BACAAN : FILIPI 2:1-11
BERSATU DAN MERENDAHKAN DIRI SEPERTI
KRISTUS
Waktu terus berjalan dan menghantarkan kehidupan kita dalam dunia, melewati Pandemi Global,dan kita telah masuk pada peradaban baru, sosial, ekononi dan teknologi tentu terus berkembang dan semakin canggih. Peradaban baru seperti apa yang kita bayangkan : Di Indonesia dan Papua.
1.
Ibu Kota Nusantara (IKN)
merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep
pembangunan Indonesiasentris. Melalui pembangunan IKN, Presiden RI Joko Widodo
(Jokowi) mengatakan, pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi
nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa.
2.
Keberadaan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH)
akan menjadi peradaban baru bagi anak muda Papua. Peradaban yang menjadikan
Tanah Papua lebih maju dan sejahtera. "Gedung ini akan mewadahi semua
anak-anak Papua, untuk mereka mampu mengekspresikan mereka punya kreasi dan
bakat.
3.
Peradaban baru itu dikaitkan dengan
Transformasi digital,yang menandai kemajuan Teknologi Dunia. Pernyataan kecil
kita tidak pernah bayangkan bahwa suatu saat kita akan menyetuh dengan
Cris/Barcode dalam urusan persembahan di dalam Gereja. Tapi kita sudah
memulainya. Dan kata orang…Zaman perubahan ini telah menandai kita dalam Dua
Generasi yaitu Generasi Kolonial dan Generasi Milenial.
4.
Zaman ini akan menyajikan banyak Perbedaan
pendapat yang sering terjadi entah dalam lingkup keluarga, pergaulan,
pekerjaan, organisasi, bahkan dalam hidup bergereja,dengan perubahan-perubahan
yang ada. Sehingga pada saat yang bersamaan… Sebagai umat percaya yang
hidup dalam dunia ini dituntut untuk tetap bertahan dalam iman kepada Kristus
serta mampu menyesuaikan dan menghadapi arus perkembangan juga permasalahan
yang sering menimbulkan gesekan, perselisihan yang bisa berakhir pada
perpecahan.
Catatan
pendahuluan ini mau mengarahkan kita untuk memaknai Tema : BERSATU DAN
MERENDAHKAN DIRI SEPERTI KRISTUS, Bahwa Perubahan Peradaban Dunia tidak
boleh memecah bela orang Percaya-supaya tetap Bersatu—dan Kesatuan itu hanya
dapat terjadi Ketika Ada Kerendahan Hati-seperti Kristus. Nah..sdr-sdr..Ibu/Bapa Kekasih Kristus….
Satu jemaat Kristen di Eropa, tepatnya di Yunani,
yang terdiri dari orang Kristen non Yahudi, dan sebagian kecil Kristen Yahudi,
jemaat yang murah hati dalam pemberian dana menopang kerja pelayanan Paulus.
Paulus menulis suratnya kepada mereka,yaitu jemaat di Filipi ,yang ditulis
Rasul Paulus dari dalam Penjara, dan Timotius membantu mengantar surat ini, yang
ditujukan kepada seluruh orang percaya, penilik jemaat dan diaken.
Surat ini..Memuat segala ucapan syukur, doa, nasihat,
teguran dan penguatan iman bagi jemaat yang terus bertahan dalam iman kepada
Kristus, walaupun jemaat yang adalah hasil pelayanan Paulus ini terancam
berbagai problematika, yaitu ancaman perpecahan dalam lingkup jemaat, ancaman
perpecahan yang terjadi lingkup jemaat, dalam hal ini para pelayan jemaat yaitu
Eoudia dan Sintikhe yang adalah diaken (pelayan meja), dan masuknya Guru-guru
palsu, Paulus menyebut mereka anjing-anjing (Fil 3:2) yang hendak mengeruhkan
dan memecah belah jemaat dengan ajaran” palsu.
Jemaat Tuhan yang terkasih…. Surat Filipi 2:1-11 secara khusus adalah nasihat yang menekankan sikap kerendahan Kristus dalam membangun kesatuan jemaat sebagai umat Allah, dikarenakan perbedaan pendapat, perselisihan, egois, merasa diri lebih benar dan hebat mengakibatkan ancaman perpecahan dalam tubuh jemaat, berita ini diketahui Paulus atas informasi dari rekan-rekan pelayanannya yang mengunjungi Paulus ketika ia ada dalam penjara.
Theologi Naskah:
a)
Pada ayat 1-4 adalah nasihat bagi jemaat
untuk terfokus pada kasih Kristus yang mempersatukan, agar jemaat FIlipi tetap
memandang Kristus dalam membangun hidup berjemaat. Paulus tentu bersukacita
melihat jemaat yang terus teguh bertahan dalam berbagai penderitaan, ajakan
untuk tetap sehati sepikir dalam kawih jiwa dan tujuan, kerendahan hati, serta
memperdulikan orang lain sebagai sesama manusia dan jemaat Tuhan.
b)
Ayat 6-11, Paulus semakin menekankan
jemaat untuk melihat Kristus sebagai Tuhan yang merendahkan diri menjadi
manusia, dalam ketaatan hingga Allah meninggikanNya, sebagai contoh dan teladan
hidup yang benar dalam kebersamaan hidup jemaat.
c)
Pada bagian ini secara khusus di Ayat 7
Rasul Paulus berbicara tentang “pengosongan diri” atau Kenosisi. Artinya bahwa
Rasul Paulus menginginkan Jemaat di Filipi Memiliki Kerendahan Hati (ayat 7)
ARTINYA: Memiliki Sifat tidak sombong atau tidak angkuh.;
·
Kata “Pengosangan
diri” adalah menanggalkan diri dan turun sampai ke tingkat di mana
Ia dianggap tidak memiliki apa-apa.
·
Mungkin
ketika mengosongkan diri, hampir tidak ada orang yang mengerti siapakah Dia
yang sebenarnya. Secara lahiriah Dia adalah seorang pemuda biasa; berasal dari
keluarga sederhana; ayahNya hanya seorang tukang kayu. Tetapi sebenarnya,
Kolose 1:19 mengatakan, “seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dlm Dia.”
Seluruh kepenuhan Allah bukan sebagian (semua setara, sama dengan Allah:
Mahakuasa; Mahamulia; Mahakasih; seluruh atribut Allah yang lainnya).
·
Kristus
memiliki segala-galanya, namun dengan kerendahan hati Ia mengosongkn semua itu,
bertindak seolah-olah Ia tidak mempunyai apa-apa.,dan Paulus mau menyampaikan
bahwa, kerendahan hati Kristus ini harus dimiliki oleh jemaat di Filipi dalam
kehidupan bersama.
d)
Ketika Kristus menjadi manusia, di saat
yang sama Dia juga adalah Allah. Dengan demikian, kenosis atau tindakan
mengosongkan diri yang dimaksud di dalam Filipi 2:7, merupakan sebuah bentuk
keteladanan tentang kerendahan hati yang Kristus berikan. Keteladanan tentang
kerendahan hati yang ditunjukkan oleh Kristus adalah bahwa Dia tidak menganggap
kesetaraan dengan Bapa sebagai sesuatu yang perlu untuk dipertahankan,
melainkan Dia mengosongkan diri-Nya. Kristus mengosongkan diri-Nya dengan
mengambil rupa hamba dan menjadi manusia sehingga dengan jalan tersebut Dia
dapat menggantikan kita untuk menjalani penghukuman yang seharusnya kita terima
akibat dosa. Kristus melakukan ini semua dengan sebuah tujuan yaitu agar kita
dapat diselamatkan.
e)
Jadi…Tujuan Kristus mengosongkan diri-Nya
dan mengambil rupa seorang hamba adalah untuk merestorasi;memulihkan, mengembalikan
suatu keadaan menjadi seperti semula--yaitu hubungan manusia dengan Allah
yang terputus akibat DOASA. Inilah Pekerjaan rekonsiliasi/pemulihan yang
dilakukan oleh Allah melalui anak-Nya yang datang sebagai seorang hamba -- yang
oleh-Nya kita yang adalah hamba dosa agar dibebaskan dan menjadi anak-anak
Allah.
Jemaat Tuhan yang terkasih……. Hari ini dan hari-hari
selanjutnya… Kehidupan di era yang terus berkembang secara dinamis membuat
manusia kini menggantungkan diri pada perkembangan itu sendiri. Dalam
perkembangan itu kadang manusia melupakan Tuhan sebagai sumber Ilmu
Pengetahuan. Manusia sering menganggap dirinya paling hebat, dan mulai
bertindak angkuh, ambisius, mementingkan diri sendiri, menganggap orang lain
lebih rendah, dan cenderung berbenturan dengan sesama.
Padahal sesungguhnya manusia itu rapuh. Manusia bukan
apa-apa tanpa Yesus Kristus, yang rela untuk turun ke dunia, mengosongkan
diriNya, menjadi rupa sebagai seorang hamba, mengerjakan karya selamat di atas
kayu salib dan bangkit mengalahkan dosa.
Semuanya Ia lakukan karena keberdosaan dan kerapuhan
kita sebagai manusia. Ia merendahkan diri-Nya agar manusia yang berdosa
diberikan ruang kasih dan mempersatukan kita dalam KerajaanNya, menjadi
berharga di hadapan Allah.
Panggilah hidup orang percaya di masa kini semakin
diuji, perjalanan kehidupan Gereja kedepan tentu kelak mau tidak mau harus
diserahkan kepada generasi kedepan-generasi Milenial ini. Tidak ada yang
benar-benar sama, semua diciptakan Allah dengan talenta dan karunia yang
berbeda-beda, dan perbedaan ini bukan untuk merasa diri hebat dan memecah
belahkan, akan tetapi untuk semakin merendahkan hati dan saling
memperlengkapi satu dengan yang lain. Tidak perlu saling menyalahkan
keadaan, tetapi marilah saling mengajak dan menyemangati supaya Firman Allah
terus diberitakan, dalam kesatuan serta kerendahan hati jemaat dan para pelayan
Tuhan untuk tetap mencerminkan teladan Kristus.
Kiranya wajah Kristus terus nyata dalam hidup kita
dan semua orang percaya dan menjadi satu dalam Kristus, Tuhan menolong dan
memberkati kita semua. Amin.