Minggu, 29 November 2020

 

MINGGU, 29 NOVEMBER 2020

KALENDER GEREJAWI     : MINGGU ADVEN I – UNGU

PEMBACAAN ALKITAB     : YESAYA 64 : 1 – 9

PENULIS  : PDT. DR. HOSEA WALLY (STFT GKI I.S.Kijne Abepura)

 1. PENDAHULUAN

 Tradisi yang lazim berlaku dalam gereja protestan pada umumnya yaitu sebelum merayakan hari natal 25 Desember, didahului dengan empat minggu adven. Empat minggu adven dihitung mulai dari akhir bulan November, minggu pertama, kedua dan ketiga bulan Desember. Dan itu terjadi setiap tahun secara rutin. Kata adven datang dari Bahasa Latin adventus atau epidemia dalam Bahasa Yunani yang kemudian menjadi Epifania. Semua istilah ini mengandung arti “kedatangan atau penampakkan diri”, yang pada awalnya tradisi ini dirayakan untuk menyongsong kedatangan atau penampakkan seorang dewa, kemudian gereja mengadopsi tradisi ini tetapi dengan isi dan makna yang baru, yaitu“masa persiapan dan penantian umat Kristiani akan kedatangan Tuhan Yesus kembali (Parousia). Tetapi secara praktis peristiwa adven itu diawali dengan memperingati kedatangan Kristus yang pertama yang bersifat historis (natal). Dan dalam peringatan kedatangan Kristus yang historis itu, sekaligus memperhadapkan gereja kepada kedatangan-Nya yang kedua (eskatologis).

 

Peristiwa natal mempersiapkan gereja Tuhan untuk siap-siaga dalam menantikan kedatangan Kristus kembali. Teks bacaan Firman Tuhan pada minggu pagi ini berbicara tentang “penantian” umat Tuhan untuk mengalami pengampunan dan pembebasan. Bukan saja dari segala dosa dan kejahatan yang mereka perbuat tetapi juga dari tangan musuh-musuh mereka yang sedang menindas mereka. Karena latar belakang yang nampak dalam teks ini mengacu pada kondisi sosio-politik bangsa Israel yang ada dalam kekuasaan bangsa Babel. Mereka melihat keadaan mereka dalam posisi yang lemah, musuh-musuh mereka lebih kuat Yahweh Allah mereka, seolah-olah Ia tak sanggup membela hak mereka serta melepaskan umat-Nya dari tangan musuh-musuh-Nya (bdk 63:15-19). Tetapi sesungguhnya mereka tidak melihat bahwa Allah sedang membalikkan sejarah. Allah sedang bersiap-siap untuk membela umat-Nya dan melepaskan mereka dari tangan musuh-musuh-Nya (bdk. 63:4-6). Mari kita perhatikan apa kata Firman Tuhan mengenai hal itu?

 2. PENJELASAN TEKS

2.1.Keyakinan Ditengah Ketidakberdayaan (ay 1-5a)

Ditengah-tengah penindasan dan perhambaan yang dialami dan dijalani oleh umat Tuhan, mereka menyadari sungguh bahwa Allah adalah Juruselamat bagi mereka (63:8). Keyakinan ini didasarkan atas fakta sejarah, bahwa Allah adalah Juruselamat bagi mereka. Hal ini telah terbukti sejak peristiwa eksodus dari Mesir sampai menetap di negeri yang dijanjikan oleh Allah kepada mereka (63:9). Hanya karena kejahatan dan dosa yang mereka perbuat kepada-Nya, Allah sebagai Juruselamat mereka berbalik menjadi seteru bagi mereka (63:10), Ia membiarkan hati mereka menjadi sesat, dan memakai musuh-musuh mereka sebagai alat murka dalam tangan-Nya. Mereka menyadari akan keadaan itu, menyesal dan berseru kepada-Nya (63:16-19), bahkan mereka tetap percaya bahwa Tuhan Allah akan menolong umat-Nya. Tak ada kuasa dan kekuatan apapun yang dapat mengahalangi Dia (64:1-2), juga tidak ada dewa bangsa manapun yang sanggup menolong mereka, kecuali Tuhan Allah. Pertolongan-Nya atas umat-Nya akan menjadi sebuah kesaksian bagi bangsa-bangsa supaya Ia dikenal (ay 3-5a)

 2.2. Kesadaran dan Pengakuan Dosa Umat (ay 5b-7) Nabi mewakili bangsa-Nya (“kami”) menyadari bahwa penindasan dan perhambaan yang mereka alami adalah karena murka Tuhan. Semua ini terjadi sebagai akibat dari dosa-dosa dan pemberontakkan mereka kepada-Nya. Sifat pemberontakkan terhadap Allah, bukan sesuatu hal yang baru, tetapi sudah ada sejak nenek moyang mereka. Kelakuan ini adalah “dosa warisan” yang mereka warisi dari para leluhur mereka terdahulu (ay. 5b). Semua perbuatan baik mereka serta kesalehan mereka tidak cukup untuk menutupi dosa-dosa mereka. Nabi mengutarakan hal itu seperti kain kotor yang tidak berguna (ay 6). Bahkan lebih dahsyat lagi, dosa-dosa itu telah menguasai mereka serta memisahkan mereka dari Allah (ay 7)

 2.3. Doa Pemulihan Umat (ay 8-9)  Nabi menyadari bahwa apapun kondisi yg terjadi, Yahweh adalah Bapa bagi umat Israel (bdk 63:16-17). Dalam sebutan ini tersirat pengertian tanggungjawab-Nya atas umat Israel sebagai “am Yahweh” atau anggota keluarga Allah. Mustahil seorang kepala keluarga membiarkan anak-anaknya binasa. Kehadiran mereka sebagai “umat Allah” adalah karena perbuatan Allah sendiri. Itu berarti Allah mempunyai maksud dan tujuan yang baik bagi umat. Nabi Yeremia mengatakan :sebab Aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yer 29:11). Mustahil Ia memilih sesuatu bangsa menjadi umat-Nya hanya untuk dibinasakan kelak (ay 8). Karena itu nabi memohon kepada Tuhan agar Ia jangan murka kepada umat-Nya, dan jangan terus-menerus ingat akan segala dosa dan kejahatan mereka (ay 9a). Dengan perkataan lain di ayat 8-9, nabi memohon belaskasihan dan pengampunan dari Allah atas dosa dan kejahatan umat-Nya. Seandainya Tuhan sangat murka dan terus-menerus mengingat-ingatakan dosa umat-Nya, tidak ada seorangpun yang akan hidup. Semua akan binasa karena murka-Nya (bdk. Maz 90:7-12). Tentu, sia-sialah kasih karunia-Nya bagi umat pilihan-Nya. Lalu dimanakah tanggungjawab-Nya sebagai seorang Bapa bagi umat-Nya. Tetapi minggu-minggu adven meyakinkan kita bahwa Allah itu sungguh baik. Kasih setia-Nya atas umat-Nya tetap untuk selama-lamanya.

 3. PENERAPAN

Pada minggu adven yang pertama ini, Firman Tuhan telah menyapa kita di bawah sorotan tema “Pandanglah, ya Tuhan umat-Mu yang berdosa ini”. Sebuah tema yang mengingatkan kita tentang keadaan kita sebenarnya dan memohon Tuhan melihat kita dan mengasihani kita. Jadi, ada dua berita dalam Firman Tuhan ini :

3.1.     Pertama : meskipun kita sudah menjadi “umat Allah” atau anggota jemaat Tuhan”, kita biasa saja dipengaruhi oleh kuasa dosa yang pada akhirnya kita berdosa kepada Tuhan. Setiap orang yang berdosa, melanggar disiplin rumah tangga , dan tetap akan dikenakan sanksi untuk itu. Sebab, Tuhan tidak punya anak ‘mas’, melainkan anak-anak yang dikasihi-Nya. Oleh karena itu, setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota keluarga-Nya, tetap akan menerima sanksi-Nya sesuai dengan perbuatannya sebagai seorang anak (Ibr 12:6-7)

 3.2.     Kedua : Allah kita tidak hanya menekankan keadilan-Nya, tetapi Ia juga adalah Allah yang maha kasih. Keadilan kasih selalu menjadi bagian dari disiplin kasih-Nya kepada umat-Nya. Berita itu kita akan dengar pada minggu-minggu adven yang akan berlangsung selama empat minggu berturut-turut. Oleh karena itu, jika kita mendengar Firman Tuhan yang menyatakan kesalahan dan dosa kita, sebaiknya kita membuka diri, mengaku dosa, serta mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus Juruselamat kita. Waktunya sudah dekat, mari kita mempersiapkan hati dan kehidupan kita untuk menyambut Dia. Selamat merayakan minggu-minggu adven Tuhan memberkati kita. Syalom. Amin.

 


PEMBACAAN ALKITAB     : LUKAS 19 : 11 – 27

PENULIS     PDT. NELSON KAPITARAU, S. Th (Sinode)

 1. PENDAHULUAN

Perumpaman tentang uang mina disampaikan oleh Yesus dalam pelayanan menuju klimaksnya di Yerusalem,kedua belas murid itu terus mengharapkan bahwa suatu revolusi secara duniawi akan segera terwujud dan pemerintahan Allah yang dijanjikan itu akan segera terlaksana. Menuju pada pengenapan itu dalam perjalanan para murid bertengkar tentang kedudukan dan jabatan yang akan diperoleh dalam kerajaan yang didirikan itu ( bnd Markus 10 : 35-45 ),Yesus sampaikan bahwa mereka tidak perlu mengharapkan kedudukan yang istimewa dalam kerajaan yang dibangun itu,tetapi mereka masing-masing akan di berikan modal sendiri untuk dipakai dalam melayani dalam kerajaan-Nya diantara umat manusia. Perumpaan ini disampaikan untuk memperbaiki sikap para murid tentang perebutan kedudukan,dan mereka diperingatkan bahwa Mesias akan ditolak oleh manusia dan didepan mereka ada suatu masa dimana murid-murid Yesus tidak sibuk lagi setia melayani ketika guru mereka tidak hadir bersama-sama dengan mereka,sampai Ia kembali dalam kekuasaan Rajani. Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan bahwa Yesus mengangkat perumpamanan ini dari konteks pergantian kekuasan dalam kekaisaran Romawi dalam keluarga Herodes Agung dimana anaknya di usulkan diangkat menjadi gubernur di wilayah kerajaan mereka. Hal pergantian kepemimpinan itu bukan menjadi utama dalam perumpaan ini,tetapi yang menjadi utama adalah kesepuluh hamba,yang di berikan masing-masing orang satu mina yang dipakai berdagang dan mencari untung.

 Apa itu uang mina? Mina adalah mata uang kuno dalam bhs Yunani dan latin disebut mina,kata ini kita jumpai dalam injil Lukas 19 : 13,satu mina diterima oleh seseorang itu sama dengan upah kerja selama tiga bulan.

2. PENJELASAN TEKS

 2.1. Ayat 11 Kisah ini menunjuk kepada para pengikut Yesus apa yang harus mereka kerjakan selama masa antara kepergian Yesus dengan kedatang-Nya kali kedua. Karen kita sekarang hidup dalam periode tersebut,maka hal itu langsung berlaku bagi kita,kita telah diperlengkapi secara sangat baik untuk membangun dan memperluas Kerajaan Allah. Yesus mengharapakan kita untuk menggunakan talenta ini supaya talenta tersebut berkembang dan kerajaan-Nya bertumbuh. Ia Meminta setiap kita bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan dengan karunia-Nya. Sementara menantikan kedatangan Kerajaan Allah dalam kemulian,kita harus melakukan pekerjaan Kristus.

 2.2. Ayat 13 : sampai aku datang kembali,perumpamaan ini menggambarkan bahwa setiap orang percaya yang telah diselamatkan memiliki tanggung jawab untuk mengunakan apa yang Allah karuniakan kepada-nya dengan setia.

 2.3. Ayat 19 : Enkau telah setia, barang siapa yang setia dalam pelayanan bagi Tuhan dan telah mengambil bagian dalam bebanya di bumi ini akan di beri pahala berlimpah dalam kerajaan yang akan datang. Bahkan mereka akan di karuniai tugas yang lebih besar dalam langit dan bumi yang baru( wahyu 21 : 1 ). Mereka yang tingkat kesetiaanya lebih rendah akan menerima kedudukan dan tanggung jawab yang lebih kecil.

 2.4. Ayat 20-27 Mengapa Raja itu bersikap demikian keras terhadap orang yang tidak menggandakan uangnya itu, Raja Menghukum orang itu karena : 1). Ia tidak ikut mengambil bagian memajukan kepentingan tuannya dalam kerajaan, 2). Ia tidak mempercayai maksud-maksud tuannya,3).Ia hanya memikirkan dirinya sendiri,4). Ia tidak melakukan apapun untuk memanfaatkan uang tersebut,seperti sang raja dalam kisah ini,

 3. PENERAPAN

 3.1. Bagaimana dengan karunia yang Allah berikan kepada saudara apakah telah digunakan bagi keuntungan kerajaan-Nya,selama masa penantian itu,atau saudara menyimpangnya?

 3.2. Apakah GKI mengingkan Kerajaan-Nya berkembang ditengah-tengah dunia?

3.3. Karunia yang diberikan kepada Umat-Nya juga dipakai untuk memikirkan orang lain.

3.4. Orang Percaya harus bersedia menggunakan apa yang Tuhan berikan dengan setia untuk Kerajaan-Nya.

 

NYANYIAN PENDUKUNG LITURGI                                                                                -- MINGGU II

1. Nyanyian Mazmur 150 : 1-2

2. Nyanyian Mazmur 25 : 2

3. Nyanyian Mazmur 25 : 3

4. Nyanyian Rohani 160 : 1dst

5. Nyanyian Rohani 86 : 5

6. Kidung Jemaat 400 : 1-2




HUT GKI DI TANAH PAPUA 

PEMBACAAN ALKITAB  : EFESUS 3 : 1 - 13

 TEMA  :  KEPELBAGAIAN UMAT DAN STATUS ORANG-ORANG KUDUS

PENULIS :PDT. SIENTJE LATUPUTTY, D.Th (STFT GKI I.S.KIJNE Abepura)

 1.      PEDAHULUAN

 Hari ini kita merayakan ulang tahun Gereja Kristen Injili di Tanah Papua yang ke-64. GKI yang lahir sebagai sebuah organisasi pada 26 Oktober 1956, saat ini telah tampil beda dalam berbagai aspek. Umat GKI pun semakin beragam dari latar belakang suku bangsa dan budaya yang memperkaya kehidupan bergereja tetapi sekaligus dapat menjadi ancaman jika kepelbagaian dalam GKI tidak dikelola dengan baik. Untuk itu mari kita belajar dari nasehat rasul Paulus kepada jemaat orang-orang kudus di Efesus yang beragam suku bangsa itu.

 2. PENJELASAN TEKS

 Surat Efesus adalah sebuah surat yang berasal dari Rasul Paulus. Dari penjara Paulus menulis surat kepada jemaat yang disebutnya sebagai ”orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus” (Ef. 1:1). Kendati ia terpenjara tetapi bagi Paulus, Injil tidak boleh terpenjara dan hidup jemaat mesti tetap berakar dan berdiri sebagai jemaat Tuhan. Sebutan “orang-orang Kudus” mempunyai makna penting untuk mengingatkan jemaat bahwa mereka berstatus khusus sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus Yesus, dan sedang hidup di tengah-tengah “orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus Yesus”.

 Terasa dalam isi surat Paulus kepada jemaat ini bahwa Paulus terus menerus menguatkan iman jemaat untuk tetap hidup sebagai orang-orang kudus atau orang-orang yang terpilih menjadi milik Allah untuk memuji kemuliaan-Nya (Ef.1: 14). Kegelisahan Paulus yang membuat ia berulang-ulang mengingatkan jemaat tentang status dan cara hidup mereka sangat mendasar, mengingat Efesus adalah sebuah kota di Asia Kecil (sekarang Turki) yang pada masa itu terkenal sebagai “kota yang cemerlang di antara kota-kota cemerlang lainnya di Asia”. Sebagai pusat perdagangan dengan pelabuhan yang sangat besar, banyak orang dari berbagai daerah atau bangsa, Yahudi dan non Yahudi, datang ke kota ini yang membuat Efesus menjelma menjadi kota gemerlapan yang penuh kemasyuran, kekuasaan, takhyul yang berlebihan serta dosa yang mencolok.

 Beberapa hal lain yang membuat Efesus terkenal adalah keberadaan kuil dewi Artemis atau dewi Diana yang disembah oleh seluruh Asia (lihat Kis. 19:27). Patung dewi yang berada di tengah kuil, diyakini turun dari langit (Kis. 19:35). Mereka memahami dan mempercayai bahwa dewi Artemis adalah Dewi kesuburan sebab itu ritus-ritus penyembahan kepada Artemis penting artinya. Penduduk Efesus juga melakukan penyembahan dan tunduk kepada kaisar, dan ada masalah antara orang-orang Yahudi dan non Yahudi mengenai ahli waris dalam Kristus Yesus.

2.1. Ayat 1-4: Kepada orang-orang percaya non Yahudi (yang disebut sebagai orang-orang yang dahulu tidak mengenal Allah), Paulus meyakinkan jemaat tentang status dirinya (Paulus) sebagai penerima wahyu yang memiliki pengertian tentang rahasia Kristus. Status berpengaruh atas isi ajaran dan penerimaan umat atas ajarannya.

 2.2.  Ayat 5: rahasia tentang Kristus dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus.

 2.3.  Ayat 6: isi rahasia itu adalah bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus. Terjadi gerak dari yang bersifat partikularis (keselamatan hanya kepada orang Yahudi saja) menjadi janji keselamatan yang bersifat universal, meliputi semua bangsa non Yahudi.

 2.4.  Ayat 7-11: penegasan kembali status Paulus dan tugasnya sebagai seorang pemberita.

2.5.  Ayat 12: Penguatan Paulus kepada orang-orang non Yahudi bahwa di dalam Kristus dan oleh iman kepada-Nya, mereka memperoleh jalan masuk kepada Allah, sehingga baik Yahudi maupun non Yahudi sama-sama memiliki rahasia Kristus dan memperoleh jalan masuk kepada Allah.

 2.6.  Ayat 13: jadi jangan tawar hati dengan keterpenjaraan Paulus karena penderitaannya adalah kemuliaan jemaat.

3. PENERAPAN

 GKI di Tanah Papua pada usia 64 tahun telah menjadi gereja yang besar dari sistem organisasi, wilayah pelayanan, jumlah jemaat, tenaga pelayan, kemampuan finansial, dan terdiri dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Bagaimana GKI dikelola dengan berpegang pada nasihat Paulus kepada jemaat di Efesus yang majemuk suku bangsa untuk meyakini kesatuan di dalam Kristus Yesus sehingga perbedaan suku bangsa tidak membuat perpecahan di dalam Gereja. Perbedaan sikap politik pun tidak boleh membuat perpecahan gereja karena kita semua adalah tubuh Kristus dalam keragaman fungsi, yang dibangun di atas dasar ajaran para rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus. Untuk itu pada usia GKI yang ke-64, GKI perlu terus menerus mereformasi diri agar tetap menjadi gereja Yesus Kristus yang universal, serta membawa umat manusia kepada pengenalan dan ketaatan kepada-Nya.



TEMA : TEGAKAN KEADILAN
AMOS 5 : 7-13

Tentang Amos

Amos adalah seorang biasa. Pekerjaannya sebagai gembala dan pemungut buah ara. Ia berasal dari Tekoa sebuah desa di perbukitan Yudea, sekitar 16 KM sebelah Selatan kota Yerusalem dan 6 KM di sebelah Selatan Betlehem. Beberapa informasi mengenai Tekoa misalnya dalam 2Tawarikh 20:20, nama Tekoa menunjukan padang gurun dan nama kota. Dalam Yeremia 6:1, nama Tekoa menunjukan sebuah tempat (desa).

Wilayah pertanian Tekoa subur karena memiliki banyak sumber air. Sesudah perpecahan kerajaan, Tekoa termasuk daerah yang harus diperkuat (lih 2Taw 11:6), dan raja Yosafat pernah memenangkan pertempuran dengan suku Moab dan Amon di situ (lih 2Taw 20:20). Namapaknya Tekoa merupakan tempat pengintaian yang penting dalam pertahanan wilayah Yehuda. Amos dipanggil dari desa ini oleh Yahwe untuk menyampaikan pewartaan di tempat peziarahan Betel. Amos bukanlah seorang nabi yang professional yang terikat pada salah satu tempat peziarahan atau ibadat, melainkan sesuai dengan pengakuannya yaitu seorang penggembala dan pencari buah hutan.

Amos berkarya di Israel pada zaman pemerintahan raja Israel Yerobeam II, kira-kira sekitar tahun 760 sebelum masehi. Kemungkinan Amos berkarya dalam waktu yang cukup pendek; mungkin kurang dari setahun. Amos menangkap panggilan Yahwe untuk mewartakan firman-Nya di kerajaan Utara (Israel). Pada waktu itu kerajaan utara sedang mengalami zaman keemasan, tetapi jurang yang semakin lebar antara kelompok kaya dengan sebagian besar rakyat jelata. Tema besar pewartaan Amos adalah kritik atas ketidakadilan sosial yang merajalela di Israel serta kritik atas penindasan terhadap orang yang tidak berdaya. Dia mewartakan akhir kerajaan utara, “kesudahan telah datang bagi umat-Ku Israel. Aku tidak akan memaafkan lagi” (Amos, 8:2).

Sdr-sdr... Besok kita akan merayakan Hari Kemerdekaan RI yang ke-75 Tahun. Dalam kehidupan ber-Bangsa dan ber-Negera - Pancasila Telah Menjadi Jiwa-Kepribadian dan Pandangan Hidup dan Dasar Negara - dan karena itu menjadi Sumber segala Hukum yang berlaku di Negara kita ini. Maka pada Sila Kedua dan Kelima,disana kita temukan Kata ADIL DAN KEADILAN. Dengan begitu Rakyat selalu mempertanyatakan tentang Keadilan itu apakah sudah berlaku secara merata di Negeri Nusantara ini ? Bukan saja pertanyaan tentang Keadilan disekitar Meja Persidangan,tetapi juga rasa ketidal adilan yang muncul ketika persoalan CNPS 2018 di diumumkan di Tahun 2020 baik di Papua dan Papua Barat ? Tetapi juga tentang Hak-Hak Pribumi atas Tanah,Hutan di seantero Jagat Nusantara ini selalu bergema dari kelompok-kelompok dan masyarakat kampung yang merasa tidak berhak atas Keadilan itu...!!! Semua pertanyaan tentang Keadilan ini maka,hari ini kita hendak mendengarkan bagaimana Nabi Amos,dipanggil oleh Tuhan untuk mengkritisi Ketidak adilan di tengah-tengah Bangsa Israel atau Kerajaan Utara.

Sdr-sdr....!!!!

PENDALAMAN TEKS : AYAT 7-13

Ada Empat Pokok Pikiran :

1. Ayat 7: ALAMAT NUBUAT INI. Amos berkata di ..........

 Ayat 7: “Hai kamu yang mengubah keadilan menjadi ipuh, dan yang mengempaskan kebenaran ke tanah! sdr-sdr...

Ayat ini sama dengan di Amos 6:12b: “Sungguh, kamu telah mengubah keadilan menjadi racun dan hasil kebenaran menjadi ipuh! Atau dalam Yeremia 9:15: “Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: sesungguhnya, Aku akan memberi bangsa ini makan ipuh dan minum racun. Ratapan 3:15Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh”. Jadi....

Amos 5:ayat 7: Menggambarkan kaum bangsawan Israel yang menjadikan keadilan atau hukum Allah suatu lelucon yang masam (ipuh)dimengerti sebagai pahit dan bengis. Kebenaran, ukuran kejujuran telah dihempaskan tak berdaya ke tanah. Hukum dimanipulasi demi kepentingan pribadi atau kelompok. Demikian juga kebenaran Allah diubah menjadi kebenaran yang diklaim kelompok untuk menindas rakyat kecil demi keuntungan kelompok. Dilihat dari redaksi ayat ini, sepertinya juga Amos merujuk kepada kitab Yeremia (bdk Yeremia 9:15). Hanya Amos menggunakannya dalam konteks yang berbeda. Amos terutama mengadopsi kata ipuh dan racun seperti juga digunakan dalam Am 6:12b.

 

2. Ayat 8-9: Identitas yang dikenakan kepada Yahwe

Ayat 8-9: “Dia yang telah membuat bintang kartika dan bintang belantik, yang membuat kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap seperti malam; Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi – Tuhan itulah nama-Nya. Dia yang menimpakan kebinasaan atas yang kuat, sehingga kebinasaan datang atas tempat yang berkubu.

Dalam ayat 8-9, nampak bahwa Amos beralih dari orang-orang yang telah melakukan perubahan yang sengit (terhadap keadilan dan kebenaran) di atas bumi (ayat 7), kepada pengubah Besar (Yahwe) itu sendiri (8-9). Amos melakukan ini bukan begitu saja untuk membandingkannya, melainkan untuk meminta kesimpulan bahwa pemutarbalikan kebenaran oleh manusia tidak dapat menang terhadap Allah, dan bahwa api penghukuman yang dijanjikan (ayat 6) terhadap penggoda akan meletus menyala dalam suatu kebinasaan (ayat 9) yang memang Yahwe mampu mendatangkannya.

Pada ayat 8-9 ada tiga gambaran yang ditampilkan oleh Amos. Ia melukiskan bahwa Yahwe pengubah itu bekerja. Pertama: perubahan-perubahan semusim gugusan bintang kartika dalam naiknya dan terbenamnya menandai awal dan akhir musim pelayaran, dan dipergunakan juga oleh bangsa-bangsa pengembara untuk maksud-maksud penanggalan. Barangkali bintang belantik mempunyai arti yang sama. Teks-teks yang berkaitan dengan “bintang kartika” yaitu Ayub, 9:9; 38:31. Bintang kartika juga diartikan sebagai tanda lingkaran bintang pada biduk dan bintang fajar pagi, yang bagi orang-orang Timur Tengah menjadi lambang khusus daripada harapan. Sedangkan bintang belantik yang oleh besarnya mereka sebut “seperti tatapan orang bodoh”.

Dalam bahasa Akad, Aram, Siria, dan Arab: bintang orion dijuluki “raksasa”. Kemudian dikenal Anjing besar dan Anjing Kecil. Dalam Ayub 38:31, dilukiskan bahwa kehilangan belenggu bintang belantik menunjuk kepada kuat kuasa Allah untuk melepaskan bumi dari ikatan musim dingin.

 

Kedua: ada perubahan siang dan malam secara teratur, yang Amos perinci dengan secara khas menunjuk kepada kegelapan dan terang, suatu gambaran yang lebih daripada yang lain menunjukan keseluruhan perubahan yang Allah wujudkan. Kata kerja mengubah adalah kata kerja yang sama seperti yang digunakan dalam ayat 7: apakah mereka mengubah yang satu menjadi yang lain? Demikianlah Ia lakukan, tetapi dengan cara yang jauh lebih besar agung! Malah kekelaman harus takluk kepada kemauanNya untuk menjadi pagi.

Ketigaair menunjuk kepada air bah yang menggulingkan segala usaha manusia untuk menegakkan cara hidupnya di bumi. Justru Tuhan yang kuasa mengubahnya terutama diperlihatkan dalam perubahan-perubahan yang biasa dari hari-hari dan musim-musim, tidaklah terikat di dalam peraturan-peraturan-Nya yang ditentukan-Nya sendiri. Tidak ada keadaan yang begitu hebat sehingga membuatnya kebal, begitu aman sehingga tidak dapat diganggu gugat. Adalah Dia merupakan Tuhan.

3. Ayat 10-12: Konkritisasi dari ayat 7.

Ayat 10-12: Mereka yang benci kepada yang member teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas. Sebab itu, karena kamu menginjak orang-orang yang lemah dan mengambil pajak gandum dari padanya, sekalipun kamu telah mendirikan rumah-rumah dari batu pahat, kamu tidak akan mendiaminya; sekalipun kamu telah membuat kebun anggur yang indah, kamu tidak akan minum anggurnya. Sebab Aku tahu, bahwa perbuatanmu yang jahat banyak dan dosamu berjumlah besar, hai kamu yang menjadikan orang benar terjepit, yang menerima uang suap dan yang mengesampingkan orang miskin di pintu gerbang.

  `       Pada ayat 10-12 Amos kembali melanjutkan ayat 7 yang secara khusus adalah tuduhan terhadap Israel. Atau boleh dikatakan bahwa 3 (tiga) ayat ini adalah fakta dari ayat 7 yaitu gambaran ketidakadilan yang dilakukan oleh kaum elit Israel (bangsawan) atau pemerintah. Petani yang miskin harus membayar pajak sehingga bangkrut dan dipaksa menjadi pelayan dalam tempat tinggal keluarganya yang dulu atau bahkan menjadi budak di salah satu tempat.

Jadi Ayat 10-12: mengikuti suatu pola yang ketat: tuduhan pertama (ayat 10) adalah berupa kebencian kepada teguran yang pada tempatnya; yang kedua (ayat 11a) tuduhan berupa ketiadaan hukum, praktek-praktek memeras. Yang ketiga adalah penghukuman yang diancam dengan pencabutan hak milik (ay 11b). Kini menyusul dua tuduhan selanjutnya , yang mengimbangi kedua yang pertama: tuduhan yang ketiga berurusan dengan ketiadaan hukum dan praktek-praktek yang memeras (ayat 12), dan tuduhan yang keempat dengan membungkamkan terguran yang pada tempatnya (ay 13).

Tiga ayat yang menggambarkan realitas ketidakadilan yang dialami oleh rakyat kecil di Israel mengingatkan saya pada teori J. Rawls tentang keadilan prosedural. Menurut Rawls keadilan adalah keutamaan institusi sosial. Hukum atau institusi meskipun efisien, tetapi kalau tidak adil harus diperbaiki atau diganti. Pernyataan ini sangat jelas, karena setiap orang mempunyai hak yang melekat pada prinsip keadilan yang tidak boleh dilanggar sekalipun atas nama kepentingan umum. Oleh karena itu hak-hak yang dijamin oleh keadilan tidak bisa dijadikan mangsa tawar-menawar politik.

 

Mereka memperlakukan hukum untuk kepentingan dan keuntungan pribadi dan kelompok (memanipulasi hukum) bukan untuk menjaga kemurnian relasi dengan Yahwe.

Berkaitan dengan pemikiran Marx yang prihatin dengan realitas pada zamannya di mana adanya kesenjangan yang cukup besar antar kapitalis dan kaum proletariat. Kaum kapitalis mengeksploitasi kaum proletar demi memperbesar modal. Mereka tidak peduli dengan keadilan sosial yang penting mereka mendapat untung. Bukankah ini juga yang sedang di kritik oleh Nabi Amos.

 

4. Ayat 13: Gambaran kebijaksanaan

Ayat 13: Sebab itu orang yang berakal budi akan berdiam diri pada waktu itu, karena waktu itu adalah waktu yang jahat.

           Orang yang tidak berpengaruh tau bahwa apabila ia membawa perkaranya kepada pengadilan (ay 12b), ia tidak akan mendapat kepuasan, ia terpaksa berdiam diri menghadapi kesalahan-kesalahan yang tak diperbaiki dari orang-orang lain. Tampak bahwa banyak rakyat kecil yang bungkam akan keadilan karena adanya ketidakpuasan dalam penanganan perkara.Maka stabilitas politik pun akan semakin parah karena hukum diperjualbelikan, dipermainkan demi kepentingan segelintir orang. Melihat realitas ini Yahwe tidak bisa berdiam Diri. Ia murka dan hendak menghukum Israel karena mengabaikan perjanjian mereka. Melihat hal ini TUHAN ALLAH tidak akan berdiam diri,dan akan menghukum mereka.

 

Nah !!! Sdr-sdr.... ADA DUA PESAN FIRMAN TUHAN INI BAGI KITA?

1. Berkaitan dengan asas tujuan atau cita-cita negara Indonesia secara jelas dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan fundamental dibentuknya negara Indonesia adalah negara Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) Hasto Kristiyanto menilai, ketimpangan dan ketidakadilan dalam bidang ekonomi masih menjadi persoalan hingga saat ini. Bahkan banyak "Kritik keadilan di bidang hukum, keadilan di bidang ekonomi,Hak-hak Kepemilikan Adat/Hak Ulayat-marak dan terus menjadi pembicaraan dalam Negara ini," Bahkan demo-demo yang selama ini dilakukan-adalah hanya untuk menyuarakan KEADILAN-termasuk OAP yang menuntut Hak-nya di atas Tanah dan negerinya dalam Penerimaan CPNS 2018 yang diumumkan Tahun ini. Inilah Semua Rasa yang ada dan Perlakukan yang dialami olah masyarakat Indonesia ? ketika kita akan memasuki HUT RI ke 75 ? Sampai sejauh mana Keadilan Sosial yang manjadi tujuan Bangsa di tegakkan dan dinikmati oleh Rakyat yang kecil? Maka semua pertanyaan Rakyat ini akan dikembalikan kepada Para Pemimpin Bangsa-dan tentunya hanya kepada mereka yang memiliki Relasi dengan Tuhan secara baik (menurut agama dan kepercayaannya),mereka sajalah yang dapat menjalankan Keadilan bagi rakyat yang dipimpinnya. Mazmur 9:8 “Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan  dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran”. Itulah sebabnya ditengah-tengah Situasi Pandemi Covid-19;maka Keadilan di bidang Perekonomian terus diperjuangankan-agar Bangsa ini tidak akan mengalami Krisis. Sebab Empat negara besar di dunia sudah terjungkal akibat resesi ekonomi. Pandemi covid-19 menjadi faktor terbesar resesi ekonomi ini.Negara-negara tersebut di antaranya Amerika Serikat (AS), Jepang, Korea Selatan, dan Singapura,juga Philipina- Bagaimana dengan Negara kita Indonesia-setelah Merayakan HUT ke 75 Kemerdekaan ? Bukankah Krisis ini pun telah menghantui sendi-sendi kehidupan kita selaku warga Kota Jayapura-akibat Pandemi Covid-19,bahkan di dalam Gereja-juga sangat terasa? Inilah saatnya kita kembali kepada Allah-seperti kata Nabi Amos.

2. Pesan Firman Tuhan yang kedua,adalah bagi kita selaku Warga Gereja/atau orang Keristen. Bahwa Oleh karena ALLAH adalah Kasih-maka Kasih telah menjadi dasar Berpijak dimana seluruh bangunan Kekristenan dan Iman kita bertumbuh-karena Kristus Yesus-yang adalah Kebenaran Sejati-IA-lah Dasar Persekutuan kita.. Mazmur 11:7 ” Sebab TUHAN adalah Adil dan Ia mengasihi keadilan;orang yang tulus akan memandang wajah-Nya. Karena itu..sdr-sdr...Dengan kasih Allah marilah kita saling mengasihi- KASIH akan mejadikan kita selalu untuk berpeilaku Adil dalam segala hal di segala situasi dan kondisi- saat ini dan disini. Maka dengan Keadilan dan Kasih kita selaku warga Gereja/Jemaat Pniel terus menjadi Pejuang dalam memutus mata ratai Covid-19. AMIN.



 

KRISTUS MENGUATKAN DAN MENEGUHKAN KAMU DALAM DOA.

Efesus 3:16 : "Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu",

Kiranya Semua yg telah dipulihkan dan mengalami kesembuhan,mereka yang terus bergumul dengan kesakitan dan memgharapkan kesembuhan...Didalam Nama Kristus Yesus,dan Di dalam Roh-Nya...akan menjadi Sumber kekuatan dan kesembuhan,yang mengalir bagaikan sungai dari sumber Kasih yang Agung,Allah di dalam Kristus Yesus..Memberkati,memulihkan dan Menyembuhkan.... Didalam Kristus Yesus,kami berdoa...Amin

Pokok doa:




Membaca :
Yesaya 53:3-4 "Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. 
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah".

Berdoa :
Allah Yang Maha Kuasa,aku datang kehadapan hadiratMu,di dalam nama Yesus Kristus,karena aku mengetahui bahwa Eangkau mendengarkan doaku dan memperhatikan kebutuhanku.
KasihMU lebih besar dari pada Penderitaanku. KuasaMU lebih besar dari pada penyakitku,Engkaulah Allah yang menyembuhkan.

Aku mempersembahkan diriku kepadaMU dan memohon Engkau menjamah aku.Hembuskanlah nafas kehidupan dengan Roh Mu ke dalam diriku,danbiarlah Kuasa Roh Kudus yang menghidupkan mengalir diseluruh tubuhku dan membuatku sempurna kembali.

Ya,Kristus Yesus,darahMU lebih dari cukup untuk menyembuhkan ku dan mempertahankan kelesamatan dalam diriku.Tutupilah aku dengan darahMU yang kudus itu.

Akhirnya,aku meletakkan keyakinan di dalam kasihMU,kesetiaanMU dan KuasaMU,untuk mengatasi segala sakit dan penyakitku. Aaku menyerahkan segala kekuatiranku kepadaMU,karena Engkau yang memelihara aku (1 Pet.5:7)
Amin!!

Pokok Doa:



Membaca :
2 Tawarikh 32:24  "Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit, sehingga hampir mati. Ia berdoa kepada TUHAN, dan TUHAN berfirman kepadanya dan memberikannya suatu tanda ajaib". 

Berdoa :
Allah Bapa,aku datang kepadaMU di dalam nama Yesus Kristus,bersyukurkarena keahlian yang Engkau berikan kepada tenaga medis untukmenjadi alatMu. Sebab "setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna datangnya dari atas,diturunkan dari Bapa segala terang"....(Yak 1:7).

Sama seperti Hizkia berdoa dan Engkau memberikan kepadanya suatu tanda bahwaia akan sembuh,maka aku memohon kepadaMU untuk menganugerahkan kepadakuKesembuhan yang sempurna dari segala penyakitku. Dan lebih jauh lagi,berikanlaj sebuah tanda untuk menujukkan kepada merekayang ada disekitarku bahwa Engkau terlibat didalam kehidupanku dan juga kehidupan mereka. Biarlah kesembuhan diriku yang cepat membuat para tenaga medis dan orang lain untuk berkata :"aku telah melihat tangan Allah bekerja".

Penuhilah ruang hariku dengan Nyanyian Pujian dan Penyembahan,arahkanlah hatiku agar aku tetap memandang kekayaan FirmanMU. Dan ketika kesembuhan sempurna terjadi dalam diriku,akan membuat aku menjadi sempurna didalam Kristus Yesus agar aku dengan kesembuhanku membawa Kemuliaan bagi namaMU. Demi Kristus Yesus,aku memohon.....Amin.
Pokok doa :