KAMIS, 31 DESEMBER 2020 KUNCI TAHUN
TEKS KELUARAN 13 : 20 – 22
20 Bangsa Israel meninggalkan Sukot dan berkemah di Etam, yang terletak di dekat padang gurun. 21 TUHAN menunjukkan jalan bagi mereka. Pada siang hari, Ia memakai tiang awan untuk menuntun mereka dan pada malam hari, Ia menunjukkan jalan melalui tiang api. Api ini memberikan cahaya kepada mereka agar mereka juga dapat melakukan perjalanan pada malam hari. 22 Tiang awan senantiasa bersama mereka pada siang hari, dan tiang api pada malam hari.
1. PENDAHULUAN
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, tahun 2020 akan berakhir pada malam ini; dan sebentar lagi kita masuk Tahun Baru 2021. Sebagai orang-orang percaya, kita mengucap syukur bahwa Tuhan sudah melindungi kita sepanjang satu tahun,bahkan sejak Maret Jalam Hidup dan Persekutuan dan Kerja tidak semulus yang kita banyangkan seperti tahun2 yg sudah lewat. Berita Covid-19 dar Wuhan dan menjadi Pandemi menjelajahi seantero dunia. Kita sadar bahwa Memang jalan yang akan kita tempuh tidak selalu mulus;sendi-sendi kehidupan manusia menjadi goyah . Sama Seperti orang Israel yang baru berhasil luput dari firaun, raja Mesir yang jahat itu, kita pun telah luput dari berbagai ancaman dan bahaya. Tetapi Tuhan yang mengasihi tetap setia. Iman memaknai pengalaman masa lampau itu. Iman itu membawa kita malam ini ke rumah-Nya untuk memuliakan Nama-Nya. Iman itu pun memberikan keberanian untuk menhadapi tahun yang baru. Allah yang kita kenal di dalam Yesus Kristus tetap sama, kemarin, hari ini, besok dan untuk selama lamanya.
Sdr-sdr.......
2. PENJELASAN TEKS
2.1. Dengan tuntunan TUHAN, umat Israel baru saja keluar dari Mesir. Dari Raamses di Tanah Goshen mereka sudah sampai di Sukot. Menurut bab sebelum nas kita, mereka merupakan massa yang besar, terhitung 600 ribu laki-laki saja (lih. Kel 12:37). Umat ini tidak menetap di Sukot, hanyasinggah sebentar, barangkali untuk bergabung dengan budak-budak tambangan tembaga dan batu pirus, yang dipekerjakan oleh orang Mesir di situ. “Sukot” kemudian menjadi sebuah hari raya di Israel untuk memperingati masa penggembaraan selama 40 tahun di padang gurun Sinai, dimana mereka selalu tinggal di dalam pondok daun atau kemah (dalam Bahasa Ibrani Sukkot berarti pondok).
2.2. Dari Sukot umat Israel berjalan sampai ke Etam. Nama Etam berarti“kokoh” dan mungkin ada kaitannya dengan “Khetam” yang berarti benteng. Di sekitar tempat itu memang ada sebuah benteng orang Mesir. Umat Israel pasti tidak masuk benteng itu tetapi berkemah didataran sekitarnya. Mereka istirahat sejenak di pingir padang gurun Sinai, sebelum melanjutkan perjalanan yang melelahkan lagi.
2.3. Jalan apa mereka tempuh? Jalan singkat? Tidak! Seandainya mereka mengikuti rute yang paling dekat, maka mereka bisa saja langsung mengambil jalur perdagangan dari Goshen di Mesir menuju ke Gaza di tanah orang Filistin, melalui jalur dekat laut Mediterian. Tetapi TUHAN tidak mau umat-Nya yang baru saja merdeka dari perbudakan dan tidak berpengalaman cepat bentrok dengan orang-orang Filistin yang memiliki senjata yang canggih. Sejak abad ke-12, orang-orang Filistin sudah memiliki teknologi baja sedangkan orang Israel masih memakai alat-alat perang yang dibuat dari perunggu. Makanya, TUHAN menuntun umat-Nya melalui jalan yang sangat panjang melalui sekitar 42 tempat sekeliling semenanjung Sinai sampai akhirnya masuk tanah perjanjian dari Moab di sebelah timur dengan menyeberangi sungai Yordan.
2.4. Umat besar ini bergerak siang dan malam. Tentu, kalau baru merdeka kita harus bekerja keras untuk mempertahankan kemerdekaan itu dan menuju tujuan, yaitu kemapanan dan kemakmuran. Kita harus mencari banyak pengalaman agar bisa mengurus apa yang akan dipercayakan Tuhan dengan mantap. Tetapi umat Israel tidak berjalan sendiri. Siang dan malam TUHAN menyertai umat-Nya.Dan sebagai tanda, TUHAN berjalan di depan umat-Nya pada siang hari dalam tiang awan, sedangkan pada malam hari DIA menerangi jalan mereka dari belakang dalam tiang api. Tanda-tanda itu kemudian juga hadir di Kemah Suci (Kel 40:38 “Jadi, awan TUHAN ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api pada awan itu. Semua orang Israel dapat melihat awan itu pada waktu mereka melakukan perjalanan). TUHAN berkenan memberikan orientasi kepadaumat-Nya melalui tanda-tanda cinta-kasih-Nya.
3. PENERAPAN
3.1. Seperti umat Israel yang baru saja dibebaskan dari Mesir,dan melalui “jalan Panjang”..Begitu juga dengan kita...Kalau kita ingat Tema Natal 2019 “Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang”..Tema ini membawa kita ke dalam situasi dunia yang terpuruk akibat Pandemi,dan orang-orang Kristen berusaha untuk Hidup menjadi Sahabat bagi Semua Orang dalam Mengatasi Pandemi itu bahkan sampai saat ini..dan saat ini kita akan mengakhiri Tahun 2020 dengan berpedoman dalam Iman bahwa Tuhan akan menyertai kita di Tahun 2021. Roma 11:1-10,pada ayat 5-6 :”Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.Rasul Paulus melontarkan pertanyaan kepada jemaat di Roma tentang adakah kemungkinan Allah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Dan menegaskan bahwa Tuhan masih menyisahkan sisa yang Setia. Sisa yang setia ini juga menunjuk pada Pengembaraan 40 Tahun Sejak Israel berangkat dari Sukot--dan Sisa yang Setia yang Masuk Tanah Kanaan,bahkan Musa pun sampai masuk ke Tanah Perjanjian itu. Bukankah ketika banyak Orang Meragunakan Pandemi Covid-19,dan tidak taat pada anjuran Pemerintah atau Saran WHO,mengakitabkan satu juta lebih penduduk dunia mati karenanya,bahkan kita di Kota Jayapura ini..ada 100 orang yg meninggal,dan yg dirawat tinggal 327 dari 5.828 kasus. Artinya apa? Bahwa dari Keadaan ini-banyak orang menungjukkan ketaatannya dan terhindar,walau harus menempuh “jalan 14 hari” bagi yang reaktif dengan protokol kesehatan agar selamat. Maka kita semua yang saat ini ada dan hadir dalam Ibadah Akhir Tahun 2020,juga merupakan orang-orang yang “Diselamatkan oleh Tuhan--untuk melanjutkn perjalanan hidup dan karya kita di tahun 2021-karena Kesetiaan Tuhan kepada kita Umat-Nya.
3.2. Sama seperti umat Israel di padang gurun Sinai, kemerdekaan itu bukan suatu jalan yang mulus-mulus saja. Tak ada jalan pintas untukPapmencapai tujuan kita. Jalan umum (seperti jalan raya Goshen ke Gaza itu) justru bisa sangat berbahaya bagi kita sehingga Tuhan tidak mau kita menempuhnya. Ingat, “Jalan menuju kebinasaan itu lebar dan luas, maka ramai orang yang memilihnya” (Matius 7:13). Kita harus bertekun dan taat mengikuti jalan Tuhan yang sempit dan susah, mungkin saja mengalami berbagai macam ujian berat agar menjadi orang-orang yang sungguh berguna bagi gereja dan masyarakat. Makanya, pada tahun ini juga, Tuhan akan menuntun kita melalui jalan-Nya. Semoga kita sabar dan tetap setia agar menjadi orang yang kuat, yang bisa tahan ujian, dan menjadi berkat bagi makhluk-makhluk lain. Maka dengan Tema Natal 2020 dengan kata kunci “Imanuel”;kita ditantang untuk mengandalkan Penyertaan Tuhan,dan bila Pandemi ini belum selesai dan masih ada Virus baru yang lebih mematikan..kita sudah siap untuk menghadapinya dalam Penyertaan Tuhan.
3.3. Karena itu sdr-sdr.. kita tidak pernah akan jalan sendiri. Dengan mata iman kita akan melihat tanda-tanda kasih Allah, yang menuntun kita pada waktu siang dan malam. Umat Israel waktu itu diberikan tiang awan dan tiang api; kita pun diberikan tanda-tanda Firman dan Sakramen. Pembaptisan dan Perjamuan Kudus adalah tanda-tanda yang selalu mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari Tubuh Kristus, yaitu Gereja, dan bahwa dosa-dosa kita sudah diampuni oleh Yesus Kristus di atas kayu salib. Seperti tiang api bagi umat Israel, Firman Allah adalah pelita bagi kaki kita, dan terang bagi jalan kita (Maz 119:105). Firman itu adalah hukum dan Injil. Dalam hukum-Nya, yaitu ke-10 Firman-Nya (Kel 20:1-17), Tuhan memberikan rambu-rambu lalu lintas agar kita tidak sesat.Sedangkan Injil memberitakan bahwa Yesus Kristus adalah jalan kebenaran dan hidup yang membawa kita kepada Bapa di surga (Yoh 14:6); Yesus sendiri senantiasa akan menyertai kita pada Jalan itu Matius 28:20. Amin.
0 comments:
Posting Komentar