Senin, 29 November 2021

TUHAN MENYELAMATANKAN SION. YESAYA 12: 1 - 12

TEMA : MENYAMBUT KESELAMATAN

A.    ALASAN PILIHAN TEMA KITA TTG : MENYAMBUT KESELAMATAN ADALAH :

1.     Bahwa kita saat ini telah memasuki Minggu Advent I dari Empat Minggu Menjelang Perayaan Natal,atau Peristiwa Inkarnasi Allah menjadi Manusia didalam Kristus Yesus– Yang diberi Nama Imanuel,maka Umat Tuhan harus mempersiapkan dirinya-Dan Tuhan sendiri yang akan memimpin UmatNya. Sdr-sdr.. Kata Advent diambil dari kata Adventus  yang artinya adalah Kedatangan.Karena itu kita harus menyambut Kedatangan Pembawa Keselamatan itu. Karena itu,Jika kita akan memasuki minggu-minggu Kedatangan atau Advent itu Konsekwensi dari setiap orang Percaya yang berada didalam Penantiaan itu,Harus menyambtNya.

2.     Alasan kedua adalah : Bahwa kita selaku Orang Percaya/anggota Jemaat..kita selalu fokus pada saat Natal;-tanpa mempersiapkan diri  untuk menyambutNya,yaitu Sang Juru Selamat itu. Itulah sebabnya saat ini kita diajak untuk Mempersiapkan diri untuk MENYAMBUT KESELAMATAN ITU MELALUI YESAYA 52 : 1-12 . Selain itu juga bahwa Gereja juga melihat bahwa Orang-orang sedang berada didalam Persoalan-persoalan Konkrit-segera mempersiapkan diri,hal yang sedang diserukan oleh Gereja adalah Tentang Konflik Bersenjata yang menyebabkan Pengungsian,bai di wilayah Pegunungan juga di wilayah Kepala Burung-Maybrat. Ditengah-tengah Konflik TNI/Polri dan TPN-PB/OPM harus segera dihentikan dan dicarikan Jalan Damai oleh Negara…Dalam Situasi inilah sebagai Umat Tuhan jika berkewajiban untuk menyuarakan Suara Kenabian…Untuk Menyambut BERITA DAMAI YANG DARI TUHAN. SDR-SDR….

 PENGANTAR : JEMAAT YANG DIKASIHI TUHAN….

1.     Judul Perikop bacaan kita adalah tentang : TUHAN MENYELAMATKAN SION. Apakah Sion itu ? Mazmur 87:2-3 mengatakan, "TUHAN lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah." Disebutkan lebih dari 150 kali di dalam Alkitab, kata "Sion" pada dasarnya berarti "benteng" atau "kubu pertahanan." Dalam Alkitab, Sion adalah kota Daud dan juga kota Allah.

2.     Di Alkitab, kata "Sion" pertama kali disebutkan di kitab 2 Samuel 5:7: "Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud."  Dan Ketika Raja Salomo membangun Bait Suci di Yerusalem, maka area Sion akhirnya digunakan sebagai nama untuk kota Yerusalem, tanah Yehuda, dan orang-orang Israel secara keseluruhan (Yes 40:9; Yer 31:12; Zak 9:13).

3.     Tetapi didalam Bacaan kita saat ini Nama Sion digunakan sebagai kiasan bagi bangsa Israel sebagai umat Allah (Yes 60:14). Petrus juga menyebut Kristus sebagai batu penjuru Sion: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan" (1 Ptr 2:6). Jadi dalam Konteks ini SION ITU MENUNJUK KEPADA BANGSA YANG BERADA DALAM PEMBUANGAN DI BABYLON………Jemaat Tuhan yang Krsistus kasihi,juga SDR-SDR..yang sedang beribadah dari rumah  secara live treaming…… Sekarang kita lihat kembali pada Teks Bacaan kita ini.

B.Konteks Teks (Yes. 52:1-12). Bahwa :…………………….

1.     Dalam masa pembuangan di Babylon itu Yesaya dipanggil untuk menghibur bangsa Israel dan untuk memberitakan bahwa Yahwe akan menyelamatkan umat-Nya. Bahwa TUHAN Allah adalah yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi, dan Allah seluruh Bumi.

2.      Bagi Nabi Yesaya, Allah adalah satu-satunya Allah dan Pencipta langit dan bumi,karena itu DIA berkuasa untuk melepaskan bangsanya dari pembuangan itu.


3.      Di dalam menyampaikan beritanya, Nabi Yesaya banyak memakai bahasa Kiasan. Gambaran yang dipakai untuk menceritakan harapan Nabi tentang bebasnya orang Israel dari kuasa Babel, di mana pembebasan yang diharapkan itu diceritakan dengan bahasa Kiasan yang sama dengan Kisah keluaran (exodus) dari Mesir (ayat 3-4). Dengan Penggambara seperti  itu maka Nabi Yesaya hendak mengatakan kepada Bansa Israel bahwa Tuhan sajalah yang dapat melakukan suatu Tindakan Pembebasan atau Penyelamatan dan Israel harus percaya. Israel tidak boleh percaya kepada para dewa Babel. Sebagimana dahulu Tuhan telah menolong Israel, demikian juga pada zaman pembuangan itu Tuhan akan menolong Israel..Sd-sdr…

Pada Ayat 1-2 : BANGUNLAH !

1.     Karena Yerusalem dibebaskan dari hukuman, ia dapat berjaga, bangun (bnd. 51:17), ia dapat mengebaskan debu yang mengotorinya selagi harus tunduk (51:23) dan bekerja rodi, ia dapat menaggalkan ikatan lehernya kepada leher orang lain dengan tali yang tebal.


a.     Orang yang diberi kemerdekaan oleh TUHAN dapat mengenakan pakaian orang kuat, orang terhormat, sehingga harus kelihatan bahwa Yerusalem tidak merupakan budak bagi Babel. Di dalam pakaian kehormatan, Sion memperlihatkan dirinya sebagai kota yang kudus, kota pilihan TUHAN yang disucikan bagi-Nya.


b.     Akibatnya ialah bahwa orang-orang yang tak bersunat, orang-orang Babel (bnd. 49:17), tetapi juga musuh-musuh lain, seperti orang Asyur dan Filistin yang juga tak bersunat, tidak akan masuk lagi untuk merusakannya. Demikian pun orang-orang najis, mereka yang tidak menyucikan diri bagi TUHAN (ayat 11), mereka yang tidak mau mengerti kehendak-Nya, orang-orang berdosa (bnd. 6:4 najis bibir), tidak dapat memasuki kota di mana TUHAN tinggal (ayat 8 baca) sebagai Raja (ayat 7 baca).

Ayat 3-6: Gambaran Yerusalem sebagai budak tawanan yang dibebaskan TUHAN adalah  gambaran bahwa seperti Israel terjual pada suatu waktu (Ayat 4), meskipun tanpa bayaran (bnd. Maz. 44:16 tanpa untung; Yes. 50:16 bukan karena utang, 50:1 karena itu Israel bukan seperti Budak yang dijual ke Negeri Babel,dan ITU TIDAK Sah dan bukan untuk selamanya, Sehingga ketika mereka ditebus juga tanpa Bayaran (bnd. 45:13),ATAU Ganti Rugi..

Ayat 7-10. Ayat 7:“Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!" Jadi..Ketika Kerajaan Allah akan dinyatakan di Sion, inilah Berita Injil/Kabar Baik/Kabar Keselmatan yang diberitakan di sini (bnd. 40:9 “Lihat, itu Allahmu! Lihat, itu TUHAN Allah, Ia datang”).

Sekarang kita lihat bahwa : Penyelamatan Israel hendak menjadi jalan keselamatan bagi semua bangsa, sebagaimana juga berkat Abraham hendak mengalir kepada segala bangsa di muka bumi (Kej. 12:3). AYAT11-12 :(Dibaca).

a.     Kepada kaum buangan diberi perintah yang padat-singkat yang terus-menerus menimbulkan ingatan kepada keluaran dari Mesir. Seperti dahulu kala Israel mau keluar untuk beribadah kepada TUHAN (Kel. 3:12 “Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda  bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini;) Dengan begitu maka sekarang kita lihat bahwa : mereka/Bangsa Israel/Sion itu.. KINI MAU MENYIAPKAN DIRI UNTUK SUATU YANG BARU.


b.     Karena itu Perintah Utama  diulang: menjauhlah-menjaulah, keluarlah (bnd. 40:1; 51:9, 17; 52:1). Maka dengan Dengan keberangkatan itu mulailah: orang-orang berjalan sambil mengankat perkakas rumah TUHAN. Artinya apa dengan membawa perkakas itu ayat 11 ? Itu artinya bahwa mereka AKAN beribadah kepada TUHAN, MAKA orang-orang tidak boleh kena kepada HAL yang najis (bnd. ayat 1 di atas) dan harus menyucikan diri – mereka harus memisahkan diri dari unsur-unsur agama dan budaya kafir yang mempengaruhi mereka untuk menjadi umat TUHAN secara lahiriah dan batiniah. Sebab TUHAN akan memimpin dan menyertai mereka menuju kota damai sejahtera. Disanalah mereka akan Beribadah dan bersyukur kepada Raja dan Penyelamat. Itulah tujuan syair ini: bahwa orang-orang yang akan pulang berjalan dengan bersukaria dan gembira. Menyambut Keselamatan di Kota Allah itu. 

3.     MAKNA BERITA BAGI JEMAAT SAAT INI :

a.  Konteks dari Yesaya 52:1-12 : adalah hendak memberitahukan , bagimana Tuhan mendirikan kerajaan-Nya di Yerusalem dengan melepaskan umat-Nya yang terbuang: Sehingga dalam peristiwa itu keselamatan yang dari Allah sampai ke ujung bumi.

b.     Lalu apa maknanya Untuk kita di Masa Kini , kita dapat mengambil makna teologis bagi kita saat ini, yakni bahwa : Kita dingatkan bahwa Allah adalah satu-satunya Allah dan pencipta langit dan bumi. Pernyataan ini perlu kita ingat, karena dengan Pengenalan  akan Allah secara sungguh-sungguh dari kita : Maka itu akan menentukan bagaimana kita hidup di dunia ini. Karena; Allah adalah Allah yang peduli akan setiap penderitaan umat-Nya. Ia berkuasa untuk melepaskan umat-Nya dari segala penderitaan yang mungkin hampir saja membuat umat-Nya hilang pengharapan bahkan mungkin sampai “memepertanyakan akan keberadaan Tuhan,apakah Tuhan ada atau tidak” di tengah-tengah penderitaan tersebut, atau umat Tuhan itu akan berbalik kepada allah-allah lain. Karena itu…..

c.     Keselamatan yang telah Allah anugerahkan kepada kita, bukan untuk kita nikmati sendiri saja, tetapi Tuhan mau agar kita membagikan berita keselamatan itu kepada semua orang. Sehingga hidup kita menjadi terang dan berkat bagi orang lain. Dari Nabi Yesaya, kita dapat belajar bahwa sebagai Gereja Yang Hidup,  kita harus dapat memberikan PENGARAPAN bagi  orang lain yang dalam masa-masa kritis dalam hidupnya.


Kesimpulan : Nabi Yesaya sangat menitik-beratkan ketinggian dan kebesaran Allahnya: Yahwe tidak memerintah atas seluruh semesta alam saja, tetapi juga atas seluruh bangsa. Nabi ini ingin menghibur bangsa Israel yang telah berada dalam pembuangan dan dia memberitakan bahwa jaman keselamatan sedang datang. Maka dari pada itu, kebesaran Allah yang telah diperlihatkan tersebut serta karya keselamatan yang telah diberikan-Nya, hendaknya menjadi suatu penghiburan bagi kita yang masih hidup di dunia ini, serta terus bersaksi tentang karya keselamatan Allah tersebut kepada semua orang dengan kita menjadi terang dan berkat bagi orang lain.

Bagaimana Sikap Gereja dan Sikap orang Kristen di Tanah Papua selaku penerima keselamatan itu Dapat MenyambutNya?

1.     Bahwa pada Jumat,26 Nov.2021 melalui CNN membertakan tentang Sikap Para Pemimpin Gereja terbesar termasuk GKI di Tanah Papua dalam menyikapi Konflik Bersenjata di Wilayah Pengunungan yang terus berkepanjangan bahkan Pengungsian besar-besaran..agar ada Pihak ketiga yang dapat mendamaikan kedua belah Pihak TNI/Polri dan TPNPB.Tentunya ini juga mencerminkan Sikap Sikap Warga Gereja yang sedang memasuki Minggu-Minggu Advent. Hal ini penting karena Allah memerintahkan umat-Nya bersikap aktif merespons anugerah keselamatan yang telah diterima. Maka perlu ada Perdamaian. Dengan begitu baik saudara-saudara kita yang ada di Pengunungan maupun di Maybrat di Papua Barat,dapat diberikan kesempatan tanpa Takut untuk MENYAMBUT KESELAMATAN YANG DARI TUHAN ALLAH,dengan MEMILIKI SIKAP HIDUP YANG BENAR DIHADAPAT TUHAN.

2.     Sikap KITA sebagai Jemaat GKI Pengharapan yang telah menerima keselamatan diwujudkan melalui tindakan konkret, yaitu: 1) hidup dengan benar, 2) tidak memberi kesempatan lagi terhadap dosa, dan 3) menjaga hidup yang sudah diselamatkan dari hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Sang Pemberi Keselamatan. Sebagai orang percaya, seharusnya untuk menghargai karya keselamatan Allah bagi kita adalah dengan bertekad untuk hidup benar dan melakukan segala kehendak Allah;Ibarat Umat Israel yang sedang membawa Perkakas Rumah Tuhan dalam Perjalanan ke Menuju Sion Kota Allah. Karena itu Kita perlu memohon agar Allah,agar DIA sendirilah yang akan memimpin kita menjalani hidup dalam Minggu-minggu Advent,dalam untuk Menyambut Keselamatan itu. Sehingga dengan  Keadaan Kekudusan, dibaharui,ditahirkan tiap=tiap orang didalam Rumahnya akan melakukan semua kehendak-TUHAN di dalam keluarga,Didalam Kehidupan bergereja, masyarakat, dan lingkungan dimana kita Bekerja – berkarya-Berjuang dan Bersaksi tentang Keselamatan itu. TUHAN MEMBERKATI KITA .


Selasa, 23 November 2021

BELAJAR DARI RASUL PETRUS TENTANG KEBERANIAN

 

KISAH RASUL 4:1-22

Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama


Bacaan ini sangat menarik jika direkontruksi kembali dalam suatu Acara Persidangan. Kalau di Indonesia sebenarnya ini bukan Kasus Pidana tetapi lebih pada Kasus Perdata. Jadi Seperti ada pihak yang merasa dilecehkan karena  punya kepentingan. Dan ini masuk Rana Hukum menurut para Imam dan orang saduki karena mereka merasa dilecehkan oleh Petrus dan Yohanes dengan Mujizat yang mereka sendiri tidak dapat melakukannya. Padahal keduanya hanya melakukan Tindakan Peyelamatan atas orang sakit dan ada orang lain yang merasa Tersinggung..bukan karena orang sakit itu jadi sembuh..tetapi DASAR DIMANA MUJIZAT ITU TERJADI YAITU NAMA YESUS YANG MENJADI BATU PENJURU. BATU YANG DIBUANG DAN DISLIBKAN OLEH MEREKA.  Nah !! mau mengajak kita untuk melihat berita ini dalam suasan Persidang.

 

SITUASI AWAL : Diceritakan di Pasal 3. Petrus menyembuhkan Orang Lumpuh. Karena kegirangan ia terus melompat-lompat mengikuti Petrus dan Yohanes,sampai di Serambi Salomo,maka Petrus Berkhotbah dan Mengajar orang Banyak..dan Hasilnya Ada 5000 org laki-laki yang percaya (ay.4). Disinilah saat dimana Petrus dan Yohanes diseret ke dalam Pengadilan.

AWAL PENANGKAPAN( ay.1-3).

Para Imam dan Orang Saduki Marah Besar karena Petrus dan Yohanes mengajar tentang Kebangkitan orang mati yang hanya terjadi didalam Yesus. Karena Yesus Orang Nazaret itu maka ada kebangkitan orang mati. Akhirnya keduanya di tangkap dan dijebloskan kedalam Penjara. Ini bukan tentang Penghinaan atau pelecehan Agama. Tetapi orang Yahudi Sadar kalau Yesus itulah yan mereka Salibkan dan IA yang memberikan Kuasa kepada Petrus dan Yohanes untuk meakukan Mujizat. Baca: ayat 1-3 bersama.

SUASANA PERSIDANGAN (ay.5-12)

Sekarang kita lihat bahwa Petrus dan Yohanes sedang berdiri dihadapan : PEMIMPIN YAHUDI,TUA-TUA YAHUDI DAN AHLI TAURAT,ada juga IMAM BESAR HANAS DAN KAYAFAS,YOHANES DAN ALEKSANDER DAN SEMUA KETURUNAN IMAM BESAR. Nah!! Dihadapan orang-orang penting ini apakah Petrus dan Yohanes akan gemetar,takut dan keringat dingin…TIDAK !!! .4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"

Pelayan: 4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus : "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,   4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit   dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, 4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret,  yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati --bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. 4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga  selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.  " 

Sekarang kita lihat bahwa satu Pertanyaan Pendek..ternyata dijawab dengan suatu Penyataan yang Panjang. Disinilah kehebatan Rasul Petrus. Sebab Jika satu pertanyaan di Jawab makan akan ada Pertanyaan Berikut. Tetapi Jika itu suatu Pernyataan maka maka Pernyataan tidak membutuhkan Jawaban..karena yang dibutuhkan adalah Pengakuan..karena Pernyataan Petrus atas Pertanyaan Tua-tua Yahudi itu BENAR ADAnya.. Oleh karena itukita selanjutnya apa yang terjadi. Karena mereka sangat mengenal kedua Rasul yang sangat Berani,walau tidak terpelajar tetapi karena keberaniannya.

SIDANG DI SKORS UNTUK MENCARI CELAH.(ay.15-16) :

4:15 Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang,   berundinglah mereka, 4:16 dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini?  Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat   yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. Maka yang akan dilakukan adalah Tindakan Pembumkaman yaitu LARANGAN UNTUK TIDAK BERBICARA LAGI ATAS NAMA YESUS. Ayat 17. Setelah itu..

SIDANG DIBUKA KEMBALI: ayat18:20 4:18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus.  4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.  4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata  tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar. 

Sdr-sdr…Pada bagian ini,ketika Petrus dan Yohanes di Larang untuk berbicara atas nama Yesus..Maka Petrus melakukan suatu Tindakan Apologetik. Yaitu”Cara Petrus menjelaskan dan mempertahankan Imannya,dan mengembalikannya untuk untuk mereka sendiri menemukan jawabnnya di ayat 19. Dan ini sangat Luar Biasa.. Akhirnya apa sdr-sdr..Sidang ditutup. Petrus dan Yohanes dibebaskan ….sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak  yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.”

Sdr-sdr yang Kristus kasihi…. Belajar dari Proses Persidangan dihadapan Imam-imam tadi,..apa yang dapat kita maknai dan menjadi pesan Firman ini bagi kita dari Sikap yang telah ditunjukan oleh Rasul Petrus dan Yohanes.

Pertama; IMAN – ROH DAN PENGETAHUAN. Setiap kita telah memiliki Iman. Kita Percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat. Iman itu akan mengarahkan kita untuk mengerti. Pengertian atau Pengetahuan kita tentang Iman Percaya itu karena kita Rajin membaca tentang Yesus didalam Injil yang adalah Kabar Baik itu. Orang Kristen itu Percaya dulu baru mengerti. Artinya jangan mengandalkan Akal budi/Logika untuk menjelaskan Iman..sebab Iman/Theol0gi harus menjadi tuan atas Pengetahuan,kerena pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Pengetahuan dapat dijawab oleh Iman,iniah yang terjadi ketika Petrus menyampaikan Pernyataan dan Opoleget terhadap Iman mereka .Bukankah Yesus berkata “ Bebahagilah kamu yang tidak melihat namun Percaya?”Katika kita memiliki Iman dan Pengetahuan,maka satu hal yang penting adalah KUASA ROH KUDUS. Kepada Jemaat Tesalonika,Paulus menasihat mereka :”JANGAN PADAMKAN ROH (1 Tes.5:19). Kuasa Roh Kudus itu ada pada setiap kita,Roh itu menjadi Penolong dan Penopang utuk tetap percaya kepada Kristus Yesus dalam situasi apapun. Pengatahuan membimbing kita untuk dapat melakukan Pembelaan atas Iman kita,terutama sebagai Sidi-sidi Gereja,Para Pemuda yang menjadi Pilar Gereja dan Masa Depan Gereja Jemaat Imanuel Hamadi DI Tengah-tengah Situsi yang kian hari semakin membaik.

Kedua; Apa makna ini bagi Kebutuhan Persektuan dan Pelayanan Jemaat.? Saat ini…Di Zaman yang berubah,di erah teknologi digital ditambah dengan situasi Pandemi..membuat kita harus memiliki Hikmat dan Roh.. Apa yang menjadi Pergumulan kita ke masa depan…itu yang dibicarakan/digumuli Supaya YESUS KRISTUS TUHAN yang adalah Kepala Gereja selalu dimuliakan melalui Persekutuan,Kesaksian dan Pelayanan. Maka baik kita sebagai Sidi-Sidi Gereja,Sebagai Pelayan Firman,Sebagai Presbiter dan Diaken; Hidup didalam Kepenuhan Roh,Memiliki Kebaranian untuk Bersaksi keluar dan ke dalam dan memiliki Ketaatan kepada Allah yang telah memanggil kita semua didalam Kristus Yesus,menjadi Satu Tubuh.

          Ada banyak cara Pemuda-pemuda Jemaat memanfaatkan teknologi dengan berani untuk Bersaksi tentang Kristus yang dapat membangkitkan orang mati,orang lumpuh berjalan,orang buta melihat. Manfaatkan pengetahuan Teknologi Informasi,media Sosial,FB,IG,Tiktok..dll sebagai sarana Kesaksian Gereja..dan jangan Cuma untuk selfi2 dan posting. Itu tatangan bagi Pemuda Gereja di masa kini untuk melihat depan Gereja/Jemaat ini sebagai Jemaat yang Missioner. Tetapi juga bagi kita semua,Percayalah bahwa Roh Kudus akan memampukan setiap kita didalam Jemaat ini untuk bersaksi dengan berani ketika kita percaya,dimanapun kita ada; Di Pasar,di tempat kerja,dll. Dengan segala kekayaan Ilmu Pengetahuan yang Tuhan berikan kepada kita,Pakailah itu untuk memuliakan Tuhan dengan Hikmat selama kamu hidup dan diberkati oleh Tuhan di dunia ini. Amin.

Kamis, 09 September 2021

APAKAH TORANG BISA !! 2TIMOTIUS 4:1-8

 

BERITAKANLAH INJIL KRISTUS
2 TIMOTIUS  4 : 1 - 8 
Penuhilah panggilan pelayananmu

Bacaan : 4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,  aku berpesan   dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya   dan demi Kerajaan-Nya 4:2 Beritakanlah  firman,  siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah   dan nasihatilah  dengan segala kesabaran dan pengajaran. 4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat  ,  tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.   4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran  dan membukanya bagi dongeng.  4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita,  lakukanlah pekerjaan pemberita Injil   dan tunaikanlah tugas pelayananmu! 4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan  dan saat kematianku   sudah dekat. 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan  yang baik  , aku telah mencapai garis akhir  dan aku telah memelihara iman. 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran  yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya;  tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. 

Sdr-Sdr Jemaat yang dikasih oleh Tuhan Yesus….!!! dari Judul Perikop Bacaan kita adalah: Penuhilah panggilan pelayananmu’  dan Kita diberikan tema Khotbah adalah “Beritakanlah Injil Kristus”. Tema ini ada sebuah Perintah!! Kalau itu menjadi sebuah Perintah maka Pertanyaan Populer saat ini adalah ? Apakah TORANG BISA !!!. saya pinjam Moto Pon XX  “Torang Bisa”..untuk menjadi sebuah tantangan bagi Kita,Orang Kristen dan Gereja yang ada di Tanah Papua ini.

Catatan ilustrasi : Sdr-sdr,jadi…Seperti seorang atlit Tinju yang sarat dengan Pengalaman dan Juara,ketika ia akan mengakhiri kariernya,maka kepada penerusnya ia akan memberikan nasihat dari pengalamannya,cara bertinju yang baik dan tantangan yang akan dihadapi ketika bertanding. Sehingga mereka harus selalu siap sedia dalam segala hal. Catatan pendahuluan ini juga yang diharapkan bagi semua Atlit Papua pada Pon XX- Inilah “Pon harga diri” orang Papua,bahwa apakah Torang Bisa,bukan dalam Penyelenggaraannya saja tetapi mengukir prestasi yang spektakuler. Tetapi sar-sdr..yang saya maksudkan disini,adalah sebuah gambaran tentang pembacaan kita,dari Ayat 1-8 .  Dimana Ayat 6 - 8; adalah sebuah tantangan bagi Timotius yang menjadi Dasar bagi Rasul Paulus untuk menasehatinya yang disebutkan dalam Ayat 1-5. sdr-sdr..R.Paulus sebagai seorang Rasul dan Teolog PB,cara ia menyampaikan persoalan kepada Timotius menjadi sebuah cara yang berbeda. Kalau Seorang Peneliti Biasanya mengemukakan fakta-fakta dilapangan barulah ia menyampaikan Solusinya. Tetapi bagi Rasul Paulus itu terbaik;Ia menyampaikan Solusi dulu baru mengemukakan masalahnya….begitulah sisi lain dari sebuah Surat Pastoral. Sdr-sdr…

PENDAHULUAN

a) Siapakah Timotius ? Timotius adalah seorang Pemuda Pemalu,yang menjadi Teman Seperjalan Rasul Paulus ketika keduanya ke Yerusalem untuk mengantar bantuan yang telah terkumpul (Kisah.20:4-5). Juga setelah Paulus ditahan Timotius mengantarkan suratnya ke Kolose,Filipi juga kepada Filemon.

b) Ketika Surat 2 Timotius ini ditulis Paulus ditahan kembali dan sedang diadili demi hidup dan matinya,Karena itu Timotius didesak untuk segera bertemu Rasul Paulus.

c) Maka Selain Surat 2 Timotius ini,juga surat Titus,kedua surat ini dikenal sebagai Surat Pastoral/Penggembalaan.

Penuhilah panggilan pelayananmu;untuk maksud itu Rasul Paulus menyampaikan pada Ayat 1 “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,  aku berpesan   dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya   dan demi Kerajaan-Nya: Inilah Dasar dari Pesan Panggilan Timotius untuk memberitakan Injil. Caranya atau Solusinya adalah pada ayat 2,bahwa Timotius harus :(Baca)

a) SIAP SEDIA dalam Segala Keadaan;baik atau tidak baik.

b) Berani menyatakan ini salah dan itu Salah,dan

c) Nasehatilah dengan Penuh KESABARAN dan PENGAJARAN;maka dalam kalimat ini Tidak ada Unsur Kemarahan,atau Otoriter dan berkuasa atas orang2 yang akan dilayaninya nanti.

Diatas Nasehat itulah,maka Rasul Paulus mengemukakan Persoalan yang akan terjadi (Ayat 3-4 ;baca). Persoalan yang akan muncul ditengah-tengah pertumbuhan Jemaat itu adalah guru-guru palsu dengan dongengnya : Jadi Pada ayat 3 menjadi pertanyaan kita siapakah guru-guru yang akan berpaling dan membuka dongeng-dongeng itu. Inilah suatu Ajaran Gnostik yang berkembang pada waktu itu. Gnosis atau Pengetahuan,dimana Guru-guru Aliran sesat Gnostik ini, memiliki Pengetahuan dan rahasia-rahasia yang menjamin kesatuan jiwa dan Tuhan dengan menghubungkan konsep Filsafat,Mitologi,astrologi,dst, Sehingga Kebenaran Inji Kristus itu dicampurkan antara Injil Kristus dan Mitologi Yunani. (Band.Why 2:24:”bahwa Gnostik adalah “seluk beluk Iblis”. Jadi Dalam Gnostik ada Dualisme ;Injil dan Mitologi dan Penguasaan Pengetahuan menjadi penting pada agama Zoroaster,Ajaran Mandae,Sastra Hermes,Gulungan Laut Mati dan PB/Injil sendiri pun dicap oleh mereka sebagai Gnosis ; PENGETAHUAN;yang memiliki rahasia-rahasia tersendiri. Inilah Keadaan yang akan dihadapi oleh Timotius ke depan.

Jadi sdr-sdr..dengan dikemukakannya persoalan ole Rasul Paulus kepada Timotius,maka Rasul Paulus mau mengalihkan Pikiran Timotius dalam sebuah MOTIVASI untuk menyemangatinya..Ayat 6-8 (Baca).                                                                                  R.Paulus mngatakan “darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan  dan saat kematianku   sudah dekat”..karena memang Rasul Paulus sedang diadili,apakah dia dihukum mati atau tidak;R.Paulus telah mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Pemberitaan Injil. Inilah sebuah pertandingan Iman,yang telah diakhiri dengan baik sampai pada garis akhir. Sehingga bagi Rasul Paulus,dihadapan Kristus Yesus;Hakim yang adil itu,itu akan menerima Mahkota Kebenaran. Jadi Kunci Sukses dari Rasul Paulus adalah :MEMELIHARA IMAN (AY.7). Cara Rasul Paulus memelihara Iman,adalah Mempersembahkan seluruh Totalitas hidupnya sebagai Rasul dan Pemberita Injil dengan segala Kekayaan Pengetahuan keyahudiannya dan Pertemuannya dengan Yesus di Damsyik. Itulah sebabnya ia mengatakan dalam Filipi “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Inilah yang memotivasi Timotius untuk dengan berani dan sabat melakukan Pemberitaan Injil.

Sdr-sdr…dari Penjelasan singkat dari teks bacaan kita 2 Timotius 4: 1- 8; Maka Nasihat dan Pesan Rasul Paulus kepada Timotius telah meninggalkan semacam POLA atau Patron atau dasar konsep Pelayanan Pemberita Injil dan dapat menjadi  skala kebenaran Injili dalam setiap bentuk Pelayanan Gereja dewasa ini. Untuk itu apa yang menjadi Pesan Berita Fiman Tuhan kepada kita sebagai Gereja dan Para Pekerja di Kebun Anggur Tuhan ini.

1. TUGAS GEREJA adalah melakukan Penggembalaan,baik melalu Surat Gembala ataupun melalui tindakan-tindakan Konkrit dalam Pelayanan Gereja,melalui Khotbah dan Pelayanan Sakramen. Jika kita ingin melihat pertentangan2 kehidupan kegeragamaan di Indonesia,maka kita harus masuk di dunia Maya melalui chanel2 para yutuber apologet Kristen. Ambil contoh seperti Muhamad Kace seorang Kristen Murtatin yang dipolisikan dengan Pasal Penistaan agama” oleh MUI-tetapi juga Yahya Waloni mualaf yang menista Injil,Alkitab,Yesus dan Para Rasul ,yang juga dipolisikan…Inilah kehidupan Islam><Kristen di Indoesia; Internet dengan Media digital telah menyajikan “rahasia-rahasia” yang dulunya kita tidak tahu. Ini Kondisi Indonesia hari ini;Maka Apa Peran PGI secara nasional..,Apa Peran PGGP dan FKUB yang menghimpun tokoh2 Agama di Tanah Papua dan Kota Jayapura, peran penting ini adalah untuk menjadi KEDAMAIAN dalam Perbedaan. Maka sebagai orang Kristen Indonesia,PGI menjadi Saluran Kedamaian di Indonesia dan Orang Kristen di Tanah Papua melalui PGGP atau FKUB harus menjadi Salaruan Kedamaian dan Solidaritas ,dan Bagi Khusus GKI Di Tanah Papua,..Tetap Meyakinkan Injil Kristus sebagai Kekuatan Allah yang menyelamatkan. Orang Kristen di Tanah Papua tidak boleh terpengaruh dengan dengan segala Ajaran apapun;kecuali Hanya Injil Kristus. Itu juga yang sama seperti Pesan Paulus kepada Timotius;Maka dihadapan Allah;Bapa yang Maha Kasih dan Kristus;Tuhan dan Juruselamat - Hakim atas Dunia ini,Gereja tetap melakukan tugas Pemberitaan Injil baik atau tidak baik waktunya. Maka dengan Kondisi di Idonesia akhir-akhir ini, dari Mimbar GKI Pniel Kotaraja,Berita ini juga harus menjadi Konsumsi PGI di Jakarta dalam Tindakan-tindakan Konkrit untuk Injil Kerajaan Allah.

2. Pesan yang kedua adalah dengan meminjam MOTO Tanah Papua 2021 adalah :’TORANG BISA”.Maka ”Gemah Torang bisa bukan saja menjadi konsumsi dalam Tekad masyarakat Umumnya karena Pesta PON XX ini,tetapi juga bagi Umat Kristen di Tanah Papua. Karena itu apa yang Torang di Jemaat GKI Pniel ini Bisa” di tengah Pandemi ini.

a) Sebagai Anggota Jemaat GKI Pniel,juga Para Pendeta,Penatua dan Syamas,..Motivasi Rasul Paulus kepada Timotius di ayat 2 yang penting adalah : Bersiap sedia dalam segala waktu dan Bersabar dalam segala Hal. Kesediaan dan Kesabaran adalah dua hal penting,yang oleh karena Panggilan dan Pengakuan kita,Roh Kudus akan terus memampukan kita untuk Memberitakan Injil,kapan saja dan dimana saja. Maka Panggilan Iman tiap-tiap orang akan membuat kita kuat dan mengatakan “Torang Bisa”.Bukan saja dengan harus berkhotbah maka seorang Penatua atau Syamas dikatakan BISA.Tetapi dengan tindakan/perbuatan pelayanan yang konkrit dikatakan BISA. Dan ini telah dibuktikan dengan Inisiatif beberapa Penatua dan Syamas untuk terus menggalang Dana dari kelebihan mereka bagi Pembangunan Gereja Henwani sebagai anak kandung GKI Pniel Kotaraja,bukankah itu merupakan Misi Diakonis atas panggilan Pelayanan oleh Para Penatua dan Syamas.

b) Sejumlah persoalan yang muncul dewasa ini,dan dalam Persoalan Pandemi misalnya;Banyak informasi kovid,vaksin,dll menjadikan orang menjadi Apatis,tetapi keyataan membuktikan bahwa Kesadaran itu mulia timbul,karena banyak orang yang terpapar dan meninggal...Karena itu Data-Data Covid-19 Kota Jayapura menjelang Pon XX.mau menyatakan bahwa “Torang Bisa”. Gereja/Jemaat GKI Peniel menjadi saluran Informasi/berita bagi kita semua..Hal ini dapat dibuktikan dengan setiap Minggu Gereja terus menyampaikan seruan,Kita telah mehanan diri untuk tidak berkumul,dan kita akan berkumpul ketika keadaan membaik,”bukankah segala sesuatu ada waktunya?”.Kata Yesaya dalam Kitab Ratapan,Berdiamdirilah dan nantikan Pertolongan Tuhan.

Juga bagi setiao anggota Jemaat GKI Pniel;apapun Pekerjaanmu,dari tukang ojek,mama2 dipasar sampai yang bekerja Kantorn “Kita harus Mengatakan TORANG BISA, Bisa dengan Kesabaran dan Kesedian,melakukan semua hal sebagai bagian dari Panggilan kita sebagai orang Percaya;dengan berkat dan talenta yang Tuhan berikan kepada kita untuk menopang Pemberitaan Injil dalam Jemaat ini. Sebab Hanya dengan Kesediaan dan Kesabaran warga GKI Pniel,jangankan dalam Pelayanan dan Kesaksian Gereja,untuk Sukses PON XX TORANG JUGA BISA!!,mengapa? karena GOR Waringin ada di depan mata kita,dan beberapa Jmt GKI Lainnya sebagai tempat pelaksanaan Cabang Tenis,dll. Lakukanlah Apa Bisa dalam Panggilan IMAN-mu.

c) Pesan yang ketiga adalah: “Supaya Jemaat GKI Pniel terus melakukan tanggungjawab sebagai anggota Jemaat dan pelayanan oleh Majelis Jemaat demi Injil Kristus,maka kita juga harus mengatakan “Torang Bisa”;Bisa dalam menyatukan Perbedaan,tetapi juga dalam Kepelbagaian sebagai Satu Tubuh Kristus. Karena Torang Bisa maka  Yesus berkata:Tinggallah di dalam Aku   dan Aku di dalam kamu”(Yoh.15:4). Karena itu setiap orang yang BISA tinggal didalam Kristus Yesus,ia HARUS memelihara Imannya sampai akhir,SUPAYA memperoleh Mahkota Kemuliaan Kristus.

Tuhan memberkati kita Jemaat sekalian,agar terus menjadi Pemberita Injil dalam Kata dan Perbuatan,dengan Kesediaan dan Kesabaran dalam Iman yang Kokoh-maka Kita semua Akan Mengaku kepada TUHAN DAN KEPALA GEREJA..BAHWA “TORANG SEMUA BISA”. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Kamis, 26 Agustus 2021

YESUS VS ORANG FARISI;seperti INJIL VS ADAT ?

PERINTAH ALLAH DAN ADAT ISTIADAT
MATIUS 7:1-8
INJIL VS ADAT : Di Tanah Papua,bahwa Perjumpaan antara Injil dan Adat budaya tidak saja terjadi sejak Tahun 1855 ketika Otto dan Geissler menginjakan kaki di Pulau mansinam,tetapi Persoalan anatara “ Injil dan Adat telah terjadi ketika Yesus masih ada di dunia seperti yang dituturkan oleh Markus dalam Injinya pada Pasal 7:1-23. Persoalan Injil dan Adat juga terjadi hampir diseluruh Medan Pekabaran Injil;baik di Gunung,di lembah, sungai-sungai,pesisir dan pulau-pulau di mana 250 lebih suku hidup dengan adat dan budayanya. Kita dapat katakan bahwa sampai saat ini Inji hampir telah menguasai seluruh Perkembangan dan Peradaban Orang Papua,tetapi warisan budaya/adat masih dipertahankan seperti hak ulayat dan warisan,tentang perkawinan secara adat,tari-tarian,bahkan hukum-hukum adat yang masih diterapkan dalam kepemimpinan Suku-suku. Bahwa Tidak ada seorangpun dari antara kita yang bebas dari pengaruh adat-istiadat  masing-masing suku  dan  masih terus hidup didalamnya  sampai sekarang. Nilai-nilai budaya yang dipelihara dalam adat-istiadat selalu akan menjadi bermakna jika diberi makna yang Injili,baik secara etik-theologis maupun Dogmatis. Karena itu Refleksi saat ini hanya fokus pada ayat 1 - 8,dengan Ayat 8 ”Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”Ayat ini akan menjadi inti Refleksi dalam kaitan dengan IMAN. Jadi Ada dua hal yang mendapat perhatian tentang kritik Yesus kepada orang farisi sebagai berikut :

YESUS MENGKRITIK ORANG FARISI DAN AHLI TAURAT

Pertama;Kedatangan para ahli Taurat dan orang Farisi untuk menemui Yesus diawali dengan sebuah pemandangan yang menarik ketika mereka melihat beberapa orang murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Oleh karena Yesus sendiri mengetahui adat-istiadat bangsa Yahudi,maka Yesus merespons dengan mengkritik cara orang Farisi dan ahli Taurat memahami adat istiadat dan mengatakan “sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat-istiadatmu sendiri” (ayat 9).

Kedua;Kritik berikutnya Yesus mengutip  Hukum kelima “hormatilah ayahmu dan ibumu” yang dalam penerapannya oleh orang Farisi dan ahli Taurat ternyata diberlakukan tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan dari hukum ke 5 itu, yaitu dengan melegitimasi ketaatan kepada Tuhan dalam bentuk pemberian korban adalah hal yang lebih utama daripada menghormati orangtua. Menurut Yesus hal yang prinsip bukanlah apa yang dari luar dan masuk ke dalam diri orang tersebut yang menajiskan, tetapi apa yang keluar dari orang itu. Itulah yang menajiskannya (ayat 15). Jadi, yang terpenting bagi Yesus adalah apa yang nyata dalam sikap dan perbuatan, apakah itu perbuatan baik atau perbuatan buruk, bukan apa yang “masuk”; yang diterima,  dan dipahami. Karena itu, Yesus tidak menegur para murid yang dinilai menyalahi adat-istiadat orang Yahudi

YESUS VS ORANG FARISI: Ajaran Yesus ini mengingatkan orang supaya tidak memusatkan tujuan kita dengan “memasukan” banyak hal dari luar ke dalam diri kita apakah itu pengetahuan, informasi, dan sebagainya. Tetapi yang mau Yesus tegaskan adalah apakah yang masuk itu akan mengeluarkan kebaikan atau keburukan? Bisa saja ada banyak pengetahuan tentang kebaikan yang kita terima, tetapi akan mengeluarkan keburukan atau sebaliknya. Jadi ketika Orang-Orang Farisi menanyakan mengapa murid-murid tidak hidup menurut Adat-istiadat Yahudi,Yesus mengecam mereka dengan ngutip Nubuat Nabi Yesaya dengan mengatakan mereka sebagai orang-orang munafik,karena mereka tidak memuliakan Allah dengan “adat” tetapi “hati” mereja jauh dari Tuhan. 

IMAN VS LOGIKA; Di era digital dalam abad milenial,Iman dan Logika banyak dipertentangkan. Agama kadang hanya manjadi sebuah hukum tanpa Iman/Kepercayaan. Kekristenan menunjukan bahwa setiap orang adalah Pengikut Kristus. Di sinilah orang Kristen harus menjadikan Hatinya sebagai Pusat Kontrol daril semua pikiran dan perilakunya. Hatilah yang akan menjadi titik tolak untuk mendorong, mempengaruhi, dan mengontrol orang Kristen untuk menghasilkan buah-perbuatan yang baik dan benar dalam tindakan. Hati orang Percaya akan menjadi pusat perhatian Tuhan karena Roh Kudus akan selalu membantu kita mempertimbangkan semua yang masuk, sehingga tidak mencelakakan hidup kita.

INJIL DAN “ADAT MILENIAL”.

1. Injil adalah Kabar Baik. Apa yang baik di dalam Injil adalah Yesus telah memproklamirkan  Kedatangan Kerajaan Allah,dimana Pemerintahan Allah sedang berlangung di dunia dengan Tanda-Tanda Kuasa dan Mujizat. Hukum yang berlaku dalam Injil adalah Hukum Kasih;mengasihi Tuhan Allah dan Sesama manusia. Orang Kristen dan Generasi abad Milenial dituntut mentaati “Hukum Injili” itu dalam kehidupannya dengan menjadikan HATI sebagai Pusat Kontrol dan Pengendalian semua “energi” negatif,karena Hati adalah Tempatnya Roh Kudus.  Sekalipun kita tidak bisa hidup tanpa Teknologi Digital di abad Milenial ini,tetapi kitalah yang harus menguasainya dan tidak dikuasai olehnya. Maka dengan "tradisi gaya hidup smartphone" haruslah digunakan untuk menjadi "alat pemberitaan Injil". Sebab sadar atau pun tidak "manusia abad ini" sebagiannya adalah "robot" yang hanya bisa digerakkan oleh sebuah teknologi digital.

2. “Adat Milenial” ditandai dengan perkembangan Teknologi Digital ,dengan perangkat lunak yang berkembang pesat dari waktu ke waktu. “Tradisi milenial” terus berkembang dengan Aplikasi2 Gadget yang menyajikan konten-konten baik positif maupun negatif. Dunia Digital menyajikan semua hal yang dapat masuk kedalam diri orang Kristen,yang berpotensi mematikan Iman yang bertumbuh dalam “tradisi Injil” itu. Maka Perjumpaan Injil dengan “Adat Milenial” ini ada positif dan negatifnya. Tinggal bagaimana HATI tiap-tiap orang Percaya,untuk mengontrol dan menyaring mana yang baik dan mana yang buruk melalui Media Gadget. Maka Pesannya adalah bahwa : Janganlah Jempol kita bergerak lebih cepat dari pertimbangan hati. Janganlah Menilai sesuatu  hanya dari gambar,tanpa membaca informasi yang sebenarnya. Pakailah HATI sebagai pusat Kontrol atas Kehidupan beriiman kepada TUHAN.