Rasul Paulus ketika keduanya ke Yerusalem untuk mengantar bantuan yang telah terkumpul (Kisah.20:4-5). Juga setelah Paulus ditahan Timotius mengantarkan suratnya ke Kolose,Filipi juga kepada Filemon.

b) Ketika Surat 2 Timotius ini ditulis Paulus ditahan kembali dan sedang diadili demi hidup dan matinya,Karena itu Timotius didesak untuk segera bertemu Rasul Paulus.

c) Maka Selain Surat 2 Timotius ini,juga surat Titus,kedua surat ini dikenal sebagai Surat Pastoral/Penggembalaan.

Penuhilah panggilan pelayananmu;untuk maksud itu Rasul Paulus menyampaikan pada Ayat 1 “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,  aku berpesan   dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya   dan demi Kerajaan-Nya: Inilah Dasar dari Pesan Panggilan Timotius untuk memberitakan Injil. Caranya atau Solusinya adalah pada ayat 2,bahwa Timotius harus :(Baca)

a) SIAP SEDIA dalam Segala Keadaan;baik atau tidak baik.

b) Berani menyatakan ini salah dan itu Salah,dan

c) Nasehatilah dengan Penuh KESABARAN dan PENGAJARAN;maka dalam kalimat ini Tidak ada Unsur Kemarahan,atau Otoriter dan berkuasa atas orang2 yang akan dilayaninya nanti.

Diatas Nasehat itulah,maka Rasul Paulus mengemukakan Persoalan yang akan terjadi (Ayat 3-4 ;baca). Persoalan yang akan muncul ditengah-tengah pertumbuhan Jemaat itu adalah guru-guru palsu dengan dongengnya : Jadi Pada ayat 3 menjadi pertanyaan kita siapakah guru-guru yang akan berpaling dan membuka dongeng-dongeng itu. Inilah suatu Ajaran Gnostik yang berkembang pada waktu itu. Gnosis atau Pengetahuan,dimana Guru-guru Aliran sesat Gnostik ini, memiliki Pengetahuan dan rahasia-rahasia yang menjamin kesatuan jiwa dan Tuhan dengan menghubungkan konsep Filsafat,Mitologi,astrologi,dst, Sehingga Kebenaran Inji Kristus itu dicampurkan antara Injil Kristus dan Mitologi Yunani. (Band.Why 2:24:”bahwa Gnostik adalah “seluk beluk Iblis”. Jadi Dalam Gnostik ada Dualisme ;Injil dan Mitologi dan Penguasaan Pengetahuan menjadi penting pada agama Zoroaster,Ajaran Mandae,Sastra Hermes,Gulungan Laut Mati dan PB/Injil sendiri pun dicap oleh mereka sebagai Gnosis ; PENGETAHUAN;yang memiliki rahasia-rahasia tersendiri. Inilah Keadaan yang akan dihadapi oleh Timotius ke depan.

Jadi sdr-sdr..dengan dikemukakannya persoalan ole Rasul Paulus kepada Timotius,maka Rasul Paulus mau mengalihkan Pikiran Timotius dalam sebuah MOTIVASI untuk menyemangatinya..Ayat 6-8 (Baca).                                                                                  R.Paulus mngatakan “darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan  dan saat kematianku   sudah dekat”..karena memang Rasul Paulus sedang diadili,apakah dia dihukum mati atau tidak;R.Paulus telah mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Pemberitaan Injil. Inilah sebuah pertandingan Iman,yang telah diakhiri dengan baik sampai pada garis akhir. Sehingga bagi Rasul Paulus,dihadapan Kristus Yesus;Hakim yang adil itu,itu akan menerima Mahkota Kebenaran. Jadi Kunci Sukses dari Rasul Paulus adalah :MEMELIHARA IMAN (AY.7). Cara Rasul Paulus memelihara Iman,adalah Mempersembahkan seluruh Totalitas hidupnya sebagai Rasul dan Pemberita Injil dengan segala Kekayaan Pengetahuan keyahudiannya dan Pertemuannya dengan Yesus di Damsyik. Itulah sebabnya ia mengatakan dalam Filipi “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Inilah yang memotivasi Timotius untuk dengan berani dan sabat melakukan Pemberitaan Injil.

Sdr-sdr…dari Penjelasan singkat dari teks bacaan kita 2 Timotius 4: 1- 8; Maka Nasihat dan Pesan Rasul Paulus kepada Timotius telah meninggalkan semacam POLA atau Patron atau dasar konsep Pelayanan Pemberita Injil dan dapat menjadi  skala kebenaran Injili dalam setiap bentuk Pelayanan Gereja dewasa ini. Untuk itu apa yang menjadi Pesan Berita Fiman Tuhan kepada kita sebagai Gereja dan Para Pekerja di Kebun Anggur Tuhan ini.

1. TUGAS GEREJA adalah melakukan Penggembalaan,baik melalu Surat Gembala ataupun melalui tindakan-tindakan Konkrit dalam Pelayanan Gereja,melalui Khotbah dan Pelayanan Sakramen. Jika kita ingin melihat pertentangan2 kehidupan kegeragamaan di Indonesia,maka kita harus masuk di dunia Maya melalui chanel2 para yutuber apologet Kristen. Ambil contoh seperti Muhamad Kace seorang Kristen Murtatin yang dipolisikan dengan Pasal Penistaan agama” oleh MUI-tetapi juga Yahya Waloni mualaf yang menista Injil,Alkitab,Yesus dan Para Rasul ,yang juga dipolisikan…Inilah kehidupan Islam><Kristen di Indoesia; Internet dengan Media digital telah menyajikan “rahasia-rahasia” yang dulunya kita tidak tahu. Ini Kondisi Indonesia hari ini;Maka Apa Peran PGI secara nasional..,Apa Peran PGGP dan FKUB yang menghimpun tokoh2 Agama di Tanah Papua dan Kota Jayapura, peran penting ini adalah untuk menjadi KEDAMAIAN dalam Perbedaan. Maka sebagai orang Kristen Indonesia,PGI menjadi Saluran Kedamaian di Indonesia dan Orang Kristen di Tanah Papua melalui PGGP atau FKUB harus menjadi Salaruan Kedamaian dan Solidaritas ,dan Bagi Khusus GKI Di Tanah Papua,..Tetap Meyakinkan Injil Kristus sebagai Kekuatan Allah yang menyelamatkan. Orang Kristen di Tanah Papua tidak boleh terpengaruh dengan dengan segala Ajaran apapun;kecuali Hanya Injil Kristus. Itu juga yang sama seperti Pesan Paulus kepada Timotius;Maka dihadapan Allah;Bapa yang Maha Kasih dan Kristus;Tuhan dan Juruselamat - Hakim atas Dunia ini,Gereja tetap melakukan tugas Pemberitaan Injil baik atau tidak baik waktunya. Maka dengan Kondisi di Idonesia akhir-akhir ini, dari Mimbar GKI Pniel Kotaraja,Berita ini juga harus menjadi Konsumsi PGI di Jakarta dalam Tindakan-tindakan Konkrit untuk Injil Kerajaan Allah.

2. Pesan yang kedua adalah dengan meminjam MOTO Tanah Papua 2021 adalah :’TORANG BISA”.Maka ”Gemah Torang bisa bukan saja menjadi konsumsi dalam Tekad masyarakat Umumnya karena Pesta PON XX ini,tetapi juga bagi Umat Kristen di Tanah Papua. Karena itu apa yang Torang di Jemaat GKI Pniel ini Bisa” di tengah Pandemi ini.

a) Sebagai Anggota Jemaat GKI Pniel,juga Para Pendeta,Penatua dan Syamas,..Motivasi Rasul Paulus kepada Timotius di ayat 2 yang penting adalah : Bersiap sedia dalam segala waktu dan Bersabar dalam segala Hal. Kesediaan dan Kesabaran adalah dua hal penting,yang oleh karena Panggilan dan Pengakuan kita,Roh Kudus akan terus memampukan kita untuk Memberitakan Injil,kapan saja dan dimana saja. Maka Panggilan Iman tiap-tiap orang akan membuat kita kuat dan mengatakan “Torang Bisa”.Bukan saja dengan harus berkhotbah maka seorang Penatua atau Syamas dikatakan BISA.Tetapi dengan tindakan/perbuatan pelayanan yang konkrit dikatakan BISA. Dan ini telah dibuktikan dengan Inisiatif beberapa Penatua dan Syamas untuk terus menggalang Dana dari kelebihan mereka bagi Pembangunan Gereja Henwani sebagai anak kandung GKI Pniel Kotaraja,bukankah itu merupakan Misi Diakonis atas panggilan Pelayanan oleh Para Penatua dan Syamas.

b) Sejumlah persoalan yang muncul dewasa ini,dan dalam Persoalan Pandemi misalnya;Banyak informasi kovid,vaksin,dll menjadikan orang menjadi Apatis,tetapi keyataan membuktikan bahwa Kesadaran itu mulia timbul,karena banyak orang yang terpapar dan meninggal...Karena itu Data-Data Covid-19 Kota Jayapura menjelang Pon XX.mau menyatakan bahwa “Torang Bisa”. Gereja/Jemaat GKI Peniel menjadi saluran Informasi/berita bagi kita semua..Hal ini dapat dibuktikan dengan setiap Minggu Gereja terus menyampaikan seruan,Kita telah mehanan diri untuk tidak berkumul,dan kita akan berkumpul ketika keadaan membaik,”bukankah segala sesuatu ada waktunya?”.Kata Yesaya dalam Kitab Ratapan,Berdiamdirilah dan nantikan Pertolongan Tuhan.

Juga bagi setiao anggota Jemaat GKI Pniel;apapun Pekerjaanmu,dari tukang ojek,mama2 dipasar sampai yang bekerja Kantorn “Kita harus Mengatakan TORANG BISA, Bisa dengan Kesabaran dan Kesedian,melakukan semua hal sebagai bagian dari Panggilan kita sebagai orang Percaya;dengan berkat dan talenta yang Tuhan berikan kepada kita untuk menopang Pemberitaan Injil dalam Jemaat ini. Sebab Hanya dengan Kesediaan dan Kesabaran warga GKI Pniel,jangankan dalam Pelayanan dan Kesaksian Gereja,untuk Sukses PON XX TORANG JUGA BISA!!,mengapa? karena GOR Waringin ada di depan mata kita,dan beberapa Jmt GKI Lainnya sebagai tempat pelaksanaan Cabang Tenis,dll. Lakukanlah Apa Bisa dalam Panggilan IMAN-mu.

c) Pesan yang ketiga adalah: “Supaya Jemaat GKI Pniel terus melakukan tanggungjawab sebagai anggota Jemaat dan pelayanan oleh Majelis Jemaat demi Injil Kristus,maka kita juga harus mengatakan “Torang Bisa”;Bisa dalam menyatukan Perbedaan,tetapi juga dalam Kepelbagaian sebagai Satu Tubuh Kristus. Karena Torang Bisa maka  Yesus berkata:Tinggallah di dalam Aku   dan Aku di dalam kamu”(Yoh.15:4). Karena itu setiap orang yang BISA tinggal didalam Kristus Yesus,ia HARUS memelihara Imannya sampai akhir,SUPAYA memperoleh Mahkota Kemuliaan Kristus.

Tuhan memberkati kita Jemaat sekalian,agar terus menjadi Pemberita Injil dalam Kata dan Perbuatan,dengan Kesediaan dan Kesabaran dalam Iman yang Kokoh-maka Kita semua Akan Mengaku kepada TUHAN DAN KEPALA GEREJA..BAHWA “TORANG SEMUA BISA”. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Kamis, 26 Agustus 2021

YESUS VS ORANG FARISI;seperti INJIL VS ADAT ?

PERINTAH ALLAH DAN ADAT ISTIADAT
MATIUS 7:1-8
INJIL VS ADAT : Di Tanah Papua,bahwa Perjumpaan antara Injil dan Adat budaya tidak saja terjadi sejak Tahun 1855 ketika Otto dan Geissler menginjakan kaki di Pulau mansinam,tetapi Persoalan anatara “ Injil dan Adat telah terjadi ketika Yesus masih ada di dunia seperti yang dituturkan oleh Markus dalam Injinya pada Pasal 7:1-23. Persoalan Injil dan Adat juga terjadi hampir diseluruh Medan Pekabaran Injil;baik di Gunung,di lembah, sungai-sungai,pesisir dan pulau-pulau di mana 250 lebih suku hidup dengan adat dan budayanya. Kita dapat katakan bahwa sampai saat ini Inji hampir telah menguasai seluruh Perkembangan dan Peradaban Orang Papua,tetapi warisan budaya/adat masih dipertahankan seperti hak ulayat dan warisan,tentang perkawinan secara adat,tari-tarian,bahkan hukum-hukum adat yang masih diterapkan dalam kepemimpinan Suku-suku. Bahwa Tidak ada seorangpun dari antara kita yang bebas dari pengaruh adat-istiadat  masing-masing suku  dan  masih terus hidup didalamnya  sampai sekarang. Nilai-nilai budaya yang dipelihara dalam adat-istiadat selalu akan menjadi bermakna jika diberi makna yang Injili,baik secara etik-theologis maupun Dogmatis. Karena itu Refleksi saat ini hanya fokus pada ayat 1 - 8,dengan Ayat 8 ”Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”Ayat ini akan menjadi inti Refleksi dalam kaitan dengan IMAN. Jadi Ada dua hal yang mendapat perhatian tentang kritik Yesus kepada orang farisi sebagai berikut :

YESUS MENGKRITIK ORANG FARISI DAN AHLI TAURAT

Pertama;Kedatangan para ahli Taurat dan orang Farisi untuk menemui Yesus diawali dengan sebuah pemandangan yang menarik ketika mereka melihat beberapa orang murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Oleh karena Yesus sendiri mengetahui adat-istiadat bangsa Yahudi,maka Yesus merespons dengan mengkritik cara orang Farisi dan ahli Taurat memahami adat istiadat dan mengatakan “sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat-istiadatmu sendiri” (ayat 9).

Kedua;Kritik berikutnya Yesus mengutip  Hukum kelima “hormatilah ayahmu dan ibumu” yang dalam penerapannya oleh orang Farisi dan ahli Taurat ternyata diberlakukan tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan dari hukum ke 5 itu, yaitu dengan melegitimasi ketaatan kepada Tuhan dalam bentuk pemberian korban adalah hal yang lebih utama daripada menghormati orangtua. Menurut Yesus hal yang prinsip bukanlah apa yang dari luar dan masuk ke dalam diri orang tersebut yang menajiskan, tetapi apa yang keluar dari orang itu. Itulah yang menajiskannya (ayat 15). Jadi, yang terpenting bagi Yesus adalah apa yang nyata dalam sikap dan perbuatan, apakah itu perbuatan baik atau perbuatan buruk, bukan apa yang “masuk”; yang diterima,  dan dipahami. Karena itu, Yesus tidak menegur para murid yang dinilai menyalahi adat-istiadat orang Yahudi

YESUS VS ORANG FARISI: Ajaran Yesus ini mengingatkan orang supaya tidak memusatkan tujuan kita dengan “memasukan” banyak hal dari luar ke dalam diri kita apakah itu pengetahuan, informasi, dan sebagainya. Tetapi yang mau Yesus tegaskan adalah apakah yang masuk itu akan mengeluarkan kebaikan atau keburukan? Bisa saja ada banyak pengetahuan tentang kebaikan yang kita terima, tetapi akan mengeluarkan keburukan atau sebaliknya. Jadi ketika Orang-Orang Farisi menanyakan mengapa murid-murid tidak hidup menurut Adat-istiadat Yahudi,Yesus mengecam mereka dengan ngutip Nubuat Nabi Yesaya dengan mengatakan mereka sebagai orang-orang munafik,karena mereka tidak memuliakan Allah dengan “adat” tetapi “hati” mereja jauh dari Tuhan. 

IMAN VS LOGIKA; Di era digital dalam abad milenial,Iman dan Logika banyak dipertentangkan. Agama kadang hanya manjadi sebuah hukum tanpa Iman/Kepercayaan. Kekristenan menunjukan bahwa setiap orang adalah Pengikut Kristus. Di sinilah orang Kristen harus menjadikan Hatinya sebagai Pusat Kontrol daril semua pikiran dan perilakunya. Hatilah yang akan menjadi titik tolak untuk mendorong, mempengaruhi, dan mengontrol orang Kristen untuk menghasilkan buah-perbuatan yang baik dan benar dalam tindakan. Hati orang Percaya akan menjadi pusat perhatian Tuhan karena Roh Kudus akan selalu membantu kita mempertimbangkan semua yang masuk, sehingga tidak mencelakakan hidup kita.

INJIL DAN “ADAT MILENIAL”.

1. Injil adalah Kabar Baik. Apa yang baik di dalam Injil adalah Yesus telah memproklamirkan  Kedatangan Kerajaan Allah,dimana Pemerintahan Allah sedang berlangung di dunia dengan Tanda-Tanda Kuasa dan Mujizat. Hukum yang berlaku dalam Injil adalah Hukum Kasih;mengasihi Tuhan Allah dan Sesama manusia. Orang Kristen dan Generasi abad Milenial dituntut mentaati “Hukum Injili” itu dalam kehidupannya dengan menjadikan HATI sebagai Pusat Kontrol dan Pengendalian semua “energi” negatif,karena Hati adalah Tempatnya Roh Kudus.  Sekalipun kita tidak bisa hidup tanpa Teknologi Digital di abad Milenial ini,tetapi kitalah yang harus menguasainya dan tidak dikuasai olehnya. Maka dengan "tradisi gaya hidup smartphone" haruslah digunakan untuk menjadi "alat pemberitaan Injil". Sebab sadar atau pun tidak "manusia abad ini" sebagiannya adalah "robot" yang hanya bisa digerakkan oleh sebuah teknologi digital.

2. “Adat Milenial” ditandai dengan perkembangan Teknologi Digital ,dengan perangkat lunak yang berkembang pesat dari waktu ke waktu. “Tradisi milenial” terus berkembang dengan Aplikasi2 Gadget yang menyajikan konten-konten baik positif maupun negatif. Dunia Digital menyajikan semua hal yang dapat masuk kedalam diri orang Kristen,yang berpotensi mematikan Iman yang bertumbuh dalam “tradisi Injil” itu. Maka Perjumpaan Injil dengan “Adat Milenial” ini ada positif dan negatifnya. Tinggal bagaimana HATI tiap-tiap orang Percaya,untuk mengontrol dan menyaring mana yang baik dan mana yang buruk melalui Media Gadget. Maka Pesannya adalah bahwa : Janganlah Jempol kita bergerak lebih cepat dari pertimbangan hati. Janganlah Menilai sesuatu  hanya dari gambar,tanpa membaca informasi yang sebenarnya. Pakailah HATI sebagai pusat Kontrol atas Kehidupan beriiman kepada TUHAN. 

Jumat, 20 Agustus 2021

KAMIKAH YANG ENGKAU MAKSUDKAN ? (Bagian dua-habis)

INDENTIFIKASI HAMBA MENURUT AYAT 42 DALAM “PERATURAN TENTANG      STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS JABATAN TATA GKI DI TANAH PAPUA”.

Untuk mengidentifikasi Pertanyaan Petrus pada Ayat 41 apakah Perumpamaan Yesus“Ditujukan kepada KAMI atau kepada MEREKA. Siapakah Kami dan Siapakah Mereka,tetapi Yesus telah menjawab adalah“Siapakah Pengurus Rumah”...? GKI Di Tanah Papua yang menganut Sistem Presbiterial Sinodal,maka Sentralisasi Pelaksanaan Kepemimpinan Gereja “tertinggi” ada pada Badan Pekerja Am Sinode. Maka mengacu kepada Jawaban Yesus kepada Petrus pada ayat 42 dimana ungkapan yang sangat penting adalah "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Kesimpulannya adalah sispa yang SETIA dan BIJAKSANA dialah yang diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya. Sekarang kita perhatikan Tata Gereja GKI Di Tanah Papua Tahun 2000 dan Amandemen Tata GKI Tahun 2022. 

a. PERTAMA : Dalam Peraturan tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Jabatan (TT GKI 2000) Pasal 17,tentang Pelaksana Harian BPAS,secara Khusus Tugas KETUA BPAS,Butir l disebutkan bahwa :”(Ketua Sinode) Menjadi Pastor/Gembala bagi semua Pelayan dalam Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua. Tanggungjawab ini ada didalam Tata Gereja Tahun 2000. Tetapi didalam Amandemen Tata Gereja 2022 Tanggung jawab pada “butir l “ ini dihilangkan (dibuang) dan digantikan dengan dengan kalimat “Mengawasi Pemanfaatan harta milik GKI Di Tanah Papua”. Alasan Team Amandemen membuang dan menggantikan kalimat pada butir l TT GKI 2000 tidak ada penjelasannya. Jadi menegaskan kembali Jawaban Yesus kepada Petrus menurut Uraian Tugas Jabatan diatas,maka Ketua Sinode adalah “Kepala bagi seluruh hamba”. Ketua Sinode adalah Pastor/Gembala bagi semua Gembala/Hamba dalam GKI Di Tanah Papua,baik Pendeta,Guru Jemaat,Penginjil serta Penatua dan Syamas.

b. KEDUA : Jika Team Amandemen tidak memiliki Alasan karena telah menghilangkan/membuang kalimat pada butir l (TT GKI 2000),maka Team Amandeman telah mengabaiakan Jawaban Yesus yang mendasar tentang tugas seorang “kepala” dari hambanya adalah SETIA DAN BIJAKSANA. MakaTeam Amandemen Tata Gereja harus mengembalikan Kalimat pada butir l (TT GKI 2000) itu pada tempatnya,jika tidak memiliki alasan yang Injili.

c. KETIGA : Bahwa tugas Ketua Sinode  Menjadi Gembala bagi seluruh Pelayan dalam GKI,itu tidak disebutkan dalam Uraian Tugas Jabatan KETUA KLASIS dan KETUA MAJELIS JEMAAT di dalam TT GKI Tahun 2000 maupun pada Amandemen Tata Gereja 2022. Maka kembali kepada Pertanyaan Petrus kepada Yesus,maka dapatlah kita melihat “turunannya” yang tidak tertulis dalam Uraian Tugas Ketua Klasis dan Ketua Majelis Jemaat adalah untuk menegaskan unsur “KESETIAAN DAN KEBIJAKSANAAN sebagai Pemimpin pada masing-masing  Aras dengan Tanggung jawabnya adalah :

i. KETUA SINODE adalah Gembala bagi seluruh Pelayan dalam GKI Di Tanah Papua.

ii. KETUA KLASIS adalah Gembala bagi seluruh Pelayan di Aras Klasis,dan

iii. KETUA MAJELIS JEMAAT adalah Gembala bagi seluruh Penatua dan Syamas didalam Jemaat;.

"Hendaklah pinggangmu tetap berikat   
dan pelitamu tetap menyala
(rEFLEKSI)

 Menjadi pesan kuat bagi kita selaku hamba dan pengurus rumah adalah :

a) Seperti jawaban Yesus pada ayat 42,maka seseorang yang diangkat menjadi “kepala”dari hambanya adalah mereka yang Setia dan Bijaksana. Maka ketika seorang hamba dikatakan siap untuk melayani dia harus “menggulung lengan jubah”  dan mengikatkannya di pinggang,yang membuktikan bahwa ia selalu siap untuk melayani sebagai seorang hamba,baik atau tidak baik waktu,siang hari ataupun tengah malam.

b)  Yang diharapkan oleh sang tuan ketika ia tiba di rumah dan mengetuk pintu rumahnya adalah Ia mendapati hamba-hambanya segera membukakan pintu. Dan yang terpenting adalah “Para hamba itu Segera atau tidak”,Jadi sikap “cepat tanggap dan sigap” itu yang diharapkan. 

c) Seorang pengurus yang setia dan bijaksana akan melakukan tugas kepercayaan tersebut dengan baik dan ketika tuannya pulang dan mendapati pengurus tersebut melakukan hal demikian maka ia akan mendapatkan “kebahagiaan”. 

Dalam Kesetiaan dan Kebijaksanaan maka sebagai “Kepala” Hamba dan para Hamba,baik di tingkat Sinode,Klasis dan Jemaat, maka sama seperti Rasul Paulus menasihati Timotius yang dapat kita baca  didalam 2 Timotius 4:2Beritakanlah   firman,   siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah   dan nasihatilah  dengan segala kesabaran dan pengajaran. Sama seperti Jawaban Yesus kepada Petrus untuk “siap sedia” (ayat 40). Amin.

KAMIKAH YANG ENGKAU MAKSUDKAN ? (Bagian satu)

Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?"

INJIL LUKAS 12 :35-38


Sebelum kita membahas Jawaban Yesus terhadap Pertanyaan Petrus,marilah kita perhatikan seluruh Pasal 12 Injil Lukas ini. LAI membagi Pasal 12 ini dalam 6 Tema/Perikop Pengajaran Yesus. Kalau Kita perhatikan Pasal 1:1, Lukas telah menjelaskan bahwa ketika ada“beribu-beribu” orang banyak telah berkerumun,lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-muridNya. Ini siatuasi yang sedang berlangsung,dan Yesus mengarahkan 6 Pokok PengajaranNya itu kepada murid-muridNya. Dan ketika Yesus Mengajarkan tentang Hal Kewaspadaan (Ayat 35-48),maka Petrus langsung bertanya pada ayat 41“Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" Maka bagi Lukas sangat jelas bahwa yang dimaksudkan pertama-tema adalah Petrus dan teman-temannya ke 12 murid Yesus. Maka Yesus pun menjawab kepada Petrus.

 KEDATANGAN ANAK MANUSIA

"Hendaklah pinggangmu tetap berikat   dan pelitamu tetap menyala”(Ayat 35). Kalimat ini sedang menegaskan sesuatu tentang “kewaspadaan”yaitu berjaga-jaga dan siap sedia. Jadi Bagi mereka yang selalu “siap sedia”ketika tuannya datang maka mereka akan “berbahagia”. Jadi Yesus hendak mengarahkan Pikiran Para Murid kepada Kerajaan Allah. Yesus hendak mengalihkan pembicaraanNya untuk mempertimbangkan sikap Para Murid terhadap masa depan tengan suatu peristiwa yang besar.  Itulah sebabnya tertulis pada pasal 12:8 “ Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia  , Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah”,adalah tentang kedatangan Anak Manusia pada Ayat 40”Hendaklah kamu juga siap sedia,  karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.” Jadi Disini murid-murid harus “siap sedia” dengan menyibukan diri mereka untuk melayani. Sama seperti hamba-hamba yang yang ditinggalkan tuannya,mengawasi rumah tangganya,dan mereka akan selalu siap sedia untuk menyambut jika tuan itu datang atau muncul dengan tiba-tiba.

Jadi Perumpamaan yang sangat singkat ini hendak berbicara tentang keadaan “pengurus rumah”yang akan dikejutkan dengan seorang pencuri,hendak memberikan gambaran tentang situasi dan akibat-akibat yang berbahaya dari kedatangan Anak Manusia bagi mereka yang tidak siap sedia (Band.2 Timotius 4:2).

 KEPADA SIAPAKAH MAKSUD PERUMPAMAAN INI?

Pengajaran Yesus berupa perumpamaan ini menimbulkan pertanyaan bagi Petrus. Apakah ini ditujukan bagi mereka atau pemimpin-pemimpin mereka yaitu para Iman dan Orang Farisi. Tetapi dari jawaban Yesus itu sangat Jelas pada ayat 42 “Jawab Tuhan:  "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? . Jadi seorang hamba yang ditugaskan untuk mengurus dan mengawasi “rumah”harus melakukan kewajibannya dengan baik. Ia tidak boleh mengambil keuntungan dari ketidakhadiran tuannya dengan tidak bertanggung jawab,maka ia akan terkejut ketika tuannya datang. Karena itu Yesus berkata "Hendaklah pinggangmu tetap berikat   dan pelitamu tetap menyala”. Itulah tanda Kesiapan;”siap-sedia dari seorang hamba. ....bersambung..

 

Kamis, 12 Agustus 2021

DOA YESUS UNTUK MURID-MURID NYA (selesai)

KUDUSKANLAH MEREKA DALAM KEBENARAN

YOHANES 17: 12-26

17Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. 18Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; 19dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
 

Yesus menguduskan diri-Nya dengan memisahkan diri untuk melakukan kehendak Allah, yaitu mati di kayu salib. Yesus menderita di atas kayu salib supaya para pengikut-Nya dapat dipisahkan dari dunia dan diasingkan bagi Allah.

Ayat 17 -20 KUDUSKANLAH MEREKA DALAM KEBENARAN.

"Menguduskan" artinya menjadikan kudus atau mengasingkan. Pada malam sebelum disalibkan Yesus berdoa supaya umat-Nya menjadi kudus, terpisah dari dunia dan dosa dengan maksud melayani dan menyembah Allah. Mereka harus terpisah agar dekat dengan Allah, hidup bagi Allah dan meneladani Allah. Pengudusan ini tercapai melalui pengabdian kepada kebenaran yang dinyatakan kepada mereka oleh Roh Kebenaran itu (bd. Yoh 14:17; 16:13). Kebenaran itu adalah baik Firman Allah yang hidup (lih. Yoh 1:1) maupun penyataan Firman Allah yang tertulis.

Yesus menguduskan diri-Nya dengan memisahkan diri untuk melakukan kehendak Allah, yaitu mati di kayu salib. Yesus menderita di atas kayu salib supaya para pengikut-Nya dapat dipisahkan dari dunia dan diasingkan bagi Allah .

Ayat 21 "SUPAYA MEREKA SEMUA MENJADI SATU.

Kesatuan yang didoakan Yesus bukanlah kesatuan organisasi tetapi kesatuan rohani yang berlandaskan: hidup di dalam Kristus (ayat Yoh 17:23); mengenal dan mengalami kasih Bapa dan persekutuan Kristus (ayat Yoh 17:26); perpisahan dari dunia (ayat Yoh 17:14-16); pengudusan dalam kebenaran (ayat Yoh 17:17,19); menerima dan mempercayai kebenaran Firman Allah (ayat Yoh 17:6,8,17); ketaatan kepada Firman (ayat Yoh 17:6); keinginan untuk membawa keselamatan kepada yang hilang (ayat Yoh 17:21,23). Bilamana salah satu dari faktor ini tidak ada, maka kesatuan yang didoakan Yesus tidak mungkin ada.

1) Yesus tidak berdoa supaya para pengikut-Nya "menjadi satu", tetapi agar mereka "satu adanya". kesatuan yang berlandaskan  hubungan kepada Bapa dan Anak, dan karena memiliki sikap yang sama terhadap dunia.

2)  Yang dimaksudkan Yesus dengan Persatuan bukan sekedar pertemuan-pertemuan rohani atau pertemuan-pertemuan denominasi gereja dalam sebuah Organisasi. Sebab Yang didoakan adalah kesatuan hati, tujuan, pikiran, dan kehendak di dalam orang-orang yang mengabdi sungguh-sungguh kepada Kristus, Firman Allah, dan kesucian.

Ayat 22-26 KEMULIAAN, YANG ENGKAU BERIKAN KEPADA-KU : "Kemuliaan" Kristus adalah kehidupan-Nya yang merupakan pelayanan yang mengorbankan diri dan kematian di kayu salib untuk menebus umat manusia. Demikian pula "kemuliaan" para pengikut-Nya adalah mengikuti jalan pelayanan yang rendah hati dan memikul salib. Kerendahan hati, penyangkalan diri, dan kesediaan untuk menderita bagi Kristus akan memastikan persatuan sejati orang percaya dan akan membawa kepada kemuliaan sejati.

Kiranya kita semua yang telah dikuduskan melalui Jalan Salib,akan tetap Kudus juga didalam Kesatuan,dalam hubungan dengan BAPA DAN ANAK di Dalam Roh-Nya.  Dengan demikian maka yang tidak dikehendaki oleh Yesus dalam Doanya bagi kita umat-Nya adalah : Jangan ada Perpecahan didalam Tubuh Kristus. Sekalian kita semua banyak anggotanya,tetapi memiliki Tubuh yang satu dan Satu Kepala-Nya,yaitu Yesus Kristus.

Amin.

 

Rabu, 11 Agustus 2021

DOA YESUS UNTUK MURID-MURID NYA (Bagian dua)

 SUPAYA MEREKA MENJADI SATU SAMA SEPERTI KITA

YOHANES 17 : 4 - 11

"17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku,  sebab mereka adalah milik-Mu 17:10 dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku,dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. 17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia,   tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.  Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu  sama seperti Kita".

    Sekarang Yesus Kristus berdoa untuk perlindungan, sukacita, pengudusan, kasih, dan kesatuan hanya berlaku bagi orang-orang tertentu, yaitu mereka yang menjadi milik Allah, percaya kepada Kristus (ayat Yoh 17:8), terpisah dari dunia (ayat Yoh 17:14-16) dan menaati sabda Kristus dan ajaran-ajaran-Nya (ayat Yoh 17:6,8).

    Ayat 4-5 adalah pernyataan dari Tuhan Yesus bahwa Dia adalah Sang Anak dengan kemuliaan yang kekal. Sebelum dunia dijadikan Dia telah memiliki kemuliaan. Dalam doa Tuhan Yesus menyatakan bahwa diri-Nyalah yang memegang sejarah karena telah ada sebelum dunia ini ada. Tuhan Yesus telah ada bersama-sama dengan Allah Bapa dan memiliki kemuliaan sebagai Allah Anak. Jika demikian, Tuhan Yesus sedang menyatakan bahwa Dia adalah yang menguasai waktu sebab sebelum adanya zaman Tuhan Yesus telah memiliki kemuliaan.

    Ayat 6-10 adalah  doa Tuhan Yesus agar Allah Bapa memberikan kesatuan kepada seluruh murid Tuhan Yesus yang diberikan Allah Bapa kepada Dia. Begitu juga dengan Daud yang memohon supaya Tuhan menjaga kaum keluarganya dan tidak membiarkan mereka tersesat atau jatuh ke dalam dosa. Tuhan Yesus memohon supaya semua anak-anak Allah dipelihara oleh Allah Bapa. Tuhan Yesus telah menebus mereka dengan darah-Nya yang sangat mulia dan sekarang Dia menyerahkan mereka semua ke tangan Allah Bapa. Daud melihat kaum keluarganya dan memohon Tuhan yang jaga karena ada janji tentang kedatangan Sang Mesias melalui keturunan Daud. Tuhan Yesus melihat jemaat-Nya dan memohon Allah Bapa menjaga mereka karena janji tentang kedatangan Sang Mesias sekarang telah digenapi di dalam diri-Nya.

    Ayat 11-15 Tuhan Yesus berdoa bagi kita semua karena Dia akan pergi kepada Allah Bapa sehingga Dia tidak lagi ada di dunia untuk membimbing kita semua. Maka cara Tuhan Allah menjaga kita semua adalah melalui Firman-Nya. Dikatakan“Firman-Mulah kebenaran,” Tuhan Yesus dengan doa agar Allah Bapa memberi firman-Nya untuk menjaga semua orang percaya di dalam Dunia ini agar tidak tersesat.

Maka Tujuan Pemeliharaan Allah Bapa,bagi kita dengan FirmanNya adalah agar kita semua menjadi satu. KESATUAN adalah Tujuan Kristus,sebagaimana BAPA-ANAK DAN ROH adalah SATU.

    Inilah persoalan Gereja dewasa ini.,Doktrin-doktrin,serta Dogma Gereja juga telah menutup Pintu Kesatuan yang dikehendaki oleh Yesus bagi Gereja-Nya, Dan hal ini dilakukan bukan oleh Umat-Nya,tetapi para Tokoh dan Theolog Gereja dewasa ini. Theologi dan Dogma Gereja telah menjauhkan orang Kristen dari Kebenaran Alkitab;saling mencurigai, bahkan menutup Pintu Anugerah Kesatuan itu,maka hanya satu Jendela yang tersedia yaitu "JENDELA OIKUMENE". Tetapi Sifat Oikumene itu pun "tidak 100 % murni" untuk sebuah Kesatuan. Banyaknya Perkumpulan-perkumpulan seperti PGGP,dll...kadang banyak unsur primordialisme muncul dengan kepentingan-kepentingan,didalamnya..dll. Karena itu Kita akan berdoa semoga Gereja dan Orang Kristen menjadi Satu,dengan berbagai Karunia dan Talente..untuk Membuka Pintu Keselamatan magi seluruh Umat manusia.

Amin.