Jumat, 20 Agustus 2021

KAMIKAH YANG ENGKAU MAKSUDKAN ? (Bagian satu)

Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?"

INJIL LUKAS 12 :35-38


Sebelum kita membahas Jawaban Yesus terhadap Pertanyaan Petrus,marilah kita perhatikan seluruh Pasal 12 Injil Lukas ini. LAI membagi Pasal 12 ini dalam 6 Tema/Perikop Pengajaran Yesus. Kalau Kita perhatikan Pasal 1:1, Lukas telah menjelaskan bahwa ketika ada“beribu-beribu” orang banyak telah berkerumun,lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-muridNya. Ini siatuasi yang sedang berlangsung,dan Yesus mengarahkan 6 Pokok PengajaranNya itu kepada murid-muridNya. Dan ketika Yesus Mengajarkan tentang Hal Kewaspadaan (Ayat 35-48),maka Petrus langsung bertanya pada ayat 41“Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" Maka bagi Lukas sangat jelas bahwa yang dimaksudkan pertama-tema adalah Petrus dan teman-temannya ke 12 murid Yesus. Maka Yesus pun menjawab kepada Petrus.

 KEDATANGAN ANAK MANUSIA

"Hendaklah pinggangmu tetap berikat   dan pelitamu tetap menyala”(Ayat 35). Kalimat ini sedang menegaskan sesuatu tentang “kewaspadaan”yaitu berjaga-jaga dan siap sedia. Jadi Bagi mereka yang selalu “siap sedia”ketika tuannya datang maka mereka akan “berbahagia”. Jadi Yesus hendak mengarahkan Pikiran Para Murid kepada Kerajaan Allah. Yesus hendak mengalihkan pembicaraanNya untuk mempertimbangkan sikap Para Murid terhadap masa depan tengan suatu peristiwa yang besar.  Itulah sebabnya tertulis pada pasal 12:8 “ Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia  , Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah”,adalah tentang kedatangan Anak Manusia pada Ayat 40”Hendaklah kamu juga siap sedia,  karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.” Jadi Disini murid-murid harus “siap sedia” dengan menyibukan diri mereka untuk melayani. Sama seperti hamba-hamba yang yang ditinggalkan tuannya,mengawasi rumah tangganya,dan mereka akan selalu siap sedia untuk menyambut jika tuan itu datang atau muncul dengan tiba-tiba.

Jadi Perumpamaan yang sangat singkat ini hendak berbicara tentang keadaan “pengurus rumah”yang akan dikejutkan dengan seorang pencuri,hendak memberikan gambaran tentang situasi dan akibat-akibat yang berbahaya dari kedatangan Anak Manusia bagi mereka yang tidak siap sedia (Band.2 Timotius 4:2).

 KEPADA SIAPAKAH MAKSUD PERUMPAMAAN INI?

Pengajaran Yesus berupa perumpamaan ini menimbulkan pertanyaan bagi Petrus. Apakah ini ditujukan bagi mereka atau pemimpin-pemimpin mereka yaitu para Iman dan Orang Farisi. Tetapi dari jawaban Yesus itu sangat Jelas pada ayat 42 “Jawab Tuhan:  "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? . Jadi seorang hamba yang ditugaskan untuk mengurus dan mengawasi “rumah”harus melakukan kewajibannya dengan baik. Ia tidak boleh mengambil keuntungan dari ketidakhadiran tuannya dengan tidak bertanggung jawab,maka ia akan terkejut ketika tuannya datang. Karena itu Yesus berkata "Hendaklah pinggangmu tetap berikat   dan pelitamu tetap menyala”. Itulah tanda Kesiapan;”siap-sedia dari seorang hamba. ....bersambung..

 

Kamis, 12 Agustus 2021

DOA YESUS UNTUK MURID-MURID NYA (selesai)

KUDUSKANLAH MEREKA DALAM KEBENARAN

YOHANES 17: 12-26

17Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. 18Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; 19dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
 

Yesus menguduskan diri-Nya dengan memisahkan diri untuk melakukan kehendak Allah, yaitu mati di kayu salib. Yesus menderita di atas kayu salib supaya para pengikut-Nya dapat dipisahkan dari dunia dan diasingkan bagi Allah.

Ayat 17 -20 KUDUSKANLAH MEREKA DALAM KEBENARAN.

"Menguduskan" artinya menjadikan kudus atau mengasingkan. Pada malam sebelum disalibkan Yesus berdoa supaya umat-Nya menjadi kudus, terpisah dari dunia dan dosa dengan maksud melayani dan menyembah Allah. Mereka harus terpisah agar dekat dengan Allah, hidup bagi Allah dan meneladani Allah. Pengudusan ini tercapai melalui pengabdian kepada kebenaran yang dinyatakan kepada mereka oleh Roh Kebenaran itu (bd. Yoh 14:17; 16:13). Kebenaran itu adalah baik Firman Allah yang hidup (lih. Yoh 1:1) maupun penyataan Firman Allah yang tertulis.

Yesus menguduskan diri-Nya dengan memisahkan diri untuk melakukan kehendak Allah, yaitu mati di kayu salib. Yesus menderita di atas kayu salib supaya para pengikut-Nya dapat dipisahkan dari dunia dan diasingkan bagi Allah .

Ayat 21 "SUPAYA MEREKA SEMUA MENJADI SATU.

Kesatuan yang didoakan Yesus bukanlah kesatuan organisasi tetapi kesatuan rohani yang berlandaskan: hidup di dalam Kristus (ayat Yoh 17:23); mengenal dan mengalami kasih Bapa dan persekutuan Kristus (ayat Yoh 17:26); perpisahan dari dunia (ayat Yoh 17:14-16); pengudusan dalam kebenaran (ayat Yoh 17:17,19); menerima dan mempercayai kebenaran Firman Allah (ayat Yoh 17:6,8,17); ketaatan kepada Firman (ayat Yoh 17:6); keinginan untuk membawa keselamatan kepada yang hilang (ayat Yoh 17:21,23). Bilamana salah satu dari faktor ini tidak ada, maka kesatuan yang didoakan Yesus tidak mungkin ada.

1) Yesus tidak berdoa supaya para pengikut-Nya "menjadi satu", tetapi agar mereka "satu adanya". kesatuan yang berlandaskan  hubungan kepada Bapa dan Anak, dan karena memiliki sikap yang sama terhadap dunia.

2)  Yang dimaksudkan Yesus dengan Persatuan bukan sekedar pertemuan-pertemuan rohani atau pertemuan-pertemuan denominasi gereja dalam sebuah Organisasi. Sebab Yang didoakan adalah kesatuan hati, tujuan, pikiran, dan kehendak di dalam orang-orang yang mengabdi sungguh-sungguh kepada Kristus, Firman Allah, dan kesucian.

Ayat 22-26 KEMULIAAN, YANG ENGKAU BERIKAN KEPADA-KU : "Kemuliaan" Kristus adalah kehidupan-Nya yang merupakan pelayanan yang mengorbankan diri dan kematian di kayu salib untuk menebus umat manusia. Demikian pula "kemuliaan" para pengikut-Nya adalah mengikuti jalan pelayanan yang rendah hati dan memikul salib. Kerendahan hati, penyangkalan diri, dan kesediaan untuk menderita bagi Kristus akan memastikan persatuan sejati orang percaya dan akan membawa kepada kemuliaan sejati.

Kiranya kita semua yang telah dikuduskan melalui Jalan Salib,akan tetap Kudus juga didalam Kesatuan,dalam hubungan dengan BAPA DAN ANAK di Dalam Roh-Nya.  Dengan demikian maka yang tidak dikehendaki oleh Yesus dalam Doanya bagi kita umat-Nya adalah : Jangan ada Perpecahan didalam Tubuh Kristus. Sekalian kita semua banyak anggotanya,tetapi memiliki Tubuh yang satu dan Satu Kepala-Nya,yaitu Yesus Kristus.

Amin.

 

Rabu, 11 Agustus 2021

DOA YESUS UNTUK MURID-MURID NYA (Bagian dua)

 SUPAYA MEREKA MENJADI SATU SAMA SEPERTI KITA

YOHANES 17 : 4 - 11

"17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku,  sebab mereka adalah milik-Mu 17:10 dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku,dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. 17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia,   tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.  Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu  sama seperti Kita".

    Sekarang Yesus Kristus berdoa untuk perlindungan, sukacita, pengudusan, kasih, dan kesatuan hanya berlaku bagi orang-orang tertentu, yaitu mereka yang menjadi milik Allah, percaya kepada Kristus (ayat Yoh 17:8), terpisah dari dunia (ayat Yoh 17:14-16) dan menaati sabda Kristus dan ajaran-ajaran-Nya (ayat Yoh 17:6,8).

    Ayat 4-5 adalah pernyataan dari Tuhan Yesus bahwa Dia adalah Sang Anak dengan kemuliaan yang kekal. Sebelum dunia dijadikan Dia telah memiliki kemuliaan. Dalam doa Tuhan Yesus menyatakan bahwa diri-Nyalah yang memegang sejarah karena telah ada sebelum dunia ini ada. Tuhan Yesus telah ada bersama-sama dengan Allah Bapa dan memiliki kemuliaan sebagai Allah Anak. Jika demikian, Tuhan Yesus sedang menyatakan bahwa Dia adalah yang menguasai waktu sebab sebelum adanya zaman Tuhan Yesus telah memiliki kemuliaan.

    Ayat 6-10 adalah  doa Tuhan Yesus agar Allah Bapa memberikan kesatuan kepada seluruh murid Tuhan Yesus yang diberikan Allah Bapa kepada Dia. Begitu juga dengan Daud yang memohon supaya Tuhan menjaga kaum keluarganya dan tidak membiarkan mereka tersesat atau jatuh ke dalam dosa. Tuhan Yesus memohon supaya semua anak-anak Allah dipelihara oleh Allah Bapa. Tuhan Yesus telah menebus mereka dengan darah-Nya yang sangat mulia dan sekarang Dia menyerahkan mereka semua ke tangan Allah Bapa. Daud melihat kaum keluarganya dan memohon Tuhan yang jaga karena ada janji tentang kedatangan Sang Mesias melalui keturunan Daud. Tuhan Yesus melihat jemaat-Nya dan memohon Allah Bapa menjaga mereka karena janji tentang kedatangan Sang Mesias sekarang telah digenapi di dalam diri-Nya.

    Ayat 11-15 Tuhan Yesus berdoa bagi kita semua karena Dia akan pergi kepada Allah Bapa sehingga Dia tidak lagi ada di dunia untuk membimbing kita semua. Maka cara Tuhan Allah menjaga kita semua adalah melalui Firman-Nya. Dikatakan“Firman-Mulah kebenaran,” Tuhan Yesus dengan doa agar Allah Bapa memberi firman-Nya untuk menjaga semua orang percaya di dalam Dunia ini agar tidak tersesat.

Maka Tujuan Pemeliharaan Allah Bapa,bagi kita dengan FirmanNya adalah agar kita semua menjadi satu. KESATUAN adalah Tujuan Kristus,sebagaimana BAPA-ANAK DAN ROH adalah SATU.

    Inilah persoalan Gereja dewasa ini.,Doktrin-doktrin,serta Dogma Gereja juga telah menutup Pintu Kesatuan yang dikehendaki oleh Yesus bagi Gereja-Nya, Dan hal ini dilakukan bukan oleh Umat-Nya,tetapi para Tokoh dan Theolog Gereja dewasa ini. Theologi dan Dogma Gereja telah menjauhkan orang Kristen dari Kebenaran Alkitab;saling mencurigai, bahkan menutup Pintu Anugerah Kesatuan itu,maka hanya satu Jendela yang tersedia yaitu "JENDELA OIKUMENE". Tetapi Sifat Oikumene itu pun "tidak 100 % murni" untuk sebuah Kesatuan. Banyaknya Perkumpulan-perkumpulan seperti PGGP,dll...kadang banyak unsur primordialisme muncul dengan kepentingan-kepentingan,didalamnya..dll. Karena itu Kita akan berdoa semoga Gereja dan Orang Kristen menjadi Satu,dengan berbagai Karunia dan Talente..untuk Membuka Pintu Keselamatan magi seluruh Umat manusia.

Amin.





Selasa, 10 Agustus 2021

DOA YESUS UNTUK MURID-MURID NYA (Bagian satu)

YESUS BERDOA AGAR BAPA MEMPERMULIAKAN-NYA

YOHANES 17 : 1 - 3

17:1  Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit  dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya;  permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. 17:2 Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup,demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal  kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. 17:3 Inilah hidup yang kekal   itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,   satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. 

    Ayat 1-3 adalah doa permohonan Tuhan Yesus agar Allah Bapa mempermuliakan diri-Nya. Mengapa Tuhan Yesus memohonkan demikian? Karena Allah Bapa telah berjanji akan mempermuliakan Anak Allah, yaitu Yesus Kristus. Inilah janji yang  dinyatakan sejak Perjanjian Lama kepada Keturunan Daud adalah Kristus. Maka janji bagi Daud digenapi di dalam Kristus. 2Sam. 7:25"Oleh karena itu, sekarang, ya TUHAN Allah, tepatilah firman yang Engkau ucapkan tentang hamba-Mu dan keluarganya, dan lakukanlah seperti yang telah Engkau firmankan itu".  Daud memohon kepada Allah untuk menepati apa yang telah Allah janjikan , dan Tuhan Yesus memohonkan hal yang sama kepada Allah Bapa. Demikian juga janji Allah Bapa kepada Tuhan Yesus akan memberkati seluruh orang percaya (ay. 2-3). Sama seperti Allah Bapa memberikan kuasa atas segala yang hidup kepada Tuhan Yesus, demikian Tuhan Yesus akan memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang yang telah diberikan Bapa kepada Anak. Berkat dari Allah Bapa menjadi dasar Tuhan Yesus memberikan berkat kepada kita.

    Sekarang kita harus mengerti dan Percaya,bahwa Jandi Tuhan Allah kepada Raja Daud di genapi didalam Kristus Yesus,yang juga memohonkan hal yang sama kepada Allah Bapa. Dengan demikian bukan saja janji itu berlaku bagi Raja Daud dan Keturunan Orang Israel,tetapi juga bagi kita Orang Percaya yang menerima dan Mengakui Kristus Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat. Maka dengan Permohonan ini pada ayat ke 3 "Inilah hidup yang kekal   itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,   satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus." Jadi HIDUP YANG KEKAL  akan diberikan oleh TUHAN,Allah Bapa kita karena kita mengenal dan Percaya kepada Kristus. Dengan maksud agar Orang Kristen dapat :

(1) supaya orang Kristen dapat mengenal Kristus dan Firman-Nya secara mendalam

(2) supaya Allah melindungi orang Kristen dari dunia, agar mereka tidak tersesat oleh tipu daya Iblis dan ajaran palsu 

(3) supaya orang Kristen senantiasa memiliki sukacita penuh di dalam Kristus

(4) supaya orang Kristen kudus dalam pikiran, perbuatan, dan tabiat

(5) supaya orang Kristen menjadi satu dalam tujuan dan persekutuan sebagaimana halnya Yesus dengan Bapa 

(6) supaya orang Kristen dapat menuntun orang lain kepada Kristus 

(7) supaya orang Kristen dapat bertekun dalam iman dan akhirnya bersama dengan Kristus di sorga; dan

(8) supaya orang Kristensenantiasa hidup di dalam kasih dan kehadiran Allah

    Jadi Hidup yang kekal bukanlah sekedar hidup yang tanpa akhir. Hidup kekal merupakan suatu kualitas hidup yang kita terima selaku orang percaya apabila kita mengambil bagian dalam hakikat hidup Allah melalui Kristus. Memiliki hidup kekal sekarang menuntut adanya iman yang hidup. Hidup yang kekal tidak diperoleh dan dipertahankan hanya dengan suatu tindakan pertobatan dan iman yang dilakukan pada masa lampau.  Hidup yang kekal juga meliputi suatu persekutuan dan persatuan yang hidup sekarang ini dengan Kristus (1Yoh 5:12); tidak ada hidup yang kekal terlepas dari Dia (Yoh 10:27 dst; Yoh 11:25 dst; 1Yoh 5:11-13).  Sebab Hidup kekal selalu dikaitkan dengan kedatangan Kristus untuk umat-Nya yang taaat,setia dan dengardengaran. AMIN.




Senin, 09 Agustus 2021

“ORANG KRISTEN DENGAN FUNGSI GANDA DALAM SATU SYARAT”.

 Khotbah Matius 5:13-15  GARAM DAN TERANG DUNIA

TEMA : “ORANG KRISTEN DENGAN FUNGSI GANDA DALAM SATU SYARAT”.


Saudara-saudara  yang dikasihi Tuhan Yesus,...yang sedang mengikuti Ibadah di rumah....

Dalam mengatasi masalah Covid19 kita diwajibkan melakukan 3M;Tetapi 3M yang saya maksudkan dalam Khotbah ini adalah 3 Masalah  Yang terseret akibat Covid19. Yaitu Masalah Kesehatan - Masalah Ekonomi dan Masalah Politik. Kita sebagai orang Percaya,Pengikut Kristus dan kita disebut sebagai orang-orang Kristen,maka Kita harus mampu Memainkan Peran Ganda dalam satu Perintah yang diperintahkan oleh Tuhan Kita Yesus Kristus. Dalam situasi Sosisal Kemasyarakatan secara khusus di Kota Jayapura,yang menjadi Pusat Ibukota Provinsi Papua,maka masalah Kesehatan masyarakat menjadi begitu Penting dan urgent di tengah-tengah Pandemi Covid 19 ini.  Karena itu marilah kita belajar untuk mendengarkan dan mengerti apa yang Tuhan Yesus Maksudkan dengan Firman-Nya yang telah dibacakan tadi.

Jemaat Tuhan,...Ucapan Tuhan Yesus dalam khotbah di bukit mengajarkan bahwa umat Tuhan mengalami kebahagiaan saat mereka hidup taat dan bergantung sepenuhnya  kepada Allah.

Dalam kaitan itu, murid-murid diajarkan bahwa fungsi mereka adalah garam dan   terang. Fungsi ganda ini mengajarkan murid-murid Tuhan Yesus untuk menjalani hidup yang berguna dan membawa kebahagiaan bagi orang lain.  Dengan kata lain kebahagiaan bersama Tuhan Yesus yang dialami oleh Para Murid harus diteruskan dan dibagikan kepada sesama yang membutuhkan sehingga mereka juga dapat mengalami berkat Allah secara berkesinambungan.

Sdr-sdr....Tuhan Yesus menjelaskan bahwa untuk Jadi Menjadi PengikutNya kita  harus memainkan Peran Ganda, yaitu sebagai GARAM dan Sebagai TERANG.


Pertama;Untuk Menjadi Garam harus memberi rasa Asin, dan bukan garam hambar; garam tawar. Garam yang memberi rasa itu, Menjadi orang Kristen tidak seperti kita menyimpan garam dalam toples dan kita tulis pada Toples Garam itu Gula. Karena Fungsi Garam adalah untuk menggarami dan bukan untuk menggulai. Maka Peran Orang Kristen yang pertama adalah  Menggarami. Jadi Pengajaran Yesus tentang garam dan terang hendak menolong Para Murid agar kita dapat bersaksi di tengah lingkungan masyarakat dan bukannya diam dan aptis.  Mereka harus menjadi saksi dari kasih Allah bagi sesama lewat berkat yang sudah Tuhan karuniakan kepada mereka. Sebab Menjadi garam  berarti menjadi berkat untuk hidup orang lain.

Perhatikan bagaimana istri Lot menjadi tiang garam sebab tidak patuh pada Firman Allah (Kejadian 19:26),

Ketidaktaatan menyebabkan hukuman Tuhan terjadi,Istri Lot bukannya menjadi Garam..tetapi Tiang Garam.

Garam dapat melesatkan masakan,bahkan Garam yang dapat mencegah kebusukan dan Amis,..seperti itulah Peran Orang Kristen...Menghadirkan Kedamaian dalam hidup dan mencegah kehidupan kita dan orang lain dari perbuatan-perbuatan yang jahat dan mencelakai orang orang lain.

 

Kedua; Orang Kristen harus menjadi Terang dan membawa Terang kedalam dunia. Bahwa Terang orang Percaya harus menyinari semua orang, dan bukannya terang yang tersembunyi. Dengan pengajaranNya, Tuhan Yesus mendorong kita mampu memberi pengaruh yang baik di tengah  perilaku hidup yang menyimpang dan berlawanan dengan Firman Allah. Kegelapan itu harus diterangi. Terang selalu berkaitan dengan Damai Sejahtera,berhubungan dengan Kebenaran. Karena itu. Sebagai umat Tuhan kita harus dapat menjadi pembawa damai sejahtera saat  situasi dalam keadaan yang genting dan urgent,seperi masalah Pandemi Covid ini. Sebagai umat Tuhan, kita harus berpartisipasi dalam kehidupan Bergeraja, Berbangsa dan Bernegara dalam kejujuran dan kebenaran. Sama seperti Garam yang tawar akan diinjak orang,begitu juga dengan terang. Apa gunanya terang yang disembunyikan di balik gantang?Tuhan Yesus tidak menghendaki kita mengambil peran yang bukan pada tempatnya. Karena itu Jadilah terang  yang menyinari orang lain bahkan kota yang tersembunyi dapat terlihat. Menjadi terang supaya orang lain dapat mengerti apa yang baik dan apa yang buruk; agar orang lain dapat menyaksikan kuasa Tuhan Yesus yang bekerja dan memberkati kita didalam Roh Kudus.

Ketiga; Maka Belajar dari Firman Tuhan ini,maka Kita sebagai Orang Kristen harus Mampu Memainkan Peran Ganda ini. Supaya Peran Ganda ini dapat berfungsi maka harus dibarengi dengan Kesadaran untuk memiliki Satu Perintah Tuhan Yesus. Perintah itu ada di dalam  Yohanes 15:4-5 “ Tinggallah di dalam Aku   dan Aku di dalam kamu.  .... Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,   sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”.   Supaya kita tidak saja menjadi Orang Kristen KTP..maka Perintah ini menjadi “Harga Mati”..untuk Tinggal didalam Yesus..agar Peran Ganda ini dapat kita Lakukan.

  Nah !!! Sdr-sdr..apa pesan Firman Tuhan ini bagi Kita,dalam ikut mengasati (3M)..Tiga Masalah yang saya sampaikan diawal Khotbah ini. Dan saya hanya mau Fokus pada M yang pertama yaitu tentang Masalah Kesehatan.

M YANG PERTAMA; Bagaimana Peran Fungsi ganda orang Kristen dalam situasi Pandemi Covid-19 ini. Ini masalah Kesehatan,Masalah Hidup dan Mati,Masalah Kemanusiaan. Karena itu Pesan yang pertama bagi kita selaku orang Kristen dan dlm jemaat ini adalah :

Bahwa tugas kita adalah ketika ada orang yang tidak taat Prokes bahkan menyangsikan dan menolak Vaksin;melihat Vaksin sebagai sebua Bisnis Global,dll.Tetapi kita tidak dapat menyangsikan Fakta tentang mereka yang mati karena covid ini.  

Banyak Peristiwa yang terjadi ketika orang dengan penyakit bawaan,Jantung,Paru,darah tinggi,yang kronis,tentu tidak boleh diberikan Vaksin.

Sebab begitu banyak kematian,bukan akibat vaksin,tetapi begitu banyak yang terpapar dan Rumah sakit kehabisan Oksigen-disitulah banyak Pasien tidak tertolong..maka sepanjang hari ada saja Jenazah yang dibawah oleh Mobil Abulance,beberapa minggu belakangan ini..Maka sebagai Orang Kristen tugas kita dewasa ini, yaitu Semua berita haruslah kita saring dengan bijak,Bahasa Yesus dalam Injil ini adalah Mengarami dan Menerangi-menerangi atau meluruskan berita hoax,membangun kepercayaan orang lain akan sesuatu yang berguna bagi Hidup. Karena itu Hanya mereka yang Tinggal didalam Yesus dan Yesus didalam mereka sajalah mampu melihat segala sesuatu dan menerima segala sesuatu dalam Terang Firman Tuhan,Menyadarinya dan mengatakan sesuatu dengan Kejujuran dan kebenaran;baik kepada publik tetapi juga dalam lingkungan Persekutuan sebagai Gereja.

Yang Kedua adalah Peran Gereja dalam Fungsi Ganda dalam satu perintah,bagi Bangsa dan Negara,terutama bagi Pemerintah Provinsi Papua. Dan bagi saya ada dua moment terbesar. Yang Pertama adalah PON XX-2021 dan Pencanangan Pembangunan Kantor Gubernur 10 Lantai dan Pembangunan 5 Kantor lainnya.

Sebagai Gereja dan sebagai Hamba TUHAN,kita akan bertanya? Tentang Pembangunan Gendung2 itu yang mungkin menghabiskan Dana Triliunan rupiah itu-dan apakah itu adalah Jawaban bagi Rakyat Papua yang mati tiap hari akibat Covid-19..

Mengapa Gubernur Papua  Tidak Membangun Sebuah Rumah Sakit Khusus Covid Terbesar yang Lengkap di Papua terpisah dari RS.Umum dengan Uang Rakyat itu,Seperti di Padang?-karena ke Depan Kita akan tetap hidup berdampingan dengan Covid ini ?. Apakahkah Pemerintah juga sudah mengantisipasi jika terjadi Claster Covid19 akibat Penyelenggaraan PON itu? Jadi Ketika kita semua sepakat bahwa “PON XX” adalah Harga diri Orang Papua,dan Gereja terus berdoa agar hal ini dapat terlenggarakan pada waktunya,tetapi jauh sebelumnya antisipasi akan klaster baru juga menjadi perhatian bersama Gereja dan Pemerintah,karena ini sangat Urgent;karena ini Suara Kenabian Gereja.

Dengan begitu maka Peran Ganda,supya Pemerintah sebagai hamba Allah..menjadi Garam dan Terang,adalah untuk membawa Kehidupan dan Kedamaian. Karena itu segala sesuatu yang dirancang dan dicanangkan diatas Tanah ini,selalu bertanya pada Tuhan,dengan bersedia TINGGAL DIDALAM YESUS DAN YESUS DIDALAM KITA,supaya kita dapat Berbuah bagi Hormat dan Kemuliaan Tuhan,karena ingat, Hidup ini cuma sekali..

Tuhan memberkati Jemaat sekalian,juga Pemerintah dengan menganugerahkan Hikmat dan Pengertian agar Menjadi Garam dan Terang di dunia ini-supaya dapat membaca tanda-tanda Zaman ini. Amin.

 

Senin, 08 Februari 2021


EMBACAAN ALKITAB :
IBRANI 9 : 11 – 28

TEMA : YESUS KRISTUS MENJADI PENGANTARA PERJANJIAN BARU

1. Tentang Surat Ibrani.

a. Penulis Surat Ibrani ini bukan Rasul Paulus,tetap seseorang yang mendengar dari orang lain yang telah mendengar langsung dari Yesus,maka dipastikan dia adalah Apolos.

b. Surat Ibrani ditujukan “Kepada orang-orang Ibrani”

c. Tujuan Surat Ibrani terutama ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan. Jadi Penulis Surat Ibrani berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada Kristus dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus.

d. Penulis menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah perjanjian yang lama sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang mengerjakan perdamaian antara Manusia dengan TUHAN Allah..

 

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus !

Ada sebuah Nasihat dari Bapak Walikota,yang Nasihatnya begini :”Swab hatimu dengan Alkitab/Firman Tuhan,Vaksin Jiwamu dengan Doa,Cuci TanganMu dengan Memberi/Berdiakonia,dan Jaga Jarak dengan Perbuatan Jahat/Dosa”. Nah--sdr-sdr..

Suatu kali, seorang anak dilarang oleh Ayahnya utk jangan berkerumun. Anak ini kemudian meminta waktu untuk keluar sebentar. Orangtuanya kemudian mengingatkan lagi agar anak itu agar tetap jaga jarak. Entah karena apa, anak ini lupa apa yang diperintahkan orangtuanya. Akibatnya, anak ini dan kedua orang tuanya harus diisolasi. Setelah peristiwa anak itu menangis sekuat-kuatnya di hadapan orangtuanya memohon agar dimaafkan karena sudah menyesali perbuatannya yang tidak menuruti perintah orangtua... Namun sdr-sdr, sepertinya, anak ini kurang memahami apa arti maaf dari orang tuanya.. Satu kali, anak ini mendapat undangan dari teman-temannya. Anak ini meyakinkan orangtuanya bahwa ia akan mematuhi nasihat orang tuanya. Tetapi karena pesta itu meriah anak ini lupa nasihat orang tua,dan ketika pulang ia tidak membersihkan diri, Anak itu segera tersadar kalau Ia telah bersentuhan dengan Ayah dan Ibunya,tidak lama keesokan harinya,Ayah dan Ibunya dinyatakan Positif-tidak tertolong dan kedua orang tuanya meninggal.

Anak ini begitu menyesal bahwa ternya Kedua orang tuanya telah menjadi Korban karena perbuatannya-padahal ia sudah dinasihati dan dimaafkan oleh orang tuanya. Nah !!

 

Sdr-sdr...Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus!

Cerita tadi memberikan pesan moral pada kita bahwa kesempatan selalu ada diberikan pada tiap orang, sampai kesempatan itu habis dengan sendirinya karena tidak dimanfaatkan dengan bijak.

Pertanyaan adalah, bagaimana cara menggunakan kesempatan itu? Inilah firman Tuhan yang akan kita Renungkan saat ini.

1. Apakah kematian Yesus dapat menjadi suatu kesempatan bagi kita?

2. Yesus itu lebih hebat daripada malaikat dan Musa; penggambaran Yesus sebagai imam besar yang pengurbanan tidak dilakukan dengan upacara kurban binatang melainkan dengan darah-Nya sendiri; pengurbanan Yesus membawa penghapusan dosa melayakkan manusia untuk masuk ke tempat yang dijanjikan itu;

3. kitab Ibrani pada dasarnya ingin berbicara bahwa Yesus yang adalah Imam besar sesungguhnya juga sekaligus menjadi kurban persembahan yang berfungsi sebagai pengantara ke dalam perjanjian yang baru.

4. Ketika kita perhatikan ayat 24-25, kalimat di situ ingin menunjukkan bahwa Yesus lebih Besar dari imam besar, seperti Harun  yang sehari-harinya melakukan ritus persembahan pada hari raya penebusan di ruang maha suci buatan manusia. Tetapi, Yesus dikatakan benar-benar masuk ke dalam ruang suci yang disebut sorga itu. Suatu ruang yang bukan diciptakan oleh manusia .Ruang yang sungguh-sungguh tempat Allah hadir.

5. Tentu, ketika Yesus memberikan darah-Nya sebagai persembahan, hal itu menjelaskan bahwa Yesus merelakan nyawa-Nya guna penebusan dosa manusia. Inilah yang harus kita pahami saksama, karena saat mengurbankan diri-Nya, Yesus saat itu seutuhnya manusia biasa seperti kita. Kemanusiaan Yesus membuat-Nya hanya mati satu kali seperti manusia biasa lainnya. Dengan demikian, kematian Yesus tidak terjadi berulang-ulang, tetapi hanya satu kali saja (ay.26-27).

6. Di ayat 28 dikatakan, “Sesudah itu (setelah mencurahkan nyawa-Nya), Ia kan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia”.            Makna dari ayat ini sudah jelas. Ibarat seorang anak dalam cerita sebelumnya sudah dimaafkan melalui pengorbanan orangtuanya, dan tidak ada jaminan bagi anak itu untuk tidak melakukan kesalahan lagi. Demikian pula dengan kita manusia berdosa. Ketika, Yesus menebus dosa kita itu berarti ia telah memberikan kita kesempatan untuk tidak mengulangi keberdosaan kita. Dan, bagi siapa yang dapat memanfaatkan kesempatan itu, berarti mereka adalah orang yang menantikan Yesus, sehingga pada mereka dianugerahkan keselamatan. (ay.29). Dan, jika kita tidak memanfaatkan kesempatan itu, tentu kita akan mengalami seperti apa yang terjadi pada anak kecil yang ada di cerita awal tadi. Inilah yang dimaksud dengan pengurbanan Yesus memberikan kita kesempatan.

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus! Maka Pesan Firman ini bagi kita adalah :

Pertama, sebagai umat beriman, kita diingatkan untuk benar-benar memahami kesempatan yang Tuhan telah berikan pada kita. Pengurbanan-Nya hanya terjadi satu kali untuk selamanya dan bagi semuanya. Sehingga, kita tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Yang menjadi permasalahan adalah jika kita sebagai umat percaya tidak pernah merasakan pentingnya pengurbanan Yesus di kayu salib sehingga kita kurang memaknainya dalam kehidupan kita.

Terakhir, jika kita dapat merasakan kesempatan yang Tuhan berikan, tentu kita harus benar-benar memanfaatk kesempatan itu dengan baik. Sehingga dalam segala keadaan apapun tidak akan melupakan Tuhan,sekalipun kita berduka cita . Yesus telah mati satu kali untuk keselamatan manusia-Sekali untuk selama-lamanya,karena Dialah Pengantara dalam Perjanjian Baru- Karena itu kita semua diajak untuk memaknai Pengorbanan Darah Kristus dalam kehidupan kita setiap hari,dengan Ungkapan Syukur dan Hormat kepada-Nya-karena Keselamatan sudah dikerjakan didalam Kristus Yesus. Tuhan memberkati Amin.

 

TEMA : KUASAILAH DIRIMU DAN BERITAKANLAH

 

INJIL KRISTUS (ayat 5)

BACAAN :II TIMOTIUS 4 : 1 – 5

1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

 


PENDAHULUAN

Surat 2 Timotius ini adalah salah satu surat pastoral, bersama dengan 1 Timotius dan Titus. Surat kedua Paulus kepada Timotius kemungkinan ditulis pada suatu masa antara Tahun 64 dan 65 M. Ketika Paulus ada di Penjara di Roma,dan sedang menghadapi saat Kematiannya. Jadi Rasul Paulus hendak mendorong Timotius untuk terus memberitakan Injil setelah kematiannya nanti. Dan sejarah mencatat bahwa Paulus dijatuhi hukuman mati dan kemudian dipenggal kepalanya di jalan Ostia, kira-kira 5 km di luar kota. Paulus dan Petrus dibunuh pada saat yang sama. Meskipun Paulus dipenggal kepalanya tapi Petrus (atas permintaannya sendiri) disalibkan dengan kepala di bawah(karena ia merasa tidak layak sisalibkan seperti Yesus).

Dan tantangan yang akan dihadapi Timotius adalah AJARAN GNOSTIK-yang bertentangan dengan Injil. Karena Ajaran Gnostik tidak mengenal Kebangkitan Tubuh. Nah..!! dalam situasi seperti inilah : 1).Paulus akan segera dieksekusi mati. 2). Kaisar Nero yang sedang menghambat Kekristenan,juga ajaran Gnostik,maka Timotius dipersiapkan-dan dia dinasehati dengan Surat 2 Timotius ini.

Jemaat Tuhan yang terkasih.... Hari ini kita hendak merayakan 166 Tahun Pekabaran Injil di Tanah Papua. Maka saya mencatat ada sekitar kurang lebih 54 atau lebih Denominasi Gereja yang hadir sejak setelah Tahun 1855. Dan tentu semua Gereja ini sedang menunaikan Tugas Panggilan Pemberitaan Injil. Dan bagi kita GKI Di Tanah Papua yang lahir dari Pekerjaan Pemberitaan Injil sejak 1855,dan secara khusus kita di Jemaat Pniel Kotaraja;marilah kita mendengarkan Nasihat Paulus kepada Timotius.

Nasihat Paulus kepada Timotius ini kita harus melihatnya bahwa,Nasihat ini ditujukan kepada : GKI sebagai Lembaga Gereja dan kedua Kepada Anggota-Anggotanya. Jadi sdr-sdr.......

Paulus sedang menasihati Timotius untuk memenuhi panggilan pelayanan yang telah Allah percayakan kepadanya (1, 5). Adapun panggilan pelayanan yang ditekankan Paulus: Pertama, panggilan dalam pemberitaan firman Tuhan (2). Paulus menegaskan, kapan pun waktunya dan bagaimanapun keadaannya, Timotius senantiasa perlu siap sedia untuk memberitakan firman, menegor, dan menasihati berdasarkan firman dan kasih (2). Kedua, panggilan dalam pelayanan Kristen. Paulus mengingatkan Timotius agar menguasai diri dan sabar menderita ketika ia melakukan pelayanannya (5). Kedua nasihat itu sangat ditegaskan Paulus (1) dan hal itu terlihat pada penekanan yang sungguh-sungguh, kesaksian yang sepenuh hati, perintah yang ditegaskan dan dorongan yang sangat kuat.

Theologi Naskah.

        Paulus memang sangat mendesak Timotius untuk melakukan kedua panggilan pelayanan itu. Ini bukan tanpa alasan karena memang situasi pada saat itu sungguh kritis. Pertama, karena makin berkembangnya ajaran-ajaran palsu (3-4). Kedua, karena Paulus sadar waktu hidupnya tidak lama lagi. Ia telah menyelesaikan pertandingan dengan baik dan akan menerima mahkota kebenaran dari Allah (6-8). Tidak heran jika Paulus mendesak Timotius agar sungguh-sungguh melaksanakan panggilan pelayanannya dengan segera. Jadi sd-sdr... maka ada 3 Pokok Pikiran yang dapat kita perhatikan dari Ayat 1 s.d Ayat 5. 

1. Mandat Allah (ayat 1-2). 1Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

2Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

a) Jadi Panggilan Pemberitaan Injil adalah panggilan setiap orang percaya. Memang dalam surat ini secara khusus Paulus memberi mandat kepada Timotius untuk memberitakan firman Tuhan, tetapi perintah atau mandat untuk memberitakan firman Tuhan, bukan berasal dari Paulus, tetapi dari Allah (lihat ayat1-2 band. Mat. 28:18-20; Mrk. 16;15; Kis.1:8). Jadi, bukan semata ditujukan kepada Timotius, tetapi juga ditujukan kepada setiap orang percaya, karena setiap orang percaya adalah imamat yang rajani (band. 1 Ptr. 2:9).

b) Setiap orang percaya berhak dan bertanggung jawab untuk memberitakan firman Tuhan. Tetapi sebagai pemberita ada hal penting yang perlu diketahui agar memiliki pemahaman yang benar dalam memberitakan firman Tuhan. Ayat 1-2 di atas menunjukkan, ada empat hal yang perlu dicermati di balik perintah Allah demi terwujudnya kesadaran dari segenap umat untuk memberitakan firman Tuhan. 

i) Pertama, perintah ini bersifat penting dan mendesak. Paulus berkata, ”aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu” (ayat 1b). Mengingat penting dan mendesaknya pemberitaan firman Tuhan maka Paulus menegaskan agar pelaksanaannya tidak boleh ditawar-tawar, baik dalam situasi dan kondisi apapun – ”siap sedialah baik atau tidak baik waktunya” (band. ayat 2). Dan dua hal yang menjadi alasan mengapa pemberitaan firman Tuhan itu bersifat penting dan mendesak, yaitu: pertama, karena pemberitaan firman Tuhan adalah berbicara tentang TUHAN ALLAH (ayat 1) dan kedua, pemberitaan firman Tuhan membahas masalah kehidupan jemaat Tuhan (ayat 2-4).

ii) Kedua, perintah ini bersifat sakral – ”Di hadapan Allah dan Kristus Yesus...” (ayat 1a). Perintah ini kian menjadi sakral di mana Paulus mengungkapkan pernyataan, ”Demi penyataan-Nya dan demi kerajaan-Nya” (ayat 1c). Gagasannya seperti seseorang yang sedang bersumpah!

iii) Ketiga, perintah untuk memberitakan firman Tuhan bersifat wajib untuk dilaksanakan, bukan bersifat usulan atau sekedar saran. Jadi, perintah memberitakan firman Tuhan perlu untuk ditaati oleh umat Tuhan secara seksama.

iv) Dan yang keempat, perintah ini harus dilakukan dengan penuh semangat. Kata Yunani ”kerrusso” yang diterjemahkan ”beritakanlah..” (ayat 2), sebuah kata kerja yang berarti ”memproklamirkan”. Penggunaannya untuk menunjukkan seorang utusan yang diutus oleh Raja untuk menyampaikan berita yang sangat penting dan mendesak untuk diketahui oleh segenap masyarakat. Seorang pemberita firman Tuhan harus bersemangat dan bersuka cita saat menyampaikan firman Tuhan. Ia juga harus menyadari bahwa dirinya adalah utusan yang harus mewakili dan menyampaikan sesuatu dari sang pengutus, bukan menyampaikan sesuatu dari dirinya.

 

2. Mendatangkan Keselamatan (ayat 3-4).;3Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

a) Alkitab adalah berita keselamatan dan kebenaran Allah yang memerdekakan (lihat ayat 4 band. Yoh. 8:31-32”"Jikalau kamu tetap dalam firmanKu  ,  kamu benar-benar adalah murid-Ku .dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan  kamu). Jadi Firman itu harus diberitakan kepada setiap orang agar menjadi pedoman bukan sebagai kenang-kenangan, sehingga iman mereka bertambah kian dewasa (Rm. 10:17) dan tidak bercacat cela (1 Tim. 6:14). Dan penghayatan terhadap firman Tuhan akan membuat hidupnya kian bertambah baik (lihat Kis. 17:11). Begitu pula dengan damai sejahtera yang menyelubungi hati adalah hasil yang diperoleh akibat penerimaannya akan firman Tuhan/Injil itu.

b) Kita tahu bahwa Timotius memiliki seorang ayah kafir, tetapi ibunya Eunike dan neneknya Lois adalah orang percaya yang menuntun dia kepada keselamatan (band. 2 Tim. 1:5). Firman Tuhan yang diajarkan kepadanya sejak di usia dini menyebabkan Timotius meresponi keselamatan dari Allah (baca 2 Tim. 3:15b; band. Ef. 1:13; Rm. 10:14-15). Selanjutnya, Paulus kian melengkapi Timotius dengan pengajaran yang benar dan pola hidup yang selaras dengan kebenaran firman Tuhan (band. 2 Tim. 3:10, 14).

 

3. Mentransformasikan Kehidupan (ayat 5); 5Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

a) Kondisi manusia di saat Paulus menuliskan surat ini, sedang mengalami kemerosotan moral. Ada 19 ciri kemerosotan moral yang sedang terjadi saat itu, yaitu: mencintai diri sendiri, pendusta, sombong dan lainnya (baca selengkapnya dalam 2 Tim. 3:1-9). Paulus menegaskan bahwa kemerosotan moral itu dapat diantisipasi melalui pemberitaan firman Tuhan yang akan mentransformasikan kehidupan bagi siapa saja yang dengan segenap hati mendengarnya (2 Tim. 3:16-17 band. Rm. 10:17). Karena Injil itu mampu mengubah kehidupan manusia.

b) Tetapi Paulus juga menegaskan bahwa upaya transformasi kehidupan itu harus dibarengi dengan cara penyampaian firman Tuhan yang baik dan benar serta keteladan hidup dari sang pengkotbah yang mencerminkan firman Tuhan yang telah dikotbahkannya. Kata ”kuasailah dirimu dalam segala hal” (ayat 5), ini memberi indikasi bahwa pengkotbah/Pemberita Injil bukan semata menguasai teknik berkotbah tetapi juga mampu menguasai kelakuannya. Dalam suratnya yang lain, Paulus mengingatkan Timotius akan konsekuensi penolakan dari jemaat bila hidupnya tidak seperti yang dikotbahkannya (lihat 1 Tim. 4:16 band. 1 Kor. 9:27). Bukankah kotbah yang hidup itu adalah kehidupan dari sang pengkotbah itu sendiri ? Gagasan itulah yang sedang ditekankan oleh rasul Paulus melalui teks ini, sehingga kehidupan umat Tuhan mengalami transformasi oleh pemberitaan firman Tuhan.

 PESAN INJIL

Maka inilah Pesan Pekabaran Injil bagi kita semua di Jemaat GKI Pniel Kotaraja.

Pertama;Sdr-sdr..kalau hari ini kita bisa berkumpul di Gedung Gereja Pniel yang megah ini,maka kita tidak bisa melupakan sejarah Pekabaran Injil. Ketika kita hendak mendengar Sejarah Injil di Tanah tabi,maka kita tidak akan pernah melupakan Zendeling GL.Bink sejak 1892 dalam Perjalanan I,dan Thun 1893 dalam Perjalanan ke II di mana Waro Itaar dan Padai Hamadi dibawa oleh Bink dari kampung Tabati ke Roon- Sejarah ini pun tidak lepas dari Ketika Tuhan Menjamah Tanah Papua,05 Februari 1855. Itulah sebabnya Maka pada Tahun 1910 Pdt.FJF Van Hasselt menempatkan Guru Injil Tanamal ke Metudebi,dan berturut saya mencatat dari buku 100 tahun Injil di Nafri bebrapa nama disebutkan disana adalah :Patihuwean di Nafri tetapi mendapat tantangan dari Adat,dan dalam perkembangan Injil itu maka disebutkan nama-nama guru Yohanes Maitimu,Guru Santo-pekerjaan terhenti,tetapi kasih Tuhan Nyta dimana pekerjaan tetap berjalan dan disebutkan beberapa nama : Laurens Mano,Gerson Bonay,A.Talapessi,F.Palege,Pasalbessy,Aleksander Ohee dan Anthonius Fingkreuw,dan sejak 1956 pdt,Izak Husepuni, dimana GKI Berdiri tahun 1956. Bukankah Pekerjaan Pemberitaan mereka telah mebawa Transformasi dalam Kehidupan Bergereja sampai saat ini. Kemenangan Injil itu membawa Perubahan,dalam Pendidikan,Perilaku,Etika dan cara-cara hidup lama kepada suatu Perubahan karena Iman Percaya.

Kedua; Apakah yang menjadi kebutuhan manusia yang utama ? Nasihat Paulus kepada Timotius memberik pengertin kepada kita,Bahwa Kebutuhan Utama kita adalah keselamatan; Ayat 1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Hidup di dunia adalah sementara, setelah kita mati, belum berakhir segalanya. Masih ada dunia kekal yang mana setiap orang akan menuju ke sana. Injil sebagai Kabar Baik Menentukan Perjalan Kita,dan itu bukan nanti tetapi Sekarang. Maka Gereja dan Para Pemberitanya akan terus memberitakan Injil sampai Tuhan Datang..Amin.