MINGGU
SENGSARA III - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 18:31-34
LATAR BELAKANG ALASAN PILIHAN TEMA; MAKNA ANAK MANUSIA YANG MENDERITA
Untuk
memahami Tema ini maka kita perhatikan ayat 31 dan 34.
1.
Sdr-sdr…….
Sekarang kita lihat bahwa ayat 31;hendak menjelaskan bahwa Yesus hendak
memberiatuhkan tentang penderitaannya kepada Para Murid-dan tidak kepada orang
banyak,tetapi kepada Kelompok Para Murid.
2.
Dan
Pada ayat 34 :dijelaskan bahwa Mereka;Para Murid tidak mengerti apa yang sedang
dikatakan oleh Yesus bahkan tidak tahu maksudNya.
Maka
hal yang penting bagi kita agar kita pun mengerti yaitu dengan memahami apa KONSEP
ANAK MANUSIA menurut Injil Lukas ini. Teks Ayat 31 – 33 :Kata Yesus:” Sekarang
kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis
oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan
digenapi. 18:32 Sebab
Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, 18:33 dan
mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia
akan bangkit. " Inilah bagian
Pemberitahuan Yesus Yang tidak dipahami oleh Para Murid…. Karena itu kita akan
belajar bagaiman Lukas berbicara tentang Anak Manusia.
Anak Manusia: (yunani - ho huios tou
anthrôpou; Ibrani - BEN HA'ADAM..konsep ini sebenarnya juga bersumber
pada ungkapan Nabi Daniel tentang, Penglihatan
Nabi Daniel
: Daniel 7:13-14 katanya : “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang
seperti anak manusia ; datanglah ia
kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu
diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan
sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa
mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan
lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan
musnah”.
Jadi sdr-sdr… Istilah mengenai Anak Manusia terdapat dalam berbagai kitab di Perjanjian Baru. Anak Manusia dalam Perjanjian Baru mengacu pada bahasa Ibrani, benê adam dan bahasa Aram benê enos . Jika kita melihat dalam Perjanjian Lama, anak manusia adalah sebutan yang merujuk kepada keturunan Adam (manusia pertama). Sedangkan dalam Perjanjian Baru menyebutkan bahwa Anak Manusia menggambarkan sosok Yesus yang memiliki Sifat manusia dan Sifat Ilahi dalam diri-Nya.
2.
Karena
Istilah "Anak Manusia" kurang lebih 86 kali muncul dalam
tulisan-tulisan di Perjanjian Baru. Istilah ini muncul lebih dari 30 kali dalam
Injil Matius, 15 kali dalam Injil Markus, 27 kali dalam Injil Lukas, dan 13
kali dalam Injil Yohanes. Di luar Injil, kata ini muncul dalam Kisah Para Rasul
7:56 dan dua kali dalam kitab Wahyu, sehingga konsep mengenai Anak Manusia
menjadi begitu penting untuk dibahas. Karena itu….apa buktinya:
a. Bukti bahwa Yesus adalah Manusia
Seutuhnya : dalam Lukas 7:24, pada bagian itu menunjukkan bahwa Yesus sebagai
Anak Manusia juga makan dan minum bersama dengan orang-orang berdosa lainnya.
Namun Dia tidak terpengaruh oleh dosa mereka, justru Ia datang untuk
menyelamatkan mereka dari dosa tersebut.
b. Begitu juga dengan yang terdapat
dalam Lukas 9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan
burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk
meletakkan kepala-Nya." Hal ini mengisyaratkan bahwa Yesus juga memahami
apa yang dirasakan oleh manusia. Dia mengerti setiap kesulitan hidup yang
dialami oleh manusia.
c. Selain itu, Gelar Anak Manusia hendak : menunjukkan kerendahan hati-Nya pada saat Ia
turun ke dunia, dan juga menunjukkan bahwa Anak Manusia seringkali kurang
begitu dianggap oleh orang lain yang hidup di sekitar-Nya, hal ini terbukti
melalui peristiwa penyaliban-Nya, dimana banyak orang yang menolak Yesus,
mereka menganggap bahwa Mesias yang datang adalah sosok yang gagah perkasa dan
berkuasa untuk membebaskan mereka dari kekuasaan Kekaisaran bangsa Romawi.
3.
Sebagai
Anak Manusia…Dapat kita bayangkan bagaimana menderita-Nya Yesus selama
hidup di dunia ini, Dia adalah sosok yang kudus dan tidak berdosa, namun harus
tinggal dan hidup berdampingan dengan manusia yang telah jatuh di dalam dosa.
Disini kita dapat melihat bahwa Yesus juga mengalami penderitaan yang sama,
seperti yang manusia lainnya alami.
4.
Sehingga…Dengan
Tegas dan Pasti…Bahwa
Karya Penyelamatan umat manusia dari perbudakan dosa hanya dapat dilakukan oleh
Seorang Pribadi yang merupakan manusia seutuhnya dan tidak berdosa. Semua
manusia telah jatuh ke dalam dosa, sehingga tidak ada yang dapat menyelamatkan
umat manusia. Kecuali Yesus yang adalah Pribadi kedua dari Allah Tritunggal
turun ke dunia menjadi manusia, dan harus mati di kayu salib untuk menebus
umat-Nya. Sangat jelas, bahwa kedatangan Yesus sebagai Anak Manusia merupakan
tindakan Allah untuk menyelamatkan manusia. INi juga hendak dikatakan kepada
Para Murid-Nya. Karena itu…KONSEP…
5. Anak Manusia menggambarkan bahwa Yesus memiliki SIFAT/TABIAT manusia sekaligus SIFAT Ilahi di dalam diri-Nya. Maka Konsep Mengenai Anak Manusia di dalam Injil Lukas membuktikan bahwa Yesus adalah manusia seutuhnya, yang akan melukiskan mengenai penderitaan, wewenang, dan kuasa-Nya, serta merupakan wujud nyata dari tindakan Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Yesus telah rela datang ke dunia, merendahkan diri-Nya dan bahkan menjadi sama dengan manusia. Dia yang begitu mulia, mau untuk menjadi sama dengan manusia dan merasakan setiap penderitaan yang dialami oleh manusia. Ini yang penting…bagi kita orang percaya..
Karena itu didalam PL bahwa Konsep
Mesias sangatlah berkaitan erat dengan istilah Anak manusia dan Hamba yang
menderita. Konsep
tersebut telah dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama sebagai janji penebusan
oleh Tuhan bagi umat-Nya. Di dalam penggenapan janji tersebut Tuhan mengutus
Anak-Nya sebagai Mesias yang diurapi. Pemahaman terhadap Mesias diperoleh dalam
tulisan-tulisan kitab Perjanjian Lama yang dimulai dari kitab Kejadian sampai
kitab Maleakhi. Pemahaman terhadap Mesias digenapi pada Perjanjian Baru
mengenai kedatangan-Nya sebagai yang diurapi menjadi penebus umat
kepunyaan-Nya. Penggenapan ini digenapi oleh Yesus Kristus yang adalah Mesias
yang diurapi oleh Tuhan, yang datang sebagai Anak Manusia yang mengalami
penderitaan sebagai Hamba yang menderita.
Jadi Konsep Anak Manusia merupakan
sebuah reinterpretasi Mesias di dalam Injil yang memberi penekanan kepada peran
Sang Mesias untuk melayani, bahkan sampai memberikan nyawa-Nya bagi banyak
orang (Mrk.
10:45). Maka…Hubungan yang erat terlihat dalam pemahaman Mesias dan Hamba
Yang Menderita sebagai sebuah penggenapan atas tugas yang dibebankan kepada
Mesias. Dan itu dibicarakan didalam Kitab Daniel. 7:13-14., Perjanjian
Baru, mengatakan bahwa Sang Anak manusia akan menderita dan mati untuk menjadi
tebusan bagi banyak orang. Hal ini hanya dapat dipahami jika konsep Anak
Manusia tersebut disandingkan dengan konsep Sang Hamba Yang Menderita di dalam
Perjanjian Lama, dan kedua Pemahaman itu telah digenapi sekaligus di dalam
salib Kristus.
Karena itu Pemahaman ini melawan pandangan Yahudi yang hanya menitikberatkan Mesias sebagai pemimpin dalam kekuasaan politis. Sedangkan Penggunaan istilah Anak Manusia dan Hamba yang menderita merupakan ciri khas keunikan Mesias dalam pemahaman Alkitab-yang disampaikan oleh Injil Lukas kepada kita.
Apa..Makna Anak Manusia sebagai Pesan Firman Tuhan bagi kita dalam Minggu Senggsara ke Tiga ini :
1. YESUS Sebagai seorang Anak Manusia, Dia telah menjadi teladan yang sempurna lewat segala sesuatu yang telah Ia kerjakan. Yesus telah Bersikap untuk menjadi rendah hati , rela merendahkan diri-Nya menjadi Anak Manusia, Agar dapat Melayani orang lain selama IA hidup di dunia ini. Dari sini Seharusnya kita belajar untuk menjadi seperti Yesus yang rela melayani dan mengasihi orang lain bahkan hidup dalam penderitaan dan mati di kayu salib untuk umat pilihan-Nya. Hal tersebut, Ia lakukan karena Ia begitu mengasihi umat-Nya dengan kasih yang sempurna yaitu kasih Agape, suatu kasih yang tanpa pamrih dan tidak menuntut balasan apapun. Karena itu jika Yesus dapat mengambil Rupa Anak Manusia agar dapat merasakan Penderitaan Manusia,..Mengapa kit akita dapat menjadi SESAMA MANUSIA…yang didalam Kasih Karunia Allah ikut merasakan Penderitaan orang lain..dengan Melayani Sesamamu ?
2.
Dengan
cara Yesus Mengambil rupa sebagai Anak Manusia,Inilah yang disebut KENOSIS;pengosongan
diri. Filipi 2:7 “MELAINKAN TELAH MENGOSONGKAN DIRI-NYA SENDIRI DAN
MENGAMBIL RUPA SEORANG HAMBA,DAN MENJADI SAMA DENGAN MANUSIA”..; Supaya IA
dapat mengampuni orang yang bersalah kepada-Nya. Karen itu Kita sebagai
pengikutNya kita juga harus dapat mengampuni setiap orang yang telah membuat
kita marah, kecewa, dan sakit hati tanpa syarat,artinya kita mau memafkan si A
kecuali ini dan itu…. Memang semua hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan,
dan itu membutuhkan suatu proses untuk bisa mencapai titik tersebut. Namun,
jika Yesus telah menjadi Anak Manusia dan rela mati di kayu salib bagi kita
semua, maka seharusnya kita juga dapat belajar untuk merendahkan hati seperti
Dia, agar kita bisa mengasihi Allah dan sesama kita dengan kesungguhan hati. Amin.