Sabtu, 11 Mei 2019

BERJALAN BERSAMA,Lukas 24:13-35



“Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.(ayat15)”

Untuk memahami Ayat 15 sebagai Renungan kita saat ini,maka tentu kita harus mengetahui apa yang terjadi bagi Kleopas dan temannya itu.
Lukas 24:13-35 mengisahkan tentang sebuat percakapan dalam perjalanan dari Yerusalem ke maus.
Pertama;Ayat 13-16,dijelaskan bahwa ada dua murid Yesus yang sedang dalam perjalan ke Emaus sambil mempercakapkan segala sesuatu termasuk “mayat Yesus yang hilang”. Saat itulah Yesus datang mendekati mereka berdua. “Satu hal yang disebutkan disini adalah “Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.”(ay.16). Jadi intinya bahwa mereka belum mengenal Dia yang mendekati mereka berdua-berjalan bersama mereka ketika itu”.
Kedua;Ayat 17-24 , Yesus bertanya tentang hal apa yang sedang mereka percakapkan. Lalu seorang bernama Kleopas menjelaskan tentang Yesus orang Nazaret,seorang Nabi yang dapat memenuhi keinginan orang Israel,tetapi akhirnya Mati di Bunuh. Tetapi kemudian Mayat-Nya tidak ditemukan,atas kesaksian beberapa perempuan dan beberapa teman mereka yang menyusul ke Kubur itu. Kondisi psikologis : yang Nampak dari Kleopas dan temannya adalah “muka muram”;suram,buram, kelihatan tidak gembira,atau Sedih.
Ketiga;Ayat 25-35,mendengar keluh kesah mereka,maka Yesus berkata “Hai kamu orang bodoh”. Kebodohan mereka berdua adalah melupkan semua “Janji” yang telah dinubuatkan di dalam Kitab Musa dan Nabi,bahwa Mesias harus menderita”. Mendengar penjelasana itu,kedua menawarkan tumpangan bagi Yesus,”sosok yang belum mereka mengenal. Ketika mereka sedang makan roti,mengucap berkat dan memecahkan roti,itu saatnya mata kedua orang itu terbuka,tetapi Yesus lenyap dr antara mereka. (ay.32)"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?".
Sdr-sdr….!!! Inilah gambaran peristiwa yang terjadi,maka ada DUA HAL penting yang manjadi perenungan kita saat ini.



1.   Yesus Berjalan Bersama-sama dengan Mereka.
Jadi Perjalanan ke Emaus adalah perjalanan kekalahan bagi kedua murid tersebut, perjalanan yang berat dalam nuansa kesedihan dan traumatis. Pahlawan mereka; Yesus Kristus telah mati disalib, mereka mendengar cerita mengenai kubur kosong, tetapi mereka tidak percaya. Mereka telah kehilangan Iman kepada Yesus sebab Yesus tidak berhasil memenuhi apa yang mereka inginkan yaitu  menjadi Mesias yang melakukan keajaiaban besar dan membawa kemenangan pada Israel.
Dalam kondisi itu Yesus sendiri yang mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka(ay 15). IA bertanya apa yang terjadi ? Apa yang kamu rasakan ?, Ia mencoba masuk ke dalam perasaan mereka yang hancur dan sedih, Yesus hadir dalam trauma mereka. Memang di Dalam hidup pasti ada trauma pasti ada luka. Dan luka terbesar dan terberat biasanya hadir dari hal yang kita cintai atau kasihi.  Itulah mengapa luka/konflik dari dinamika pekerjaan baik secara pribadi dan kelompok,Instansi,dll….biasanya yang terberat dan sulit disembuhkan karena di dalamnya ada cinta-kasih. Sebagi anak-anak Tuhan bukankah cinta selalu berjalan bersama luka, orang yang siap mencintai pasti siap terluka karena. Itulah harga sebuah cinta-kasih dalam Pekerjaan. Kita harus dibayar dengan luka dan pengorbanan. Selayaknya Kristus yang atas nama cinta-Kasih dan Anugerah Allahmengrobankan nyawanya. Pengorbanan yang penuh luka, tetapi kita tidak sendiri,karena Kristus berjalan bersama-sama dengan kita. Hilangnya/lenyapnya Yesus di bagian akhir perjumpaan itu mungkin mau menjelaskan kemana Ia pergi,artinya Ia pergi ketika kita sudah mengenalNya,Ia pergi ketika perasaan sedih dan luka,trauma kita terobati.

Menunggu Kita Melihat-Nya.
Sebuah pertanyaan muncul pada kita semua, mengapa kedua murid tidak melihat Yesus. Kalau boleh kita balik bertanya mengapa Yesus tidak memperkenalkan diri, mengapa IA tidak langsung menunjukan Akulah Yesus Kristus, Anak Allah yang bangkit dari Kematian dan membawa Keselamatan. Mengapa Yesus membuat kedua orang itu harus menceritakan trauma mereka, terlihat dari wajah mereka yang muram (ay17). Mengapa ia tidak menyelesaikan saat itu sehingga tidak perlu ada perjalanan panjang ke kampung Emaus itu. Jadi yang menarik Yesus tidak ambil jalan Pintas itu,tetapi membiarkan mereka melihat-Nya.
Yesus membuat kita berproses dari hidup dan pekerjaan kita - kemudian memandu kita dengan Firman dan akhirnya melihat dan merasakan sebuah hidup yang baru,Hidup di dalam Iman.  Ini adalah sebuah proses pembentukan Iman, Pekerjaan kita disiniadalah proses pembentukan kita menjadi pribadi yang baru. Dan walaupun proses tidak pernah enak dan nyaman selayaknya cinta-kasih selaluhadir bersama luka.  Walaupun terkadang dinamika itu membuat kita berjalan memutar, berjalan lebih jauh, seperti mereka yang berjalan dari Yerusalem ke Emaus dan kembali lagi ke Yerusalem. Sebuah perjalanan memutar yang memantapkan Iman mereka, sebuah perjalanan memutar dimana mereka menemukan sesuatu yang melebihi  keinginan mereka, sesuatu yang mereka benar-benar butuhkan. Perjalanan memutar yang melelhkan tetapi akan membuat saudara-saudara menemukan harapan,dan tujuan bersama.
Jadi “Ketika Kristus berjalan Bersama dan Masuk ke dalam Trauma dan Kesedihan” setiap Orang Orang Percaya. Ia membiarkan manusia untuk berproses dan menemukan diri-Nya. Ia masuk dalam luka hati setiap orang percaya dan memberikan penyegaran dengan Firman dan Kebenaran, maka Kebenaran Allah adalah KASIH yang TAK TERHINGGA. Kasih adalah Keadilan Allah yang selalu terwujud dalam “suatu proses” pencarian akan kebenaran dan keluar dari Trauma-untuk menemukan Shalom Allah. Dan itu hanya bisa terjadi ketika manusia telah “menemukan-Nya’ melalui perkejaan Roh Kudus.Maka apa yang harus kita kerjakan,yaitu lihat diri kita masing-masing dan orang lain,apa yang baik itu juga akan menghadirkan KASIH Tuhan yang benar pada kita masing-masing. Amin.

0 comments:

Posting Komentar