Minggu, 17 Februari 2019

MANCING DI RAJA AMPAT

WAISAI RAJA AMPAT 2017

SULING TAMBUR RAJA AMPAT

Sabtu, 16 Februari 2019

UMAT YANG AKAN DATANG DI SION”Yeremia 3 : 14-25


Bacaan : Yeremia 3 : 14-25
GKI Pniel. Minggu 1 pukul.06.00
Tanggal 17 Februari 2019

“UMAT YANG AKAN DATANG DI SION”
INILAH….PANGGILAN YANG MENDESAK kepada Umat itu? Tetapi pertanyaannya adalah Umat yang bagaimana?memang panggilan ini ditujukan kepada KEPADA ISRAEL…tetapi Israel yang telah BERTOBAT. Oleh sebab itu Dua Hal yang menarik untuk di renungkan adalah ada pada ayat 14 dan ayat 16. Dua hal yang saya maksudkan adalah seruan Kembalilah…dan tentang Tabut Perjanjian. Jadi Sdr-sdr….
a.   Kembalilah….
1.   AYAT 14 : “Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion”. Inilah seruan yang didasarkan pada pada hubungan karena Anugerah yang telah dipilih oleh Allah untuk diberlakukan terhadap umatNya,yang diterangkan dengan kata-kata “Aku telah menjadi tuan atas kamu” (Ibrn. Ba alti= aku adalah Tuan). Hal ini mau menjelaskan bahwa Yahwe-lah yang berkuasa dan bukan Baal orang Kanaan.
2.   Jadi Israel adalah bangsa yang oleh karena keinginannya menginggalkan tuan mereka. Perhatikan 31:32” “bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. Dalam hubungan Tuan dan Hamba,maka Israel sebagai Hamba Allah mereka telah mengingkari hubungan itu..”itu juga yang dimaksudkan oleh Yeremia tentang hal Murtad”.
3.   Namun demikian Yeremia sangat tahu bahwa Allah sangat berkenaan dengan kasih setia (Mik 7:18:”Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?”) Jadi jika mereka kembali dengan Penyesalan maka IA akan membawa mereka kembali untuk berbakti/beribdah kepadanya di di kampung halaman mereka yaitu Sion,dengan demikian akan membalikan kemurtadan Israel yang besar itu. (Band.1 Raja 12:26-30) Hal yang berikut adalah…
b.   Tabut Perjanjian Tuhan…..
1.   Ayat 16 :Tabut perjanjian ini telah kehilangan kewibawaannya,maksud Tabut itu telah diabaikan dan telah menjadi semacan “jimat”. Jadi baik Tabut dan Dua Loh Batu itu akan digantikan (31:33;"Akan tetapi, inilah perjanjian yang akan Aku buat dengan keturunan Israel setelah hari-hari itu," firman TUHAN, "Aku akan meletakkan Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya pada hati mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku”). Jadi bagi Yeremia Fungsi dari Tabut itu tidak lagi bermanfaat bagi mereka karena mereka telah menjadikan Tabut dan isinya seperti”jimat” dan mereka menjadi Murtad,sehingga Taurat Tuhan akan ditaruh dalam “hati mereka” sebagai pengganti Tabut..itu. Dengan begitu maka pada….
2.   Ayat 17 pada kalimat “Pada waktu itu…” Kata ini menunjuk pada dua hal yaitu Kembali kepada Tuhan dan Kembali dari Pembuangan maka Kemuliaan Tuhan Allah akan menjadi nyata ditengah-tengah umat itu.
3.   Ayat 18 : “Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.” Jadi nabi   Yeremia melihat bahwa Yerusalem akan disucikan dari segala bentuk penyembahan berhala.
KEMBALINYA UMAT ISRAEL TANPA SYARAT KEPADA YAHWE. (19-25)
Sdr-sdr… Nabi Yeremia terus menyebut Israel,kerajaan utara yang terbuang,walaupun maksudnya adalah untuk menyebut Kerajaan Yehuda. Hal ini sama saja dengan penghukuman Allah atas Israel sebenarnya juga sudah memperingati Yehuda (ay.6-10) dan Kesediaan Allah untuk mengampuni Israel seharusnya sudah menggerakkan hati Yehuda yang degil (ay.11-18),demikian juga pertobatan total Israel yang dilukiskan seharusnya menjadi contoh untuk Kerajaan Yehuda menitunya. Jadi Kerajaan Israel yang ada di Utara dan Kerajaan Yehuda yang ada di Selatan;Jadi Ibarat seorang ayah yang sedang menasehati salah satu dari dua orang anaknya yang nakal,maka tentu anak yang satunya sudah harus mengerti bahwa itu bagian dari peringatan kepadanya juga. Jadi maksudnya bahwa ketika Israel Bertobat,maka Kerajaan Yehuda juga dapat meniru proses pertobatan itu.
1.   Perhatikan ayat 21&22;Nabi Yeremia mendengar semacam suara berbalasan selaku ungkapan Tangisan dari Utara ( jadi seperti orang sedang berbalas patun).Kemudian disusul oleh Allah yang mengampuni dan menyembuhkan untuk menetramkan hati mereka. Perhatikan dua ayat ini ”21  Dengar! Di atas bukit-bukit gundul kedengaran tangis memohon-mohon dari anak-anak Israel, sebab mereka telah memilih jalan yang sesat, dan telah melupakan TUHAN, Allah mereka.22  Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan engkau dari murtadmu."(jawaban Israel) "Inilah kami, kami datang kepada-Mu, sebab Engkaulah TUHAN, Allah kami.”
2.   “bukit-bukit gundul” yang disebutkan pada ayat 21,bukanlah “tempat yang tinggi” dari kultus kekafiran Baal orang Kanaan,melainkan bukit-bukit dari negeri yang dibinasakan,yang diungkapkan dalam ayat 23 :” Sesungguhnya, bukit-bukit pengorbanan adalah tipu daya, yakni keramaian di atas bukit-bukit itu! Sesungguhnya, hanya pada TUHAN, Allah kita, ada keselamatan Israel!”
3.   Ayat 24 dan 25 :” 24  Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka. 25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu, dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN, Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."  Sdr-sdr..Yang memalukan itu ,(har=ibrani)”Malu itu;ini suatu istilah yang sering dipakai oleh nabi-nabi untuk penyembahan kepada Baal,sebagai istilah untuk tidak menyebut nama Baal. Jadi pada ayat 24 itu ada semacam Pengakuan dari hati yang remuk dan memperlihatkan Kebodohan Israel;dengan semua hasil mereka seperti “ditelan”. Dan dilanjutkan dengan suatu keadaan bahwa dimana mereka tidak memiliki pengharapan lagi…(ay.25a) ini Nampak dari kata2 :” Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu”.Mereka juga berada dalam ketiadaan ucapan syukur :”Karena mereka berdosa kepada Tuhan”(25c). Dan ketidaktaatan :” dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita.”(25d). Jadi Tanpa Pengharapan,Tanpa Ucapan Syukur dan Ketidaktaatan”itulah yang ada pada Israel.
Itu sebabnya Yeremia dalam Nubuatnya mengawali dengan “Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion”(Ayat 14).
MAKNA FIRMAN TUHAN BAGI KITA.
Sdr-sdr..dua hal yang dapat kita renungkan adalah : Pertama;TUHAN ALLAH dan YEREMIA dan kedua ISRAEL dan BAAL.
1.   Bahwa TUHAN,adalah Allah yang MAHA SETIA.Oleh seban itu ketika Tuhan melihat ketidaktaatan Israel dan menyembah Berhala sebagai bentuk penolakan segala Hukum Taurat dan Loh Batu,maka IA mengutus Nabi Yeremia untuk menyampaikan Pesan Penghukuman yang melahirkan Pertobatan dan Penyesalan..agar UmatNya diselamatkan, karena itu Yeremia berseru..Kembalilah…
2.   Seruan kembali kepada Allah,karena Ternyata Penyembahan kepada Baal,telah “menelan” semua warisan nenek moyang Israel,hasil pertanian,Lembu,kambing,doma dipersembahkan kepada Baal dan itu sangat memalukan,Tetapi dari Penyesalan Israel maka Allah mau menyelamatkan mereka dan membawa mereka kembali ke Sion. Maka hanya dengan Merasa malu,sebagai sikap bertobat : Jadi ketika Israel memutuskan untuk kembali kepada TUHAN,Allah yang Maha Kasih itu,maka mereka akan diselamatkan.
3.   Maka Pesan Firman Tuhan ini kepada kita adalah bahwa :Menyadari bahwa “Baal Di era Digital” dan “Di Zaman kerja !Kerja!Kerja!” terkadang menyita waktu kita dengan Tuhan. Juga perilaku Okultisme,menyimpan dan menggunakan benda2 magis/jimat,juga membuat manusia itu jauh dari Tuhan. “Tentu semua berhala-berhala modern”;membuat keadaan kita seperti Israel di Zaman Yeremia itu,banyak orang memiliki Iman,tetapi Imannya tidak menggerakkannya untuk beribadah kepada Tuhan. “Berhala Modern” adalah suatu keadaan yang dimana kita sedang melupakan Tuhan;Keadaan itu bersumber dari hati yang  tidak mau kembali kepada Kebaikan dan Kebenaran Allah. Sehingga “Berhala Modern” itu dapat “Menelan” : Waktu,Uang,Tenaga,dan semua yang Tuhan berikan kepada kita. Hal itu juga bisa terjadi bagi mereka yang Murtad. Orang bisa saja keluar-masuk  Jemaat Pniel hanya untuk memuaskan dan atau karena tidak memuaskan,adan yang kemudian membuat kita meninggalkan keluarga kita,menghabiskan harta untuk memuaskan keinginan-keinginan manusia dan bukan Tuhan. Oleh sebab itu..sekali lagi Pesan Firman ini kepada kita..KEMBALILAH kepada Tuhan.
4.   Kiranya dengan KASIH SETIA TUHAN, karena JANJI yang telah IA sampaikan kepada kita melalui Kristus Yesus,supaya kita jangan sampai KEHILANGAN PENGHARAPAN,KEHILANGAN UCAPAN SYUKUR DAN KEHILANGAN KETAATAN. Maka Kembali kepada Tuhan adalah KEPUTUSAN IMAN YANG MUTLAK. TUHAN MEMBERKATI KITA.
      AMIN.

Ctt: Silahkan berikan komentar jika anda suka dan juga jika tidak..!!!

Sabtu, 09 Februari 2019

Sebab itu dirus hujan tertahan Yeremia 3:3

YEREMIA 3:1-5


Siapakah Yeremia ? Yeremia adalah seorang Pemuda yang kira2 berumur 20 tahun lebih ketika dipanggil Tuhan menjadi seorang Nabi pada tahun ke 13 saat Yosia memerintah sebagai Raja di Yerusalem,maka selama 40 tahun Yeremia telah bernubuat pada pemerintaah 5 raja Yehuda; YOSIA,YOAHAS,YOYAKIM,YOYAKHIN dan ZEDEKIA. Jadi walaupun Yosia telah melakukan Pembaharuan,tetapi pembaharuan itu tidak bertahan di masa pemerintaahn raj-raja selanjutnya. Ketika Yoahas mengantikan Yosia,kemudia dalam waktu 3 bulan ia dipecat oleh Raja Neko dan mengantikannya dengan adik Yoahas yaitu Yoyakim,maka Yeremia meratapi pergantian Yoahas itu…maka dimasa Yoyakim,maka Kekacauan politik,ekonomi dan keagamaan,maka apa yang dinubuatkan oleh Yeremia terbukti,dinama Raja Nebukadnesar membelenggu Yoyakin dan membuangnya ke Babel.
Bagi Yeremia,ALLAH adalah Pencipta dan Tuhan yang berdaulat yang memerintah segala sesuatu yang ada di langit dan di Bumi. DIA lah Allah yang menentukan segala sesuatu menurut Kehendak-Nya. Oleh sebab itu dalam pemahaman Yeremia tentang ALLAH inilah maka persoalan Penyembahan berhala dan Percabulan yang merajalela ditentang oleh Yeremia. Karena Penyembahan berhala selalu diikuti dengan percabulan,juga nabi-nabi Palsu.

Sdr…Tentu untuk memahami lebih jelas maksud pasal 3:1-5,maka sebaiknya kita perhatikan juga Psl 2:1-3;”1Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:2"Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran(buah sulung) dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN”.

Jadi inilah gambaran awal bagaimana Israel menjadi Kekasih Yahwe Allah Israel,Israel menjadi Pengantin Allah,dan karena waktu itu Israel adalah Kudus bagi Tuhan,Allah Israel. Keadaan itu kemudian berubah sehingga Nabi Yeremia harus memperingatkan mereka pada Pasal 3:1-5tadi.
Jadi keadaan yang disebutkan dalam pasal 2 :1-3,adalah suatu Masa dimana Israel sangat mengasihi Allah.dengan cara memberikan diri mereka kepada Allah dengan cara mengikutiNya.sehingga Israel menjadi bagian yang khusus bagi Allah,dengan menggunakan kata “buah bungaran”/buah sulung(ay.3 –band. Ul 26:2)
Oleh sebab itu dalam perikop pembacaan tadi Yeremia sedang bernubuat tentang KEMURTADAN banga Israel,sebagai Kekasih Allah dan akibat dari Kemurtadan itu,pada Perikop pembacaan kita saat ini.

SDR-SDR……Maka Yeremia hendak menggambarkan sebuah pernikahan yang bahagia dalam psl,2:1-3,yang Kemudian Yeremia mengakhiri dengan Rusaknya Pernikahan yang tidak dapat diperbaiki lagi pada ayat 1 :” "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN”.

Karena itu Yeremia menunjukan Buktinya yang dikatakan pada ayat 2 : “Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu”.

Tetapi koreksi dan peringatan yang dinubuatkan oleh Nabi Yeremia itu tidak membawa perubahan, dan itu ada pada ayat 3 :” Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.”. Dirus hujan atau Hujan Lebat ditahan dari pada mereka;karena Israel tidak malu atas kemurtadan yang mereka lakukan. Jadi apa yang disebutkan pada ayat 4 dan 5 hanyalah bermuara pada Kejahatan dan mereka berdusta kepada Allah,disaat Allah terus mengasihi mereka dengan Firman-Nya.
Jadi akibat murtadnya bangsa Israel itulah yang disebutkan pada ayat 3. Maka yang penting pada ayat 3 itu adalah kata “TERTAHAN”.

Dalam Alkitab Ibrani digunakan kata “mana”= ini adalah kata kerja yang artinya adalah :MENGHAMBAT atau KAUTOLAK. Jadi dengan Kejahatan itu mereka sendiri telah Menghambat atau mememang mereka sedang menolak Hujan yang akan turun. Mereka menolak Hujan yang diberikan oleh Tuhan Allah. Yang dalam terjemahan Inggris : dikatakan bahwa Bangsa itu KERAS KEPALA dan menolak untuk malu dan itu sama dengan tidak tahu malu..itu arti dari kalimat “Dahi perempuan sundal dan tidak mengenal malu.

Sdr-sdr…..!!! Jadi.. Berpalingnya Yehuda kepada dewa-dewa lain itu sama dengan perzinaan rohani terhadap Tuhan; ketidaksetiaan ini sering kali terungkap dalam bentuk kebejatan yang jasmaniah bila umat itu terlibat dalam upacara pelacuran di kuil. Kendatipun firman Allah kepada mereka melalui hamba-Nya Yeremia, umat itu terus hidup dalam kejahatan mereka.

Dalam…Yer 5:25 dikatakan;”Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik  dari padamu.  Bandingkan Am 4:7 "Akupun telah menahan  hujan dari padamu, ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain;  ladang yang satu kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;

 Sdr-sdr….APA NASIHAT FIRMAN INI BAGI KITA?
1.   Kita harus memiliki pemahaman tentang ALLAH menurut Nabi Yeremia,bahwa ALLAH adalah Pencipta dan Tuhan yang berdaulat yang memerintah segala sesuatu yang ada di langit dan di Bumi. DIA lah Allah yang menentukan segala sesuatu menurut Kehendak-Nya. Tuhan-lah menentukan segala sesuatu menurut kehendak-Nya,sebagai Allah yang Kudus dan penuh Belaskasihan.
2.   Oleh sebab itu maka segala bentuk kejahatan dan terutama adalah :”Murtad” dengan cara tidak Mengasihi-Nya,maka dengan sendirinya kita telah dan sedang MENOLAK Berkat,Kasih dan Anugerah Keselamatan yang menjadi milik kita. Kita mencegah Tuhan untuk mencurahkan berkat dan kehidupan-Nya ke dalam kehidupan kita.
3.   Itulah sebabnya berbagai hal yang menimpa kita dalam hidup ini terkadang membuat kita hampir2 kehilangan kekuatan untuk percaya dan mengasihi Allah. Bagaimana mungkin jika ada anggota keluarga yang sakit sudah dibawa ke Rumah sakit,Pendeta berdoa so berdoa,tetapi Kematian harus menjemput, Kita sudah bekerja Keras membanting tulang,tetapi selalu kita berkekuarangan,dll. Jika hal-hal ini yang terjadi dalam hidup kita..maka tugas kita adalah memeriksa kembali apa yang telah kita lakukan sehingga semua ini terjadi. Karena dengan Allah yang Penuh Kasih yang tidak pernah menahan Berkat dan Kasih karunia-Nya—maka manusialah yang telah bertindak unutk Mencegah atau menolak pemberian-pemberian Allah dalam hidup kita..
4.   Oleh sebab itu Nasihat Firman ini bagi kita,adalah Jangan pernah MENOLAK untuk mngasihi Allah,dengan perbuatan2 dan tindakan yang dilakukan dalam ketaatan dan kesetiaan kepada TUHAN ALLAH di dalam Kristus Yesus. Kiranya kasih dan Keselamatan-Nya tidak akan pernah tertahan dan ditahan bagi kita yang mengasihi Allah.
Amin.

Ctt: Silahkan berikan komentar jika anda suka dan juga jika tidak..!!!

Jumat, 16 November 2018

NASIHAT YANG MEMBAWA PERUBAHAN.


Minggu,18 November 2018 (19.00)
GKI Pniel Kotaraja
BACAAN : KELUARAN 18 : 1 – 27
TEMA  : NASIHAT YANG MEMBAWA PERUBAHAN.

ALASAN PILIHAN TEMA:
1. Dalam hal mendengarkan saya mengutip  dua pepatah yang saling bertentangan. Yang pertama adalah :”Jangan dengarkan apa kata orang lain, bila kau percaya dengan keyakinanmu sendiri.” Yang kedua oleh Winston Chruchill :baginya “Keberanian adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk berjuang dan bersuara; keberanian juga berarti duduk dan mendengarkan.” Maka apa yang dikatakan oleh Winston ini sejalan dengan Ayat 24 :“ MUSA MENDENGARKAN PERKATAAN MERTUANYA ITU DAN DILAKUKANNYALAH SEGALA  YANG DIKATAKANNYA”. Artinya bahwa Musa memiliki Keberanian untuk duduk mendengarkan Nasihat dari Mertuanya Yitro.
2.   Ketika Musa sedang duduk dan bangsa Israel berdiri dihadapannya,ia mengadili mereka dari pagi sampi petang (ay.13).Melihat semua ini maka Yitro mertuanya,seorang Imam di Midiam menasihati Menantunya Musa,bahwa apa yang dilakukannya kurang baik,karena ia akan sangat lelah (ay.14-18). Oleh sebab itu Mertuanya menasihati Musa agar melakukan Pembagian tugas dengan memilih orang-orang yang tepat,untuk persoalan-persoalan,hokum,social,dll. Agar dengan pembagian tugas itu maka Tuhan akan memberkati dan menyertai Musa (ay.19-23). Dan dengan duduk mendengar Nasihat dan petunjuk mertuanya,Musa melakukan seperti yang dikatakan mertuanya itu,dengan mengangkat para pemimpin dalam kelompok-kelompok untuk urusan-urusan tertuntu dalam segala perkara bagi bangsa Israel. Musa mendengarkan perkataan mertuanya dan dilakukannya (ay.23).
3.   Segera dalam Bulan Desember akan dilakukan Sidang Jemaat. Dan tetunya baik Unsur-Unsur Jemaat,Koordinator Urusan-urusan dalam Jemaat,PI,PJ,Diakonia,Pendidikan,Ekubang,dll sedang mengerjakan Laporan dan Evaluasi Pelayanan Tahun 2018.Bahkan Tim 12 yang ditugaskan menyusun Rencana Stategis 5 atau 10 Tahun ke depan GKI PNIEL,dengan segala Beban dan tanggung jawab yang diberikan. Dengan segala persiapan-persiapan menjelang sidanng Jemaat,tentu ada banyak diskusi,pendapat,saran dan usul. Pertanyaannya adalah adakah Kesediaan untuk mendengarkan dan melakukan apa yang didengarkan ? Semua bentuk-bentuk kegiatan Pelayanan di dalam Jemaat telah dibagi habis dan diberikan tanggung jawab masing-masing,Urusan PI dengan kegiatannya,Urusan PJ dengan masing2 tugas dalam pelayanan-pelayanan khusus,Ibadah Mingguan,palayanan Baptisan,Perjamuan Kudus,Nikah,Diakonia;Pendidikan,Ekubang,semuanya telah dibagi dan diberi tanggung jawab kepada orang-orang yang dipercayakan untuk tugas-tugas itu.Sedang hal-hal yang berkaitan dengan Dogma Gereja,Etika dan Theologi,serta Menjaga Wibawa Tata Gereja dan Peraturanya,tetap menjadi kewajiban dan tanggungjawab Pemimpin;Pelayan yang adalah Para Pendeta dalam Jemaat ini. Dan Secara khusus bagi Tim Renstra yang juga akan melibatkan seluruh warga jemaat dalam menilai dan memberikan masukan atas seluruh Pelayanan dalam Jemaat ini untuk menentukan Visi dan Misi GKI Pniel dalam Renstra 5 tahun,10 Tahun atau 15 Tahun ke depan. Sekali lagi pertanyaannya adalah “Apakah kita memiliki keberanian untuk mendengarkan nasihat dari siapan saja dan melakukannya demi perubahan yang menjawab semua kebutuhan semua warga Jemaat”.

ANALISA TEKS
Ayat 1-12 : Mertua Musa adalah Rehuel yang disebut Yitro dalam Kel.3:1 dan 4:18. Yitro membawa Isteri Musa Zipora dan anak-anak Musa yaitu Gerson dan Eliezer menuju Gurung Horeb.Dan disana ia mempersembahkan Korban sebagao tanda Ucapan Syukur kepada Allah karena telah membebaskan Bangsa Israel dari Mesir. Kesesokan harinya…

Ayat 13 -22 : Musa atau Mosye yang artinya “aku telah menariknya dari air”.Dia adalah seorang pemimpin ulung dan perantara anatara Allah dan bangsa Israel. Musa dari Suku Lewi keturunan Kehat.Musa dibesarkan di Mesir,kemudian ia lari ke Midian bertemu dengan anak-anak Yitro,Ia menggembalakan kambing-domba milik Yitro,kemudia Musa kawin dengan salah seorang anaknya yaitu Zipora. Jadi ketika Yitro melihat sendiri bagaimana Musa,menantunya itu mengadili dan memutuskan perkara-perkara bangsa Israel,sejak pagi sampai petang. Yitro yang menyaksikan semua hal itu,dan melihat betapa capehnya Musa,maka sebagai seorang Imam,Yitro menasihati Musa menantunya untuk membagi tugas-tugas ini kepada orang-orang dari bangsa itu yang dianggap mampu (ayat 17)” Tetapi mertua Musa menjawabnya: "Tidak baik seperti yang kaulakukan itu”. Maka Yitro menasihati musa untuk membagi pekerjaan yang besar itu (ay.19-22)   ” Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah.Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan.Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya”. Maka Musa mendengarkan semua yang diakatakan oleh Yitro.(ay.24-26) Setelah melihat semuanya telah berjalan dengan baik maka Musa mengisinkan Mertunya Yitor untuk pulang kembali ke Midian.

MAKNA FIRMAN TUHAN.
Apa yang patut kita dapati dan memaknai Firman Tuhan ini bagi kehidupan kita?


Jemaat Tuhan yang terkasih !!!
Inilah sebuah perkunjungan seorang mertua yang mempengaruhi untuk selamanya sejarah undang-undang dasar Israel,sebab disini ada pemisahan ( bukan perceraian) antara fungsi badan / legislatif dan dan fungsi judikatif / masyarakat Israel. Sebab apa yang telah terjadi adalah bahwa :
Perkara-perkara yang memerlukan keputusan resmi dibawah kepada Musa untuk diselesaikan,sebab Ia akan bertindak sebagai Hakim untuk memutuskan,dan keputusan-keputusan Musa akan menjadi “ketetapan-ketetapan Tuhan Allah”--- keputusan semacam itu dapat kita lihat pada pasal 20 : 23 – 23 : 33.

Sdr!!! Musa memang seorang yang hebat. Kehebatannya itu bukan saja karena hal-hal besar yang dilakukannya,tetapi juga karena sebagai tokoh besar dan pemimpin,ia tetap mau terbuka menerima masukan. Yaitu memperhatikan, mengasah dan mengolah usulan yang datang kepadanya,menjadikan Musa pemimpin yang patut ditiru.

Ketika Yitro,mertuanya melihat bagaimana Musa menangani sendiri semua hal tentang pengelolaan masalah bangsa Israel,ia mengingatkan bahwa itu “tidak baik”ayat-17. Yitro lalu mengusulkan agar dalam menjalankan tugasnya ini,Musa memakai strategi yang lebih tepat,termasuk di dalamnya adalah : MELIBATKAN ORANG-ORANG YANG CAKAP SEBAGAI MITRA PELAYANAN.

Musa mendengarkan usulan mertuanya dan sungguh-sungguh melakukannya…sesudah semuanya selesai barulah Musa melepaskan mertuanya itu pergi –ayat 27. Artinya sang mertua masih bisa dapat melihat bagaimana Musa memperbaiki sistem pelayanannya atas dasar saran dan usul mertunya. Sekalipun Yitro orang Midian- bukanlah orang yang monotheisme murni. Benar-benar percaya kepada YAHWE Allah Israel.

Sungguh sesuau yang luar biasa,seorang pemimpin besar mau mendengarkan nasihat mertuanya !!! Saya berpikir bahwa hal itu menjadi pelajaran berharga karena yang pasti pada masa kini ada banyak pemimpin yang hebat,tetapi tidak memiliki hati yang bijaksana seperti Musa. Kalau dalam Rapat-Rapat resmi Gereja atau Pemerintah,pasti kita akan mendengar bahwa :”atas dasar usulan komisi ini dan komisi itu maka hal ini dan itu dilakukan.” Ini Usulan Kolektif,tetapi sangat jarang peran seorang Mertua dapat melakukan perubahan karena Usulannya dihargai dan mau dilakukan. Tentu ini bukan karena hubungan mertua dan anak mantu….tetapi bagaiamana cara Allah mau melibatkan orang per orang di luar diri kita untuk suatu perubahan….!!!!

Saudara-saudara,betapa indahnya bila seseorang mendengarkan dan menerima nasihat baik dari orang lain,demi pelayanan yang lebih baik dalam pekerjaan Tuhan yang berat ini. Belajar dari bagian Firman Tuhan ini,maka marilah kita renungkan bagaimana hal ini dapat diterapkan juga dalam kehidupan berkeluarga,bagaimana sikap dan perilaku mertua maupun menantu, atau dalam kehidupan Berjemaat dan dalam Kepemimpinan baik Majelis Jemaat maupun Unsur-unsur dalam melayani Tuhan,bekerja dan bersaksi.
PERTANYAANNYA ADALAH : SUDAHKAH KITA MENJADI ORANG YANG TERBUKA UNTUK MEMPERHATIKAN USULAN ORANG LAIN DAN MAU MENGKAJINYA DENGAN RENDAH HATI ? ATAU,KITA SERING MERASA TERGANGGU DENGAN BANYAKNYA NASEHAT ORANG LAIN,SEHINGGA NASEHAT YANG TEPAT PUN KITA ABAIKAN.
Saudara-saudara !!! TUHAN akan memakai semua orang dengan cara TUHAN sendiri untuk menyatakan KEHENDAK-NYA,Sehingga kita tidak buru-buru menolak saran yang datang,sebab nasihat yang baik bisa muncul dari siapa saja. Bila hati kita terbuka,maka kita akan dapat melihat pertolongan TUHAN  akan datang dari mana saja……..!!!!

Jadi marilah kita dengan RENDAH HATI saling memperhatikan dan membuka diri untuk menerima dan saling menasehati agar Maksud-maksud TUHAN tetap nyata dalam kehidupan dan pelayanan kita di tengah-tengah Jemaat ini.
       
Ibu-Bapa bisa bayangkan jika di dalam sebuah Kolam ada Kepiting,Udang dan Ikan Mas. Pasti yang paling menarik adalah Ikan Mas,..tetapi untuk memerintahkan kepiting dan udang bekerja sama-bergerak maju itu tidak mungkin. Ketika ketiganya disuruh berbaris dan bergerak ke depan apa yang terjadi : Ikan Mas akan berenang ke depan,Kepiting akan berenang ke-samping dan Udang akan berenang kebelakang, sdr-sdr ….banyak kegagalan terjadi karena sifat dan perilaku seperti ini. Kiranya Tuhan memberikati setiap kita untuk melaksanakan maksud-maksud Nya,agar Kerajaan Allah dan Shalom akan nampak dalam kehidupan kita selaku persekutun yang Kudus. Amin.

Rabu, 07 November 2018

I KORINTUS 3:10-23


I KORINTUS 3:10-23;
DASAR DAN BANGUNAN
SDR-SDR…!!!
Untuk memahami Perikop Pembacaan kita hari ini maka ada beberapa hal yang perlu kita selidiki.
I.   Tentang:DASAR DAN BANGUNAN.
a.   Bahwa yang dimaksudkan dengan Dasar adalah Yesus Kristus (ay.11). Jadi Allah sendiri mengutus Anak-Nya yaitu Yesus Kristus untuk menyelesaikan Misi Allah untuk menyelamatkan  Dunia,yang didalam ketaatan-Nya sampai di Kayu Salib,dan itulah KASIH Allah yang besar. Allah adalah Kasih,dan Yesus Kristus adalah wujud Kasih itu. Sehingga Dasar itu sendiri adalah Yesus Kristus yang adalah KASIH itu.
b.   Yang di maksudkan dengan BANGUNAN,dijelaskan dalam ayat 9.Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah”. Maka dapatlah dimengerti bahwa BANGUNAN adalah Jemaat Korintus dan Ladang Allah adalah Orang-orang atau Anggota Jemaat Korintus.
II.Tentang : KAWAN SEKERJA ALLAH (ay.2 dan 22)
“Karena kami adalah Kawan sekerja Aallah”. Kami adalah PAULUS,APOLOS dan KEFAS. Mengapa dari ketiga kawan sekerja ini menimbulkan 3 golonga dalam Jemaat (ayat 4).
a.   APOLOS ; dialah seorang yahudi dari Aleksandria (Kisah 18:24-28).Ia pernah ke Efesus dari Efesus ia ke Korintus. Apolos memiliki pengetahuan yang baik tentang Yesus,dengan kemampuannya di memahami PL,tetapi Apolos tidak memiliki pengetahuan yang baik teantang Roh Kudus.Oleh sebab itu Priskila dan Akwila memperbaiki apa yang disampaikannya (26). Waktu di Korintus Apolos sangat pintas dalam membela Ajaran Kristen ayat 27-28. Karena kefasihan berbicara itulah maka timbul golongan Apolos dari orang yang menyukainya. I Kor 1:12 disebutkan ada golongan Apolos,Paulus,Kefas dan golongan Kristus. Karena itu Apolos meminta juga untuk meniadakan pertentangan ini. Maka untuk menghindari perbedaan ini Paulus pernah meminta Apolos utk kembali tetapi ia tidak mau karena akan menimbulkan perpecahan di korintus. I Kor.16:12 :”Tentang saudara Apolos:telah berulang-ualng aku mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu,tetapi ia sama sekli tidak mau datang sekarang….”
b.   PAULUS : Paulus dari Suku Benyamin dan Anggota Farisi,yang telah banyak menganiaya orang Kristen.Ia Lahir di Tarsus sebagai warga negara Roma. Perjumpaan Paulus dengan Yesus yang telah bangkit memberikan dampak yang besar bagi Paulus untuk menajdi seorang Rasul.Paulus termasuk teolog yang hebat,ia memngembangkan pemikiran tentang Keselamatan dan Eskatologi/Kedatangan Tuhan,dan perjumpaannya dengan Yesus telah menjadi sumber pengajarannya tentang Kristologi?Pengajaran tentang Yesus.
c.   KEFAS : Adalah “Batu Karang” sebuah gelar yang diberikan kepada PETRUS,yang dalam panggilan Ibrani disebut Simeon,dan orang yahudi menyebutnya Simon.Jadi Kefas yang dimaksudkan adalah Simon Petrus. Kadi sebelum hari Pentakosta Petrus adalah pemimpin para Rasul.(Kisah 1:15) dan seudah Pentakosta maka ia menjadi Pengkhotbah Utama (2:14).Dan kerena itu Petrus selalu dihubungkan dengan Penginjilan kepada bangsa-bangsa Non-Yahudi.Ia tinggal di Roma dan dari Roma ia menulis Surat 1 Petrus.
Inilah gambaran singkat ketiga tokoh yang menjadi perdebatan atas pilihan orang-orang korintus atas keistimewaan masing-masing,yang menyebabkan ketiga golongan ini muncul di tengah-tengah Jemaat Korintus. Dan untuk itulah rasul Paulus berusaha untuk menghilanagkan dan meniadakan ketiga golongan itu.
III.   MILIK KRISTUS MENJADI MILIK ALLAH.(Ayat 23).
Ayat 23;” Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah”. Ini bermaksud untuk meniadakan perbedaan yang muncul dari rasa memiliki dan meng-klain pilihan-pilihan anggota jemaat Korintus yang memunculkan golongan Paulus,Golongan Apolos dan Golongan Kefar/Petrus. Itulah sebabnya maka untuk menyatukan ketiga golongan ini Rasul Paulus member tekanan dalam Nasihatnya pada ayat 12-22. Maka secara tegas Rasul paulus mengatakan bahwa mereka bertiga adalah KAWAN SEKERJA ALLAH yang bekerja di LADANG Allah,Kebun Allah,Tanah garapan Allah,yang berdiri TUBUH KRISTUS;Anngota-anggota Jemaat yang dasarnya diletakan oleh Yesus Kristus dan Ia sendiri adalah kepalaNya. Dan diatas dasar itulah sebagai kawan sekerja;Apolos,Paulus dan Kefas membangun diatasnya. Karena itu Rasul Paulus menasihati anggota Jemaat Korintus agar jangan ada yang merasa bangga karena Apolos,Paulus atau Kefas;karena ketiganya adalah milik Jemaat Korintus (ay.21). Oleh sebab itu yang yang hendak dibangun diatas dasar yang telah diletakan oleh Kristus Yesus..?

IV. KWALITAS BANGUNAN DI ATAS DASAR YANG TEGUH (Ayat 12).
Diantara ke-3 kawan sekerja Allah,anggota Jemaat Korintus hanya menilai dengan sudut pandang dan penilaian masing-masing dan rupanya Paulus sangat diremehkan oleh golongan Apolos atau Kefas sehingga pada Ayat 10 ia mengatakan:..”aku sebagai ahli bangunan yang cakap”... Hal itu terbukti karena pada ayat 12 diaktakan: “Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami”. Dengan kata-kata Paulus dalam ayat 12 ini mengambarkan bagaimana orang-orang Korintus sedang membandingkan siapa yang terbaik dan siapa yang tidak. Kalaupun kita disuruh menilai dari semua unsur ini maka kita akan memberikan penilaian seperti ini : EMAS : Bagus Sekali; PERAK;Bagus;Batu permata; bagus;Kayu : cukup Bagus;Rumput kering;Agak bagus;Jemani : Kurang bagus. Mungkin seperti itulah gambaran bagaimana ketiga golongan ini berada dalam keadaan membanding-bandingkan ketiga kawan sekerja Allah ini. Maka untuk menyatukan ketiga golongan ini dalam ayat 22 Paulus mengatakan “SEMUANYA KAMU PUNYA”.baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya.” Mengapa demikian?...> Ayat 23 ; Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah. Jadi…Orang korintus harus sadar bahwa mereka bukan milik Apolos,Paulus atau Kefas tetapi mereka adalah Milik Allah,karena Kepercayaan kepada Kristus yang telah meletakan Dasar bagi pembangunan Tubuh Kristus dan karena anggota Jemaat Korintus adalah Anggota Tubuh Kristus maka mereka menjadi Milik Kristus-dan Kristus adalah Milik Allah.
MEMAKNAI FIRMAN TUHAN BAGI KEHIDUPAN BERJEMAAT:
(Untuk Pendalaman Pribadi).
“TETAPI KAMU ADALAH MILIK KRISTUS DAN KRISTUS ADALAH MILIK ALLAH” (ay,23).
1.   Makna Koinonia dalam kaitan dengan Komitmen GKI Pniel untuk meningkatkan Persatuan adalah bagaimana kita dapat memaksimalkan kekayaan persekutuan paguyuban/etnis yang terbangun dalam kerukunan-kerukunan sedaerah untuk membangun Tubuh Kristus yaitu Jemaat ini,sehingga sejalan bahwa Persekutuan Jemaat ini akan terus menampakan diri dalam segala bentuk ibadah-ibadah Jemaat dan ucapan syukur sehingga kita semua adalah satu di dalam Tuhan.
2.   Dalam hal Menata atau Penatalayanan GKI Pniel dari Wik I s.d 16 adalah adalah “ladang Allah>kata Paulus,juga  termasuk fungsi alat-alat kelengkapan majelis Jemaat. Pesan Firman ini adalah bagi Kesaksian dan Pelayanan kita kepada semua Anggota Jemaat dan kita akan melakukannya secara baik dalam setiap waktu sehingga tidak terkesan wyk “a” lebih baik dari wyk “b” atau Unsur “X” lebih baik dari Unsur  “Y”,dst. Maka baik atau tidak baik waktunya,tangung jawab panggilan ini kita kerjakan bersama-sama untuk melayani anggota jemaat bagi kehadiran Kerajaan Allah .Sebab sumua yang akan kita lakukan itu adalah untuk Melayani. Karena itu baik Pendeta, Penatua, Syamas,Unsur2 Jemaat dan urusan2 dalam jemaat adalah untuk pelayanan bagi anggota jemaat;Rasul Paulus katakan…itu Kamu punya. Karena kita semua adalah Tubuh Kristus.
3.   Dalam hal mewujudkan Kerajaan Allah ditengah-tengah kehidupan Anggota Jemaat;Bagaimana kita memaknai KASIH ALLAH sebagai dasar Persekutuan GKI Pniel,yang mewujudkan Persekutuan kita dari berbagai latar belakang kehidupan ekonomi,social,pendidikan sebagai menjadi Kekayaan Allah dalam jemaat ini karena kita adalah Milik Kristus dan kita juga adalah milik Allah dan Kerajaan-Nya. Sehingga semua kewajiban pelayanan yang dilangsungkan oleh Majelis Jemaat,dan kehidupan Iman yang dibangun oleh setiap anggota jemaat,akan diuji oleh Tuhan pada akhirnya. Maka dasarilah kehidupan Kekristenan kita dengan KASIH,dan diatas dasar itulah kita akan membangun kehidupan Persekutuan,Kesaksian dan pelayanan kita sehingga kita semua akan menjadi berkat bagi orang lain ,supaya kita mampu menggarami dan menerangi dunia ini. Amin.