Selasa, 23 November 2021

BELAJAR DARI RASUL PETRUS TENTANG KEBERANIAN

 

KISAH RASUL 4:1-22

Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama


Bacaan ini sangat menarik jika direkontruksi kembali dalam suatu Acara Persidangan. Kalau di Indonesia sebenarnya ini bukan Kasus Pidana tetapi lebih pada Kasus Perdata. Jadi Seperti ada pihak yang merasa dilecehkan karena  punya kepentingan. Dan ini masuk Rana Hukum menurut para Imam dan orang saduki karena mereka merasa dilecehkan oleh Petrus dan Yohanes dengan Mujizat yang mereka sendiri tidak dapat melakukannya. Padahal keduanya hanya melakukan Tindakan Peyelamatan atas orang sakit dan ada orang lain yang merasa Tersinggung..bukan karena orang sakit itu jadi sembuh..tetapi DASAR DIMANA MUJIZAT ITU TERJADI YAITU NAMA YESUS YANG MENJADI BATU PENJURU. BATU YANG DIBUANG DAN DISLIBKAN OLEH MEREKA.  Nah !! mau mengajak kita untuk melihat berita ini dalam suasan Persidang.

 

SITUASI AWAL : Diceritakan di Pasal 3. Petrus menyembuhkan Orang Lumpuh. Karena kegirangan ia terus melompat-lompat mengikuti Petrus dan Yohanes,sampai di Serambi Salomo,maka Petrus Berkhotbah dan Mengajar orang Banyak..dan Hasilnya Ada 5000 org laki-laki yang percaya (ay.4). Disinilah saat dimana Petrus dan Yohanes diseret ke dalam Pengadilan.

AWAL PENANGKAPAN( ay.1-3).

Para Imam dan Orang Saduki Marah Besar karena Petrus dan Yohanes mengajar tentang Kebangkitan orang mati yang hanya terjadi didalam Yesus. Karena Yesus Orang Nazaret itu maka ada kebangkitan orang mati. Akhirnya keduanya di tangkap dan dijebloskan kedalam Penjara. Ini bukan tentang Penghinaan atau pelecehan Agama. Tetapi orang Yahudi Sadar kalau Yesus itulah yan mereka Salibkan dan IA yang memberikan Kuasa kepada Petrus dan Yohanes untuk meakukan Mujizat. Baca: ayat 1-3 bersama.

SUASANA PERSIDANGAN (ay.5-12)

Sekarang kita lihat bahwa Petrus dan Yohanes sedang berdiri dihadapan : PEMIMPIN YAHUDI,TUA-TUA YAHUDI DAN AHLI TAURAT,ada juga IMAM BESAR HANAS DAN KAYAFAS,YOHANES DAN ALEKSANDER DAN SEMUA KETURUNAN IMAM BESAR. Nah!! Dihadapan orang-orang penting ini apakah Petrus dan Yohanes akan gemetar,takut dan keringat dingin…TIDAK !!! .4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"

Pelayan: 4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus : "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,   4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit   dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, 4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret,  yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati --bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. 4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga  selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.  " 

Sekarang kita lihat bahwa satu Pertanyaan Pendek..ternyata dijawab dengan suatu Penyataan yang Panjang. Disinilah kehebatan Rasul Petrus. Sebab Jika satu pertanyaan di Jawab makan akan ada Pertanyaan Berikut. Tetapi Jika itu suatu Pernyataan maka maka Pernyataan tidak membutuhkan Jawaban..karena yang dibutuhkan adalah Pengakuan..karena Pernyataan Petrus atas Pertanyaan Tua-tua Yahudi itu BENAR ADAnya.. Oleh karena itukita selanjutnya apa yang terjadi. Karena mereka sangat mengenal kedua Rasul yang sangat Berani,walau tidak terpelajar tetapi karena keberaniannya.

SIDANG DI SKORS UNTUK MENCARI CELAH.(ay.15-16) :

4:15 Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang,   berundinglah mereka, 4:16 dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini?  Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat   yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. Maka yang akan dilakukan adalah Tindakan Pembumkaman yaitu LARANGAN UNTUK TIDAK BERBICARA LAGI ATAS NAMA YESUS. Ayat 17. Setelah itu..

SIDANG DIBUKA KEMBALI: ayat18:20 4:18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus.  4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.  4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata  tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar. 

Sdr-sdr…Pada bagian ini,ketika Petrus dan Yohanes di Larang untuk berbicara atas nama Yesus..Maka Petrus melakukan suatu Tindakan Apologetik. Yaitu”Cara Petrus menjelaskan dan mempertahankan Imannya,dan mengembalikannya untuk untuk mereka sendiri menemukan jawabnnya di ayat 19. Dan ini sangat Luar Biasa.. Akhirnya apa sdr-sdr..Sidang ditutup. Petrus dan Yohanes dibebaskan ….sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak  yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.”

Sdr-sdr yang Kristus kasihi…. Belajar dari Proses Persidangan dihadapan Imam-imam tadi,..apa yang dapat kita maknai dan menjadi pesan Firman ini bagi kita dari Sikap yang telah ditunjukan oleh Rasul Petrus dan Yohanes.

Pertama; IMAN – ROH DAN PENGETAHUAN. Setiap kita telah memiliki Iman. Kita Percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat. Iman itu akan mengarahkan kita untuk mengerti. Pengertian atau Pengetahuan kita tentang Iman Percaya itu karena kita Rajin membaca tentang Yesus didalam Injil yang adalah Kabar Baik itu. Orang Kristen itu Percaya dulu baru mengerti. Artinya jangan mengandalkan Akal budi/Logika untuk menjelaskan Iman..sebab Iman/Theol0gi harus menjadi tuan atas Pengetahuan,kerena pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Pengetahuan dapat dijawab oleh Iman,iniah yang terjadi ketika Petrus menyampaikan Pernyataan dan Opoleget terhadap Iman mereka .Bukankah Yesus berkata “ Bebahagilah kamu yang tidak melihat namun Percaya?”Katika kita memiliki Iman dan Pengetahuan,maka satu hal yang penting adalah KUASA ROH KUDUS. Kepada Jemaat Tesalonika,Paulus menasihat mereka :”JANGAN PADAMKAN ROH (1 Tes.5:19). Kuasa Roh Kudus itu ada pada setiap kita,Roh itu menjadi Penolong dan Penopang utuk tetap percaya kepada Kristus Yesus dalam situasi apapun. Pengatahuan membimbing kita untuk dapat melakukan Pembelaan atas Iman kita,terutama sebagai Sidi-sidi Gereja,Para Pemuda yang menjadi Pilar Gereja dan Masa Depan Gereja Jemaat Imanuel Hamadi DI Tengah-tengah Situsi yang kian hari semakin membaik.

Kedua; Apa makna ini bagi Kebutuhan Persektuan dan Pelayanan Jemaat.? Saat ini…Di Zaman yang berubah,di erah teknologi digital ditambah dengan situasi Pandemi..membuat kita harus memiliki Hikmat dan Roh.. Apa yang menjadi Pergumulan kita ke masa depan…itu yang dibicarakan/digumuli Supaya YESUS KRISTUS TUHAN yang adalah Kepala Gereja selalu dimuliakan melalui Persekutuan,Kesaksian dan Pelayanan. Maka baik kita sebagai Sidi-Sidi Gereja,Sebagai Pelayan Firman,Sebagai Presbiter dan Diaken; Hidup didalam Kepenuhan Roh,Memiliki Kebaranian untuk Bersaksi keluar dan ke dalam dan memiliki Ketaatan kepada Allah yang telah memanggil kita semua didalam Kristus Yesus,menjadi Satu Tubuh.

          Ada banyak cara Pemuda-pemuda Jemaat memanfaatkan teknologi dengan berani untuk Bersaksi tentang Kristus yang dapat membangkitkan orang mati,orang lumpuh berjalan,orang buta melihat. Manfaatkan pengetahuan Teknologi Informasi,media Sosial,FB,IG,Tiktok..dll sebagai sarana Kesaksian Gereja..dan jangan Cuma untuk selfi2 dan posting. Itu tatangan bagi Pemuda Gereja di masa kini untuk melihat depan Gereja/Jemaat ini sebagai Jemaat yang Missioner. Tetapi juga bagi kita semua,Percayalah bahwa Roh Kudus akan memampukan setiap kita didalam Jemaat ini untuk bersaksi dengan berani ketika kita percaya,dimanapun kita ada; Di Pasar,di tempat kerja,dll. Dengan segala kekayaan Ilmu Pengetahuan yang Tuhan berikan kepada kita,Pakailah itu untuk memuliakan Tuhan dengan Hikmat selama kamu hidup dan diberkati oleh Tuhan di dunia ini. Amin.

Kamis, 09 September 2021

APAKAH TORANG BISA !! 2TIMOTIUS 4:1-8

 

BERITAKANLAH INJIL KRISTUS
2 TIMOTIUS  4 : 1 - 8 
Penuhilah panggilan pelayananmu

Bacaan : 4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,  aku berpesan   dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya   dan demi Kerajaan-Nya 4:2 Beritakanlah  firman,  siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah   dan nasihatilah  dengan segala kesabaran dan pengajaran. 4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat  ,  tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.   4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran  dan membukanya bagi dongeng.  4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita,  lakukanlah pekerjaan pemberita Injil   dan tunaikanlah tugas pelayananmu! 4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan  dan saat kematianku   sudah dekat. 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan  yang baik  , aku telah mencapai garis akhir  dan aku telah memelihara iman. 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran  yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya;  tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. 

Sdr-Sdr Jemaat yang dikasih oleh Tuhan Yesus….!!! dari Judul Perikop Bacaan kita adalah: Penuhilah panggilan pelayananmu’  dan Kita diberikan tema Khotbah adalah “Beritakanlah Injil Kristus”. Tema ini ada sebuah Perintah!! Kalau itu menjadi sebuah Perintah maka Pertanyaan Populer saat ini adalah ? Apakah TORANG BISA !!!. saya pinjam Moto Pon XX  “Torang Bisa”..untuk menjadi sebuah tantangan bagi Kita,Orang Kristen dan Gereja yang ada di Tanah Papua ini.

Catatan ilustrasi : Sdr-sdr,jadi…Seperti seorang atlit Tinju yang sarat dengan Pengalaman dan Juara,ketika ia akan mengakhiri kariernya,maka kepada penerusnya ia akan memberikan nasihat dari pengalamannya,cara bertinju yang baik dan tantangan yang akan dihadapi ketika bertanding. Sehingga mereka harus selalu siap sedia dalam segala hal. Catatan pendahuluan ini juga yang diharapkan bagi semua Atlit Papua pada Pon XX- Inilah “Pon harga diri” orang Papua,bahwa apakah Torang Bisa,bukan dalam Penyelenggaraannya saja tetapi mengukir prestasi yang spektakuler. Tetapi sar-sdr..yang saya maksudkan disini,adalah sebuah gambaran tentang pembacaan kita,dari Ayat 1-8 .  Dimana Ayat 6 - 8; adalah sebuah tantangan bagi Timotius yang menjadi Dasar bagi Rasul Paulus untuk menasehatinya yang disebutkan dalam Ayat 1-5. sdr-sdr..R.Paulus sebagai seorang Rasul dan Teolog PB,cara ia menyampaikan persoalan kepada Timotius menjadi sebuah cara yang berbeda. Kalau Seorang Peneliti Biasanya mengemukakan fakta-fakta dilapangan barulah ia menyampaikan Solusinya. Tetapi bagi Rasul Paulus itu terbaik;Ia menyampaikan Solusi dulu baru mengemukakan masalahnya….begitulah sisi lain dari sebuah Surat Pastoral. Sdr-sdr…

PENDAHULUAN

a) Siapakah Timotius ? Timotius adalah seorang Pemuda Pemalu,yang menjadi Teman Seperjalan Rasul Paulus ketika keduanya ke Yerusalem untuk mengantar bantuan yang telah terkumpul (Kisah.20:4-5). Juga setelah Paulus ditahan Timotius mengantarkan suratnya ke Kolose,Filipi juga kepada Filemon.

b) Ketika Surat 2 Timotius ini ditulis Paulus ditahan kembali dan sedang diadili demi hidup dan matinya,Karena itu Timotius didesak untuk segera bertemu Rasul Paulus.

c) Maka Selain Surat 2 Timotius ini,juga surat Titus,kedua surat ini dikenal sebagai Surat Pastoral/Penggembalaan.

Penuhilah panggilan pelayananmu;untuk maksud itu Rasul Paulus menyampaikan pada Ayat 1 “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,  aku berpesan   dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya   dan demi Kerajaan-Nya: Inilah Dasar dari Pesan Panggilan Timotius untuk memberitakan Injil. Caranya atau Solusinya adalah pada ayat 2,bahwa Timotius harus :(Baca)

a) SIAP SEDIA dalam Segala Keadaan;baik atau tidak baik.

b) Berani menyatakan ini salah dan itu Salah,dan

c) Nasehatilah dengan Penuh KESABARAN dan PENGAJARAN;maka dalam kalimat ini Tidak ada Unsur Kemarahan,atau Otoriter dan berkuasa atas orang2 yang akan dilayaninya nanti.

Diatas Nasehat itulah,maka Rasul Paulus mengemukakan Persoalan yang akan terjadi (Ayat 3-4 ;baca). Persoalan yang akan muncul ditengah-tengah pertumbuhan Jemaat itu adalah guru-guru palsu dengan dongengnya : Jadi Pada ayat 3 menjadi pertanyaan kita siapakah guru-guru yang akan berpaling dan membuka dongeng-dongeng itu. Inilah suatu Ajaran Gnostik yang berkembang pada waktu itu. Gnosis atau Pengetahuan,dimana Guru-guru Aliran sesat Gnostik ini, memiliki Pengetahuan dan rahasia-rahasia yang menjamin kesatuan jiwa dan Tuhan dengan menghubungkan konsep Filsafat,Mitologi,astrologi,dst, Sehingga Kebenaran Inji Kristus itu dicampurkan antara Injil Kristus dan Mitologi Yunani. (Band.Why 2:24:”bahwa Gnostik adalah “seluk beluk Iblis”. Jadi Dalam Gnostik ada Dualisme ;Injil dan Mitologi dan Penguasaan Pengetahuan menjadi penting pada agama Zoroaster,Ajaran Mandae,Sastra Hermes,Gulungan Laut Mati dan PB/Injil sendiri pun dicap oleh mereka sebagai Gnosis ; PENGETAHUAN;yang memiliki rahasia-rahasia tersendiri. Inilah Keadaan yang akan dihadapi oleh Timotius ke depan.

Jadi sdr-sdr..dengan dikemukakannya persoalan ole Rasul Paulus kepada Timotius,maka Rasul Paulus mau mengalihkan Pikiran Timotius dalam sebuah MOTIVASI untuk menyemangatinya..Ayat 6-8 (Baca).                                                                                  R.Paulus mngatakan “darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan  dan saat kematianku   sudah dekat”..karena memang Rasul Paulus sedang diadili,apakah dia dihukum mati atau tidak;R.Paulus telah mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Pemberitaan Injil. Inilah sebuah pertandingan Iman,yang telah diakhiri dengan baik sampai pada garis akhir. Sehingga bagi Rasul Paulus,dihadapan Kristus Yesus;Hakim yang adil itu,itu akan menerima Mahkota Kebenaran. Jadi Kunci Sukses dari Rasul Paulus adalah :MEMELIHARA IMAN (AY.7). Cara Rasul Paulus memelihara Iman,adalah Mempersembahkan seluruh Totalitas hidupnya sebagai Rasul dan Pemberita Injil dengan segala Kekayaan Pengetahuan keyahudiannya dan Pertemuannya dengan Yesus di Damsyik. Itulah sebabnya ia mengatakan dalam Filipi “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Inilah yang memotivasi Timotius untuk dengan berani dan sabat melakukan Pemberitaan Injil.

Sdr-sdr…dari Penjelasan singkat dari teks bacaan kita 2 Timotius 4: 1- 8; Maka Nasihat dan Pesan Rasul Paulus kepada Timotius telah meninggalkan semacam POLA atau Patron atau dasar konsep Pelayanan Pemberita Injil dan dapat menjadi  skala kebenaran Injili dalam setiap bentuk Pelayanan Gereja dewasa ini. Untuk itu apa yang menjadi Pesan Berita Fiman Tuhan kepada kita sebagai Gereja dan Para Pekerja di Kebun Anggur Tuhan ini.

1. TUGAS GEREJA adalah melakukan Penggembalaan,baik melalu Surat Gembala ataupun melalui tindakan-tindakan Konkrit dalam Pelayanan Gereja,melalui Khotbah dan Pelayanan Sakramen. Jika kita ingin melihat pertentangan2 kehidupan kegeragamaan di Indonesia,maka kita harus masuk di dunia Maya melalui chanel2 para yutuber apologet Kristen. Ambil contoh seperti Muhamad Kace seorang Kristen Murtatin yang dipolisikan dengan Pasal Penistaan agama” oleh MUI-tetapi juga Yahya Waloni mualaf yang menista Injil,Alkitab,Yesus dan Para Rasul ,yang juga dipolisikan…Inilah kehidupan Islam><Kristen di Indoesia; Internet dengan Media digital telah menyajikan “rahasia-rahasia” yang dulunya kita tidak tahu. Ini Kondisi Indonesia hari ini;Maka Apa Peran PGI secara nasional..,Apa Peran PGGP dan FKUB yang menghimpun tokoh2 Agama di Tanah Papua dan Kota Jayapura, peran penting ini adalah untuk menjadi KEDAMAIAN dalam Perbedaan. Maka sebagai orang Kristen Indonesia,PGI menjadi Saluran Kedamaian di Indonesia dan Orang Kristen di Tanah Papua melalui PGGP atau FKUB harus menjadi Salaruan Kedamaian dan Solidaritas ,dan Bagi Khusus GKI Di Tanah Papua,..Tetap Meyakinkan Injil Kristus sebagai Kekuatan Allah yang menyelamatkan. Orang Kristen di Tanah Papua tidak boleh terpengaruh dengan dengan segala Ajaran apapun;kecuali Hanya Injil Kristus. Itu juga yang sama seperti Pesan Paulus kepada Timotius;Maka dihadapan Allah;Bapa yang Maha Kasih dan Kristus;Tuhan dan Juruselamat - Hakim atas Dunia ini,Gereja tetap melakukan tugas Pemberitaan Injil baik atau tidak baik waktunya. Maka dengan Kondisi di Idonesia akhir-akhir ini, dari Mimbar GKI Pniel Kotaraja,Berita ini juga harus menjadi Konsumsi PGI di Jakarta dalam Tindakan-tindakan Konkrit untuk Injil Kerajaan Allah.

2. Pesan yang kedua adalah dengan meminjam MOTO Tanah Papua 2021 adalah :’TORANG BISA”.Maka ”Gemah Torang bisa bukan saja menjadi konsumsi dalam Tekad masyarakat Umumnya karena Pesta PON XX ini,tetapi juga bagi Umat Kristen di Tanah Papua. Karena itu apa yang Torang di Jemaat GKI Pniel ini Bisa” di tengah Pandemi ini.

a) Sebagai Anggota Jemaat GKI Pniel,juga Para Pendeta,Penatua dan Syamas,..Motivasi Rasul Paulus kepada Timotius di ayat 2 yang penting adalah : Bersiap sedia dalam segala waktu dan Bersabar dalam segala Hal. Kesediaan dan Kesabaran adalah dua hal penting,yang oleh karena Panggilan dan Pengakuan kita,Roh Kudus akan terus memampukan kita untuk Memberitakan Injil,kapan saja dan dimana saja. Maka Panggilan Iman tiap-tiap orang akan membuat kita kuat dan mengatakan “Torang Bisa”.Bukan saja dengan harus berkhotbah maka seorang Penatua atau Syamas dikatakan BISA.Tetapi dengan tindakan/perbuatan pelayanan yang konkrit dikatakan BISA. Dan ini telah dibuktikan dengan Inisiatif beberapa Penatua dan Syamas untuk terus menggalang Dana dari kelebihan mereka bagi Pembangunan Gereja Henwani sebagai anak kandung GKI Pniel Kotaraja,bukankah itu merupakan Misi Diakonis atas panggilan Pelayanan oleh Para Penatua dan Syamas.

b) Sejumlah persoalan yang muncul dewasa ini,dan dalam Persoalan Pandemi misalnya;Banyak informasi kovid,vaksin,dll menjadikan orang menjadi Apatis,tetapi keyataan membuktikan bahwa Kesadaran itu mulia timbul,karena banyak orang yang terpapar dan meninggal...Karena itu Data-Data Covid-19 Kota Jayapura menjelang Pon XX.mau menyatakan bahwa “Torang Bisa”. Gereja/Jemaat GKI Peniel menjadi saluran Informasi/berita bagi kita semua..Hal ini dapat dibuktikan dengan setiap Minggu Gereja terus menyampaikan seruan,Kita telah mehanan diri untuk tidak berkumul,dan kita akan berkumpul ketika keadaan membaik,”bukankah segala sesuatu ada waktunya?”.Kata Yesaya dalam Kitab Ratapan,Berdiamdirilah dan nantikan Pertolongan Tuhan.

Juga bagi setiao anggota Jemaat GKI Pniel;apapun Pekerjaanmu,dari tukang ojek,mama2 dipasar sampai yang bekerja Kantorn “Kita harus Mengatakan TORANG BISA, Bisa dengan Kesabaran dan Kesedian,melakukan semua hal sebagai bagian dari Panggilan kita sebagai orang Percaya;dengan berkat dan talenta yang Tuhan berikan kepada kita untuk menopang Pemberitaan Injil dalam Jemaat ini. Sebab Hanya dengan Kesediaan dan Kesabaran warga GKI Pniel,jangankan dalam Pelayanan dan Kesaksian Gereja,untuk Sukses PON XX TORANG JUGA BISA!!,mengapa? karena GOR Waringin ada di depan mata kita,dan beberapa Jmt GKI Lainnya sebagai tempat pelaksanaan Cabang Tenis,dll. Lakukanlah Apa Bisa dalam Panggilan IMAN-mu.

c) Pesan yang ketiga adalah: “Supaya Jemaat GKI Pniel terus melakukan tanggungjawab sebagai anggota Jemaat dan pelayanan oleh Majelis Jemaat demi Injil Kristus,maka kita juga harus mengatakan “Torang Bisa”;Bisa dalam menyatukan Perbedaan,tetapi juga dalam Kepelbagaian sebagai Satu Tubuh Kristus. Karena Torang Bisa maka  Yesus berkata:Tinggallah di dalam Aku   dan Aku di dalam kamu”(Yoh.15:4). Karena itu setiap orang yang BISA tinggal didalam Kristus Yesus,ia HARUS memelihara Imannya sampai akhir,SUPAYA memperoleh Mahkota Kemuliaan Kristus.

Tuhan memberkati kita Jemaat sekalian,agar terus menjadi Pemberita Injil dalam Kata dan Perbuatan,dengan Kesediaan dan Kesabaran dalam Iman yang Kokoh-maka Kita semua Akan Mengaku kepada TUHAN DAN KEPALA GEREJA..BAHWA “TORANG SEMUA BISA”. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Kamis, 26 Agustus 2021

YESUS VS ORANG FARISI;seperti INJIL VS ADAT ?

PERINTAH ALLAH DAN ADAT ISTIADAT
MATIUS 7:1-8
INJIL VS ADAT : Di Tanah Papua,bahwa Perjumpaan antara Injil dan Adat budaya tidak saja terjadi sejak Tahun 1855 ketika Otto dan Geissler menginjakan kaki di Pulau mansinam,tetapi Persoalan anatara “ Injil dan Adat telah terjadi ketika Yesus masih ada di dunia seperti yang dituturkan oleh Markus dalam Injinya pada Pasal 7:1-23. Persoalan Injil dan Adat juga terjadi hampir diseluruh Medan Pekabaran Injil;baik di Gunung,di lembah, sungai-sungai,pesisir dan pulau-pulau di mana 250 lebih suku hidup dengan adat dan budayanya. Kita dapat katakan bahwa sampai saat ini Inji hampir telah menguasai seluruh Perkembangan dan Peradaban Orang Papua,tetapi warisan budaya/adat masih dipertahankan seperti hak ulayat dan warisan,tentang perkawinan secara adat,tari-tarian,bahkan hukum-hukum adat yang masih diterapkan dalam kepemimpinan Suku-suku. Bahwa Tidak ada seorangpun dari antara kita yang bebas dari pengaruh adat-istiadat  masing-masing suku  dan  masih terus hidup didalamnya  sampai sekarang. Nilai-nilai budaya yang dipelihara dalam adat-istiadat selalu akan menjadi bermakna jika diberi makna yang Injili,baik secara etik-theologis maupun Dogmatis. Karena itu Refleksi saat ini hanya fokus pada ayat 1 - 8,dengan Ayat 8 ”Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”Ayat ini akan menjadi inti Refleksi dalam kaitan dengan IMAN. Jadi Ada dua hal yang mendapat perhatian tentang kritik Yesus kepada orang farisi sebagai berikut :

YESUS MENGKRITIK ORANG FARISI DAN AHLI TAURAT

Pertama;Kedatangan para ahli Taurat dan orang Farisi untuk menemui Yesus diawali dengan sebuah pemandangan yang menarik ketika mereka melihat beberapa orang murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Oleh karena Yesus sendiri mengetahui adat-istiadat bangsa Yahudi,maka Yesus merespons dengan mengkritik cara orang Farisi dan ahli Taurat memahami adat istiadat dan mengatakan “sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat-istiadatmu sendiri” (ayat 9).

Kedua;Kritik berikutnya Yesus mengutip  Hukum kelima “hormatilah ayahmu dan ibumu” yang dalam penerapannya oleh orang Farisi dan ahli Taurat ternyata diberlakukan tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan dari hukum ke 5 itu, yaitu dengan melegitimasi ketaatan kepada Tuhan dalam bentuk pemberian korban adalah hal yang lebih utama daripada menghormati orangtua. Menurut Yesus hal yang prinsip bukanlah apa yang dari luar dan masuk ke dalam diri orang tersebut yang menajiskan, tetapi apa yang keluar dari orang itu. Itulah yang menajiskannya (ayat 15). Jadi, yang terpenting bagi Yesus adalah apa yang nyata dalam sikap dan perbuatan, apakah itu perbuatan baik atau perbuatan buruk, bukan apa yang “masuk”; yang diterima,  dan dipahami. Karena itu, Yesus tidak menegur para murid yang dinilai menyalahi adat-istiadat orang Yahudi

YESUS VS ORANG FARISI: Ajaran Yesus ini mengingatkan orang supaya tidak memusatkan tujuan kita dengan “memasukan” banyak hal dari luar ke dalam diri kita apakah itu pengetahuan, informasi, dan sebagainya. Tetapi yang mau Yesus tegaskan adalah apakah yang masuk itu akan mengeluarkan kebaikan atau keburukan? Bisa saja ada banyak pengetahuan tentang kebaikan yang kita terima, tetapi akan mengeluarkan keburukan atau sebaliknya. Jadi ketika Orang-Orang Farisi menanyakan mengapa murid-murid tidak hidup menurut Adat-istiadat Yahudi,Yesus mengecam mereka dengan ngutip Nubuat Nabi Yesaya dengan mengatakan mereka sebagai orang-orang munafik,karena mereka tidak memuliakan Allah dengan “adat” tetapi “hati” mereja jauh dari Tuhan. 

IMAN VS LOGIKA; Di era digital dalam abad milenial,Iman dan Logika banyak dipertentangkan. Agama kadang hanya manjadi sebuah hukum tanpa Iman/Kepercayaan. Kekristenan menunjukan bahwa setiap orang adalah Pengikut Kristus. Di sinilah orang Kristen harus menjadikan Hatinya sebagai Pusat Kontrol daril semua pikiran dan perilakunya. Hatilah yang akan menjadi titik tolak untuk mendorong, mempengaruhi, dan mengontrol orang Kristen untuk menghasilkan buah-perbuatan yang baik dan benar dalam tindakan. Hati orang Percaya akan menjadi pusat perhatian Tuhan karena Roh Kudus akan selalu membantu kita mempertimbangkan semua yang masuk, sehingga tidak mencelakakan hidup kita.

INJIL DAN “ADAT MILENIAL”.

1. Injil adalah Kabar Baik. Apa yang baik di dalam Injil adalah Yesus telah memproklamirkan  Kedatangan Kerajaan Allah,dimana Pemerintahan Allah sedang berlangung di dunia dengan Tanda-Tanda Kuasa dan Mujizat. Hukum yang berlaku dalam Injil adalah Hukum Kasih;mengasihi Tuhan Allah dan Sesama manusia. Orang Kristen dan Generasi abad Milenial dituntut mentaati “Hukum Injili” itu dalam kehidupannya dengan menjadikan HATI sebagai Pusat Kontrol dan Pengendalian semua “energi” negatif,karena Hati adalah Tempatnya Roh Kudus.  Sekalipun kita tidak bisa hidup tanpa Teknologi Digital di abad Milenial ini,tetapi kitalah yang harus menguasainya dan tidak dikuasai olehnya. Maka dengan "tradisi gaya hidup smartphone" haruslah digunakan untuk menjadi "alat pemberitaan Injil". Sebab sadar atau pun tidak "manusia abad ini" sebagiannya adalah "robot" yang hanya bisa digerakkan oleh sebuah teknologi digital.

2. “Adat Milenial” ditandai dengan perkembangan Teknologi Digital ,dengan perangkat lunak yang berkembang pesat dari waktu ke waktu. “Tradisi milenial” terus berkembang dengan Aplikasi2 Gadget yang menyajikan konten-konten baik positif maupun negatif. Dunia Digital menyajikan semua hal yang dapat masuk kedalam diri orang Kristen,yang berpotensi mematikan Iman yang bertumbuh dalam “tradisi Injil” itu. Maka Perjumpaan Injil dengan “Adat Milenial” ini ada positif dan negatifnya. Tinggal bagaimana HATI tiap-tiap orang Percaya,untuk mengontrol dan menyaring mana yang baik dan mana yang buruk melalui Media Gadget. Maka Pesannya adalah bahwa : Janganlah Jempol kita bergerak lebih cepat dari pertimbangan hati. Janganlah Menilai sesuatu  hanya dari gambar,tanpa membaca informasi yang sebenarnya. Pakailah HATI sebagai pusat Kontrol atas Kehidupan beriiman kepada TUHAN. 

Jumat, 20 Agustus 2021

KAMIKAH YANG ENGKAU MAKSUDKAN ? (Bagian dua-habis)

INDENTIFIKASI HAMBA MENURUT AYAT 42 DALAM “PERATURAN TENTANG      STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS JABATAN TATA GKI DI TANAH PAPUA”.

Untuk mengidentifikasi Pertanyaan Petrus pada Ayat 41 apakah Perumpamaan Yesus“Ditujukan kepada KAMI atau kepada MEREKA. Siapakah Kami dan Siapakah Mereka,tetapi Yesus telah menjawab adalah“Siapakah Pengurus Rumah”...? GKI Di Tanah Papua yang menganut Sistem Presbiterial Sinodal,maka Sentralisasi Pelaksanaan Kepemimpinan Gereja “tertinggi” ada pada Badan Pekerja Am Sinode. Maka mengacu kepada Jawaban Yesus kepada Petrus pada ayat 42 dimana ungkapan yang sangat penting adalah "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Kesimpulannya adalah sispa yang SETIA dan BIJAKSANA dialah yang diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya. Sekarang kita perhatikan Tata Gereja GKI Di Tanah Papua Tahun 2000 dan Amandemen Tata GKI Tahun 2022. 

a. PERTAMA : Dalam Peraturan tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Jabatan (TT GKI 2000) Pasal 17,tentang Pelaksana Harian BPAS,secara Khusus Tugas KETUA BPAS,Butir l disebutkan bahwa :”(Ketua Sinode) Menjadi Pastor/Gembala bagi semua Pelayan dalam Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua. Tanggungjawab ini ada didalam Tata Gereja Tahun 2000. Tetapi didalam Amandemen Tata Gereja 2022 Tanggung jawab pada “butir l “ ini dihilangkan (dibuang) dan digantikan dengan dengan kalimat “Mengawasi Pemanfaatan harta milik GKI Di Tanah Papua”. Alasan Team Amandemen membuang dan menggantikan kalimat pada butir l TT GKI 2000 tidak ada penjelasannya. Jadi menegaskan kembali Jawaban Yesus kepada Petrus menurut Uraian Tugas Jabatan diatas,maka Ketua Sinode adalah “Kepala bagi seluruh hamba”. Ketua Sinode adalah Pastor/Gembala bagi semua Gembala/Hamba dalam GKI Di Tanah Papua,baik Pendeta,Guru Jemaat,Penginjil serta Penatua dan Syamas.

b. KEDUA : Jika Team Amandemen tidak memiliki Alasan karena telah menghilangkan/membuang kalimat pada butir l (TT GKI 2000),maka Team Amandeman telah mengabaiakan Jawaban Yesus yang mendasar tentang tugas seorang “kepala” dari hambanya adalah SETIA DAN BIJAKSANA. MakaTeam Amandemen Tata Gereja harus mengembalikan Kalimat pada butir l (TT GKI 2000) itu pada tempatnya,jika tidak memiliki alasan yang Injili.

c. KETIGA : Bahwa tugas Ketua Sinode  Menjadi Gembala bagi seluruh Pelayan dalam GKI,itu tidak disebutkan dalam Uraian Tugas Jabatan KETUA KLASIS dan KETUA MAJELIS JEMAAT di dalam TT GKI Tahun 2000 maupun pada Amandemen Tata Gereja 2022. Maka kembali kepada Pertanyaan Petrus kepada Yesus,maka dapatlah kita melihat “turunannya” yang tidak tertulis dalam Uraian Tugas Ketua Klasis dan Ketua Majelis Jemaat adalah untuk menegaskan unsur “KESETIAAN DAN KEBIJAKSANAAN sebagai Pemimpin pada masing-masing  Aras dengan Tanggung jawabnya adalah :

i. KETUA SINODE adalah Gembala bagi seluruh Pelayan dalam GKI Di Tanah Papua.

ii. KETUA KLASIS adalah Gembala bagi seluruh Pelayan di Aras Klasis,dan

iii. KETUA MAJELIS JEMAAT adalah Gembala bagi seluruh Penatua dan Syamas didalam Jemaat;.

"Hendaklah pinggangmu tetap berikat   
dan pelitamu tetap menyala
(rEFLEKSI)

 Menjadi pesan kuat bagi kita selaku hamba dan pengurus rumah adalah :

a) Seperti jawaban Yesus pada ayat 42,maka seseorang yang diangkat menjadi “kepala”dari hambanya adalah mereka yang Setia dan Bijaksana. Maka ketika seorang hamba dikatakan siap untuk melayani dia harus “menggulung lengan jubah”  dan mengikatkannya di pinggang,yang membuktikan bahwa ia selalu siap untuk melayani sebagai seorang hamba,baik atau tidak baik waktu,siang hari ataupun tengah malam.

b)  Yang diharapkan oleh sang tuan ketika ia tiba di rumah dan mengetuk pintu rumahnya adalah Ia mendapati hamba-hambanya segera membukakan pintu. Dan yang terpenting adalah “Para hamba itu Segera atau tidak”,Jadi sikap “cepat tanggap dan sigap” itu yang diharapkan. 

c) Seorang pengurus yang setia dan bijaksana akan melakukan tugas kepercayaan tersebut dengan baik dan ketika tuannya pulang dan mendapati pengurus tersebut melakukan hal demikian maka ia akan mendapatkan “kebahagiaan”. 

Dalam Kesetiaan dan Kebijaksanaan maka sebagai “Kepala” Hamba dan para Hamba,baik di tingkat Sinode,Klasis dan Jemaat, maka sama seperti Rasul Paulus menasihati Timotius yang dapat kita baca  didalam 2 Timotius 4:2Beritakanlah   firman,   siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah   dan nasihatilah  dengan segala kesabaran dan pengajaran. Sama seperti Jawaban Yesus kepada Petrus untuk “siap sedia” (ayat 40). Amin.