Minggu, 08 September 2019

IMAN DAN PERSEMBAHAN


KEJADIAN 4:1-16 KAIN DAN HABEL


Sdr-sdr….
Dari seluruh Bacaan Cerita Peristiwa tentang Kain dan Habel itu bermula dari Hati masing-masing Pribadi Kain dan Habel. Dasar dari Peristiwa Kain membunuh Habel,sebenarnya sederhana- tetapi karena IMAN menyebabkan peristiwa ini menjadi MASALAH yang tidak ringan,karena Iblis ikut berperan untuk mewujudkan keinginan Kain menjadi tindakan Pembunuhan yang berakibat Dosa. Itulah sebabnya di dalam Surat Ibrani 11:4 “ Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati”. Maka kita mendapat pengertian bahwa dalam hal Peribatan IMAN DAN PERSEMBAHAN menjadi penting – yang menyebabkan kutukan kepada Kain dan pengusirannya dari Taman Eden karena ia telah membunuh Habel adiknya.


Jadi Sdr-sdr… untuk mendapatkan  inti persoalannya ? Marilah kita perhatikan ayat 3 dan 4: 3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; 4Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
Jadi Kain Mempersembahkan Sebagian hasil bumi/Tanah. Habel mempersembahkan dari anak Sulung. Oleh sebab itu pada ayat 5 kita membaca bahwa :”tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram”. Jadi ternyata TUHAN Allah tidak mengindahkan Persembahan yang sebagian-tetapi Tuhan menerima Persembahkan Korban yang Sulung/yang seutuhkan dan terbaik. Disinilah letak IMAN Kain dan habel dari Kedua Persembahan yang di persembahkan kepada TUHAN,baik dari hasil pertanian maupun peternakan,karena Kain adalah Petani dan Habel adalah Peternak.  Jadi inilah akar persoalan yang berujung pada tindakan Kain terhadap adiknya Habel,sehingga TUHAN memberlakukan hukuman kepada Kain-karena tindakan Kain adalah Tindankan Melawan Hukum Tuhan. Hal ini diungkapkan di dalam Surat 1 Yohanes 3 :11-12 “Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. Mengapa tidak benar karena “Ia mempersembahkan sebagian hasil pertaniannya”,maka ketidak benaran Kain berhubungan dengan Imannya kepada TUHAN.  Karena itu Tuhan mengusirnya dari Taman eden,dan supaya Kain tidak dibunuh maka Tuhan melindunginya dengan memberikan Tanda kepadanya. Maka perlindungan yang Allah berikan kepada Kain-akhirnya mengenal seorang yang bernama Henokh. Ayat 17 “17  Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya. Henok disamakan dengan Nuh bahwa mereka hidup dan bergaul dengan Allah - dan Henok sama seperti Elia terangkat kesurga tanpa melalui kematian. Ibrani 11:5 mengatakan: “Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah”.

Nah !!!  Sdr-sdr…  Dari inti persoalan Kain dan Habel maka ini juga merupakan cermin  Persoalan Iman dan Persembahan bagi Tuhan dalam kehidupan kita. Beberapa hal yang penting menjadi Pelajaran dan dua pesan Firman Tuhan bagi kita adalah tentang Iman dan Persembahan :
1.   Kata Iman dalam bahwa Ibrani adalah “emun” yang di dalam PL kita dapati pada. Ulangan 32 : 20 “Ia berfirman: Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan. Sedangkan kata “emun” dalam Habakuk 2 :4 diterjemahkan oleh LAI menjadi percaya. “Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.”. Jadi Iman adalah Kesetiaan atau Ketulusan (Mzm 16 :1) kita kepada TUHAN Allah. Maka Hati tiap-tiap oranglah yang akan membutikan ketulusan dan kesetiaan kita kepada Tuhan. Amsal 3 : 5 “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” Berkenaan dengan Persembahan Kain yang hanya sebagian dari haris pertaniannya berhubungan dengan Kesetiaan dan Ketulusan hatinya,yang membuktikan bahwa apakah Kain Setia atau Percaya kepada Allah. Bukankah hal itu juga berlaku dalam hidup kita. Terkadang memang kita tidak tulus dan setia kepada Tuhan. Kesetiaan dan Ketulusan kita kepada Tuhan bisa Nampak untuk berbagai hal dalam hubungan dengan Iman kita. Maka hati kitalah yang akan memberitahukan kepada kita dalam “rasa”- apakah Kita mengasihi Tuhan atau tidak.
2.   Berkaitan dengan Kesetiaan dan Ketulusan hati kita- maka Nampak perbedaan antara Kain dan Habel. Perbedaan dalam mempersembahkan korban Persembahan dari hasil Pertanian dan Peternak. Ternyata Kain hanya mempersembahkan sebagian,tetapi Habel dalam Kesetiaan dan Ketulusannya kepada TUHAN- ia telah mempersembahkan “yang Sulung;beserta lemak-lemak” dari kambing –domba itu kepada Tuhan. Maka Persoalan bukan juga pada Buah2an,Gandung,atau hewan ternak,tetapi dari HATI Yang Tulus untuk mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan. Maka Iman berkaitan erat dengan Ketulusan dan Kesetiaan ketika kita hendak mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan. Kehidupan Gereja tentu tidak lepas dari Persembahan-persembahan Umat,dan Gereja bukan juga sebuah Persekutuan Dagang-tetapi Gereja telah menerima Amanat untuk Pemberitaan Injil sampai Kristus Datang Kembali- maka Gereja juga membutuhkan yang namanya “Uang” sebagai alat Pelayanan bagi Kemuliaan Allah.  Katakanlah..suatu ketika di hari minggu saudara telah mengatur Persembahan untuk dibawah ke Gereja. Ada Persembahan Syukur karena berkata dan Pertolongan Tuhan,ada Persembahan karena HUT anak ,dan juga sudah diatur persembahan untuk 3 Tangguk dan 3 Peti Persembahan. Tetapi hari itu ada seorang tetangga yang butuh bantuan anda karena harus membawa anaknya ke rumah sakit misalnya. Persoalannya adalah apakah hati kita akan terarah pada Persembahan yang sdh kita atur untuk dibawa ke Gereja,atau kita akan berikan bukan dari persembahan yang sdh kita siapkan,atau kita akan mengatakan “Uang kami sudah untuk persembahan” jadi maaf kami tidak bisa bantu – disinilah letak Ketulusan dan Kesetiaan kita? Bukankah hal ini juga bisa berlaku bagi kita. Juga kepada Majelis Jemaat yang mengatur dan mengelolah Persembahan Umat itu sendiri,jika hati kita Tidak Tulus maka disitulah celah bagi Dosa. Dalam hal Kesetiaan dan Persembahan;maka waktu kita untuk melayani menjadi penting. Apakah kita akan berikan sebagian waktu kita untuk melayani atau Waktu kita akan kita berikan yang terbaik bagi panggilan Pelayanan kita- baik Majelis Jemaat,juga Anggota Jemaat.
3.   Maka Pesan Firman ini bagi kita dalam minggu ini adalah : MARILAH DENGAN KETULUSAN DAN KESETIAAN KITA MENGASIHI ALLAH- - - melalui Iman dan Persembahan – melalui Kesetiaan dan waktu kita kepada Allah supaya IA tetap mengasihi kita sebagai anak-anakNya. Amin.



0 comments:

Posting Komentar