KISAH RASUL 4:1-22
Petrus dan Yohanes di
hadapan Mahkamah Agama
Bacaan ini sangat menarik jika direkontruksi kembali dalam suatu Acara Persidangan. Kalau di Indonesia sebenarnya ini bukan Kasus Pidana tetapi lebih pada Kasus Perdata. Jadi Seperti ada pihak yang merasa dilecehkan karena punya kepentingan. Dan ini masuk Rana Hukum menurut para Imam dan orang saduki karena mereka merasa dilecehkan oleh Petrus dan Yohanes dengan Mujizat yang mereka sendiri tidak dapat melakukannya. Padahal keduanya hanya melakukan Tindakan Peyelamatan atas orang sakit dan ada orang lain yang merasa Tersinggung..bukan karena orang sakit itu jadi sembuh..tetapi DASAR DIMANA MUJIZAT ITU TERJADI YAITU NAMA YESUS YANG MENJADI BATU PENJURU. BATU YANG DIBUANG DAN DISLIBKAN OLEH MEREKA. Nah !! mau mengajak kita untuk melihat berita ini dalam suasan Persidang.
SITUASI AWAL : Diceritakan di Pasal
3. Petrus menyembuhkan Orang Lumpuh. Karena kegirangan ia terus melompat-lompat
mengikuti Petrus dan Yohanes,sampai di Serambi Salomo,maka Petrus Berkhotbah
dan Mengajar orang Banyak..dan Hasilnya Ada 5000 org laki-laki yang percaya
(ay.4). Disinilah saat dimana Petrus dan Yohanes diseret ke dalam Pengadilan.
AWAL PENANGKAPAN( ay.1-3).
Para Imam dan Orang Saduki Marah Besar karena Petrus dan
Yohanes mengajar tentang Kebangkitan orang mati yang hanya terjadi didalam
Yesus. Karena Yesus Orang Nazaret itu maka ada kebangkitan orang mati. Akhirnya
keduanya di tangkap dan dijebloskan kedalam Penjara. Ini bukan tentang
Penghinaan atau pelecehan Agama. Tetapi orang Yahudi Sadar kalau Yesus itulah
yan mereka Salibkan dan IA yang memberikan Kuasa kepada Petrus dan Yohanes
untuk meakukan Mujizat. Baca: ayat 1-3 bersama.
Sekarang kita lihat bahwa Petrus dan Yohanes sedang berdiri dihadapan : PEMIMPIN YAHUDI,TUA-TUA YAHUDI DAN AHLI TAURAT,ada juga IMAM BESAR HANAS DAN KAYAFAS,YOHANES DAN ALEKSANDER DAN SEMUA KETURUNAN IMAM BESAR. Nah!! Dihadapan orang-orang penting ini apakah Petrus dan Yohanes akan gemetar,takut dan keringat dingin…TIDAK !!! .4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"
Pelayan: 4:8 Maka
jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus : "Hai pemimpin-pemimpin umat dan
tua-tua, 4:9 jika kami sekarang harus
diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan
kuasa manakah orang itu disembuhkan, 4:10 maka ketahuilah oleh kamu
sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi
yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati --bahwa oleh karena Yesus itulah orang
ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. 4:11 Yesus adalah batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu
penjuru. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di
dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan. "
Sekarang
kita lihat bahwa satu Pertanyaan Pendek..ternyata dijawab dengan suatu
Penyataan yang Panjang. Disinilah kehebatan Rasul Petrus. Sebab Jika satu
pertanyaan di Jawab makan akan ada Pertanyaan Berikut. Tetapi Jika itu suatu
Pernyataan maka maka Pernyataan tidak membutuhkan Jawaban..karena yang
dibutuhkan adalah Pengakuan..karena Pernyataan Petrus atas Pertanyaan Tua-tua
Yahudi itu BENAR ADAnya.. Oleh karena itukita selanjutnya apa yang terjadi.
Karena mereka sangat mengenal kedua Rasul yang sangat Berani,walau tidak
terpelajar tetapi karena keberaniannya.
SIDANG DI SKORS UNTUK MENCARI CELAH.(ay.15-16) :
4:15 Dan setelah mereka menyuruh
rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah
mereka, 4:16 dan
berkata: "Tindakan apakah yang
harus kita ambil terhadap orang-orang ini?
Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa
mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak
dapat menyangkalnya. Maka yang akan
dilakukan adalah Tindakan Pembumkaman yaitu LARANGAN
UNTUK TIDAK BERBICARA LAGI ATAS NAMA YESUS. Ayat 17. Setelah itu..
SIDANG
DIBUKA KEMBALI: ayat18:20 4:18 Dan setelah keduanya disuruh
masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar
lagi dalam nama Yesus. 4:19 Tetapi
Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan
kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu
atau taat kepada Allah. 4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami
untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat
dan yang telah kami dengar. "
Sdr-sdr…Pada
bagian ini,ketika Petrus dan Yohanes di Larang untuk berbicara atas nama
Yesus..Maka Petrus melakukan suatu Tindakan Apologetik. Yaitu”Cara Petrus
menjelaskan dan mempertahankan Imannya,dan mengembalikannya untuk untuk mereka
sendiri menemukan jawabnnya di ayat 19. Dan ini sangat Luar Biasa.. Akhirnya
apa sdr-sdr..Sidang ditutup. Petrus dan Yohanes dibebaskan ….sebab sidang tidak melihat jalan untuk
menghukum mereka karena takut akan
orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah
terjadi.”
Sdr-sdr
yang Kristus kasihi…. Belajar dari Proses Persidangan dihadapan Imam-imam tadi,..apa
yang dapat kita maknai dan menjadi pesan Firman ini bagi kita dari Sikap yang
telah ditunjukan oleh Rasul Petrus dan Yohanes.
Pertama;
IMAN – ROH DAN PENGETAHUAN. Setiap kita telah memiliki Iman. Kita Percaya bahwa
Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat. Iman itu akan mengarahkan kita
untuk mengerti. Pengertian atau Pengetahuan kita tentang Iman Percaya itu
karena kita Rajin membaca tentang Yesus didalam Injil yang adalah Kabar Baik
itu. Orang Kristen itu Percaya dulu baru mengerti. Artinya jangan mengandalkan
Akal budi/Logika untuk menjelaskan Iman..sebab Iman/Theol0gi harus menjadi tuan
atas Pengetahuan,kerena pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Pengetahuan
dapat dijawab oleh Iman,iniah yang terjadi ketika Petrus menyampaikan Pernyataan
dan Opoleget terhadap Iman mereka .Bukankah Yesus berkata “ Bebahagilah kamu
yang tidak melihat namun Percaya?”Katika kita memiliki Iman dan
Pengetahuan,maka satu hal yang penting adalah KUASA ROH KUDUS. Kepada Jemaat
Tesalonika,Paulus menasihat mereka :”JANGAN PADAMKAN ROH (1 Tes.5:19). Kuasa
Roh Kudus itu ada pada setiap kita,Roh itu menjadi Penolong dan Penopang utuk
tetap percaya kepada Kristus Yesus dalam situasi apapun. Pengatahuan membimbing
kita untuk dapat melakukan Pembelaan atas Iman kita,terutama sebagai Sidi-sidi
Gereja,Para Pemuda yang menjadi Pilar Gereja dan Masa Depan Gereja Jemaat
Imanuel Hamadi DI Tengah-tengah Situsi yang kian hari semakin membaik.
Kedua;
Apa makna ini bagi Kebutuhan Persektuan dan Pelayanan Jemaat.? Saat ini…Di Zaman yang berubah,di erah teknologi digital
ditambah dengan situasi Pandemi..membuat kita harus memiliki Hikmat dan
Roh.. Apa yang menjadi Pergumulan kita ke masa
depan…itu yang dibicarakan/digumuli Supaya YESUS KRISTUS TUHAN yang adalah
Kepala Gereja selalu dimuliakan melalui Persekutuan,Kesaksian dan Pelayanan.
Maka baik kita sebagai Sidi-Sidi Gereja,Sebagai Pelayan Firman,Sebagai
Presbiter dan Diaken; Hidup didalam Kepenuhan Roh,Memiliki Kebaranian untuk
Bersaksi keluar dan ke dalam dan memiliki Ketaatan kepada Allah yang telah
memanggil kita semua didalam Kristus Yesus,menjadi Satu Tubuh.
Ada
banyak cara Pemuda-pemuda Jemaat memanfaatkan teknologi dengan berani untuk
Bersaksi tentang Kristus yang dapat membangkitkan orang mati,orang lumpuh
berjalan,orang buta melihat. Manfaatkan pengetahuan Teknologi Informasi,media
Sosial,FB,IG,Tiktok..dll sebagai sarana Kesaksian Gereja..dan jangan Cuma untuk
selfi2 dan posting. Itu tatangan bagi Pemuda Gereja di masa kini untuk melihat
depan Gereja/Jemaat ini sebagai Jemaat yang Missioner. Tetapi juga bagi kita
semua,Percayalah bahwa Roh Kudus akan memampukan setiap kita didalam Jemaat ini
untuk bersaksi dengan berani ketika kita percaya,dimanapun kita ada; Di
Pasar,di tempat kerja,dll. Dengan segala kekayaan Ilmu Pengetahuan yang Tuhan
berikan kepada kita,Pakailah itu untuk memuliakan Tuhan dengan Hikmat selama
kamu hidup dan diberkati oleh Tuhan di dunia ini. Amin.